Anda di halaman 1dari 73

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN

PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI


DAN MULUT PADA IBU HAMIL DI KLINIK
BERSALIN NIRMALA SAPNI MEDAN

SKRIPSI

IAN RIZKUHA SIMANJUNTAK


NIM : 160600182

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN
PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI
DAN MULUT PADA IBU HAMIL DI KLINIK
BERSALIN NIRMALA SAPNI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi


syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

IAN RIZKUHA SIMANJUNTAK


NIM : 160600182

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Pencegahan/
Kesehatan Gigi Masyarakat
Tahun 2020

Ian Rizkuha Simanjuntak


Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Mulut pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
x + 41 halaman
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan akan penyakit gigi dan
mulut. Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku ibu
hamil dapat berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2020 dengan jumlah sampel
sebanyak 70 orang yang diambil secara purposive sampling. Pengambilan data
dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada ibu hamil yang datang berkunjung
ke Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian
besar ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan pada kategori sedang yaitu 54,3% dan
perilaku pada kategori sedang yaitu 44,3%. Hasil uji statistik analisis hubungan
tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
diperoleh nilai p=0,0001 (p<0,05). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan mempengaruhi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
Daftar rujukan: 29 (2011-2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji


pada tanggal November 2020

TIM PENGUJI

KETUA : Prof. Monang Panjaitan, drg., MS

ANGGOTA : 1. Siska Ella Natassa Mtd, drg., MDSc


2. Simson Damanik, drg., M.Kes

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dengan judul Hubungan Tingkat
Pengetahuan dengan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu
Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, saran,
dukungan, serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati serta penghargaan yang tulus penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesarbesarnya kepada :
1. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes. Sp.RKG (K) sebagai Dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Darmayanti Siregar, drg., M.KM sebagai Ketua Departemen Ilmu
Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara.
3. Simson Damanik, drg., M. Kes sebagai dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan, pengarahan,
saran serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Prof. Monang Panjaitan, drg., MS sebagai dosen penguji yang telah
menyediakan waktu dan memberikan saran kepada penulis.
5. Siska Ella Natassa Mtd, drg., MDSc sebagai dosen penguji yang telah
menyediakan waktu dan memberikan saran kepada penulis.
6. Essie Octiara, drg., Sp. KGA sebagai dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis selama menjalani
program akademik.
7. Hj. Nirmala Sapni, Am, Keb selaku Kepala Klinik Pratama Nirmala dan
seluruh staf Klinik Pratama Nirmala yang telah membantu dan memberikan
kemudahan kepada penulis selama melakukan pengambilan data penelitian di klinik.

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Ilmu Kedokteran Gigi
Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara atas bantuan dan dukungannya.
9. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua
orang tua tercinta, ayahanda Rusli Simanjuntak, SH dan ibunda Hobbynaria
Sitompul, A.Md.K.G., adik-adik tercinta Nurul Ulfa, Muhammad Ikhsan, dan
Mustafa Kamal atas doa, motivasi, kasih sayang, harapan, dukungan moril dan
materil yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
10. Kepada sahabat-sahabat penulis Vina Tri Larissa, Novi Olmari, Gabriella
Victoria, Rizka Fitrisa, Qanita Fadilah, Tiya Wira Agustini, Nicki Sefanny, Tiopan
Beltsazar, Sheryn Callista, Priscilla Tanvis, dan teman-teman skripsi di departemen
yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang memberikan semangat dan
masukan-masukan kepada penulis.
11. Kepada Benny Tantowi Tan, Jonny Sitinjak, Calvin Kwok, dan Alex
Leonardo sebagai orang terdekat saya karena telah membantu dan memberikan
dukungan kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan memberikan sumbangan
pikiran yang berguna bagi pengembangan disiplin ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi
dan masyarakat.

Medan, Desember 2020


Penulis,

Ian Rizkuha Simanjuntak


NIM.160600182

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................
HALAMAN TIM PENGUJI ..........................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.4 Hipotesis ....................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kehamilan .................................................................................... 6
2.2 Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan ..................................... 7
2.3 Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan ........... 9
2.4 Pengetahuan ................................................................................. 12
2.4.1 Pengertian Pengetahuan ............................................................ 12
2.4.2 Tingkat Pengetahuan ................................................................. 12
2.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ................................ 13
2.4.4 Pengukuran Pengetahuan .......................................................... 14
2.5 Perilaku ........................................................................................ 15
2.5.1 Pengertian Perilaku ................................................................... 15
2.5.2 Pembagian Perilaku Kesehatan ................................................. 15
2.5.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ....................................... 16
2.6 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Perilaku Kesehatan Gigi
dan Mulut Ibu Hamil .................................................................... 17
2.7 Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil ..... 18

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.8 Kerangka Konsep ......................................................................... 21

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 22
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 22
3.2.1 Lokasi Penelitian ....................................................................... 22
3.2.2 Waktu Penelitian ....................................................................... 22
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 22
3.3.1 Populasi Penelitian .................................................................... 22
3.3.2 Sampel Penelitian ...................................................................... 22
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................. 24
3.5 Prosedur Pengumpulan Data ........................................................ 24
3.6 Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 25
3.6.1 Pengolahan Data........................................................................ 25
3.6.2 Analisis Data ............................................................................. 26
3.7 Etika Penelitian ............................................................................ 26
3.7.1 Kelayakan Etik (Ethical Clearance) ......................................... 26
3.7.2 Lembar Persetujuan (Informed Consent) .................................. 27
3.7.3 Kerahasiaan (Confidentially) .................................................... 27

BAB 4 HASIL PENELITIAN


4.1 Karakteristik Responden .............................................................. 28
4.2 Distribusi Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Mulut pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan 29
4.3 Tingkat Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan ........... 30
4.4 Distribusi Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan ........... 31
4.5 Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu
Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan .......................... 32
4.6 Distribusi Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
pada Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan di Klinik Bersalin
Nirmala Sapni Medan .................................................................. 32
4.7 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku
Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan .................................... 33

BAB 5 PEMBAHASAN ................................................................................ 34

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan .................................................................................. 37
6.2 Saran............................................................................................. 37

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 39
LAMPIRAN

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Karakteristik Responden ........................................................................ 28
2. Distribusi pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan ..................................... 30
3. Distribusi kategori tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan ............ 31
4. Distribusi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan ............................................... 31
5. Distribusi kategori perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan ...................... 32
6. Distribusi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu
Hamil berdasarkan usia kehamilan di Klinik Bersalin Nirmala Sapni
Medan..................................................................................................... 33
7. Hasil uji statistik hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik
Bersalin Nirmala Sapni Medan .............................................................. 33

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Skema Perubahan Hormonal Mempengaruhi Kesehatan Jaringan
Periodontal ............................................................................................. 10
2. Epulis Gravidarum ................................................................................. 11

xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Lembar Penjelasan
2. Lembar Persetujuan
3. Kuesioner
4. Surat Izin Penelitian
5. Surat Keterangan Persetujuan Komisi Etik
6. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
7. Data Hasil Penyebaran Kuesioner
8. Hasil Analisa Data Spss

xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wanita dapat mengalami banyak kondisi fisiologis yang menyebabkan
perubahan pada rongga mulutnya. Kondisi tersebut berupa pubertas, kehamilan dan
menopause yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kesehatan rongga
mulut.1,2 Kehamilan adalah periode khusus setiap kehidupan wanita yang ditandai
oleh perubahan-perubahan fisiologis kompleks. Pada masa kehamilan dapat terjadi
perubahan hormonal sehingga mempengaruhi kondisi anatomi, fisiologi dan
metabolisme tubuh. Perubahan ini terjadi juga pada sistem kardiovaskular, sistem
pernapasan dan sistem pencernaan serta perubahan kondisi rongga mulut, dengan
adanya peningkatan kerentanan terhadap infeksi oral. 3
Kehamilan dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit rongga mulut.
Penelitian yang dilakukan Jain tahun 2015 di India didapati ibu hamil mengalami lesi
oral sebanyak 27,5% pada trimester pertama dan 52,5% pada trimester kedua dan
ketiga.4 Perubahan pada rongga mulut dipengaruhi oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan berbagai keluhan seperti mual dan muntah. Mual dan muntah sering
terjadi pada awal kehamilan dan kondisi ini dialami 50−90% ibu hamil. Sebagian
besar ibu hamil yang mengalami kondisi ini akan membaik, meskipun hingga 10%
ibu terus memiliki gejala sepanjang kehamilan. Asam lambung yang dikeluarkan
selama muntah dapat meyebabkan erosi pada gigi. Selain itu, kapasitas buffer saliva
dapat berubah selama kehamilan sehingga menciptakan lingkungan rongga mulut
yang lebih asam.5
Ibu hamil cenderung memiliki penurunan perilaku dalam menjaga kebersihan
gigi dan mulut.5 Selama trimester I, ibu hamil lebih mudah lelah dari biasanya, hal ini
merupakan gejala yang disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron
yang menyebabkan kantuk sehingga cenderung malas untuk menyikat gigi. Selain itu,
ibu hamil juga lebih banyak mengonsumsi makanan manis selama kehamilan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

terutama untuk mengurangi rasa mual yang biasanya muncul saat trimester I. Pada
trimester II ibu hamil terkadang masih merasakan hal yang sama seperti saat trimester
I kehamilan, pada masa ini basanya terjadi peningkatan peradangan gusi yang akan
mencapai puncaknya pada trimester III kehamilan. Adanya perasaan takut ketika
menggosok gigi karena timbulnya pendarahan di gusi atau ibu terlalu lelah dengan
kehamilan sehingga menyebabkan ibu hamil malas menjaga kebersihan gigi dan
mulut.6 Perilaku menjaga kebersihan mulut yaitu menyikat gigi, menggunakan
benang gigi, dan obat kumur berfluorida menjadi lebih jarang dilakukan selama hamil
daripada sebelum hamil. Perubahan perilaku ini dapat menyebabkan karies dan
penyakit periodontal selama kehamilan. Penelitian oleh Munadirah tahun 2017 yang
dilakukan pada ibu hamil di Kabupaten Gowa menyimpulkan sebesar 48,89%
perilaku ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut termasuk dalam kategori kurang
baik.17 Hal ini didukung oleh penelitian Sajjan pada tahun 2015 yang menyimpulkan
sebanyak 23,5% ibu hamil mengeluhkan masalah periodontal dan 46,3% mengalami
gigi karies, selain itu sebanyak 53,5% ibu hamil menyikat gigi hanya sekali sehari. 1
Penelitian lain yang dilakukan oleh Rios dkk. tahun 2010 di Kota Maringa didapati
sebanyak 27,5% ibu hamil menjadi lebih jarang menyikat gigi saat hamil jika
dibandingkan dengan sebelum hamil.8 Hal ini sejalan dengan penelitian Montadon di
Joao Pessoa menunjukkan sebanyak 62% ibu hamil mengurangi frekuensi menyikat
gigi mereka dan 68,5% ibu hamil mengalami peningkatan frekuensi konsumsi
makanan manis selama kehamilan.9 Hal ini sejalan dengan penelitian Anggraini tahun
2015 yang menyimpulkan sebanyak 64,8% ibu hamil belum pernah datang ke dokter
gigi dan 61,76% berpendapat belum membutuhkan kunjungan ke dokter gigi untuk
masalah kesehatan gigi mereka.12
Perilaku erat hubungannya dengan tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai
kesehatan gigi dan mulut. Kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan
ketidaktahuan akan bahaya penyakit gigi akan menyebabkan ibu hamil tidak
memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi yang ada. 11 Tingkat prevalensi pengguna
pelayanan kesehatan gigi selama masa kehamilan dilaporkan berkisar 23−43% dari
jumlah ibu hamil, sekitar 58% tidak melakukan perawatan gigi selama masa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

kehamilan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai
hubungan kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut. 12 Hal ini akan memberikan
konstribusi terhadap buruknya status kesehatan gigi pada ibu hamil. Selain itu cara
pembentukan perilaku seseorang bisa didapatkan dari pengetahuan karena
pengetahuan merupakan dasar pemahaman atas alasan tentang perilaku yang akan
dibentuk, hal ini sesuai dengan teori Gestalt yang dikembangkan oleh Kohler yang
menganggap bahwa insight (pemahaman) adalah inti dari pembentukan tingkah
laku.10
Kurangnya pengetahuan mengakibatkan banyak ibu hamil yang beranggapan
bahwa masalah yang terjadi selama kehamilan adalah normal dan akan hilang setelah
melahirkan. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar ibu hamil tidak mencari
perawatan gigi atau enggan menjalani prosedur perawatan gigi tertentu selama
kehamilan, dengan alasan takut terhadap dampak buruk perawatan gigi yang bisa saja
terjadi kepada mereka maupun bayinya.12,13 Penelitian oleh Leevathi dkk tahun 2018
menyimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil berpengetahuan rendah, sebanyak
91,8% responden tidak mengetahui bahwa muntah dapat menyebabkan erosi enamel
dan 61,2% tidak mengetahui jika kehamilan dapat berdampak pada kesehatan rongga
mulut.11 Penelitian lain oleh Ishaq tahun 2018 menyimpulkan bahwa sebagian besar
ibu hamil berpengetahuan rendah, hanya 13,2% yang mengetahui jika perawatan gigi
selama kehamilan aman untuk dilakukan dan sebanyak 86,8% beranggapan jika hal
tersebut membahayakan.14
Pencegahan terhadap masalah gigi dan mulut serta komplikasinya selama
kehamilan dapat dilakukan apabila ibu hamil memiliki pengetahuan serta perilaku
yang baik dalam melakukan perawatan gigi dan mulut. 15 Penelitian yang dilakukan
Murni tahun 2017 menyimpulkan bahwa responden yang tingkat pengetahuannya
baik cenderung memiliki perilaku yang baik dalam merawat kesehatan gigi dan mulut
selama hamil (22,2%) sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan
kurang, dominan berperilaku kurang baik dalam merawat kesehatan gigi dan mulut
selama hamil (64.0%). Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chisquare
didapat nilai p = 0.013, maka kesimpulannya ada hubungan yang bermakna antara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam merawat kesehatan gigi dan
mulut selama hamil.16 Hal ini sejalan dengan penelitian Sriwijayanti yang
menyimpulkan mayoritas ibu hamil (87%) berpengetahuan sedang dan memiliki
perilaku cukup baik, dengan hasil uji statistik menunjukkan p = 0,021 sehingga dapat
disimpulkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil
dalam merawat kesehatan gigi dan mulut selama hamil. 17
Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan merupakan klinik khusus yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita. Klinik bersalin ini sudah
beroperasi selama hampir 20 tahun dengan jumlah pasien rata-rata 60 sampai 80
orang setiap bulannya serta memiliki fasilitas BPJS sehingga memudahkan ibu hamil
mendapatkan pelayanan kesehatan. Sejauh ini belum ada penelitian yang dilakukan
untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
2. Untuk mengetahui perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada
ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
3. Untuk mengetahui perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada
ibu hamil setiap trimester di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

4. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku


pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala
Sapni Medan.

1.4 Hipotesis
Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala
Sapni Medan.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Bagi peneliti
Sebagai informasi dan menambah wawasan peneliti tentang hubungan tingkat
pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
selama kehamilan
2. Bagi masyarakat
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi masyarakat, khususnya ibu hamil
mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat menjadi data pendukung bagi peneliti lain untuk menelaah lebih lanjut
mengenai hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut ibu hamil selama kehamilan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau
9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester,
trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester kedua 14 minggu (minggu ke-
14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).18
Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologis di dalam tubuh,
seperti perubahan sistem kardiovaskular, hematologi, respirasi dan endokrin. Kadang-
kadang disertai dengan perubahan sikap, keadaan jiwa ataupun tingkah laku. Pada ibu
hamil, biasanya dapat terjadi perubahan−perubahan sebagai berikut :19
1. Perubahan Fisiologis (Perubahan Normal pada Tubuh)
a. Penambahan berat badan.
b. Pembesaran pada payudara.
c. Bisa terjadi pembengkakan pada tangan dan kaki, terutama pada usia
kehamilan trimester III (6-9 bulan).
d. Perubahan pada kulit karena adanya kelebihan pigmen pada tempat-tempat
tertentu (pipi, sekitar hidung, sekitar puting susu dan diatas tulang kemaluan sampai
pusar).
e. Dapat terjadi penurunan pH saliva.
2. Perubahan Psikis (perubahan yang berhubungan dengan kejiwaan) dan
sering terjadi pada usia kehamilan muda (trimester I atau 0-3 bulan)
a. Morning sickness (rasa mual dan ingin muntah terutama pada waktu pagi
hari).
b. Rasa lesu, lemas dan terkadang hilang selera makan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

c. Perubahan tingkah laku diluar kebiasaan sehari-hari seperti “ngidam” dan


sebagainya.

2.2 Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan


Menurut Mansjoer, masa kehamilan dibagi menjadi tiga periode yaitu
kehamilan trimester pertama, kedua, dan ketiga 19
1. Trimester pertama (hingga 14 minggu pertama)
Ibu hamil akan mengalami banyak gejala dan keluhan selama trimester ini,
sebagai penyesuaian dengan perubahan hormonal kehamilan. Pada minggu-minggu
awal, perut mungkin belum terlihat membuncit, tetapi banyak hal yang akan terjadi di
dalam tubuh. Perubahan hormon yang paling berkontribusi terhadap gejala kehamilan
adalah peningkatan kadar estrogen dan hCG yang menyebabkan mual dan muntah
yang akan dirasakan ibu hamil selama beberapa bulan pertama kehamilannya. Selain
itu, ibu hamil juga akan merasa lebih lelah dari biasanya selama trimester pertama,
gejala yang disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron yang dapat
menyebabkan kantuk.
2. Trimester kedua (14-26 minggu)
Pada trimester kedua, gejala yang tidak menyenangkan seperti kehamilan
awal dapat berkurang atau bahkan menghilang. Tidur mungkin akan menjadi lebih
mudah dan tingkat energi dapat meningkat. Meskipun gejala yang tidak
menyenangkan cenderung hilang, tetapi gejala lain mungkin akan muncul saat
perkembangan janin mulai meningkat. Ibu hamil akan merasakan lebih banyak
tekanan pada panggul, seperti sesuatu yang membebani. Perut akan mulai terlihat
membuncit dan kulit di sekitar perut cenderung gatal karena adanya peregangan kulit.
Ibu juga akan mengalami lebih banyak sakit punggung karena beban di bagian depan
tubuh.
3. Trimester ketiga (27 minggu hingga akhir kehamilan)
Ketika rahim mendorong diafragma, otot yang mengatur pernapasan akan
terganggu, sehingga akan merasa lebih sesak. Pergelangan kaki, tangan, kaki, dan
wajah mungkin akan membengkak karena menahan lebih banyak cairan dan sirkulasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

darah yang melambat. Bayi juga akan mulai turun ke jalan lahir untuk bersiap lahir ke
dunia.
Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut yang
perlu mendapat perhatian selama masa kehamilan, antara lain :20
a. Trimester I (masa kehamilan 0 – 3 bulan)
Pada saat ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kadang-kadang sampai
muntah. Lesu, mual atau muntah ini menyebabkan terjadinya peningkatan suasana
asam dalam mulut. Adanya peningkatan plak karena malas memelihara kebersihan,
akan mempercepat terjadinya kerusakan gigi. Beberapa cara pencegahannya:
1. Pada waktu mual hindarilah menghisap permen atau mengulum permen
terus-menerus, karena hal ini dapat memperparah
kerusakan gigi yang telah ada.
2. Apabila ibu hamil mengalami muntah-muntah hendaknya setelah itu mulut
dibersihkan dengan berkumur menggunakan larutan soda kue (sodium bicarbonate)
dan menyikat gigi setelah 1 jam.
b. Trimester II (masa kehamilan 4 – 6 bulan)
Pada masa ini, ibu hamil kadang-kadang masih merasakan hal yang sama
seperti pada trimester I kehamilan. Karena itu tetap harus diperhatikan aspek-aspek
yang dijelaskan diatas. Selain itu, pada masa ini biasanya merupakan saat terjadinya
perubahan hormonal dan faktor lokal (plak) yang dapat menimbulkan kelainan dalam
rongga mulut, antara lain:
1. Peradangan pada gusi, warnanya kemerah-merahan dan mudah
berdarah terutama pada waktu menyikat gigi. Bila timbul pembengkakan maka dapat
disertai dengan rasa sakit.
2. Timbulnya benjolan pada gusi antara 2 gigi yang disebut Epulis
Gravidarum, terutama pada sisi yang berhadapan dengan pipi. Pada keadaan ini,
warna gusi menjadi merah keunguan sampai kebiruan, mudah berdarah dan gigi
terasa goyang. Benjolan ini dapat membesar hingga menutupi gigi. Bila terjadi hal-
hal seperti diatas sebaiknya segera menghubungi tenaga pelayanan kesehatan gigi
utnuk mendapat perawatan lebih lanjut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

c. Trimester III (masa kehamilan 7 – 9 bulan)


Benjolan pada gusi antara 2 gigi (Epulis Gravidarum) diatas mencapai
puncaknya pada bulan ketujuh atau kedelapan. Meskipun keadaan ini akan hilang
dengan sendirinya setelah melahirkan, kesehatan gigi dan mulut tetap harus
dipelihara. Setelah persalinan hendaknya ibu tetap memelihara dan memperhatikan
kesehatan rongga mulut, baik untuk ibunya sendiri maupun bayinya. Jika terjadi hal-
hal yang tidak biasa dalam rongga mulut, hubungilah tenaga pelayanan kesehatan
gigi.

2.3 Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan


Ibu hamil mengalami perubahan fisiologis baik pada tubuh maupun rongga
mulut, hal ini dapat terlihat terutama pada gingiva. Kehamilan tidak langsung
menyebabkan penyakit periodontal, tetapi akibat adanya perubahan hormon dan
perubahan perilaku selama kehamilan dapat menjadi faktor predisposisi yang
menyebabkan masalah pada rongga mulut.10
a. Gingivitis Kehamilan
Perubahan hormonal disertai perilaku kebersihan mulut yang terabaikan
akibat kurangnya pemahaman dapat meningkatkan resiko terkena masalah kesehatan
gigi dan mulut, seperti gingivitis kehamilan. Gingivitis kehamilan adalah masalah
kesehatan mulut yang paling sering terjadi selama kehamilan, dengan prevalensi 60-
70%.24 Gingivitis kehamilan muncul sebagai respon inflamasi gingiva yang
berlebihan terhadap penumpukan iritan lokal seperti plak dan sisa makanan.
Perubahan gingiva biasanya terjadi antara bulan ke tiga hingga ke delapan, mencapai
puncaknya pada bulan ke enam kehamilan, sedikit menurun pada bulan ke tujuh
hingga sembilan, dan berangsur-angsur menurun setelah melahirkan. Gingiva akan
menjadi bengkak, berwarna merah terang, sensitif dan mudah berdarah secara
spontan. Gingiva memperlihatkan kecenderungan yang meningkat terhadap
perdarahan terutama pada saat menyikat gigi. Kadang-kadang penderita mengalami
sedikit rasa sakit.25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

Gingivitis kehamilan paling sering terlihat di gusi bagian depan mulut.


Penyebabnya adalah meningkatnya hormon sex wanita dan vaskularisasi gingiva
sehingga memberikan respon yang berlebihan terhadap faktor iritasi lokal. Faktor
iritasi lokal dapat berupa rangsangan lunak, yaitu plak bakteri dan sisa-sisa makanan,
maupun berupa rangsang keras seperti kalkulus, tepi restorasi yang tidak baik, gigi
palsu dan permukaan akar yang kasar. Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan
bukanlah menjadi penyebab langsung dari gingivitis kehamilan, tetapi juga
tergantung pada tingkat kebersihan mulut pasien. 20
Selama kehamilan, tingkat progesteron pada ibu hamil bisa 10 kali lebih
tinggi dari biasanya. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri tertentu yang
menyebabkan peradangan gusi. Juga perubahan kekebalan tubuh selama kehamilan
yang menyebabkan reaksi tubuh yang berbeda dalam menghadapi bakteri penyebab
radang gusi.20

Gambar 1. Skema perubahan hormonal


mempengaruhi kesehatan jaringan
periodontal.25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

b. Epulis Gravidarum
Selain gingivitis kehamilan, salah satu bentuk perubahan yang terjadi pada
gingiva selama masa kehamilan adalah epulis gravidarum atau disebut juga
granuloma pyogenic. Epulis gravidarum merupakan kelainan gingiva yang jarang
terjadi pada masa kehamilan, dengan prevalensi hanya 0,2 sampai 5%. 30 Epulis
gravidarum merupakan lesi jinak vaskuler yang terdapat pada mukosa rongga mulut
yang timbul sebagai respon terhadap stimulasi seperti hormon, luka akibat trauma,
atau iritan lokal. Gambaran klinis dapat berupa eksofitik, berlobul, atau memiliki
permukaan yang halus dengan warna merah atau keunguan serta memiliki tekstur
yang lembut dan spongy. Pada permukaannya jarang ditemukan adanya ulkus. Gejala
klinis biasanya muncul setelah trimester pertama, yang kemudian berkembang
dengan cepat dan menghilang setelah melahirkan. 24 Meskipun dapat timbul pada
setiap lokasi di gingiva, epulis gravidarum kebanyakantimbul di papila interdental,
dan umumnya lebih sering di daerah labial pada rahang atas. Gigi yang berdekatan
dengan epulis dapat bergeser dan menjadi lebih mudah goyang, meskipun kerusakan
tulang jarang terjadi di sekitar gigi yang berdekatan dengan epulis. 23

Gambar 2.Epulis gravidarum.26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

2.4 Pengetahuan
2.4.1 Pengertian Pengetahuan
Menurut Bloom dalam Notoatmodjo tahun 2010, pengetahuan merupakan
hasil “tahu” dan didapatkan setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt
behavior). Berdasarkan pengalaman ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

2.4.2 Tingkat Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo tahun 2007, pengetahuan mempunyai enam tingkatan,
yakni :21
a. Tahu (Know), mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.Yang termasuk dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali (recall)
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima.
b. Memahami (Comprehension), adalah kemampuan menjelaskan dengan
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
dengan benar. Orang yang telah paham akan suatu objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Application), adalah kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi tertentu.
d. Analisis (Analysis), adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

e. Sintesis (Synthesis), adalah kemampuan untuk menghubungkan bagian-


bagiandidalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata-kata sintesis itu
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation), berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian pada suatu materi atau objek. Penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria
yang ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada

2.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai
berikut :21
a. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon
terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan
memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan akan
berpikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan
tersebut. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita–cita tertentu. Pendidikan dapat
mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup, terutama
dalam memotivasi sikap berperan serta dalam perkembangan kesehatan. Semakin
tinggi tingkat kesehatan, seseorang makin menerima informasi sehingga makin
banyak pola pengetahuan yang dimiliki.
b. Paparan media massa
Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi
dapat diterima masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media
massa (TV, radio, majalah, pamflet, dan lain−lain) akan memperoleh informasi yang
lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media.
Ini berarti paparan media massa mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki
oleh seseorang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

c. Ekonomi
Usaha memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan sekunder,
keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah tercukupi dibandingkan
keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan sekunder. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang tentang berbagai hal.
d. Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial dimana dalam kehidupan saling berinteraksi
antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat berinteraksi secara continue akan
lebih besar terpapar informasi. Sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi
kemampuan individu sebagai komunikasi untuk menerima pesan menurut model
komunikasi media dengan demikian hubungan sosial dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang tentang suatu hal.
e. Pengalaman Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal biasa
diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya
sering mengikuti kegiatan. Kegiatan yang mendidik misalnya seminar organisasi
dapat memperluas jangkauan pengalamannya, karena dari berbagai kegiatan tersebut
informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.

2.4.4 Pengukuran Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo pengetahuan dapat diukur dengan wawancara atau
angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari responden.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
secara langsung atau melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis atau angket. Indikator
pengetahuan adalah tingginya pengetahuan responden tentang kesehatan, atau
besarnya persentase kelompok responden. Arikunto membagi pengetahuan menjadi
tiga kategori, kategori baik dengan nilai benar antara 76%-100%, kategori cukup
dengan nilai benar diantara 56%-75% dan kategori kurang dengan nilai benar < 56%.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

2.5 Perilaku
2.5.1 Pengertian Perilaku
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus
(rangsangan dari luar). Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme dan kemudian organisme tersebut merespons. Berdasarkan batasan yang
dikemukakan Skinner, perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang terhadap
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan seperti pelayanan kesehatan, makanan, minuman dan
lingkungan. Berdasarkan pengertian di atas perilaku kesehatan adalah semua aktivitas
atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati yang
berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. 21

2.5.2 Pembagian Perilaku Kesehatan


Perilaku kesehatan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok :
a. Perilaku pemeliharaan kesehatan
1. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit serta
pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit. Perilaku pencegahan ini
merupakan respon untuk melakukan pencegahan penyakit, termasuk juga perilaku
untuk tidak menularkan penyakit kepada orang lain.
2. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat.
Hal ini mengandung maksud bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relative, maka
dari itu orang yang sehat pun perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan
yang seoptimal mungkin.
3. Perilaku gizi (makanan) dan minuman. Makanan dan minuman dapat
memelihara serta meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya makanan dan
minuman dapat menjadi penyebab menurunnya kesehatan seseorang, bahkan dapat
mendatangkan penyakit. Hal ini sangat tergantung pada perilaku orang terhadap
makanan dan minuman tersebut.
b. Perilaku pencarian dan penggunaan system atau fasilitas pelayanan
kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan. Perilaku ini adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau
kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri sampai
mencari pengobatan yang lebih baik.
c. Perilaku kesehatan lingkungan
Bagaimana seseorang merespons lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
social budaya dan sebagainya. Sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi
kesehatannya.
Berdasarkan pendapat Ogden terdapat tiga bentuk perilaku kesehatan yang
meliputi :
a. Perilaku sehat (a health behaviour) yaitu perilaku yang bertujuan mencegah
penyakit (seperti makan, diet kesehatan)
b. Perilaku sakit (a illness behaviour) yaitu perilaku mencari pengobatan
(seperti pergi ke dokter).
c. Perilaku peran sakit (a sick role behaviour) yaitu tindakan yang bertujuan
untuk mendapatkan kesehaatan (seperti minum obat yang sudah diresepkan,
beristirahat).

2.5.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku


Menurut Green dan Kreuter dalam Notoatmodjo tahun 2010, menganalisis
bahwa perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama :22
a. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor yang melatarbelakangi perubahan perilaku
yang menyediakan pemikiran rasional atau motivasi terhadap suatu perilaku. Faktor
ini meliputi pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai, dan sebagainya.
b. Faktor pendukung
Faktor pendukung adalah faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi
perilaku individu atau organisasi termasuk tindakan/ keterampilan. Faktor ini meliputi
ketersediaan, keterjangkauan sumber daya pelayanan kesehatan, prioritas dan
komitmen masyarakat dan pemerintah dan tindakan yang berkaitan dengan kesehatan.
c. Faktor pendorong

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

Faktor pendorong adalah faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya


perilaku. Faktor ini memberikan penghargaan/ insentif untuk ketekunan atau
pengulangan perilaku. Faktor penguat ini terdiri dari tokoh masyarakat, petugas
kesehatan, guru, keluarga dan sebagainya.

2.6 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Perilaku Kesehatan Gigi dan


Mulut Ibu Hamil
Hasil penelitian menyatakan bahwasannya perilaku buruk ibu hamil terhadap
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan akan
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Perilaku kebersihan
mulut termasuk pembersihan harian plak dengan penggunaan benang gigi (flossing),
menyikat gigi, dan penggunaan obat kumur adalah usaha terbaik untuk mencegah
karies dan penyakit periodontal. Lubang atau retakan yang tidak dapat dibersihkan
dengan bulu sikat gigi karena diameternya kecil, area ini sangat berpotensi karies. 27
Kesehatan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian, terutama saat hamil
karena dapat menjadi sumber infeksi atau fokal infeksi terhadap organ lainnya.
Timbulnya radang gusi saat hamil cukup tinggi, yaitu sekitar 40-80%. Dikemukakan
pula bahwa penyebab utama radang gusi dan penyangga gigi lainnya adalah
kurangnya kebersihan mulut dan sekitarnya, terutama pada trimester pertama yang
berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidarum, malas dan kurangnya perhatian
untuk membersihkan mulut setelah makan serta pembentukan plak yang dapat terjadi
dengan lebih cepat.27
Ibu hamil harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan mulut selama
kehamilan untuk dirinya sendiri serta janin yang dikandung sehingga dapat
menghindari terjadinya penyakit mulut yang dapat memengaruhi kehamilan. Oleh
karena itu perlu adanya upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut serta promosi
kesehatan yang dapat menambah wawasan ibu hamil dan mewujudkan perilaku yang
baik sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit mulut. Saat ini banyak perhatian
yang ditujukan pada kesehatan gigi dan mulut ibu hamil karena diduga ada
hubungannya dengan penyakit periodontal dan masalah kehamilan seperti kelahiran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

prematur, bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), dan preeklampsia. Hal ini
dipengaruhi oleh perilaku buruk ibu hamil terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut selama masa kehamilan. Penyakit mulut yang terjadi selama masa kehamilan
bukan semata-mata hanya dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan juga oleh
pengetahuan serta perilaku ibu hamil dalam menjaga kesehatan rongga mulut. 27

2.7 Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil


Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bermanfaat untuk menjaga kondisi
janin agar tetap tumbuh dan berkembang secara sehat dan sempurna, serta mencegah
terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan tidak normal atau kelahiran prematur.
Selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga
fungsi pengunyahan tetap baik dan asupan gizi tetap baik dan ibu hamil tetap sehat,
serta mencegah penyakit gigi dan mulut menjadi lebih parah. 20
Makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan kesehatan tubuh secara
keseluruhan ialah makanan yang banyak mengandung serat, seperti buah-buahan dan
sayuran. Selain baik untuk pencernaan, makanan yang berserat juga secara tidak
langsung dapat membersihkan sisa makanan yang lengket dan menempel pada gigi.
Untuk mencegah timbulnya ganguan di rongga mulut selama masa kehamilan, perlu
diciptakan kondisi kebersihan mulut yang optimal. Pelaksanaan program kontrol plak
penting dilakukan untuk mencegah terjadinya karies gigi dan peradangan gusi akibat
iritasi lokal.20
Ada beberapa hal yang perlu ditekankan kepada ibu hamil dalam
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut
selama masa kehamilan, yaitu:
1. Bila ibu hamil mengalami muntah-muntah, segera bersihkan mulut dengan
berkumur-kumur dengan secangkir air ditambah 1 sendok teh soda kue (sodium
bicarbonat) dan menyikat gigi 1 jam setelah muntah.
2. Mengatur pola makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang atauangka
kecukupan gizi dan membatasi makanan yang mengandung gula. Diet yang seimbang
sangat diperlukan untuk menjamin asupan nutrisi bagi ibu hamil dan bayi didalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

kandungan. Apa yang dikonsumsi oleh ibu hamil selama 9 bulan sangat
mempengaruhi perkembangan bayi di dalamkandungan, termasuk gigi. Gigi mulai
terbentuk pada usia kehamilan 3-6 bulan. Sangat penting bagi ibu hamil untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium, protein, fosfor dan vitamin A, C
dan D.
3. Menyikat gigi yang baik dan benar. Menyikat gigi dilakukan dengan
menggunakan cara yang dapat membersihkan seluruh permukaan gigi tanpa
mencederai jaringan lunak dalam mulut serta dilakukan secara berurutan dari satu sisi
ke sisi yang lainnya secara teratur. Menyikat gigi secara teratur dan benar minimal 2x
sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Supaya kebersihan gigi dan mulut lebih terjaga, ibu hamil juga dianjurkan
untuk menggunakan alat bantu sikat gigi seperti sikat lidah, sikat gigi interdental,
obat kumur, pasta gigi yang mengandung fluor dan benang gigi. Penggunaan obat
kumur dianjurkan untuk ibu hamil sesuai denganindikasinya. Penggunaan obat kumur
harus dibawah pengawasan dan petunjuk dokter gigi agar tidak menimbulkan efek
samping, seperti terjadinya pewarnaan gigi dan terganggunya keseimbangan flora
normal rongga mulut. Sikat lidah digunakan untuk menghilangkan lapisan yang
menutupi permukaan lidah sehingga mengurangi koloni kuman yang berada
dibawahnya yang bisa menjadi penyebab infeksi di rongga mulut. Sikat gigi
interdental dan benang gigi digunakan untuk membersihkan permukaan sela gigi.
4. Menghindari makanan yang manis dan lengket. Ibu hamil dianjurkan untuk
menghindari makan makanan yang manis dan lengket, karena makanan yang manis
dapat diubah oleh bakteri menjadi asam yang dapat merusak lapisan gigi. Makanan
yang bersifat lengket dikhawatirkan akan bertahan lama dalam mulut sehingga
kemungkinan terjadinya asam akan lebih besar. Apabila ibu hamil tidak dapat
meninggalkan kebiasaannya dalam mengkonsumsi makanan manis dan lengket ini,
dianjurkan untuk segera membersihkan gigi dan mulutnya setelah mengonsumsi
makanan tersebut minimal dengan cara berkumur-kumur.
5. Memeriksakan keadaan rongga mulut ke dokter gigi, karena kunjungan ke
dokter gigi pada masa kehamilan bukanlah merupakan hal yang kontra indikasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik pada saat
merasa sakit maupun pada saat tidak ada keluhan. Bahkan idealnya, pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut dilakukan apabila seseorang berencana atau sedang
mengharapkan kehamilan, sehingga pada saat dia hamil kondisi kesehatan gigi dan
mulutnya dalam keadaan baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

2.8 KERANGKA KONSEP

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat Pengetahuan Perilaku Pemeliharaan

Kesehatan Gigi dan Mulut Kesehatan Gigi dan Mulut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Bersalin Nirmala Sapni yang berlokasi di
Jalan Krakatau Pasar 3 Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2020.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah ibu hamil pengunjung Klinik Bersalin Nirmala
Sapni Medan.

3.3.2 Sampel
Pada penelitian ini, sampel diperoleh dengan metode purposive sampling
yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan sampel yang memenuhi kriteria
penelitian dalam kurun waktu tertentu, hingga jumlah sampel dapat terpenuhi.
Sampel penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung ke Klinik Bersalin Nirmala
Sapni Medan setiap hari senin sampai dengan sabtu pada jam kerja pukul 08.00 –
16.00 WIB pada tanggal 24 Agustus hingga 29 September tahun 2020. Dengan
kriteria inklusi adalah ibu hamil yang bersedia untuk mengisi kuesioner.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

Pada penelitian ini, penentuan besar sampel minimum yang diperlukan


dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi:

Keterangan :
n = Besar sampel minimum
Z1-/2 = Nilai z pada derajat kemaknaan yang ditetapkan sebesar 95% (1,96)
Z1- = Nilai z pada kekuatan uji yang ditetapkan sebesar 80% (0,84)
P = (P1 + P2 /2
P1 = proporsi ibu hamil berpengetahuan baik dengan perilaku baik = 32,2%
P2 = proporsi ibu hamil berpengetahuan cukup dengan perilaku baik= 56,7%

n = 32

Besar sampel pada penelitian ini adalah 32 orang lalu dikali 2 sehingga
menjadi 64 orang. Untuk mencegah kemungkinan drop out jumlah sampel
ditambahkan 10%. Dengan demikian besar sampel keseluruhan pada penelitian ini
adalah 70 orang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


Variabel dan definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut:
Variabel Definisi Cara/Alat Skala
No Hasil Ukur
Penelitian Operasional Ukur Ukur
1 Variabel
Independen:
Tingkat Tingkat Kuesioner Jawaban benar = 1 Ordinal
pengetahuan pemahaman ibu Jawaban salah = 0
kesehatan hamil tentang
gigi dan pemeliharaan Skor maksimum =
mulut kesehatan gigi 11
dan mulut Skor minimum = 0

Kriteria
pengetahuan :
Baik : ≥ 76%
Cukup : 56-75%
Kurang : < 56%

2 Variabel
Dependen:
Perilaku Kebiasan Kuesioner Jawaban ya = 1 Ordinal
pemeliharaan pemeliharaan Jawaban tidak = 0
kesehatan kebersihan gigi
gigi dan dan mulut yang Skor maksimum =
mulut dilakukan oleh 11
ibu hamil sehari Skor minimum = 0
hari di rumah
Kriteria perilaku :
Baik : ≥ 76%
Cukup : 60-75%
Kurang : < 60%

3.5 Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data mengenai pengetahuan dan perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil pengunjung Klinik Bersalin Nirmala Sapni
Medan dilakukan dengan alat bantu kuesioner online dengan menggunakan google
form. Penelitian dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

1. Mengurus izin kepada pemilik klinik bersalin Nirmala Sapni Medan untuk
pengambilan data
2. Setelah mendapatkan izin, peneliti memberikan penjelasan kepada ibu
hamil mengenai prosedur pengumpulan data
3. Peneliti membagikan kuesioner secara online dengan menggunakan google
form yang kemudian diisi oleh ibu hamil di rumah.
4. Jika terdapat ibu hamil yang kurang memahami cara pengisian kuesioner
online dengan menggunakan google form. Maka peneliti memandu ibu hamil tersebut
untuk mengisi kuesioner online secara langsung di Klinik Bersalin Nirmala Sapni
Medan.
5. Setelah semua prosedur pengumpulan data selesai, dilakukan pengolahan
dan analisis data.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data


3.6.1 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer. Pengolahan data
meliputi:
1. Editing (Penyuntingan data). Kegiatan penelitian yang dilakukan dalam
langkah persiapan ini diantaranya adalah mengecek nama dan kelengkapan identitas
pengisi, mengecek kelengkapan data dalam artian memeriksa isi instrumen
pengumpulan data, mengecek macam isian data. Tahapan persiapan data ini harus
dilakukan dengan maksud agar data siap dan rapi untuk dilakukan pengolahan data
lebih lanjut.
2. Coding (Pengkodean data). Kegiatan penelitian yang dilakukan dalam
tahapan ini adalah memberikan kode untuk mempermudah dalam melakukan tabulasi.
Coding dilakukan peneliti kepada data umum penelitian yang didapatkan dari lembar
kuesioner.
1) Pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut :
a) Jawaban benar : 1
b) Jawaban salah : 0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

2) Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut :


a) Jawaban ya : 1
b) Jawaban tidak : 0
3. Data Entry (Memasukkan data) atau Processing. Data yang selesai di
coding selanjutnya diproses dengan cara memasukkan data kedalam komputer untuk
dianalisis.
4. Cleaning (Pembersihan Data). Cleaning merupakan kegiatan pengecekan
kembali data yang telah dimasukkan untuk mengoreksi kemungkinan data yang salah.

3.6.2 Analisis Data


Pada penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis
Univariat dan Analisis Bivariat.
1. Analisis Univariat
Analisa data yang digunakan untuk menganalisa tiap-tiap variabel yang ada
secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk
mengetahui gambaran dari tingkat pengetahuan dan perilaku pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis bivariat
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil. Analisa data dilakukan
dengan menggunakan uji Rank Spearman karena data berbentuk ordinal. Hasil yang
diperoleh pada analisis Rank Spearman dengan menggunakan komputerisasi yaitu
nilai p, kemudian dibandingkan dengan α = 0,05. Apabila nilai p lebih kecil dari α =
0,05 maka terdapat hubungan antara dua variabel tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

3.7 Etika Penelitian


3.7.1 Kelayakan Etik (Ethical Clearance)
Peneliti mengajukan surat permohonan atas kelayakan etik disertai dengan
proposal penelitian yang ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)
berdasarkan ketentuan etika yang bersifat internasional maupun nasional.

3.7.2 Lembar Persetujuan (Informed Consent)


Peneliti meminta izin dan menjelaskan tujuan dari penelitian kepada
responden untuk meminta berpartisipasi dalam penelitian, kemudian mejelaskan lebih
lanjut tindakan yang akan dilakukan dan apabila responden setuju, diminta untuk
menandatangani lembar persetujuan penelitian.

3.7.3 Kerahasiaan (Confidentially)


Sampel pada penelitian ini akan diberi jaminan atas data-data yang diberikan
yaitu peneliti merahasiakan identitas subjek penelitian dan tidak akan dipublikasi
tanpa izin dari subjek penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden


Penelitian ini dilakukan pada 70 orang ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala
Sapni Medan. Berdasarkan karakteristik usia, responden terbanyak adalah usia 26-30
tahun yaitu sebanyak 40%, diikuti usia 20-25 tahun 27,1%, usia 31-35 tahun 24,3%,
dan usia 36-40 tahun 8,6% (Tabel 1).
Berdasarkan pendidikan terakhir, sebagian besar responden telah tamat SMA
yaitu 52,9%, diikuti perguruan tinggi 25,7%, tamat SMP 15,7%, dan yang tamat SD
5,7% (Tabel 1).
Berdasarkan jumlah kehamilan, sebagian besar responden sedang dalam
kehamilan anak ke-2 yaitu sebanyak 42,9%, diikuti kehamilan anak ke-1 20%,
kehamilan anak ke-3 18,6%, kehamilan anak ke-4 12,8%, dan kehamilan anak ke 5
5,7% (Tabel 1).
Berdasarkan usia kehamilan, responden terbanyak berada pada usia kehamilan
trimester 2 yaitu sebanyak 45,7%, diikuti trimester 3 sebanyak 35,7%, dan trimester 1
sebanyak 18,6% (Tabel 1).

Tabel 1. Karakteristik responden


Karakteristik Responden n %
Usia (Tahun) 20 – 25 19 27,1
26 – 30 28 40
31 – 35 17 24,3
36 – 40 6 8,6
Total 70 100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

Lanjutan Tabel 1. Karakteristik responden


Karakteristik Responden n %
Pendidikan Terakhir SD 4 5,7
SMP 11 15,7
SMA 37 52,9
Perguruan Tinggi 18 25,7
Total 70 100
Jumlah Kehamilan Anak ke-1 14 20
Anak ke-2 30 42,9
Anak ke-3 13 18,6
Anak ke-4 9 12,8
Anak ke-5 4 5,7
Total 70 100
Usia Kehamilan Trimester 1 13 18,6
Trimester 2 32 45,7
Trimester 3 25 35,7
Total 70 100

4.2 Distribusi Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut


pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Sebanyak 71,4% ibu hamil tidak mengetahui jika kehamilan dapat
mempengaruhi kondisi kesehatan gigi dan mulut, 100% ibu hamil mengetahui jika
menyikat gigi dilakukan 2 kali dalam sehari, 54,3% mengetahui waktu yang tepat
untuk menyikat gigi adalah pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, 75,7%
mengetahui menyikat gigi secara teratur dapat mencegah penyakit gusi, 97,1%
mengetahui pasta gigi berfluoride dapat membantu mencegah kerusakan pada gigi,
50% mengetahui muntah selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi,
100% ibu hamil mengetahui sebaiknya berkumur kumur dengan air setelah muntah,
100% ibu hamil mengetahui makanan yang banyak mengandung gula dapat
menyebabkan gigi berlubang, 85,7% tidak mengetahui jika perlu kunjungan rutin ke

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

dokter gigi selama hamil, 52,9% tidak mengetahui jika perawatan gigi aman
dilakukan selama hamil, dan 100% tidak mengetahui jika kebersihan mulut yang
buruk dapat berdampak pada bayi di dalam kandungan (Tabel 2).

Tabel 2. Distribusi pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Ya Tidak
Pengetahuan
n % n %
Kehamilan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan gigi
50 28,6 20 71,4
dan mulut
Menyikat gigi dilakukan 2 kali dalam sehari 70 100 0 0
Waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah pagi setelah
38 54,3 32 45,7
sarapan dan malam sebelum tidur
Menyikat gigi secara teratur dapat mencegah penyakit
53 75,7 17 24,3
gusi
Pasta gigi berfluoride dapat membantu mencegah
68 97,1 2 2,9
kerusakan pada gigi
Muntah selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan
35 50 35 50
pada gigi
Sebaiknya berkumur kumur dengan air setelah muntah 70 100 0 0
Makanan yang banyak mengandung gula dapat
70 100 0 0
menyebabkan gigi berlubang
Perlu kunjungan rutin ke dokter gigi selama hamil 10 14,3 60 85,7
Perawatan gigi aman dilakukan selama hamil 33 47,1 37 52,9
Kebersihan mulut yang buruk dapat berdampak pada bayi
0 0 70 100
di dalam kandungan

4.3 Tingkat Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada


Ibu Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Sebagian besar ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut dengan kategori sedang yaitu sebanyak 54,3%, diikuti
kategori baik 31,4%, dan kategori kurang sebanyak 14,3% (Tabel 3).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

Tabel 3. Distribusi kategori tingkat pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan


mulut ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Tingkat Pengetahuan n %
Baik 22 31,4
Sedang 38 54,3
Kurang 10 14,3
Total 70 100

4.4 Distribusi Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada


Ibu Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Sebanyak 87,1% ibu hamil menyikat gigi minimal 2 kali dalam sehari, 100%
menggunakan pasta gigi ketika menyikat gigi, 75,7% tidak menyikat gigi pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur, 98,6% ibu hamil menyikat gigi minimal 2 menit,
80% menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi, 78,6% membersihkan lidah
setelah menyikat gigi, 68,6% ibu hamil menggunaakan pasta gigi kurang dari
setengah panjang bulu sikat, 55,7% mengganti sikat gigi 3-4 bulan sekali, 100% ibu
hamil berkumur dengan air setelah muntah, 100% ibu hamil tidak mengunjungi
dokter gigi selama hamil, dan sebanyak 82,9% mengonsumsi buah dan sayur selama
hamil (Tabel 4).

Tabel 4. Distribusi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di
Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Ya Tidak
Perilaku
n % n %
Ibu menyikat gigi minimal 2 kali dalam sehari 61 87,1 9 12,9
Ibu menggunakan pasta gigi ketika menyikat gigi 70 100 0 0
Ibu menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam
17 24,3 53 75,7
sebelum tidur
Ibu menyikat gigi minimal 2 menit 69 98,6 1 1,4
Ibu menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi 14 20 56 80
Ibu membersihkan lidah setelah menyikat gigi 55 78,6 15 21,4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

Lanjutan Tabel 4. Distribusi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Ya Tidak
Perilaku
n % n %
Ibu mengganti sikat gigi 3-4 bulan sekali 39 55,7 31 44,3
Ibu berkumur dengan air setelah muntah 70 100 0 0
Ibu rutin mengunjungi dokter gigi selama hamil 0 0 70 100
Ibu mengonsumsi buah dan sayur selama hamil 58 82,9 12 17,1

4.5 Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil di
Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Sebagian besar ibu hamil memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut dengan kategori sedang yaitu sebanyak 44,3%, kategori kurang 31,4%, dan
kategori baik sebanyak 24,3% (Tabel 5).

Tabel 5. Distribusi kategori perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada
ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Perilaku n %
Baik 15 21,4
Sedang 31 44,3
Kurang 24 34,3
Total 70 100

4.6 Distribusi Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada


Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan di Klinik Bersalin Nirmala Sapni
Medan
Pada usia kehamilan trimester I terdapat 30,8% ibu hamil yang memiliki
perilaku dengan kategori baik, 53,8% dengan kategori sedang, dan 15,4% dengan
kategori kurang. Pada usia kehamilan trimester II terdapat 21,9% ibu hamil yang
memiliki perilaku dengan kategori baik, 34,4% dengan kategori sedang, dan 43,8%
dengan kategori kurang. Pada usia kehamilan trimester III terdapat 16% ibu hamil

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

yang memiliki perilaku dengan kategori baik, 52% dengan kategori sedang, dan 32%
dengan kategori kurang (Tabel 6).

Tabel 6. Distribusi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
berdasarkan usia kehamilan di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
Trimester
Perilaku n I II III
n % n % n %
Baik 15 4 30,8 7 21,9 4 16
Sedang 31 7 53,8 11 34,4 13 52
Kurang 24 2 15,4 14 43,8 8 32

4.7 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pemeliharaan


Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni
Medan
Hasil uji statistik menggunakan uji korelasi Rank Spearman menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil dengan nilai p=0,001 (Tabel
7).

Tabel 7. Hasil uji statistik hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku


pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin
Nirmala Sapni Medan (n=70)
Tingkat Perilaku
n Baik Sedang Kurang p-value
Pengetahuan
n % n % n %
Baik 22 11 50 10 45,5 1 4,5
Sedang 38 4 10,5 19 50 15 39,5 0,0001

Kurang 10 0 0 2 20 8 80

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

BAB 5

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan dari 70 ibu hamil yang menjadi responden di


Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan sebagian besar berusia 26-30 tahun yaitu
sebanyak 40%, dengan mayoritas tingkat pendidikan terakhir adalah SMA sebanyak
52,9%, diikuti jumlah kehamilan terbanyak adalah kehamilan anak ke 2 sebanyak
42,9%, dan usia kehamilan terbanyak adalah trimester 2 sebanyak 45,7%.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil di Klinik Bersalin
Nirmala Sapni Medan memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori sedang yaitu
sebanyak 54,3%. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hamzah dkk
pada ibu hamil di Banda Aceh yang memperoleh bahwa 50% responden memiliki
tingkat pengetahuan dalam kategori sedang.29 Hal ini mungkin dapat disebabkan
karena sebagian besar responden hanya berpendidikan SMA yaitu sebanyak 52,9%
dan berada pada rentang usia dewasa muda yaitu 26-30 tahun sebanyak 40%.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo, pengetahuan merupakan
hasil tahu yang didapatkan setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu dan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah
pendidikan dan usia. Tingkat pendidikan ibu hamil akan berpengaruh dalam memberi
respon terhadap infromasi yang datang dari luar. Sebagian besar responden hanya
berpendidikan SMA sehingga mereeka memiliki keterbatasan dalam menerima serta
mengembangkan informasi tentang obyek atau yang berkaitan dengan pengetahuan.
Begitu juga dengan usia, dengan bertambahnya usia seseorang maka akan terjadi
perubahan pada aspek fisik maupun psikologis (mental). Karena dengan
bertambahnya usia, maka semakin banyak pula pengalaman yang dimiliki oleh ibu
hamil, semakin banyak informasi yang dimiliki, dan akan semakin memahami
bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. 21
Hasil penelitian menunjukkan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan sebagian besar dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

kategori sedang yaitu 44,3%. Hasil ini tidak lebih baik dari penelitian yang dilakukan
Muhsinah pada ibu hamil di Banjarbaru yang memperoleh bahwa 73,33% responden
memiliki perilaku dalam kategori sedang.28 Hal ini mungkin diakibatkan karena
sebagian besar ibu hamil yang menjadi responden sedang dalam kehamilan anak
kedua yaitu sebanyak 45,7%. Tidak seperti pada kehamilan anak pertama yang
umumnya lebih berhati hati, pada kehamilan anak kedua biasanya ibu hamil akan
menjadi kurang peduli dan lebih sepele dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
selama kehamilan. Selain itu, menurut teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo
salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah pengetahuan. 20 Pada
penelitian ini, mayoritas ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori
sedang yaitu sebanyak 54,3% sehingga hal ini turut mempengaruhi perilaku ibu hamil
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Hasil penelitian menunjukkan pada usia kehamilan trimester I hanya 15,4%
responden yang berperilaku kurang dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya,
tetapi pada trimester II jumlah ini meningkat menjadi 43,8%, dan pada trimester III
jumlahnya turun menjadi 32%. Pada trimester I umumnya terjadi mual dan muntah
yang menyebabkan ibu hamil malas untuk menyikat gigi akibat rangsangan yang
ditimbulkan ketika sikat gigi dimasukkan kedalam rongga mulut. Akan tetapi
responden masih tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut meskipun memiliki
perasaan malas, mengingat trimester I masih dalam usia kehamilan muda. Hal ini
terlihat dari seluruh responden yang berkumur kumur dengan air setelah muntah dan
sebanyak 82,9% responden mengonsumsi buah dan sayur selama kehamilan yang
mereka ketahui mengandung banyak serat dan vitamin yang baik untuk kesehatan
kandungan. Pada trimester II dan III akan terjadi pembengkakan gusi yang biasanya
dimulai antara bulan ke tiga hingga ke delapan kehamilan, mencapai puncaknya pada
bulan ke enam kehamilan, sedikit menurun pada bulan ke tujuh hingga sembilan, dan
berangsur-angsur menurun setelah melahirkan.25 Hal inilah yang mungkin
menyebabkan meningkatnya responden berperilaku kurang pada trimester II karena
banyak responden yang mengeluhkan masalah pembengkakan gusi sehingga
menyebabkan perasaan takut ketika menggosok gigi akibat timbulnya pendarahan dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

rasa sakit di gusi. Jumlah responden berperilaku buruk pada trimester III kembali
berkurang yang mungkin disebabkan karena responden menjadi lebih berhati hati
ketika menjelang kelahiran. Akan tetapi pada trimester III dapat terjadi
pembengkakan pada pergelangan kaki, tangan, kaki, dan wajah karena menahan lebih
banyak cairan dan sirkulasi darah yang melambat sehingga responden menjadi malas
dan lelah dengan kehamilan.19 Hal ini terlihat dari hanya 24,3% responden yang
menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Timbulnya perasaan
lelah disertai dengan munculnya rasa tidak nyaman akibat pembengkakan pada gusi
menyebabkan ibu hamil menjadi malas untuk menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.
Hasil uji statistik pada penelitian ini mendapatkan nilai p=0,0001 yang
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin
Nirmala Sapni Medan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murni
tahun 2017 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam merawat kesehatan gigi dan mulut
(p=0.013).16 Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo yang
menyatakan jika perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
pengetahuan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih melekat dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.28 Menurut Y. B. Mantra pendidikan dapat mempengaruhi seseorang,
termasuk juga pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang akan pola hidup, terutama
dalam memotivasi untuk berperan serta dalam pembangunan sikap dan perilaku. 16
Oleh karena itu ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan
memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang kesehatan sehingga akan
mempengaruhi perilakunya dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.28 Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku ibu
hamil dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan mayoritas berada pada kategori
sedang yaitu sebanyak 54,3%.
2. Perilaku ibu hamil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Klinik
Bersalin Nirmala Sapni Medan mayoritas berada pada kategori sedang yaitu sebanyak
44,3%.
3. Perilaku ibu hamil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Klinik
Bersalin Nirmala Sapni Medan pada usia kehamilan trimester I berada pada kategori
kurang yaitu sebanyak 15,4%, pada trimester II responden berperilaku kurang
sebanyak 43,8%, dan pada trimester III responden berperilaku kurang sebanyak 32%.
4. Hasil uji statistik antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan
dengan nilai p=0,0001 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut pada ibu hamil di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan.

6.2 Saran
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
dan tenaga kesehatan mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut pada masa
kehamilan, supaya wanita hamil tidak hanya memperhatikan janin yang ada pada
kandungannya tetapi juga memperhatikan kesehatan tubuh termasuk kesehatan gigi
dan mulut.
2. Bagi Bidan di Puskesmas dan di klinik bersalin agar dapat melakukan
upaya penyuluhan berkesinambungan kepada ibu hamil mengenai faktor risiko yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

dapat menyebabkan masalah pada gigi dan mulut yang nantinya dapat mempengaruhi
kesehatan baik pada ibu maupun janin. Bidan diharapkan dapat memberikan arahan
kepada semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan untuk melakukan
pemeriksaaan kesehatan gigi dan mulut minimal 1 kali selama kehamilan.
3. Penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi puskesmas dalam
memberikan pelayanan khususnya terhadap ibu hamil terkait pentingnya kebersihan
gigi dan mulut. Dengan cara meningkatkan lagi upaya promotif, seperti peningkatan
dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, misalnya memilih makanan yang dapat
memelihara kesehatan gigi, pemeriksaan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali, dan
upaya preventif kepada ibu hamil seperti menganjurkan mengosok gigi sebelum tidur
dan setelah makan agar pengetahuan dan perilaku dari individu dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dapat lebih ditingkatkan lagi supaya
menjadi lebih baik.
4. Kekurangan dalam penelitian ini berupa sampel yang tidak homogen,
seperti keberagaman pada karakteristik usia, pendidikan, jumlah kehamilan, dan usia
kehamilan. Selain itu metode pengukuran tingkat pengetahuan dan perilaku hanya
memunculkan pertanyaan dasar pada kuesioner yang diberikan pada ibu hamil
sehingga kurang dapat memaksimalkan hasil pengukuran.
5. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian
selanjutnya yang lebih mendalam mengenai perilaku kesehatan gigi dan mulut
dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

DAFTAR PUSTAKA

1. Sajjan P, Pattanshetti JI, Padmini C, Nagathan VM, Sajjanar M, Siddiqui T. Oral


health related awareness and practices among pregnant women in Bagalkot
District, Karnataka, India. Int Oral Health 2015; 7(2): 1-5.

2. Gambhir RS, Nirola A, Gupta T, Sekhon TS, Anand S. Oral health knowledge
and awareness among pregnant women in India: A systematic review. J Indian
Soc Periodontol 2015;19:612-7.

3. Nagi R, Sahu S, Nagaraju R. Oral health, nutritional knowledge, and practices


among pregnant women and their awareness relating to adverse pregnancy
outcomes. J Indian Acad Oral Med Radiol 2016; 28: 396-402.

4. Jain K, Kaur H. Prevalence of oral lesions and measurement of salivary pH in


the different trimesters of pregnancy. Singapore Med J 2015; 56(1): 53-57.

5. Enabulele J, Ibhawoh L. Resident obstetricians’ awareness of the oral health


component in management of nausea and vomiting in pregnancy. BMC
Pregnancy and Child Birth 2014;14:1-5.

6. Gejir IN, Sukartini NKA. Hubungan kebersihan gigi dan mulut dengan trimester
kehamilan pada ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas klungkung i kabupaten
klungkung tahun 2016 . Jurnal Kesehatan Gigi 2017; 5(1): 1-5.

7. Abiola A, Olayinka A, Mathilda B, Ogunbiyi O, Modupe S, Olubunmi O. A


survey of the oral health knowledge and practices of pregnant women in a
Nigerian teaching hospital. Afr J Reprod Health 2011;15(4):14-19.

8. Martins RFM, Azevedo JAP, Dourado CRL, Ribeiro CCC, Alves CMC, Thomaz
EBAF. Oral health behaviors and dental treatment during pregnancy: a cross
sectional study nested in a cohort in Northeast Brazil. Pesq Bras Odontoped Clin
Integr. 2014; 14(1):5-11.

9. Payal S, Kumar GS, Sumitra Y, Sandhya J, Deshraj J, Shivam K, et al. Oral


health of pregnant females in Central India: knowledge, awareness, and present
status. J Edu Health Promot 2017;6:102.

10. Hidayati TN. Implementasi teori belajar gestalt pada proses pembelajaran. Jurnal
Falasifa 2011; 2(1) :1-19.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

11. Leelavathi L, Merlin TH, Ramani V, Suja RA, Chandran CR. Knowledge,
attitude, and practices related to the oral health among the pregnant women
attending a government hospital, Chennai. Int J Community Dent 2018;6:16-20.

12. Anggraini R, Andreas P. Kesehatan gigi mulut dan pemanfaatan pelayanan


kesehatan gigi mulut pada ibu hamil (studi pendahuluan di wilayah Puskesmas
Serpong, Tangerang Selatan). Maj Ked Gi Ind. 2015; 1(2): 193–200.

13. Özen B, Özer L, Başak F, Altun C, Açıkel C. Turkish women’s self-reported


knowledge and behavior towards oral health during pregnancy. Med Princ Pract
2012;21:318–322.

14. Al Subait AA, Alousaimi M, Geeverghese A, Ali A, Metwally AE. Oral health
knowledge, attitude and behavior among students of age 10–18 years old
attending Jenadriyah festival Riyadh; a cross-sectional study. SJDR 2016;7:45–
50.

15. Sopianah Y, Nugroho C, Sabilillah MF, Rahayu C. Hubungan mengunyah


unilateral dengan status kebersihan gigi dan mulut pada mahasiswa tingkat I
Jurusan Keperawatan Gigi. Kesehatan Bakti Tunas Husada 2017;17 (1):176-182.

16. Murni. Hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dalam perawatan
kesehatan gigi dan mulut. Jurnal Kesehatan Prima 2017; 11(1): 66-75.

17. Munadirah. Gambaran perilaku ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut di
Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Media kesehatan gigi
2017; 16 (1): 1-18.

18. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil dan anak usia balita bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
2012: 15-23.

19. Asriwati, Irawati. Buku ajar antropologi kesehatan dalam keperawatan. 1 st ed.,
Sleman: Deepublish. 2019: 147.

20. Chandra IW, Harini IGA, Sumirta IN. Psikologi landasan keilmuan praktik
keperawatan jiwa. 1 st ed., Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2017: 237-242.

21. Efendy F, Makhfudli. Keperawatan kesehatan komunitas teori dan praktik dalam
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2009: 103-4.

22. Hemalatha VT, Manigandan T, Sarumathi T, Aarthi Nisha V, Amudhan A.


Dental considerations in pregnancy-a critical review on the oral care. JCDR
2013;7(5):948-953.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

23. Ishaq Z, Rasul F, Ahmaed A, Tanveer S. Knowledge, attitude and practices of


pregnant females regarding oral health. PJMHS 2018;12(4):1556-9.

24. Srivastava A, Gupta KK, Srivastava S, Garg J. Effects of sex hormones on the
gingiva in pregnancy: a review and report of two cases. J Periodontol Implant
Dent 2011; 3(2): 83–87.

25. Soulissa AG. Hubungan kehamilan dan penyakit periodontal. J PDGI 2014;
63(3): 71-77.

26. Rockafellow A, Florin W, Philipone E, Koslovsky D. Pregnancy tumor in a 31-


year-old female with a facial port-wine stain. Case Reports in Dentistry 2015;1-6.

27. Arisanty A, Wowor V, Kaunang W. Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan


mulut ibu hamil di Pusekesmas Bahu Manado. Jurnal Kedokteran Gigi
Universitas Sam Ratulangi Manado 2013;(1): 2.

28. Muhsinah, Yuniarrahmah E, Sukmana BI. Hubungan tingkat pengetahuan


wanita hamil dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut di Poli Kandungan
RSUD Banjarbaru. Dentino Jur. Ked. Gigi 2014; 2 (2):110 –14.

29. Hamzah M, Bany ZU, Sunnati. Hubungan tingkat pengetahuan pemeliharaan


kesehatan gigi dan mulut dengan kebersihan rongga mulut pada ibu hamil di
RSUD Meuraxa Banda Aceh. Journal Caninus Denstistry 2016; 1(4): 39-46.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

Bersama ini, saya Ian Rizkuha adalah mahasiswa yang sedang menjalani
Pendidikan Dokter Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara,
sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan
dengan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil di
Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan


dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Klinik Bersalin
Nirmala Sapni Medan. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan dan
informasi bagi ibu hamil sehingga ibu hamil dapat mengetahui gambaran
pengetahuan kesehatan rongga mulut serta serta hubungannya dengan perilaku dalam
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Selain itu, ibu hamil dapat
mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan guna
menghindari terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yang dapat
berpengaruh pada ibu hamil serta bayi yang dikandungnya.

Penelitian yang akan saya lakukan menggunakan kuesioner. Dalam penelitian


ini, kuesioner yang digunakan terdiri atas 2 bagian pertanyaan yaitu pertanyaan
tingkat pengetahuan dan pertanyaan perilaku, saya akan memberikan penjelasan
kepada ibu mengenai prosedur pengumpulan data yang akan dilakukan lalu ibu
mengisi kuesioner yang telah disediakan. Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat
sukarela. Tidak akan menjadi perubahan mutu pelayanan dari dokter/bidan bila ibu
tidak bersedia mengikuti penelitian ini. Ibu akan tetap mendapat pelayanan kesehatan
standar rutin sesuai dengan standar prosedur pelayanan. Penelitian ini akan
menimbulkan ketidaknyamanan berupa penggunaan waktu ibu untuk pengisian
kuesioner. Pada penelitian ini identitas Ibu akan disamarkan. Hanya peneliti, anggota

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


peneliti dan anggota komisi etik yang bisa melihat datanya. Kerahasiaan Ibu akan
dijamin sepenuhnya.

Jika ibu sudah mengerti isi dari lembar penjelasan ini dan bersedia menjadi
subjek penelitian, maka mohon kiranya ibu dapat mengisi dan menandatangani surat
pernyataan persetujuan sebagai subjek penelitian yang terlampir pada lembar
berikutnya. Perlu diketahui bahwa surat ketersediaan tersebut tidak mengikat dan ibu
dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama penelitian ini
berlangsung. Sebagai imbalan, peneliti akan memberikan sebuah sikat gigi dan pasta
gigi. Apabila ibu merasa belum jelas, ibu dapat menghubungi saya:

Nama : Ian Rizkuha


No. Hp : 082259208126

Demikian penjelasan mengenai penelitian yang akan saya lakukan. Atas


bantuan, partisipasi dan ketersediaan waktu Ibu saya ucapkan terimakasih.

Peneliti,

(Ian Rizkuha)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN SUBYEK PENELITIAN


(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Alamat :
No. HP :

Setelah mendapat penjelasan/membaca keterangan tentang resiko, keuntungan


dan hak-hak sebagai subjek penelitian yang berjudul:

“Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan


Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Di Klinik Bersalin Nirmala Sapni Medan”.

Saya dengan sadar dan tanpa paksaan bersedia berpartisipasi sebagai subjek
penelitian ini, dengan catatan apabilan suatu ketika merasa dirugikan dalam bentuk
apapun berhak membatalkan persetujuan ini. Demikianlah surat pernyataan ini untuk
dapat dipergunakan seperlunya.

Medan,

(................................................)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 4

SURAT IZIN PENELITIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 5

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN KOMISI ETIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 6

SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 6

Data Hasil Penyebaran Kuesioner

ket
kod um pendidi jmlh trimes pengetah perila ket
pengetahua
e ur kan kehamilan ter uan ku perilaku
n
1 23 3 2 1 6 2 7 2
2 34 4 4 2 7 2 6 1
3 29 3 3 1 8 3 7 2
4 27 4 2 3 7 2 7 2
5 22 3 1 3 6 2 5 1
6 31 3 3 2 8 3 8 2
7 26 2 2 3 5 1 7 2
8 26 4 2 2 6 2 6 1
9 31 4 3 3 7 2 8 2
10 29 3 2 2 8 3 8 2
11 36 4 4 3 7 2 6 1
12 24 2 1 2 9 3 9 3
13 28 3 2 3 7 2 7 2
14 20 3 1 2 7 2 6 1
15 26 4 1 3 8 3 9 3
16 25 2 2 3 7 2 6 1
17 33 3 3 3 6 2 7 2
18 31 4 2 3 8 3 8 2
19 26 4 2 1 6 2 7 2
20 24 4 1 3 7 2 7 2
21 38 1 5 2 6 2 6 1
22 30 3 4 3 7 2 7 2
23 26 4 2 3 8 3 8 2
24 25 3 2 2 7 2 7 2
25 21 3 1 3 6 2 7 2
26 32 1 4 2 5 1 5 1
27 30 4 3 2 6 2 6 1
28 28 3 2 1 6 2 7 2
29 36 3 5 3 9 3 9 3
30 25 2 1 2 6 2 6 1
31 27 3 2 1 6 2 7 2
32 35 3 4 2 8 3 7 2
33 27 4 2 3 7 2 6 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34 34 3 3 2 8 3 6 1
35 24 3 2 2 7 2 7 2
36 25 4 2 1 8 3 9 3
37 28 4 3 2 6 2 7 2
38 31 3 3 3 7 2 6 1
39 23 3 1 1 6 2 7 2
40 35 2 4 2 5 1 5 1
41 27 3 2 2 7 2 6 1
42 30 3 2 3 5 1 7 2
43 31 4 3 2 7 2 9 3
44 29 3 2 3 6 2 7 2
45 37 3 5 2 8 3 9 3
47 29 4 2 2 7 2 6 1
48 25 4 1 1 7 2 9 3
49 31 3 3 2 8 3 9 3
50 27 2 2 1 8 3 9 3
46 21 3 1 2 8 3 8 2
51 32 3 3 3 9 3 8 2
52 23 2 2 2 7 2 8 2
53 33 3 4 3 7 2 6 1
54 29 3 2 2 6 2 6 1
55 36 1 5 3 5 1 6 1
56 26 4 2 2 8 3 9 3
57 26 3 2 1 7 2 7 2
58 22 3 1 3 7 2 9 3
59 30 3 2 2 6 2 9 3
60 24 2 1 2 5 1 6 1
61 33 2 4 3 5 1 6 1
62 27 3 2 2 8 3 8 2
63 36 3 4 3 8 3 9 3
64 26 3 2 2 7 2 6 2
65 34 1 3 1 5 1 6 1
66 28 3 2 1 8 3 9 3
67 23 2 1 2 5 1 6 1
68 31 3 3 2 8 3 7 2
69 24 2 2 1 5 1 6 1
70 26 3 1 2 9 3 9 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 8

HASIL ANALISA DATA SPSS

1. Karakteristik Responden

A. Usia
usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

20-25 19 27,1 27,1 27,1

26-30 28 40,0 40,0 67,1

Valid 31-35 17 24,3 24,3 91,4

36-40 6 8,6 8,6 100,0

Total 70 100,0 100,0

B. Pendidikan Terakhir
pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SD 4 5,7 5,7 5,7

SMP 11 15,7 15,7 21,4

Valid SMA 37 52,9 52,9 74,3

Perguruan Tinggi 18 25,7 25,7 100,0

Total 70 100,0 100,0

C. Jumlah Kehamilan
jumlah kehamilan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Anak ke-1 14 20,0 20,0 20,0

Anak ke-2 30 42,9 42,9 62,9


Valid
Anak ke-3 13 18,6 18,6 81,4

Anak ke-4 9 12,9 12,9 94,3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Anak ke-5 4 5,7 5,7 100,0

Total 70 100,0 100,0

D. Usia Kehamilan
usia kehamilan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 13 18,6 18,6 18,6

2 32 45,7 45,7 64,3


Valid
3 25 35,7 35,7 100,0

Total 70 100,0 100,0

2. Tingkat Pengetahuan

tingkat pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Kurang 10 14,3 14,3 14,3

Cukup 38 54,3 54,3 68,6


Valid
Baik 22 31,4 31,4 100,0

Total 70 100,0 100,0

3. Perilaku
tingkat perilaku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Kurang 24 34,3 34,3 34,3

Cukup 31 44,3 44,3 78,6


Valid
Baik 15 21,4 21,4 100,0

Total 70 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Perilaku Berdasarkan Usia Kehamilan

tingkat perilaku * usia kehamilan Crosstabulation

usia kehamilan Total

1 2 3

Count 2 14 8 24
Kurang
% within usia kehamilan 15,4% 43,8% 32,0% 34,3%

Count 7 11 13 31
tingkat perilaku Cukup
% within usia kehamilan 53,8% 34,4% 52,0% 44,3%

Count 4 7 4 15
Baik
% within usia kehamilan 30,8% 21,9% 16,0% 21,4%
Count 13 32 25 70
Total
% within usia kehamilan 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

5. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku

Correlations

tingkat perilaku tingkat


pengetahuan

Correlation Coefficient 1,000 ,585**

tingkat perilaku Sig. (2-tailed) . ,000

N 70 70
Spearman's rho
Correlation Coefficient ,585** 1,000
tingkat pengetahuan Sig. (2-tailed) ,000 .

N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai