1. Hilungan Maju
Rumusan perhitungan waktu maju adalah sebagai berikut.
a. Waktu mulai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau ES (j),
adalah sama dengan angka terbesar dari jumlah angka kegiatan yang
terdahulu ES (i) atau EF (i) ditambah konstrain yang bersangkutan.
b. Angka waktu selesai paling awal kegiatan yang sedang ditinjau WF
(j), adalah sama dengan angka waktu mulai paling awal kegiatan
tersebut ES ditambah kurun waktu kegiatan yang bersangkutan D
(j).
2. Hitungan Mundur
Rumusan perhitungan waktu mundur adalah sebagai berikut.
a. Hitung LF (i), waktu selesai paling akhir kegiatan (i) yang ditinjau,
yang merupakan angka terkecil dari jumlah kegiatan LS dan LF
ditambah konstrain yang bersangkutan.
b. Waktu mulai paling akhir kegiatan yang sedang ditinjau Ls (i),
adalah sama dengan waktu selesai paling akhir kegiatan tersebut LF
(i) dikurangi kurun waktu yang bersangkutan.
Jalur dan kegiatan kritis jalur dan kegiatan kritis metode preseden
diagram sebagai berikut.
1) Waktu mulai paling awal dan akhir harus sama (ES=LS).
2) Waktu selesai paling awal dan akhir harus sama (EF=LF).
3) Kurun waktu kegiatan adalah sama dengan perbedaan waktu selesai
paling akhir dengan waktu mulai paling awal (LE-ES=D).
4) Jika hanya sebagian kegiatan bersifat krilis, kegiatan tersebut secara
utuh dianggap kritis.
3. Biaya Prayek
Ada beberapa jenis biaya yang berhubungan dengan pembiayaan
suatu proyek konstruksi, yang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
sebagai berikut.
a. Biaya langsung (direct cost), adalah biaya biaya yang langsung
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan,
seperti biaya bahan/ material, pekerja/upah, dan peralatan.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost), adalah semua biaya proyek
yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi di
lapangan, tetapi biaya ini harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari
proyek tersebut, seperti biaya overhead, biaya tidak terduga, dan
keuntungan/profit.
3. Crashing
Terminologi proses crashing adalah merduksi suatu pekerjaan
yang akan berpengaruh terhadap waktu penyelesaian proyek. Crashing
adalah suatu proses disengaja, sistematis dan analitik dengan cara
melakukan pengujian dari semua kegiatan dalam suatu proyek yang
dipusatkan pada kegiatan yang berada pada jalur kritis. Proses crashing
adalah cara melakukan perkiraan dari variabel cost dalam menentukan
pengurangan durasi yang paling maksimal dan paling ekonomis dari
suatu kegiatan yang masih mugkin untuk direduksi (Ervianto, 2004)
Untuk menganalisis lebih lanjut hubungan antara biaya dengan
waktu dan suatu kegiatan, digunakan beberapa istilah, yaitu: kurun
waktu normal/Normal Duration (ND), kurun waktu dipersingkat/Crash
Duration (CD), biaya normal/Normal cost (NC), dan biaya untuk waktu
dipersingkat/Crash cost (CC).
Menghitung Cost Slope masing-masing komponen kegiatan.
Mempersingkat kurun waktu kegiatan, dimulai dari kegiatan kritis
yang mempunyai Cost Slope terendah.
Apabila dalam proses mempercepat waktu proyek terbentuk jalur
kritis baru, mempercepat kegiatan-kegiatan kritis yang mempunyai
kombinasi slope biaya terendah.
Meneruskan mempersingkat waktu kegiatan sampai titik proyek
dipersingkat (TPD).
Buat tabulasi biaya versus waktu, gambarkan dalam grafik dan
hubungan titik normal (biaya dan waktu normal), titik yang
terbentuk setiap kali mempersingkat kegiatan, sampai dengan titik
TPD.
Hitung biaya tidak langsung proyek dan gambarkan pada grafik
diatas.
Jumlah biaya langsungdan biaya tidak langsung untuk mencari biaya
total sebelum kurun waktu yang diinginkan.
Periksa pada biaya grafik total untuk mencapai waktu optimum,
yaitu kurun waktu penyelesaian proyekdengan biaya terendah
(Soeharto, 1997)
Gambar 14.3 Grafik Hubungan Waktu Biaya Normal dan Dipesingkat untuk
Satu Kegiatan
(Sumber: Soeharto, 1997)
Titik A pada Gambar 14.3 menunjukkan titik normal, sedangkan
titik B adalah titik dipersingkat. Garis yang menghubungkan titik A dan
B disebut kurva waktu-biaya. Pada umumnya, garis ini dapat dianggap
sebagai garis lurus, jika tidak ( misalnya, cekung), diadakan
diperhitungan per segmen yang terdiri atas beberapa garis lurus.
Seandainya diketahui bentuk kurva waktu-biaya suatu kegiatan, artinya
dengan mengetahui berapa slope atau sudut kemiringannya, dapat
dihitung jumlah biaya untuk mempersingkat waktu satu hari.
Penambahan biaya langsung (direct cost) untuk mempercepat
suatu aktivitas per satuan waktu disebut cost slope.
Dari uraian di atas dapat ditulis sebagai berikut:
Produktivitas harian sesudah crash
= (8 jam prod. tiap jam) (a x b x prod. tiap jam) ...................................(5)
Keterangan:
a = jumlah jam kerja lembur
b = koefisien penurunan produktivitas kera lembur
Crush duration=Volume
Prod. Hernan sesudah crash
Normal cost pekerja per jam = harga per satuan pek x prod.
setiap jam................................................................................................(7)
Normal cost pekerja per hari = 8 jam x normal cost setiap jam....(8)
Normal cost = normal duration x Normal cost pekerja per hari .......(9)
Crash cost pekerja = Normal cost pekerja per hari + biaya lembur per
hari .......................................................................................................(10)
Crash cost = crash duration x Crash cost pekerja per hari.................(11)
Crash cost-Normal cost
Cost Slope = ...........................................(12)
normal duration-crash duration
Hubungan biaya terhadap waktu-biaya total proyek adalah
penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tidak langsung yang
digunakan selama pelaksanaan proyek. Besarnya biaya ini sangat
bergantung pada lamanya waktu (durasi) penyelesaian proyek, keduanya
berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak
dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, pada umununya semakin
lama proyek berjalan semakin tinggi komulatif biaya tidak langsung
yang diperlukan (Soeharto, 1997). Pada Gambar 14.4 ditunjukkan
hubungan biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total dalam
suatu grafik serta terlihat bahwa biaya optimum didapat dengan mencari
total biaya proyek yang terkecil.
Gambar 14.4 Grafik Hubungan Waktu dengan Biaya Total, Biaya Langsung, dan
Biaya Tidak Langsung
(Sumber: Soeharto, 1997)