Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENJAGA KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN SEKITAR

DI SUSUN OLEH

1.RAHMAN

2.FEBRY

3.HENDRI

4.RAFLY

5.ALDO

6.AISYAH

7.HAMBALI

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyusun makalah ini, yang semoga dapat memberikan
manfaat dan kontribusi yang besar bagi seluruh masyarakat. Makalah ini saya susun dengan
tema “Menjaga Kebersihan Di Lingkungan Sekitar”, yang merupakan salah satu faktor yang
paling penting dalam proses pembentukan kehidupan manusia yang merupakan salah satu
elemen kehidupan. Kebersihan lingkungan terbentuk dari unsur kata, yaitu bersih dan
lingkungan bersih yaitu bebas dari segala macam kotoran, polusi dan bibit penyakit.
Sedangkan lingkungan yaitu tempat hidup masyarakat. Dengna demikian dapat disimpulkan
bahwa kebersihan lingkungan yaitu tempat hidup masyarakat jauh dari kotoran, polusi, dan
bibit penyakit. Sudah sewajarnya, jika dalam makalah ini terdapat kesalahan, baik itu
kesalahan bahasa, penulisan dan penyajian. Oleh karena itu kami sebagai penyusun memohon
maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pembaca. Dan saya sangat mengharapkan saran
dan kritik para pembaca dalam menyempurnakan makalah ini.

pangkalan gondai,21
september 2021

Penulisl (akhlak
);

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah
1
1.3 Tujuan
1
BAB 2 PEMBAHASAN 2

2.1 Pengertian lingkungan 2

2.2 Pengertian kebersihan


2

2.3 Pengertian kebersihan


lingkungan......................................................3

2.3.1 Kebersihan di lingkungan keluarga


3
2.3.2 Kebersihan di lingkungan
sekolah...................................................3
2.3.3 Kebersihan di lingkungan kerja
4

2.4 Manfaat menjaga kebersihan


lingkungan...........................................4

2.5 Dampak buruk dari tidak menjaga kebersihan


lingkungan...............5

2.6 Berbagai bukti dampak buruk lingkungan yang tidak


sehat.............6

BAB 3 PENTUTUP 7

3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7
DAFTARPUSTAKA 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar belakang


   
Lingkungan merupakan tempat dimana manusia hidup, yang mana merupakan salah
satu elemen kehidupan. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia. Lingkungan dapat mewarnai segala aktifitas kehidupan manusia, mulai
dari gaya hidup, cara berprilaku, pola pikir, bahkan kepribadian. Di dalam lingkungan dimana
manusia hidup terdiri dari berbagai elemen, yang merupakan faktor pembentuk lingkungan,
diantaranya yaitu, masyarakat. Masyarakat merupakan kumpulan dari berbagai individu
manusia yang saling berinteraksi dan mempunyai suatu tujuan tertentu. Interaksi antar
individu tersebut mengakibatkan suatu hubungan kekerabatan yang dapat dijadikan suatu
sarana komunikasi dalam rangka membentuk suatu himpunan kemasyarakatan. Lingkungan
merupakan tempat hidup manusia. Oleh karena itu sudah sepatutnya jika menjadikan
lingkungan tempat tinggal menjadi senyaman mungkin, sehingga dapat menimbulkan suatu
keselarasan bagi individu yang mendiaminya. Salah satu cara untuk menjaga kenyamanan
lingkungan yaitu dengan cara mencanangkan dan memprioritaskan kebersihan, baik itu
kebersihan individu maupun kebersihan lingkungan tempat tinggal.

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengertian lingkungan,kebersihan,dan kebersihan lingkungan?


2. Bagaimana cara menjaga agar lingkungan tetap bersih?
3. Apakah manfaat dari menjaga kebersihan lingkungan?
4. Bagaimana dampaknya jika tidak menjaga kebersihan lingkungan?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memberikan suatu informasi atau
sedikit pengetahuan kepada khalayak luas tentang arti kebersihan lingkungan, serta
memperluas cakrawala pemikiran para pembaca dalam menanggapi kebesrihan lingkungan
yang harus diprioritaskan dengan baik.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah
segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan,
manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu
lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di
bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Berbicara mengenai lingkungan, erat kaitannya dengan individu. Individu adalah
unsur tunggal makhluk hidup. Mengingat tidak ada makhluk hidup yang mampu hidup
sendiri, maka individu tersebut membentuk sebuah kelompok untuk mempertahankan
hidupnya masing-masing. Karena sebuah kelompok yang sejenis, tidak akan dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri. Masing-masing kelompok membutuhkan kelompok dengan jenis
lain yang berbeda. Maka kelompok tersebut akan membentuk sebuah ekosistem yang mampu
menyeimbangkan kelangsungan hidup mereka.
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan makhluk tak
hidup terhadap lingkungannya. Setiap ekosistem tersusun atas individu yang beda jenis untuk
saling berinteraksi. Dengan cara inilah makhluk hidup dapat memenuhi kebutuhannya dengan
masing-masing komponen yang dimilikinya yang membantunya mempertahankan hidup.

2.2 Pengertian Kebersihan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah,
dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau
infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga bererti bebas dari virus, bakteriapatogen,
dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang baik. Manusia perlu
menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak berbau, tidak malu,
tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang
lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, gosok gigi, mencuci
tangan, dan memakai pakaian yang bersih.

2
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan menggunakan air dan
sejenis sabun atau detergen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk
kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan
manusia.Contohnya, kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan ruang bedah di rumah
sakit.

2.3 Pengertian Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan tempat
awam.Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara mengelap tingkap dan perabot
rumah,menyapu dan mengemop lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan,
membersihkan bilik mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan
dimulakan dengan menjaga kebersihan halaman dan membersihkan jalan di depan rumah
daripada sampah.Kebersihan lingkungan meliputi : kebersihan di lingkungan keluarga,
kebersihan di lingungan sekolah,kebersihan di lingkungan kerja

2.3.1  Kebersihan di Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga adanya di rumah, maka rumah merupakan tempat yang harus
diutamakan dalam penerapan perilaku hidup bersih. Rumah merupakan tempat tinggal
keluarga yang harus dijaga kebersihannya. Apabila rumah bersih, maka penghuni rumah
tersebut akan terjaga kesehatannya. Sebaliknya apabila rumah tersebut tidak bersih, maka
yang bertempat tinggal di dalam rumah tersebut tidak terjaga kesehatannya. Bahkan sangat
rawan terkena penyakit. Penyakit yang diakibatkan kurangnya menjaga kebersihan.
Dengan melaksanakan kegiata tersebut, maka rumah yang kalian jadikan tempat tinggal akan
terjaga kebersihannya. Itu berarti rumah kalian terjaga dari penyakit dan kuman-kuman.

2.3.2Kebersihan di Lingkungan Sekolah


    
 Sering kita melihat sampah berserakan di lingkungan sekolah. Padahal setiap kelas
sudah disiapkan tempat sampah, apa kenyataannya? Masih banyak siswa yang membuang
sampah sembarangan, oleh karena itu dapat menyebabkan lingkungan di sekitar kita menjadi
kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah.
Sebagai pelajar, sekolah merupakan lingkungan kedua setelah rumah yang sering kita
tempati. Jadi, lingkungan sekolah berbeda dengan lingkungan rumah, karena yang berada di
lingkungan sekolah bukan keluarga. Tetapi seluruh siswa dari semua tingkatan.
Berikut hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan sekolah :
1)    Melaksanakan tugas piket.
2)    Membuang sampah pada tempatnya.
3)    Tidak mengotori fasilitas sekolah.
4)    Memakan makanan atau jajanan yang bersihdan sehat.
5)    Mengadakan JUMSIH (Jum’at Bersih) yang dilaksanakan oleh seluruh masyarakat
sekolah.

3
Dengan melakuan kegiatan-kegiatan tersebut, maka kalian telah melakukan perilaku hidup
bersih. Berperilaku hidup bersih di lingkungan sekolah berarti kita telah menjaga kualitas
kesehatan dan kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2.3.3 Kebersihan di lingkungan kerja

Kebersihan lingkungan kerja sangat terkait dengan program sistim manajemen


lingkungan. Dengan tempat kerja yang bersih berarti di lokasi kerja terbebas dari sampah-
sampah, sehingga setiap pekerja merasa nyaman dalam bekerja.
Dalam istilah 5 S, kegiatan pembersihan termasuk dalam kegiatan inspeksi, karena pada saat
melakukan kegiatan kebersihan berarti melakukan pengontrolan terhadap barang-barang yang
tidak dipergunakan di tempat kerja. Tujuan jangka panjang dari kegiatan ini adalah
meminimalkan terjadinya kesalahan-kesalahan kecil yang bisa mengganggu proses produksi,
sehingga kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga.

Langkah-langkah yang dapat menunjang kebersihan tempat kerja adalah :

 Kebersihan merupakan tanggung jawab seluruh karyawan.


 Melakukan kegiatan pembersihan tempat kerja 3 menit setiap hari.
 Seluruh karyawan adalah petugas kebersihan.
 Bersihkan setiap tempat walaupun jarang digunakan.
 Biasakan kebersihan merupakan inspeksi awal untuk menemukan kesalahan-
kesalahan kecil.

Untuk menjaga kebersihan tempat kerja, hal yang perlu dilakukan adalah :

 Tentukan penanggung jawab kebersihan untuk setiap bagian


 Tentukan apa saja yang perlu dibersihkan.
 Patuhi aturan yang telah disepakati.

2.4 Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan


     
Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga
kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan
kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.
     
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.
    
Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus
menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya
rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang sampah
pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi.
    

4
Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab akan
kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita
diajarkan untuk selalu hidup bersih. Di agama islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup
bersih, karena kebersihan adalah sebagaian dari iman.
 Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di
dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu
menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah
kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.
Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat
selalu tidak sadar akan hal kebersihan lingkungan. Tempat pembuangan kotoran tidak
dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit
usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang
golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara
umum pun menjadi terhambat.
Lalu Bagaimana tips Mudah untuk menjaga kebersihan lingkungan ?
Tips dan Trik yang mudah, tepat dan efektif menyadarkan masyarakat Indonesia untuk.selalu
menjaga kebersihan lingkungan?
Berikut Tips dan trik menjaga kebersihan lingkungan:
 Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana
menjaga kebersihan lingkungan.
 Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan
kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
 Sertkan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
 Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;
 Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai
setiap bulannya.
 Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga
menjadi sampah organik dan non organik.
 Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan
kembali untuk pupuk;
 Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan
sampah.
 Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.

Semoga bermanfaat dan lingkungan anda menjadi bersih, nyaman dan sehat.

                 
2.5 Dampak Buruk Dari Tidak Menjaga Kebersihan Lingkungan.

Terdapat banyak sekali dampak buruk yang bisa diakibatkan oleh kondisi lingkungan
yang tidak sehat dan dampak-dampak buruk itu sendiri bisa terkait dengan banyak hal.
Sebagai contoh, kebiasaan sebagian besar masyarakat saat ini yang selalu menggunakan
kendaraan bahkan dalam melakukan perjalanan yang jaraknya relatif dekat telah
menimbulkan polusi udara yang tentu membuat udara yang ada di lingkungan menjadi tidak
sehat.

5
Tidak sehatnya udara tentu merupakan suatu kondisi yang buruk mengingat semua
anggota masyarakat memerlukan udara untuk bernafas sehari-harinya dan udara yang tidak
sehat tentu akan menjadikan siapa saja yang menghirupnya menjadi tidak sehat.Hal tersebut,
tentu saja, bukanlah satu-satunya dampak buruk dari lingkungan yang tidak sehat.Selain
udara tidak sehat yang terdapat di lingkungan kita, air yang tidak sehat juga telah menjadi
problema besar di berbagai wilayah saat ini. Tidak sehatnya air yang ada di lingkungan saat
ini bisa disebabkan oleh banyak hal seperti limbah pabrik dan industri yang mencemari
sungai-sungai, limbah deterjen yang berasal dari rumah-rumah penduduk, dan masih banyak
lagi.
Dampak buruk dari tidak sehatnya air sendiri ada banyak sekali mengingat air
merupakan salah satu elemen paling penting dalam kehidupan masyarakat. Bagaimana tidak,
jika air yang ada di lingkungan tercemar, itu berarti bahwa masyarakat akan senantiasa
meminum air yang tercemar, memasak menggunakan air yang tercemar, serta mencuci dan
mandi dengan air yang tercemar pula.

Tak hanya disebabkan oleh tidak sehatnya udara dan air yang ada di lingkungan,
lingkungan yang tidak sehat juga bisa diakibatkan oleh tidak sehatnya tanah. Limbah cair
yang langsung dibuang ke tanah seperti sisa-sisa pengolahan produk industri, oli, serta limbah
padat seperti plastik, bungkus makanan, serta kaleng dan botol minuman telah terbukti
menjadi salah satu dari penyebab utama pencemaran tanah.

Tercemarnya tanah tentu berdampak sangat buruk bagi lingkungan dan masyarakat
mengingat tercemarnya tanah bisa berakibat pada tidak sehatnya buah serta sayuran yang
ditanam diatas tanah tersebut dan terlebih lagi, jika tanah tidak sehat, maka air tanah pun
akan turut menjadi tidak sehat.

2.6 Berbagai Bukti Dampak Buruk Lingkungan yang Tidak Sehat.

Bagaimana lingkungan yang tidak sehat dapat mendatangkan berbagai dampak buruk
bagi masyarakat tentu bukanlah suatu isapan jempol semata. Bagaimana tidak, sampai saat
ini, telah ada berbagai bukti akan hal tersebut.Salah satunya yaitu fakta yang menunjukkan
bahwa setiap tahunnya, terdapat kurang lebih 3 juta anak yang kehilangan nyawa mereka
karena diare sebagai akibat dari tidak adanya air yang bersih serta penanganan yang buruk
terhadap penyakit yang menyerang mereka.

Bukan itu saja, di banyak negara berkembang, keracunan yang disebabkan oleh
penggunaan pestisida mempengaruhi kurang lebih 3,5 – 5 juta orang dan tentu saja, itu bukan
jumlah yang sedikit.Selain itu, meninggalnya sekitar empat juta anak karena infeksi
pernafasan yang disebabkan oleh kualitas buruk dari berbagai jenis mesin juga turut menjadi
salah satu bukti dampak buruk tidak sehatnya lingkungan terhadap masyarakat yang tinggal
di lingkungan tersebut.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan       
  
Keberihan merupakan komponen terpenting bagi manusia yang harus dijaga dengan
baik. Dengan demikian akan tercipta suatu keselarasan. Kebersihan merupakan sebagian dari
iman seseorang. Oleh karena itu marilah kita menjaga kebersihan dengan baik. Lingkungan
yang bersih menjauhkan diri kita dari berbagai macampenyakit, dengan demikian kita akan
menjadi manusia yang sehat, dan di dalam diri manusia yang sehat terdapat akal yang sehat.
 Kesadaran individu begitu penting untuk menjalankan perubahan kebersihan pada
lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Namun mayoritas para
masyarakat masih baru berantusias dalam signifikan yang berada di satu aspek saja. Dan para
warga setuju dengan harus adanya cara-cara yang dilakukan dalam memberikan alternatif
untuk lebih dapat meyadarkan masyarakat tentang nilai kebersihan.   

3.2  Saran 

Dalam pembuatan makalah ini, saya selaku penyusun menyarankan agar kebersihan
lingkungan hendaknya dilakukan oleh seluruh individu masyarakat. Karena jika tidak ada
kerjasama yang baik, maka kerbersihan lingkungan tidak akan terwujud.
Pengembangan ilmu pengetahuan, membuat segalanya dapat menjadi riset mengenai
kebersihan yang ada dan sebaiknya pemerintah memberikan masukan dan kebijakan yang
tegas dan tepat untuk membuat perubahan–perubahan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Onong, U. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Jalaluddin, Rahmat. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabet.
Bungin, Burhan. 2008.. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Nasution  S. 2003. Metode Research; Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara.
Jujun,  Surya Sumantri. 2002. Filsafat Ilmu. Jakarta: Sinar Harapan.

8
A

Anda mungkin juga menyukai