Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ISI DAN KANDUNGAN SURAH Al-MUTHAFFIFIIN

DOSEN PENGAMPU

MILHAN, Dr., MA

DISUSUN OLEH

BUNGA PUTRI AYU NASUTION (0206212034)

FIKRI HAIKAL DEN PRATAMA (0206212035)

NADRA PUTRI SYAKILA (0206211030)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

PRODI HUKUM

2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Isi dan
Kandungan Surah AL-MUTHAFFIFIIN” dapat diselesaikan dengan tepat
waktu. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Milhan, Dr., MA selaku dosen pengampu yang telah membimbing
penulis hingga terselesaikannya makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Disamping itu, apabila dalam makalah didapati kekurangan dan
kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang
hati menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna
penyempurnaan penulisan makalah berikutnya. Semoga makalah yang
sederhana ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat.

Medan, 09 November 2021

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I ........................................................................................................................................3

A. Latar Belakang .....................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5

A.Sejarah Turunnya Surah AL-Muthaffifiin ..............................................................................5

B. Kandungan Surah Al-Muthaffiin............................................................................................6

C. Pandangan Para Ulama Mengenai Surah Al-Muthaffifiin .....................................................7

D. Manfaat Memahami Surah Al-Muthaffifiin.............................................................................8

BAB III .........................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................10


BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Sesungguhnya Allah SWT, menciptakan manusia di dalam alam ini, telah


dilebihkan derajatnya melabihi makhluk lain, karena manusia telah dibekali
dengan akal pikiran, agama, dan budi pekerti. Islam meletakkan akal pikiran
dan budi pekerti yang mulia pada tempat yang tinggi, sehingga mewajibkan
bagi setiap pribadi dan masyarakat untuk dapatmelaksanakannya dan
menggunakannya sesuai dengan pemberiannya. “Karena dengan budi pekerti
dan akal pikiran manusia dapat meluruskan kehidupannya dengan sebaik-
baiknya, baik kehidupan pribadi maupun bermasyarakat”. Oleh karena itu,
penanaman nilai-nilai sosial harus tertanam pada diri manusia di dalam
kehidupan bermasyarakat dengan cara membiasakan diri untuk melakukan
perbuatan mulia sebagai hasil dari keimanan yang mantap Manusia juga dapat
menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi ini, apabila ia
mampu menjalin keserasian hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia,
serta dengan alam sekitarnya. “Setiap hubungan selalu diikatkan kepada Allah
dan kepada sesama manusia serta dengan alam semesta, itu berarti sikap hidup
yang dimotivasi dan dilandasi dengan al-Qur’an, keadaan al- Qur’anpada
dasarnya tidakmengurangi nilaial-Qur’an. Disebaliknya disanalah letak
keunikan, sekaligus keistimewaan alQur’an sebab dengan keadaan seperti itu,
al-Qur’an menjadi objek kajian yang tidak kering-keringnya oleh para
cendekiawan muslim dan non muslim. Salah satu masalah pokok yang
dibicarakan oleh al-Qur’an adalah Kata al-Wail.
Dalam konteks Wail yang seperti itu, dengan sendirinya Wail bisa diartikan:
Pertama, Sebagai penyiksaan hari akhir yang membakar orang tertentu:
penyiksaan di neraka. Wail adalah bagian dari salah satu jenis simbol neraka
untuk menghukum orang-orang tertentu, sebagaimana simbol lain disebutkan
dengan jahannam dan saqar, kedua, Wail sebagai penyiksaan di hari awal di
dunia ini ketika manusia hidup. Penyiksaan adalah pembakaran jiwa, dalam
bentuk batin, kegelisahan terus-menerus, hingga tak terperikan sakitnya dalam
dunia psikologis, karena ia melakukan pendustaan .
B.RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah turunnya surah Al-Mutaffifin?

2. Apa isi kandungan dalam surah Al-Mutaffifin?

3. Bagaimana pandangan para ulama mengenai surah Al-Mutaffifin?

4. Apa saja manfaat memahami surah Al-Mutaffifin?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui sejarah turunnya surah Al-Mutaffifin.

2. Untuk mengetahui kandungan surah Al-Mutaffifin.

3. Untuk mengetahui pandangan para ulama mengenai surah Al-Mutaffifin.

4. Untuk mengetahui manfaat memahami surah Al-Mutaffifin .


BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH TURUNNYA SURAH Al-MUTAFFIFIN

Al Mutaffifin adalah surat ke-83 dalam Al Quran dan terdiri dari 36


ayat. Surat ini diturunkan di Kota Mekkah dan tergolong surat
Makkiyah.Nama Surat Al Mutaffifin diambil dari salah satu kata pada
ayat pertama surat ini.
Seperti dijelaskan dalam Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan, dan
Keserasian Al Quran oleh Quraish Shihab, Al Mutaffifin adalah
jamak dari kata Al Mutaffif, sebutan bagi pelaku kecurangan (isim
fail), yakni orang yang berbuat curang dalam melakukan transaksi
(bisnis/berdagang).
Kata Muthaffifȋn adalah orang-orang yang dilukiskan cirri-ciri mereka
oleh Allah SWT dalam firman-Nya, yaitu apabila menerima takaran
dari orang-orang lain, mereka minta dipenuhi. Yakni apabila ada hak
mereka atas orang lain, berupa barang yang ditakar atau ditimbang,
mereka menutut agar diserahkan kepada mereka secara lengkap dan
sempurna. Karena itulah Allah SWT menggunakan kata depan ‫علىُالناس‬
yang berarti “atas orang lain”, dan tidak menggunakan ‫“ منُالناس‬dari
orang-orang”.
Orang yang mengurangi takaran disuatu saat, dan memenuhinya atau
menambahnya disaat lainnya, disebut Muthaffȋf. Karena, pada
keadaannya yang pertama, takarannya itu hanya mencapai Thafȃf
(dengan a), yakni tidak penuh tetapi hanya “hampir penuh” sedangkan
pada keadaannya yang kedua, mencapai Thufȃf (dengan u) atau
Thufafȃh, yakni yang “lebih dari penuh”.
Dan seringkali kekayaan dapat dikumpulkan dengan tambahan “yang
amat sedikit”, yaitu yang diambil dari anda oleh sipembeli, atau yang
dikurangi dari anda oleh si penjual.Pada masa Rasulullah, pedagang
tradisional mencuri kecil-kecilan dengan korupsi timbangan. Pada
masa sekarang, selain mengurangi takaran dan timbangan, para
pedagang mencuri dengan teknik yang lebih canggih dan dalam skala
yang lebih besar. Praktik-praktik seperti penggelembungan anggaran,
mark up, dan proyek-proyek fiktif, semuanya tergolong perilaku
tercela yang dinamakan tathfȋf. Kecurangan pada dasarnya tidak
hanya dalam bidang ekonomi, tapi dalam semua bidang.
B.KANDUNGAN SURAH AL-MUTAFFIFIN

ARTINYA:

1. Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan


menimbang)!

2. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain


mereka minta dicukupkan,

3. dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain),


mereka mengurangi.

4. Tidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan


dibangkitkan,

5. pada suatu hari yang besar,


6. (yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan
seluruh alam

7. Sekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang


durhaka benar-benar tersimpan dalam Sijjn.

8. Dan tahukah engkau apakah Sijjn itu?

KANDUNGAN DARI SURAH AL-MUTAFFIFIN:

 Penegakan panji perang kepada orang-orang yang gemar


berbuat curang dengan mengurangi timbangan
 Ancaman untuk orang-orang kafir dengan ancaman siksa
neraka dan penjelasan sebab kekafiran mereka
 Janji Allah bagi orang-orang mukmin dengan balasan surga
dan juga seruan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan
 Gambaran sebagian dari gangguan dan rintangan yang
dihadapi oleh orang yang beriman dan balasan kebaikan dari
perbuatan amalan yang telah mereka lakukan selama di dunia.

C. PANDANGAN PARA ULAMA MENGENAI SURAH Al-MUTAFFIFIN


Surat ini sebagaimana dengan surah-surah yang lain, perhatiannya
tertuju pada perkara aqidah, khususnya masalah kondisi hari kiamat
yang menakutkan. Juga perhatian dengan masalah-masalah akhlak
sosial, khususnya, kecurangan dalam menakar dan menimbang. Dan
dimulai dengan permulaan yang menakutkan, yaitu ancaman atas
orang-orang yang berbuat curang, dengan siksa yang pedih itu,
merupakan ancaman bagi perbuatan curang, yaitu yang curang dalam
menakar dan menimbang dengan sesuatu yang sedikit untuk
meringankan. Adapaun sesuatu yang banyak, itu tampak dan ia tidak
melakukannya.
Dikisahkan, konon di Yatsrib (Madinah) ada seseorang yang disebut
Abu Juhainah, ia memiliki dua buah timbangan. Yang satunya untuk
membeli sesuatu, ia lebihkan agar saat ia membeli mendapatkan lebih
banyak keuntungan. Dan satunya lagi dia buat sedemikian rupa agar
berkurang timbangannya dari takaran sebenarnya, supaya saat
menjual sesuatu ia mendapat untung banyak dengan cara mengurangi
timbangan tersebut.
Dalam Mushaf Usmani, Surah Al-Muthafifȋn berada pada urutan 83.
Akan tetapi dari segi sejarah turunnya ayat, surah ini berada pada
urutan ke68, setelah Surah Al-Ankabūt dan sebelum Al-Baqarah.
Dalam Tafsir AlMunȋr, Surah ini punya dua nama yaitu Surah Ath-
Thatfȋf dan Surah AlMuthaffifȋn (orang-orang yang curang).Surah ini
terdiri dari 36 ayat, 199 kata dan 780 huruf, diturunkan antara
Makkah dan Madinah (ketika Rasulullah SAW hijrah), menurut
pendapat yang paling masyhur, ayat 29-36 surah ini diturunkan pada
tahun ke-13 kenabian (fase terakhir dakwah Rasulullah Saw. di
Makkah). Sebaliknya ayat 1-28 diturunkan di Madinah.

D.manfaat memahami surah Al-Mutaffifin


Pertama, Surat Al-Muthaffifin termasuk dalam Al-Mufashshal yang
diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai tambahan, sehingga
beliau memiliki keistimewaan dan keutamaan dibandingkan dengan
nabi-nabi pendahulunya.

Kedua, orang yang membacanya akan memperoleh keamanan dari api


neraka, dan tidak akan dihisab di hari kiamat.

Ketiga, orang yang membacanya akan diberi minum dari rahiq


makhtum di hari kiamat.

Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat


ini (Surat Al-Muthaffifin), maka Allah akan memberikannya minum
dari rahiq makhtum di hari kiamat, dan jika dibaca pada tempat
penyimpanan, maka Allah akan melindunginya dari segala macam
bahaya.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 232)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan tentang Makna Muthaffifin dalam Al-Qur‟an (Kajian


Analisis) yang sederhana ini, dapat diambil beberapa kesimpulan yang
merupakan point dalam kajian ini, yakni sebagai berikut:

1. Adapun Pendapat Ahli Tafsir Klasik dan Kontemporer mengenai Makna


Muthaffifin dalam Al-Qur‟an, terdapat perbedaan pendapat, Al-Thabari dan Al-
Zuhaily mengatakan makna Muthaffifin ini hanya di tujukan kepada orang-
orang yan curang dalam masalah timbangan dan takaran dalam aspek muamalah
saja. Sedangkan Sayyid Quthb dan Al-Qurthubi berpenfapat bahwa Muthaffifin
juga terjadi di segala aspek kehidupan selain masalah timbangan dan takaran
dalam aspek muamalah.

2. Kemudian Pengaruh Muthaffifin Terhadap praktek Kecurangan di Berbagai


Aspek Kehidupan , yakni makna Muthaffifin yang di maksud ialah orang-orang
yang curang dalam masalah timbangan dan takaran dalam aspek muamalah,
tetapi ternyata memberi dampak yang sangat besar terhadap beberapa praktek
kecurangan di berbagai aspek kehidupan.

B. Saran
Penelitian yang berjudul Makna Muthaffifin dalam Surah AlMuthaffifin (Kajian
Tematik Surah) ini adalah penelitiannya menitik beratkan pada kajian
Muthaffifin (Kecurangan) dalam al-Qur‟an, maka yang menjadi objek
kajiannya adalah al- Qur‟an itu sendiri. Oleh sebab itu penulis
merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti Muthaffifin
(Kecurangan) dalam Hadits. Disamping itu untuk menghindari kesalahan dalam
memahami isi kandungan al-Qur‟an, maka hendaklah dipahami al-Qur‟an itu
secara proporsional.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.abusyuja.com/2021/03/surat-al-muthaffifin-pokok-kandungan-
keutamaan-manfaat.html

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Documents/SKRIPSI%20GABUNG_2.pdf

https://news.detik.com/berita/d-5606993/surat-al-mutaffifin-arab-latin-dan-
artinya

https://www.wikiwand.com/id/Surah_Al-Mutaffifin

Anda mungkin juga menyukai