Anda di halaman 1dari 5

Berikut ini adalah salah satu dari sekian banyak penerapan Iman dan Takwa dalam

kehidupan sehari-hari :

 Perbanyaklah menyimak ayat-ayat Al-Quran

 Rasakan keagungan Allah seperti yang digambarkan Al-Qur’an dan Sunnah

 Carilah ilmu syar’i

 Mengikutilah halaqah dzikir

 Perbanyaklah amal shalihLakukan berbagai macam ibadah

 Hadirkan perasaan takut mati dalam keadaan su’ul khatimah

 Banyak-banyaklah ingat mati

 Mengingat-ingat dahsyatnya keadaan di hari akhirat

 Berinteraksi dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena alam

 Berdzikirlah yang banyak

 Perbanyaklah munajat kepada Allah dan pasrah kepada-Nya

 Tinggalkan angan-angan yang muluk-muluk

 Memikirkan kehinaan dunia

 Mengagungkan hal-hal yang terhormat di sisi Allah

 Menguatkan sikap al-wala’ wal-bara’

 Bersikap tawadhu
 Perbanyak amalan hati

 Sering menghisab diri

 Berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman

1. Merasakan Nikmat dan Beramal Shaleh

“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam” (QS: Al-An'am: 125)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa keberkahan hidup dari Allah salah satunya adalah dengan
merasakan nikmat Iman dan Islam serta kenikmatan dalam beribadah. Tentunya tanpa ada
perasaan tertekan, berat, atau merasa payah dalam menjalankannya. Misalnya saja, saat
melaksanakan sedekah. Maka kita akan merasakan keutamaan sedekah tersebut dan manfaatnya
dalam hidup. Sehingga ringan untuk melaksanakannya.

2. Konsisten dalam Kebaikan

“Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu,
dan Rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh
kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS Ali Imron:
101)

Konsisten dalam kebaikan artinya kita terus berpegang teguh pada perintah Allah dalam kondisi
apapun. Orang yang dalam hidupnya penuh dengan keberkahan maka dia akan menjalankan
kebaikan tersebut secara konsisten sampai akhir hidupnya.

3. Merasakan Kerinduan pada Allah

Orang yang dalam hidupnya penuh dengan keberkahan, menyadari bahwa nikmat yang bisa ia
rasakan saat ini bersumber dari Allah SWT. Untuk itu, tidak ada pilihan lain bahwa ketaqwaan dan
selalu rindu kepada Allah adalah hal yang selalu dirasakannya. Karena mereka menyadari bahwa
manusia tidak akan mendapatkan apapun tanpa pertolongan Allah.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan
hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (QS Al-Anfal: 2-3)
4. Selalu Sabar Menghadapi Ujian

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah
bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu
beruntung” (QS Ali Imran: 200)

Dengan keberkahan dari Allah SWT, maka orang-orang tersebut akan mudah untuk bersabar dalam
menghadapi berbagai ujian. Baik ujian dalam kebahagiaan atau kesulitan. Seluruhnya adalah hal
dengan ikhlas mereka hadapi.

1. Hadas kecil

Hadas kecil merupakan hadas yang dapat disucikan dengan wudhu atau tayamum bagi
yang tidak menemukan air atau tidak dapat menyentuh air.

Adapun contoh hadas kecil ialah buang angin, buang air kecil, atau buang air besar.
Segala hal yang membatalkan shalat adalah juga hadas kecil.

Meski demikian, hadas kecil tidaklah membatalkan puasa

Simak urutan dan caranya berikut ini!

1. Siapkan tanah berdebu atau debu yang bersih.


2. Dalam keadaan menghadap kiblat, ucapkan basmalah lalu letakkan kedua telapak tangan pada debu
dengan posisi jari-jari tangan dirapatkan.
3. Usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah disertai dengan niat dalam hati, salah satunya
dengan redaksi niat berikut.

‫ص ََلةا هللا تَعَالَى‬


َّ ‫ن ََويْتُ التَّيَ ُّم َم اِل ْس اتبَا َح اة ال‬

Artinya:

“Aku berniat tayamum agar diperbolehkan salat karena Allah.”

4. Letakkan kembali telapak tangan pada debu. Kali ini jari-jari direnggangkan. Jika ada cincin pada
jari, lepaskan sementara.
5. Tempelkan telapak tangan kiri pada punggung tangan kanan, hingga ujung-ujung jari salah satu
tangan tidak melebihi ujung jari telunjuk dari tangan yang lain.
6. Usapkan telapak tangan kiri ke punggung lengan kanan sampai ke bagian siku. Lalu, balikkan
telapak tangan kiri tersebut ke bagian dalam lengan kanan, kemudian usapkan hingga ke bagian
pergelangan.
7. Usapkan bagian dalam jempol kiri ke bagian punggung jempol kanan. Selanjutnya, lakukan hal yang
sama pada tangan kiri.
8. Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-jari. Seperti setelah melakukan
wudu dengan air, usai tayamum juga dianjurkan untuk membaca doa bersuci.

2. Hadas besar

Hadas besar ialah hadas yang hanya dapat disucikan dengan mandi wajib.

Macam-macam hadas besar yakni, keluarnya sperma karena berhubungan intim, haid,
hingga nifas.

Untuk mensucikannya, cukup lakukan mandi wajib atau mandi besar. Mandi besar
adalah mandi yang diwajibkan bagi setiap muslim agar kembali suci.

Adapun niat mandi wajib ialah,

ِ ‫ن ََويْتُ ْالغُ ْس َل ِل َر ْفعِ اْل َح َد‬


ِ ِ ‫ث اْأل َ ْكبَ ِر ِمنَ اْ ِلجنَابَ ِة فَ ْرضًا‬
‫لِل تَعَالَى‬

"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah
ta'ala."

Kata istinja berasal dari bahasa Arab yang berarti menghilangkan


kotoran. Secara istilah, istinja adalah membersihkan najis berupa
kotoran yang menempel pada tempat keluarnya kotoran tersebut
(qubul dan dubur). Hukum istinja sendiri tidak wajib, tetapi menjadi
wajib apabila hendak melaksanakan shalat. Seperti yang diketahui,
salah satu syarat sah shalat ialah sucinya badan dari najis. Selama di
badan ada najis, maka shalatnya menjadi tidak sah.

Dalam beristinja, media utama yang dapat digunakan adalah air.


Namun, jika tidak ada air dapat menggunakan batu dan benda seperti
tisu atau kain.

Jika ingin beristinja dengan batu, ada sejumlah syarat yang perlu
diperhatikan, yaitu:

 Menggunakan tiga batu


 Batunya bisa membersihkan tempat keluarnya najis
 Najis belum kering
 Najis belum pindah dari tempat keluarnya
 Najis tidak terkena benda najis yang lain
 Najis tidak melewati shafhah dan hasyafahnya (bagian sisi tempat
keluarnya najis)
 Najis tidak terkena air
 Semua batunya suci

Tata Cara Istinja dalam Syariat Islam


Ada tiga cara beristinja menurut syariat Islam, yaitu:

1. Menggunakan air dan batu secara bersamaan. Air berfungsi untuk


menghilangkan bekas najis, sementara batu menghilangkan zatnya
najis. Cara ini merupakan cara beristinja yang paling baik.
2. Menggunakan air saja.
3. Menggunakan minimal 3 buat batu atau 1 buah batu yang bersisi tiga.

Anda mungkin juga menyukai