Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Batasan Masalah
Pembahasan makalah ini hanya terbatas pada persoalan mengenai sejarah Nabi
Muhammad SAW, lebih khususnya dalam hal sejarah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Yaitu
tentang pengertiannya, masa terjadinya, kronologinya, konteks situasi terjadinya, tanggapan
orang-orang kafir Qurays tentang kejadian isra’ mi’raj, hikmah yang bisa diambil dari peristiwa
isra’ mi’raj, dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan isra’ mi’raj Nabi Muhammad
SAW.
1
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan ini ialah untuk memberikan penjelasan kepada pembaca tentang
bagaimana sejarah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Sehingga pambaca diharapkan bisa
mengetahui tentang bagaimana Allah itu memuliakan Nabi Muhammad SAW, dan diharapkan
pembaca bisa memberikan pengetahuan tentang Isra’ Mi’raj ini kepada orang lain yang
membutuhkannya.
Disamping itu pembahasan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari dosen
semester II mata pelajaran Sirah Nabawiyyah dalam topik pembahasan tentang Peristiwa Isra’
Mi’raj.
2
BAB II
Pembahasan
3
berat. Rasulullah seolah kehilangan pegangan, kehilangan arah, dan pandangan itu
berkunang-kunang tiada jelas.
Dalam sitausi seperti inilah, rupanya "rahmah" Allah meliputi segalanya,
mengalahkan dan menundukkan segala sesuatunya. "warahamatii wasi'at kulla
syaei", demikian Allah deklarasikan dalam KitabNya. Beliau di suatu malam yang merintih
kepedihan, mengenang kegetiran dan kepahitan langkah perjuangan, tiba-tiba diajak oleh
Pemilik kesenangan dan kegetiran untuk "berjalan-jalan" (saraa) melihat langsung kebesaran
singgasana Ilahiyah di "Sidartul Muntaha". Sungguh sebuah "penyejuk" yang menyiram
keganasan kobaran api permusuhan kaum kafir. Dan kinilah masanya bagi Rasulullah SAW
untuk kembali "menenangkan" jiwa, mempermantap tekad menyingsingkan lengan baju
untuk melangkah menuju ke depan.
4
Ma'mur adalah tempat 70.000 malaikat shalat tiap harinya, setiap malaikat hanya sekali
memasukinya dan tak akan pernah masuk lagi.
Perjalanan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha adalah suatu tempat
yang sangat indah, yang tidak bisa dibayangkan keindahannya oleh seorangpun.Dari Sidratul
Muntaha didengarnya kalam-kalam .Dari sidratul muntaha dilihatnya pula empat sungai, dua
sungai non-fisik (bathin) di surga, dua sungai fisik (dhahir) di dunia: sungai Efrat dan sungai
Nil. Lalu Jibril membawa tiga gelas berisi khamr, susu, dan madu, dipilihnya susu. Jibril pun
berkomentar, "Itulah (perlambang) fitrah (kesucian) engkau dan ummat engkau." Jibril
mengajak Nabi melihat surga yang indah.
Puncak dari perjalanan itu adalah diterimanya perintah salat wajib. Mulanya
diwajibkan salat lima puluh kali sehari-semalam.Kemudian Nabi menemui Nabi Musa,dan
Nabi Musa menyuruh nabi untuk meminta keringanan kepada Allah, karena Nabi musa
pernah memerintahkan hal itu kepada Bani Israil,dan mereka tidak sanggup menjalankannya.
Sehingga Nabi Musa yaqin bahwa ummat Nabi Muhammadpun tidak sanggup
menjalankannya. Atas saran Nabi Musa, Nabi SAW meminta keringanan dan diberinya
pengurangan sepuluh- sepuluh setiap meminta.Akhirnya diwajibkan lima kali sehari
semalam. Nabi Muhammad kembali menemui Musa dan mengatakan bahwa sholat wajib itu
menjadi 5x shalat dalam sehari. Nabi Musa masih menyuruh Nabi Muhammad agar kembali
kepada Allah untuk meminta keringanan, Namun nampaknya Nabi Muhammad enggan dan
malu kepada Allah untuk meminta keringanan ."Saya telah meminta keringan kepada
Tuhanku, kini saya rela dan menyerah." Maka Allah berfirman, "Itulah fardlu-Ku dan Aku
telah meringankannya (menjadi 5x shalat) atas hamba-Ku. Setiap satu sholat (sebagai
pengganti dari ) sepuluh sholat, sehingga genaplah 50 kali sholat. Barang siapa berniat
melakukan kebaikan dan tidak melakukannya, maka diulis baginya satu kebaikan.Dan barang
siapa yang berniat kebaikan kemudian dia melakukannya,maka ditulis baginya sepuluh
kebaikan.Dan barang siapa berniat keburukan,dan ia tidak melakukannya,maka tidak ditulis
baginya satu keburukan. Dan barang sapa yang berniat keburukan.
kemudian dia mngerjakannya, maka ditulis baginya satu keburukan”.Kemudian nabi pulang
dari langit pada malam itu ke Masjidil Haram di Makkah.
Keesokan hari setelah nabi melakukan Isra’ mi’raj, beliau datang ke Masjidi Haram
dan akan menyampaikan kejadian itu pada khalayak ramai.Abu jahal pun tidak ketinggalan
menyaksikannx dengan congkak dan sombongnya.Nabi muhammad menceritakan peristiwa
tersebut pada Abu Jahal.Nabi bercerita bahwa semalam tadi beliau pergi ke Baitul Maqdis.
Tapi Abu Jahal tidak percaya,bagaimana mungkin pada malam hari beliau di Baitul Maqdis
dan paginya sudah di Makkah. Abu Jahal menantang Nabi untuk menyampaikan hal tersebut
pada semua kaum Quraisy, dan beliau menyetujuinya.Beliau menyampaikan ceritanya .Ada
yang tertawa terbahak-bahak , ada yang keheranan, ada yang bertepuk tangan, bahkan
5
mengejek. Kemudian seseorang mendatangi Abu Bakar dan menceritakan kepadanya bahwa
Nabi Muhammad telah bercerita tentang kejadian malam itu.Abu bakar membenarkan
Nabi .Orang tadi keheranan karena Abu Bakar begitu mempercayai Nabi. Sejak saat itu lah
Abu Bakar diberi gelar As-Shiddiq .Sebagian dari mereka mengemukakan berbagai
prtanyaan kepada Nabi tentang keadaan Baitul Maqdis .Bagaimana bentuk bangunannya,
rupanya, jumlah pintu, jendela, tiang, dan lain sebagainya.Sperti itu untuk menguji kebenaran
Nabi dan sebagai bantahan penghabisan bagi Nabi. Nabi menjelaskan dengan tenang karena
seketika itu Allah mengutus Jibril untuk menggambarkan Baitul Maqdis . Mereka juga
bertanya kepada Nabi tentang Iran, Irak, dan Habsy yang telah dilewatinya, dan Nabi
menjelaskan keadaannya dengan tenang dan benar. Skalipun demikian,mereka tetap tidak
percaya dan menganggap jawaban yg serta merta jelasnya itu adalah sihir yang nyata.
6
s.a.w. tidak hilang, tetapi Allah menjadikan Isra’ itu dengan ruhnya”. Juga Mu’awiyyah bin
Abi Sufyan ketika ditanya tentang Isra’ Rosul menyatakan : “Itu adalah mimpi yang benar
dari tuhan. Disamping semua itu,orang berpegang pada firman Allah : “Tidak lain mimpi
yang Kami perlihatkan kepada kamu itu adalah ujian bagi manusia.”
Sebaliknya orang yang berpendapat bahwa isra’ dari Makkah ke Baitul Maqdis itu
dengan jasad, landasanya ialah apa yang pernah dikatakan oleh Muhammad , bahwa dalam
isra’ itu ia berada di pedalaman. Sedangkan mi’raj ke langit adalah dengan ruh. Disamping
mereka ada lagi yang berpendapat bahwa isra’ dan mi’raj itu semuanya dengan jasad dan ruh.
Wallahu a’lamu bisshawaab...
7
menghadap Allah SWT”. Inniy wajjahtu wajhiya lilladziy fatharassamaawaati wal
ardhi….dst “ sungguh kuhadapkan jiwaku, hatiku, wajah hati ku, kepada yang menciptakan
langit dan bumi yaitu Allah subhanahu wata'ala..”
b. Mempercayai, membenarkan, dan meyakini semua apa yang disampaikan oleh Nabi
Muhammad SAW: Sebagaimana Sahabat Abu Bakar ash-Shidiq yang selalu membenarkan
apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena pada hakikatnya semua apa yang
disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW berasal dari Allah SWT, dan tidak keluar dari hawa
nafsunya.
8
BAB III
Penutup
Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bisa menjabarkan hakikat perjalanan isra'
mi'raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85). Hanya
dengan iman kita mempercayai bahwa isra' mi'raj benar-benar terjadi dan dilakukan oleh
Rasulullah SAW. Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya
(QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara langsung kepada Rasulullah
SAW.
Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada keistimewaan penyampaian
perintah salat wajib lima waktu. Ini menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama
dalam Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya maupun miskin, dia
sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya dilakukan oleh orang-orang
yang mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat fisiknya, atau haji bagi yang sehat
badannya dan mampu keuangannya.
Salat lima kali sehari semalam yang didistribusikan di sela-sela kesibukan aktivitas
kehidupan, mestinya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah
mengingatkan:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-
Ankabut:45)
Daftar Pustaka
http://annisaervina.blogspot.co.id/2012/06/makalah-isra-miraj-nabi-muhammad-saw.html
• Kitab Nurul Yaqiin Fii siirati Sayyidil Mursalin,karya Syekh Muhammad Al-Khudhari
Bek.
• Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
• Perlengkapan Tarikh Nabi Muhammad,karya K.H Moenawar Chalil
• Muhammad Haekal, Perjalanan Sejarah Nabi.
• http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=1170&Itemid=1
• http://ustadzkholid.com/fiqih/peringatan-isra-miraj/
• http://www.shiar-islam.com/doc8.htm
9
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi hidayah
dan inayah-Nya pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan lancar. Serta tak lupa pula kami kami ucapkan terima kasih pada Guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan mengarahkan kami dalam penulisan makalah yang berjudul
“Sejarah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW” ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan dari pencarian di internet dan bertujuan
agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa dalam belajar Ilmu Pendidikan
Agama. Serta siswa juga dapat memahami nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir
dan bertindak.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
maka dari itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca makalah ini.
i
10
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Batasan Masalah ..........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Isra’Mi’raj..................................................................................3
B. Masa terjadinya Isra’Mi’raj .........................................................................3
C. Konteks Situasi Terjadinya Isra’Mi’raj ......................................................3
D. Kronologi Terjadinya Isra’Mi’raj.................................................................4
E. Tanggapan Kaum Musyrikin Qurays ...........................................................5
F. Nabi Muhammad SAW Mulai Mengerjakan Sholat....................................6
G. Isra’Mi’raj Dengan Ruh atau Jasad..............................................................6
H. Makna Pentingnya Isra’Mi’raj ....................................................................7
I. Hikmah Isra’Mi’raj .....................................................................................7
J. Tujuan Isra’Mi’raj.........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
11
ii
MAKALAH
“ SEJARAHA ISRA’ MI’RAJ
NABI MUHAMMAD SAW “
DISUSUN OLEH :
Nama : CITRAENI
Kelas : X-2 KEPERAWATAN
12