Esa, karena dengan segala kuasa-Nyalah penulis akhirnya bisa menyusun makalah
yang berjudul “Al - Battani” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada ibu Yessi Kartika, M.Pd selaku
pembimbing yang telah memberikan banyak masukan serta saran yang sangat
terima kasi kepada semua pihak yang telah turut serta membantu menyumbangkan
Penulis sangat berharap agar makalah ini memberi banyak manfaat bagi
para pembaca. Penulis juga sangat mengharapkan masukan, kritikan serta saran
dari semua pihak agar makalah ini bisa menjadi lebih sempurna.
20 Desember 2019
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
Islam kala itu telah terbukti menjadi negara terdepan pada masa
mampu menerangi kehidupan bangsa lain yang masih gelap dengan ilmu
dari sekian banyak pakar tersebut adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn
Jabir Ibn Sinan al-Battani al-Harrani, atau yang lebih dikenal dengan
sebutan al-Battani.
3
1.3 Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Battan, Harran, yang terletak di Barat Daya Irak. Cucu dari ilmuwan
Arab terkemuka, Tsabit bin Qurah, yang dikenal sebagai ahli astroomi
dan matematika terbesar di dunia pada abad pertengahan ini wafat pada
sebuah sekte pemuja bintang yang religius dari Harran yang memiliki
memiliki darah ilmuwan. Ayahnya yang bernama Jabir ibn Sinan dan
5
untuk menekuni dunia pengetahuan sejak kecil. Kepada ayahnyalah al -
di Raqqa, kota ini pun menjadi pusat kegiatan ilmu pengetahuan dan
perniagaan.
Ali bin Isa Al-Asthurlabi atau Yahya bin Abu Manshur yang
pada masa al-Battani bisa jadi—meski tidak ada data yang pasti akan hal
Ptolemaeus.
tinggal dalam waktu yang cukup lama di kota Raqqa dan melakukan
6
penelitian astronomi yang berhasil ditemukannya pada tah un 306 H (918
M). Selain itu, al-Battani juga pernah tinggal lama di kota Anthakiyyah
terkenal adalah Zij Ash-Shabi’ atau Zij al-Battani (buku ini terdiri dari
pengantar dan lima puluh tujuh pasal yang kebanyakan isinya berasal
perbintangan. Sebab, dengan ilmu itu dapat diketahui lama bulan dan
letak matahari dan bulan erta gerhananya, serta jalannya planet ketika
7
Mathali' al-Buruj fi ma Baina Arba' al-Falak, Ta'dil al-Kawakib, Syarh
pencerahan.
8
kali mengganti kata "ganjil" yang dipakai oleh Ptolemaeus dalam sinus
mengetahui titik pada garis yang bengkok. Selain itu, al -Battani juga
bidang astronomi. Ia mendapat pendidikan tersebut dari sang ayah, Jabir Ibn
terletak di tepi sungai Eufrat. Di kota ini, ia melanjutkan pendidikan dan mulai
Dalam kitab Al-Fihrist sebuah karya bibliografi terbesar sepanjang masa yang
sebagai salah satu observer terkenal dan tokoh besar dalam bidang geometri,
astronomi teoretis praktis dan astrologi. Dalam al-Fihrist disebutkan juga bahwa
9
Al-Battani telah menyusun karya yang berisi data pengamatan matahari dan bulan
dan deskripsi yang lebih akurat tentang pergerakan matahari dan bulan, lebih
lintasan planet).
yang amat berguna di masa kini. Perhitungan periode revolusi bumi mengelilingi
matahari selama 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik merupakan salah satu
kemiringan bidang ekliptik, orbit matahari dan panjang musim dengan sangat
akurat. Penentuan hilal juga ia jelaskan sebagai cara menentukan batas pergantian
Salah satu dari karyanya yang paling populer adalah Al-Zij Al-Sabi yang
banyak diterjemahkan oleh negara-negara barat. Misalnya saja dalam bahasa latin
Yang hingga saat ini masih tersimpan di Vatikan, Roma, Italia. Buku ini juga
diterjemahkan dalam berbagai negara dan tersebar secara luas di seluruh dunia.
Kitab itu sangat bernilai dan dijadikan rujukan para ahli astronomi Barat selama
penentuan perkiraan awal bulan baru atau hilal, perkiraan panjang matahari,
10
dan koreksi atas hasil perhitungan Ptolemeus mengenai orbit bulan dan planet-
planet tertentu.
gerakan dan orbit planet-planet. Tidak heran, jika buku ini mendapatkan peran
konon bisa berhasil dalam ilmu astronomi berkat jasa al-Battani. Bahkan
budi pada Al-Battani. Dan beberapa istilah dalam astronomi bola seperti azimuth,
Buku al-Battani tentang astronomi yang paling terkenal adalah Kitab al-Zij.
Menurut Doktor Abdul Halim bahwa kitab Zij ash-Shabi’ merupakan hasil karya
teragung dari al-Battani yang berisi tentang hasil-hasil perhitungan dan tabel-tabel
falak, gerakan bintang pada orbitnya, serta dapat juga untuk menghitung bulan,
hari dan tanggal. Dalam Zij ash-Shabi’ ini juga dapat diketahui tentang titik
pengamatan al-Battani bahwa titik terjauh antara bumi dan matahari bertambah
16º 47′.
Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 dengan
11
Tivoli. Terjemahan tertua dari karyanya itu masih ada di Vatikan. Terjemahan
buku tersebut tidak hanya dalam bahasa latin tetapi juga bahasa lainnya.
Terjemahan ini keluar pada 1116 sedangkan edisi cetaknya beredar pada
1537 dan pada 1645. Sementara terjemahan karya tersebut ke dalam bahasa
Spanyol muncul pada abad ke-13. Pada masa selanjutnya baik terjemahan karya
Al-Battani dalam bahasa Latin maupun Spanyol tetap bertahan dan digunakan
Dalam Fihrist, yang dikompilasi Ibn an-Nadim pada 988, karya ini merupakan
dan matahari.
Kitab Zij ash-Shabi’ sejauh ini yang paling penting karyanya. Buku ini
berisi 57 bab, dimulai dengan deskripsi pembagian bola langit ke dalam tanda-
tanda zodiak dan ke derajat. Latar belakang yang diperlukan alat-alat matematika
ini kemudian diperkenalkan (seperti operasi hitung pada pecahan sexagesimal dan
tahun yaitu 365 hari 5 jam 48 menit 24 detik, dan dari musim.
12
Sedikit memaparkan muqaddimah dari kitab ini, bahwa pada awal kitab ini
disebutkan tentang pembagian musim yang ada di bumi ada empat yaitu, musim
gugur, musim semi, musim panas dan musim dingin. Pembagian rasi bintang ada
12 yaitu rasi Haml, rasi Tsaur, rasi Jauza’, rasi Sarathan, rasi Asad, rasi Sunbulah,
rasi Mizan, rasi ‘Aqrab, rasi Qaus, rasi Jadyu, rasi Dalwu dan rasi Hut, dimana
setiap rasi bernilai 30º. Setiap 1º bernilai 60 menit, setiap satu menit bernilai 60
detik.
tsawani, tsawalis, rawabi’ dan seterusnya. Pada awal kitab ini juga diperkenalkan
tentang perkalian yaitu mengalikan anatara satu unsur dengan unsur yang lainnya.
Jika dalam perkalian busur, maka ketika derajat dikali derajat hasilnya derajat,
Perjalanan ilmu pengetahuan dari dulu hingga saat ini terus mengalami
peradabannya juga telah menghasilkan banyak saintis handal. Namun meski ilmu
tersebut.
13
Pendekatan historis yang tidak pernah diakses sehingga hampir menutup
mata kita bahwa lebih dari berabad-abad yang lalu Al-Battani seorang astronom
terkemuka pada jamannya telah menciptakan sebuah kitab yang pada saat itu
saat ini. Sehingga kitab ini layak menjadi referensi bagi kita sebagai penuntut ilmu
falak.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nama lengkap al-Battani adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Jabir ibn
3.2 Saran
menjadi lebih tahu secara mendalam tentang riwayat hidup dan karya-
karya beliau.
15
DAFTAR PUTAKA
16