Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MENYEMIR RAMBUT

Makalah

Disusun sebagai tugas individu mata kuliah masailul fiqih

Dosen pengampu : H. Rasyidi Masyur, MSI

Disusun oleh :

Margini ( 10748 )

FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT ISLAM MAMBA’UL U’LUM SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2019/2020


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islam sangat memperhatikan dan menganjurkan adanya identitas umat islam yang
berbeda dengan identitas umat lainnya, yang tampak dalam kepribadiannya yang lahiriah
sebagai akibat dari adanya perbedaan ajaran islam dengan ajaran lainnya. Karena itu,
penghayatan akidah islam , pelaksaan ibadah, mu’amalah, akhlak serta tradisi yang ada
dalam islam tidak boleh sama dengan umat lainnya, demi memurnikan pengamalan
ajaran islam dan membersihkan atau menjauhkan umat islam dari nilai-nilai yang
bertentangan dengan nilai-nilai islam.
Demikian pula dalam berpenampilan pribadi ( personal appearance ) umat islam
tidak boleh sama atau serupa dengan umat lainnya dalam hal-hal yang bersifat lahiriah,
Misalnya dalam hal makan, minum , pakaian, ruamh dan gaya hidup dan sebagainya.
Umat islam tidak boleh sama atau menyerupai dengan umat lainnya , sebab hal yang
demikian itu bisa mendorong keinginan umat islam untu sama atau menyerupai dengan
umat lainnya dalam hal-hal yang bersifat batiniah ( kepercayaan, sikap mental dan
sebagainya ) sehingga akhirnya umat islam menjadi acuh tak acuh terhadap nilai-nilai
agamanya sendiri.
Dalam rangka mengusahakan pembentukan dan pembinaan identitas islam dan
kepribadian muslim , maka pada tahap pertama setelah nabi hijrah di madinah, nabi
membentuk masyarakat islam dengan tradisi-tradisi yang khas. Untuk itu nabi
menyuruh para sahabatnya agar berbeda dengan kelompok-kelompok lain yang non
muslim dalam penampilan hal-hal yang bersifat lahiriah yang berkaitan dengan hukum-
hukum islam.

A. Rumusan Masalah
1. Pengertian menyemir rambut ?
2. Hukum menyemir rambut dalam perspektif islam ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian menyemir rambut
2. Untuk mengetahui hukum menyemir rambut dalam perspektif islam
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian menyemir rambut
Menyemir ( pewarnaan ) rambut adalah suatu tindakan untuk mengubah warna
rambut. mereka melakukan hal seperti itu mulai dari motif ingin mempercantik diri,
motif ketidaknyamanan dengan keadaan yang tidak sebenarnya, bahkan motif taqlid
yang sekedar ingin di anggap “ gaul ” . dalam hadits “ Barang siapa yang menyerupai
suatu kaum ( segolongan atau kelompok ), maka ia termasuk mereka” . ( hadits riwayat
Abu Daud dari Ibnu Umar dan at - thabrani dari Khidzaifah )
Hadits ini jika dikaitkan dengan hadits riwayat Al-bukhari dan lain - lain di atas,
yang memerintahkan umat islam agar berbeda denagn non muslim, tampaknya bisa
memberikan pengertian atau kesan, bahwa nabi melarang umat islam bertingkah laku
dan penampilan mereka mengenai sendi-sendi agama, yakni akidah dan syariahnya,
maka apabila umat islam melakukan hal-hal yang sama atau serupa dengan hal yang
dilakukan oleh golonga-golongan non muslim mengenai hal-hal yang bukan masalah
agama, misalnya adat- istiadat, kesenian, kebudayaan dan sebagainya . maka islam tidak
melarangnya.

2. Hukum menyemir rambut dalam perspektif islam


Sehubungan dengan hukum menyemir rambut ada satu riwayat yang
menerangkan, bahwa orang orang yahudi dan nasrani tidak memperkenankan menyemir
rambut dan merombaknya, dengan suatu anggapan bahwa berhias dan mempercantik diri
itu dapat menghilangkan arti beribadah dan beragama, seperti yang dikerjakan oleh para
rahib dan ahli zuhud itu. namun rosulullah saw melarang taqlid pada suatu kaum dan
mengikuti jejak mereka, agar selamanya kepribadian umat islam itu berbeda lahir dan
batin.dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rosululloh SAW bersabda : “
sesungguhnya orang orang yahudi tidak mau menyemir rambut , karena itu berbedalah
kamu dengan mereka .” ( Riwayat Bukhari ) .
Ulama menganggap sunnah menyemir rambut kepala yamg telah mulai memutih
( beruban ) berbeda pendapat tentang hukum menyemir rambut dengan warna hitam, ada
yang membolehkan warna hitam, ada yang menganggap mak’ruh disemir warna hitam,
bahkan ada pula yang mengharamkan warna hitam untuk menyemir warna rambut,
dengan alasan kasus ayahanda abu bakar bernama Abu Quhafah yang rambut kepalanya
dan janggutnya sudah sangat putih warnanya, lalu nabi memerintahkan :

Ubahlah ( semirlah ) rambutnya dan jauhilah warna hitam )

Namun, kebanyakan fuqaha membolehkan pengecatan atau penyemiran rambut


dengan warna hitam, dan menurut mahmud Syaltut 1, bahwa islam tidak mengharuskan
dan tidak pula melarang orang islam untuk menyemir rambutnya. Demikian pula islam
tidak menentukan atau menyarankan warna semirnya, islam memberi kebebasan kepada
umat islam mengenai masalah ini, terserah kepada masing-masing yang sesuai dengan
usia, selera,motifnya, dan situasi kondisi yang dihadapi oleh masing-masing.
Pendapat para ulama mengenai hukum menyemir rambut adalah sebagai berikut :
1. Ulama Hanabilah, Malikiyah, dan Hanafiyah
Mereka menyatakan bahwasannya mengecat dengan warna hitam dimakruhkan
kecuali bagi orang yang akan pergi berperang. Maksudnya boleh karena mau pergi
berperang adalah untuk memperdaya musuh, seolah olah tentara islam itu masih
muda - muda, lantaran rambutnya masih berwarna hitam. Padahal mungkin saja ada
yang sudah mulai beruban dan rambutnya berwarna putih.
2. Ulama Madzhab Syafi’i
Mereka umumnya berpendapat bahwa mengecat rambut pada warna hitam
diharamkan, kecuali bagi orang - orang yang akan berperang. Pendapat mereka
berdasarkan pada sabda rosulullah SAW “ Akan ada pada akhir zaman orang-
orang yang akan mengecat rambut mereka dengan warna hitam, mereka tidak akan
mencium bau surga. “

1
Vide Mahmud Syaltut, Al – Fatawa, Mesir, Darul Qalam hal.390
3. Abu yusuf dari ulama hanafiyah
Beliau berpendapat bahwa mengecat rambut dengan warna hitam dibolehkan. Hal
ini berdasarkan sabda rosulullah SAW :
“ Sesungguhnya sebaik-baik warna untuk mengecat rambut dengan warna hitam
ini, karena akan lebih menarik untuk istri-istri kalian dan lebih berwibawa
dihadapan musuh-musuh kalian “ ( HR. Ibnu Majah ). Kebolehan mengecat uban
dengan warna hitam, selain dibolehkan mengecoh lawan, juga boleh untuk urusan
kebahagiaan suami istri. Dan islam sangat menganjurkan agar seseorang
berpenampilan paling baik dihadapan pasangannya. Termasuk mengecat uban
menjadi hitam biar kelihatan awet muda.
4. Menurut imam syafi’i, hambali. Hanafi , dan maliki
Sepakat atas bolehnya menyemir atau mewatnai rambut dengan warna coklat, atau
merah baik dengan bahan inai, katam dan lainnya. Dari abu Malik al-asyja’iy
berkata, dari ayahnya berkata : Dahulu kami menyemir uban bersama rosululloh
SAW dengan al waras ( warna merah kekuningan ) dan za’faron ( kunyit ). ( HR.
Ahmad dan al Bazar ).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Menyemir dengan warna hitam adalah dilarang, apabila menyemir rambut dengan
warna hitam adalah suatu peperangan untuk mengelabuhi lawan atau musuh agar
kelihatan masih muda meskipun sudah beruban itu diperbolehkan. Sedangkan menyemir
untuk warna selain hitam itu diperbolehkan tidak ada larangannya sesuai situasi dan
kondisi
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal dan haram dalam islam, trj. H. Mua’amal Hamidy,
( Bangil : PT. Bina Ilmu, 1993 ), Hal. 96-97

http;/myislamagamaku.blogspot.com/2012/04/menyemir rambutdalam perspekti


hukum.html

Komisi fatwa Majelis ulama indonesia

Mahmud Syaltut, hal.390

Anda mungkin juga menyukai