http://preindo.com
1. Judul Kegiatan
2. Latar Belakang
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau biasa disebut Corporate Social Responsiblity
(CSR), merupakan suatu upaya sungguh-sungguh dari perusahaan untuk meminimumkan
dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif operasinya dalam ranah ekonomi,
sosial dan lingkungan terhadap seluruh pemangku kepentingannya (stake holder), untuk
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Disisi lain, mengingat bahwa CSR adalah merupakan kewajiban yang harus
dilaksanankan perusahaan sebagaimana amanat UU No 40/2007 bab V pasal 74, maka
expenses tersebut harus dikelola dan di manajemen, sehingga memberikan dampak positip
bagi sustainability perusahaan dimasa mendatang. Pola pikir inilah yang membuat
manajemen CSR menjadi tidak sekedar Charity Program, tetapi harus menjadi alat
marketing yang powerfull.
3. Penjelasan CSR
http://preindo.com
CSR (Program Corporate Social Reponsibility) merupakan salah satu kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan
Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disyahkan dalam sidang paripurna DPR.
Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban Tanggungjawab sosial dan
lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan dengan SDA, ayat 2
mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta kewajaran, ayat 3 mengenai sanksi,
dan ayat 4 mengenai aturan lanjutan. Ketiga, Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyebutkan bahwa Setiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
Namun UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum mengatur secara
tegas perihal CSR bagi perusahaan nasional. Tentu saja kedua ketentuan undang-undang
tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta lokal.
Apalagi munculnya Pasal 74 UU PT yang terdiri dari 4 ayat itu sempat mengundang
polemik. Pro dan kontra terhadap ketentuan tersebut masih tetap berlanjut sampai sekarang.
Kalangan pelaku bisnis yang tergabung dalam Kadin dan Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo) yang sangat keras menentang kehadiran dari pasal tersebut.
Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan komitmen
perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar kepentingan
perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun secara moral adalah baik bahwa perusahaan
maupun penanam modal mengejar keuntungan, bukan berarti perusahaan ataupun penanam
modal dibenarkan mencapai keuntungan dengan mengorbankan kepentingan-kepentngan
pihak lain yang terkait.
4. Tujuan Kegiatan
5. Sasaran Kegiatan
Pelatihan ini ditujukan bagi Manajer, Supervisor, Team Leader, dan Staff bagian
Humas, PKBL, Community / External Relations, Internal Auditor atau siapa saja yang
terlibat dalam pekerjaan CSR, ComDev dan PKBL.
6. Materi
http://preindo.com
- Identifikasi dan penyusuna program CSR
- Pengembangan KPI CSR
- Studi kasus keberhasilan dan kegagagalan CSR
7. Kriteria Keberhasilan
8. Bentuk Metode
Pelatihan ini diselenggaran secara inhouse dengan durasi 3 hari (24 jam pertemuan
efektif). Materi pelatihan disampaikan dengan menggunakan metode interaktif, dimana
peserta dikenalkan kepada konsep, diberikan contoh aplikasinya, berlatih menggunakan
konsep, mendiskusikan proses dan hasil latihan. Selain penyampaian materi di dalam kelas,
peserta juga akan diajak untuk mengamati permasalahan yang terjadi di lapangan. Evaluasi
pada akhir pelatihan mencakup penilaian terhadap instruktur, materi training, manfaat &
efektifitas training serta rekomendasi dari peserta.
11. Instruktur
http://preindo.com
12. Penutup
Lembar Pengesahan
Menyetujui,
Direktur Utama
PT. CROWN CRACKERS
http://preindo.com