Oleh : Kelompok 1
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang berjudul
“ Pemeriksaan terhadap Aktiva Tetap“.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengauditan II yang
dibimbing oleh Dedi Rusdi, SE., M.Si., Akt., CA. Untuk itu dari penulis berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Kritik dan
saran penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian aktiva tetap
2. Untuk mengetahui dan memahami Kelompok Aktiva Tetap
3. Untuk mengetahui dan memahami Faktor yang Mempengaruhi Penyusutan
4. Untuk mengetahui dan memahami Metode Perhitungan Penyusutan
5. Untuk mengetahui dan memahami Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap
6. Untuk mengetahui dan memahami Audit Objective (Tujuan Pemeriksaan)
Aktiva Tetap
7. Untuk mengetahui dan memahami Teknik Audit Aktiva Tetap
8. Untuk mengetahui dan memahami Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap
9. Untuk mengetahui dan memahami Pengujian Substantif terhadap Saldo
Aktiva Tetap
BAB II
PEMBAHASAN
Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna
ekonomis jangka panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi
guna menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan
tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tersebut. Masa
manfaat adalah periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan
atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva
oleh perusahaan.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam depresiasi nilai aset tetap
yaitu :
Agar audit dapat dilakukan dengan tepat , dan memberikan hasil yang
tidak berisiko maka auditor akan melakukan tahapan sebagai berikut yaitu :
1. Penentuan Risiko Pendeteksian (Materialitas, Risiko Audit, dan Strategi
Audit )
Dalam penentuan risiko, auditor harus menanyakan kepada klien seberapa
banyak volume transaksi yang terjadi dalam aktiva tetap untuk satu periode.
Kemudian juga harus menyelidiki kemungkinan adanya pembelian dan
pengeluaran kas yang tidak di otorisasi., Kemungkinan adanya pembelian
aktiva yang tidak memadai, dan kemungkinan adanya penentuan biaya
periodik yang dilakukan oleh bagian akuntansi yang tidak
mempertimbangkan aspek konsistensi
2. Pemahaman Terhadap struktur pengendalian intern.
Dalam pemahaman terhadap struktur pengendalian intern diperlukan
pengetahuan tentang :
a. Lingkungan pengendalian
1) Pahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan siklus
pengeluaran dan pembelian .
2) Adakah metode pengendalian manajemen yang diterapkan dalam
siklus pengeluaran.
b. Sistem Akuntansi
Pelajari proses akuntansi klien yang akan diperiksa, Bagaimana
pengolahan datanya, Apa saja dokumen-dokumen yang digunakan klien,
dan apa saja Catatan Akuntansi yang dibuat oleh klien, Minta Flow
Cartnya kepada klien.
c. Prosedur Pengendalian
Auditor perlu memahami dan mengetahui ada atau tidak hal-hal seperti:
1) Otorisasi yang memadai
2) Pemisahan wewenang dan tanggung jawab
3) Praktek yang sehat (pengendaliannya apa saja )
4) Internal auditor
3. Pengendalian Intern secara Umum terhadap transaksi pembelian Aktiva
Tetap. Dalam pengendalian intern untuk aktiva tetap terdapat dokumen-
dokumen kunci dan catatan akuntansi yang biasa dapat dibuat oleh
perusahaan. Dibawah ini adalah dokumen-dokumen kunci dan catatan
akuntansi yang seharusnya (idealnya) dibuat oleh perusahaan.
a. Dokumen-dokumen kunci dan catatan akuntansi :
1) Permintaan pembelian 1) Daftar voucher (voucher
(purchase requisition) register)
2) Perintah Pembelian 2) Cek (chek)
(Purchase order) 3) Buku tambahan hutang
3) Laporan Penerimaan dagang (accounts payable
Barang (Receiving subsidiary ledger)
report) 4) Arsip perintah pembelian
4) Faktur penjualan (vendor yang belum terealisasi
invoice) (open purchase file)
5) Surat perintah 5) Laporan rekanan penjual
pembayaran (voucher) (vendor’s statement)
6) Ringkasan surat perintah 6) Arsip voucher pembelian
pembayaran (voucher yang disetujui (purchase
summary) transaction file)
7) Bukti kas keluar 7) Memo debit , dll
1. Harga perolehan per unit dari aset tetap biasanya relatif besar dan jumlah
transaksinya dalam setahun biasanya sedikit.
2. Mutasi aset tetap (penambahan dan pengurangan) biasanya jauh lebih
sedikit di bandingkan mutasi piutang dan persediaan.
3. Dalam memeriksa aset tetap, prosedur cut off bukan merupakan hal yang
penting seperti pemeriksaan atas cut off transactions dalam pemeriksaan
pembeliaan dan penjualan persediaan.
1. Prosedur Audit Awal : Lakukan perosedur audit awal atas saldo akun aktiva
tetap yang akan di uji lebih lanjut
a. Usut saldo aktiva tetap yang tecantum di dalam neraca ke saldo akun
aktiva tetap bersangkutan di buku besar.
b. Terhitung kembali saldo aktiva tetap di buku besar
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam aktiva tetap serta hitung akumulasi penyusutan aktiva
tetap tersebut.
d. Usut saldo akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu
e. Usut posting pendebetan dan pengkreditan ke dalam jurnal yang
bersangkutan
f. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol terhadap aktiva tetap dalam buku
besar ke buku pembantu aktiva tetap
2. Prosedur Analitik
a. Hitung rasio :
1) Tingkat perputaran aktiva tetap
2) Laba bersih dengan aktiva tetap
3) Aktiva tetap ke modal saham
4) Biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap
b. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan dari dasarkan
pada data masa lalu baik data anggaran maupun data realisasi
3. Prosedur pengujian terhadap transaksi rinci
a. Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung timbulnya
transaksi tersebut
b. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi tersebut
c. Lakukan pemeriksaan pisah batas (cut off) transaksi aktiva tetap
d. Lakukan review terhadap akun biasa maintanance maupun biaya
reparasi
4. Prosedur pengujian terhadap saldo akun rinci
a. Lakukan inspeksi atau peninjauan terjadap aktiva tetap
1) Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap
2) Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadinya perbedaan
3) Periksan dokumen yang mendukung pembayaran dan pembelian
aktiva tetap setelah tanggal neraca
b. Periksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak yang mendukung
penggunaan aktiva tetap tersebut
c. Lakukan review terhadap penyusutan aktiva tetap
5. Prosedur verifikasi penyajian dan pengungkapan. Bandingkan penyajian
aktiva tetap dengna prinsip aktiva yang diterima umum
a. Periksa klasifikasi aktiva tetap di neraca
b. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Mahasiswa dan masyarakat luas harus lebih memahami bagaimana
ketentuan-ketentuan mengenai aktiva tetap agar tidak terjadi kesalahan pada
pemahaman terhadap aktiva tetap.
2. Auditor harus mengaudit sesuai dengan prosedur audit agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengauditan.
3. Akuntan harus memahami dengan baik bagaimana pencatatan aktiva tetap
yang baik dan benar agar tidak terjadi salah pencatatan dalam transaksi
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia .