Disusun Oleh:
NIS :
Kelas : XI
KABUPATEN PELALAWAN
TAHUN 2022/2023
1
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini telah disetujui dan disahkan pada
:
Hari : …………………………………………
Tanggal : ………………………..……………….
Mengetahui
LULUK SRIGATI, SE
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT, karna berkat petunjuk dan hidaya nya
laporan prakerin ini dapat di selesaikan tepat pada waktuya .
Program Praktek kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu kegiatan Sekolah Menengah Kejuruan
yang dilaksanakan di luar sekolah. Pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN) merupakan perwujudan
kebijakan sesuai dengan kurikulum SMK.
Proses Pelaksanaan PRAKERIN pada dua instansi yaitu sekolah dan Industri DU/DI. Pemerintah selaku
institusi pasangan dilakukan dalam rangka peningkatan mutu tamatan SMK. Khusus SMK S BIDADARI
PANGKALAN KURAS dengan tuntutan serta keterampilan tenaga kerja yang sangat dibutuhkan oleh dunia
kerja.
Guna memudahkan peserta PRAKERIN dan sekolah mendapatkan gambaran secara tertulis seluruh
kegiatan peserta PRAKERIN di DU/DI, maka disusunlah jurnal PRAKERIN ini. Agar penyelenggaraan
PRAKERIN berlangsung dengan baik, lancar dan terarah.
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN…………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….……..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………….
PROFIL TEMPAT PRAKERIN…………………………………………………………………………...
A. SEJARAH PT. BANK RIAU KEPRI SYARIAH………………………………………………...
1.1 SEJARAH BANK RIAU KEPRI…………………………………………………………
1.2 SEJARAH BANK RIAU KEPRI SYARIAH…………………………………………….
LAY OUT TEMPAT PRAKERIN…………………………………………………………………………
1.1 LANTAI SATU…………………………………………………………………………...
1.2 LANTAI DUA……………………………………………………………………………
1.3 LANTAI TIGA……………………………………………………………………………
STRUKTUR ORGANISASI……………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN PRAKERIN………………………………………………………………………
B. PERUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………….
C. TUJUAN PRAKTEK KERJA
INDUSTRI…………………….......................................................
D. RUANG LINGKUP……………………………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN
TEORI……………………………………………………………………………........
B. TEMUAN……………………………………………………………………….............................
....
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DAFTAR KERJA ONJEK DAN URAIAN KEGIATAN
PRAKERIN……………………………
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………
4
.
B. SARAN-
SARAN………………………………………………………………...............................
DAFTAR PUSTAKA
Bank Pembangunan daerah merupakan kelanjutan usaha PT.BAPERI (PT. Bank Pembangunan daerah Riau )
yang didirikan berdasarkan akte notaris Syawal sultan Siatas No 1 tanggal 02 Maret 1961, dan izin Mentri
Keuangan Republik Indonesia nomor BUM 9-4-45 tanggal 12 Maret 1961. Namun dalam perjalanan
PT.BAPERI tidak dapat melaksanakan usahanya sebagai syarat-syarat yang dikehendaki oleh undang-undang
Nomor 13 tahun 1962.
Selanjutnya dengan surat keputusan Gubernur KDH.TK.I Riau 51/IV/1966 tanggal 1 Maret 1966 segala
kegiatan PT.BAPERI dinyatakan berakhir, seluruh aktiva dan pasiva PT.BAPERI dilebur kedalam Bank
Pembangunan Daerah Riau yang disesuaikan dengan undang-undang No. 13 tahun 1962 tentang pembangunan
daerah.
Terhitung tanggal 1 Maret 1966 secara resmi kegiatan Bank Pembangunan Daerah Riau dimulai dengan status
sebagai Bank milik Pemerintah Daerah Riau. Status pendirian Bank Pembangunan Daerah Riau diatur dan
disesuaikan dengan peraturan daerah No. 14 tahun 1992. Peraturan Daerah berdasarkan undang-undang No. 10
tahun 1998 tentang perbankan.
Kemudian sesuai dengan keputusan RUPS tanggal 26 Maret 2002 serentak dengan akta pendirian perseroan
terbatas No. 36 yang telah disahkan oleh Mentri Kehakiman dan HAM dengan surat keputusan No. C-09851.
HT.01 TH.2003 tanggal 5 Mei 2003 dan persetujuan deputi Gubernur senior Bank Indonesia No.5/30/KEP
DGS/2003 tanggal 22 Juli 2003.
5
status Badan hukum Bank Pembangunan Daerah Riau menjadi Berbadan PT, sampai saat ini telah memiliki
19 kantor Cabang dan 15 kantor Cabang Pembantu, 8 Kantor Kas, 1 Kantor Kas Syariah serta Payment Poin
yang tersebar diseluruh Kabupaten/Kota di Riau. 7 Semangat untuk terus berkembang selalu ada pemikiran
setiap pegawai PT. Bank Riau Kepri untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan oragnisasi.
Usaha perbankan rentan terhadap persaingan yang sangat ketat, sehingga perlu inovasi di segala bidang untuk
mengatasinya. PT. Bank Riau Kepri berupaya untuk membuktikan eksistensi di tengah-tengah masyarkat
Provinsi Riau dan Kepulauan Riau untuk mendukung kemajuan daerah dan bersinergi dengan pemerintah daerah
Asosiasi dunia usaha, organisasi pengusaha, bahkan keseluruhan lapisan masyarakat.
Pendirian Bank Riau Kepri Syariah dimulai dengan pembentukan tim pengembangan Unit usaha Syariah
Bank Riau Kepri dengan surat keputusan Direksi PT. Bank Riau Kepri No. 39/KEPDIR/2003. Seiring di
bentuknya tim ini maka Unit Usaha Syariah (UUS) sebagai koordinator pendirian Bank Riau Kepri Syariah
melakukan beberapa langkah akselerasi pendirian.
Bank Riau Kepri Syariah bekerja sama dengan sebuah konsultan Perbankan Syariah pendamping, oleh
konsultan ini di lakukan dalam hal ini rekruitmen Sumber Daya Insani baik internal maupun eksternal.
Marketing Research, Training, simulasi serta penyusunan standar Operasional & prosedur. Beberapa aspek yang
melatarbelakangi berdirinya Bank Riau Kepri Syariah.
Pertama, aspek regulasi, dengan dikeluarkannya UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No.7 tahun
1992 tentang perbankan yang telah memberikan peluang bagi regulasi paling mutakhir UU No.21 tahun 2008
tentang perbankan syariah. Kedua, aspek marketing dimana Bank Syariah memiliki potensi pasar yang cukup
besar di Riau dan Kepri mengingat mayoritas masyrakat di Riau dan Kepulauan Riau beragama islam. Ketiga,
aspek syariah masih banyak kalangan umat islam yang enggan berinteraksi dan menggunakan jasa Bank
Konvensional. Keempat, aspek empiris dari beberapa pengalaman.
6
LAY OUT TEMPAT PRAKERIN
7
B. Lantai Dua Bagian Pemasaran, Bagian Admin, Ruangan Qaca, Ruangan Pimpinan Cabang
8
C. Lantai Tiga Ruang Rapat, Bagian Umum, Tempat stok Barang, dan Ruangan pengarsipan
9
10
BAB I
PENDAHULUAN
11
A. Pengertian Prakerin
Program praktek kerja industri prakerin umumnya disebut dengan praktek kerja di Dunia Usaha/
Dunia Industri. Sebetulnya prakerin tidak hanya di DU/DI akan tetapi mencakup seluruh kegiatan
instruktur pembimbing di Industri. Secara definitif PRAKERIN merupakan salah satu kegiatan intra
kurikuler yang dilaksanakan oleh siswa DU/DI yang memadukan secara sistematik dan sinkron
program pendidikan di sekolah. dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja langsung di DU/DI sehingga lebih terarah untuk mencapai tingkat keahlian PROFESIONAL
tertentu.
Secara substansial prakerin dapat disebut sebagal pengalaman belajar sebab siswa peserta prakerin
memang berada dalam proses belajar dari pengalaman aktual selama latihan/praktek keahlian
profesional selama di DU/DI. Diharapkan siswa memperoleh pengalaman praktis dan kemampuan
profesional yang tidak mungkin diperolehnya di Sekolah. Dengan demikian siswa SMK BIDADARI
sebagai calon tenaga terampil tingkat menengah tidak hanya mengetahui dan memahami tetapi lebih
jauh dan penting dari itu adalah mampu melaksanakan tugasnya sebagai tenaga slap latih. Kerja yang
profesional inilah yang ingin dibentuk dengan program PRAKERIN ini.
B. Perumusan Masalah
2. hal apa yang dapat di kembangkan dalam Praktek Kerja Industri (Praerin) ?
Secara umum prakerin bertujuan untuk membentuk profesionalitas calon tenaga kerja.
Profesionalitas tenaga kerja mencakup tiga kompetensi yaitu kompetensi profesional, personal dan
sosial. Ketiga kompetensi tersebut ingin diwujudkan melalui kegiatan prakerin siswa SMK
BIDADARI. Siswa SMK BIDADARI dapat dan mampu :
1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif dan etos kerja secara hubungan sosial
DU/DI sebagai tempat kerjanya kelak melalui refleksi yang merupakan salah satu ciri penting
pekerjaan profesional.
3. Mampu menarik pelajaran dan penghayatan serta pengalaman selama latihan praktek di DU/DI.
mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan pelajaran yang di hapus dari sekolah dan
menerapkan nya di dunia usaha kerja.- mampu mencari alternatif pencerahan masalah kejuruan sesuai
dengan program studi yang dipilih dari pelaporan.- Menyimpulkan data, guna kepentingan pribadi
siswa- Menerapkan gambaran yang seharusnya dalam melaksanakan praktek kerja industri sampai
dimana pengetahuan atau kemampuan dalam mengikuti praktek kerja. Dan dapat menganalisa
sistematika kerja perusahaan dalam menangani setiap proyek serta menjadi bekal yang baik ketika
akan terjun ke dunia kerja.
12
E. Ruang Lingkup
Adapun jasa lain PT. Bank Riau Kepri Cabang Syariah Pekanbaru adalah kliring, Bank Garansi iB ,
Referensi Bank, Surat Dukungan Bank, Inkaso, Transfer. Selain itu dalam pengembangan atau
operasionalnya Bank Riau Kepri 12 Syari’ah menawarkan beberapa produk yang dikelola sesuai
dengan labelnya yakni Bank Riau Kepri Syari’ah, produk yang ditawarkan merupakan produk yang
sesuai dengan tuntutan dan ajaran Isla. Adapun produk-produk yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Giro Wadiah, yakni simpanan atau titipan pihak ketiga pada Bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Bank dengan menggunakan
penarikan berupa cek, bilyet giro, kuitansi, atau alas bayar lainnya.
b. Tabungan Dhuha Wadiah, yakni simpanan atau titipan murni dari satu pihak kepihak lain, baik
individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip
menghendaki.
c. Deposito Mudharabah, yakni tabungan Bank yang diberikan oleh pihak ketiga yang tidak terdapat
pembatasan bagi Bank dalam menggunakan dana yang dihimpun dan tidak adanya persyaratan
apapun oleh nasabah kepada Bank berkaitan dengan penggunaan dana tersebut oleh Bank. Penarikan
hanya dapat dilakukan dalam waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan pihak
bank.
a. Pembiayaan Mudharabah, yakni kegiatan jual beli pada harga pokok dengan ditambah keuangan
(biaya+margin) yang telah disepakati antar kedua belah pihak (nasabah dan bank) dengan syarat
penjual memberitahu terlebih dahulu tentang harga pokok dan menyebutkan keuntungan yang
diinginkan
b. Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah (Bagi Hasil), yakni akad kerjsama antara dua belah
pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu, masing-masing pihak memberikan dana atau aural
kesepakatan bahwa keuntungan atau resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
c. Pembiayaan Niaga Prima Syari’ah, yakni pembiayaan yang diberikan oleh Bank Riau Kepri
Syari’ah untuk sektor-sektor usaha. Pembiayaan 13 ini sasaran utamanya adalah para pedagang, toko
swalayan, alat-alat pembangunan, kebutuhan rumah makan, alat-alat pada toko apotik, perbengkelan,
dan lain-lain.
d. Pembiayaan Karya Prima Syari’ah, yakni pembiayaan modal kerja atas dasar kontrak untuk
pembiayaan yang diberikan untuk membantu rekanaan mendapatkan tambahan modal kerja dalam
rangka pelaksanaan protek berdasarkan kontrak kerja dan instansi pemerintah atau lainnya.
e. Pembiayaan Bina Prima Syari’ah, yakni pembiayaan yang diberikan oleh Bank Riau Kepri Syari’ah
kepada badan usaha untuk membantu kelancaran usaha baru, perluasan atau modernisasi. Pembiayaan
ini meliputi pengadan mesin, alai-alas berat, jasa angkutan, rumah sakit, pembangunan ruko, pabrik,
dan perbengkelan. Ini merupakan pembiayaan yang bersifat produktif. Sedangkan pembiayaan yang
bersifat konsumtif yang terdapat pada Bank Riau Kepri Syariah adalah:
13
b. Pembiayaan kepemilikan rumah murabahah
BAB II
14
TUJUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Produk Bank Riau Kepri Syariah dalam hal Pembiyayaan sebagai berikut:
Penggiat Usaha Disediakan untuk membantu pengusaha kecil baik secara peroranggan maupun
kelompok dalam memperoleh tambahan modal kerja atau investasi dangan prinsip murabahah.
Adapun Tujuan dan usaha yang dibiayai dalam produk ini untuk membantu pengusaha kecil
mendapatkan pembiayaan modal kerja maupun 8Ibid 27 pembiayaan investasi baik secara perorangan
maupun secara kelompok usaha yang dibiayai adalah semua sektor-sektor ekonomi yang produktif
terkecuali sektor-sektor ekonomi yang dilarang berdasarkan ketentuan Bank Indonesia.
adalah pembiayaan yang diberikan kepada pegawai yang berpenghasilan tetap, pensiunan, pekerja
profesi, dan pengusaha dalam rangka kepemilikan kendaraan bermotor roda 2 (dua) dan atau roda 4
(empat). Seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini (biaya
administrasi,biaya materai,notaris dan asuransi) harus disetorkan langsung ke rekening PT. Bank Riau
Kepri Syari’ah cabang Pangkalan Kerinci.
adalah pembiayaan yang diberikan untuk membantu Badan Usaha untuk memenuhi kebutuhannya
terhadap aktiva tetap, aktiva lancar dan barang bergerak.
adalah tabungan berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.10 Dengan prinsip ini, tabungan
nasabah diperlukan sebagai investasi dalam arti dana tabungan dimanfaatkan secara produktif dalam
bentuk pembiayaan kepada masyarakat, perusahaan dan perorangan secara profesional dan memenuhi
kaidah syari’ah. Keuntungan 9 Brosur, PT. Bank Riau Kepri Syariah Tahun 2011 10Mudharabah
Muthlaqah Adalah Bentuk Kerjasama antara Shahibul Maal dan Mudharib yang Cakupannya Sangat
Luas dan Tidak Dapat Dibatasi Oleh Spesifikasi Jenis Usaha, Waktu, dan Daerah Bisnis. 28 dari
pembiayaan ini dibagi antara nasabah dan bank sesuai porsi (nasabah) yang disepakati dimuka. Adapu
keuntungan dari produk ini adalah dengan return yang kompetitif maka semakin besar dana yang
Anda simpan maka semakin tinggi return yang Anda peroleh. Penabung akan mendapatkan bagi hasil
yang menarik dari hasil usaha PT. Bank Riau Kepri Syari’ah Pekanbaru. Anda bebas menentukan
jumlah setoran sesuai dengan kemampuan dan keinginan Anda, setoran dan penarikan dapat
dilakukan secara tunai, pemindahbukuan atau melalui transfer, dapat dibuka oleh perorangan dan
badan usaha, bebas biaya administrasi bulanan untuk meningkatkan hasil investasi, membantu
pemotongan zakat bagi hasil/investasi.
15
untuk Pemilikan Rumah Idaman Pembiayaan iB Pemilikan rumah bersedia membantu pegawai
yang berpenghasilan tetap,pekerja profesi, dan pengusaha untuk memiliki tanah dan bangunan di
atasnya termasuk rumah susun/kondominium, ruko, kios, rukan,apartemen,vila dan kavling siap
bangun dengan prinsip murabahah:
3. Harga Murah
4. Angsuran Tetap
5. Jangka Waktu Fleksibel 29 Syarat untuk memperoleh pembiayaan pemilikan rumah adalah:
1. Pada saat pengajuan pembiayaan minimal berusia 21 tahun atau sudah menikah menurut
hukum Indonesia dan usia maksimal atau boleh lebih dari 50 tahun. Pada saat berakhirnya
masa pembiayaan usia nasabah tidak boleh lebih dari 60 tahun.
2. Karyawan swasta yang sudah bekerja minimal 2 (dua) tahun.
3. Pengusaha dan Prefesional yang mempunyai usaha minimal 2 (dua) tahun.
4. Mendapatkan persetujuan dari suami/istri, kecuali nasabah.
5. Membuka rekening tabungan di Bank Riau Syar’ah.
6. emohon berdomisili di wilayah Riau dan Kepri.
7. Mempunyai penghasilan tetap di instansi/perusahaan tempatyang bersangkutan bekerja.
8. Mengisi formulir permohonan yang disediakan bank dan disetujui istri/suami.
9. Menyerahkan dokumen-dokumen yang harus disertakan dalam map aplikasi. Seluruh biaya
yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini (biaya administrasi,biaya
materai,notaris dan asuransi) harus disetorkan langsung ke rekening PT. Bank Riau Kepri
Syari’ah Pekanbaru.
6) Gadai Emas iB (Rahn) Solusi Dana Cepat Sesuai Syari’ah Gadai Emas iB (Rahn Emas)
adalah fasilitas pinjaman yang diberikan PT. Bank Riau Kepri Syari’ah Pekanbaru kepada nasabah
dengan jaminan berupa emas perhiasan atau emas batangan dengan mengikuti prinsip gadai.
Adalah produk tabungan haji yang dirancang khusus untuk membantu nasabah merencanakan
ibadah haji regular (melalui SISKOHAT), Haji plus dan umrah. Kini tabungan iB Dhuha hadir dalam
2 (dua)skim syari’ah. Pertama, simpanan yang bersifat titipan/wadiah (Dhuha Bebas) sehingga
nasabah bebas kapan saja merencanakan waktu keberangkatan haji/umrah serta bebas menentukan
nominal setoran berdasarkan kemampuan. Kedua, simpanan dengan kontrak bagi hasil/mudharabah
antara Bank dan nasabah (Duha Terencana) dimana nasabah akan memperoleh porsi (nisbah) bagi
hasil dari keuntungan usaha Bank namun waktu keberangkatan serta jumlah setoran perbulanannya
telah direncanakan sesuai dengan keinginan nasabah.
16
9) Giro iB Solusi Mudah Transaksi Bisnis Anda Giro iB Bank Riau
Adalah sarana penyimpanan dana dengan prinsip wadi’ah (titipan) yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya, atau dengan
pemindahbukuan Dengan giro iB maka nasabah dapat melakukan penarikan, penyetoran, transfer,
dana dan pembayaran tunai sewaktu- 31 waktu. Dengan rekening giro ini membantu Anda melakukan
pembayaran maupun penyetoran atas transaksi keuangan secara praktis.
adalah, pembiayaan yang diberikan kepada pegawai dan pensiunan yang berpenghasilan tetap,
pekerja profesi dan pengusaha dalam rangka pembiayaan tanah untuk perumahan,
pembangunan/rehabilitasi/renovasi rumah sendiri, pembelian perabot dan peralatan rumah tangga
serta kebutuhan lainnya, sesuai dengan prinsip syari’ah.
11) Deposito iB Investasi yang Aman dan Barokah Deposito iB Bank Riau
adalah simpanan dana berjangka dengan menggunakan akad Mudharabah Muthlaqah, yang
penarikannya hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan
dengan bank. Produk ini hadir agar simpanan Anda di bank diinvestasikan dalam jangka waktu
tertentu dan insyaallah mendapat bagi hasil atas hasil usaha Bank. Melalui deposito iB Bank Riau
insyaallah Anda akan memperoleh barokah dan mendapatkan bagi hasil yang akan dilimpahkan
secara langsung ke rekening Anda setiap bulan.
B . Temuan
Dalam masa prakerin saya berhasil mengetahui jenis-jenis tabungan melalui nomor rekening, di
mana nomor rekening tabungan pada Bank Riau Kepri Syariah memiliki 10 digit, di antaranya 3 digit
awal merupakan kode cabang Pangkalan Kerinci, 2 digit setelahnya yaitu kode jenis tabungan,
sedangkan 5 digit terakhir merupakan tambahan nomor rekening. Kode-Kode jenis tabungan bank
riau kepri syariah :
Saya juga berhasil mengetahui cara dan tempat register surat masuk maupun keluar, serta langkah-
langkah ketika akan penjairan pinjaman.
BAB III
17
A. Daftar Kerja Objek Dan Uraian Kegiatan Prakerin
Mengambil barang adalah mengambil perlegkapan atau barang di suatu bagian yang sudah habis ke
lantai 3 atau bagian umum, biasanya barang yang di ambil adalah tisu, kertas HVS, gungyu, slip
penarikan, kertas PB, akad mudharabah / wadiah, buku tabungan, formulir pembukaan rekening,
permen, kertas 3 Play, dan lain-lain.
Gambar
18
Merupakan pencatatan bahan-bahan bangunan beserta nominalnya yang di perlukan oleh nasabah
untuk perbaikan rumah.
19
4. Mencari Ideb
Merupakan mencari informasi debitur terkait pinjaman yang di lakukan apakah nasabah tersebut
pernah menunggak atau tidak dalam pinjaman yang di lakukan, mencari ideb di lakukan di aplikasi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sebelum nasabah di proses dalam pinjaman yang di ajukan.
5. Mengarsipkan Berkas-berkas
Adalah menyimpan berkas-berkas sesuai dengan bundel yag sudah di tetntukan, berkas-berkas
ayang di arsipkan di antaranya adalah formulir pembukaan rekening, selisih lebih / kurang, ATM
normal, Dormant, keluhan nasabah, Rekening koran, ATM Instan, Referensi Bank, dan lain-lain.
20
6. Membantu Nasabah Dalam Mengisih Formulir Pembukaan Rekening
Adalah membantu nasabah untuk mengisih bio data pada formulir pembukaan rekening untuk
mempercepat proses saat nasabah akan membuka rekening di Customer Service atau bagi nasabah
yang sudah lanjut usia.
Adalah memberikan stempel / capa PT. Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pangkalan Kerinci ke
buku tabungan, selanjutnya buku tabungan akan di tanda tangani oleh pimpinan Seksi Pelayanan
Nasabah (Pinsi Pelnas).
21
8. Mencari Berkas-berkas Nasabah
Adalah mencari berkas nasabah yang sudah di simpan di ruangan pengarsipan,berkas sudah di
ambil akan di gunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Contoh berkas-berkas nya adalah KTP,
Kartu Keluarga, NPWP, Surat Nikah, dan dokumen penting lainnya.
Adalah menata voucher pegawai yang sudah di satukan oleh petugas bidangnya, di mana voucher
tersebut akan di arsipkan di ruangan pengarsipan yang berurutan sesuai dengan tanggal, bulan, dan
tahun.
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya praktik kerja industri/instansi (PRAKERIN) penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pengalaman kerja yang didapatkan akan membuat siswa memiliki keahlian yang profesional dalam
bidangnya dan mendidik para siswa untuk memiliki rasa disiplin dan tanggung jawab yang tinggi.
B. Saran-Saran
Dalam kesempatan ini penulis ingin memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca. Saran-saran tersebut adalah:
Daftar Pustaka
23
24