Sheilla Shelina
I0116116
1. Ruang lingkup proyek adalah suatu tata cara untuk menentukan waktu proyek
dimulai, perencanaan lingkup proyek yang akan di garap, pendefinisian ruang
lingkup proyek, verifikasi proyek serta kontrol atas perubahan yang mungkin
terjadi saat proyek tersebut di mulai.
Dalam Suatu ruang lingkup proyek terdapat bagian-bagian seperti Waktu, dana,
kualitas, resiko, sumber daya manusia, logistik, komunikasi, dan manajemen
integrasi.
Waktu
Meliputi tata cara mendefinisikan suatu aktifitas, menentukan urutan-urutan
kejadian atas proyek, mendefinisikan durasi/lama waktu dari setiap pekerjaan,
pengembangkan suatu skedul serta merencanakan kontrol atas skedul tersebut
Dana
Meliputi tata cara untuk merencanakan sumber dana proyek, mengestimasikan
harga dan sumber daya, mendefinisikan budget, serta mengontrol keuangan
Kualitas
Meliputi kegiatan perencanaan kualitas, perencanaan jaminan atas suatu kualitas
berdasarkan standar tertentu, serta pengontrolan atas kualitas
Resiko
Meliputi perencanaan atas manajemen resiko, mengidentifikasikan resiko yang
timbul dari suatu proyek, menganalisa kuantitatif dan kualitatif suatu resiko,
merencanakan tindakan yang akan diambil dari suatu resiko yang timbul serta
memonitor setiap resiko yang mungkin muncul dari suatu proyek
Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia meliputi kegiatan perencanaan atas sumber
daya manusia yang akan mengerjakan proyek, perekrutan tenaga kerja, serta
pembangunan team
Logistik
Manajemen logistik meliputi tahapan perencanaan kebutuhan sumber daya untuk
kegiatan proyek, perencanaan tender, proses tender dan penentuan pemenang
tender, administrasi atas kontrak pembelian, dan tata cara penutupan kontrak.
Komunikasi
Meliputi kegiatan perencanaan komunikasi atas level sumber daya, distribusi
informasi, laporan kemajuan proyek dan pembuatan administrasi akhir proyek
sebelum diserah terimakan.
Manajemen Integrasi
Merupakan kegiatan yang meliputi perencanaan pengembangan, perencanaan tata
pelaksanaan suatu proyek dan kontrol atas perubahan secara terintegrasi dari suatu
proyek.
Pada tahap ini, ruang lingkup proyek akan didefinisikan secara terperinci
sebagai landasan untuk pengambilan keputusan proyek dimasa depan.
Tahap ini merupakan tahap dimana final project scope statement diserahkan
kepada stakeholder untuk diverifikasi.
Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan
sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya.
Perencanaan memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi sumber
daya untuk melaksanakan kegiatan (Imam Soeharto, 1997). Secara garis besar,
perencanaan berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu penjadwalan,
anggaran dan mutu.
Pengertian di atas menekankan bahwa perencanaan merupakan suatu proses, ini
berarti perencanaan tersebut mengalami tahap-tahap pengerjaan tertentu Tahap-
tahap pekerjaan itu yang disebut proses. Dalam menyusun suatu perencanaan yang
lengkap minimal meliputi :
a. Menentukan tujuan.
Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak dari kegiatan
yang akan dilakukan.
b. Menentukan sasaran.
Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai untuk mewujudkan suatu
tujuan yang lelah ditetapkan sebelumnya
c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan.
Untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi maka perlu diadakan kajian
terhadap posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
d. Memilih alternatif.
Selalu tersedia beberapa alternatif yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran. Karenanya memilih alternatif yang paling sesuai untuk suatu
kegiatan yang hendak dilakukan memerlukan kejelian dan pengkajian perlu
dilakukan agar alternatif yang dipilih tidak merugikan kelak.
e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan
Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan
setelah memperhatikan berbagai batasan.
Tahapan perencanaan di atas merupakan suatu rangkaian proses yang dilakukan
sesuai urutannya. Dari proses tersebut perencanaan disusun dan selanjutnya
dilakukan penjadwalan.
Penjadwalan
Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk
menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam
urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas harus
dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis
(Callahan, 1992). Penjadwalan meliputi tenaga kerja, material, peralatan,
keuangan, dan waktu. Dengan penjadwalan yang tepat maka beberapa macam
kerugian dapat dihindarkan seperti keterlambatan, pembengkakan biaya, dan
perselisihan.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penjadwalan antara lain :
a) Bagi pemilik :
(1) Mengetahui waktu mulai dan selesainya proyek.
(2) Merencanakan aliran kas.
(3) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya proyek.
b) Bagi kontraktor:
(1) Memprediksi kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri.
(2) Merencanakan kebutuhan material, peralalan, dan tenaga kerja.
(3) Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor.
(4) Menghindari konflik antara sub-kontraktor dan pekerja.
(5) Merencanakan aliran kas
(6) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya proyek.
Pengendalian
R.J. Mockler, 1972, dalam Imam Soeharto (1997) memberikan pengertian tentang
pengendalian. Menurutnya, pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk
menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem
informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis
kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian
mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan
secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh Mockler, maka proses pengendalian
proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan sasaran.
b. Definisi lingkup kerja.
c. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai
sasaran.
d. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil
pelaksanaan pekerjaan.
1. Kebutuhan (need)
2. Pembiayaan (funding)
3. Dukungan (will)
Kategorisasi proyek
a. Apakah proyek merupakan sebuah peluang agar organisasi lebih
berkembang
b. Lamanya proyek dan kapan akan dibutuhkanya proyek tersebut
c. Prioritas Proyek
Analisis Finansial
Didalam analisis dibutuhkan pertimbangan finansial yang merupakan hal
terpenting dalam pemilihan proyek.
Sehingga dibutuhkan metode – metode dalam melakukan pertimbangan
tersebut yang terdiri dari :
a. Net Present Value (NPV) analysis
b. Return on Investment (ROI)
c. Payback analysis
Implementasi Balanced Scorecard
Scorecard yang seimbang adalah perencanaan strategis dan sistem manajemen
yang digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan
organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk menyelaraskan kegiatan usaha dengan
visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan
memantau kinerja organisasi terhadap strategis tujuan.
Kriteria penilaian untuk Net Present Value (NPV) adalah sebagai berikut:
1. Jika NPV > 0, maka usaha yang dijalankan layak untuk dilaksanakan.
2. Jika NPV < 0, maka usaha yang dijalankan tidak layak untuk
dilaksanakan.
3. Jika NPV = 0, maka usaha yang dijalankan tidak rugi dan tidak untung.
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat suku bunga maksimum yang dapat
dibayar oleh bisnis untuk sumberdaya yang digunakan karena bisnis
membutuhkan dana lagi untuk biaya-biaya operasi dan investasi dan bisnis
baru sampai pada tingkat pulang modal (Gittinger, 1986).
Net benefit cost ratio (Net B/C Ratio) adalah perbandingan antara present value
yang dari net benefit yang positif dengan present value dari net benefit yang
negatif (Kadariah,1986). Jika Net B/C ratio >1, maka proyek tersebut layak untuk
diusahakan karena setiap pengeluaran sebanyak Rp. 1 maka akan
menghasilkan manfaat sebanyak Rp. 1. Jika Net B/C < 1 maka proyek tersebut
tidak layak untuk diusahakan karena setiap pengeluaran akan menghasilkan
penerimaan yang lebih kecil dari pengeluaran.
Analisis laba rugi adalah laporan yang berisi tentang total penerimaan
pengeluaran dan kondisi keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan
dalam satu tahun produksi. Laporan laba rugi menggambarkan kinerja
perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu.
Laporan laba rugi mengandung sebuah informasi yang penting tentang
suatu usaha, yaitu laba atau rugi bersih.