Anda di halaman 1dari 3

MEMILIH SIKAT GIGI YANG BAIK

Salah satu cara menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan
membersihkannya, hal yang paling mudah dan bisa dilakukan semua orang adalah
dengan menyikatnya. Akan tetapi, alat yang digunakan yaitu sikat gigi tentu tidak
boleh secara sembarangan, kita harus tahu cara memilih dan menggunakan sikat
gigi yang baik. Sikat gigi yang baik dan cocok dengan mulut kita dapat membantu
membersihkan gigi dengan maksimal dan tidak melukai gusi. Berikut cara-cara
yang dapat dilakukan untuk memilih sikat gigi yang benar dan tepat untuk Anda.
Pertama, memilih ukuran dan bentuk kepala sikat, Sikat gigi yang bagus adalah
sikat gigi yang sesuai dengan kebutuhan dan bentuk atau morfologi mulut Anda.
Jika Anda memiliki rahang dan gigi yang besar-besar, bentuk kepala sikat kotak
dengan bulu sikat yang lebih banyak  akan lebih sesuai untuk membersihkan
seluruh permukaan gigi Anda. Sebaliknya, jika rahang Anda kecil, bentuk kepala
sikat oval dengan ujung yang mengecil akan bisa menjangkau seluruh permukaan
gigi sampai ke bagian gigi paling belakang. Pilihlah sikat dengan bentuk dan
ukuran yang paling nyaman untuk gigi dan mulut Anda. Kedua, memilih jenis bulu
sikat, Bulu sikat gigi biasanya dibagi berdasarkan tingkat kekerasannya (soft,
medium, hard) dan pola bulu sikat (datar dan bergelombang). Jika Anda memiliki
gusi normal yang sehat dan tidak mudah berdarah, maka Anda bisa memilih
tingkat kekerasan bulu sikat yang mana saja. Namun patut Anda ingat bahwa
menggosok gigi terlalu keras dapat melukai gusi Anda. Sedangkan jika Anda
memiliki gigi sensitif atau gusi yang mudah berdarah, pilihlah bulu sikat gigi
lembut atau soft.

Sikat gigi dengan bulu sikat lembut juga merupakan pilihan sikat gigi untuk gigi
behel yang baik. Simak artikel tentang penyebab gusi berdarah dan
penanganannya. Selanjutnya, permukaan bulu sikat yang datar dirancang untuk
membersihkan permukaan gigi secara menyeluruh, dan permukaan yang
bergelombang dirancang untuk menjangkau permukaan gigi di sebelahnya.
Ketiga, gagang sikat gigi, Bentuk dan bahan sikat gigi juga bermacam-macam.
Gagang sikat yang lurus memudahkan Anda mengontrol pergerakan sikat gigi,
sedangkan gagang bengkok memudahkan Anda menggenggamnya dan
membantu kepala sikat menjangkau sudut-sudut mulut. Keempat, sikat gigi
eletrik atau manual, Jika Anda tidak memiliki keterbatasan gerak misalnya
mengidap artritis atau radang pada sendi pergerakan, sikat gigi manual sudah
cukup baik untuk Anda. Kelebihan sikat gigi elektrik biasanya terletak pada fitur-
fitur seperti fitur getaran untuk menandakan waktunya berpindah menyikat
bagian gigi yang lain, atau fitur sensor tekanan.

Dari berbagai macam jenis sikat gigi di atas, Anda juga bisa menentukan sikat gigi
untuk anak dan bayi yang tepat. Sebaiknya pilih ukuran sikat gigi yang sesuai
dengan usia anak. Sikat gigi lembut atau sikat gigi elektrik juga bisa menjadi
pilihan sikat gigi untuk bayi dan anak yang tepat.

Setelah dapat memilih sikat yang paling cocok, Anda harus dapat merawatnya
dengan baik dan tahu kapan sikat gigi tersebut harus diganti. Berikut beberapa
metode yang dapat dilakukan. Pertama, Bersihkan dengan Baik setelah Dipakai,
Sikat gigi yang telah digunakan biasanya terdapat sisa makanan tersangkut di
antara bulu sikatnya. Jika dibiarkan, sisa makanan ini akan membusuk dan bisa
menularkan bakteri. Bersihkan dengan air mengalir atau semprot langsung dari
keran. Pastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal agar sikat gigi tetap
higienis. Kedua, Simpan di Tempat yang Kering, Kondisi yang lembab dan basah
mudah memicu perkembangbiakan bakteri di bulu sikat. Pastikan Anda
menyimpan di tempat yang kering dan tidak tertutup. Ketiga, Jangan Berbagi Sikat
Gigi dengan Orang Lain, Berbagi sikat gigi dengan orang lain berakibat buruk,
setidaknya dua hal ini: sikat gigi cepat rusak dan potensi berbagi kuman atau
bakteri dari mulut. Oleh karena itu, meski dalam satu keluarga, tiap orang harus
memiliki sikat gigi sendiri dan terpisah satu sama lainnya. Keempat, Ganti Sikat
Gigi setelah Beberapa Waktu, Cara menghilangkan plak pada gigi dengan
menggosok gigi secara teratur dan saksama membuat sikat gigi lama kelamaan
usang. Bulu sikat akan mengendur dan bentuknya tidak beraturan. Jika sudah
begini, sikat gigi tidak lagi mampu membersihkan gigi secara optimal.
Oleh karena itu, Anda perlu mengganti sikat gigi secara teratur setidaknya setiap 3
bulan sekali. Indikator lainnya, jika warna pada bulu sikat sudah pudar, itu artinya
Anda perlu mengganti sikat gigi. Kelima, Hindari persentuhan antar sikat gigi saat
disimpan. Keenam, Rendam sikat gigi di dalam cairan pencuci mulut antibakteri
setiap beberapa hari sekali untuk membunuh bakteri yang mengumpul di bulu
sikat gigi. Ketujuh, Hindari merebus atau memanaskan sikat gigi untuk membunuh
bakteri karena ini hanya akan merusak sikat gigi.

Sikat gigi memiliki peran yang besar dalam upaya menjaga kesehatan dan
kebersihan gigi dan mulut. Tips memilih sikat gigi di atas penting untuk Anda
terapkan, karena sering kali sikat gigi yang tidak tepat malah melukai dan
menambah masalah gigi dan gusi
Dengan sikat gigi yang terawat dan higienis, Anda bisa menghilangkan plak pada
gigi dengan baik dan tidak khawatir terjangkit kuman. Untuk lebih
memaksimalkan pembersihan gigi Anda, sebaiknya menggunakan sikat gigi yang
berkualitas dan nyaman saat digunakan.  Sebaliknya, jika hal-hal diatas tidak Anda
lakukan maka berbagai penyakit gigi dan mulut akan menyerang Anda seperti,
radang gusi, Ginggivitis ditandai dengan keluarnya darah pada saat menyikat gigi.
Kondisi ini bisa timbul akibat adanya plak serta karang gigi yang menempel dan
menumpuk di tepian gusi. Ginggivitis akan menjadi lebih buruk bila tidak segera
ditangani dengan tepat. Kondisi tersebut bisa mengarah pada komplikasi yang
lebih parah, yaitu periodontitis―peradangan gusi serius yang menyebabkan
rusaknya jaringan lunak dan tulang pendukung gigi.

Karies gigi, Karies adalah munculnya lubang pada gigi yang disebabkan oleh
bakteri. Penyakit ini adalah gangguan rongga mulut yang paling umum terjadi di
kalangan masyarakat. Karies gigi perlu segera diatasi, dengan penambalan atau
cabut gigi, tergantung dari kondisi. Bila tidak, lama-kelamaan lubang yang timbul
akan semakin luas dan dalam, sehingga dapat merusak gigi dan menyebabkan
infeksi pada saluran akar gigi.

Gigi sensitif, gigi sensitif disebabkan oleh adanya penurunan posisi gusi. Keadaan
ini bisa terjadi akibat kebiasaan sikat gigi yang tidak tepat, karies gigi yang tidak
diatasi dengan baik, gigi patah, dan efek samping proses bleaching gigi yang
salah.Gigi sensitif dapat menyebabkan keluhan gigi ngilu, linu, atau terasa nyeri,
khususnya saat terpapar makanan atau minuman dingin.

Bau mulut, bau mulut Bau mulut atau halitosis umumnya berasal dari kesehatan
rongga mulut yang tidak terjaga dengan baik. Kondisi ini juga bisa terjadi sebagai
akibat dari gigi berlubang, penumpukan karang gigi, atau pemakaian gigi tiruan
yang tidak dibersihkan secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai