MAKALAH
Pembelajaran Fikih
Dosen Pengempu: H.Saman. M.Pd.I
Disusun oleh:
Segala puji hanya untuk Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayahnya, kami dapat
menyelesaikan makalah Pembelajaran Fiqih dengan baik walaupun jauh dari kata sempurna
karena kurangnya kemampuan kita dan minimnya pengetahuan kita.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam Nabi besar
Muhammad SAW dengan mengucap allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wa
shohbihi ajma'in. yang mana berkat ketekunan dan keuletan beliau yang telah membawa kita dari
alam kebodohan sampai ke alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini, yaitu
dengan banyaknya ilmu pengetahuan yang senantiasa berkembang.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu
sekaligus menyusun makalah ini semoga Allah memberikan rahmatnya pun tak lupa semoga
memberikan kebermanfaatan bagi yang membaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam hal ibadah yang berhubungan dengan sholat, kita biasa menjumpai berbagai
macam sujud. Sujud adalah bagian yang tak terpisahkan dalam beribadah. Dengan bersujud kita
menyerahkan secara total kepasrahan kita hanya kepada Allah SWT. Sujud tak hanya sekedar
menempelkan bagian-bagian tertentu yang harus menempel ke bumi, melainkan pengakuan
dalam hati bahwa dirinya adalah hamba yang sangat lemah dan hina dihadapan Allah yang maha
besar, Dzat yang tiada terbatas kekuasaan-Nya.
Dalam Islam, sujud dibagi menjadi 3 macam yaitu sujud sahwi, sujud tilawah dan sujud syukur.
Konteks dan pelaksanan sujudnya pun berbeda-beda. Dan yang sering dilakukan oleh masyarakat
muslim dan diketahui cara-caranya hanyalah sujud tilawah dan sujud sahwi. Sujud syukur jarang
dilakukan oleh masyarakat muslim, mereka lebih sering mengungkapkan rasa syukurnya dengan
mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah. Mungkin, beberapa muslim melakukan sujud syukur.
Tapi, beberapa dari mereka tidak tahu tata cara ataupun bacaannya. Mereka hanya sekedar sujud
dan melafadkan kalimat-kalimat thayyibah.
Oleh karena itu, pemakalah memaparkan materi tentang sujud syukur untuk membantu para
pembaca memahami lebih dalam tentang sujud syukur. Dan membantu pembaca mengetahui tata
cara sujud syukur dengan benar. Selain itu, memberikan pemahan kapan seseorang melakukuan
sujud syukur dan mengetahui dasar hukum sujud syukur.
1.3. Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran fikih
2. Untuk menyampaikan pemahaman tentang sujud syukur dan tilawah
BAB II
SUJUD SYUKUR, DAN TILAWAH
Sujud syukur artinya sujud terima kasih, yakni sujud yang dilakukan sebagai tanda
terima kasih kepada Allah SWT. atas karunia-Nya berupa keberuntungan atau keberhasilan atau
karena terhindar dari bahaya atau kesulitan.[1]Sujud syukur hukumnya sunah, sebagaimana
hadits berikut ini.
Bersyukur bisa dilakukan dengan banyak cara, bisa dengan ucapan atau perbuatan.
Seseorang yang diberikan nikmat berupa kesehatan bisa menyukurinya dengan cara
menggunakan kesehatan tersebut untuk melakukan amal kebaikan. Seseorang yang ingin
bersyukur karena sudah dianugrahi sepasang mata maka ia sudah semestinya mensyukurinya
dengan menggunakan mat a it u melihat yang baik-baik. Kit a juga bisa mewujudkan syukur at as
semua nikmat yang diberikan Allah Swt serta terhindarnya kit a dari suat u musibah dengan
sujud syukur.
Jadi, sujud syukur ialah sujud yang dikerjakan seseorang manakala memperoleh
kenikmatan atau terhindar dari suatu bahaya yang mengancam dirinya. Sujud syukur ini
merupakan tanda terima kasih seorang hamba kepada Allah SWT . atas nikmat yang telah
diterimanya.
Dari Abu Bakrah : “Bahwa sesungguhnya Nabi Saw. apabila datang kepadanya sesuatu yang
menggembirakan atau kabar suka, beliau langsung sujud untuk berterima kasih kepada Allah
SWT.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Sujud tilawah ialah sujud yang di kerjakan pada saat membaca atau mendengar ayat-
ayat sajadah dalam Al-Qur’an. Menurut bahasa tilawah itu berarti bacaan.
Apabila seorang imam membaca ayat sajadah, kemudian ia melakukan sujud tilawah,
maka makmumnya harus mengikuti sujud pula, tetapi apabila yang membacanya (imam) tidak
melakukan sujud, maka makmum atau orang yang mendengarkannya tidak disunahkan
melakukan sujud.
Sujud tilawah dilakukan karena menemukan ayat sajdah di dalam Al Quran, baik ketika
membacanya maupun hanya mendengarkan, baik di dalam salat maupun di luar salat.
Adapun ayat-ayat sajdah di dalam Al Quran jumlahnya ada 15 tempat, yaitu :
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sujud syukur artinya sujud terima kasih, yakni sujud yang dilakukan sebagai tanda terima
kasih kepada Allah SWT. atas karunia-Nya berupa keberuntungan atau keberhasilan atau karena
terhindar dari bahaya atau kesulitan.
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan ketika musholli (orang yang melakukan shalat)
lupa mengerjakan tahiyyat/tasyahud awal atau qunut dan yang lainnya saat kita lupa atau ragu
sudah meninggalkan salah satu rukun shalat. Sedang hukumnya adalah sunat mu'akad
Sujud tilawah ialah sujud yang di kerjakan pada saat membaca atau mendengar ayat-
ayat sajadah dalam Al-Qur’an. Menurut bahasa tilawah itu berarti bacaan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN