Anda di halaman 1dari 65

TATA CARA PELAKSANAAN HAJI TAMATTU

I. UMROH
1. Ihram Umroh
Sebelum Tanggal 8 Dzulhijjah ketika berencana untuk
langsung menuju Mekah dan sampai di miqot yang kita
lewati mulailah ihram umroh.
Ihram Umroh adalah niat untuk melaksanakan ibadah
umroh, yang diikrarkan dengan talbiyah ihram umroh
di Miqot yang dilewati, namun sebelum melakukannya
disunahkan
melakukan
beberapa
persiapan[1],
diantaranya: mandi ketika akan memulai ihram[2],
kemudian bagi laki-laki berihram dengan mengenakan
dua lembar kain ihram yang berwarna putih dan tidak
berjahit. Bagi perempuan berpakaian yang menutup
aurat, disunnahkan berwarna putih[3], kemudian
memakai minyak wangi. Setelah itu Sholatlah dua
rakaat. Ketika sudah berada diatas kendaraan dan
menghadap kiblat mulai berniat untuk umroh dengan
mengumandangkan Talbiyah ihram umroh haji
tamattu:







Labbaik Allahuma Umrotan mutamattian biha ilal hajji
(Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah dengan Umroh
yang bersenang-senang dengannya sampai haji).
Kemudian dilanjutkan dengan talbiah:

.
Labaik Allahuma Labbaik , Labaika laa syarikalaka
labaik, innal hamda wannimata laka wal mulk la
syarikalak[4] (Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah,
aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang
memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.
Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap
kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu).
Setelah mengucapkan talbiah ihram umroh itu artinya
kita telah memasuki pelaksanaan ibadah umroh,
mulailah meninggalkan larang-larangan umroh[5].
perbanyak membaca talbiah, baca al-quran, dzikir,
atau doa apa saja yang kita kehendaki sepanjang
perjalanan.
Sesampainya dikota Mekah, ketika akan melanjutkan
rangkaian umroh berikutnya yaitu thawaf hendaklah
berwudu telebih dahulu, karena thawaf harus dalam
keadaan suci.
Masuk masjid haram dengan melangkahkan kaki kanan
terlebih dahulu, dan membaca ;






Kemudian membaca doa masuk masjid :












Allahuma sholli ala Muhammadin, Allahummaftahli
abwaaba Rohmatik
Ya Allah, Curahkanlah shalawat kepada Muhammad, )
.[6](Ya Allah bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu

Begitu melihat Kabah mengangkat kedua tangan lalu


berdoa dengan doa-doa yang mudah atau membaca
:doa yang pernah dibaca oleh Umar bin Khotob












Allahuma Antassalaam, waminka salaam, fahayyinaa
Robbanaa bissalaam Ya Allah, Engkau adalah
Penyelamat Hamba-hambamu, dari Engkau pula
keselamatan diharapkan, maka kekalkanlah kami ya
Allah dalam keselamatan[7].
2. Thawaf
Thawaf Artinya keliling. Maksudnya mengelilingi Kabah
dengan perasaan cinta dan taat kepada Allah.
Ketentuan thawaf:
a. Suci dari hadats besar dan hadats kecil (Berwudu);
b. Menutup aurat;
c.

Thawaf dilakukan dengan tujuh putaran yang


sempurna;

d. Memulai thawaf dari hajar aswad dan mengakhiri


thawaf dihajar aswad pula, dengan menjadikan
baitullah/kabah sebelah kiri;
e. Thawaf dilakukan diluar Baitullah, jika thawaf masuk
hijir Ismail maka thawafnya tidak sah;
f. Thawaf dilakukan secara berurutan[8].

Sebelum memulai thawaf, pakaian ihram untuk laki-laki


disesuaikan dahulu menjadi idthiba[9]. Caranya
lepaskan bagian atas pakaian ihram pundak kanan
dan meletakannya pada bahu kiri, bahu kanan
dibiarkan terbuka, inilah yang dikenal dengan nama
idthiba.
Kemudian niat thawaf dengan cara: berdiri didepan
Kabah menghadap Hajar Aswad hingga Hajar Aswad
berada dihadapan kita, dan segaris lurus dengan lampu
warna hijau yang berada diatas dinding dibelakang
kita, berniatlah dalam hati:
ya Allah, Aku
melaksanakan Thawaf karena Engkau, mudahkanlah
bagiku dan terimalah thawafku. Ciumlah hajar aswad,
jika sulit, cukup mengarahkan telapak tangan
mengucapkan Allahuakbar
)Allah
maha
besar([10], Kemudian ciumlah telapak tangan, maka
mulailah thawaf pertama, bagi laki-laki disunnahkan
berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama mulai dari
hajar aswad sampai rukun Yamani dan berjalan biasa
dari Rukun Yamani sampai Hajar Aswad[11] .
Dalam thawaf mulai dari Hajar Aswad sampai rukun
yamani tidak ada doa atau dzikir khusus, oleh karena
itu boleh thawaf sambil membaca al-quran semisal
surat-surat pendek yang kita hafal, membaca doa atau
dzikir apa saja yang kita bisa[12].
Contoh bacaan atau dzikir yang bisa digunakan ketika
thawaf:

1.

Bacaan al-quran yang kita hafal;

2.

Dzikir: tasbih, tahmid, tahlil, takbir;


.



Subhaanallah, alhamdulillah, La ilahaillah,


Akbar
3.
4.

Allahu

(
) Allahu Akbar








Subhanallah wabihamdihi subhanallahil Azim.[13]

Begitu menemui rukun Yamani, usaplah dengan tangan


tapi tidak dicium[14], mulai dari Rukun Yamani ini
sampai hajar aswad berdoa :










Robbana aatina fiddunya hasanah wafil aakhiroti
hasanah wa qina adzaaban-naar [15]
Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan dunia dan
akherat, dan lindungilah kami dari api neraka.
Bacaan ini disunnahkan diulang-ulang sampai tiba di
hajar aswad. Sampai di Hajar Aswad berarti selesai
putaran pertama.
Memulai putaran kedua, dengan melakukan mencium
Hajar Aswad sambil bertakbir atau mengisyaratkan
dengan tangan lalu menciumnya, sempurnakan thawaf
seperti thawaf pertama hingga tujuh putaran. Setelah

selesai putaran yang ketujuh disunnahkan mencium


hajar aswad atau dengan isyarat tangan lalu
menciumnya dan menyucapkan Allahu akbar dengan
demikian thawaf selesai. Posisi idzthaba bagi laki-laki
tutup kembali bahu kanan.
Kemudian berdoa dan memohon kepada Allah akan
hajat kita di multazam (antara hajar aswad dengan
pintu kabah) ini tempat yang mustajab untuk berdoa
memohon kepada Allah, jika sulit mendekati multazam,
cukup hadapkan wajah kearahnya dan berdoa[16].
Setelah selesai berdoa di multazam lalu menuju
maqom Ibrahim (bekas telapak kaki Nabi Ibrahim)
sambil membaca:
( 125 : )








Jadikanlah sebagian maqom Ibrahim tempat Sholat
Kemudian sholat dua rakaat dibelakang maqom
Ibrahim[17], pada rakaat pertama setelah membaca


Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun; ..

dan pada rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah
.. kemudian setelah
membaca surat Al-Ikhlash;

selesai sholat minumlah Air zam-zam dengan membaca
doa dan memohon kepada Allah akan hajat kita dan
menuangkannya keatas kepala. Rosulullah bersabda
yang artinya Air zam-zam akan bermanfaat sesuai
dengan apa yang diniati ketika minum[18].
Setelah minum air zam-zam kembali ke hajar aswad,
lalu mengusapnya dan menciumnya, jika tidak
memungkinkan maka cukup memberi isyarat dengan
tangan kanan sambil bertakbir, dan menciumnya.

3. Sai
Sai artinya berjalan, maksudnya berjalan antara bukit
Shafa dan Marwa. Sekarang wujud bukit itu sudah
tidak tampak lagi, oleh karena itu berjalannya
dilakukan dalam lorong bangunan.
Ketentuan sai :
1. Setelah thawaf
2.
Boleh
dilakukan
tidak berwudu/tidak suci.

dalam

keadaan

3.

7 kali perjalanan

4.

wajib memulai dari shofa dan berakhir di Marwa

Awalnya, berjalanlah menuju bukit shofa setelah


minum air zam-zam. Ketika mendekati bukit Shafa
membaca:






[ 19]





Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari
syiar-syiar Allah, aku memulai dengan apa yang
dimulai oleh Allah
Begitu sampai bukit Shafa menghadaplah ke kabah,
kemudian mengucapkan
Allahuakbar 3 kali
serta:

Bacaan ini diulangi tiga kali dan berdoa diantara


pengulangan-pengulangannya, berdoa kepada Allah
apa saja yang dikehendaki.
Kemudian setelah itu mulai berjalan menuju Marwah,
tidak ada bacaan/dzikir yang dikhususkan ketika sai,
oleh karena itu boleh kita berdzikir dan berdoa yang
kita bisa dan kehendaki, membaca al-Quran seperti
surat-surat pendek yang kita fapal[20]. Sunnah berlarilari kecil diantara 2 lampu hijau, untuk wanita boleh
berjalan, dan dianjurkan membaca doa yang pernah
dibaca oleh Abdullah bin Masud :





Robbigfir warham innaka antal aazul akram
Ya Allah ampunilah, sayangilah, sesungguhnya Engkau
Maha Mulia dan Maha Pemurah.
Sesampainya di puncak Marwa, menghadaplah ke
Kabah dan bacalah bacaan seperti yang diShafa. Lalu
kembali lagi ke Shafa untuk mulai putaran kedua,
begitu seterusnya hingga 7 perjalan.
I.

Tahallul

Setelah selesai melakukan sai dan berada di Marwa

lakukanlah tahallul.
Tahallul disini maksudnya mencukur rambut. Untuk
laki-laki,
afdalnya
bercukur
sempurna.
Boleh
memotong rambut sepanjang sepertiga jari bagian atas
atau kurang dari itu. Untuk perempuan hanya boleh
memotong sebagian rambut, dengan mengumpulkan
rambutnya kemudian memotongnya sepanjang satu
ruas jari.
Setelah rangkaian umroh dilaksanakan jamaah boleh
memakai pakaian biasa dan bebas melakukan yang
dilarang ketika ihram umroh. Dengan demikian
selesailah umroh.
Manfaatkan dan isilah saat-saat penantian datangnya
hari tarwiyah tgl 8 Dzulhijjah dengan memperbanyak
ibadah shalat lima waktu di Masjidil Haram atau Masjid
Nabawi.

II. HAJI
1.

IHRAM & MABIT DI MINA

Waktu

Rincian Kegiatan

Tanggal
8

1.

Dzulhijj
ah

Seteleh matahari terbit tgl 8 Dzulhijjah


bersiap-siap
untuk
melaksanakan
rangkaian ibadah haji, dimulai dengan
Ihram haji dari tempat penginapan, yang
diawali dengan mandi sunnah ihram,
memakai wangi-wangian, memakai pakaian
ihram, kemudian membaca niat ihram haji

.



Labaika Allahuma hajjan Aku memenuhi
pangulan-Mu Ya Allah dengan berhaji.
Setelah mengucapkan niat ihram haji
dilanjutkan dengan memperbanyak talbiah,
dzikir dan menjaga larangan-larangan
ihram.

2. Selanjutnya jamaah bergerak menuju


Mina untuk mabit (bermalam) di Mina
sampai terbit fajar atau sampai lewat
tengah malam sedikit, sekitar jam: 00.30
waktu setempat. Bermalam diMina ini
adalah Sunnah sebagaimana yang pernah
dilakukan Rosulallah Saw.
3. Bagi jamaah reguler biasanya mereka
bergerak dari penginapan langsung menuju
Arafah, mereka tidak bermalam di Mina,

bermalamnya di Arafah.
4.Amalan yang dikerjakan selama di Mina
yaitu terus memperbanyak talbiah dan
dzikir. Sholat Lima Waktu dikerjakan pada
waktunya masing-masing dengan cara di
qashar tidak dijama. Tidak mengerjakan
sholat sunnah lainnya, kecuali shalat witir
ketika menjelang akan tidur atau waktu
shubuh dan sholat sunnah qobliyah shubuh.
Karena dua sholat ini senantiasa dikerjakan
oleh Rosulullah Saw. Meskipun dalam
keadaan bepergian.
2. WUKUF
Waktu

Rincian Kegiatan

Tgl 9

1. Setelah lewat tengah malam atau terbit


fajar tgl 9 Dzulhijjah jamaah bergerak
Djulhijja
menuju Arafah.
h
2.
Wukuf
di
Arafah
dimulai
dari
tergelincirnya matahari (dzuhur ) tgl. 9
Dzulhijjah sampai terbenam matahari
(maghrib/awal tgl 10 Dzulhijjah). Rangkaian
kegiatan wukuf diawali dengan Imam
berkhutbah kemudian dilanjutkan dengan
shalat dzuhur dan ashar secara qashar dan
jama taqdim dengan satu adzan dua
iqomah.
3. Setelah itu kita perbanyak dzikir dan doa
sampai matahari tebenam. Menghadap
kiblat ketika berdoa dengan mengangkat
kedua tangan dan penuh kekhusyuan.

4. Rosulullah bersabda: Ucapan yang paling


utama aku ucapkan dan diucapkan oleh
Nabi sebelumku pada siang hari Arafah
adalah:

















.



Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu


baginya, Dialah pemilik kerajaan, dan
segala puji bagi-Nya yang menghidupkan
dan mematikan Dialah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.(HR. At-Tirmidzi).
3. MABIT DI MUZDALIFAH
Waktu

Rincian

Tgl 10 1. Setelah matahari terbenam tgl. 9


Dzulhijj
Dzulhijjah bertanda waktu sudah memasuki
ah
tgl 10 Djulhijjah[1], jamaah haji bertolak
menuju Muzdalifah untuk mabit/bermalam
disana sekaligus mengambil beberapa buah
batu untuk melempar jumroh.
2.

Sholat magrib dan Isya dikerjakan di


Muzdalifah dengan dijama takhir dan
qashar, satu kali adzan dua iqomah.

3. Sesampainya di Muzdaliffah
mabit/bermalam sampai subuh.

jamaah

4. Bagi perempuan dan jamaah yang lemah

diperbolehkan
untuk
muzdaliffah pada lewat
menuju Mina.

meninggalkan
tengah malam

5. Ketika melewati wadi muhasir (lembah


tempat dibinasakannya pasukan gajah
pimpinan Abrahah) disunahkan langkah
dipercepat jika memungkinkan.

4. MELEMPAR JUMROH AQOBAH & TAHALLUL


Waktu

Rincian

Tgl 10
1. Setelah matahari terbit jamaah langsung
Dzulhijj
menuju tempat lempar jumroh Aqobah
ah
,dengan melewati jumroh ula (pertama) dan
wusto (pertengahan). Melempar jumroh
aqobah sebanyak 7 kali diiringi takbir (

Setelah

matahar ) setiap lemparan .


i terbit
2. Setelah melempar jumroh aqobah

langsung tahallul pertama dengan


mencukur
rambut
dan
diperbolehkan
melakukan
larangan
ihram
seperti
ganti
pakaian biasa dll. tapi dilarang
melakukan hubungan suami istri.

3.

Bagi jamaah haji tamattu disunnahkan

untuk menyembelih hewan sembelihannya


pada hari ini tgl 10 Dzulhijjah.
4. Senantiasa sholat 5 waktu berjamaah
dan dikerjakan pada waktunya masingmasing dengan cara diqashar/diringkas
(Dzuhur, Ashar, Isya menjadi dua rakaat).

5. THAWAF IFADHOH
Waktu

Rincian Kegiatan

Tgl. 10 1.
Setelah
tahallul
pertama
Dzulhijj
jamaah bertolak menuju Masjid
ah
al-Harom untuk Thawaf Ifadhoh.
Setelah selesai melakukan thawaf ifadhoh
diteruskan dengan sai kemudian tahallul
kedua, dengan demikian diperbolehkan
melakukan semua larangan Ihram.
2. Setelah semua rangkaian ibadah haji tgl 10
Dzulhijjah dikerjakan jamaah haji kembali
ke Mina dan bermalam disana sampai
tanggal 12 atau 13 Dzulhijjah.
Catatan:
Kegiatan
haji pada tgl. 10 Djulhijjah:
melempar Jumroh aqobah, menyembelih
hewan, mencukur rambut, thawaf ifadhah,
disunnahkan dilakukan secara berurutan
tetapi dibolehkan didahulukan satu dengan
yang lainnya. (Al-fiqh Al-Islami Wa Adilatuhu:

III/2175).

6. BERMALAM DIMINA & MELEMPAR 3 JUMROH


Waktu

Rincian Kegiatan

Tgl 11
1. Tanggal 11 Dzulhijjah malam, jamaah
Dzulhijj
bermalam diMina.
ah
2. Keesokan harinya tgl 11 Dzulhijjah ketika
matahari telah tergelincir pada tengah hari
(dzuhur) Jamaah haji mulai bertolak
menuju tempat memelempar jumroh:
a. Melempar Jumroh Ula (pertama) tujuh
kali, diiringi takbir (
) setiap
pelemparan. Selesai melempar bergerak
kesisi kanan lalu berdoa yang kita
kehendaki menghadap kiblat.
b. Melempar Jumroh Wustho (pertengahan)
tujuh kali, diiringi takbir (
) setiap
lemparan. Selesai melempar bergerak
kesisi kiri lalu berdoa
yang kita
kehendaki menghadap kiblat.
c. Melempar Jumroh aqobah tujuh kali,
diiringi takbir (
) setiap lemparan.
Tidak berdoa.
1. Selesai melempar 3 jumroh kembali
kepenginapan di Mina atau menuju masjil
al-Harom untuk melakukan thawaf ifadhoh

apabila belum melakukannya pada tgl 10


Dzulhijjah.

7.

BERMALAM DIMINA & MELEMPAR 3 JUMROH

Waktu

Rincian Kegiatan

Tgl 12 1. Tanggal 12 Dzulhijjah malam, jamaah


Dzulhijj
bermalam diMina.
ah
2. Keesokan harinya tgl 12 Dzulhijjah ketika
matahari telah tergelincir pada tengah hari
(dzuhur)
Jamaah
haji
bertolak
menuju tempat melempar jumroh:
a. Melempar Jumroh Ula (pertama) tujuh
kali, diiringi takbir (
) setiap
pelemparan. Selesai melempar bergerak
kesisi kanan lalu berdoa yang kita
kehendaki menghadap kiblat.
b. Melempar Jumroh Wustho (pertengahan)
tujuh kali, diiringi takbir (
) setiap
lemparan. Selesai melempar bergerak
kesisi kiri lalu berdoa yang kita kehendaki
menghadap kiblat.
c. Melempar Jumroh Aqobah tujuh kali,
diiringi takbir (
) setiap lemparan,
tanpa doa.
3. Selesai melempar 3 jumroh diperbolehkan
meninggalkan Mina (QS. Al-baqoroh; 23)
selama matahari belum terbenam, ini
disebut Nafar Awal, apabila matahari telah

terbenam tetapi belum meninggalkan Mina


maka jamaah harus melanjutkan sampai
tanggal 13 Dzulhijjah.
8. BERMALAM DIMINA & MELEMPAR 3 JUMROH
Waktu

Rincian Kegiatan

Tgl. 13
1. Tanggal 13 Dzulhijjah malam jamaah
Dzulhijj
bermalam diMina.
ah
2. Keesokan harinya tgl 13 Dzulhijjah ketika
matahari telah tergelincir pada tengah hari
(dzuhur telah masuk) Jamaah haji bertolak
menuju tempat memelempar jumroh:
a. Melempar Jumroh Ula (pertama) tujuh
kali, diiringi takbir (
) setiap
pelemparan. Selesai melempar bergerak
kesisi kanan lalu berdoa menghadap
kiblat.
b.Melempar Jumroh Wustho (pertengahan)
tujuh kali, diiringi takbir (
) setiap
lemparan. Selesai melempar bergerak
kesisi kiri lalu berdoa menghadap kiblat.
c. Melempar Jumroh Aqobah tujuh kali,
diiringi takbir (
) setiap lemparan.
4. Setelah selesai melontar 3 jumroh Jamaah
meninggalkan Mina, ini disebut Nafar Tsani.
9. THAWAF WADA

Waktu
Setelah
tgl
12
atau 13
Dzulhijj
ah.

Rincian Kegiatan
Ketika telah selesai melempar 3 jumroh
pada
tgl
12
atau
13
dan
ingin
meninggalkan kota Mekah untuk kembali ke
Tanah Air atau ke Madinah dan berencana
untuk tidak kembali lagi ke Mekah, maka
jamaah melakukan thawaf wada tujuh
putaran tanpa sai. Rosulullah bersabda:
Manusia diperintahkan (thawaf wada)
sebagai masa akhir dengan Baitullah,
kecuali wanita haid diperbolehkan untuk
tidak thawaf wada. (HR. Bukhari: 1755).

[1].Catatan: Penanggagalan dalam kalender Islam dimulai dari waktu


magrib.
Catatan:
1. Imam Hambali berpendapat bahwa waktu wukuf
dimulai dari terbit fajar tgl 9 Dzulhijjah(Hari Arafah)
sampai terbit pajar tgl 10 Dzulhijjah (Hari Tasyrik/Hari
Raya Idul Adha), tetapi ulama yang lainnya sepakat
bahwa waktu wukuf dimulai setelah tergelincir
matahari pada tgl. 9 Dzulhijjah/setelah dzuhur sampai
terbit pajar tgl. 10 Dzulhijjah.
2. Amalan harian yang dilakukan jamaah ketika diMina
tgl 10-13 Dzuhlhijjah selain melempar jumroh yaitu:
a.

Melaksanakan mabit (bermalam)

b.

Shalat berjamaah di perkemahan

c.

Memperbanyak dzikir, istighfar, membaca al-quran

d.

Menjaga kondisi kesehatan dan cukup istirahat

e.

Mempersiapkan diri dengan memilih waktu yang


aman untuk melontar jumroh

3. Melontar jumroh aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah,


menurut Imam Syafii dan Ahmad bin Hambal, boleh
dimulai setelah lewat tengah malam pada malam hari
Nahr (tgl 10 Dzulhijjah) sampai dengan terbenam
matahari, tetapi sunnahnya dilakukan setelah
matahari terbit. (al-fiqh al-Islami wa adilatuhu:
3/2169-2174).

[1] .Bagi jema'ah yang awal datangnya langsung ke Madinah Miqat


Ihramnya (tempat untuk memulai niat ihram) di Bir Ali dan persiapan
ihramnya langsung dilakukan di Bir Ali atau di penginapan Madinah .
Sedangkan bagi jema'ah yang berniat langsung ke Mekah Miqat
Ihramnya di pesawat udara saat melintas batas miqat Yalam-lam dan
biasanya pihak penerbangan akan memberitahukan setengah jam
sebelum melintasi batas miqot. Persiapan Ihramnya seperti mandi dan
yang lainnya sebaiknya dilakukan di tanah air sebelum berangkat.
Kementrian Agama RI. Membolehkan para jamaah haji Indonesia
berihramnya di Bandara Jeddah , alasannya bisa dilihat dihalaman
21.

. Tempat Yang Diberi Keutamaan/ MUSTAJAB

1.

Masjidil Haram Dan Nabawi


Waktunya : 24 jam selama-lamanya

Sholat di masjidku ini (masjid nabawi) lebih baik 1000


kali daripada sholat dimasjid lainnya kecuali masjidil
haram.Dan sholat di masjidil haram lebih utama 100 kali
sholat dimasjidku ini.[1]

2.

Multazam

Sebuah tempat yang terletak antara Hajar Aswad dan


pintu Kabah.
Waktunya : 24 jam selama-lamanya

dari Amru bin Syuaib dari ayahnya, Ia berkata : aku


melakukan thawaf bersama Abdullah, ketika kami
sampai di bagian akhir Kabah, aku bertanya : kita
berlindung kepada Allah dari api neraka. Kemudian dia
berlalu hingga mengusap Hajar Aswad. Dia berdiri
antara Hajar Aswad dan pintu Kabah lalu meletakkan
dada, wajah, kedua dhira (lengan tangan) dan kedua
telapak tangannya seperti ini. Dan dia membentangkan
tangan dan lengannya selebar-lebarnya, kemudian
berkata
:
beginilah
aku
melihat
Rosulullah
melakukannya.[2]

3.

Arafah

Waktunya: hanya tanggal 09 Dzulhijjah tiap


tahun sejak matahari tergelincir sampai sebelum
terbit fajar (dzuhur-subuh).
tidak ada suatu hari dimana Allah paling
banyak membebaskan hambaNya dari api
neraka selain hari Arafah. Pada hari itu
Allah
mendekati
hambaNya
dan
membanggakan mereka dihadapan para
Malaikat, seraya berfirman : (lihatlah para
malaikatKu) apa yang dikehendaki para
hambaKu ini?[3]
Rosulullah bersabda : (haji adalah wukuf
di Arafah. Barang siapa yang mendapatkan
Arafah dengan (sebagian) malam sebelum
terbitnya fajar, maka berarti dia menjadi
haji. [4]

4.

Raudhah

Lokasinya
antara
rumah
Rosulullah
(sekarang kuburannya
Rosulullah) dan
mimbar Rosulullah.
Waktunya : 24 jam selama-lamanya

antara rumahku dan mimbarku adalah


raudhah (taman) diantara taman-taman
surga. [5]
dari Abi Hurairah dan Nabi beliau
bersabda : antara rumahku dan mimbarku
ada sebuah raudhah (taman) dar tamantaman surga, sedangkan mimbarku berada
di atas telagaku. [6]
5.

Masjid quba

Waktunya : 24 jam selama-lamanya


siapa saja yang bersuci (membersihkan
diri dari najis dan hadas) di rumahnya,
kemudian datang ke Masjid Quba dan
shalat
di
dalamnya,
maka
ia
mendapatkan pahala seperti Umrah.[7]
Waktu Yang Mempunyai Keutamaan
Sepertiga
akhir........TAHAJUDLAH !!!!

1.

malam

Rosulullah Saw. bersabda : Pada tiap malam Allah


SWT turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga akhir
malam, lalu berfirman: Barangsiapa yang berdoa
kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan. Dan
barangsiapa yang meminta ampun kepada-Ku niscaya
Aku akan mengampuninya. [1]
2.

Antara adzan dan iqomah

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Rosulullah SAW


bersabda : tidak ditolak (oleh Allah SWT) doa diantara
adzan dan iqomah.[2]

BATU UNTUK MELEMPAR JUMROH


Batu untuk melontar diambil dari Muzdalifah ketika mabit
pada tgl 10 Dzuhijjah, atau bisa juga sebagian diambil
dari Muzdalifah dan selebihnya diambil dari sekitar Mina,
adapun besar ukuran batunya adalah sebesar biji asam
dan tidak runcing, karena para ulama fiqih memberikan
gambaran tentang ukuran batunya adalah lebih besar
dari kacang humus (kacang Arab) tapi lebih kecil dari
kacang bunduk (kenari).

Adapun jumlahnya adalah 49 butir bagi nafar awal


(melontar jumrohnya sampai tgl 12), 70 butir bagi nafar
tsani (menyelesaikan lontar jumroh sampai tgl 13).

Tujuh butir untuk melempar jumroh Aqobah pada hari


Nahr/Hari Raya Iedul Adha yaitu tgl 10 Dzulhijjah,
kemudian selebihnya untuk hari-hari tasyriq (tgl. 11, 12,
13 Dzulhijjah) 21 butir untuk setiap harinya: tujuh butir
untuk melontar jumrah Ula, tujuh butir untuk melontar
jumroh Wustho, tujuh butir untuk melontar jumroh
Aqobah.

JADWAL MELEMPAR JUMROH

NAFAR AWAL
Tempat Melontar
Tanggal
Ula

Wustho

Jumlah
Aqobah Batu

Waktu
Utama
Setelah
Matahari
Terbit

10
Dzulhijjah

7x

11
Dzulhijjah

7x

7x

7x

21

12
Dzulhijjah

7x

7x

7x

21

Setelah
Dzuhur

Total

49 Butir Batu

NAFAR TSANI

Tanggal

Tempat Melontar
Ula

Wustho

Jumlah
Batu

Waktu
Utama

Setelah
Matahari
terbit

Aqobah

10
Dzulhijjah

7x

11
Dzulhijjah

7x

7x

7x

21

12
Dzulhijjah

7x

7x

7x

21

13
Dzulhijjah

7x

7x

7x

21

Total

Setelah
dzuhur

70 Butir Batu

Tata cara Melontar Jumroh


1. Melontar setelah dhuha pada tanggal 10 Dzulhijjah
atau mengikuti jadwal yang telah ditentukan oleh
muasasah.
2. Melontar setelah ashar pada tanggal 11-13 Dzulhijjah
atau mengikuti jadwal yang telah ditentukan oleh
muasasah.
3. Berkelompok besar dari tenda sampai tempat yang
ditentukan bersama, baru dibagi menjadi kelompokkelompok kecil terdiri dari 2 atau 3 orang untuk
mendekati sumur jumrah, melontar jika sudah sampai
di bibir sumur jumrah.
4.

Kembali ke tempat yang telah ditentukan bersama


untuk kembali menuju tenda di Mina.

B.

Tips Jika Terpisah Dari Rombongan dan Kesasar

1.

Jangan panik.

2.

Kenali daerah sekitarnya dan sebutkan tulisa-tulisan


besar di kanan dan di kiri.

3.

Cari minum dan makanan yang terdekat setelah


berteduh.

4.

Telephon Teman atau no. tlp yang dikenal:

a.
b.

................................

(..............)

................
..)

(.........

Menunggu dengan sabar sampai teman atau


petugas/muthawif menjemput sesuai dengan tempat
yang telah ditentukan.{jcomments on}

DOA WUKUF DI PADANG ARAFAH


Ketika wukuf dipadang Arafah kita harus berusaha
maksimal
untuk
benar-benar
konsentrasi
dalam
berdzikir, berdoa dan merendahkan diri di hadapan
Allah dengan penuh kekhusyuan.

a.

Dzikir dengan Tahlil (mengesakan Allah)




















.".

"Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu baginya, dialah


pemilik kerajaan, dan segala puji baginya yang
menghidupkan dan mematikan Dialah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.

Ucapan yang paling utama Rosulullah ucapkan dan


diucapkan oleh Nabi sebelumnya pada siang hari
Arafah (HR. Tirmidzi).

b.

Dzikir dengan membaca Al-Quran, banyak sekali


hadist-hadist yang menerangkan tentang keutamaan
membaca Al-Quran:

Al-Quran menShafaati pembacanya


Muslim)

(HR.

Satu huruf al-Quran dibalas satu kebaikan , satu


kebaikan dilipatgandakan sepuluh (HR. at-Tirmidzi)

Orang yang membaca Al-quran akan bersama para


malaikat dan orang yang membacanya dengan
terbata-bata ia mendapat dua pahala; pahala
terbata-batanya dan pahala membacanya (HR.
Muslim)

c.

Dzikir dengan Istigfar (minta ampunan)

.1

Aku mohon ampunan-Mu, Ya Allah

Rosulullah Saw. Beristigfar 100 x dalam sehari (HR.


Muslim)

.2

Aku minta ampunan-Mu Ya Allah Yang Maha Agung,


yang tidak ada Tuhan selain Dia yang hidup dan terus
menerus mengurus mahluknya, dan aku bertobat
kepada-Nya.

Bagi yang membacanya akan diampuni dosanya


walaupun telah lari dari medan perang (HR. Abu
Dawud & At-Tirmidzi).

d. Berdzikir dengan bertasbih ( (




...

.1

"Maha Suci Allah"

Orang yang bertasbih 100 x dalam sehari, akan


dicatatkan untuknya 1000 kebajikan dan diampuni
1000 kesalahannya (HR. Muslim)

.2

Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Maha Suci Allah


dan aku memuji-Nya.

Dua kalimat yang ringan diucapkan, namun berat


dalam timbangan dan dicintai Allah. (HR. Bukhari &
Muslim)

e.

Berdoa dengan doa yang bersumber dari Al-quran


dan hadist:

.1

Ya Allah berikanlah kami kebaikan di dunia dan


kebaikan di akherat dan peliharalah kami dari siksa
Neraka (QS. Al-Baqoroh).
.













.2

Ya Allah, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan


jika Engkau tidak mengampuni kami dan member

rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk


orang-orang yang merugi. (QS. Al-Araf: 23).

.3






Ya Allah, janganlah Engkau jadikan hati kami condong


kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk
kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat
dari sisi Engkau, sesungguhnya Engkau-lah Maha
pemberi (karunia). (QS. Ali Imran: 8).

.4

Ya Allah, sesunguhnya kami telah beriman, maka


ampunilah dosa-dosa kami, dan lindungilah kami dari
siksa neraka (QS. Ali Imran: 6).

.5









Ya Allah, berikanlah kepada kami istri-istri kami dan


keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa. (QS. Al-Furqon: 74).




.6







Ya Allah, janganlah Engkau hokum kami jika kami lupa


atau kami bersalah. Ya Allah, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Allah, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa
yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah
kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah
Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir. (QS. Al-Baqoroh: 286).

.7

Wahai Dzat yang membolak-balik hati, tetapkanlah


hatiku dalam agama-Mu. (HR. At-Tirmidzi & Ahmad).









.8

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu


ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang
diterima. (HR. Ibnu Majah).






.9






Ya Allah, sesunguhnya aku mohon perlindungan


kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sipat pengecut,
kekikiran, pikun,dan azab kubur.

Ya Allah, berikanlah ketakwaan pada diriku, dan


sucikanlah,
Engkaulah
sebaik-baik
Dzat
yang
menyucikannya, Engkau pelindung dan pemeliharanya.

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari


ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu,
nafsu yang tidak pernah puas dan doa yang tidak
dikabulkan. (HR. Muslim).

.10

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu


petunjuk, ketakwaan, kesucian, dan kekayaan.
(HR.
Muslim)


.11







Ya Allah, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku


dengan penganiayaan yang banyak dan tiada yang
mengampuni segala dosa kecuali Engkau, maka
ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan
kasihanilah
aku.
Sesungguhnya,
Engkau
Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang (HR. Bukhari).



.12









Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang menjadi


pemelihara bagi urusanku. Perbaikilah duniaku yang
padanya kehidupanku. Perbaikilah akhiratku yang
kepadanya tempat kembaliku. Dan jadikanlah kehidupan
ini sebagai tambahan bagiku dalam segala kebaikan
serta jadikanlah kematian sebagai peristirahatan bagiku
dari segala kejelekan. (HR. Muslim).




.13









.


Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari


siksaan neraka jahanam dan dari siksaan kubur. Dan aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah al-Masih ad-Dajjal dan
aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan
kematian. (HR. Muslim).

DZIKIR SETELAH SHOLAT

Disunnahkah berdzikir dan berdoa setelah selesai sholat,


baik setelah sholat fardu maupun sholat sunnah. Berdzkiri
dan berdoa secara sir (suara lemah lembut), kecuali
Imam yang mengajari muridnya yang hadir maka ia boleh
mengeraskan suaranya, dan posisi imam menghadap ke
jamaah dengan menjadikan mihrab sebelah kirinya[1].

a.

Mengucapkan Asstagfirullah 3x, atau

astagfirullahaladzim al-ladzi la ilaa ha illa huwal hayyul


qoyyum wa atuubu ilaihi 3x kemudian mengucapkan:

Allahumma
antassalam,
waminkassalaam,
wailaikasalaam, tabaarakta wataalaita ya dzal jalaali
walikraam.[2]

b.

Mengucapkan




Subhaanallah 33x,

Alhamdulillah 33x,
Allahuakbar 33x, kemudian
disempurnakan menjadi seratus dengan mengucapkan:

La ilaa ha illallah wahdahu laa syariikalah, lahulmulku


wlahul hamdu, yuhyi wayumiit, wahua alaa kulli syaiin
qodiir. [3]

c.

Mengucapkan:



Allahuma ainii alaa dzikrika wa syukrika wahusni


ibaadatik.

Ya Allah bantulah aku untuk selalu mengingat-Mu dan


bersyukur kepada-Mu, serta selalu memperbaiki
ibadahku kepada-Mu (HR. Ahmad, NasaI, dan Abu
Dawud).

Tata Cara Bertahallul Haji


Para ulama sepakat bahwa dalam pelaksanaan ibadah
haji ada dua tahallul: Tahalul Kecil (asgor) yaitu tahalul
pertama (awal), Tahallul besar ( akbar) yaitu tahallul
kedua (tsani). Rinciannya sebagai berikut:
1.

Tahallul awal

Tahalul pertama ini terjadi dengan melakukan dua


amalan haji dari tiga amalan haji: Melontar Jumroh
aqobah, Mencukur Rambut, dan thawaf ifadoh, apabila
telah melakukan dua amalan dari tiga amalan haji
tersebut maka dinilai telah bertahallul pertama dan
diperbolehkan untuk melakukan larangan-larangan ihram
kecuali melakukan hubungan suami istri. Rosulullah
bersabda:




((










))

2.

Tahallul kedua

Tahallul kedua ini terjadi apabila telah melakukan tiga


amalan haji tersebut diatas, dimana telah melakukan
lontar jumroh aqobah dan mencukur rambut serta
thawaf ifadhoh. Para jumhur ulama bersepakat bahwa
apabila telah melakukan tiga amalan haji ini maka
dianggap telah tahallul kedua dan diperbolehkan

melakukan
larangan-larangan
ihram
termasuk
melakukan hubungan suami istri. Jamaah wajib
menyelesaikan amalan-amalan haji lainnya yang masih
tersisa: mabit diMina, lontar jumroh. (Fiqh al-Islam Wa
Adilatuhu, Wahbah Zuhaili: III/2290).
Cara bertahallul:

Untuk laki-laki, afdalnya bercukur sempurna/botak (pada


tahalul pertama). Boleh memotong rambut sepanjang
sepertiga jari bagian atas atau kurang dari itu. Untuk
perempuan
hanya
boleh
memotong
sebagian
rambut,dengan mengumpulkan rambutnya kemudian
memotongnya sepanjang satu ruas jari.

Tata cara Sholat Mayit


Sholat mayit atau sholat jenazah hukumnya adalah fardu
kifayah artinya sholat yang diwajibkan atas seluruh
umat Islam namun apabila sudah ada sebagian atau
beberapa orang islam yang menyolatkannya maka
kewajiban tersebut gugur bagi yang lainnya. Adapun tata
cara pelaksanaan sholatnya dengan 4 takbir , rinciannya
sebagai berikut:
Takbir pertama : membaca al-fatihah

Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi


maha penyayang,Segala puji bagi bagi Allah Tuhan
Semesta Alam,Maha Pemurah lagi maha Penyayang,yang
menguasai hari pembalasan hanya kepada Engkaulah
kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan,tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu
jalan orang-orang yang telah engkau anugerahkan
ni`mat kepada mereka bukan jalan yang dimurkai dan
bukan pula jalan yang sesat.

Takbir kedua : membaca sholawat kepada Rosulullah


saw

Ya
Allah
rahmatillah
Muhammad
dan
keluarga
Muhammad sebagaimana engkau merahmati Ibrahim
dan keluarga Ibrahim,sesungguhnya engkau maha terpuji
lagi maha mulia.Ya Allah berkatillah Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana engkau memberkahi
Ibrahim dan keluarga Ibrahim,sesungguhnya engkau
maha terpuji lagi maha Mulia. ( HR Bukhori,Muslim, Abu
)Daud Tirmidzi Nasa`I dan Ibnu Majah

Takbir ketiga : membaca do`a janazah

Ya allah berikanlah ampunan kepadanya,sayangilah dia


maafkanlah dan ampunilah dia.Muliakan tempatnya
mandikanlah
dia
dengan
air
salju
dan
embun.Bersihkanlah
dia
dari
kesalahan-kesalahan
sebagaimana
baju
putih
dibersihkan
dari
kotoran,berikanlah dia pengganti tempat yang lebih baik
daritempat tinggalnya keluarga yang lebih baik dari
keluarganya
pasangan
yang
lebih
baik
dari
pasangannyadan masukkanlah dia ke syurga serta
lindungilah dia dari adzab kubur atau dari adzab neraka

Takbir keempat : Setelah takbir, diam sejenak lalu


ucapkanlah salam[1] atau setelah takbir membaca doa
dibawah ini lalu salam:

()

Ya Allah jangan Engkau tahan pahalanya bagi kami, dan


jangan Engkau timpakan fitnah sepeninggalnya atas
kami, anugerahkanlah ampunan-Mu bagi kami dan
baginya.

Apabila jenazah itu wanita maka ganti kata didalam doa


tersebut menjadi kata ganti wanita (dhomir mu anast).

Sholat sunnah Qobliah dan Ba'diah (Nafilah)


Dari ummu Habibah istri Nabi saw ia berkata : Aku telah
mendengar Rosulullah saw bersabda : tidaklah seorang
hamba muslim mengerjakan sholat karena Allah dalam
satu hari 12 rakaat sebagai tathowwu dan bukan
fardhu,melainkan Allah akan membangunkan untuknya
sebuah rumah di syurga
atau melainkan akan
dibangunkan untuknya sebuah rumah di syurga (HR.
Muslim).

Sholat sunnah Nafilah:

1. Sholat sunnah qobliyah subuh 2 rakaat


2. Sholat sunnah qobliyah dhuhur 2 atau 4 rakaat dan
shalat ba`diyah dhuhur 2 rakaat, 4 rakaat setelah
sholat jumat
3. Sholat sunnah ba`diyah magrib 2 rakaat
4. Sholat sunnah ba`diyah isya 2 rakaat
5. Sholat sunnah malam /qiyamullail/ tahajjud dan witir
6. Sholat isyraq
7. Sholat Dhuha
8. Sholat 2 rakaat setelah wudhu
9. Shalat antara azan dan iqomah

10.

Sholat taubat

11.

Sholat ketika datang dari perjalanan jauh

12.

Sholat istikhoroh

13.
Sholat gerhana
matahari (khusuf)

bulan

(kusuf)

14.

Sholat iedul fitri dan iedul adha

15.

Sholat istisqo (Permohonan Hujan)

16.

Sholat janazah

17.

Sholat 2 rakaat thawaf

18.

Sholat di masjid quba Madinah

dan

gerhana

19.
Sholat suami istri bersamaan sebelum
melakukan hubungan badan ( malam pertama )
20.

Sholat di lembah al Aqiq di Madinah

Perlengkapan haji yang diperlukan bagi wanita:


1.

Al-quran, buku manasik dan doa

2.

Alat tulis/Pulpen

3.

Baju muslim 4 buah

4.

Daster lengan panjang 3 buah

5.
Mukena 2 buah, sarung 1 buah, dan bergo 4
buah
6.

Kaos kaki 4 buah

7.

Kaos oblong berkantung untuk uang 4 buah

8.

Switter (pakaian hangat) 1 buah

9.

Handuk besar dan kecil 1 buah

10.

Sabun, pasta gigi, krim pelembab kulit dan


lipgloss, kaca mata hitam

11. Obat-obatan yang biasa dipakai (diare, batuk,


pegal linu, lelah)
12. Masker.

Tata Cara Sujud Sahwi

1. Hal-hal yang mengharuskan dilakukannya sujud


sahwi.
a. Apabila salam sebelum sempurna shalat.

Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari


dan Muslim bahwasannya Rosulullah saw shalat
bersama para sahabat pada salah satu shalat siang
( shalat dzuhur atau ashar) ternyata ternyata beliau
hanya shalat 2 rakat saja dan terus memberi salam.
Beliau lalu pergi ke sebuah kayu yang melintang di
masjid, orang-orang yang ingin bergegas lalu keluar
dari pintu-pintu masjid sambil mengatakan : shalat
diqasarkan.

Diantara orang banyak itu terdapat pula Abu Bakar dan


umar. Keduanya segan untuk menanyakan hal itu.
Kebetulan diantara mereka terdapat pula seseorang
laki-laki bernama Dzulyadain, yang menanyakan : ya
Rosulullah, apakah anda lupa ataukah shalat tadi
memang diqasarkan? Beliau bersabda : saya tidak
lupa dan shalat tidak pula diqasar kemudian beliau
bertanya : Betulkah apa yang dikatakan Dzulyadain
itu? Para sahabat menjawab : benar.

Maka beliau pun maju kembali ke tempatnya semula


dan menyelesaikan kekurangan yang tertinggal,
kemudian memberi salam. Sehabis salam beliau takbir,
sujud sebagaimana sujud biasa tetapi agak panjang
sedikit, lalu mengangkat kepala dan takbir. Seterusnya
beliau takbir lagi lalu sujud seperti biasa, hanya agak
lebih lama, kemudian mengangkat kepalanya kembali.
(HR. Bukhari & Muslim).

b. Apabila kelebihan rakaat dalam shalat

sebagaimana diriwayatkan oleh jamaah dari Ibnu


Masud bahwa suatu ketika beliau (Rosulullah SAW)
shalat dzuhur lima rakaat karena lupa, kemudian
setelah salam para sahabat memberitahukannya.
Maka Rosulullah pun sujud dua kali setelah memberi
salam.

c.

Diwaktu kelupaan tasyahud awal atau


kelupaan mengerjakan salah satu diantara
sunah-sunah shalat

sebagaimana diriwayatkan oleh jamaah dari Ibnu


Buhainah : bahwa Nabi SAW shalat lalu setelah
sampai dua rakaat terus berdiri. Orang-orang pun
sampai mengucapkan tasbih, tetapi beliau meneruskan
shalatnya. Dan setelah selesai barulah beliau sujud
dua kali kemudian memberi salam.

Hal ini dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh


Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari Mughirah bin
Syubah : bahwa Rosulullah bersabda : Apabila salah
seorang diantaramu berdiri dari dua rakaat, dan belum
sempurna berdirinya, maka hendaklah ia duduk
kembali, dan jika telah sempurna berdirinya, maka
janganlah ia duduk dan hendaklah ia sujud sahwi dua
kali.

d.

Diwaktu ragu-ragu dalam bilangan rakaat


salat.

Dari Abdurrahman bin Auf berkata : saya dengar


Rosulullah bersabda: jika salah seorang diantaramu
ragu dalam salatnya, hingga ia tak tahu, apakah baru
serakaat atau dua rakaat, maka baiknya ditetapkannya
serakaat saja. Jika ia tak tahu apakah dua rakaat
ataukah sudah tiga rakaat, sebaiknya ditetapkan dua
rakaat saja. Jika ia tak tahu apakah tiga rakaat atau
empat rakaat, maka baiknya ditetapkan saja tiga
rakaat. Kemudian sujud bila shalat selesai diwaktu
masih duduk sebelum memberi salam, yaitu sujud
sahwi sebanyak dua kali. (HR. Ahmad, Ibnu Majah
dan Turmudzi).

Hadits diatas menjadi alasan bagi jumhur ulama bahwa


seseorang yang ragu-ragu dalam bilangan rakaat,
hendaklah ia menetapkan saja bilangan yang lebih

sedikit yang diyakini, kemudian ia melakukan sujud


sahwi.

2. Cara mengerjakannya :

Berdasarkan hadist-hadist diatas maka sujud sahwi


dilakukan dengan 2 kali sujud sebelum salam atau
sesudahnya.

Nabi bersabda: jikalau shalat seseorang terlebih atau


terkurang,maka hendaklah ia sujud 2 kali (HR. Muslim).

Adapun bacaan ketika sujud sahwi adalah:

[1]





atau

Tata Cara Mandi Janabah Rosulullah

Dari Aisyah, ia berkata: Adalah Rosulullah apabila mandi


janabat/junub, beliau memulai mencuci kedua tangannya
kemudian menuangkan air dengan tangan kanannya atas
tangan kirinya,lalu beliau mancuci kemaluannya,

kemudian berwudhu (seperti wudhu hendak sholat),


mengambil air lalu memasukkan jari-jarinya kepangkalpangkal rambutnya, menuangkan air atas kepalanya tiga
kali tuangan, kemudian menyirami seluruh badannya, lalu
mencuci kedua kakinya
(HR. Muttafaqunalaihi).

BADAL HAJI














.( : ) .

:
Dari ibnu Abbas: Bahwasannya ada seorang wanita dari
daerah khostam mengadu kepada Rosulullah: Ya
Rosulullah
sesungguhnya
bapakku
sudah
wajib
melaksanakan haji,akan tetapi kondisinya sudah tua
renta, ia sudah tidak bisa duduk tegak diatas punggung
ontanya?
Maka Rosulullah menjawab: Hajikanlah ia! (HR.
Jamaah: Ahmad dan para perawi kitab yang enam(.
:










:

:

.( )


Dari Ibnu Abbas: bahwasannya ada seorang wanita dari
daerah Juhainah datang kepada Nabi Saw. Kemudian ia
berkata: sesungguhnya ibuku telah bernajar untuk haji,
akan tetapi belum sempat melaksanakannya ia
meninggal dunia apakah saya harus menghajikannya..?
Rosulullah menjawab: Iya, Hajikanlah ia (badal hajikan),
karena bagaimana menurutmu seandainya ibumu
mempunyai
hutang
bukankah
engkau
harus
melunasinya..? tunaikanlah hak Allah, sesungguhnya hak
Allah itu lebih berhak untuk dipenuhi.[1]

Urut-Urutan Haji Tamattu' Gelombang 1

Kedatangan calon jamaah haji Indonesia di Jeddah ada


dua gelombang yaitu :
Gelombang I, setelah tiba di Jeddah melanjutkan
perjalanannya ke Madinah (yang tiba sebelum tanggal 25
Dzul Qodah).

Gelombang II, setelah tiba di Jeddah langsung ke Mekkah


(yang tiba sesudah tanggal 25 Dzul qodah).

Sekarang yang kita bahas, Haji Tamattu'


galombang 1.
Di Jeddah.
Setelah sampai di Jeddah calon jamaah menunggu waktu
untuk diberangkatkan ke Madinah

Di Madinah.
Selama di Madinah mengerjakan :

Shalat Arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi.

Ziarah ketempat-tempat bersejarah, bila keadaan


memungkinkan.

Hari terakhir di Madinah :

Ziarah wada ke makam Rasullulah SAW.

Mandi dan mengenakan pakaian ihram di pondokan.

Berangkat menuju Bir Ali.

Di Bir Ali

Shalat sunat ihram dua rakaat.

Mulai Umrah dan mengucapkan niat Umrah.

Melanjutkan perjalanan menuju Mekkah dengan


memperbanyak talbiyah.

Di Mekkah.
Masuk Mekkah
1.

Masuk Masjidil Haram

2.

Lakukan Thawaf

3.

Sai

4.

Lalu Tahallul

Menggunting rambut kepala paling sedikit 3 helai.


Dengan demikian selesailah umrah yang dimulai dari
Bir Ali.
Dapat memulai membayar Dam.

Tinggal di Mekkah.
1. Setelah selesai melakukan umrah sunnah, jamaah
tinggal di Mekkah menunggu sampai datangnya
tanggal 8 Dzul Hijjah.

2. Selama tinggal di Mekkah memperbanyak ibadah


dengan melakukan :
Shalat Jamaah di Masjidil Haram tiap waktu.
Tawaf Sunat
Berdiam di Masjid (Itikaf)
Membaca Al-Quran
Umrah sunat dari Tanim atau Jiranah.

Meninggalkan Mekkah.
1. Persiapan menuju Arafah (tanggal 8 Dzul Hijjah)
dengan melakukan:
Mandi dan Berwudlu.
Berpakaian Ihram.
Shalat sunat ihram dua rakaat.
Mulai ibadah Haji dengan mengucap niat.
2.

Sepanjang perjalanan mambaca Talbiyah.

Di Arafah.
Masuk Arafah.
Bermalam di Arafah menunggu waktu Wuquf.

Wuquf (Tanggal 9 Dzul Hijjah).


1. Mulai Wuquh dengan shalat Dzuhur dan Ashar
dijama dan Qoshor, sebaiknya berjamaah.
2. Memperbanyak ibadah antara lain : membaca doa
Wuquf, membaca Al-Quran dan Berdzikir.
3. Bersiap-siap
untuk
meninggalkan Arafah.

mengakhiri

Wuquf

dan

4. Setelah selesai shalat Maghrib dan Isya yang di


Jama dan di Qoshor, naik kendaraan.
5. Mengakhiri Wukuf.

Di Mudzdalifah.
1. Mencari kerikil sebanyak 49 atau 70 butir.
2. Mabid (menunggu lewat tengah malam).

Di Mina.
1. Selama di Mina kewajiban Jamaah Haji adalah
melontar.
2. Pada tanggal 10 Dzul Hijjah hanya melontar Jumrah
Aqobah saja lalu bertahallul awal dengan memotong
rambut kepala paling sedikit 3 helai lalu berganti
pakaian biasa.
3. Dengan selesai tahallul awal ini maka seluruh
larangan ihram telah gugur kecuali menggauli istri.
4. Setelah tahallul awal kalau keadaan mengizinkan
boleh pergi ke Mekkah untuk melakukan tawaf ifadlah
dan sai sebelum terbenam Matahari, tetapi harus
kembali ke Mina.
5. Pada tanggal 11 dan 12 Dzul Hijjah melontar Jumrah
Ula, Wustho dan Aqobah secara berurutan, kemudian
kembali ke Mekkah. Itulah yang dinamakan Nafar
Awal. Bagi jamaah haji yang pada tanggal 13 Dzul
Hijjah masih berada di Mina diharuskan melontar

ketiga jumrah itu lagi, lalu kembali ke Mekkah. Itulah


yang dinamakan nafar Tsani.

Kembali ke Mekkah.
1. Menuju Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf
Ifadlah (Tawaf Rukun) dan Sai, bagi yang belum
melakukannya.
2. Dengan selesainya Tawaf Ifadlah dan Sai, maka
selesailah pelaksanaan ibadah haji (Tahallul Tsani).
3. Pada hari terakhir di Mekkah sebelum berangkat ke
Jedah, agar melakukan Tawaf Wada (Tawaf
Perpisahan).

Anda mungkin juga menyukai