ORTODONTIK LEPASAN
Reviewer:
Rizky Herdiansyah Pratama1, Rosita Anggraeni1, Sofyan Achmad Fauzi1, Yunia Amina Faurur1, Pratiwi Nur
Widyaningsih2
1
Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
2
Bagian Ilmu Ortodontik Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
ABSTRAK
Pendahuluan. Trauma injuri terjadi pada anak lebih sering pada laki-laki dengan predileksi umur 7-11 tahun dibandingkan perempuan umur 6-10
tahun dengan perbandingan 1: 1,5. Luksasi intrusi adalah pergeseran sebagian atau seluruh permukaan mahkota gigi ke soketnya dalam arah
aksial (arah apeks) karena tertanam ke dalam tulang alveolar sehingga mobilitas gigi menurun menyerupai ankilosis. Ada 3 cara perawatan intrusi
yaitu reposisi pasif, reposisi secara bedah dan reposisi dengan ortodontik. Laporan kasus. Pasien berusia 8 tahun dirujuk ke Klinik Gigi Swasta,
setelah terjadi trauma cedera pada giginya yang disebabkan oleh kecelakaan sepeda 30 hari yang lalu. Tidak ada trauma gigi sebelumnya
dilaporkan, dan tidak ada riwayat komplikasi neurologis. Pemeriksaan ekstraoral menunjukkan tidak ada cedera. Pemeriksaan intra-oral
menunjukkan 2/3 koroner gigi insisivus sentral atas kiri intrusi. Kemudian, diputuskan untuk memposisikan kembali gigi 21 yang terintrusi
menggunakan multibracketed ortodontik, perangkat removable terkait dengan traksi elastik (spring).Setelah perawatan ortodontik dilakukan
perawatan endodontik berupa mumifikasi pada kamar pulpa. Pembahasan. Alat ortodontik yang dapat digunakan dalam perawatan bisa berupa
lepasan maupun cekat. Piranti lepasan yang digunakan dalam kasus disertai dengan elastic (spring). Simpulan. Perawatan pada kasus ini
menggunakan perawatan ortodontik lepasan terbukti berhasil dengan mempertimbangkan kondisi gigi dan struktur pendukung gigi.
Keyword: Intrusi, Ortodontik lepasan, ortodontik cekat, ortodontik semicekat, trauma injuri
PEMBAHASAN
4
Perawatan ortodontik yang digunakan untuk ekstrusi pada mukosa palatal pasien bukan dari gigi
mengekstrusi gigi dapat diaplikasikan secara segera yang berdekatan.8 Laporan kasus ini tidak
maupun tertunda. Pertimbangan pemakaian secara menyampaikan apakah terdapat keterlibatan cedera
langsung adalah ekstrusi gigi secara cepat dapat pada gigi lain.
memfasilitasi perawatan endodontik yang lebih segera
Terdapat banyak strategi menggunakan piranti
sehingga resiko ankilosis lebih menurun meskipun
cekat yang digunakan untuk mengekstrusi gigi. Teknik
resiko kehilangan tulang pendukung dan resorbsi akar
sederhana yang banyak digunakan adalah dengan
eksterna lebih besar sebaliknya perawatan ortodontik
menempatkan braket pada aspek bukal gigi yang
yang ditunda resiko kehilangan tulang pendukung dan
terintrusi lebih apikal dibanding gigi tambahan lain,
resorbsi akar eksterna lebih rendah sebab memberikan
perbedaan jarak ini menunjukkan jarak ekstrusi yang
kesempatan pada jaringan periodonsium untuk
diinginkan. Cara standar yang dapat digunakan adalah
melakukan perbaikan.10
menggunakan wire nikel-titanium berukuran 0,016 inci
Alat ortodontik yang dapat digunakan dalam yang dikaitkan pada braket atau ukuran 0,016 x 0,,022
perawatan bisa berupa lepasan maupun cekat. Alat yang dikaitkan pada gigi tambahannya sebagai
lepasan menghasilkan pergerakan gigi yang terbatas. stabilisasi yang kuat (Gambar 5). Perangkat
Pada umumnya menghasilkan pergerakan tipping dari memanfaatkan kawat yang dibentuk spiral (spring)
gigi, tetapi dapat juga menghasilkan pergerakan intrusi, dapat digunakan untuk menyediakan kebutuhan gaya
ekstrusi dan rotasi dimana tidak seefektif dari alat traksi ekstrusi (Gambar 6). Hal lain yang mungkin
cekat. Ekstrusi adalah pergerakan gigi keluar dari dilakukan adalah stainless steel wire menjadi loop
alveolus dimana akar mengikuti mahkota. Ekstrusi gigi horizontal sehingga memungkinkan wire membentuk
dari soketnya dapat terjadi tanpa resorpsi dan deposisi spiral (spring) yang dapat menciptakan gaya traksi
tulang yang dibutuhkan untuk pembentukan kembali biasanya 1mm perbulan (Gambar 6). 13
dari mekanisme pendukung gigi. Pada umumnya
pergerakan ekstrusi mengakibatkan tarikan pada
seluruh struktur pendukung. Perkiraan kekuatan yang
diperlukan untuk melakukan gerakan ekstrusi adalah
berkisar 50-75 gr/cm2.8 Penulis lain menunjukkan
bahwa kekuatan yang dibutuhkan untuk menggerakan
ekstrusi gigi insisivus secara perlahan adalah 30 gr,
sedangkan untuk gerakan ekstrusi secara cepat
kekuatan yang dibutuhkan lebih dari 50 gr.12 Pada Gambar 5 Ekstrusi menggunakan ortodosi cekat
kasus ini digunakan kekuatan 40 gr dengan dengan bahan nikel-titanium
mempertimbangkan penyesuaian jaringan periodontal
yang terkena trauma.
5
Konstrusi adams dengan bahan stainless steel wire 0.7
mm diletakkan pada gigi ke 4 rahang atas (premolar 1
permanen) atau 0.6 mm pada molar pertama desidui
dan 0,7 mm molar pertama permanen, base plate
seluas distal molar pertama permanen (Gambar 11).
Apabila gigi telah terekstrusi. 16
7
11. Beek, G. C. V., 1996, Morfologi gigi: penuntun 16. Luther, F., Nelson-moon, Z., 2013, Orthodontics
bergambar Ed.2., EGC, Jakarta. Retainer and Removable Appliance: Principle of
12. Frank, C. A., 2000, Treatment options for impacted Design and Use, Willey Blackwell, UK.
teeth, J. Am. Dent. Assoc., 131(5):623-32. 17. Bach, N.,Baylard, J., 2004, Orthodontic extrusion:
13. Jain V., Gupta , R., Duggal, R., Parkash, H., Periodontal considerations and applications, J
2005, Restoration of traumatized anterior teeth by Can Dent Assoc, 70(11):77580.
interdisciplinary approach: report of three cases, J. 18. Tarigan, R., 2006, Perawatan Pulpa Gigi
Indian Soc Ped of Prev Dent :193-197. (Endodonti), EGC, Jakarta.
14. Minsk, L., 2000 Orthodontic tooth extrusion as an 19. Heij, D. G. P., Opdebeeck, H., Steenverghe, D. V.,
adjunct to periodontal therapy. Compend Contin Quirynen, M., 2000, Age as compromising factor
Educ Dent, 21(9):76870, 772, 774. for implant insertion, J. Periodontology, 30: 172-
15. Coborne, M., DiBiase, A. T, 2008, Handbook of 184.
orthodontic, Elsevier, Philadelpia