0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan1 halaman
Bab ini membahas tentang dental ergonomi yang mempelajari operator dan lingkungan kerjanya agar tidak menimbulkan kelelahan, ketakutan, dan kebosanan pasien. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil kerja optimal, bekerja secara efisien, dan mendapatkan kepercayaan pasien. Desain tata letak ruangan dan peralatan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pergerakan minimal, ruangan termanfaatkan dengan baik, dan menciptakan rasa
Bab ini membahas tentang dental ergonomi yang mempelajari operator dan lingkungan kerjanya agar tidak menimbulkan kelelahan, ketakutan, dan kebosanan pasien. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil kerja optimal, bekerja secara efisien, dan mendapatkan kepercayaan pasien. Desain tata letak ruangan dan peralatan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pergerakan minimal, ruangan termanfaatkan dengan baik, dan menciptakan rasa
Bab ini membahas tentang dental ergonomi yang mempelajari operator dan lingkungan kerjanya agar tidak menimbulkan kelelahan, ketakutan, dan kebosanan pasien. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil kerja optimal, bekerja secara efisien, dan mendapatkan kepercayaan pasien. Desain tata letak ruangan dan peralatan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pergerakan minimal, ruangan termanfaatkan dengan baik, dan menciptakan rasa
Dental ergonomi merupakan pengetahuan yang mempelajari tentang
operator dan lingkungan pekerjaannya agar tidak menimbulkan kelelahan, ketakutan dan kebosanan pasien. Dental ergonomi juga termasuk desain kursi yang khusus untuk dokter gigi agar postur badan yang neutral tetap dapat dipertahankan. Ergonomi penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh dokter gigi dalam prakteknya agar terhindar dari gangguan musculoskeletal. Tujuan dari penerapan dental ergonomi adalah untuk mendapatkan hasil yang optimal pada pekerjaan dokter gigi, untuk bekerja secara efisien, supaya dokter gigi dapat bekerja dengan nyaman dan untuk mendapatkan kepercayaan dari pasien. Dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien seorang dokter gigi harus harus memperhatikan prinsip , strategi, model dan mengetahui akibat apasaja yang dapat timbul apabila tidak ergonomi dalam melakukan pekerjaannya. Gangguan-gangguan akibat tidak ergonomi dalam melakukan pekerjaannya dapat dihindari dengan cara mengatur area kerja dan memperhatikan desain kursi serta postur tubuhnya. Desain tata letak (lay out design) adalah proses alokasi ruangan, penataan ruangan dan peralatan sedemikian rupa sehingga pergerakan berlangsung seminimal mungkin, seluruh luasan ruangan termanfaatkan, dan menciptakan rasa nyaman kepada operator yang bekerja serta pasien yang menerima pelayanan. Pembuatan desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi didasarkan pada konsep Four Handed Dentistry dan ergonomis. Konsep Four Handed Dentistry dikenal Clock Concept yang membagi zona kerja menjadi Static Zone, Assistens Zone, Transfer Zone, dan Operators Zone; zona-zona ini menjadi pedoman dalam penempatan alat kedokteran gigi. Peletakan alat kedokteran gigi juga harus memenuhi prinsip ergonomis sehingga timbul keserasian atau keseimbangan antara segala fasilitas yang digunakan agar terciptanya kenyamanan demi meningkatkan kualitas dan efisiensi praktek kedokteran gigi.