Anda di halaman 1dari 5

Nama Mahasiswa : LAILI NIKMAH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041813557

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4338/ MANAJEMEN PROYEK

Kode/Nama Program Studi : 50/ ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Kode/Nama UPBJJ : 74/ MALANG

1. Hakikat dan Pengertian Manajemen Proyek


Proyek tidak hanya merupakan pembangunan konstruksi, namun kegiatan yang memenuhi
karakteristik proyek disebut dengan proyek.  Karakteristik proyek adalah kegiatan sementara
untuk menciptakan produk/ layanan yang unik, memiliki tujuan spesifik untuk diselesaikan
dengan spesifikasi tertentu, dibatasi oleh biaya dan waktu (biaya dan juga tanggal awal dan akhir
ditentukan dengan pasti), keterlibatan beberapa orang secara ad hoc, memerlukan sumber daya
manusia dan bukan manusia (yaitu: uang, orang, peralatan) yang terbatas, khususnya dana yang
terbatas, dan terdapat tahapan aktivitas dan fase.
Manajemen proyek adalah manajemen dari proyek,  yang diartikan dengan pengelolaan
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) sumber daya (sumber daya
manusia dan materil) yang dibatasi dalam waktu tertentu (bersifat sementara/ jangka pendek),
biaya tertentu, dan kinerja/ teknologi tertentu (tujuan menghasilkan output tertentu). Pengelolaan
tersebut dilakukan dalam hubungan yang baik dengan customer (atau stakeholder).

2. Konsep manajemen proyek


Proyek adalah upaya perubahan masyarakat  dalam bidang apapun.  Perubahan ini juga
sebenarnya merupakan cara agar organisasi bisa bertahan di dunia modern.  Proyek terdiri dari
beberapa kegiatan, yang mana kegiatan tersebut biasanya tidak berulang.  Proyek melibatkan
banyak sumber daya baik sumber daya manusia maupun bukan manusia sehingga membutuhkan
koordinasi yang baik.  Proyek sangat terkait dengan manajerial yang menekankan pada ketepatan
waktu.  Manajemen proyek adalah manajemen dari suatu proyek yang bersifat jangka pendek. 
Namun jangka pendek tersebut bersifat relatif,  tidak semua industri memiliki definisi yang sama
untuk proyek jangka pendek.  Selain waktu, biaya, dan kinerja mungkin ada aspek lain yang
perlu dikelola yaitu pelanggan/ customer sehingga perlu dikelola mengenai hubungan yang baik
dengan customer.

3. Perbedaan kegiatan proyek dengan kegiatan operasional


Kegiatan Proyek
Sedangkan untuk proyek, menilik pengertian manajemen proyek tersebut diatas dapat kita
temukan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Kegiatannya dinamis dan tidak rutin dan biasanya tidak berulang.
2) Intensitas kegiatan sifatnya relatif singkat, dan penjadwalan kegiatan didalamnya memiliki
potensi perubahan jadwal serta terbagi dalam beberapa unit kerja yang memiliki
kompartemen penugasan
3) Breakdown jadwal anggaran dan pelaksanaan pekerjaan sudah detil, terukur, dan memiliki
batasan waktu penugasan.
4) Terdapat kolaborasi latar belakang keahlian yang berbeda-beda dari para pihak terkait.
5) Kebutuhan akan sumber daya cenderung bervariasi dan membutuhkan mitigasi risiko secara
berkala.

Kegiatan operasional
Berdasarkan paparan diatas saya menimpulkan secara sederhana terkait kegiatan operasional,
kegiatan operasional memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Berulang dan rutin
2) Intentitas kegiatan relatif lama, sehingga dalam rencana strategis organisasi memiliki jangka
waktu dan capaian indicator
3) Breakdown jadwal anggaran masih berupa garis besar sehingga tidak terlalu tajam
4) Macam kegiatan sudah terkunci dan terbatas dengan sumber daya yang relatif konstan dan
terukur
5) Repetitif dan bersifat pengulangan.

4. Siklus proyek Perencanaan dan manajmen terpadu


1) Project initiation (inisiasi proyek), proses yang dilakukan untuk menentukan sebuah proyek
baru atau fase baru dari suatu proyek yang sudah ada, dengan memperoleh izin untuk
memulai proyek baru atau fase baru. Tujuan dari inisiasi proyek adalah untuk memulai
proyek atau fase proyek secara tertib dan  untuk menyelaraskan harapan stakeholder dengan
tujuan proyek, bagaimana partisipasi stakeholder dalam sehingga dapat memastikan bahwa
harapan stakeholder dapat tercapai. Dalam tahap inisiasi terdapat inisiator/ pemrakarsa Agar
suatu proyek dapat dilaksanakan.
2) Planning (perencanaan), proses perencanaan ini dibutuhkan untuk membangun ruang
lingkup total proyek, menyempurnakan tujuan, dan menentukan tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dalam perencanaan, disusun dan dihasilkan rencana
proyek yang meliputi aspek ruang lingkup atau fase proyek, jadwal, anggaran, kualitas,
sumber daya manusia, rencana manajemen risiko, rencana komunikasi, dan keterlibatan
stakeholder.
3) Execution (pelaksanaan), proses-proses yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam rencana manajemen proyek untuk menyelesaikan spesifikasi
pekerjaan yang ditetapkan dalam rencana manajemen proyek
4) monitoring dan controlling (Pemantauan dan pengendalian), proses yang diperlukan untuk
melacak, mereview, dan mengatur kemajuan dan kinerja proyek, mengidentifikasi area yang
memerlukan perubahan rencana, dan memulai perubahan yang sesuai.  Pemantauan dan
pengendalian adalah Kegiatan membandingkan hasil pekerjaan dengan rencana yang telah
dibuat.
5) Closing (penutupan), proses yang dilakukan untuk finalisasi semua kegiatan di semua proses
manajemen proyek, untuk secara resmi menutup proyek atau fase dan kontrak. Ketika
proyek selesai, maka perlu dilakukan penutupan

Menurut saya tahapan yang sering menemui banyak kendala adalah pada perencanaan karena
dalam perencanaan, menyusun dan menghasilkan rencana proyek yang meliputi aspek ruang
lingkup atau fase proyek, jadwal, anggaran, kualitas, sumber daya manusia, rencana manajemen
risiko, rencana komunikasi, dan keterlibatan stakeholder.

Contoh :

a. Penyusunan perencanaan jadwal dan anggaran yang kurang tepat akan menyebabkan
pekerjaan proyek terhambat. Sehingga untuk menyusun jadwal dan anggaran diperlukan
perhitungan yang matang. Seperti pembangunan saluran air, pengaspalan, atau TPJ kita harus
menjadwalkan agar proyek berjalan dengan lancer tidak terkendala dengan cuaca atau hal
lainnya dan pekerjaan proyek selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan. Demikian juga
terkait anggaran harus terpenuhi jangan sampai terjadi deficit anggaran.

5. Metode untuk menilai kelayakan suatu proyek


a. Net Present Value Analysis,  nilai penghasilan bersih dari Present value aliran kas masuk
dikurangi dengan present value aliran kas keluar.

Rumus :  NPV = ∑ PVPemasukan - ∑ PVPengeluaran

Keputusan investasi adalah sebagai berikut

NPV > 0  usulan investasi diterima

NPV < 0  usulan investasi ditolak


b. Net Equvalen Uniform Annual (Net EUA),  nilai penghasilan bersih dari Annual Worth
(Nilai Tahunan) di mana aliran kas masuk dikurangi dengan aliran kas keluar.

Rumus : Net EUA = ∑ EUA Pemasukan - ∑ EUA Pengeluaran

Kriteria :

Net EUA < 0 (negatif) : Tidak Layak

Net EUA > 0 (positif) : Layak

c. Internal Rate of Return (IRR),  adalah tingkat diskonto (suku bunga)  yang membuat
besarnya aliran kas masuk sama dengan aliran keluar.

Artinya berapakah suku bunga (i%)  yang dapat menyebabkan besarnya aliran kas masuk
sama dengan aliran kas keluar.

Keputusan investasi :

IRR ≥ MARR

IRR < MARR

d. Incremental Analysis,  digunakan dalam mengambil keputusan untuk menentukan salah satu
pilihan terbaik dari beberapa alternatif proyek.  Dalam hal ini ada hanya satu alternatif yang
harus dipilih yang menyebabkan alternatif lainnya tidak dipilih.

Masalah pengambilan keputusan pada metode NPV, Net EUA dan IRR dapat diatasi dengan
menggunakan analisis incremental.

Kriteria pengambilan keputusan :

∆IRR > MARR :

Pilih proyek dengan biaya investasi lebih besar.

∆IRR < MARR :

pilih proyek dengan biaya investasi lebih kecil.

e. Pay Back Period Analysis,  digunakan untuk menganalisis Seberapa lama modal investasi
akan kembali.  Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu
investasi.

Kriteria pengambilan keputusan


PBP >  waktu preferensi :  investasi tidak layak

PBP <  waktu preferensi :  investasi layak 

Menurut pendapat saya dari kelima metode yang banyak dipakai adalah Incremental
Analysis karena melalui metode ini dapat mengalasis secara lebih menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai