SKRIPSI
SKRIPSI
TIM PENGUJI
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dengan judul Hubungan Tingkat
Pengetahuan dengan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu
Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, saran,
dukungan, serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati serta penghargaan yang tulus penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesarbesarnya kepada :
1. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes. Sp.RKG (K) sebagai Dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Darmayanti Siregar, drg., M.KM sebagai Ketua Departemen Ilmu
Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara.
3. Simson Damanik, drg., M. Kes sebagai dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan, pengarahan,
saran serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Prof. Monang Panjaitan, drg., MS sebagai dosen penguji yang telah
menyediakan waktu dan memberikan saran kepada penulis.
5. Siska Ella Natassa Mtd, drg., MDSc sebagai dosen penguji yang telah
menyediakan waktu dan memberikan saran kepada penulis.
6. Essie Octiara, drg., Sp. KGA sebagai dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis selama menjalani
program akademik.
7. Hj. Nirmala Sapni, Am, Keb selaku Kepala Klinik Pratama Nirmala dan
seluruh staf Klinik Pratama Nirmala yang telah membantu dan memberikan
kemudahan kepada penulis selama melakukan pengambilan data penelitian di klinik.
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Ilmu Kedokteran Gigi
Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara atas bantuan dan dukungannya.
9. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua
orang tua tercinta, ayahanda Rusli Simanjuntak, SH dan ibunda Hobbynaria
Sitompul, A.Md.K.G., adik-adik tercinta Nurul Ulfa, Muhammad Ikhsan, dan
Mustafa Kamal atas doa, motivasi, kasih sayang, harapan, dukungan moril dan
materil yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
10. Kepada sahabat-sahabat penulis Vina Tri Larissa, Novi Olmari, Gabriella
Victoria, Rizka Fitrisa, Qanita Fadilah, Tiya Wira Agustini, Nicki Sefanny, Tiopan
Beltsazar, Sheryn Callista, Priscilla Tanvis, dan teman-teman skripsi di departemen
yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang memberikan semangat dan
masukan-masukan kepada penulis.
11. Kepada Benny Tantowi Tan, Jonny Sitinjak, Calvin Kwok, dan Alex
Leonardo sebagai orang terdekat saya karena telah membantu dan memberikan
dukungan kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan memberikan sumbangan
pikiran yang berguna bagi pengembangan disiplin ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi
dan masyarakat.
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................
HALAMAN TIM PENGUJI ..........................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.4 Hipotesis ....................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.8 Kerangka Konsep ......................................................................... 21
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 39
LAMPIRAN
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Karakteristik Responden ........................................................................ 28
2. Distribusi pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan ..................................... 30
3. Distribusi kategori tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan ............ 31
4. Distribusi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan ............................................... 31
5. Distribusi kategori perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan ...................... 32
6. Distribusi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu
Hamil berdasarkan usia kehamilan di Klinik Bersalin Nirmala Sapni
Medan..................................................................................................... 33
7. Hasil uji statistik hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik
Bersalin Nirmala Sapni Medan .............................................................. 33
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema Perubahan Hormonal Mempengaruhi Kesehatan Jaringan
Periodontal ............................................................................................. 10
2. Epulis Gravidarum ................................................................................. 11
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Lembar Penjelasan
2. Lembar Persetujuan
3. Kuesioner
4. Surat Izin Penelitian
5. Surat Keterangan Persetujuan Komisi Etik
6. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
7. Data Hasil Penyebaran Kuesioner
8. Hasil Analisa Data Spss
xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB 1
PENDAHULUAN
terutama untuk mengurangi rasa mual yang biasanya muncul saat trimester I. Pada
trimester II ibu hamil terkadang masih merasakan hal yang sama seperti saat trimester
I kehamilan, pada masa ini basanya terjadi peningkatan peradangan gusi yang akan
mencapai puncaknya pada trimester III kehamilan. Adanya perasaan takut ketika
menggosok gigi karena timbulnya pendarahan di gusi atau ibu terlalu lelah dengan
kehamilan sehingga menyebabkan ibu hamil malas menjaga kebersihan gigi dan
mulut.6 Perilaku menjaga kebersihan mulut yaitu menyikat gigi, menggunakan
benang gigi, dan obat kumur berfluorida menjadi lebih jarang dilakukan selama hamil
daripada sebelum hamil. Perubahan perilaku ini dapat menyebabkan karies dan
penyakit periodontal selama kehamilan. Penelitian oleh Munadirah tahun 2017 yang
dilakukan pada ibu hamil di Kabupaten Gowa menyimpulkan sebesar 48,89%
perilaku ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut termasuk dalam kategori kurang
baik.17 Hal ini didukung oleh penelitian Sajjan pada tahun 2015 yang menyimpulkan
sebanyak 23,5% ibu hamil mengeluhkan masalah periodontal dan 46,3% mengalami
gigi karies, selain itu sebanyak 53,5% ibu hamil menyikat gigi hanya sekali sehari. 1
Penelitian lain yang dilakukan oleh Rios dkk. tahun 2010 di Kota Maringa didapati
sebanyak 27,5% ibu hamil menjadi lebih jarang menyikat gigi saat hamil jika
dibandingkan dengan sebelum hamil.8 Hal ini sejalan dengan penelitian Montadon di
Joao Pessoa menunjukkan sebanyak 62% ibu hamil mengurangi frekuensi menyikat
gigi mereka dan 68,5% ibu hamil mengalami peningkatan frekuensi konsumsi
makanan manis selama kehamilan.9 Hal ini sejalan dengan penelitian Anggraini tahun
2015 yang menyimpulkan sebanyak 64,8% ibu hamil belum pernah datang ke dokter
gigi dan 61,76% berpendapat belum membutuhkan kunjungan ke dokter gigi untuk
masalah kesehatan gigi mereka.12
Perilaku erat hubungannya dengan tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai
kesehatan gigi dan mulut. Kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan
ketidaktahuan akan bahaya penyakit gigi akan menyebabkan ibu hamil tidak
memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi yang ada. 11 Tingkat prevalensi pengguna
pelayanan kesehatan gigi selama masa kehamilan dilaporkan berkisar 23−43% dari
jumlah ibu hamil, sekitar 58% tidak melakukan perawatan gigi selama masa
kehamilan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai
hubungan kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut. 12 Hal ini akan memberikan
konstribusi terhadap buruknya status kesehatan gigi pada ibu hamil. Selain itu cara
pembentukan perilaku seseorang bisa didapatkan dari pengetahuan karena
pengetahuan merupakan dasar pemahaman atas alasan tentang perilaku yang akan
dibentuk, hal ini sesuai dengan teori Gestalt yang dikembangkan oleh Kohler yang
menganggap bahwa insight (pemahaman) adalah inti dari pembentukan tingkah
laku.10
Kurangnya pengetahuan mengakibatkan banyak ibu hamil yang beranggapan
bahwa masalah yang terjadi selama kehamilan adalah normal dan akan hilang setelah
melahirkan. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar ibu hamil tidak mencari
perawatan gigi atau enggan menjalani prosedur perawatan gigi tertentu selama
kehamilan, dengan alasan takut terhadap dampak buruk perawatan gigi yang bisa saja
terjadi kepada mereka maupun bayinya.12,13 Penelitian oleh Leevathi dkk tahun 2018
menyimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil berpengetahuan rendah, sebanyak
91,8% responden tidak mengetahui bahwa muntah dapat menyebabkan erosi enamel
dan 61,2% tidak mengetahui jika kehamilan dapat berdampak pada kesehatan rongga
mulut.11 Penelitian lain oleh Ishaq tahun 2018 menyimpulkan bahwa sebagian besar
ibu hamil berpengetahuan rendah, hanya 13,2% yang mengetahui jika perawatan gigi
selama kehamilan aman untuk dilakukan dan sebanyak 86,8% beranggapan jika hal
tersebut membahayakan.14
Pencegahan terhadap masalah gigi dan mulut serta komplikasinya selama
kehamilan dapat dilakukan apabila ibu hamil memiliki pengetahuan serta perilaku
yang baik dalam melakukan perawatan gigi dan mulut. 15 Penelitian yang dilakukan
Murni tahun 2017 menyimpulkan bahwa responden yang tingkat pengetahuannya
baik cenderung memiliki perilaku yang baik dalam merawat kesehatan gigi dan mulut
selama hamil (22,2%) sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan
kurang, dominan berperilaku kurang baik dalam merawat kesehatan gigi dan mulut
selama hamil (64.0%). Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chisquare
didapat nilai p = 0.013, maka kesimpulannya ada hubungan yang bermakna antara
tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam merawat kesehatan gigi dan
mulut selama hamil.16 Hal ini sejalan dengan penelitian Sriwijayanti yang
menyimpulkan mayoritas ibu hamil (87%) berpengetahuan sedang dan memiliki
perilaku cukup baik, dengan hasil uji statistik menunjukkan p = 0,021 sehingga dapat
disimpulkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil
dalam merawat kesehatan gigi dan mulut selama hamil. 17
Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan merupakan klinik khusus yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita. Klinik bersalin ini sudah
beroperasi selama hampir 20 tahun dengan jumlah pasien rata-rata 60 sampai 80
orang setiap bulannya serta memiliki fasilitas BPJS sehingga memudahkan ibu hamil
mendapatkan pelayanan kesehatan. Sejauh ini belum ada penelitian yang dilakukan
untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
1.4 Hipotesis
Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala
Sapni Medan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau
9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester,
trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester kedua 14 minggu (minggu ke-
14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).18
Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologis di dalam tubuh,
seperti perubahan sistem kardiovaskular, hematologi, respirasi dan endokrin. Kadang-
kadang disertai dengan perubahan sikap, keadaan jiwa ataupun tingkah laku. Pada ibu
hamil, biasanya dapat terjadi perubahan−perubahan sebagai berikut :19
1. Perubahan Fisiologis (Perubahan Normal pada Tubuh)
a. Penambahan berat badan.
b. Pembesaran pada payudara.
c. Bisa terjadi pembengkakan pada tangan dan kaki, terutama pada usia
kehamilan trimester III (6-9 bulan).
d. Perubahan pada kulit karena adanya kelebihan pigmen pada tempat-tempat
tertentu (pipi, sekitar hidung, sekitar puting susu dan diatas tulang kemaluan sampai
pusar).
e. Dapat terjadi penurunan pH saliva.
2. Perubahan Psikis (perubahan yang berhubungan dengan kejiwaan) dan
sering terjadi pada usia kehamilan muda (trimester I atau 0-3 bulan)
a. Morning sickness (rasa mual dan ingin muntah terutama pada waktu pagi
hari).
b. Rasa lesu, lemas dan terkadang hilang selera makan.
darah yang melambat. Bayi juga akan mulai turun ke jalan lahir untuk bersiap lahir ke
dunia.
Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut yang
perlu mendapat perhatian selama masa kehamilan, antara lain :20
a. Trimester I (masa kehamilan 0 – 3 bulan)
Pada saat ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kadang-kadang sampai
muntah. Lesu, mual atau muntah ini menyebabkan terjadinya peningkatan suasana
asam dalam mulut. Adanya peningkatan plak karena malas memelihara kebersihan,
akan mempercepat terjadinya kerusakan gigi. Beberapa cara pencegahannya:
1. Pada waktu mual hindarilah menghisap permen atau mengulum permen
terus-menerus, karena hal ini dapat memperparah
kerusakan gigi yang telah ada.
2. Apabila ibu hamil mengalami muntah-muntah hendaknya setelah itu mulut
dibersihkan dengan berkumur menggunakan larutan soda kue (sodium bicarbonate)
dan menyikat gigi setelah 1 jam.
b. Trimester II (masa kehamilan 4 – 6 bulan)
Pada masa ini, ibu hamil kadang-kadang masih merasakan hal yang sama
seperti pada trimester I kehamilan. Karena itu tetap harus diperhatikan aspek-aspek
yang dijelaskan diatas. Selain itu, pada masa ini biasanya merupakan saat terjadinya
perubahan hormonal dan faktor lokal (plak) yang dapat menimbulkan kelainan dalam
rongga mulut, antara lain:
1. Peradangan pada gusi, warnanya kemerah-merahan dan mudah
berdarah terutama pada waktu menyikat gigi. Bila timbul pembengkakan maka dapat
disertai dengan rasa sakit.
2. Timbulnya benjolan pada gusi antara 2 gigi yang disebut Epulis
Gravidarum, terutama pada sisi yang berhadapan dengan pipi. Pada keadaan ini,
warna gusi menjadi merah keunguan sampai kebiruan, mudah berdarah dan gigi
terasa goyang. Benjolan ini dapat membesar hingga menutupi gigi. Bila terjadi hal-
hal seperti diatas sebaiknya segera menghubungi tenaga pelayanan kesehatan gigi
utnuk mendapat perawatan lebih lanjut.
b. Epulis Gravidarum
Selain gingivitis kehamilan, salah satu bentuk perubahan yang terjadi pada
gingiva selama masa kehamilan adalah epulis gravidarum atau disebut juga
granuloma pyogenic. Epulis gravidarum merupakan kelainan gingiva yang jarang
terjadi pada masa kehamilan, dengan prevalensi hanya 0,2 sampai 5%. 30 Epulis
gravidarum merupakan lesi jinak vaskuler yang terdapat pada mukosa rongga mulut
yang timbul sebagai respon terhadap stimulasi seperti hormon, luka akibat trauma,
atau iritan lokal. Gambaran klinis dapat berupa eksofitik, berlobul, atau memiliki
permukaan yang halus dengan warna merah atau keunguan serta memiliki tekstur
yang lembut dan spongy. Pada permukaannya jarang ditemukan adanya ulkus. Gejala
klinis biasanya muncul setelah trimester pertama, yang kemudian berkembang
dengan cepat dan menghilang setelah melahirkan. 24 Meskipun dapat timbul pada
setiap lokasi di gingiva, epulis gravidarum kebanyakantimbul di papila interdental,
dan umumnya lebih sering di daerah labial pada rahang atas. Gigi yang berdekatan
dengan epulis dapat bergeser dan menjadi lebih mudah goyang, meskipun kerusakan
tulang jarang terjadi di sekitar gigi yang berdekatan dengan epulis. 23
2.4 Pengetahuan
2.4.1 Pengertian Pengetahuan
Menurut Bloom dalam Notoatmodjo tahun 2010, pengetahuan merupakan
hasil “tahu” dan didapatkan setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt
behavior). Berdasarkan pengalaman ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
c. Ekonomi
Usaha memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan sekunder,
keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah tercukupi dibandingkan
keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan sekunder. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang tentang berbagai hal.
d. Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial dimana dalam kehidupan saling berinteraksi
antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat berinteraksi secara continue akan
lebih besar terpapar informasi. Sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi
kemampuan individu sebagai komunikasi untuk menerima pesan menurut model
komunikasi media dengan demikian hubungan sosial dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang tentang suatu hal.
e. Pengalaman Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal biasa
diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya
sering mengikuti kegiatan. Kegiatan yang mendidik misalnya seminar organisasi
dapat memperluas jangkauan pengalamannya, karena dari berbagai kegiatan tersebut
informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.
2.5 Perilaku
2.5.1 Pengertian Perilaku
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus
(rangsangan dari luar). Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme dan kemudian organisme tersebut merespons. Berdasarkan batasan yang
dikemukakan Skinner, perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang terhadap
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan seperti pelayanan kesehatan, makanan, minuman dan
lingkungan. Berdasarkan pengertian di atas perilaku kesehatan adalah semua aktivitas
atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati yang
berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. 21
menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau
kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri sampai
mencari pengobatan yang lebih baik.
c. Perilaku kesehatan lingkungan
Bagaimana seseorang merespons lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
social budaya dan sebagainya. Sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi
kesehatannya.
Berdasarkan pendapat Ogden terdapat tiga bentuk perilaku kesehatan yang
meliputi :
a. Perilaku sehat (a health behaviour) yaitu perilaku yang bertujuan mencegah
penyakit (seperti makan, diet kesehatan)
b. Perilaku sakit (a illness behaviour) yaitu perilaku mencari pengobatan
(seperti pergi ke dokter).
c. Perilaku peran sakit (a sick role behaviour) yaitu tindakan yang bertujuan
untuk mendapatkan kesehaatan (seperti minum obat yang sudah diresepkan,
beristirahat).
prematur, bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), dan preeklampsia. Hal ini
dipengaruhi oleh perilaku buruk ibu hamil terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut selama masa kehamilan. Penyakit mulut yang terjadi selama masa kehamilan
bukan semata-mata hanya dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan juga oleh
pengetahuan serta perilaku ibu hamil dalam menjaga kesehatan rongga mulut. 27
kandungan. Apa yang dikonsumsi oleh ibu hamil selama 9 bulan sangat
mempengaruhi perkembangan bayi di dalamkandungan, termasuk gigi. Gigi mulai
terbentuk pada usia kehamilan 3-6 bulan. Sangat penting bagi ibu hamil untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium, protein, fosfor dan vitamin A, C
dan D.
3. Menyikat gigi yang baik dan benar. Menyikat gigi dilakukan dengan
menggunakan cara yang dapat membersihkan seluruh permukaan gigi tanpa
mencederai jaringan lunak dalam mulut serta dilakukan secara berurutan dari satu sisi
ke sisi yang lainnya secara teratur. Menyikat gigi secara teratur dan benar minimal 2x
sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Supaya kebersihan gigi dan mulut lebih terjaga, ibu hamil juga dianjurkan
untuk menggunakan alat bantu sikat gigi seperti sikat lidah, sikat gigi interdental,
obat kumur, pasta gigi yang mengandung fluor dan benang gigi. Penggunaan obat
kumur dianjurkan untuk ibu hamil sesuai denganindikasinya. Penggunaan obat kumur
harus dibawah pengawasan dan petunjuk dokter gigi agar tidak menimbulkan efek
samping, seperti terjadinya pewarnaan gigi dan terganggunya keseimbangan flora
normal rongga mulut. Sikat lidah digunakan untuk menghilangkan lapisan yang
menutupi permukaan lidah sehingga mengurangi koloni kuman yang berada
dibawahnya yang bisa menjadi penyebab infeksi di rongga mulut. Sikat gigi
interdental dan benang gigi digunakan untuk membersihkan permukaan sela gigi.
4. Menghindari makanan yang manis dan lengket. Ibu hamil dianjurkan untuk
menghindari makan makanan yang manis dan lengket, karena makanan yang manis
dapat diubah oleh bakteri menjadi asam yang dapat merusak lapisan gigi. Makanan
yang bersifat lengket dikhawatirkan akan bertahan lama dalam mulut sehingga
kemungkinan terjadinya asam akan lebih besar. Apabila ibu hamil tidak dapat
meninggalkan kebiasaannya dalam mengkonsumsi makanan manis dan lengket ini,
dianjurkan untuk segera membersihkan gigi dan mulutnya setelah mengonsumsi
makanan tersebut minimal dengan cara berkumur-kumur.
5. Memeriksakan keadaan rongga mulut ke dokter gigi, karena kunjungan ke
dokter gigi pada masa kehamilan bukanlah merupakan hal yang kontra indikasi.
Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik pada saat
merasa sakit maupun pada saat tidak ada keluhan. Bahkan idealnya, pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut dilakukan apabila seseorang berencana atau sedang
mengharapkan kehamilan, sehingga pada saat dia hamil kondisi kesehatan gigi dan
mulutnya dalam keadaan baik.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.3.2 Sampel
Pada penelitian ini, sampel diperoleh dengan metode purposive sampling
yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan sampel yang memenuhi kriteria
penelitian dalam kurun waktu tertentu, hingga jumlah sampel dapat terpenuhi.
Sampel penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung ke Klinik Bersalin Nirmala
Sapni Medan setiap hari senin sampai dengan sabtu pada jam kerja pukul 08.00 –
16.00 WIB pada tanggal 24 Agustus hingga 29 September tahun 2020. Dengan
kriteria inklusi adalah ibu hamil yang bersedia untuk mengisi kuesioner.
Keterangan :
n = Besar sampel minimum
Z1-/2 = Nilai z pada derajat kemaknaan yang ditetapkan sebesar 95% (1,96)
Z1- = Nilai z pada kekuatan uji yang ditetapkan sebesar 80% (0,84)
P = (P1 + P2 /2
P1 = proporsi ibu hamil berpengetahuan baik dengan perilaku baik = 32,2%
P2 = proporsi ibu hamil berpengetahuan cukup dengan perilaku baik= 56,7%
n = 32
Besar sampel pada penelitian ini adalah 32 orang lalu dikali 2 sehingga
menjadi 64 orang. Untuk mencegah kemungkinan drop out jumlah sampel
ditambahkan 10%. Dengan demikian besar sampel keseluruhan pada penelitian ini
adalah 70 orang.
Kriteria
pengetahuan :
Baik : ≥ 76%
Cukup : 56-75%
Kurang : < 56%
2 Variabel
Dependen:
Perilaku Kebiasan Kuesioner Jawaban ya = 1 Ordinal
pemeliharaan pemeliharaan Jawaban tidak = 0
kesehatan kebersihan gigi
gigi dan dan mulut yang Skor maksimum =
mulut dilakukan oleh 11
ibu hamil sehari Skor minimum = 0
hari di rumah
Kriteria perilaku :
Baik : ≥ 76%
Cukup : 60-75%
Kurang : < 60%
1. Mengurus izin kepada pemilik klinik bersalin Nirmala Sapni Medan untuk
pengambilan data
2. Setelah mendapatkan izin, peneliti memberikan penjelasan kepada ibu
hamil mengenai prosedur pengumpulan data
3. Peneliti membagikan kuesioner secara online dengan menggunakan google
form yang kemudian diisi oleh ibu hamil di rumah.
4. Jika terdapat ibu hamil yang kurang memahami cara pengisian kuesioner
online dengan menggunakan google form. Maka peneliti memandu ibu hamil tersebut
untuk mengisi kuesioner online secara langsung di Klinik Bersalin Nirmala Sapni
Medan.
5. Setelah semua prosedur pengumpulan data selesai, dilakukan pengolahan
dan analisis data.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
dokter gigi selama hamil, 52,9% tidak mengetahui jika perawatan gigi aman
dilakukan selama hamil, dan 100% tidak mengetahui jika kebersihan mulut yang
buruk dapat berdampak pada bayi di dalam kandungan (Tabel 2).
Tabel 2. Distribusi pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Ya Tidak
Pengetahuan
n % n %
Kehamilan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan gigi
50 28,6 20 71,4
dan mulut
Menyikat gigi dilakukan 2 kali dalam sehari 70 100 0 0
Waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah pagi setelah
38 54,3 32 45,7
sarapan dan malam sebelum tidur
Menyikat gigi secara teratur dapat mencegah penyakit
53 75,7 17 24,3
gusi
Pasta gigi berfluoride dapat membantu mencegah
68 97,1 2 2,9
kerusakan pada gigi
Muntah selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan
35 50 35 50
pada gigi
Sebaiknya berkumur kumur dengan air setelah muntah 70 100 0 0
Makanan yang banyak mengandung gula dapat
70 100 0 0
menyebabkan gigi berlubang
Perlu kunjungan rutin ke dokter gigi selama hamil 10 14,3 60 85,7
Perawatan gigi aman dilakukan selama hamil 33 47,1 37 52,9
Kebersihan mulut yang buruk dapat berdampak pada bayi
0 0 70 100
di dalam kandungan
Tabel 4. Distribusi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di
Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Ya Tidak
Perilaku
n % n %
Ibu menyikat gigi minimal 2 kali dalam sehari 61 87,1 9 12,9
Ibu menggunakan pasta gigi ketika menyikat gigi 70 100 0 0
Ibu menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam
17 24,3 53 75,7
sebelum tidur
Ibu menyikat gigi minimal 2 menit 69 98,6 1 1,4
Ibu menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi 14 20 56 80
Ibu membersihkan lidah setelah menyikat gigi 55 78,6 15 21,4
Lanjutan Tabel 4. Distribusi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Ya Tidak
Perilaku
n % n %
Ibu mengganti sikat gigi 3-4 bulan sekali 39 55,7 31 44,3
Ibu berkumur dengan air setelah muntah 70 100 0 0
Ibu rutin mengunjungi dokter gigi selama hamil 0 0 70 100
Ibu mengonsumsi buah dan sayur selama hamil 58 82,9 12 17,1
4.5 Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil di
Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Sebagian besar ibu hamil memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut dengan kategori sedang yaitu sebanyak 44,3%, kategori kurang 31,4%, dan
kategori baik sebanyak 24,3% (Tabel 5).
Tabel 5. Distribusi kategori perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada
ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Perilaku n %
Baik 15 21,4
Sedang 31 44,3
Kurang 24 34,3
Total 70 100
yang memiliki perilaku dengan kategori baik, 52% dengan kategori sedang, dan 32%
dengan kategori kurang (Tabel 6).
Tabel 6. Distribusi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
berdasarkan usia kehamilan di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Trimester
Perilaku n I II III
n % n % n %
Baik 15 4 30,8 7 21,9 4 16
Sedang 31 7 53,8 11 34,4 13 52
Kurang 24 2 15,4 14 43,8 8 32
Kurang 10 0 0 2 20 8 80
BAB 5
PEMBAHASAN
kategori sedang yaitu 44,3%. Hasil ini tidak lebih baik dari penelitian yang dilakukan
Muhsinah pada ibu hamil di Banjarbaru yang memperoleh bahwa 73,33% responden
memiliki perilaku dalam kategori sedang.28 Hal ini mungkin diakibatkan karena
sebagian besar ibu hamil yang menjadi responden sedang dalam kehamilan anak
kedua yaitu sebanyak 45,7%. Tidak seperti pada kehamilan anak pertama yang
umumnya lebih berhati hati, pada kehamilan anak kedua biasanya ibu hamil akan
menjadi kurang peduli dan lebih sepele dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
selama kehamilan. Selain itu, menurut teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo
salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah pengetahuan. 20 Pada
penelitian ini, mayoritas ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori
sedang yaitu sebanyak 54,3% sehingga hal ini turut mempengaruhi perilaku ibu hamil
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Hasil penelitian menunjukkan pada usia kehamilan trimester I hanya 15,4%
responden yang berperilaku kurang dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya,
tetapi pada trimester II jumlah ini meningkat menjadi 43,8%, dan pada trimester III
jumlahnya turun menjadi 32%. Pada trimester I umumnya terjadi mual dan muntah
yang menyebabkan ibu hamil malas untuk menyikat gigi akibat rangsangan yang
ditimbulkan ketika sikat gigi dimasukkan kedalam rongga mulut. Akan tetapi
responden masih tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut meskipun memiliki
perasaan malas, mengingat trimester I masih dalam usia kehamilan muda. Hal ini
terlihat dari seluruh responden yang berkumur kumur dengan air setelah muntah dan
sebanyak 82,9% responden mengonsumsi buah dan sayur selama kehamilan yang
mereka ketahui mengandung banyak serat dan vitamin yang baik untuk kesehatan
kandungan. Pada trimester II dan III akan terjadi pembengkakan gusi yang biasanya
dimulai antara bulan ke tiga hingga ke delapan kehamilan, mencapai puncaknya pada
bulan ke enam kehamilan, sedikit menurun pada bulan ke tujuh hingga sembilan, dan
berangsur-angsur menurun setelah melahirkan.25 Hal inilah yang mungkin
menyebabkan meningkatnya responden berperilaku kurang pada trimester II karena
banyak responden yang mengeluhkan masalah pembengkakan gusi sehingga
menyebabkan perasaan takut ketika menggosok gigi akibat timbulnya pendarahan dan
rasa sakit di gusi. Jumlah responden berperilaku buruk pada trimester III kembali
berkurang yang mungkin disebabkan karena responden menjadi lebih berhati hati
ketika menjelang kelahiran. Akan tetapi pada trimester III dapat terjadi
pembengkakan pada pergelangan kaki, tangan, kaki, dan wajah karena menahan lebih
banyak cairan dan sirkulasi darah yang melambat sehingga responden menjadi malas
dan lelah dengan kehamilan.19 Hal ini terlihat dari hanya 24,3% responden yang
menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Timbulnya perasaan
lelah disertai dengan munculnya rasa tidak nyaman akibat pembengkakan pada gusi
menyebabkan ibu hamil menjadi malas untuk menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.
Hasil uji statistik pada penelitian ini mendapatkan nilai p=0,0001 yang
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin
Nirmala Sapni Medan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murni
tahun 2017 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam merawat kesehatan gigi dan mulut
(p=0.013).16 Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo yang
menyatakan jika perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
pengetahuan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih melekat dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.28 Menurut Y. B. Mantra pendidikan dapat mempengaruhi seseorang,
termasuk juga pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang akan pola hidup, terutama
dalam memotivasi untuk berperan serta dalam pembangunan sikap dan perilaku. 16
Oleh karena itu ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan
memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang kesehatan sehingga akan
mempengaruhi perilakunya dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.28 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku ibu
hamil dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.
BAB 6
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan mayoritas berada pada kategori
sedang yaitu sebanyak 54,3%.
2. Perilaku ibu hamil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Klinik
Bersalin Nirmala Sapni Medan mayoritas berada pada kategori sedang yaitu sebanyak
44,3%.
3. Perilaku ibu hamil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Klinik
Bersalin Nirmala Sapni Medan pada usia kehamilan trimester I berada pada kategori
kurang yaitu sebanyak 15,4%, pada trimester II responden berperilaku kurang
sebanyak 43,8%, dan pada trimester III responden berperilaku kurang sebanyak 32%.
4. Hasil uji statistik antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
dengan nilai p=0,0001 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
6.2 Saran
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
dan tenaga kesehatan mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut pada masa
kehamilan, supaya wanita hamil tidak hanya memperhatikan janin yang ada pada
kandungannya tetapi juga memperhatikan kesehatan tubuh termasuk kesehatan gigi
dan mulut.
2. Bagi Bidan di Puskesmas dan di klinik bersalin agar dapat melakukan
upaya penyuluhan berkesinambungan kepada ibu hamil mengenai faktor risiko yang
dapat menyebabkan masalah pada gigi dan mulut yang nantinya dapat mempengaruhi
kesehatan baik pada ibu maupun janin. Bidan diharapkan dapat memberikan arahan
kepada semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan untuk melakukan
pemeriksaaan kesehatan gigi dan mulut minimal 1 kali selama kehamilan.
3. Penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi puskesmas dalam
memberikan pelayanan khususnya terhadap ibu hamil terkait pentingnya kebersihan
gigi dan mulut. Dengan cara meningkatkan lagi upaya promotif, seperti peningkatan
dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, misalnya memilih makanan yang dapat
memelihara kesehatan gigi, pemeriksaan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali, dan
upaya preventif kepada ibu hamil seperti menganjurkan mengosok gigi sebelum tidur
dan setelah makan agar pengetahuan dan perilaku dari individu dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dapat lebih ditingkatkan lagi supaya
menjadi lebih baik.
4. Kekurangan dalam penelitian ini berupa sampel yang tidak homogen,
seperti keberagaman pada karakteristik usia, pendidikan, jumlah kehamilan, dan usia
kehamilan. Selain itu metode pengukuran tingkat pengetahuan dan perilaku hanya
memunculkan pertanyaan dasar pada kuesioner yang diberikan pada ibu hamil
sehingga kurang dapat memaksimalkan hasil pengukuran.
5. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian
selanjutnya yang lebih mendalam mengenai perilaku kesehatan gigi dan mulut
dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
2. Gambhir RS, Nirola A, Gupta T, Sekhon TS, Anand S. Oral health knowledge
and awareness among pregnant women in India: A systematic review. J Indian
Soc Periodontol 2015;19:612-7.
6. Gejir IN, Sukartini NKA. Hubungan kebersihan gigi dan mulut dengan trimester
kehamilan pada ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas klungkung i kabupaten
klungkung tahun 2016 . Jurnal Kesehatan Gigi 2017; 5(1): 1-5.
8. Martins RFM, Azevedo JAP, Dourado CRL, Ribeiro CCC, Alves CMC, Thomaz
EBAF. Oral health behaviors and dental treatment during pregnancy: a cross
sectional study nested in a cohort in Northeast Brazil. Pesq Bras Odontoped Clin
Integr. 2014; 14(1):5-11.
10. Hidayati TN. Implementasi teori belajar gestalt pada proses pembelajaran. Jurnal
Falasifa 2011; 2(1) :1-19.
11. Leelavathi L, Merlin TH, Ramani V, Suja RA, Chandran CR. Knowledge,
attitude, and practices related to the oral health among the pregnant women
attending a government hospital, Chennai. Int J Community Dent 2018;6:16-20.
14. Al Subait AA, Alousaimi M, Geeverghese A, Ali A, Metwally AE. Oral health
knowledge, attitude and behavior among students of age 10–18 years old
attending Jenadriyah festival Riyadh; a cross-sectional study. SJDR 2016;7:45–
50.
16. Murni. Hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dalam perawatan
kesehatan gigi dan mulut. Jurnal Kesehatan Prima 2017; 11(1): 66-75.
17. Munadirah. Gambaran perilaku ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut di
Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Media kesehatan gigi
2017; 16 (1): 1-18.
18. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil dan anak usia balita bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
2012: 15-23.
19. Asriwati, Irawati. Buku ajar antropologi kesehatan dalam keperawatan. 1 st ed.,
Sleman: Deepublish. 2019: 147.
20. Chandra IW, Harini IGA, Sumirta IN. Psikologi landasan keilmuan praktik
keperawatan jiwa. 1 st ed., Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2017: 237-242.
21. Efendy F, Makhfudli. Keperawatan kesehatan komunitas teori dan praktik dalam
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2009: 103-4.
24. Srivastava A, Gupta KK, Srivastava S, Garg J. Effects of sex hormones on the
gingiva in pregnancy: a review and report of two cases. J Periodontol Implant
Dent 2011; 3(2): 83–87.
25. Soulissa AG. Hubungan kehamilan dan penyakit periodontal. J PDGI 2014;
63(3): 71-77.
Bersama ini, saya Ian Rizkuha adalah mahasiswa yang sedang menjalani
Pendidikan Dokter Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara,
sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan
dengan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil di
Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan”.
Jika ibu sudah mengerti isi dari lembar penjelasan ini dan bersedia menjadi
subjek penelitian, maka mohon kiranya ibu dapat mengisi dan menandatangani surat
pernyataan persetujuan sebagai subjek penelitian yang terlampir pada lembar
berikutnya. Perlu diketahui bahwa surat ketersediaan tersebut tidak mengikat dan ibu
dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama penelitian ini
berlangsung. Sebagai imbalan, peneliti akan memberikan sebuah sikat gigi dan pasta
gigi. Apabila ibu merasa belum jelas, ibu dapat menghubungi saya:
Peneliti,
(Ian Rizkuha)
Saya dengan sadar dan tanpa paksaan bersedia berpartisipasi sebagai subjek
penelitian ini, dengan catatan apabilan suatu ketika merasa dirugikan dalam bentuk
apapun berhak membatalkan persetujuan ini. Demikianlah surat pernyataan ini untuk
dapat dipergunakan seperlunya.
Medan,
(................................................)
ket
kod um pendidi jmlh trimes pengetah perila ket
pengetahua
e ur kan kehamilan ter uan ku perilaku
n
1 23 3 2 1 6 2 7 2
2 34 4 4 2 7 2 6 1
3 29 3 3 1 8 3 7 2
4 27 4 2 3 7 2 7 2
5 22 3 1 3 6 2 5 1
6 31 3 3 2 8 3 8 2
7 26 2 2 3 5 1 7 2
8 26 4 2 2 6 2 6 1
9 31 4 3 3 7 2 8 2
10 29 3 2 2 8 3 8 2
11 36 4 4 3 7 2 6 1
12 24 2 1 2 9 3 9 3
13 28 3 2 3 7 2 7 2
14 20 3 1 2 7 2 6 1
15 26 4 1 3 8 3 9 3
16 25 2 2 3 7 2 6 1
17 33 3 3 3 6 2 7 2
18 31 4 2 3 8 3 8 2
19 26 4 2 1 6 2 7 2
20 24 4 1 3 7 2 7 2
21 38 1 5 2 6 2 6 1
22 30 3 4 3 7 2 7 2
23 26 4 2 3 8 3 8 2
24 25 3 2 2 7 2 7 2
25 21 3 1 3 6 2 7 2
26 32 1 4 2 5 1 5 1
27 30 4 3 2 6 2 6 1
28 28 3 2 1 6 2 7 2
29 36 3 5 3 9 3 9 3
30 25 2 1 2 6 2 6 1
31 27 3 2 1 6 2 7 2
32 35 3 4 2 8 3 7 2
33 27 4 2 3 7 2 6 1
1. Karakteristik Responden
A. Usia
usia
B. Pendidikan Terakhir
pendidikan
C. Jumlah Kehamilan
jumlah kehamilan
D. Usia Kehamilan
usia kehamilan
2. Tingkat Pengetahuan
tingkat pengetahuan
3. Perilaku
tingkat perilaku
1 2 3
Count 2 14 8 24
Kurang
% within usia kehamilan 15,4% 43,8% 32,0% 34,3%
Count 7 11 13 31
tingkat perilaku Cukup
% within usia kehamilan 53,8% 34,4% 52,0% 44,3%
Count 4 7 4 15
Baik
% within usia kehamilan 30,8% 21,9% 16,0% 21,4%
Count 13 32 25 70
Total
% within usia kehamilan 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
Correlations
N 70 70
Spearman's rho
Correlation Coefficient ,585** 1,000
tingkat pengetahuan Sig. (2-tailed) ,000 .
N 70 70