PENDAHULUAN
Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang
dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumberdaya dalam bentuk tenaga manusia, dan
dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi
penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan cara
pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga pengunaan sumber daya
benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek. Dengan kata lain
manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan penggelolaan yang sesuai
dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan
kegiatan operasional rutin.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Proyek menurut Husen (2009:4), proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya
seperti manusia material, peralatan, dan modal/ biaya yang dihimpun dalam suatu wadah
organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan.
Pengertian Proyek menurut Larson (2006:3), Proyek adalah usaha yang kompleks, tidak rutin,
yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pengertian Proyek menurut Nurhayati (2010:4), Proyek adalah upaya atau aktivitas yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan
menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam
jangka waktu tertentu.
Pengertian Proyek menurut Heizer dan Render (2006:81), Proyek adalah sederetan tugas yang
diarahkan kepada suatu hasil utama.
Pengertian Proyek menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) Edisi ke-3,
Proyek adalah usaha sementara dengan awal dan akhir dan harus digunakan untuk menciptakan
produk, layanan atau hasil yang unik.
2
Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis. Pada
umumnya, operasi produksi mempunyai sifat perulangan dan aktivitasnya biasanya bersifat
permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk atau jasa.
Tantangan utama sebuah sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan
proyek dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. Batasan-
batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan anggaran pekerjaan.
Tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengoptimalkan sumber daya serta mengalokasikan
dana dengan baik untuk mecapai tujuan proyek yang telah ditentukan.
Sebuah proyek bukanlah sebuah aktivitas rutin atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan
oleh organsasi, melainkan aktivitas yang tidak rutin dengan rentang waktu tertentu. Pada
umumnya, sebuah proyek memiliki karakteristik sebagai berikut :
o Waktu (Timeline)
Proyek memiliki timeline atau garis waktu yang pasti dengan titik awal dan titik akhir
yang terukur.
o Sumber Daya (Resource)
Sebuah proyek memiliki sumber daya modal dan tenaga kerja yang terbatas.
o Alat (Tools)
Menggunakan alat-alat dan teknik khusus digunakan untuk manajemen proyek.
o Tim (Team)
Manajemen proyek memerlukan tim yang beragam dari berbagai departemen dan
fungsi.
3
2.3 Teknik Manajemen Proyek
Ada beberapa teknik manajemen proyek yang dapat Anda terapkan. Teknik yang paling
umum dan mudah adalah Gantt Chart. Cara kerja teknik ini adalah menganalisis durasi tiap
kegiatan proyek yang akan dikerjakan. Gantt Chart digambarkan dengan garis-garis atau bar
yang mengidentifikasikan durasi kegiatan yang akan dilakukan.
Sedangkan teknik yang cukup rumit adalah PERT (Program Evaluation Review Technique)
yaitu teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk tiap kegiatan,
dan CPM (Critical Path Method) adalah teknik menajemen proyek yang menggunakan hanya
satu faktor waktu per kegiatan. CRM dan PERT menggambarkan aktivitas apa yang menjadi
prioritas untuk diseleasaikan.
1. Gantt chart
Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan
Tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu
dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas
yang bersangkutan. Orang atau Departemen yang ditugaskan untuk menyelesaikan Tugas
dalam proyek juga harus dituliskan dalam Gantt Chart
1. Mengidentifikasikan Tugas
Gambarkan sumbu horizontal untuk waktu pelaksanaannya (dapat diletakan diatas atau
dibawah halaman). Tandai dengan skala waktu yang sesuai (bisa dalam harian maupun
mingguan).
4
Tuliskan Tugas atau bagian pekerjaan (milestone) yang akan dikerjakan berdasarkan urutan
waktu pada bagian kiri. Gambarkan Diagram Batang (Bar Graph) untuk menunjukan
rentang waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas yang bersangkutan. Gambarkan
kotak dari kiri dimana waktu Tugas tersebut dimulai sampai pada waktu tugas yang
bersangkutan berakhir. Jika diperlukan presentasi kepada Manajemen perusahaan,
gambarkan bentuk Intan (Diamond) pada tanggalnya. Gambarkan tepinya saja dan kotak
tersebut jangan diisi.
Lakukan pemeriksaan kembali, apakah semua tugas atau bagian pekerjaan untuk Proyek
tersebut sudah tertulis semuanya ke dalam Gantt Chart.
Saat Proyek sedang berlangsung, isikan gambar Intan (Diamond) ataupun Grafik Batang
pada Gantt Chart untuk menunjukan bahwa tugas yang bersangkutan telah diselesaikan.
Jika ada tugas masih berlangsung (in progress), estimasikan kemajuan tugas yang
bersangkutan dan isikan grafik batang sesuai dengan kemajuan tersebut.
Letakkan tanda vertical untuk menunjukan sejauh mana Proyek ini sedang berlangsung.
Dari Gantt Chart diatas dapat dilihat bahwa proyek telah berlangsung di minggu ke 6 (tanda
panah kuning). Semua tugas yang terdapat didalam Gantt Chart telah dikerjakan sesuai
dengan Jadwalnya.
Gantt Chart ini merupakan salah satu alat (tools) untuk melakukan perencanaan Proyek
(Project Planning) dan juga sebagai alat untuk memantau perkembangan proyek.
5
2. PERT (Program Evaluation Review Technique)
Pert merupakan suatu metode yang bertujuan untuk (semaksimal mungkin) mengurangi
adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik) maupun rintangan dan
perbedaan-perbedaan, mengkoordinasikan dan menyelaraskan berbagai bagian sebagai
suatu keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek-proyek
a. Karakteristik PERT
b. Perkiraan Waktu
Untuk setiap aktivitas, model biasanya mencakup tiga perkiraan waktu
1. Waktu Optimis, yaitu perkiraan waktu yang paling singkat bagi penyelesaian aktivitas
2. Waktu Perkiraan Paling Mungkin, waktu penyelesaian yang memiliki probabilitas
tertinggi (berbeda dengan : waktu yang diharapkan), dan
3. Waktu Pesimis, yaitu waktu terpanjang yang mungkin diperlukan suatu kegiatan.
PERT “menimbang” ketiga perkiraan waktu ini untuk mendapatkan waktu kegiatan yang
diharapkan (expected time) dengan rumusan :
c. Bagan Jaringan
Contoh:
6
Keterangan:
Tidak ada 2 kegiatan yang ditunjukkan oleh ekor kejadian dan kepada kejadian yang sama.
Untuk mengatasi masalah seperti di atas dibuat kegiatan dummy : (tidak ada)
Untuk menyakinkan hubungan urutan yang benar maka buat daftar pertanyaan:
Kegiatan apa yang harus selesai terlebih dahulu sebelum kegiatan ini dilakukan?
7
Contoh diagram PERT:
8
EF merupakan waktu tercepat kegiatan dapat diselesaikan.
Pada CPM dikenal istilah critical path atau jalur kritis yang bertujuan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap
keterlambatan pelaksanaan, sehingga dapat menentukan tingkat prioritas kebijakan dalam
penyelenggaraan proyek. Bentuk CPM tersebut dapat memberikan informasi terkait
dengan kegiatan yang dilaksanakan terlebih dahulu atau sesudahnya, dan durasi kegiatan.
CPM mirip dengan PERT. Perbedaan antara CPM dan PERT adalah bahwa CPM
menggunakan satu jenis waktu untuk perkiraan waktu penyelesaian setiap kegiatan
sedangkan PERT menggunakan tiga jenis waktu, yaitu : prakiraan waktu optimis, waktu
paling mungkin, dan waktu pesimis.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan materi diatas, dapat disimpulkan bahwa proyek adalah upaya atau
aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan
penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam menjalankan suatu proyek tentunya diperlukan suatu strategi untuk mencapai
tujuan, maka diperlukan adanya manajemen proyek. Manajemen proyek merupakan proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota
organisasi serta sumber daya lainnya sehingga dapat mencapai sasaran organisasi telah
ditentukan sebelumnya Tujuan dari manajemen proyek adalah untuk dapat mengelola
fungsi-fungsi manajemen hingga diperoleh hasil optimum sesuai dengan persyaratan yang
ada dan telah ditetapkan serta untuk dapat mengelola sumber daya yang seefisien dan
seefektif mungkin.
Untuk melakukan manajemen proyek maka diperlukan adanya teknik yang harus
dilakukan, teknik yang paling umum dan mudah adalah Gantt Chart. Cara kerja teknik ini
adalah menganalisis durasi tiap kegiatan proyek yang akan dikerjakan, sedangkan teknik
yang cukup rumit adalah PERT (Program Evaluation Review Technique) yaitu teknik
manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk tiap kegiatan, dan CPM
(Critical Path Method) adalah teknik menajemen proyek yang menggunakan hanya satu
faktor waktu per kegiatan.
3.2 Saran
Setelah pembaca dapat memahami pentingnya Manajemen Proyek maka disarankan
agar pembaca dapat memetik pembelajaran dari materi diatas dan alangkah baiknya jika
pembaca dapat menerapkan apa yang telah di dipaparkan diatas kedalam dunia kerja yang
akan atau sudah dijalankan oleh pembaca materi ini, dan pembaca juga disarankan agar
dapat berbagi ilmu yang telah didapat dari materi ini kepada orang sekitar agar dapat
memberikan manfaat kepada orang banyak.
10
DAFTAR PUSTAKA
11