Anda di halaman 1dari 10

5

2.2 Morfologi Gigi Permanen

a. Incisivus pertama Rahang Atas / Incisivus Centralis RA

-Korona

Bentuknya seperti sekop, persegi/lancip/ovoid. Pada umumnya gigi


I1 atas adalah gigi yang paling mencolok mata, gigi yang representative
untuk menjadi contoh dalam bentuk dan corak gigi. Perseorangan karena
gigi ini paling menarik perhatian. Panjangnya sama atau lebih besar
daripada gigi depan lainnya, kecuali gigi kaninus bawah. Lebar
mesiodistal pada servisnya dan pada titik kontak lebih besar sehingga
permukaan labialnya lebih luas dari pada gigi depan lainnya.

-Akar
Akarnya bertumuh baik, tebal, dan apeksnya bundar.
-Pandangan Labial
Garis luar servikal. Berbentuk semi-elips, melengkung 2 mm.
Garis ini menunjukkan pertemuan antara akar dan korona.
Garis luar mesial. Garis dari titik pertemuan korona dan akar ke
titik kontak mesial cembung sedikit, dengan titik kontak mesial cembung
6

sedikit, dengan titik kontak mesial terletak 1/8 panjang korona dari tepi
insisal. Sudut mesioinsisal hampir siku-siku. Bentuk ini memberi kontak
dengan I1 atas lainnya dekat tepi insisal.
Garis luar distal. Garis dari titik pertemuan korona dan akar ke
titik kontak distal berbentuk kurva (cembung-cekung-cembung), dengan
titk kontak distal terletak ¼ panjang korona dari tepi insisal. Sudut
distoinsisal bulat.
Garis luar insisal. Garis yang menghubungkan garis luar mesial
dan distal.
Garis luar akar. Akarnya tebal, bentuknya seperti kerucut dengan
apeks yang bundar dan membelok ke distal.

-Pandangan Palatal

Garis luarnya adalah kebalikan dari garis luar pandangan labial.


Ciri-ciri yang menarik dari pandangan ini adalah terdapatnya singulum
dan linger marginal.

-Pandangan Mesial

Pandangan ini menunjukkan bahwa gigi I1 atas ini adalah alat


untuk menggigit karena berbentuk baji, dengan ukuran yang terbesar pada
puncak labial dan palatal, lalu mengecil ke tepi insisal. Puncak labial dan
palatal terletak ±2 mm dari serviks.

Garis sevikal. Garis ini melengkung ke tepi insisal ±1/3 panjang


korona (3,5mm).

Garis luar labial adalah garis yang sedikit cembung yang


menghubungkan titk pertemuan korona dan akar, puncak labial, dan titik
pertemuan poros gigi dan tepi insisal.

Garis luar palatal adalah garis yang menghubungkan titik


pertemuan korona dan akar, puncak palatal dan titik pertemuan poros gigi
dan tepi insisal. Berbentuk kurva yang cembung, cekung,cembung.

Garis luar akar. Berbentuk kerucut dengan apeks yang bundar,


7

serta ujungnya terletak pada poros gigi. Kadang-kadang kita menemukan


gigi dengan tepi insisal yang terletak di palatal dari poros gigi, yang
disebut Hawk Bill/ Edge Beak Incisor.

-Pandangan Distal

Garis luarnya adalah kebalikan dari garis luar pandangan mesial.


Perbedaan yang penting di sini adalah garis luar servikalnya melengkung
ke tepi insisal 2,5mm.

-Pandangan Insisal

Permukaan insical/oklusal dari suatu gigi berperan penting dalam


mempelajari anatomi gigi. Tepi insisal terletak di tengah tebal korona
labiopalatal.

b. Incisivus kedua Rahang Atas / Incisivus Lateralis RA

Gigi ini adalah gigi kedua dari garis tengah. Bentuk fungsionalnya sama
dengan I1atas, sehingga mempunyai tugas yang sama di dalam mulut,
yakni untuk menggigit dan memotong makanan. Dibandingkan dengan I1
atas, dimensi koronanya lebih kecil dalam semua jurusna dan bentuknya
8

lebih bulat. Akarnya lebih langking dan apeksnya runcing. I2 atas


mempunyai banyak variasi/anomaly.

-Korona

Bentuk dan garis luarnya seperti I1 atas. Gigi ini bervariasi, jadi
kecuali M2 bawah, tidak ada gigi lain di dalam mulut yang mempunyai
bentuk dengan begitu banyak variasi seperti gigi I2 atas. Seperti gigi M3
bawah, gigi I2 atas ini mungkin tidak tumbuh. Serinhkali terdapat gigi I2
yang kecil, yang menyebabkan estetik kurang baik.

-Akar

Penampang akarnya hamper bundar, tetapi lebih langsing daripada


I1 atas. Panjang akarnya hamper sama dengan panjang akar I1 atas, tetapi
terlihat lebih panjang karena koronanya lebih pendek dari pada korona I1
atas. Bentuk garis luar akarnya berbeda sekali dengan I1 atas karena
dimensinya dan akarnya diasanya pada bagian seperyiga apical
membengkok ke distal.

c. Incisivus pertama Rahang Bawah / Incisivus Centralis RB


9

Insisif pertama bawah adalah gigi pertama di rahang bawah, kanan


atau kiri dari garis tengah. Pada umumnya, gigi ini adalah gigi yang paling
kecil dalam lengkung gigi. Lebar koronanya sedikit lebih besar dari
setengah ukuran mesiodistal insisif pertama atas, tetapi lebar
labiolingualnya hanya lebih kecil 1 mm. Perbaikan tidak mudah dilakukan
pada gigi ini, tetapi untungnya, gigi ini jarang sekali perlu diperbaiki.
Akarnya satu, sempit di mesiodistal, panjang akar hamper sama dengan
insisif pertama atas dan apeksnya bengkok ke distal.

-Pandangan Labial

Permukaan ini rata sekali dan sederhana garis luarnya, neruncing


dari sudut mesio/distoinsisal ke apeks akar. Tepi insisalnya lurus, sudut
mesioinsissalbulat. Karena bentuknya, gigi ini berkontak dengan tepi
insisal gigi sebelahnya erat sekali sehingga bila tepi ini aus karena
pemakaian, sudut mesioinsisal dan daerah kontak menjadi satu dengan
sedikit atau tidak ada ruang embrasure. Galis luar akar adalah tersusun
garis luar korona dengan bagian sepertiga apical yang meruncing dan
bengkok ke distal pada daerah apeks.

-Pandangan Lingual

Garis luarnya kebalikan dari permukaan labial,hanya garis servicak


lingual terletak ± ½ mm lebih kea rah apical sehingga permukaan ini lebih
panjang dari ½ mm.

-Pandangan Mesial

Garis luarnya dari puncak ke labial tepi insisal hamper lurus. Garis
luar lingual dari pertemuan korona dengan akar cembung, cekung,
cembung. Sehingga korona terlihat kelihatan langsing paa bagian sepertiga
tengah dan bagian sepertiga insisal.

Garis servikal melengkung ke insisal ± 1/3 panjang korona.garis


luar akar pada bagian sepertiga servikal dan tengah dari servikal ke bawah
lurus, sedang pada bagian apeks yang bundar pada poros gigi.
10

-Pandangan Distal

Garis luar nya kebalikan garis luar mesial, hanya garis servakal
tidak melengkung ke insisal, yaitu 1mm lebih pendek.

-Pandangan Insisal

Permukaan ini simetris, garis luar mesial sama dengan luar distal.
Tepi insisal tegak lurus dengan garis yang membagi korona labiolingual.

d. Incisivus kedua Rahang Bawah / Incisivus lateralis RB

I2 bawah adalah gigikedua dari garis tengah. Oleh karena gigi ini
membantu I1 dalam tugasnya, bentuk fungsionalnya sama. Pada
umumnya, bentuk garis luarnya mempunyai persamaan yang nyata dengan
I1 bawah, hanya ukurannya lebih besar, dan daerah kontak distal lebih
rendah supaya dapat berkontak baik dengan gigi C bawah serta tepi
insisalnya miring ke distal dan tidak tegak lurus pada garis yang membagi
korona labiolingual, seperti dapat terlihat pada I1 bawah.
11

e. Caninus Rahang Atas

Kaninus/kuspid adalah gigi ke-3 dari garis tengah, dan satu-


satunya gigi di rahang yang mempunyai 1 tonjol. Gigi ini diberi nama
kaninus karena pertumbuhan gigi ini pada binatang Carnivorous baik
sekali ( misalnya, anjing), mempunyai akar yang terpanjang dan terbesar
sehingga gigi ini kuat sekali. Koronanya adalah korona yang terpanjang di
dalam mulut dan berbentuk baik sekali untuk mendapatkan kekuatan
terhadap tekanan dan pemakaian maupun kebersihan. Pada umumnya, gigi
ini adalah gigi terakhir yang akan tanggal dan kadangkala masih tetap di
rahang sesudah gigi lainnya hilang. Sering kali dipakai untuk pegangan
dari gigi tiruan. Karena posisinya dalam rahang, panjang dan angulasi
akarnya, gigi kaninus menjadi struktur yang penting di muka, yang
memberi karakter, kekuatan, dan kecantikan (Corner-Stone).
12

-Pandangan Labial

Kurva yang dibentuk oleh garis servikal lebih sempit daripada I1,
karena akarnya lebih langsing pada permukaan ini. Akarnya panjang,
meruncing, dan biasanya melengkung ke distal pada apeksnya,

Garis luar mesial dari korona konveks dengan puncaknya pada


batas bagian sepertiga tengah insisal tempat C berkontak dengan I2. Garis
luar ini menuju ke ujung tonjol dan bertemu dengan poros gigi. Garis luar
distal sedikiti konkaf dari perbatasan akar dan korona ke daerah kontak
yang menjadi puncak distal dari kurva itu. Puncak ini terletak pada bagian
sepertiga tengah panjang korona. Titik ini berkontak dengan permukaan
mesial dari P1.

-Pandangan Palatal

Permukaan ini kebalikan dari permukaan labial. Singulum, limgir


marginal, dan linger transversal/palatal mengecil ke ujung tonjol.

-Pandangan Mesial

Bentuk permukaan ini seperti bentuk gigig insisif hanya agak


cembung. Koronanya meruncing dari puncak kurva labial dan palatal ke
ujung tonjol. Ukuran labiopalatal lebih besar sehingga koronanya menjadi
lebih tebal dan kuat.

Sebaliknya, garis luar labial sedikit cembung dari puncak labial ke


ujung tonjol. Ujung tonjol ini terletak labial dari poros gigi dan merupakan
tanda yang spesifik dari kuspid atas. Sebagian garis luar palatal konkaf,
kemudian konveks dari puncak kurpa pada singulum ke ujung tonjol.

Garis luar akar seperti kerucut yang bundar, dari garis servikal ke
apeks. Sering kali apeks akar terletak labial dari poros gigi. Kurva garis
gigi servikal melengkung ke insisal ¼ panjang korona.
13

-Pandangan Distal

Permukaan ini berlawanan dengan permukaan mesial, hanya garis


servikalnya tidak begitu melengkung ke insisal.

-Pandangan Insisal

Garis luarnya terdiri atas beberapa garis-garis lengkung, garis


lengkung mesial, labial, palatal, dan distal.

Garis yang menunjukkan ujung tonjol dan lereng insisal terletak


labial dari pusat. Ujung tonjol terletak pada garis yang membagi garis
lengkung labial dan palatal.

e. Kaninus Bawah

Tugas kaninus bawah dan atas sama, sehingga garis luarnya dari
semua permukaan sama. Koronanya lebih panjang servikoinsisal dan lebih
sempit mesiodistal daripada C atas. Singulumnya tidak begitu nyata. Pada
permukaan mesial dan distal, bagian sepertiga servikal tidak begitu tebal.
Permukaan lingual lebih rata daripada permukaan lingual dari C atas,
hamper sama dengan gigi-geligi depan bawah lainnya. Pada umumnya,
ujung akar melengkung ke distal, tetapi kadang-kadang juga terdapat C
14

dengan ujung akar yang membengkok ke mesial. Jika C ini belum aus, gigi
ini adalah gigi yang paling panjang di dalam mulut (Wangidjaja, 2014).

Anda mungkin juga menyukai