Anda di halaman 1dari 12

REFERAT

THOHAROH, DO’A PAGI-SORE, TEHNIK CERAMAH

Oleh :

NASYIFA ZAHRAH

202110330311138

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai seorang muslim, kegiatan yang umumnya dilakukan ialah


beribadah, bersuci, serta berdo’a. Kemudian kegiatan lain yang sebaiknya kita
lakukan kepada sesama saudara seiman kita ialah dakwah,atau menyebar
luaskan kebaikan serta ilmu yang kita miliki kepada saudara kita yang lain.

Sebagai seorang muslim, bersuci merupakan kunci dari diterimanya suatu


ibadah yang kita tunaikan. Namun, belum semua muslim mengerti dengan baik
apa itu makna serta bagaimana tatacara pelaksanann bersuci dengan benar. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan informasi
kepada para pembaca agar cara bersuci yang dilakukan tidak membuat seluruh
amal ibadah kita menjadi sia sia. Serta saya akan memberikan doa pagi-sore
agar hidup kia senantiasa diberkahi oleh Allah SWT,dan yang terakhir ialah
bagaimana cara untuk menyebarluaskan islam dengan tepat dan dapat di cerna
oleh para pendengar dengan baik.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan referat ini ialah mahasiswa mampu memahami makna
dan cara thaharah, do’a pagi-sore, serta teknik dakwah
1.3 Manfaat
Penulisan referat ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan
memperluas wawasan penulis ataupun pembaca dan cara thaharah, do’a
pagi-sore, serta teknik dakwah

BAB II
ISI

2.1 Pengerian Thaharah

Kata tharah berasal dari bahasa arab , yang secara bahasa memiliki ari
kebersihan atau bersuci. Sedangkan menuru istilah, memiliki makna
mengerjakan sesuatu yang dengannya kita boleh menunaikan ibadah shalat,
seperti wudhu, mandi tayamum, dan menghilangkan najis. Sedangkan
menurut syara’, thaharah adalah suci dari hadats atau najis.Dapat
disimpulkan bahwa thaharah merupakan kegiatan bersuci dari hadats dan
najis sebagai syarat sahnya suatu ibadah.Perintah untuk bersuci tertera pada
kalamullah Q.S Al-Maidah ayat 6:

‫ق َوا ْم َسحُوْ ا) بِ ُرءُوْ ِس ُك ْم َواَرْ ُجلَ ُك ْ)م‬ )ِ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قُ ْمتُ ْم اِلَى الص َّٰلو ِة فَا ْغ ِسلُوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم َواَ ْي ِديَ ُك ْم اِلَى ْال َم َراف‬
‫ضى اَوْ ع َٰلى َسفَ ٍر اَوْ َج ۤا َء اَ َح ٌد ِّم ْن ُك ْم ِّمنَ ْالغ َۤا ِٕٕىِ) ِط اَوْ ٰل َم ْستُ ُم‬ ٓ ٰ ْ‫اِلَى ْال َك ْعبَي ۗ ِْن َواِ ْن ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا فَاطَّهَّرُوْ ۗا َواِ ْن ُك ْنتُ ْم َّمر‬
‫ص ِع ْيدًا طَيِّبًا فَا ْم َسحُوْ ا) بِ ُوجُوْ ِه ُك ْ)م َواَ ْي ِد ْي ُك ْم ِّم ْنهُ ۗ َما ي ُِر ْي ُد هّٰللا ُ لِيَجْ َع َل َعلَ ْي ُك ْم ِّم ْن‬ َ )‫النِّ َس ۤا َء فَلَ ْم تَ ِج ُدوْ ا َم ۤا ًء فَتَيَ َّم ُموْ ا‬
‫ج َّو ٰل ِك ْن ي ُِّر ْي ُد لِيُطَه َِّر ُك ْم َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَهٗ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ َ)ن‬
ٍ ‫َح َر‬

6. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat,


maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka
mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak
memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah
wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya
bagimu, agar kamu bersyukur.

2.2 Macam-macam Thaharah


1) Wudhu
Wudhu merupakan salah satu cara bersuci yang pelaksanannya dengan
menggunakan air yang memiliki beberapa syarat untukmenghilangkan
hadats kecil seperi buang air kecil, buang air besar, keluar ngin dari
dubur, tertidur nyenyak dan bersentuhan dengan yang bukan
mahramnya.

Rasulullah SAW bersabda :


“Shalat tidak diterima apabila tanpa bersuci “

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memerhatikan tata cara
melakukan wudhu yag baik dan benar demi diterimanya amal ibadah kita;
adapun tata cara pelakanaan wudhu yang baik dan benar ialah :

1. Berniat karena Allah Ta’ala


2. Membasuh seluruh permukaan wajah dengan air yang suci sebanyak 1
kali
3. Membasuh kedua tangan sampai dengan siku sebanyak 1x
4. Mengusap kepala 1x
5. Membasuh kaki sampai mata kaki
6. Tertib (berurutan )
7. Berturut-turut (tidak ada jeda waktu)

Didalam wudhu,terdapat beberapa sunnah nabi yang kita dianjurkan


untuk melakukannya,diantaranya:

1. Memulai dengan membaca bismillah


2. Membasuh tangan sampai siku sebanyak 3x
3. Berkumur
4. Membersihkan hidung dengan cara menghirup air kemudian
menyemprotkannya keluar (istinsya’)
5. Mengusap dau telinga
6. Menggosok sela sela jari tangan dan kaki
7. Mendahulukan yang kanan kemudian sisi yang kiri
8. Memualai dari bagian pangkal
9. Basuhan kedua dan yang ketiga setelah yang pertama sempurna
10.Menghadap kiblat
11.Berdoa setelah bewudhu

Adapun doa setelah berwudhu ialah sebagai berikut:

‫أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِريكَ لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُهُ اللَّهُ َّم اجْ َع ْلنِى ِمنَ التَّ َّوابِينَ َواجْ َع ْلنِى‬
َ‫ِمنَ ْال ُمتَطَه ِِّرين‬

Artinya : Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang benar kecuali Allah, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah
utusan-Nya.Ya Allah jadikanlah aku hamba yang bertaubat dan jadikanlah aku
sebagai hamba yang bersuci.

Namun Allah memberikan Keringanan bagi para hambanya yang


memiliki kondisi khusus seperti sakita yang tidak diperkenankan untuk terkena
air.

1. Apabila dibeberapa bagian tubuh tidak diperkenankan untuk terkena


air, maka cukup dengan diusap dengan menggunakan tangan yang
basah apabila dikhawatirkan akan memperparah penyakit yang
dideritanya contohnya saja luka bakar.
2. Apabila ada keadaa anggota tubuh yang perlu diperban maka cukup
diusap dengan air bagian yang tertutup dengan perban.

2) Tayamum
Tayamum merupakan salah satu cara bersuci yang pelaksanaannya adalah
dengan menggunakan debu sebagai pengganti air bagi orang yang tidak
memperoleh air yang suci aau sedang dalam kondisi bahaya bila
menggunakan air.
a. Prinsip dasar tayamum
1. Boleh bertayamum pada tembok atau media lain yang suci, yang
berdebu, apabila media yang diusap tersebut tidak terbuat dari
sesuatu yang berjanis tanah,maka tidak dapat digunaka sebagai
media untuk tayamum kecuali media tersebut bedebu.
2. jika tidak memungkinkan untuk bertayamum di media yang seperti
diatas, maka diperbolehkan untuk bertayamum diatas sapu tangan
untuk bertayamum.
3. Apabila orang yang sakit tidak mampu untuk bertayamum sendiri
maka ia diperbolehkan untuk ditayamumkan oleh orang lain.
b. Tata Laksana Tayamum
1. Niat tayamum sebagai pengganti wudhu
2. Menepukkan kedua telapak tangan pada media untuk bertayamum
seperi tembok atau tanah.
3. Mengusap wajah dan kedua telapak tangannya.

2.3 Doa Pagi-Sore

Membaca doa pagi petang merupakan salah satu amalan sunnah yang sering
dilakukan oleh Rasulullah SAW. Doa merupakan salah satu cara terbaik untuk
memulai dan menutup hari, karena dengan berdoa kita akan senantiasa
mengingat Allah SWT sepanjang hari. Hal ini merupakan wujud dari
pemohonan akan perlindungan diri kita kepada Allah SWT.

Sebagaimana yang tertera dalam firman Allah surat Al-Mu;minun ayat 60


yang artinya :”Berdo’alah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya.
Sesungguhnya orag-orang yang menyombongkan diri dari sembahan-Ku akan
masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.”

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwasanya salah satu doa yang sering


dipanjatkan oleh Rasulullah SAW diantaranya ;

“Allahumma bika ashbhna, wa bika amsaina, wa bika nhya, wa bika


namutu, wa ilaikan nusyuru”.

Artinya :Ya Allah denganmu aku berpagi hari, denganmu aku bersore hari,
denganmu kami hidurp, denganmu kami mati,Hanya kepada-Mu (kami)
kembali.

Adapun doa ketika sore yang sering di baca oleh Rasulullah SAW ialah :
“Bismillahi lladzi laa yadurru ma’as mihi syai’un fil ardi wa laa fis sama’i
wa huwas sami’ul ‘alim”.

Artinya : “Dengan nama Allah, zat yang apa pun di bumi dan langit tidak
mudharat dengan asma-Nya.Dia maha mendengar dan maha mengetahui.” (HR
Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Doa pagi dan petang agar diberi perlindungan dari ciptaan-Nya (dibaca 3x):

“A’udzu bi kalimatillahit tammati min syarri ma khalaq.”

Artinya, "Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari


kejahatan ciptaan-Nya," (HR Muslim dan Ibnu Sinni).

Doa pagi dan petang agar dilindungi dari nafsu, setan, dan sekutunya:

“Allahumma fathiras smawati wal ardhi, ‘alimal ghaibi was syahadah,


rabba kulli syai’in wa malikah, asyhadi an la ilaha illa anta. A‘udzu bika min
syarri nafsi wa syarris syathani wa syirkih.”

Artinya, "Tuhanku, pencipta langit dan bumi, yang mengetahui hal yang
ghaib dan nyata, tuhan dan penguasa segala sesuatu. Aku bersaksi tiada tuhan
selain Kau. Aku berlindung kepada-Mua dari kejahatan nafsuku, kejahatan
setan dan sekutunya," (HR Abu Dawud dan At-Turmudzi).

2.4 Teknik Ceramah

Untuk membuat ceramah anda menarik, maka anda perlu membetuk


konsep mulai dai pembukaan, isi serta penutup.

Pada pendahuluan, isinya dimuatkan menggunakan kata-kata pembuka


yang menarik serta memikat para audience yang berhubungan dengan isi dari
ceramah tersebut.
Kemudian isi, isi yang akan diceramahkan merupakan bagian yang
terpenting dari segala kegiatan cermah, untuk mencapai target pada sasaran
yang kita tuju tadi, maka kita perlu membuat alasan yang berhubungan dengan
dengan materi yang kita ceramahkan, sebagai akibatnya kita bisa memotivasi
serta meyakinkan par audience.

Lalu yang terakhir ialah penutup, kita perlu melakukan penekanan


terhadap poin dari materi yang kita ,sampaikan kepada audience.

Isi yang akan diceramahkan adalah merupakan yang terpenting dari


segala kegiatan dalam ceramah, untuk mencapai sasaran yang kita targetkan
dalam ceramah tersebut, maka perlu kita membuat alasan-alasan yang analog
dengan materi yang diceramahkan, sehingga kita dapat memotivasi dan
menyakinkan audience.

Kemudian penutup, kita tekankan lagi isi-isi ceramah yang terpenting,


kemudian kita rangkumkan kepada suatu kesimpulan isi daripada ceramah.

Setelah konsepnya telah ditenukan, kemudian mulaiah untuk mencari


topik yang ingin disampaikan kepada para audience.Adapun teknik menyusun
naskah ceramah adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tema dan judul

Sebelumnya adalah menentukan tema yang akan dibahas dalam


ceramah Anda nanti. Tema harus disesuaikan dengan pendengar, apakah
mereka kalangan pelajar, anak-anak, atau kalangan umum.Carilah tema
yang sedang marak saat ini.Misalnya ada kejadian apa di internet untuk
menigkatkan daya tarik para pendengar.

2. Menjabarkan Isi dalam sebuah konsep atau garis besar


Fungsinya adalah agar pesan yang ingin kita sampaikan tidak
keluar dari topik materi yang ingin kita sampaikan.Dengan adanya konsep ini
kita bisa menentukan poin mana yang ingin kita sampaikan terlebih dahulu.

3. Memerhatikan Hal-hal yang Sensitif

Dalam menulis ceramah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.


Jangan sampai ceramah kita justru memprovokasi, dan jangan sampai membuat
orang lain tersinggung.Berikut bebrapa hal yang harus diperhatikan agar tidak
terjadi kesalahpahaman ketika menyampaikan ceramah.

1. Tidak boleh menghina / memaki / mengejek agama lain dan


selayaknya kita saling harga menghargai walaupun berbeda agama
[QS. Al Anam 6:107-108].
2. Apabila ingin berdakwah maka harus berdakwah dengan cara yang
baik-baik [QS. An Nahl 16:125]. Gunakan bahasa yang jelas yang
mudah di pahami oleh orang lain [QS. Ya Sin 36:17].
3. Tidak boleh memaksa [QS. Al Baqarah 2:256], kewajiban seorang
muslim hanya menyampaikan pesan Allah swt yang ada di dalam Al
Quran (sebagai pemberi peringatan) dengan jelas [QS. Ya Sin 36:17]
dan apabila mereka berpaling (tetap tidak mau beriman) tidak boleh
mengotot [QS. Al Anam 6:91], [QS. Al Anam 6:107], [QS. Ya Sin
36:10] dan [QS Al Baqarah 2:7]
BAB III

KESIMPULAN

Sebagai seorang muslim, kegiatan yang umumnya dilakukan ialah


beribadah, bersuci, serta berdo’a. Sebagai seorang muslim, bersuci merupakan
kunci dari diterimanya suatu ibadah yang kita tunaikan. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan informasi kepada para pembaca
agar cara bersuci yang dilakukan tidak membuat seluruh amal ibadah kita
menjadi sia sia.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Keterampilan Ibadah Fakultas Kedokteran Uniersitas


Muhammadiyah Malang

Al-Qur’an

Choirunisah, Vivin (2017) Teknik ceramah KH. Abdul Aziz Munif di majlis
ta'lim dzikir Rotibul Hadadd dan Asmaul Husna Desa Suko Legok,
Sukodono Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel
Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai