Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL)

LOKASI :

PONDOK PESANTREN TAHFIDZ SMP SMA INTEGRAL AR-ROHMAH

DISUSUN OLEH :

PRASABDA TARUNA SUMARDANI (16410161)

ADHETIO RINOLVA PUTRA (16410162)

FAZA AULIA ROBBY (16410164)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSIATAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2019
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Hasil

Praktek Kuliah Lapangan (PKL)

PONDOK PESANTREN TAHFIDZ SMP SMA INTEGRAL AR-ROHMAH

telah disetujui tanggal………......., 2019

Oleh:

Dosen Pembimbing Lapangan Pamong

..................................................... .....................................................

NIP. NIP.
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Hasil

Praktek Kuliah Lapangan (PKL)

PONDOK PESANTREN TAHFIDZ SMP SMA INTEGRAL AR-ROHMAH

telah disahkan tanggal………......., 2019

Oleh:

DEKAN FAKULTAS PSIKOLOGI

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Dr. Siti Mahmudah, M.Si

NIP. 19671029 1994 03 20001


Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan izin kepada kami berupa
rahmat dan hidayahnya dalam menyelesaikan laporan PKL dengan baik. Penyusunan laporan
PKL (Praktik Kerja Lapangan) ini merupakan sebuah persyaratan dalam menyelesaikan tugas
kegiatan pengaplikasian pembelajaran secara langsung di lapangan bagi mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam penyusunan hasil kerja kami
secara kurang lebih selama satu bulan ditempat Praktik Kerja Lapanagan, kami sangat menyadari
bahwa banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam tulisan ini. Selain itu keberhasilan
kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang membimbing kami secara moril,
materil dan hal lain. Kami ingin mengucapkan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr Siti Mahmudah, M.Si sebagai Dekan Fakultas Psikologi, yang telah memafasilitasi
kegiatan kami dengan kebijakannya.
2. Pak iqbal, selaku ketua pelaksana
3. Aris, selaku pembimbing
4. Kepala sekolah
5. Pamong
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak kami sebutkan satu persatu

Maka dari banyaknya kekurangan dan kesalahan yang terdapat dari tulisan ini besar
harapan kami kepada semua civitas akademika yang akan membaca tulisan ini melakukan
pengembangan dari apa yang mungkin bisa dikembangkan menjadi kemanfaatan bagi khalayak
banyak.

Malang, ……… 2019

Tim Penyusun

Kelompok PKL SMP SMA Integral Ar-Rohmah


Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang/Dasar Pemikiran Pelaksanaan Program
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu program wajib fakultas
yang harus diikuti seluruh Mahasiswa khususnya Mahasiswa Psikologi Angkatan 2016.
Dalam hal ini, dapat dilihat pada Satuan Kredit Studi (SKS). Mengingat hal tersebut,
dalam disiplin keilmuan Psikologi ada lima peminatan yang bisa diambil yaitu Psikologi
dalam Pendidikan, Psikologi dalam Industri dan Organisasi, Psikologi dalam Sosial,
Psikologi dalam Forensik, dan Psikologi dalam Klinis atau Kesehatan.
Mengingat keterlambatan dalam melakukan pertemuan dengan pamong di sebuah
Industri dan jangka waktu pengumpulan berkas pendaftaran peserta PKL yang pendek
sehingga kelompok ini mengambil bagian Pendidikan karena dinilai lebih cepat dan
gampang. Dan memutuskan lokasi SMP Integral Ar-Rohmah Pondok Pesantren Ar-
Rohmah Tahfid Putra sebagai destinasi untuk menjalankan Praktek Kerja Lapangan.
Alasan kelompok memilih tempat tersebut karena ada satu orang diantara kelompok kami
yang juga menjadi pengajar disana merasa banyak PR yang harus dikerjakan sekolah
dalam menyelesaikan beberapa macam masalah yang terjadi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kelompok ini, antara
lain: (1) banyak terjadinya kekerasan yang terjadi antar siswa, (2) perilaku vandalism
dengan merusak fasilitas-fasilitas umum sekolah, (3) kurangnya adab santri pada guru,
(4) dan kurangnya disiplin waktu pada siswa. Begitupun ada hal yang perlu diperhatikan
yaitu pada tatanan guru, dari hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan
kurangnya citra diri guru dan hubungan interpersonal guru dan murid yang menyebabkan
timbulnya beberapa permasalahan tersebut. Dan tidak lupa juga secara umum, setelah
pergantian kepala sekolah yang baru sekolah belum memiliki BK sendiri. Karenanya,
mulai dari fasilitas dan konsep-konsep BK masih tahap pembuatan.
TUJUAN
a. PESERTA PKL
- Tempat untuk melihat bagaimana bertemu dengan sistem yang lebih besar.
- Sebagai sarana bagi kami untuk mempraktekan keilmuan secara teoritis ataupun secara
praktis yang sudah didapatkan.
b. SEKOLAH
- Memberikan solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh sekolah dalam
bidang psikologi.
MANFAAT
a. PESERTA PKL
- Sebagai saran untuk mempersiapkan diri guna melihat bagaimana cara bekerja sebagai
seorang professional dimasa depannya.
b. SEKOLAH
- Memberikan saran dan rekomendasi yang bersifat konstruktif bagi kemajuan sekolah.
PIHAK YANG TERLIBAT
a. PESERTA PKL
b. SEKOLAH
c. FAKULTAS
BAB II

PROGRAM KEGIATAN

program kegiatan yang disusun bersama bersama DPL dan juga disetejui oleh pamong di
instansi atau lembaga.

A. Pelatihan untuk tenaga pendidik

Program ini didasarkan kepada hasil angket, wawancara dan observasi yang didapat
dimana dari hasil angket kepuasan santri terhadap guru mayoritas memberikan penilaian kepada
kinerja guru. Hasil ini ditindak lanjuti dengan melakukan wawancara kepada beberapa santri dan
juga guru yang memberikan verifikasi dari hasil angket yang disebarkan.

Maka berangkat dari temuan ini kami menyarankan perlu adanya pelatihan kepada guru
untuk memberikan pengembangan skill yang mampu untuk menunjang kemampuan guru dalam
menumbuhkan minat dan semangat santri dalam belajar dikelas.Berhasilnya pembelajaran di
kelas akan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah pada tahun ini menjadi sekolah
dengan nilai ujian nasional yang memuaskan ditingkat kota Malang.

B. Konsep BK

Belum adanya fungsi dan tugas yang jelas dari BK membuat kami ingin memberikan
saran terhadap bagaimana bentuk, tugas dan fungsi BK yang dirasa cukup untuk memberikan
pelayanan yang optimal kepada sekolah dengan ciri khusus. Sekolah dengan ciri khusus seperti
bertipe islam dan boarding school tidak bisa disamakan kegiatan bimbingan konselingnya
dengan sekolah yang tidak memiliki jenis yang sama.

C. Optimalisasi Ekstrakulikuler

Kegiatan ini juga merupakan temuan yang sama dengan program kegiatan pertama
pelatihan untuk tenaga pendidik. Berangkat dari angket yang kita sebarkan tenang permasalahan
yang sedang dihadapi oleh para santri. Hampir semua responden dari angket yang disebarkan
memberikan jawaban mereka pernah melakukan pengrusakan terhadap sarara dan prasaran
sekolah dan juga pernah melihat santri lain melakukan kegiatan vandalism di lingkungan
sekolah.
D. Penelitian : Pengaruh Pemberian Murotal Al-Quran pada Malam Hari Terhadap
Optimalisasi Hafalan Santri

Penelitian ini merupakan bentuk pengembangan dari ciri khas dari sekolah yaitu sekolah
tahfidz. Tahfidz sendiri adalah hal yang membuat sekolah ini berbeda dari sekolah lain. Kegiatan
santri dalam menghafal Al-Quran disekolah ini tidak sama dengan para penghafal Al-Quran lain,
karena disini mereka juga memiliki beban lain seperti pembelajaran umum disekolah dan juga
kegiatan diasrama.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
(Laporan kegiatan berdasarkan program kerja yang disusun dengan DPL dan juga kegiatan lain
yang diminta oleh instansi atau lembaga)
Pada pelaksanaanya program kegiatan pelatihan guru, Konsep BK dan juga optimalisasi
ekstrakulikuler hanya diminta dalam bentuk laporan dan saran dari pihak sekolah maka hanya
sebatas tulisan saja. Hambatan lain yang membuat program kegiatan ini hanya sebatas laporan
saja adalah prosedur penelitian yang diambil adalah jenis penelitian eksperimen yang memiliki
prosedur yang cukup memakan waktu yang lama dalam persiapannya sehingga menggangu
kegiatan yang lain.
A. Pelatihan untuk tenaga pendidik
A. Latar Belakang

Komponen didalam sebuah sekolah adalah adanya pimpinan sekolah, karyawan, guru dan
murid. Sekolah merupakan tempat individu berkembang secara kemampuan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan ketrampilan yang
dibutuhkan dianya serta orang-orang (Kemendikbud, 2017). Perkembangan ini menuntut ujung
tombak dari kegiatan belajar mengajar yaitu guru sebagai tenaga pendidik yang akan membantu
anak dalam mencapai tujuan dari pendidikan. Menurut Doni Koesoma dalam karyanya bertajuk
pendidikan karakter menyebutkan bahwa pendidikan merupakan sebuah konsep yang sangat
abstrak. Konsep ini memiliki tujuan yang bergantung kedalam komponen manusia yang berada
pada intitusi. Konsep dari pendidikan juga bersifat temporal yang artinya memiliki kebutuhan
atau tuntutan dari waktu. Contohnya pada masa kerajaan dahulu dimana menaklukan wilayah
adalah sebuah kebanggaan bagi seorang raja, pendidikan untuk menjadi pewaris tahta adalah
bagaimana strategi perang, menunggagng kuda, memanah dan menggunakan pedang. Pada
zaman sekarang ini tuntutan perkembangan teknologi 4.0 dan society 5.0 merupakan tantangan
manusia dizaman ini.

Perkembangan yang menjadi tujuan pendidikan terjadi antara guru sebagai pengembang
dan murid sebagai penerima. Hubungan ini bisa diibaratkan seperti seorang guru adalah yang
membantu seorang anak untuk melewati lembah ketidaktahuan menjadi mengerti akan sebuah
hal. Untuk membantu seorang anak melewati lembah tersebut seorang guru tentunya harus
memiliki dasar pengetahuan tentang lembah tersebut. Pengetahuan yang harus dimiliki.
Kompetensi guru menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi


guru, adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi Pedagogik, yaitu merupakan Kemampuan dalam pengelolaan peserta


didik yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan,
pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum/silabus,
perancangan pembelajaran, pelakanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,
evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikya.
2. Kompetensi Kepribadian, yaitu Kemampuan kepribadian yang berakhlak mulia,
stabil, dan dewasa, arif dan bijaksana, menjadi teladan, mengavaluasi kinerja
sendiri, mengembangkan diri dan religius.
3. Kompetensi Sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan, menggunakan teknologi
komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan d)
bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
4. Kompetensi Profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang meliputi, konsep, struktur, dan metode
Kompetensi Guru dalam Melaksanakan dan Mengelola kurikulum sekolah,
hubungan konsep antarmata pelajaran terkait. Hubungan antara guru dan murid
dari penelitian Widya P. Pontoh memiliki hubungan yang positif dalam
meningkatkan pengetahuan anak. Pendapat ini diperkuat oleh hasil penelitian
Darliana Sinomin yang menyebutkan kompetensi guru akan berpengeruh kepada
kemampuan penguasaan kelas. Santrock juga menyebutkan bahwa pada masa
remaja awal teman adalah orang yang memberikan pengaruh sosial besar.
Kemampuan guru untuk menjadi teman akan memberikan dampak sosial yang
lebih benar bagi seorang murid.
Husein (2019) menyebutkan bahwa dialog sosial antara setiap aspek yang berada didalam
dinamika lembaga pendidikan. Pertukaran inforamasi akan terjadi antara guru yang satu dengan
guru yang lain. Hambatan yang dihadapi oleh guru satu mungkin sudah diselesaikan oleh guru
yang lain begitu seterusnya hingga terpecahkan sebuah permasalahan berdasarkan pengalaman
dilapangan. Pemecahan masalah juga seharusnya juga didampingi oleh pembuktian seorang ahli
yang mengerti akan keadaan secara skala yang lebih luas yaitu seorang ahli agar mendukung cara
pemecahan yang digunakan oleh guru yang satu dapat digunakan oleh banyak guru serta berlaku
untuk banyak siswa.
Cara recruitment dari sekolah juga harus memperhatikan kompetensi yang sudah
ditetapkan oleh kementrian pendidikan pada empat aspek yang harus dimiliki oleh seorang
pengajar berupa sosial, pedagogic, kepribadian dan profesionalitas. Ilahm Lubis dalam Tesis
yang berjudul Kompetensi Profesional Guru di Madrasah Aliyah PP Qismulaly Al Washaliyah
Kabupaten Serdang Bedagai menyebutkan salah satu cara perbaikan guru yang paling mudah
dengan biaya dan waktu yang sangat kecil adalah dengan in the house training yang diamana
salah satu bentuknya adalah diskusi antara sesame pengajar tentang permasalahan yang mereka
hadapi dilapangan. Kegiatan berbagai pengalaman inilah yang diharapkan akan membuahkan
sebuah rumusan bagaimana cara menghadapi santri dengan Model A, B, C dan seterusnya.
Kemitraan ataupun jaringan yayasan yang sudah besar juga dapat dimanfaatkan sebagai wadah
untuk memberikan pengalaman mereka terhadap hambatan yang dialami.

B. Landasan Kegiatan
1. Dalam surah Al Israa’ ayat 82 Allah berfirman: “Dan Kami turunkan Al-Qur’an menjadi
obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian” (Q.S. Al-Israa’: 82).
2. Hadits : “Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: “Sebaik-baik
pengobatan adalah (dengan) Al-Qur’an.” (H. R. Ibnu Majah).
3. Questioner yang disebarkan.
4. Hasil wawancara dan observasi.
5. Standar Nasional seorang tenaga pendidik menurut Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
C. Hasil Yang Diharapkan

Peningkatan kompetensi sosial seorang guru akan memberikan dampak positif bagi
perilaku santri dengan berkurangnya pelanggaran disiplin, memiliki adab yang baik, tidak
adanya lagi vandalism dan kekerasan antar santri.

BAB II
RENCANA PELAKSANAAN

A. Nama Pelatihan
Nama kegiatan ini adalah “Pelatihan hubungan interpersonal guru dan murid
sebagai upaya peningkatan pemberantasan permasalahan sekolah”.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberi pelatihan bagaimana seorang guru
membangun hubungan antara seorang guru dan murid.
b. Tujuan Khusus
1) Mengatasi permasalahan kedisiplinan, adab, vandalism, kekerasan melalui hubungan
baik guru dan murid untuk memberikan pengaruh yang baik.
2) Meningatkan kompetensi sosial guru sesuai dengan kompetensi yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah.
3) Upaya peningkatan prestasi sekolah dengan harapan hubungan interpersonal yang
baik antara guru dapat meningkatkan minat belajar.
C. Perkiraan Waktu
Pelatihan pada akan diadakan pada :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :

D. Unit Kompetensi
1. Knowledge : guru mampu menghadirkan masalah-masalah yang dialaminya dan mampu
menyadari problem yang ada dalam pikirannya.

2. Skill : guru mampu mengolah permasalahan yang dimiliki dan mencari problem solving
dari permasalahan yang dialami oleh siswa.

3. Afektif : guru mampu mengendalikan hubungan baik dengan siswa.

E. Persyaratan Peserta Pelatihan dan Fasilitas


Sasaran dari kegiatan pelatihan ini adalah : semua guru SMP.
F. Persyaratan Instruktur
1. Pendidikan :
a) Lulusan psikologi yang berkonsentrasi pada bidang pendidikan
b) Berpegalaman di bidang pendidikan
c) Memiliki kemampuan verbal dan nonverbal
d) Memilki ketrampilan dalam beradaptasi
2. Persyaratan Kompetensi
a) Teknis : Mampu menguasai materi yang akan dijabarkan tentang psikologi remaja
awal dan juga membanguna hubungan interpersonal antara guru dan siswa.
b) Metodologi :
 Menguasi metode ceramah dan presentasi
3. Pengalaman Kerja : pernah menjadi pembicara dalam tema yang sama atau merupakan
seorang sarjana yang berfokus kepada spesialiasi psikologi di bidang pendidikan.
G. Metode dalam Pelatihan
2. Ceramah
a) Tujuan : Metode ini dilakukan pelatih untuk menjelaskan kepada peserta pelatihan
terkait jalannya pelatihan tersebut. Metode ini dilakukan sebelum proses pelatihan
dimulai yaitu dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
peserta pelatihan terkait psikologi remaja dan membangun hubungan interpersonal
antara guru dan murid.
b) Waktu :
c) Fasilitas : LCD, Laptop, alat tulis, meja dan kursi.
d) Prosedur : memberikan pretest dilanjutkan dengan pelatih memberikan penjelasan
mengenai bagaimana psikologi remaja dan membangun hubungan interpersonal
antara guru dan murid. Diakhiri dengan post test tentang kepuasaan pelatihan yang
diberikan.

b. Anggaran Kegiatan
Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan maksimal, maka diperlukan
dana sebesar yang bersumber dari : dana sekolah
H. Sesi acara secara detail
Untuk detail acara secara lengkapnya terdapat pada lampiran halaman belakang.
BAB III
PENUTUP

Guru dan murid adalah dua komponen utama sebuah Negara dalam menghadapi
tantangan global yang lebih rumit. Menurut Santrock (2014) yang merupkan tokoh psikologi
perkembangan menyebutkan bahwa masa remaja merupakan dimana orang yang dianggap
dekat dengan mereka akan memberikan pengaruh bagaimana cara mereka berpikir dan
berperilaku. Diharapkan dengan pelatihan ini seorang guru mampu untuk menjadi seseorang
yang dekat dengan para murid sehingga mampu untuk mengontrol perilaku dari para santri.

Demikian proposal ini kami buat, sebagai gambaran bagi pelaksanaan


“HUBUNGAN INTERPERSONAL GURU DAN MURID” sebagai suatu bentuk
pelatihan yang memiliki tujuan untuk sarana belajar bagi mahasiswa dan sebuah solusi bagi
institusi.

Lampiran 1
Jadwal Acara
“Pelatihan hubungan interpersonal guru dan murid sebagai upaya peningkatan
pemberantasan permasalahan sekolah”
SMP Ar-Rahmah Tahfidz Hidayatullah Malang

No waktu Acara Keterangan Pemateri


1 08.00 – 08.30 Pembukaan Dibuka oleh kepala sekolah Ust. Nurcholis
dan ketua panitia
2 08.30 – 08.45 Kontrak Belajar Sediakan papan khusus atau
(Training) kertas karton untuk
menempel hasil perjanjian
kontrak forum
3 08.45 – 10.30 Bagaimana Pengenalan psikologi
Menjadi Guru remaja dan bagaimana
Inspiratif menjadi sosok yang bisa
menginspirasi para siswa
4 10.30 – 10.45 Coffee break Jamuan snack dan minuman
5 10.45 – 11.30 Bagaimana Bagaimana membuat
Menjadi Guru suasana kelas selalu hidup
Kreatif dan meraih atensi siswa.
6 11.30 – 13.00 ISHOMA Istirahat, sholat dan makan
siang
7 13.00 - 14.15 Bagaimana Pelatihan public speaking
Menjadi Guru yang dan public relation dan
Unggul prakteknya
8 14.15 – 14.45 Brainstorming dan Review hasil dari workshop
Review dipaparkan sebagai bahan
pegangan dan di share ke
setiap staff pengajar
9 14.45 – 15.00 Penutupan Penutupan
B. Konsep BK
A. Latar Belakang
Dalam suatu system Pendidikan pastinya tidak lepas dari tanggung jawab dalam
mendidik siswa, guru tidak hanya sebagai pengajar melainkan juga pendidik, pernyataan
tersebut yang menjadi pedoman para guru saat ini. Pada kurikulum 2013, layanan Pendidikan
tidak hanya memfokuskan pada segi intelektual siswa melainkan juga aspek emosional, dan
potensi menjadi poin penting juga dalam menerapkan system Pendidikan. Karenanya, dalam
suatu instansi Pendidikan tidak akan terlepas dari komponen bernama BK (Bimbingan dan
Konseling), dari berbagai tujuan BK itu sendiri adalah untuk membantu peserta didik agar
dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan itu sendiri meliputi aspek Pribadi-sosial, belajar
dan karier.
Dari sini langkah awal memperkenalkan BK pada siswa SMP yang kemungkinan besar
sebelumnya belum mengenal secara penuh terkait BK, atau mungkin anggapan siswa terkait
BK hanya digunakan pada siswa-siswa bermasalah, atau BK sekedar polisi sekolah.
Karenanya, program layanan terbuka ini ditujukan sebagai bentuk sosialisasi atau
pengenalan BK itu sendiri kepada siswa secara lebih dekat, sekaligus membangun kedekatan
emosional konselor pada siswa itu sendiri.

B. Konsep Optimalisasi Layanan BK (Bimbingan dan Konseling)


1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, kami melakukan sosialisasi langsung kepada siswa dengan tempat
menyesuaikan bisa dilakukan di dalam kelas ataupun di luar jam kelas. Dalam proses
sosialisasi ini diharapkan siswa mampu memahami fungsi dan tujuan BK sebenarnya, dan
sebagai bentuk pengenalan siswa terhadap BK dan juga menghilangkan asumsi-asumsi
buruk terhadap BK.
2. Tahap Pemetaan Bimbingan
Pada tahap ini, langkah awal yang kami buat adalah pengoptimalan pada administrasi BK
(Bimbingan dan Konseling) antara lain :
a. Pengumpulan data pribadi siswa
b. Pemetaan keadaan siswa (siswa perlu bimbingan baik karier, pribadi-sosial, maupun
belajar)
No Jml Klasifikasi Masalah Pendekatan
siswa Jenis Faktor Penyebab
1 2 3 4 A B C D E F G A B C

Catatan
Jenis : Faktor Penyebab : Pendekatan :
1. Pribadi A. Ekonomi A. Diberi Informasi
2. Sosial B. Keluarga B. Dibantu dalam penyesuaian diri
3. Karir C. Pribadi C. Dibantu dalam Pembinaan
4. Belajar D. Lingkungan Sekolah
E. Lingkungan luar sekolah
F. Kesehatan
G. Potensi

3. Tahap Pelaksanaan
a. Apabila santri memiliki masalah yang sama maka diadakan Konseling secara
kelompok.
b. Apabila santri memiliki masalah secara pribadi maka aka nada bimbingan langsung
dengan konselor secara tertutup.
Teknis Pelaksanaan
Nama Kegiatan : Konseling Terbuka
Waktu :Senin dan Kamis, Ba’da Dhuhur
Tempat : Ruang BK
Mekanisme : - Sosialisasi BK (dengan masuk pada tiap-tiap kelas)
C. Optimalisasi Ekstrakulikuler

BAB I

PENDAHULUAN

A. LANDASAN
1. Undang –undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional :
a) Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembang nya potensi murid.
b) Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan di selenggarakan dengan memberi keteladanan.
c) Pasal 12 ayat (1b) menyatakan bahwa setiap murid pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan pendididkan yang sesuai dengan bakatnya, minat, dan
kemampuan.

Visi dan Misi SMP Ar-Rahmah Tahfidz Hidayatullah Malang

B. STRUKTUR KEGIATAN EKSTRAKURIKULER


1. Pengertian kegiatan ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan
konseling untuk menbantu pengembangan murid sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan
minat meraka melalui kegiatan yang secarak husus di selenggarakan oleh pendidik atau
tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan disekolah.

2. Visi dan Misi ekstrakurikuler


a) Visi
Kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat, dan minat secara
optimal serta tumbuhnya kemandirian, dan kebahagiaan murid yang berguna untuk
diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
b) Misi
1) Memfasilitasi sejumlah kegiatan yang dapat di pilih oleh peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.
2) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik
mengeksprsikan diri secara bebas dan bertanggung jawab melalui kegiatan
mandiri atau kelompok.
3) Berorientasi pada prestasi di tingkat nasional dan internasional dengan
mengedepankan ahlakul karimah.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya
pembentukan watak dan kepribadian murid yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar dan
mengembangkan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan talenta
peserta didik. Adapun tujuan pelaksanaan ektrakurikuler disekolah menurut direktorat
pendidikan menengah kejuruan adalah :
1) Kegiatan ektrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa.
2) Beraspek kognitif, afektif dan psikomotor.
3) Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi.
4) Menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
5) Dapat mengetahui mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran
dengan mata pelajaran lainya.
2. Tujuan khusus
Pengembangan diri yang berlandaskan ahlakul karimah dengan bertujuan
menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan :
1) Bakat
2) Minat
3) Kreatifitas
4) Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
5) Kecakapan sosial
6) Kecerdasan emosional
7) Kompetensi ilmiah
8) Wawasan dan pengembangan teknologi informasi ( IT )
9) Kemampuan pemecahan masalah
10) Kemandirian
D. FUNGSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas murid sesuai denganpotensi bakat dan minat mereka.
2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemapuan dan rasa
tanggung jawab sosial peserta didik.
3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks,
mengembirakan, danmenyenagkan bagi murid yang menunjang proses perkembangan.
4. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan eksrakurikuler untuk mengenbangkan kesiapan
karir murid.
E. PRINSIP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1. Indvidual, yaitu prinsip kegiatan eksrakurikuler yang sesuai dengan potrensi, bakat dan
minat siswa masing-masing.
2. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan di ikuti
murid dengan sukarela.
3. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut ke ikut sertaan
murid secara penuh.
4. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang di sukai dan
menggembirakan murid.
5. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangunsemangat murid
untuk berlatih dan beraktivitas secara optimal.
6. Kemanfaatan sosial yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk
kepentingan masyarakat.
7. Wajib, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler harus di ikuti oleh seluruh peserta didik.
BAB II

PROGRAM KEGIATAN

A. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan kegiatan yang
menunjang dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan
pengetahuan dan kemempuan penalaran siswa, ketrampilan melalui hobi dan minatnya serta
mengembangkan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan program kokurikuler.
B. JENIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1) Futsal.
2) Bola basket.
3) Bela Diri (Karate).
4) Web Desain.
5) Jurnalistik.
6) Banjari/Hadrah.
7) Seni Baca Al Quran (Qiro’ah).
8) Robotik.
C. BENTUK KEGIATAN
1) Individual yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang di ikuti peserta didik secara
perorangan.
2) Klasikal yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang di ikuti oleh kelompok-kelompok
murid.
3) Kegiatan di lapangan, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang di ikuti seorang atau
sejumlah murid melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.
4) Pilihan Guru, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang di ikuti oleh sekolompok siswa
yang merupakan hasil pilihan dari guru bidang studi tertentu.
D. BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN
Kegiatan pengembangan diri yang di selenggarakan oleh sekolah dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan murid secara
individual, kelompok, dan klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik kelas IX adalah
KEPANDUAN, sedang ekstrakurikuler yang menjadi pilihan bagi peserta didik kelas IX
adalah :
1) Futsal.
2) Bola basket.
3) Bela Diri (Karate).
4) Web Desain.
5) Jurnalistik.
6) Banjari/Hadrah.
7) Seni Baca Al Quran (Qiro’ah).
8) Robotik.
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. KETENTUAN EKSTRAKURIKULER
1. Jenis kegiatan ekstra ditentukan oleh sekolah dan disesuaikan dengan kebutuhan atau
hasil usulan dari guru atau siswa.
2. Dilaksanakan setelah atau sesudah jam pelajaran (KBM) berlangsung.
3. Kegiatan ekstrakurikuler wajib di hentikan untuk melaksanakan sholat pada saat waktu
sholat tiba.
4. Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat persetujuan pimpinan sekolah.
5. Kegiatan ekstrakurikuler di liburkan satu minggu menjelang ulangan tengah semestar,
ulangan akhir semester, dan ujian.
6. Kegiatan ekstrakurikuler wajib di dampingi oleh pembina/pelatih.

B. Prosedur Kerja

No. Jenis Kegiatan Tujuan Pelaksanaan


1. Penyusunan Kepala sekolah dan PKS Kesiswaan menyusun Sebelum awal
Program program ekstrakulikuler yang didalamnya terdapat tahun
jenis-jenis ekstrakulikuler yang ditawarkan, pelajaran
Pembina ekstrakulikuler, Jadwal ekstrakulikuler,
dan program pengadaan sarana dan prasarana
ekstrakulikuler seluruh jenis ekstrakulikuler
2. Pengumuman Jenis Penawaran jenis ekstrakulikuler kepada seluruh Awal tahun
ektrakulikuler siswa sesuai dengan ketentuan (maksimal mengikuti pelajaran.
2 jenis ekstrakulikuler) dan 1 jenis ekstrakulikuler
wajib bagi siswa kelas IX
3. Penandatanganan Komitmen siswa dalam mengikuti kegiatan Awal tahun
surat pernyataan ekstrakulikuler yang di pilih. pelajaran.
4. Penyusunan Absen Ekstrakulikuler pendataan dan pengecekan absensi Awal tahun
siswa. pelajaran.
5. Penyusunan Pembina menyusun program kegiatan ektrakulikuer Tahun
Program masing-masing sebagai panduan dalam pelajaran.
melaksanakan ekstrakulikuler awal. (Diluar KBM)
6. Pelaksanaan Siswa melaksanakan ekstrakulikuler sesuai dengan Tahun
ekstrakulikuler jadwal dan didampingi oleh pembina/pelatihnya pelajaran.
masing-masing (Diluar KBM)
7. Kegiatan Keluar Aplikasi hasil pembinaan ekstrakulikuler disekolah Tahun
Sekolah dan sebagai sarana promosi sekolah. pelajaran.
(Diluar KBM)
8. Pengawasan dan Menilai keberhasilan ekstrakulikuler terhadap Akhir Tahun
Evaluasi program yang diajukan sebagai bahan pembanding Ajaran
di tahun berikutnya

C. PERENCANAAN KEGIATAN

Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang memuat


unsur unsur :

1) Sasaran kegiatan
2) Substansi kegiatan
3) Pelaksanaan kegiatan dan pihak pihak terkait, serta keorganisasiannya
4) Waktu dan tempat
5) Sarana

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
1) Kegiatan ekstrakurikuler di laksanakan oleh pembina dan pelatih.
2) Rekrutman pelatih ekstrakurikuler yang mengacu pada peraturan ke pegawaian SMP
Integral Ar-Rahmah Tahfidz Hidayatullah Malang.
3) Kegiatan ekstrakurikuler di laksanakan di luar jam KMB selama120 menit
4) Kegiatan ekstrakurikuler di laksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan,
waktu, tempat dan pelaksanaan sebagai mana yang telah di rencanakan.

E. PENILAIAN KEGIATAN

Hasil dan proses kegiatan ekstrakurikuler di nilai secara kualititatif dan di laporkan
kepada kepala sekolah dan bidang kependidikan SMP Integral Ar-Rahmah Tahfidz Hidayatullah
Malang.

F. PENDANAAN

Sumber dana kegiatan ekskul : APBS


G. PENGAWASAN KEGIATAN
1) Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler di lakukan secara :
a) Internal, oleh Kepala Sekolah
b) Eksternal, oleh pihak yang secara structural atau fungsional memiliki kewenangan
membina kegiatan ekstrakurikuler yang di maksud.
2) Hasil pengawasan di dokumentasikan, di analisis dan di tindaklanjuti untuk peningkatan
mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
BAB IV

PENUTUP

Demikian uraian singkat tentang pedoman kegiatan ekstrakurikuler SMP Integral Ar-
Rahmah Tahfidz Hidayatullah Malang. Di harapkan dengan pedoman ini, SMP Integral Ar-
Rahmah Tahfidz Hidayatullah Malang menpunyai acuan standar dan target yang jelas serta
terstruktur dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler. Pedoman ini hanya membuat hal- hal
pokok dan standar minimal sehingga sangat mungkin untuk di kembangkan dan di uraikan lebih
jelas dalam inplementsinya disekolah. Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran dalam
rangka penyempurnaan penyusunan pedoman kegiatan ekstrakurikuler ini sangat di perlukan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Perlu adanya pengembangan dari pihak sekolah untuk membuat sebuah perubahan dari
cara belajar. Santri yang sudah memiliki beban untuk menghafal Al-Quran sebanyak 30 juz
tidaklah merupakan kegiatan yang mudah dan memakan banyak energy dan tenaga maka dari itu
perlu kerjasama dari semua pihak didalam structural sekolah untuk membuka pikiran dalam
mengembangkan cara belajar yang lebih menumbuhkan minat dan keingin dari para santri untuk
bersemangat menerima pembelajaran umum di kelas.
Perlu adanya riset-riset selanjutnya dari berbagai pihak dalam pengembangan sehingga
melimpahnya data akan sangat berguna dalam pengembangan sumber daya manusia dan
kekurangan yang masih ada ditubuh sekolah sehingga menjadikan sekolah yang semakin maju
dalam melahirkan para penghafal Al-Quran yang juga menguasi ilmu pengetahuan umum
sehingga tidak tertinggal dalam urusan dunia.
Urgensi pembentukan BK juga menjadi sorotan kami karena akan sangat berguna dalam
mengurangi kegiatan vandalism dan kekerasan di sekolah. Adanya ruangan bagi para santri
untuk mencurahkan kepada konselor permasalahan akan memberikan dampak baik berupa
mengurangi energy negatif yang sedang dihadapi oleh para santri dan juga memberikan
informasi dan data tentang bagaimana kehidupan mereka dan apa yang mereka rasakan.

LAMPIRAN
Lampiran i : Form program kerja (buku pedoman PKL hal. 27)
(wajib ada dan dilampirkan)
Lampiran ii : Pengajuan nama Pamong (buku pedoman PKL hal. 21)
(wajib ada dan dilampirkan)

Lampiran iii : Berita acara serah terima PKL (buku pedoman PKL hal. 22)
(wajib ada dan dilampirkan)

Lampiran iv : Kunjungan & supervisi PKL (buku pedoman PKL hal. 24)
(dilampirkan jika ada)

Lampiran v : Daftar hadir peserta PKL (buku pedoman PKL hal. 23)
(wajib ada dan dilampirkan)

Lampiran vi : Form penilaian oleh lembaga PKL (buku pedoman PKL hal. 25)
(wajib ada dan dilampirkan)

(ralat dibuku pedoman : untuk penilaian oleh lembaga PKL yang ttd
adalah pamong)

Lampiran vii : Form penilaian oleh DPL PKL (buku pedoman PKL hal. 26)
(wajib ada dan dilampirkan)

Lampiran viii : Form laporan kegiatan individu (buku pedoman PKL hal. 28)
(wajib ada dan dilampirkan)

masing-masing individu membuat dan dilampirkan semuanya (ralat


dibuku pedoman : yang tanda tangan adalah DPL dan pamong)

Lampiran ix : Foto kegiatan -


(wajib ada dan dilampirkan)
FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai