LOKASI :
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS PSIKOLOGI
MALANG
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Hasil
Oleh:
..................................................... .....................................................
NIP. NIP.
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Hasil
Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan izin kepada kami berupa
rahmat dan hidayahnya dalam menyelesaikan laporan PKL dengan baik. Penyusunan laporan
PKL (Praktik Kerja Lapangan) ini merupakan sebuah persyaratan dalam menyelesaikan tugas
kegiatan pengaplikasian pembelajaran secara langsung di lapangan bagi mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam penyusunan hasil kerja kami
secara kurang lebih selama satu bulan ditempat Praktik Kerja Lapanagan, kami sangat menyadari
bahwa banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam tulisan ini. Selain itu keberhasilan
kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang membimbing kami secara moril,
materil dan hal lain. Kami ingin mengucapkan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr Siti Mahmudah, M.Si sebagai Dekan Fakultas Psikologi, yang telah memafasilitasi
kegiatan kami dengan kebijakannya.
2. Pak iqbal, selaku ketua pelaksana
3. Aris, selaku pembimbing
4. Kepala sekolah
5. Pamong
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak kami sebutkan satu persatu
Maka dari banyaknya kekurangan dan kesalahan yang terdapat dari tulisan ini besar
harapan kami kepada semua civitas akademika yang akan membaca tulisan ini melakukan
pengembangan dari apa yang mungkin bisa dikembangkan menjadi kemanfaatan bagi khalayak
banyak.
Tim Penyusun
PROGRAM KEGIATAN
program kegiatan yang disusun bersama bersama DPL dan juga disetejui oleh pamong di
instansi atau lembaga.
Program ini didasarkan kepada hasil angket, wawancara dan observasi yang didapat
dimana dari hasil angket kepuasan santri terhadap guru mayoritas memberikan penilaian kepada
kinerja guru. Hasil ini ditindak lanjuti dengan melakukan wawancara kepada beberapa santri dan
juga guru yang memberikan verifikasi dari hasil angket yang disebarkan.
Maka berangkat dari temuan ini kami menyarankan perlu adanya pelatihan kepada guru
untuk memberikan pengembangan skill yang mampu untuk menunjang kemampuan guru dalam
menumbuhkan minat dan semangat santri dalam belajar dikelas.Berhasilnya pembelajaran di
kelas akan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah pada tahun ini menjadi sekolah
dengan nilai ujian nasional yang memuaskan ditingkat kota Malang.
B. Konsep BK
Belum adanya fungsi dan tugas yang jelas dari BK membuat kami ingin memberikan
saran terhadap bagaimana bentuk, tugas dan fungsi BK yang dirasa cukup untuk memberikan
pelayanan yang optimal kepada sekolah dengan ciri khusus. Sekolah dengan ciri khusus seperti
bertipe islam dan boarding school tidak bisa disamakan kegiatan bimbingan konselingnya
dengan sekolah yang tidak memiliki jenis yang sama.
C. Optimalisasi Ekstrakulikuler
Kegiatan ini juga merupakan temuan yang sama dengan program kegiatan pertama
pelatihan untuk tenaga pendidik. Berangkat dari angket yang kita sebarkan tenang permasalahan
yang sedang dihadapi oleh para santri. Hampir semua responden dari angket yang disebarkan
memberikan jawaban mereka pernah melakukan pengrusakan terhadap sarara dan prasaran
sekolah dan juga pernah melihat santri lain melakukan kegiatan vandalism di lingkungan
sekolah.
D. Penelitian : Pengaruh Pemberian Murotal Al-Quran pada Malam Hari Terhadap
Optimalisasi Hafalan Santri
Penelitian ini merupakan bentuk pengembangan dari ciri khas dari sekolah yaitu sekolah
tahfidz. Tahfidz sendiri adalah hal yang membuat sekolah ini berbeda dari sekolah lain. Kegiatan
santri dalam menghafal Al-Quran disekolah ini tidak sama dengan para penghafal Al-Quran lain,
karena disini mereka juga memiliki beban lain seperti pembelajaran umum disekolah dan juga
kegiatan diasrama.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
(Laporan kegiatan berdasarkan program kerja yang disusun dengan DPL dan juga kegiatan lain
yang diminta oleh instansi atau lembaga)
Pada pelaksanaanya program kegiatan pelatihan guru, Konsep BK dan juga optimalisasi
ekstrakulikuler hanya diminta dalam bentuk laporan dan saran dari pihak sekolah maka hanya
sebatas tulisan saja. Hambatan lain yang membuat program kegiatan ini hanya sebatas laporan
saja adalah prosedur penelitian yang diambil adalah jenis penelitian eksperimen yang memiliki
prosedur yang cukup memakan waktu yang lama dalam persiapannya sehingga menggangu
kegiatan yang lain.
A. Pelatihan untuk tenaga pendidik
A. Latar Belakang
Komponen didalam sebuah sekolah adalah adanya pimpinan sekolah, karyawan, guru dan
murid. Sekolah merupakan tempat individu berkembang secara kemampuan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan ketrampilan yang
dibutuhkan dianya serta orang-orang (Kemendikbud, 2017). Perkembangan ini menuntut ujung
tombak dari kegiatan belajar mengajar yaitu guru sebagai tenaga pendidik yang akan membantu
anak dalam mencapai tujuan dari pendidikan. Menurut Doni Koesoma dalam karyanya bertajuk
pendidikan karakter menyebutkan bahwa pendidikan merupakan sebuah konsep yang sangat
abstrak. Konsep ini memiliki tujuan yang bergantung kedalam komponen manusia yang berada
pada intitusi. Konsep dari pendidikan juga bersifat temporal yang artinya memiliki kebutuhan
atau tuntutan dari waktu. Contohnya pada masa kerajaan dahulu dimana menaklukan wilayah
adalah sebuah kebanggaan bagi seorang raja, pendidikan untuk menjadi pewaris tahta adalah
bagaimana strategi perang, menunggagng kuda, memanah dan menggunakan pedang. Pada
zaman sekarang ini tuntutan perkembangan teknologi 4.0 dan society 5.0 merupakan tantangan
manusia dizaman ini.
Perkembangan yang menjadi tujuan pendidikan terjadi antara guru sebagai pengembang
dan murid sebagai penerima. Hubungan ini bisa diibaratkan seperti seorang guru adalah yang
membantu seorang anak untuk melewati lembah ketidaktahuan menjadi mengerti akan sebuah
hal. Untuk membantu seorang anak melewati lembah tersebut seorang guru tentunya harus
memiliki dasar pengetahuan tentang lembah tersebut. Pengetahuan yang harus dimiliki.
Kompetensi guru menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 tentang
B. Landasan Kegiatan
1. Dalam surah Al Israa’ ayat 82 Allah berfirman: “Dan Kami turunkan Al-Qur’an menjadi
obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian” (Q.S. Al-Israa’: 82).
2. Hadits : “Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: “Sebaik-baik
pengobatan adalah (dengan) Al-Qur’an.” (H. R. Ibnu Majah).
3. Questioner yang disebarkan.
4. Hasil wawancara dan observasi.
5. Standar Nasional seorang tenaga pendidik menurut Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
C. Hasil Yang Diharapkan
Peningkatan kompetensi sosial seorang guru akan memberikan dampak positif bagi
perilaku santri dengan berkurangnya pelanggaran disiplin, memiliki adab yang baik, tidak
adanya lagi vandalism dan kekerasan antar santri.
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN
A. Nama Pelatihan
Nama kegiatan ini adalah “Pelatihan hubungan interpersonal guru dan murid
sebagai upaya peningkatan pemberantasan permasalahan sekolah”.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberi pelatihan bagaimana seorang guru
membangun hubungan antara seorang guru dan murid.
b. Tujuan Khusus
1) Mengatasi permasalahan kedisiplinan, adab, vandalism, kekerasan melalui hubungan
baik guru dan murid untuk memberikan pengaruh yang baik.
2) Meningatkan kompetensi sosial guru sesuai dengan kompetensi yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah.
3) Upaya peningkatan prestasi sekolah dengan harapan hubungan interpersonal yang
baik antara guru dapat meningkatkan minat belajar.
C. Perkiraan Waktu
Pelatihan pada akan diadakan pada :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
D. Unit Kompetensi
1. Knowledge : guru mampu menghadirkan masalah-masalah yang dialaminya dan mampu
menyadari problem yang ada dalam pikirannya.
2. Skill : guru mampu mengolah permasalahan yang dimiliki dan mencari problem solving
dari permasalahan yang dialami oleh siswa.
b. Anggaran Kegiatan
Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan maksimal, maka diperlukan
dana sebesar yang bersumber dari : dana sekolah
H. Sesi acara secara detail
Untuk detail acara secara lengkapnya terdapat pada lampiran halaman belakang.
BAB III
PENUTUP
Guru dan murid adalah dua komponen utama sebuah Negara dalam menghadapi
tantangan global yang lebih rumit. Menurut Santrock (2014) yang merupkan tokoh psikologi
perkembangan menyebutkan bahwa masa remaja merupakan dimana orang yang dianggap
dekat dengan mereka akan memberikan pengaruh bagaimana cara mereka berpikir dan
berperilaku. Diharapkan dengan pelatihan ini seorang guru mampu untuk menjadi seseorang
yang dekat dengan para murid sehingga mampu untuk mengontrol perilaku dari para santri.
Lampiran 1
Jadwal Acara
“Pelatihan hubungan interpersonal guru dan murid sebagai upaya peningkatan
pemberantasan permasalahan sekolah”
SMP Ar-Rahmah Tahfidz Hidayatullah Malang
Catatan
Jenis : Faktor Penyebab : Pendekatan :
1. Pribadi A. Ekonomi A. Diberi Informasi
2. Sosial B. Keluarga B. Dibantu dalam penyesuaian diri
3. Karir C. Pribadi C. Dibantu dalam Pembinaan
4. Belajar D. Lingkungan Sekolah
E. Lingkungan luar sekolah
F. Kesehatan
G. Potensi
3. Tahap Pelaksanaan
a. Apabila santri memiliki masalah yang sama maka diadakan Konseling secara
kelompok.
b. Apabila santri memiliki masalah secara pribadi maka aka nada bimbingan langsung
dengan konselor secara tertutup.
Teknis Pelaksanaan
Nama Kegiatan : Konseling Terbuka
Waktu :Senin dan Kamis, Ba’da Dhuhur
Tempat : Ruang BK
Mekanisme : - Sosialisasi BK (dengan masuk pada tiap-tiap kelas)
C. Optimalisasi Ekstrakulikuler
BAB I
PENDAHULUAN
A. LANDASAN
1. Undang –undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional :
a) Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembang nya potensi murid.
b) Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan di selenggarakan dengan memberi keteladanan.
c) Pasal 12 ayat (1b) menyatakan bahwa setiap murid pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan pendididkan yang sesuai dengan bakatnya, minat, dan
kemampuan.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan
konseling untuk menbantu pengembangan murid sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan
minat meraka melalui kegiatan yang secarak husus di selenggarakan oleh pendidik atau
tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan disekolah.
PROGRAM KEGIATAN
A. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan kegiatan yang
menunjang dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan
pengetahuan dan kemempuan penalaran siswa, ketrampilan melalui hobi dan minatnya serta
mengembangkan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan program kokurikuler.
B. JENIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1) Futsal.
2) Bola basket.
3) Bela Diri (Karate).
4) Web Desain.
5) Jurnalistik.
6) Banjari/Hadrah.
7) Seni Baca Al Quran (Qiro’ah).
8) Robotik.
C. BENTUK KEGIATAN
1) Individual yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang di ikuti peserta didik secara
perorangan.
2) Klasikal yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang di ikuti oleh kelompok-kelompok
murid.
3) Kegiatan di lapangan, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang di ikuti seorang atau
sejumlah murid melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.
4) Pilihan Guru, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang di ikuti oleh sekolompok siswa
yang merupakan hasil pilihan dari guru bidang studi tertentu.
D. BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN
Kegiatan pengembangan diri yang di selenggarakan oleh sekolah dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan murid secara
individual, kelompok, dan klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik kelas IX adalah
KEPANDUAN, sedang ekstrakurikuler yang menjadi pilihan bagi peserta didik kelas IX
adalah :
1) Futsal.
2) Bola basket.
3) Bela Diri (Karate).
4) Web Desain.
5) Jurnalistik.
6) Banjari/Hadrah.
7) Seni Baca Al Quran (Qiro’ah).
8) Robotik.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. KETENTUAN EKSTRAKURIKULER
1. Jenis kegiatan ekstra ditentukan oleh sekolah dan disesuaikan dengan kebutuhan atau
hasil usulan dari guru atau siswa.
2. Dilaksanakan setelah atau sesudah jam pelajaran (KBM) berlangsung.
3. Kegiatan ekstrakurikuler wajib di hentikan untuk melaksanakan sholat pada saat waktu
sholat tiba.
4. Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat persetujuan pimpinan sekolah.
5. Kegiatan ekstrakurikuler di liburkan satu minggu menjelang ulangan tengah semestar,
ulangan akhir semester, dan ujian.
6. Kegiatan ekstrakurikuler wajib di dampingi oleh pembina/pelatih.
B. Prosedur Kerja
C. PERENCANAAN KEGIATAN
1) Sasaran kegiatan
2) Substansi kegiatan
3) Pelaksanaan kegiatan dan pihak pihak terkait, serta keorganisasiannya
4) Waktu dan tempat
5) Sarana
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
1) Kegiatan ekstrakurikuler di laksanakan oleh pembina dan pelatih.
2) Rekrutman pelatih ekstrakurikuler yang mengacu pada peraturan ke pegawaian SMP
Integral Ar-Rahmah Tahfidz Hidayatullah Malang.
3) Kegiatan ekstrakurikuler di laksanakan di luar jam KMB selama120 menit
4) Kegiatan ekstrakurikuler di laksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan,
waktu, tempat dan pelaksanaan sebagai mana yang telah di rencanakan.
E. PENILAIAN KEGIATAN
Hasil dan proses kegiatan ekstrakurikuler di nilai secara kualititatif dan di laporkan
kepada kepala sekolah dan bidang kependidikan SMP Integral Ar-Rahmah Tahfidz Hidayatullah
Malang.
F. PENDANAAN
PENUTUP
Demikian uraian singkat tentang pedoman kegiatan ekstrakurikuler SMP Integral Ar-
Rahmah Tahfidz Hidayatullah Malang. Di harapkan dengan pedoman ini, SMP Integral Ar-
Rahmah Tahfidz Hidayatullah Malang menpunyai acuan standar dan target yang jelas serta
terstruktur dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler. Pedoman ini hanya membuat hal- hal
pokok dan standar minimal sehingga sangat mungkin untuk di kembangkan dan di uraikan lebih
jelas dalam inplementsinya disekolah. Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran dalam
rangka penyempurnaan penyusunan pedoman kegiatan ekstrakurikuler ini sangat di perlukan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Perlu adanya pengembangan dari pihak sekolah untuk membuat sebuah perubahan dari
cara belajar. Santri yang sudah memiliki beban untuk menghafal Al-Quran sebanyak 30 juz
tidaklah merupakan kegiatan yang mudah dan memakan banyak energy dan tenaga maka dari itu
perlu kerjasama dari semua pihak didalam structural sekolah untuk membuka pikiran dalam
mengembangkan cara belajar yang lebih menumbuhkan minat dan keingin dari para santri untuk
bersemangat menerima pembelajaran umum di kelas.
Perlu adanya riset-riset selanjutnya dari berbagai pihak dalam pengembangan sehingga
melimpahnya data akan sangat berguna dalam pengembangan sumber daya manusia dan
kekurangan yang masih ada ditubuh sekolah sehingga menjadikan sekolah yang semakin maju
dalam melahirkan para penghafal Al-Quran yang juga menguasi ilmu pengetahuan umum
sehingga tidak tertinggal dalam urusan dunia.
Urgensi pembentukan BK juga menjadi sorotan kami karena akan sangat berguna dalam
mengurangi kegiatan vandalism dan kekerasan di sekolah. Adanya ruangan bagi para santri
untuk mencurahkan kepada konselor permasalahan akan memberikan dampak baik berupa
mengurangi energy negatif yang sedang dihadapi oleh para santri dan juga memberikan
informasi dan data tentang bagaimana kehidupan mereka dan apa yang mereka rasakan.
LAMPIRAN
Lampiran i : Form program kerja (buku pedoman PKL hal. 27)
(wajib ada dan dilampirkan)
Lampiran ii : Pengajuan nama Pamong (buku pedoman PKL hal. 21)
(wajib ada dan dilampirkan)
Lampiran iii : Berita acara serah terima PKL (buku pedoman PKL hal. 22)
(wajib ada dan dilampirkan)
Lampiran iv : Kunjungan & supervisi PKL (buku pedoman PKL hal. 24)
(dilampirkan jika ada)
Lampiran v : Daftar hadir peserta PKL (buku pedoman PKL hal. 23)
(wajib ada dan dilampirkan)
Lampiran vi : Form penilaian oleh lembaga PKL (buku pedoman PKL hal. 25)
(wajib ada dan dilampirkan)
(ralat dibuku pedoman : untuk penilaian oleh lembaga PKL yang ttd
adalah pamong)
Lampiran vii : Form penilaian oleh DPL PKL (buku pedoman PKL hal. 26)
(wajib ada dan dilampirkan)
Lampiran viii : Form laporan kegiatan individu (buku pedoman PKL hal. 28)
(wajib ada dan dilampirkan)