Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR MAGANG 1

OBSERVASI SEKOLAH

OLEH:

Nama Mahasiswa : SARTIKA F SIMARMATA

NIM : 4163321029

Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 PANCUR BATU

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2016
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Program Magang 1 oleh mahasiswa Universitas Negeri Medan di SMA Negeri 1 Pancur
Batu Tahun ajaran 2016/ 2017 dinyatakan diterima dan disahkan.

Yang melaksanakan kegiatan ini

NAMA : SARTIKA F SIMARMATA

NIM : 4163321029

JURUSAN : FISIKA

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ( FMIPA )

Medan, Mei 2017

Disahkan oleh,

Kepala Sekolah SMAN 1 P.BATU Dosen Pengampu

Drs. JONI, M.Si WINSYAHPUTRA RITONGA, M.Si

NIP. 19661210 199512 1 001 NIP. ………………………………..


KATA PENGANTAR

Sampai satu dasawarsa sejak pengakuan Negara bahwa guru adalah suatu profesi melalui UUGD
Tahun 2005, namu platform bagaimana mencetak calon guru sebelum terwujud secara nyata.
Perhatian pemerintah masih memusat pada sertifikasi bagi guru yang sudah menjadi guru sampai
Desember 2015. Upaya yang telah dirintis empat tahun terakhir adalah melalui program PPG bagi
mereka yang telah satu tahun mengabdi di daerah terdepan, terluar dan tertinggal ( 3T ). Meskipun
banyak ulasan yang mengungkapkan bahwa lulusan PPG berkinerja lebih baik, namun internalisasi
karakter keguguran kedalam jiwa peserta PPG belum optimal.

Sebagai LPTK dengan motto The Character Building University Unimed ingin ingin
menanamkan karakter keguruan itu sejak dini, bukan hanya pada saat program PPG yang
merupakan pendidikan profesi yang ekivalen dengan level 7. Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia ( KKNI ). Penanaman karakter keguruan seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak
calon guru mengikuti pendidikan kesarjanaan ( level 6 KKNI ).

Menindak lanjuti gagasan ini, maka pada pengembangan kurikulum berorientasi KKNI yang
telah berlangsung sejak tahun 2014 dan dimpletmentasikan pada tahun ajaran 2016/2017 telah
memasukkan paradigm penanaman karakter secara holistik. Perubahan mendasar dalam kurikulum
program studi kependidikan adalah lahirnya matakuliah magang bagi program studi kependidikan.
Keberadaan matakuliah magang dimaksudkan agar internalisasi karakter keguruan belangsung
sejak awal calon guru memutuskan pilihannya sebagai guru. Matakuliah magang disebar pada
semester 2, 4, dan 6 memungkinkan pembentukan karakter keguruan sejak dini dan berkelanjutan.
Sehingga karakter tersebut tertanam kuat bagi calon guru.

Karena matakuliah magang ini merupakan matakuliah baru dan ada pula semua program studi
kependidikan, maka diperlukan satu pedoman pelaksanaan. Saya berterimakasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam penyusunan Buku Panduan Matakuliah Magang ini. Kiranya unimed
dapat mencetak guru yang profesioanl.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………….ii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………6
B. Tujuan Magang I………………………………………………………………………6

BAB II INFORMASI UMUM SEKOLAH TEMPAT MAGANG

A. Visi, Misi Dan Tujuan Sekolah……………………………………………………


B. Organisasi Sekolah………………………………………………………………..
C. Sumber Daya Manusia di Sekolah (Guru, Siswa Dan Tenaga Kependidikan)
D. Sarana Dan Prasarana……………………………………………………………
E. Prestasi Sekolah Dan Kegiatan Pendukung……………………………………..

BAB III HASIL KEGIATAN MAGANG I……………………………………………..

A. Observasi Kultur Dan Manajemen Sekolah


1. Perilaku siswa didalam dan diluar kelas
2. Kebiasaan yang sedang dibudidayakan atau yang sudah membudidayakan
3. Upaya – upaya pembinaan guru dan siswa
4. Kedesiplinan warga sekolah
B. Observasi Kompetensi Utama Pendidik
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Sosial
C. Observasi Pemahaman Peserta Didik
1. Hasil Identifikasi Karakteristik Peserta Didik
2. Tingkat partisipasi pesrta dalam proses pembelajaran
3. Pengaturan Kelas
4. Problem dan solusi penyimpangan perilaku peserta didik ( jika ada )
5. Pengembangan potensi peserta didik
D. Observasi Proses Pembelajaran
1. Persiapan pembelajaran
2. Membuka pelajaran
3. Inti pembelajaran
E. Refleksi

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 35 mengamanatkan bahwa kurikulum pendidikan
tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan
intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2012 mengamanatkan bahwa kurikulum dalam setiap jenjang
pendidikan di Indonesia mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Dalam
KKNI dibuat mekanisme penyandingan antara mutu lulusan yang dihasilkan program pendidikan
dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Untuk menangani masalah pengangguran yang
disebabkan oleh tidak terakuinya kompetensi seseorang maka mekanisme pengakuan hasil
pembelajaran lampau (Recognition of Prior Learning/RPL) maupun pengakuan kompetensi saat
ini (Recoqnition of Current Competency) sangat dibutuhkan. KKNI dapat menjadi landasan
strategi penyetaraan kualifikasi seseorang yang diperoleh melalui dari pendidikan formal,
nonformal,informal, bahkan dari pengalaman bekerja.
Mengacu kepada KKNI, jenjang Strata 1 berada pada level 6. Untuk meningkatkan kualitas
lulusannya, khususnya dalam melaksanakan pembelajaran, maka Unimed menerapkan model
pembelajaran magang. Kegiatan magang dilaksanakan di sekolah dan dalam pelaksanaannya,
kegiatan Magang ini dilakukan secara sistematis dengan melibatkan seluruh stakeholder seperti
kepala sekolah/wakil kepala sekolah, guru pamong magang (GPM), dan dosen pembimbing
magang (DPM).
Melalui program magang bagi mahasiswa program studi kependidikan,diharapkan akan
terbentuk empat kompetensi guru sebagaimana amanah UUGD, yaitu kompetensi keperibadian,
sosial, pedagogik, dan kompetensi profesional.Selama ini pencapai empat kompetensi ini hanya
bertumpu pada pendidikan profesi guru (PPG) yang hanya berdurasi 2 semester. Kompetensi
tersebut dapat dicapai melalui proses gradual, sedikit demi sedikit. Oleh karena itu pengenalan
lingkungan sekolah harus sejak dini, secara terprogram atau terencana dengan baik.
Perlu dipahami bahwa penanaman sikap keguruan ke dalam jiwa calon guru memerlukan waktu
yang panjang, tidak mungkin dapat dicapai hanya dalam tempo satu tahun, yaitu pada tahap PPG
saja. Dibutuhkan waktu yang panjang. Oleh karena itu magang ditawarkan dalam 3 semester yaitu
magang 1 pada semeseter 2, magang 2 pada semester 4 dan magang 3 pada semester 6. Diperlukan
pemastian bahwa penanaman sikap keguruan berhasil tahap demi tahap, sehingga pada
implementasi matakuliah magang perlu ada Early Warning System. Sistem ini akan membantu
mahasiswa memastikan apakah masih tetap berada pada rel yang benar.
Program magang ini merupakan matakuliah wajib bagi program studi kependidikan di
Unimed. Program magang terdiri atas tiga:
1. Magang 1 (Observasi Sekolah)
2. Magang 2 (Pengembangan Perangkat Pembelajaran)
3. Magang 3 (Mengajar Terbimbing)

B. TUJUAN MAGANG 1

Program magang bertujuan untuk:


1. Memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia profesi guru dengan cara memberi
kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan kegiatan di sekolah mitra (intra
kurikuler, ko-kurikuler, ekstrakurukuler dan kultur sekolah);
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalin networking dengan guru di sekolah;
3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengenal secara langsung manajemen
sekolah, fisik sekolah, warga sekolah, sosiokultural sekolah;
4. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu menumbuhkan
pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu mahasiswa;
5. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, mampu bersikap,
mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam bekerja;
6. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam dunia kerja.
BAB II
INFORMASI UMUM SEKOLAH TEMPAT MAGANG
A. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

VISI
 Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik berdasarkan iman dan taqwa, serta
terwujudnya manusia pembangun yang teladan dalam perilaku.

MISI

 Meningkatkan kualitas proes belajar mengajar dan bimbingan konseling secara efektif dan
efisien.
 Menumbuhkan semangat kekeluargaan guru, pegawai administrasi dan siswa.
 Meningkatkan prestasi seni budaya untuk menjuarai perlombaan tingkat kabupaten/kota,
provinsi, dan nasional.
 Meningkatkan semangat kedinasan dan kekeluargaan.

TUJUAN
 Melaksakan pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan YME
 Melaksanakan pembelajaran yang efektif
 Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam bidang IPTEK
 Menghasilkan lulusan yang mampu berkompetensi secara nasional dan global
 Memberi bekal pengetahuan dan keterampilan dibidang pertanian yang bermanfaat bagi
lingkungan sekitarnya

B. ORGANISASI SEKOLAH
C. SUMBER DAYA MANUSIA DISEKOLAH ( GURU, SISWA DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN )
D. SARANA DAN PRASARANA
Selain tenaga pendidik sarana dan prasarana juga termasuk factor penunjang dalam proses
pendidikan . berikut ini data sarana dan prasarana pada sekolah mitra ( SMA NEGERI 1 PANCUR
BATU ).

Ruang kelas / local

Ukuran kelas : 9 x 15 meter

Jumlah kelas : 29 kelas

Jumlah siswa : 573 siswa

Jumlah rata-rata siswa / kelas : 33 – 36 siswa / kelas

Dengan ruangan kelas yang luas dan juga jumlah siswa/ kelas yang relative seimbang sehingga
menciptakan suasana yang nyaman dalam proses belajar mengajar, baik bagi pendidik ataupun
yang didik.

Ruang Lab Komputer

Guru computer/ penjaga : Restauli Betesda Siregar

Peraturan masuk kedalam lab : - membuka sepatu dan kondisi nyaman dan tenang

Fasilitas didalam Lab : PC, Infokus, Proyektor, dan AC

Tipe PC : LCD dan Tabung

Jumlah PC : a. LCD bagus : 4 unit

Rusak : 2 unit

b. Tabung bagus : 8 unit

rusak : 15 unit

Keafitifan siswa : sangat aktif

Ruang Lab IPA

Ukuran ruangan : 9 x 15 meter


Alat dan bahan

Gelas ukur, slinder, timbangan, pembakaran spiritus, elermien, jantung, mikroskop, catu daya, rak
tabung, pipet tetes, motar, kaca penguapan, kaca arloji, multimeter, thermometer, penjepit tabung,
pipa Lpanjang, pipa Y panjang, batang pengaduk, kertas saring, auxanometer, kapur dohor,
lumping.

Note : ruang lab nya bersih dan rapi membuat anak muridnya nyaman untuk belajar, dalam
melakukan pratikum dan alat-alat pendukungnya pun lengkap.

Perpustakaan

Ukuran : 3 X 5 meter

Jenis buku : buku pelajaran ( semua pelajaran ), buku cerita.

Sumber dari buku : dari pemerintah

Fasilitas dalam perpustakaan : papan pemberitahuan, kursi, meja, lemari buku, dan daftar
pengunjung

E. PRESTASI SEKOLAH DAN KEGIATAN PENDUKUNG


 PRESTASI SEKOLAH

Prestasi yang ada disekolah SMA Negeri 1 Pancur Batu

 KEGIATAN PENDUKUNG

Ada kegiatan pendukung yang ada disekolah SMA NEGERI 1 Pancur Batu. Dimana kegiatan itu
bisa mendukung siswa dalam melakukan kegitan tersebut seperti pramuka, badminton, renang,
futsal, dll.
BAB III

HASIL KEGIATAN MAGANG I

A. OBSERVASI KULTUR DAN MANAJEMEN SEKOLAH


1. Perilaku siswa di dalam dan di luar kelas

Setelah saya mengamati perilaku siswa didalam dan diluar kelas sangatlah sopan kepada kepala
sekolah, guru, dan para tamu yang datang dan berkunjung disekolah. Dimana siswa dalam perilaku
terhadap kepala sekolah yaitu dimana siswa menghargai dan menghormati kepala sekolah sebagai
pemimpin. Mereka pun selalu patuh terhdap kepala sekolah dan peraturan-peraturan sekolah. Cara
berkomunikasi antara siswa dengan kepala sekolah sangat baik, santun dan efektif begitu juga
dengan guru dimana siswa tersebut dimana sikap siswa berperilaku terhadap guru, menghargai,
menghormati dan patuh. Tetapi, masih ada sebagian siswa yang masih mengabaikan perintah
guru. Misalnya: apabila guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan kepada siswa. Sebagian
siswa mengerjakan, namun sebagiannya mengabaikan. Komunikasi siswa terhadap guru sangat
baik, sopan dan efektif. Siswa selalu berani bertanya apabila menemukan masalah atau kesulitan
dalam belajar. Ada juga siswa yang perilakunya sopan terhadap tamu yang datang dan berkunjung
kesekolah dimana siswa tersebut selalu menunjukan sikap yang baik, ramah, serta saling
menghargai dan menghormati apabila ada tamu atau orang luar yang datang berkunjung ke
sekolah. cara berkomunikasinya pun santun dan wajar sehingga orang luar atau tamu yang datang
tidak segan untuk bertanya dan cepat akrab kepada siswa tersebut.

2. Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau yang sedang membudaya


Setelah saya mengamati didalam sekolah saya melihat kebiasan yang sedang dibudidayakan atau
yang sedang membudaya dimana sekolah itu membudaya kultur sekolah. Dimana kultur sekolah
itu merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, yang
mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun
abstrak. Kultur ini juga dapat dilihat sebagai suatu perilaku, nilai-nilai, sikap hidup, dan cara hidup
untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus cara untuk memandang persoalan
dan memecahkannya. Oleh karena itu, suatu kultur secara alami akan diwariskan oleh satu generasi
kepada generasi berikutnya. Konsep kultur di dunia pendidikan berasal dari kultur tempat kerja di
dunia industri, yakni merupakan situasi yang akan memberikan landasan dan arah untuk
berlangsungnya suatu proses pembelajaran secara efisien dan efektif.
Faktor pembentuk kultur sekolah misalnya adalah nilai, moral, sikap dan perilaku siswa tumbuh
berkembang selama waktu di sekolah, dan perkembangan mereka tidak dapat dihindarkan yang
dipengaruhi oleh struktur dan kultur sekolah, serta oleh interaksi mereka dengan aspek-aspek dan
komponen yang ada di sekolah, seperti kepala sekolah, guru, materi pelajaran dan antar siswa
sendiri. Aturan sekolah yang ketat berlebihan dan ritual sekolah yang membosankan tidak jarang
menimbulkan konflik baik antar siswa maupun antara sekolah dan siswa. Sebab aturan dan ritual
sekolah tersebut tidak selamanya dapat diterima oleh siswa. Aturan dan ritual yang oleh siswa
diyakini tidak mendatangkan kebaikan bagi mereka, tetapi tetap dipaksakan akan menjadikan
sekolah tidak memberikan tempat bagi siswa untuk menjadi dirinya.
Kultur sekolah biasanya berkaitan erat dengan visi yang dimiliki oleh kepala sekolah tentang
masa depan sekolah. Kepala sekolah yang memiliki visi untuk menghadapi tantangan sekolah di
masa depan akan lebih sukses dalam membangun kultur sekolah. Untuk membangun visi sekolah
ini, perlu kolaborasi antara kepala sekolah, guru, orang tua, staf administrasi dan tenaga
profesional. Kultur sekolah akan baik apabila:
a) kepala dapat berperan sebagai model,
b) mampu membangun tim kerjasama,
c) belajar dari guru, staf, dan siswa, dan,
d) harus memahami kebiasaan yang baik untuk terus dikembangkan.
Kepala sekolah dan guru harus mampu memahami lingkungan sekolah yang spesifik tersebut.
Karena, akan memberikan perspektif dan kerangka dasar untuk melihat, memahami dan
memecahkan berbagai problem yang terjadi di sekolah. Dengan dapat memahami permasalahan
yang kompleks sebagai suatu kesatuan secara mendalam, kepala sekolah dan guru akan memiliki
nilai-nilai dan sikap yang amat diperlukan dalam menjaga dan memberikan lingkungan yang
kondusif bagi berlangsungnya proses pendidikan.

3. Upaya-upaya pembinaan guru dan siswa


Saya sudah mengamati upaya-upaya pembinaan guru dan siswa dimana upaya ini
4. Kedisiplinan Warga Sekolah
Setelah saya mengamati kedisipilan yang ada disekolah saya menemukan beberapa warga sekolah
yang terlibat dalam kedesiplinan tersebut antara lain:
a. Kepala sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan saya selama ini dalam beberapa hari, bahwa kepala sekolah
SMA Negeri 1 Pancur Batu telah menjalankan tugasnya secara maksimal terutama disiplin
terhadap waktu, cara berpakaian dan memberi adil dalam kebersihan lingkungan sekolah
terutama melaksanakan Visi dan Misi sekolah dengan baik, serta selalu memberikan bimbingan
atau didikan kepada siswa.

b. Guru
Berdasarkan hasil pengamatan saya selama kegiatan magang 1 berlangsung, sebagian besar
guru datang tepat waktu yaitu pukul 07.00 WIB. Guru kelas ikut mengkordinir anak walinya
ikut serta membersihkan ruang dan halaman kelas .

c. Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan saya selama ini dalam kegiatan magang 1 berlangsung, sebagian
besar siswa datang tepat waktu yaitu pukul 07.00 WIB walaupun masih ada yang terlambat.
Siswa yang piket biasanya datang sebelum pukul 07.00 dan langsung membersihkan ruangan
kelas dan halaman kelas, tetapi ada juga beberapa siswa yang piket terlambat. Tidak ada siswa
yang bolos dan siswa kebanyakan keluar dari kelas pada saat pergantian les. Bahkan gurunya
pun tidak tepat waktu masuk kedalam kelas sehingga siswa jadi ribut akibat gurunya yang
terlambat masuk kedalam ruangan kelas.
B. OBSERVASI KOMPETENSI UTAMA PENDIDIK

1. KOMPETENSI PEDAGOGIK

No Aspek Yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan


1. Penguasaan ilmu pendidikan dan landasan guru sudah menguasai ilmu pendidikan dan
keilmuan landasan ilmu dalam pendidikan sesuai
dengan lulusan jenjang S1
02. Penguasaan landasan budaya praktek dalam guru sudah menggunakan budaya yang ada
pendidikan disekolah tersebut seperti sopan, ramah dan
santun
3. Penguasaan teori dan praksis pendidikan. Komelor sudah menguasai teori dengan baik
dan mempraktikan didalam kelas dengan
baik.
4. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan Guru dalam proses pemberian layanan
psikologis serta perilaku konseli. informasi harus melihat keadaan dan
perkembangan yang ada pada siswa.
5. Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku Guru dalam proses pemberian layanan
manusia dalam perkebangan fisik dan psikologis informasi melihat keadaan dan perkembangan
indivu terhadap sarana pelayanan bimbingan yang ada pada siswa sesuai dengan umur pada
dan konseling dalam upaya pendidikan. siswa serta dalam bertingkah laku pada setiap
siswa.
6. Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar Dengan mengadakan bimbingan kelompok
terhadap sarana pelayanan bimbingan dan dan memberi pembinaan khusus kepada siswa
konseling dalam upaya pendidikan. yang memiliki bakat-bakat tertentu.
2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

No Aspek Yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan


1. Saya mengamati kepribadian siswa dalam Siswa yang berpenampilan baik disekolah.
berpakaian dan siswa beriman dan bertawa Bahkan ada siswa yang berpenampilan yang
kepada tuhan yang maha esa tidak baik dan tidak sesuai dengan peraturan
yang ada disekolah. dan sesuai dengan
peraturan yang ada disekolah dan tidak lupa
menjalankan ibadah sesuai dengan waktunya.
2. Saya mengamati siswa dalam komitmen yang Hasil pengamatan saya yaitu bahwa siswa
menjelaskan tentang kehidupan beragama dan disekolah tersebut sangatlah bertoleransi
toleransi siswa terhadap pemeluk agama lan. terhadap pemeluk agama lain. Siswa tersebut
bisa menerima dengan baik dan tidak
membeda-bedakan antara satu dengan yang
lainnya.
3. Saya mengamati tentang siswa yang berkhlak Hasil pengamatan saya bahwa siswa tersebut
mulia dan berbudi pekerti luhur. telah berkhlak mulia dan berbudi pekerti yang
luhur dan bisa saya lihat dari sikap mereka
dengan cara bicara siswa tersebut dengan
orang lai.
4. Saya mengamati siswa yang menghargai dan Hasil pengamatan saya yaitu bahwa siswa
menjunjung tiggi nilai-nilai kemanusiaan. sangat menghargai diantaranya yaitu dengan
tidak membeda-bedakan antara orang yang
satu dengan yang lainnya.
5. Saya mengamati bahwa siswa bersikap adil Hasil pengamatan saya bahwa siswa tersebut
terhadap sesamanya. tidak membeda-bedakan yang satu dengan
yang lainya.
3. KOMPETENSI SOSIAL

No Aspek Yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan


1. Saya mengamati tentang bagaimana siswa Hasil pengamatan saya bahwa siswa ikut serta
memahami tujuan organisasi dan peran pihak- dengan aktif disemua kegiatan dan organisasi
pihak lain ( guru dan wali kelas ). dimana guru serta wali kelas aktif dalam
kegiatan tersebut.
2. Saya mengamati tentang siswa dalam peran Hasil pengamatan saya bahwa guru dan siswa
organisasi dan kegiatan profesi dalam mengikuti seminar-seminar dan pelatihan-
bimbingan dan konseling. pelatihan.
3.
4.
5.
C. OBSERVASI PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
1. Hasil Identifikasi Karakteristik Peserta Didik
Identifikasi karakteristik peserta didik sangat bermacam-macam karakternya ada yang baik dan
juga siswa yang karakternya yang tidak peduli. Seperti kita ketahui bahwa karakter siswa yang
baik itu antara lain yaitu menghormati guru, peduli terhadap kelas dan sopan terhadap guru serta
mengikuti peraturan-peraturan disekolah. Sedangkan siswa yang karakternya yang tidak peduli itu
antara lain yaitu suka jail terhadap temannya, tidak menghormati guru, dan tidak mengikuti
peraturan-peraturan disekolah bahkan siswa tersebut tidak peduli terhadap kelasnya.

2. Tingkat Partisipasi Peserta Dalam Proses Pembelajaran

3. Pengaturan Kelas

4. Problem dan solusi penyimpangan perilaku peserta didik ( jika ada )


5. Pengembangan potensi peserta didik

D. OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN


1. Persiapan Pembelajaran.
Saya mengamati guru dan siswa dalam mempersiapkan pembelajaran. Pada saya masuk kedalam
kelas saya langsung menemukan hasil pengamatannya. Dimana pada saat gurunya masuk kedalam
kelas guru tersebut tidak pernah mengucapkan salam kepada peserta didik dan guru tersebut
langsung memulai pelajaran.

2. Membuka Pembelajaran

3. Inti Pembelajaran

E. REFLEKSI
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Sekolah sudah memprogramkan budaya yang ada disekolah akan tetapi dalam pelaksanaan semua
budaya untuk membiasakan karakter terutama untuk siswa yang belum berjalan dengan baik sesuai
dengan yang ada dalam program sekolah. Guru BK sudah bertindak dengan cerdas dalam
menyampaikan materi, kreatif dalam menemukan sebuah materi yang baru agar siswa berminat
untuk mendengarkannya. Inovatif dan produktif dalam proses pemberian layanan serta guru BK
bersikap peduli terhadap permasalahan siswa sehingga guru BK memiliki sikap empati dan
menghormati keragaman suku, agama dan ras. Sehingga proses layanan BK berjalan dengan lancar
dan sesuai harapan. Guru secara kepribadian sudah menunjukkan sikap yang baik, ramah, sopan
dan senang menerima orang. Baru dengan pikiran yang pemitif bisa mengandalkan diri meskipun
dalam keadaan marah, penampilannya menarik, sopan dan rapid an tidak terlalu banyak bicara dan
bisa melihat situasi.

B. SARAN
Sebaiknya sekolah mengevaluasi program yang sudah diterapkan agar semua program dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru sebiknya memberikan informasi
pada siswa tentang kinerja bimbingan dan konseling dan juga agar siswa tidak memandang guru
sebagai profesi disekolah.
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai