Anda di halaman 1dari 39

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan Magang III

BAB II INFORMASI UMUM SEKOLAH TEMPAT MAGANG

A. Visi dan Misi sekolah YAYASAN HAMDI HUSNI


B. Organisasi Sekolah YAYASAN HAMDI HUSNI
C. Sumber Daya Manusia Di sekolah
D. Sarana dan prasarana
E. Prestasi Sekolah Dan kegiatan pendukung

BAB III HASIL KEGIATAN MAGANG III

A. Telaah kurikulum Dan Penyusunan RPP maple yang relevan di bawah bimbingan guru
pamong
B. Menyusun Perangkat Pembelajaran Mapel Yang relevan di Bawah Bimbingan Guru
Pamong
C. Mengamati Proses Pembelajaran Dikelas Yang Dilaksanakan Pada guru Mapel
D. Melaksanakan Pembelajaran di Bawah Bimbingan Guru Mapel
E. Masing- Masing Mahasiswa Melaksanakan Pembelajaran Seara Bergantian DiBawah
Bimbingan Guru Mapel
F. Membimbing Satu Orang Siswa Pada Kegiatan Ekstrakulikuler Di Bawah Bimbingan
Guru Mapel
G. Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar Di Unit Sekolah
H. Menyusun Laporan Magang 3
I. Refleks

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan lindungan-Nya, sehingga
proses penulisan laporan magang 3 dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil jerih
payah sendiri, tetapi keterlibatan semua pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua tercinta yang dengan sabar telah mendidik dan membiayai penulis sejak kecil hingga
sekarang.
2. Adina Sembiring M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah magang 3 yang telah memonitor dan
membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang 3.
3. Drs. Ali Imran selaku kepala sekolah SMP ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan observasi/magang.
4. Dra. Hj Nirwana selaku guru pamong yang telah membantu dan membimbiiing penulis selama
melakukan observasi sekolah.
5. Bapak/Ibu Guru serta Tata Usaha SMP ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI yang telah
membantu dan membimbing penulis selama melakukan kegiatan observasi/magang ini.
6. Adik-adik siswa/i SMP ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI yang penuh semangat dan
antusias dalam menyambut kami dan bersemangat pada saat mengikuti pelajaran yang
disampaikan, semoga adik-adik menjadi orang yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
7. Rekan-rekan mahasiswa yang memberikan masukan, motivasi dan dorongan kepada penulis.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya atas bantuan, doa, serta dukungannya
kepada penulis, semoga bantuan dan dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan
hikmah dari Tuhan YME.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
sangat diharapkan.

Medan,24 April 2019

Mega Sri Marta Waruwu


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 35 mengamanatkan bahwa kurikulum


pendidikan tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan
kecerdasan intelektual,akhlak mulia,dan keterampilan. Selanjutnya Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No.16 Tahun 2012 mengamanatkan bahwa kurikulum setiap jenjang pendidikan di
Indonesia mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia( KKNI). Dalam KKNI
menuntut adanya mekanisme penyandingan antara mutu lulusan yang dihasilkan program
pendidikan dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Guna menangani masalah
pengangguran yang disebabkan tidak terakuinya kompetensi seseorang maka mekanisme
pengakuan hasil pembelajaran lampau (Recognition of Current Competency) sangat dibutuhkan.
KKNI dapat menjadi landasan strategi penyetaraan kualifikasi seseorang yang diperoleh melalui
pendidikan formal,nonformal,informal,bahkan dari pengalaman bekerja. Mengacu kepada
KKNI,jenjang starta 1 berbeda pada level 6. Guna meningkatkan kualitas lulusan,khususnya
dalam melaksanakan pembelajaran,Unimed menyelenggarakan kegiatan magang dilaksanakan di
sekolah yang dilakukan secara sistematis dengan melibatkan seluruh stakeholder seperti kepala
sekolah/wakil kepala sekolah,guru pamong,magang (GPM),dan dosen pembimbing magang
(DPM). Melalui program magang bagi mahasiswa program studi kependidikan,diharapkan akan
terbentuk empat kompetensi guru sebagimana amanah UUGD,yaitu kompetensi
kepribadian,sosial,pedagogik,dan kompetensi profesional. Selama ini pencapai empat
kompetensi ini hanya bertumpu pada pendidikan profesi guru (PPG) yang hanya berdurasi 2
semester. Kompetensi tersebut dapat dicapai melalui proses gradual,sedikit demi sedikit. Oleh
karena itu pengenalan lingkungan sekolah harus sejak dini,secara terprogram atau terencana
dengan baik.

Agar seorang guru dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan baik, maka seorang guru
harus mempunyai empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional,
kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Kompetensi dan jiwa pendidik seorang calon
guru tidak serta merta terbentuk hanya dengan pemberian pengalaman sesaat dan diakhiri dengan
proses pendidikan. Oleh karena itu, seorang calon guru harus mendapatkan Early Exposure yaitu
pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan kegiatan magang di sekolah
secara berjenjang.

Magang III ini juga merupakan kelanjutan dari pelaksanaan Magang II dan I yang pernah
dilaksanakan sebelumnya. SMP ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI merupakan salah
satu dari beberapa sekolah sebagai tempat pelaksanaan magang II oleh mahasiswa Universitas
Negeri Medan Fakultas Bahasa dan Seni. Magang II ini meliputi telaah kurikulum dan perangkat
pembelajaran, telaah strategi pembelajaran, telaah sistem evaluasi, perancangan RPP,
Pengembangan media pembelajaran, pengembangan bahan ajar,dan pengembangan alat
evaluasi.

Adapun waktu dalam melakukan observasi sekolah tersebut dilakukan tanggal 9 februari 2019
sampai 28 Maret 2019 Meskipun waktu yang digunakan dalam melakukan observasi ini relatif
singkat dan sedikit terkendala pada penyesuaian jadwal dan situasi sekolah. Tetapi tidak menjadi
kendala yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari observasi itu sendiri.

Selanjutnya hasil observasi tersebut dituangkan dalam sebuah laporan tertulis untuk memenuhi
salah satu mata kuliah Magang Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan sebagai bukti
laporan magang kepada sekolah yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran di SMP
ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI.”

Dasar Pelaksanaan Program Magang

Mata kuliah Magang merupakan mata kuliah wajib di FBS Universitas Negeri Medan
yang terdiri dari mata kuliah Magang 1, Magang 2, Magang 3 yang harus ditempuh mahasiswa
setiap tahapannya yang ditetapkan berdasarkan :

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SIstem Pendidikan


Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen

3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

4. PP No. 74/2008 tentang Guru

5. Peraturan Mentri (Permen) RI No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan

Pengembangan Program Magang pada prinsipnya ada 4 hal penting, yaitu

1) Program Magang pada Program S-1 Kependidikan dilaksanakan tiga kali ( Magang I,
Magang II, Magang III) dengan waktu dan tujuan program yang berbeda.

2) Masing-masing Program Magang memiliki bobot SKS yang sudah ditentukan oleh
Program Studi yang bersangkutan

3) Kegiatan Program Magang dilaksanakan pada komunitas sekolah

4) Pembimbing dilakukan oleh Dosen Pembimbing Magang (DPM) yang memenuhi


persyaratan sebagaimana yang ditentukan.
Adapun konsep dasar pelaksanaan kegiatan Program Magang sebagai berikut :

1) Kegiatan Program Magang merupakan kegiatan yang memberikan pengalamanawal


kegiatan untuk membangun jati diri pendidik, memantapkan kompetensi akademik kependidikan
dan bidang studi, memantapkan kemampuan awal mahasiswa calon guru, mengembangkan
perangkat pembelajaran dan kecakapan pedagogis dalam membangun bidang keahlian
pendidikan.

2) Kegiatan Program Magang merupakan satu program kegiatan yang realisasi kegiatannya
dikelola secara bersama oleh panitia Magang dan FKIP Universitas Asahan.

3) Kegiatan program magang lebih memfokuskan pada bidang manejerial dan pembelajaran
di sekolah.

4) Kegiatan program magang merupakan kegiatan akademis dan praktis yang diharapkan
pula dapat mengembangkan kreativitas peserta dalam bidang akademik dan profesi.

Pengertian Program Magang

Program magang merupakan kegiatan akademik yang tercantum dalam kurikulum semua
program studi yang ada dilingkungan FBS Universitas Negeri Medan, yaitu Pendidikan Seni
Musik,Pendidikan Seni Rupa, Pendidikan Seni Tari Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan
Bahasa Inggris,dan pendidikan Bahasa Asing,

Program magang yang terdiri dari Magang I, Magang II, Magang III, Program ini adalah
suatu kegiatan belajar sambil melakukan Learning By Doing dalam rangka pembentukan
pengetahuan , keterampilan dan sikap.

B. Tujuan Magang

Tujuan Magang III yaitu memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan kaitannya
dengan akademik bidang studi dan memantapkan kemampuan awal calon guru mengembangkan
perangkat pembelajaran melalui :

1. Memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia profesi guru dengan cara memberi
kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan kegiatan di sekolah mitra (inta
kulikuler, ko-kurikuler, ekstrakurikuler dan kultur sekolah)

2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalin networking dengan guru di


sekolah

3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengenal secara langsung


manajemen sekolah, fisik sekolah, warga sekolah, sosiokultural sekolah
4. Menerapkan pengetahuan teoritis kedalam dunia praktik sehingga mampu menumbuhkan
pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu mahasiswa

5. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, mampu


bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam bekerja

6. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam dunia kerja.
BAB II

INFORMASI UMUM SEKOLAH TEMPAT MAGANG

A. Visi dan Misi SMP ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI

Visi Misi
Terwujudnya sekolah yang efektif dan 1. melaksanakan pembelajaran dan
bermutu dalam mewujudkan generasi bimbingan secara efektif sehingga
yang erdas, kreatif, dan berahlak mulia. siswa berkembang secara optimal
sesuai denganpotensi yang
dimilikinya.

2. Menyediakan fasilitas sekolah yang


relevan dan mutahir

3. Menumbuhkan semangat
keunggulan secara intensif kepada
seluruh warga sekolah

4. Mengajarkan nilai-nilai agama


dalam setiap sendi kehidupan peserta
didik

5. Terciptanya pendidik dan tenaga


kependidikan yang mampu dan
tangguh

6. Menerapkan manejemen partisipasif


dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan kelompok kepentingan
yang terkait dengan sekolah

7. Mewujudkan menejemen berbasis


sekolah yang tangguh

8. Meningkatan kompetensi dan kinerja


pendidik dan tenaga kependidikan

9. Tersedia nya dan terpelihara nya


dengan baik semua sarana dan
prasarana sekolah yang ramah
lingkungan

B. Organisasi Sekolah SMP ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI

Nama Sekolah : SMP ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI


Alamat : JL. Taduan , NO.74
Kelurahan : : Sidorejo
Kecamatan : Medan Tembung
Kota : Medan
Propinsi : Sumatera Utara
Yayasan/ Badan Penyelenggara :-

No Nama L/ Tgl Lahir Jabatan Bid. Study TMT


P
1 Drs. Ali Imran L Kota Pinang, 08-12- Kepala Pend. 1986
1965 sekolah Agama
Islam
2 Yusniarti, SSi P P.Johar, 15-02-1982 Wakil Matematika 2005
Kepala
Sekolah
3 Dra Hj Nirwana P Medan, 21-07-1960 GMP TIK 1992
4 Yomi Sapitri, SSi P Medan, 07-03-1985 GMP IPA 2007
5 Ratna Sari P Cinta Damai, 06-05- GMP PKN 2009
Hasibuan, S.Pd 1986
6 Ernawati,S.Pd P P.Simardan,12-01- GMP IPS 2014
1972
7 Misma Isti Rahmi P Siantar, 15-08-1993 GMP Muatan 20
S.Pd Lokal 17
8 Amryzal L Medan, 14-04-1979 GMP Bahasa 2014
Sinambela, Shi Indonesia
9 Ika Darmayanti P Onan Lama, 17-12- GMP Muatan 2017
Lingga, SE 1993 Lokal
10 Antika S.pd P Medan, 12-02-1985 GMP Seni Budaya 2007
11 Ali Muchsin L Batang Bulu, 11-06- GMP Penjaskes 2016s
Pasaribu S.Pd 1993

C. Sumber Daya Manusia Di Sekolah


FUNGSI DAN TUGAS GURU, diantaranya :
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :
1. Membuat perangkat pelajaran
- AMP
- Program tahunan/ semester
- Progam satuan pembelajaran
- Program rencana pembelajaran
- Program mingguan guru
- LKS
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar ulangan harian, ulangan umum dan
harian
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6. Mengisi program daftar nilai siswa
7. Melaksanakan kegiatan pembimbingan
8. Membuat alat pelajaran atau alat peraga
9. Menumbuhkembangkan sikap kerja sama
10. Mengikuti kegiatan pengembangan permasyarakatan kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu disekolah
12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya
13. Membuat cataan tentang hasil belajar siswa
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum materi pelajaran
15. Mengatur kebersihan kelas dan ruang praktikum
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.
D. Sarana Dan Prasarana

1. Ruang Kelas

Kondisi Ruang Jumlah

Milik Bukan Milik


Total 30 0 30
Baik 0 0
Rusak Ringan 30 30
Rusak Sedang 0 0
Rusak Berat 0 0 0

2. Laboratorium

Laboratorium Kondisi Jumlah


Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
Total 0 1 0 0 1
IPA 0 1 0 0 1
Biologi 0 0 0 0 0
Kimia 0 0 0 0 0
Fisika 0 0 0 0 0
Bahasa 0 0 0 0 0
IPS 0 0 0 0 0
Komputer 0 1 0 0 1

3.Perpustakaan

Kondisi Jumlah

Total 1
Baik 0
Rusak Ringan 1
Rusak Sedang 0
Rusak Berat 0

4.Sanitasi

Sanitasi Kondisi Jumlah


Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat
Total 0 3 0 0 3
Guru 0 1 0 0 1
Siswa 0 2 0 0 2

5.Prasarana yang Lainnya

 Kantor Guru (Ruang Guru)


 Lab Agama Islam (Ruang Keterampilan)
 Mushollah (Ruang Ibadah)
 Ruang Guru (Ruang Guru)
 Ruang BP (Ruang BP/BK)
 Ruang Kasek (Ruang Kepala Sekolah)
 Ruang Keterampilan (Ruang Keterampilan)
 Ruang Penyimpanan Alat Olah Raga (Gudang)
 Ruang PKS (Pembantu Kepala Sekolah) (Ruang Guru)
 Ruang TU (Ruang TU)
 Ruang UKS (Ruang UKS)
 Nilai Akreditasi
 Nilai Ujian Nasional
 Program Pembangunan (Bantuan)
E. Prestasi Sekolah Dan Kegiatan Pendukung

Tahun Nama Penghargaan Peringkat Jenis tingkat


2015 O2SN Dinas 1 Olahraga Provinsi
Pendidikan
BAB III

HASIL KEGIATAN MAGANG II

A. Telaah kurikulum Dan Penyusunan RPP maple yang relevan di bawah bimbingan
guru pamong
Pada Magang 2 Hal yang dilakukan yaitu perancangan RPP. Hal-hal yang
diperoleh dari hasil perancangan RPP yaitu dari hasil observasi magang II disekolah
diperoleh data mengenai penjelasan RPP merupakan rencana pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.
RPP yang dibuat oleh guru seni budaya diawali dengan memperhatikan standar isi, SK
dan KD, serta pemetaan baik itu pemetaan KKM, program tahunan, program semester,
setelah itu guru dapat merancang RPP sesuai indikator yang ingin dituju. Dalam
merancang RPP guru mata pelajaran selalu melihat tingkat mata pelajaran dengan tingkat
kemampuan pemahaman siswa sehingga, terkadang dalam satu RPP menggunakan waktu
hingga empat kali pertemuan jadi RPP yang dipegang oleh guru mata pelajaran memiliki
waktu pembelajaran yang berbeda-beda akan tetapi guru tersebut juga mengatakan bahwa
dalam proses pembelajaran dikelas beliau tidak selalu berpatokan terhadap RPP.
Pengaplikasian RPP disesuaikan dengan kondisi kelas, apabila kondisi tidak
memungkinkan maka guru bisa mengembangkan, mengurangi, bahkan menambahkan
hal-hal yang dianggap perlu.
Dalam perancangan RPP, Mahasiswa diberikan tugas oleh guru pamong untuk
membuat RPP sebagai latihan dalam merancang atau membuat suatu RPP dan juga
sebagai bekal untuk mepermudah mahasiswa dalam membuat, menyusun dan bahkan
mengembangkan RPP saat terjun mengajar nantinya. Dalam merancang RPP perlu
memperhatikan sitematika penyusunan RPP dimana urutannya adalah perlunya identitas
sekolah, mata pelajaran, kelas/ semester, alokasi waktu, kemudian SK dan KD, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, model/ metode pembelajran, langkah-langkah
kegiatan, alat dan sumber belajar, penilaian, pedoman penskoran, dan tanda tangan
pengesahan kepala sekolah serta tanda tangan pengesahan guru.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : ………………………..


Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas / Semester : VII / 1
Pelajaran : 3. Menyanyi dengan Satu Suara
Pertemuan ke : 5-6
Alokasi waktu : 2 x 2 Jam Pelajaran

A. MATERI POKOK
• Teknik Pernafasan Teknik Vokal dalam menyanyi

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu
• Mengidentifikasi keragaman lagu dan musik daerah sebagai warisan budaya
indonesia,
• Mendeskripsikan keragaman lagu dan musik daerah,
• Menyanyikan lagu daerah dengan berlatih teknik vokal, sesuai dengan gaya serta isi
lagu, dan
• Mengomunikasikan penampilan menyanyi lagu daerah secara lisan.

C. KOMPETENSI INTI
3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
. ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
. mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

D. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


3.1 Memahami konsep dasar bernyanyi satu suara secara berkelompok dalam
bentuk unisono
4.1 Menyanyikan lagu dengan satu suara secara berkelompok dalam bentuk
unisono
• Menyebutkan keragaman lagu dan musik daerah
• Menjelaskan keragaman lagu dan musik daerah,
• Menjelaskan teknik pernafasan dan vokal dalam menyanyi sesuai dengan
gaya serta isi lagu
• Mendemonstrasikan kemampuan menyanyi lagu daerah.

E. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran meliputi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan dengan perincian
sebagai berikut :

Sikap:
• Jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya
diri

Pengetahuan:
• Teknik pernafasan dan vocal dalam menyanyi

Keterampilan:
• Menyanyi

F. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example

Metode Check Metode Check


Simulasi Pemberian tugas V
Sosiodrama Tanya jawab V
Demontrasi V Diskusi V
Latihan (drill) V Ceramah V
Karyawisata Cerita V

G. MEDIA PEMBELAJARAN
• Buku lagu-lagu daerah

H. SUMBER BELAJAR
• Buku Siswa.
• Buku Guru

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
• Guru datang tepat waktu
• Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas
• Berdoa sebelum membuka pelajaran
• Guru memperkenalkan diri kepada siswa.
• Memeriksa kebersihan kelas kerapihan berpakaian, posisi, dan tempat duduk siswa
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
• Memeriksa kehadiran siswa
• Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya
• Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
• Menegur siswa yang datang terlambat dengan sopan
• Menyiapkan materi ajar, media/alat peraga/alat bantu.
• Menyiapkan fisik dan psikis siswa mengikuti pelajaran/ mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan
• Melaksanakan Apersepsi (Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari)
• Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan.
• Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan sesuai
silabus/kesiapan bahan ajar
• Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
• Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari
materi ini
• Guru menjelaskan peta kompetensi pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
• Guru menjelaskan tentang kedudukan dan fungsi musik dalam tradisi masyarakat
Indonesia. Guru bersama-sama dengan siswa membahas lagu-lagu yang akan
dinyanyikan.
• Guru juga menjelaskan kepada siswa beberapa teknik pernapasan sesuai dengan
kebutuhan dalam bernyanyi.
• Siswa melakukan pengamatan dengan cara mendengarkan beberapa lagu.
• Guru memberi motivasi sehingga timbul rasa ingin tahu siswa dalam mempelajari
teknik pernapasan. Pengamatan dapat pula dilakukan dengan melihat tayangan
video terhadap lagu-lagu daerah atau lagu-lagu lain.
Mengumpulkan informasi/Mencoba
• Setelah siswa melakukan pengamatan, guru dan siswa bereksplorasi dengan teknik
pernapasan. Eksplorasi juga dilakukan dengan menyanyi bersama-sama salah satu
lagu ataupun lagu daerah lainnya.
• Pada tahapan ini guru bersama-sama siswa melakukan eksplorasi dengan menyanyi
bersama guru dan siswa dengan menggunakan teknik pernapasan yang berbeda
sehingga siswa dapat merasakan perbedaan tersebut.
• Setelah siswa melakukan aktivitas mengamati, guru dapat membagi lembar kerja
untuk mengukur tingkat kemampuan terhadap materi yang akan diajarkan.
• Guru mengukur tingkat kemampuan dengan menanya kepada siswa terhadap
materi tersebut. Kemampuan penguasaan materi siswa penting diketahui guru
sehingga dapat memberi pelayanan optimal.
• Guru melakukan eksplorasi dengan cara menyanyi bersama dengan siswa.
Kemudian, guru mengelompokkan siswa.
• Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu daerah secara unisono. Pada
pembelajaran ini siswa bersama guru melakukan pengamatan melalui tayangan
video tentang menyanyi unisono lagu-lagu daerah setempat.
Menalar/Mengasosiasi
• Guru menjelaskan teknik pernapasan dalam bernyanyi. Siswa diberikan contoh
menyanyi unisono dengan teknik pernapasan berbeda sehingga mampu
membedakan teknik pernapasan yang baik untuk bernyanyi. Pengetahuan ini
penting agar siswa dapat menyanyi secara baik dan benar
• Siswa berlatih unisono dengan teknik pernapasan yang baik bersama teman
kelompoknya.
• Dalam kegiatan berlatih, guru juga menugaskan siswa untuk membuat tulisan
tentang latihan pernapasan yang dilakukan oleh temannya. Tulisan maksimum 50
kata dan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh salah satu kelompok.
Tulisan berisikan kritik yang membangun sehingga kamu dan teman mengetahui
kelemahan dan kekurangan.
Mengomunikasikan
• Siswa mengomunikasikan dalam bentuk menyanyi secara unisono dengan
menggunakan teknik pernapasan dan teknik vokal secara baik dan benar.
• Siswa menyampaikan tulisan hasil pengamatan atas salah satu kelompok berisikan
kritik yang membangun kelompok tersebut mengetahui kelemahan dan kekurangan.
• Guru memberikan penguatan agar untuk selanjutnya, siswa dapat melakukan
pertunjukan musik lebih baik lagi.
• Di akhir pertemuan, siswa melakukan penilaian diri.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran
• Guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
• Guru bersama-sama dengan siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran
• Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram
• Guru memberikan tugas untuk diselesaikan di rumah
• Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas
individual maupun kelompok, sesuai dengan hasil belajar siswa
• Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
• Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca doa
• Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas.

J. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL dan PENGAYAAN


Penilaian Diri
Setelah mempelajari pengetahuan dan A B C D
melaksanakan teknik vokal dalam bernyanyi
No 86- 71- 56- SKOR
lagu secara unisono, saya mempunyai 100 85 70
< 5,5

kemampuan sebagai berikut.


Memahami pengertian teknik vokal dalam
1
bernyanyi lagu secara unisono.
Memahami langkah-langkah dan teknik vokal
2
dalam bernyanyi lagu secara unisono.
Mengerjakan tugas tentang teknik vocal dalam
3 bernyanyi lagu secara unison dengan percaya
diri.
Mengerjakan tugas tentang teknik vocal dalam
4
bernyanyi lagu secara unison dengan disiplin.
Mengerjakan tugas tentang teknik vocal dalam
5 bernyanyi lagu secara unison dengan usaha
keras.
Mengerjakan tugas tentang teknik vocal dalam
6 bernyanyi lagu secara unisono sesuai dengan
ketentuan.
Menghargai keindahan karya musik vocal
7 secara unisono sebagai anugerah Tuhan Yang
Mahakuasa.
Menghargai karya tentang teknik vocal dalam
8 bernyanyi lagu secara unisono yang saya
hasilkan.
9 Menghargai karya tentang teknik vocal dalam
bernyanyi lagu secara unisono yang dihasilkan
Setelah mempelajari pengetahuan dan A B C D
No melaksanakan teknik vokal dalam bernyanyi 86- 71- 56- SKOR
< 5,5
100 85 70
lagu
teman. secara unisono, saya mempunyai
JUMLAH

Format Penilaian Pengetahuan dengan metode resiprokal :


Butir-butir Pertanyaan
Nama Soal Soal Soal Σ NA
No. Dst
Siswa No.1 No.2 No.3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
dst
Ket : 1 = Perlu Bimbingan, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Baik Sekali

Jumlah skor yang diperoleh


Skor = ----------------------------------------- X 100%
Jumlah skor maksimal

Format Penilaian Bernyanyi Unisono


Aspek Yang Dinilai
No Nama Siswa Skor
A B C D E F

A. Penampilan
B. Teknik bernyanyi
C. Pengucapan
D. Hafal lagu
E. Nada dan Irama
F. Kekompakan.

Kegiatan Remedial

Kegiatan Pengayaan
Pengayaan materi diberikan secara horizontal yaitu lebih memperdalam dan
memperluas pengetahuan serta keterampilan yang materinya didapat dari media dan
sumber belajar lain. Guru juga meminta siswa untuk mencari materi pengayaan sesuai
dengan topik dan materi yang dipelajari.
Mengetahui, …..,………..…………… 20 …….
Kepala Sekolah………… GMP Seni Budaya

(__________________________) (___________________________)
NIP/NIK : NIP/NIK :

B. Menyusun Perangkat Pembelajaran Mapel Yang relevan di Bawah Bimbingan


Guru Pamong
Hal-hal yang diperoleh dari menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yaitu guru
pamong menjelaskan bahwa kurikulum memiliki arti yang sangat luas, salah satu penjelasan
mengenai kurikulum adalah kumpulan dari segala kegiatan pembelajaran. kurikulum yang
digunakan sekolah tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
Meskipun di beberapa sekolah telah menggunakan Kurikulum 2013 namun sekolah tersebut
masih menggunkan KTSP 2006. Adapun beberapa perbedaan dari kurikulum 2013 dan KTSP
2006 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No KTSP 2006 KURIKULUM 2013
1 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu. Tiap mata pelajaran mendukung
semua kompetensi (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)
2 Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiriMata pelajaran
dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas
3 Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah. Bermacam jenis konten pembelajaran
diajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan
dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
4 Tematik untuk kelas I-III (belum integratif). Tematik integratif untuk kelas I-III
5 Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier
of knowledge

Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun beberapa perangkat pembelajaran guru
diantaranya RPP, LKS, Buku, dan lainnya.

Perangkat Pembelajaran Seni Budaya SMP/MTs semua kelas :

1. SK/KD
2. Pemetaan SK/KD
3. Silabus Kelas 7 – 9
4. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas 7 – 9
5. Program Semester Kelas 7 – 9
6. Program Tahunan Kelas 7 -9
7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas 7 – 9

C. Mengamati Proses Pembelajaran Dikelas Yang Dilaksanakan Pada guru Mapel

Dari hasil pengamatan yang di lakukan di sekolah atas proses pembelajaran di kelas,
berjalan sangat baik, siswa/sisiwi di kelas bisa menerima bahan pembelajaran yang diberikan
oleh guru bidang studi. Siswa/sisiwi di kelas juga berinteraksi dengan baik kepada guru bidang
studinya, suasana di kelas juga semakin aktif karena interaksi antara guru dan siswa yang selalu
tanya jawab. Walau pun ada beberapa siswa/siswi yang tidak terlalu aktif di kelas tetapi masih
mau untuk tertip dan tidak membuat keributan atau mengganggu konsentrasi temen kelas yang
lain.
Dari beberapa siswa/siswi juga ada yang ketertarikannya terhadap bidang studi yang di
ajarkan kepada siswa tersebut, dan rasa ingin tahu yang tinggi muncul dari beberapa siswa/siswi
di kelas.

D. Melaksanakan Pembelajaran di Bawah Bimbingan Guru Mapel

Jika dilihat dari posisinya sebagai pelaksana proses pembelajaran, guru merupakan personi
sekolah yang mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa, sehingga dalam
bimbingan, guru merupakan mitra utama dalam mendapatkan informasi mengenai guru
bimbingan dalam melaksanakan layanan.

Tugas dan tanggung jawab guru-guru mapel dalam bimbingan adalah sebagai berikut:

1. Membantu masyarakat pelayanan bimbingan kepada siswa

2. Membantu guru pembimbing/ konselor mengindetifikasi siswa-siswa yang memerlukan


layanan bimbingan, serta mengumpulkan data tentang siswa-siswa tersebut.

3. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan kepada guru


pembimbing

Beberapa peranan guru mapel dalam penyelenggaraan program bimbingan disekolah sebagai
berikut:

1. Guru sebagai informator seorang guru dalam kinerja nya dapat berperan sebagai
informator, terutama berkaitan dengan tugasnya membantu guru pembimbing atau konselor
dalam memasyarakat layanan umumnya.

2. Guru sebagai kolabolator sebagai mitra seprofesi yakni sama-sama sebagai tenaga
pendidik di sekolah, guru dapat berperanan sebagai kolaborator konselor di sekolah.

Berdasarkan batasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru mata pelajaran dalam
bimbingan tidak hanya ketika di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Peran guru mata pelajaran
didalam kelas lebih bersifat uapaya bimbingan guna mendukung proses belajar mengajar
didalam kelas baik dalam bidang belajar, karier, pribadi, maupun sosial termasuk mengadakan
kegiatan diagnostik kesulitan belajar.

Sedangkan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan di luar kelas yaitu dengan mengadakan
pengajaran perbaikan (ramedial teaching), pengayaan, home visit dan menyelenggarakan
kelompok belajar yang keseluruhan peran tersebut akan mendukung dan membantu guru
bimbingan dalam melaksakan layanan bimbingan.

E. Masing- Masing Mahasiswa Melaksanakan Pembelajaran Seara Bergantian


DiBawah Bimbingan Guru Mapel
Setelah segala persiapan telah dilakukan, peserta Magang III kemudian melakukan praktik
langsung pembelajaran. Praktik langsung dalam pembelajaran sebagai calon guru dengan
bimbingan guru merupakan langkah penting bagi mahasiswa magang untuk memperoleh
pengalaman awal tambahan dalam mengajar.

Selama melaksanakan program magang di Yayasan Hamdi Husni, penulis diberi kesempatan
untuk praktik mengajar di kelas VIII (delapan) dengan bimbingan Ibu guru pamong. Dalam
melakukan praktik langsung pembelajaran, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan sebagai
berikut.

1. Pokok Bahasan atau Materi Ajar

Pokok bahasan atau materi ajar adalah inti materi yang akan diajarkan dalam proses
pembelajaran. Dalam menyusun dan mengembangkan materi ajar, penulis mengacu pada standar
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Pembelajaran dan Indikator Pencapaian

Dalam melakukan pembelajaran, seorang guru perlu memerhatikan tujuan pembelajaran agar
proses pembelajaran lebih terarah. Tujuan pembelajaran adalah hal yang ingin dicapai setelah
melakukan proses pembelajaran. Indikator pencapaian kompetensi merupakan hal-hal yang
menjadi acuan untuk menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak.

3. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah suatu cara untuk mengatur hubungan interaksi antara siswa dengan
guru pada saat berlangsungnya proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pada pembelajaran Seni Budaya, penulis menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab,
dan metode penugasan dalam setiap tatap muka. Penulis juga menggunakan metode demonstrasi
pada pertemuan ketiga dan keempat agar peserta didik dapat lebih mudah memahami langkah-
langkah teknik membaca memindai dan membaca cepat.

4. Langkah-Langkah Pembelajaran

Secara garis besar, langkah-langkah pembelajaran terdiri atas tiga bagian, yakni kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Dalam kegiatan awal, penulis melakukan apersepsi dan motivasi dengan cara bertanya mengenai
materi ajar yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya, dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai kepada peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik
memperoleh gambaran mengenai materi ajar dan proses pembelajaran yang akan berlangsung,
sehingga peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Dalam kegiatan inti, penulis mengarahkan dan memfasilitasi peserta didik dalam memahami
materi ajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.

Dalam kegiatan penutup, penulis memberikan tugas kepada peserta didik. Kemudian penulis
memberikan refleksi dan penguatan serta menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama
dengan peserta didik.

5. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah referensi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran
Seni Budaya di Yayasan Hamdi Husni, penulis menggunakan buku Seni Budaya untuk
SMP/MTS Kelas VIII penerbit Erlangga, buku Seni Budaya SMP Kelas VIII penerbit
Yudhistira, serta sumber lainnya yang relevan dengan materi ajar.

6. Alat dan Media Pembelajaran

Alat dan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu
memudahkan pemahaman siswa dalam memahami konsep atau materi yang disampaikan.

Selama melaksanakan proses pembelajaran, penulis lebih cenderung menggunakan papan tulis
dan spidol sebagai alat pembelajaran. Namun, penulis juga memanfaatkan media laptop dan
LCD dalam beberapa tatap muka demi menunjang proses pembelajaran.

7. Evaluasi atau Penilaian

Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan suatu penilaian
atau evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan hasil dan merupakan
studi yang mengkombinasikan penampilan dengan sesuatu nilai tertentu.

Dalam melakukan penilaian harian, penulis menggunakan teknik dan bentuk penilaian yang
bervariasi. Teknik dan bentuk penilaian tersebut yaitu tes tertulis dalam bentuk uraian singkat,
isian, dan pilihan ganda; serta tes praktik dalam bentuk unjuk kerja. Instrumen penilaian yang
digunakan disusun sedemikian rupa dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.

F. Membimbing Satu Orang Siswa Pada Kegiatan Ekstrakulikuler Di Bawah


Bimbingan Guru Mapel

Belajar, khususnya dalam pendidikan, bukanlah sekedar transmisi ilmu pengetahuan sebagai
fakta. Tetapi legih dari itu, belajar adalah mengolah daya penalaran peserta didik sebagai bekal
dasar bagi setiap warga Negara yang bertanggungjawab. Teori belajar mengatakan kepada kita
bahwa prose belajar tidak terjadi dalam ruang kosong. Data ilmu pengetahuan hanya dapat
diserap kaitannya dengan dunia nyata, terutama bagi peserta didik muda dibangku pendidikan
dasar.
Dilingkungan sekolah, peserta didik merupakan unsur inti kegiata pendidikan, karena itu jika
tidak ada peserta didik, tentunya tidak akan ada kegiatan pendidikan. Lebih-lebih di era
persaingan antar lembaga pendidikan yang begitu ketat seperti sekarang, sekolah harus berjuang
secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan peserta didik. Tidak sedikit lembaga pendidikan
yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang
mengatakan bahwa mencari peserta didik jauh lebih sulit daripada mencari guru baru. dikatannya
untuk mendapatkan guru baru cukup membuka lamaran, sehari sedah banyak yang datang.
Sedangkan untuk mencari peserta didik, belum tentu dengan mengedarkan brosur dan memasang
sepanduk peserta didik akan datang. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan
di era persaingan ini, peserta didik merupakan unsur utama yang dimenej dan dihargai
martabatnya tak jauh berbeda dengan pembeli/konsumen dalam dunia usaha.

Manajemen peserta didik merupakan suatu usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai
dari peserta didik itu masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Dalam hal ini yang
diatur secara langsung oleh pihak sekolah adalah segi-segi lain yang berkaitan dengan peserta
dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik.

Tujuan umum manajemen peserta didik adalah megatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar
kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini dilakukan agar
proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur sehingga dapat
memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara
keseluruhan.

G. Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar Di Unit Sekolah

Kegiatan non mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang praktikan di luar jam
pelajaran. Latihan ini dapat dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Macam-macam kegiatan non mengajar

1. Administrasi sekolah

Adapun administrasi sekolah yang dilakukan adalah foto copy keperluan sekolah,
membantu guru yang membutuhkan bantuan seperti mengetik, mengisi data raport siswa,
memberi kode buku-buku perpustakaan dan menata pada rak buku yang sesuai, melayani siswa
yang meminjam buku.

2. Kegiatan ekstrakurikuler

a. Pengertian

Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kegiatan kurikuler


dan dilaksankan di luar jam pelajaran sekolah.

b. Jenis kegiatan ekstrakurikuler


Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh praktikan adalah kegiatan pramuka.
Mengingat situasi dan kondisi selama pelaksaan PPL yang selalu padat dimana setelah selesai
PPL disekolahan praktikan harus kuliah lagi, oleh sebab itu praktikan hanya melatih kegiatan
pramuka saja.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pramuka yaitu tiap hari Sabtu dan satu kali setiap minggunya yang
dilaksanakan oleh siswa kelas III,IV,V dan VI dengan dibimbing oleh semua praktikan dan dua
orang guru yang biasanya melatih kegiatan pramuka.

3. Kegiatan akademik dan non-akademik

a. Kegiatan akademik

Kegiatan akademik dilakukan oleh praktikan dan dimana praktikan hanya melakukan
pendampingan terhadap kegiatan yang sifatnya akademis seperti mendampingi UTS (Ujian
Tengah Semester) kelas I - VI, mendampinngi siswa saat guru tidak berada dikelas,
mendampingi olahraga saat guru olahraga ada keperluan, mengantarkan siswa yang mengikuti
lomba dan mengajari membaca dan berhitung kelas II setelah jam pulang untuk kelas II.

b. Kegiatan non-akademik

Kegiatan non-akademik dilakukan oleh praktikan dan dimana praktikan hanya melakukan
kegiatan yang sifatnya non-akademis seperti merekap surat keluar dan surat masuk, membantu
kampanye Gemar Makan Ikan yang dilaksanakan oleh Departemen Perikanan di Sekolah Dasar,
mendampingi imunisasi, serta pendampingan saat masa jeda (jalan santai dan macam-macam
lomba) selama 4 hari.

H. Menyusun Laporan Magang 3

Laporan magang adalah dokumen berisi pengalaman kerja seorang staf magang di sebuah
perusahaan. Dengan menyelesaikan laporan magang, maka penyelia Anda dapat menentukan
langkah selanjutnya dalam jenjang pendidikan Anda. Laporan magang biasanya berisi semua
pengalaman yang didapatkan selama bekerja. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat
membantu Anda dalam menyusun laporan magang.

I. Refleksi

Magang III merupakan kegiatan kurikuler yang di wajibkan bagi seluruh mahasiswa
Fakultas Bahasa dan Seni sebagai wahana pra-Magang III. Magang III ini bertujuan untuk
menambah pengalaman dan mengembangkan kemampuan dasar mahasiswa sebagai seorang
calon guru. Beberapa kegiatan dalam Magang III yaitu menelaah kurikulum dan perangkat
pembelajaran, menelaah strategi pembelajaran, menelaah sistem evaluasi, merancangan RPP,
mengembangkan media pembelajaran, mengembangkan bahan ajar,dan mengembangkan alat
evaluasi.

Pelaksanaan Magang III dilaksanakan di sekolah SMP ISLAMIYAH YAYASAN


HAMDI HUSNI. Setelah penerimaan Magang III, kemudian mahasiswa mulai melaksanakan
aktifitas sesuai dengan kegiatan yang ada pada buku laporan. Adapun hasil menelaah dan
mengembangkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan magang III yang telah dilaksanakan
dan banyak manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan tersebut diataranya dapat mengetahui
definisi kurikulum dan kurikulum yang diberlakukan di sekolah, definisi perangkat pembelajaran
dan strategi pembelajaran yang dipergunakan di sekolah, cara merancang RPP, cara
mengembangkan media pembelajaran, cara mengembangkan dan menyusun bahan ajar, serta
mengembangkan alat evaluasi.

SMP ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) 2006 dan Kurikulum 2013. Perangkat pembelajaran yang digunakan adalah
RPP, LKS, Buku, dan lainnya. Strategi pembelajaran yang sering digunakan adalah model
pembelajaran langsung dan metode ceramah, akan tetapi guru juga mengkondisikan strategi yang
akan diterapkannya saat mengajar. Pelaksanaan magang III ini juga menjadikan mahasiswa
untuk lebih akrab dalam berkomunikasi dengan guru baik mengenai pembelajaran maupun
dalam menyusun perangkat pembelajaran, dapat menyusun RPP sendiri, dapat membuat bahan
ajar sendiri, dapat mencoba mengembangkan media pembelajaran.

Dengan memahami kurikulum mulai dari definisi hingga kurikulum yang digunakan
maka mahasiswa sebagai calon guru kelak akan mengetahui bagaimana nantinya menggunakan
kurikulum yang berlaku dan dapat menyesuaikan cara mengajar sesuai dengan kurikulum yang
diberlakukan di sekolah. Perubahan kurikulum disebabkan karena pergantiannya mentri.
Sehingga, setiap pergantian kurikulum guru perlu menyesuaikan diri terhadap kurikulum yang
diberlakukan. Pergantian kurikulum juga disebabkan karena melihat kondisi dalam beberapa
tahun yang dianggap memberatkan bagi peserta didik. Pergantian kurikulum bertujuan untuk
lebih mengembangkan kemampuan siswa di dalam kelas.

Perangkat pembelajaran merupakan perangkat yang dipergunakan oleh guru dalam


menjalankan system belajar mengajar disekolah. Perangkat pembelajaran sangat dibutuhkan
dalam proses belajar mengajar sebab tanpa adanya perangkat pembelajaran, pembelajaran tidak
akan bisa berjalan. Namun sebenarnya, pembelajaran dapat berjalan walaupun tanpa perangkat
pembelajaran. Akan tetapi, jalannya pembelajaran tanpa perangkat pembelajaran sangat berbeda
dibandingkan jalannya pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran. Dengan adanya
perangkat pembelajaran, proses pembelajaran akan berlangsung secara terarah dan sesuai
prosedur pelaksanaan. Perangkat pembelajaran diantaranya RPP, Buku, LKS dan sebagainya
yang tujuan dari semua itu ialah agar proses pembelajaran tersusun sesuai dengan prosedur yang
ada.
Strategi pembelajaran merupakan cara yang dipersiapkan oleh seorang guru untuk
menerapkan dan mengajarkan suatu pelajaran. SMP ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI
menggunakan strategi pembelajaran berupa model pembelajaran langsung agar siswa lebih
mudah dikontrol saat pembelajaran berlangsung dan metode yang digunakan adalah metode
ceramah agar siswa selalu mendengarkan arahan yang diberikan guru dan tidak terganggu
dengan hal lainnya yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.

Sistem evaluasi merupakan seperangkat cara yang digunakan guru dalam menguji
kemampuan siswanya setelah selesai pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sistem evaluasi
sangat diperlukan untuk melihat perkembangan kemajuan siswa dalam proses belajar. Sistem
evaluasi yang sering dipergunakan dalam pembelajaran matematika adalah sistem evaluasi tes
tulis karena dengan tes tulis, perkembangan cara menuliskan sebuah jawaban siswa akan
semakin berkembang. Dalam hal ini sistem evaluasi tes tulis atau essay mampu mengembangkan
kemampuan menulis siswa dan cara berpikir siswa.

RPP merupakan suatu rancangan pelaksanaan dalam proses belajar mengajar yang
didalamnya terdapat identitas sekolah, mata pelajaran, kelas / semester, alokasi waktu, standar
kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, model,
metode yang digunakan, alat atau media yang diguankan, penilaian dan pedoman penilaian.

Dalam RPP termuat didalamnya penggunaan media pembelajaran, dimana media


pembelajaran ini merupakan suatu bentuk penyampaian informasi pembelajaran agar
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan. Media pembelajaran juga dapat
berfungsi untuk mempermudah dalam proses belajar mengajar dan mempermudah pemahaman
siswa dalam belajar.

Kendala yang diperoleh dari pelaksanaan magang III ini yaitu waktu yang sedikit bersama
guru, hal-hal yang hendak di cari tahu sulit untuk dipahami dengan waktu yang singkat, perlunya
waktu untuk mengetahui lebih banyak halhal tersebut sebagai bekal bagi seorang calon guru
yang siap terjun ke masyarakat.

Kegiatan membuka pelajaran tidak mencakup urut-urutan kegiatan rutin seperti menertibkan
siswa, mengisi daftar hadir, menyampaikan pengumuman, menyuruh menyiapkan alat-alat
pelajaran dan buku-buku yang akan dipakai dan lain sebagainya yang tidak berhubungan dengan
penyampaian materi pelajaran. Kegiatan membuka pelajaran ada kaitannya langsung dengan
penyampaian materi pelajaran.
Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk me-ngakhiri
kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan
gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian
siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru antara lain adalah merangkum kembali atau
menyuruh siswa membuat ringkasan dan mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang
baru diberikan. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran ini
harus dilakukan guru tidak saja pada akhir jam pelajaran tetapi juga pada akhir setiap penggal
kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Seperti halnya kegiatan
membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran juga tidak mencakup urut-urutan kegiatan rutin
seperti memberi tugas dirumah, tetapi kegiatan yang ada kegiatan langsung dengan penyampaian
materi pelajaran.

Ada berbagai alasan mengapa guru tidak melakukan kegiatan membuka dan menutup
pelajaran antara lain karena lupa, tidak ada waktu, atau memang belum mempunyai keterampilan
untuk melaksanakannya. Karena pentingnya fungsi membuka dan menutup pelajaran ini dalam
pembelajaran, maka sangat perlu bagi setiap guru untuk memperoleh pengalaman serta latihan
yang intensif dalam membuka dan menutup pelajaran.

Prinsip-prinsip penggunaan

Penggunaan keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam pembelajaran,


mempunyai pengaruh positif terhadap proses dan hasil belajar. Pengaruh positif itu antara lain:

1. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas yang akan
dikerjakan.

2. Siswa mengetahui dengan pasti batas-batas tugas yang akan dikerjakan.

3. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang mungkin


diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari suatu mata pelajaran.

4. Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai


dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang masih asing baginya.

5. Siswa dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-


konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa, serta

6. Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu,


Sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.

Sebagaimana keterampilan mengajar lainnya, ada prinsip-prinsip yang mendasari


penggunaan komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran yang harus
dipertimbangkan oleh guru. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut:

a. Bermakna
Dalam usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa guru hendaknya memilih cara yang
relevan dengan isi dan tujuan pelajaran.
b. Berurutan dan berkesinambungan

Aktivitas yang ditempuh oleh guru dalam memperkenalkan dan merangkum kembali pokok-
pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian dari kesatuan yang utuh. Dalam
mewujudkan prinsip berurutan dan berkesinambungan ini perlu diusahakan suatu susunan yang
tepat, berhubungan dengan minat siswa, ada kaitannya yang jelas antara satu bagian dengan
bagian lainnya, atau ada kaitannya dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilki
siswa.
Komponen-Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
Penerapan keterampilan membuka pelajaran pada awal suatu jam pelajaran atau pada setiap
penggal kegiatan dalam inti pelajaran, guru harus melakukan kegiatan membuka pelajaran.
Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran itu meliputi: menarik perhatian siswa,
menimbulkan motivasi, memberikan acuan dan membuat kaitan. Komponen-komponen dan
aspek-aspeknya menurut Abimanyu (1985) adalah sebagai berikut:

1. Menarik perhatian siswa

Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa, antara lain seperti
berikut:
a. Gaya mengajar guru.

Guru hendaknya memvariasikan gaya mengajarnya agar dapat menimbulkan perhatian


siswa. Misalnya guru memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari yang
biasanya dia kerjakan dalam membuka pelajaran.
b. Penggunaan alat bantu mengajar

Guru dapat menggunakan alat-alat bantu mengajar seperti gambar, model, skema, dan
sebagainya untuk menarik perhatian siswa.

c. Pola interaksi yang bervariasi

Variasi pola interaksi guru siswa yang biasa, seperti guru menerangkan siswa
mendengarkan, atau guru bertanya siswa menjawab, hanya dapat menimbulkan rangsangan
permulaan saja. Siswa belum sepenuhnya dapat memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang
akan dipelajari.
2. Menimbulkan motivasi

Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara hati-hati hal-hal
yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa itu hendaknya dapat
digunakan untuk menimbulkan motivasi. Dengan adanya motivasi itu, pembelajaran menjadi
dipermudah. Oleh karena itu, guru hendaknya melakukan berbagai cara untuk menimbulkan
motivasi itu. Sedikitnya ada 4 (empat) cara untuk menimbulkan motivasi, yaitu:
a. Dengan kehangatan dan keantusiasan.

Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, dan hangat. Sebab sikap yang
demikian itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang mendorong tingkah laku dan
kesenangan dalam mengerjakan tugas. Siswa akan timbul motivasinya untuk belajar.

b. Dengan menimbulkan rasa ingin tahu

Guru dapat membangkitkan motivasi siswa dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu dan
keheranan pada siswa. Misalnya ibu akan membunyikan jari ibu. Satu menit berikutnya ibu akan
membunyikan lagi. Kemudian membunyikan lagi dua menit sesudah itu, lalu empat menit,
delapan menit, enam belas menit dan seterusnya. Setiap kali ibu melipatduakan menitnya.
Berapa kali ibu akan membunyikan jari tangan ibu selama satu jam. Cara-cara ini sangat baik
untuk menimbulkan motivasi siswa.

c. Mengemukakan ide yang bertentangan

Untuk menimbulkan motivasi siswa, guru dapat melontarkan ide-ide yang bertentangan
dengan mengajukan masalah atau kondisi-kondisi dari kenyataan sehari-hari. Misalnya, guru
mengajukan masalah sebagai berikut: “Balok merupakan bangun dimensi tiga yang mempunyai
panjang, lebar dan tinggi, jadi balok termasuk bangun ruang. Kerucut tidak mempunyai panjang
dan lebar tetapi masih termasuk bangun ruang. Mengapa?”

d. Dengan memperhatikan minat siswa

Guru dapat menimbulkan motivasi siswa dengan cara menyesuaikan topik-topik pelajaran
yang diminati siswa. Untuk memperhatikan minat siswa dalam pembelajaran matematika dapat
diberikan contoh sebagai berikut. Meminta siswa membuat dugaan tentang ukuran suatu benda.
Berapa kira-kira banyaknya air yang dapat dimasukkan dalam suatu drum sampai penuh. Atau
contoh lain, berapa kilo berat uang logam sebanyak seratus rupiah. Contoh-contoh tersebut
sangat menarik minat siswa dalam mengikuti pelajaran.

3. Memberi acuan (structuring)

Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat
serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai
hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi
pelajaran. Untuk itu usaha dan cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
a. Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.

Guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa, agar mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang ruang
lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas yang harus dikerjakan. Misalnya,
guru pertama-tama berkata, hari ini kita akan belajar tentang pengumpulan data. Perhatikan alat
peraga yang ibu bawa (timbangan dan meteran). Kumpulkanlah data berat dan tinggi badan
teman-temanmu menggunakan alat peraga tesebut.

b. Menyarankan langkah – langkah yang akan dilakukan

Pada permulaan atau pada saat-saat tertentu selama penyajian pelajaran, siswa akan terarah
usahanya dalam mempelajari materi pelajaran jika guru dapat memberi saran-saran tentang
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya, tugas kalian sekarang adalah
membuktikan rumus volum kerucut dengan pendekatan volum tabung. Langkah yang harus
kalian kerjakan adalah pertama memasukkan beras atau pasir ke dalam kerucut, lalu tuangkan
beras tersebut ke dalam tabung, lakukan hal tersebut sampai tabung penuh. Kemudian buatlah
kesimpulan dari kegiatan yang kalian lakukan.

c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan masalah pokok yang
akan dibahas. Misalnya dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal positif dari sifat-
sifat tentang sesuatu konsep, manusia, benda, gambar-gambar, dan sebagainya. Di samping hal-
hal positif, kemudian siswa perlu pula diingatkan untuk menemukan hal-hal yang negatif, yang
hilang atau yang kurang lengkap. Misalnya guru berkata: Amatilah macam-macam model
bangun datar segitiga ini, jelaskan mengapa ada yang disebut segitiga samakaki, segitiga
samasisi, dan segitiga sembarang, serta ada yang bukan disebut model bangun datar segitiga.
d. Mengajukan pertanyaan – pertanyaan

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru sebelum mulai menjelaskan materi pelajaran


akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari. Misalnya,
sebelum menjelaskan cara membagi dua pecahan, guru dapat mengajukan pertanyaan sebagai
berikut, ibu mempunyai setengah loyang kue, kue tersebut akan dibagi dua sama besar dan akan
diberikan pada kedua anaknya, berapa bagiankah kue yang diterima masing-masing anaknya?
Dengan pertanyaan tersebut diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami cara membagi
dua pecahan.

4. Membuat kaitan
Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, guru perlu menghubungkannya
dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan pengalaman-pengalaman, minat, dan
kebutuhan-kebutuhan siswa. Hal itulah yang disebut bahan pengait. Contoh usaha-usaha guru
untuk membuat kaitan:

a. Membuat kaitan antar aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang telah dikenal
siswa. Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai seberapa jauh pelajaran yang
diberikan sebelumnya telah dipahami. Caranya, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pada siswa, tetapi dapat pula merangkum isi materi pelajaran terdahulu secara singkat. Misalnya,
sebelum mengajarkan pembagian dua pecahan, guru mengulang kembali bagaimana mengalikan
bilangan pecahan.

b. Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan


yang telah diketahui. Hal ini dilakukan jika bahan baru itu erat kaitannya dengan bahan pelajaran
yang telah dikuasai. Misalnya, guru lebih dahulu mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan dan perkalian bilangan cacah sebelum
mengajarkan pembagian bilangan cacah.

c. Guru menjelaskan konsep atau pengertiannya lebih dahulu sebelum menyajikan bahan
secara terperinci. Hal ini dilakukan karena bahan pelajaran yang akan dijelaskan sama sekali
baru. Misalnya, untuk menjelaskan perkalian dua guru terlebih dahulu menjelaskan jumlah kaki
unggas, seperti ayam, itik, burung, sepeda, sepeda motor, dan sebagainya.

Komponen-Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran

Menjelang akhir dari suatu pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru harus
melakukan kegiatan menutup pelajaran. Hal ini harus dilakukan agar siswa memperoleh
gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Menurut
Abimanyu (1985) cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran ini adalah
sebagai berikut:
1. Meninjau Kembali

Menjelang akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru meninjau
kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan telah dikuasai siswa. Ada dua cara meninjau
kembali penguasaan inti pelajaran itu, yaitu merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.

a. Merangkum inti pelajaran.

Pada dasarnya kegiatan merangkum inti pelajaran ini terdapat sepanjang proses
pembelajaran. Misalnya, pada saat guru selesai menjelaskan ciri-ciri bangun ruang kubus, atau
jika guru membuat kesimpulan secara lisan hasil diskusi yang ditugaskan pada siswa, setelah
selesai sejumlah pertanyaan dijawab oleh siswa, pada saat menjelang pergantian topik bahasan,
dan tentu saja pada saat pembelajaran akan diakhiri. Selain guru, siswa dapat juga diminta untuk
membuat rangkuman secara lisan. Tetapi jika rangkuman yang dibuat oleh siswa itu salah atau
kurang sempurna, guru harus membetulkan atau menyempurnakan rangkuman itu.

b. Membuat ringkasan

Cara lain yang dapat ditempuh untuk memantapkan pokok-pokok materi yang diajarkan
adalah membuat ringkasan. Selain manfaat tersebut, dengan ringkasan itu siswa yang tidak
memiliki buku sumber atau siswa yang lambat belajar dapat mempelajarinya kembali.
Pembuatan ringkasan itu dapat dilakukan oleh guru, dapat pula dilakukan oleh siswa secara
perorangan atau kelompok, dan dapat pula dilakukan oleh guru dan siswa bersama-sama.
Misalnya, setelah pelajaran statistika tentang pengumpulan dan pengolahan data selesai,
siswa diminta membuat ringkasan cara mengolah data yang telah dikumpulkan siswa melalui
percobaan. Hasil diskusi tersebut ditulis di kertas lebar dan menempelkannya di dinding atau di
papan tulis serta mengemukakan hasil rumusan kelompok itu ke seluruh kelas untuk memperoleh
tanggapan.

2. Mengevaluasi

Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh wawasan yang utuh
tentang suatu konsep yang diajarkan selama satu jam pelajaran atau sepenggal kegiatan tertentu
adalah dengan penilaian. Untuk maksud tersebut guru dapat meminta siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan secara lisan atau mengerjakan tugas-tugas.

Bentuk-bentuk evaluasi itu secara terperinci adalah sebagai berikut:

a. Mendemonstrasikan keterampilan.
Pada akhir satu penggal kegiatan siswa dapat diminta untuk mendemonstrasikan
keterampilannya. Misalnya, setelah guru selesai menerangkan konsep matematika, guru meminta
siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.

b. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain

Misalnya, setelah guru menerangkan penjumlahan dua pecahan lalu siswa disuruh
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan.

c. Mengekspresikan pendapat siswa sendiri


Guru dapat meminta siswa untuk memberi komentar tentang keefektifan sesuatu
demonstrasi yang dilakukan guru atau siswa-siswa lain. Misalnya, setelah permainan peran (role-
playing) tentang aritmatika sosial dalam bahasan pengenalan mata uang selesai, lalu siswa
diminta untuk mengemukakan pendapat dan perasaan mereka tentang peran yang dimainkan.

d. Soal – soal tertulis

Guru dapat memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan siswa. Soal-soal tertulis itu dapat
berbentuk uraian, tes objektif, atau melengkapi lembaran kerja.

Penerapan Keterampilan Membuka dan Menutup

Dalam menerapkan keterampilan membuka dan menutup pelajaran pada pembelajaran


matematika, cobalah Anda ajak teman sejawat untuk melaksanakan simulasi. Sepuluh siswa
sebagai murid, empat teman sejawat untuk mengobservasi dan satu orang sebagai guru. Dari
prosedur yang dilakukan observasilah kegiatan tersebut denga

1. Inti pembelajaran
Inti pembelajaran dalam kelas tentang seni musk dan seni tari
a. SENI MUSIK
Istilah musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousikos, yang diambil dari salah satu nama
dewa Yunani. Mousikos dilambangkan sebagai suatu dewa keindahan dan menguasai bidang
seni dan keilmuan.
Musik merupakan sebuah elemen yang penting dalam kehidupan manusia. Sejak dulu kala
musik sudah memegang peranan dalam beberapa fungsi berdasar jenis dari musik itu sendiri.
Dari berbagai jenis musik tersebut, fungsi musik dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian
yaitu sebagai berikut :
1. Musik Sebagai Sarana Ekspresi Diri
Seorang seniman musik akan lebih mudah berekspresi atau mengungkapkan perasaannya
lewat musik. Di samping untuk menunjukkan bakatnya, pengungkapan perasaan lewat musik
akan lebih mudah diterima. Apalagi bila musik tersebut berupa vokal yang berisi kata-kata yang
tersusun bagus dan mudah dimengerti. Disertai dengan alunan nada-nada yang mewakili ekspresi
yang akan dikeluaran. Misalkan, apabila hendak berekspresi sedih, nada yang dimainkan berupa
nada yang bertempo lambat dan halus. Sebaliknya, bila nada tersebut cepat dan menggebu-gebu
biasanya mewakili ekspresi senang dan bahagia.

2. Musik Sebagai Sarana Hiburan


Musik sangat efektif dalam menghibur. Selama suatu musik tersebut dianggap indah, sudah
pasti musik tersebut dapat menghibur. Seseorang bahkan memerlukan musik untuk menghibur
diri ketika sedang bosan ataupun sedih. Lebih dari menghibur, musik juga dapat melalaikan
manusia dari kehidupan sehari-harinya.

3. Musik Sebagai Sarana Terapi


Musik sebagai terapi awalnya di perkenalkan pada perang dunia ke-II untuk mengobati
korban perang. Sekarang musik banyak dimanfaatkan untuk terapi penyakit mental atau
kelumpuhan organ tubuh. Musik juga dapat berguna untuk menyegarkan kembali sistem kerja
otak setelah lama digunakan saat bekerja.

4. Musik Sebagai Sarana Upacara


Musik di Indonesia, pasti akan selalu berkaitan erat dengan upacara-upacara tertentu seperti
perkawinan, kelahiran, kematian, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah,
bunyi dari suatu alat musik diyakini memiliki kekuatan magis.

5. Musik Sebagai Sarana Komersial


Bagi para seniman musik atau musisi, musik merupakan salah satu sumber penghasilan.
Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset atau CD. Kemudian karya mereka
akan dijual ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan
pertunjukan yang dipungut biaya. Musik juga sering dikotrak sebagai pengiring sebuah film atau
biasa disebut OST (Original Soundtrack). Biasanya musik yang diambil sebagai OST memilki
keterkaitan dengan film berupa kesamaan cerita yang dapat menggambarkan isi dari film
tersebut. Bahkan musik juga sering digunakan sebagai OST dari sebuah Iklan, baik itu ditelevisi
maupun radio.
6. Musik Sebagai Sarana Tari
Musik selalu cocok bila dihubungkan dengan tarian. Keduanya saling berhubungan dengan
adanya kesamaan pola dan ritme satu sama lainnya, suatu tarian tanpa diiringi irama musik akan
terasa hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang penari. Ketika penari melakukan gerak tarinya
dibutuhkan tempo dan ritme agar gerakannya. Di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik
diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian-tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan
tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Pastinya di luar
negeri juga begitu. Seperti dansa, balet dan sebagainya.

7. Musik Sebagai Sarana Pendidikan


Sebagai media pendidikan, musik digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Musik
digunakan untuk menciptakan rasa cinta tanah air kepada siswa-siswanya melalui lagu-lagu
perjuangan. Tak hanya itu, lagu daerah juga dapat digunakan untuk pendidikan siswa dalam hal
menumbuhkan sikap toleransi terhadap perbedaan suku, ras dan agama.

8. Musik Sebagai Sarana Komunikasi


Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi-bunyi instrumen tertentu yang memiliki arti tertentu
juga bagi anggota kelompok masyarakatnya. Bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu
yang menandai bahwa ada suatu peristiwa atau kegiatan yang ingin diinformasikan ke
masyarakat. Instrumen yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah seperti
kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.

9. Musik Sebagai Sarana Kreativitas


Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan pada diri manusia yang dikaitkan dengan
kemampuan atau daya untuk menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa diperlukan untuk
mengiringi tingkah laku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Berikut merupakan unsur - unsur dari suatu musik,
1. Melodi
Melodi adalah tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik. Dalam
sebuah musik melodi terdengar seperti nada yang seolah bergerak menuju puncak dan kemudian
kembali ke kondisi sebelumnya. Melodi terdiri dari pitch, durasi dan tone. Pitch juga biasa
disebut timbre atau warna suara. Pitch yaitu suatu hal mengatur serangkaian not, yang
dilambangkan dengan alfabet A-G. Not-not tersebut menjadi melodi dalam selang waktu tertentu
atau disebut durasi. Not tersebut bisa dihasilkan dari bermacam alat musik dengan warna suara
yang berbeda-beda atau dikenal dengan nama tone.

2. Ritme
Ritme (irama) merupakan rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari
musik. Ritme terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam panjang pendeknya dalam waktu yang
bermaca-macam, membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa dalam setiap ayunan
birama (Jamalus,1998:7). Irama berfungsi untuk mengatur dari suara dan hening. Unsur dari
irama meliputi not, ketukan dan tempo. Agar irama dalam musik tetap teratur, musik tersebut
harus sesuai dengan tempo yang terdiri dari not-not yang dimainkan dalam satu ketukan. Tempo
di sini berfungsi agar kecepatan ketika memainkan musik dapat diatur dan disesuaikan.

3. Harmoni
Harmoni adalah cabang ilmu pengetahuan musik yang membahas dan membicarakan
perihal keindahan komposisi musik (Banoe, 2003:180). Harmoni merupakan bagian yang
melibatkan nada atau kunci (kord) yang berlangsung terus-menerus. Dalam musik harmoni akan
tampak ketika terdapat keseimbangan antara momen penekanan dan pelepasan. Harmoni
tersusun dari interval, kunci dan skala. Interval yaitu jarak yang terdapat antara dua buah nada.
Kunci merupakan serangkaian not yang mengatur keharmonisan suatu melodi dalam interval
tertentu. Dan skala adalah sekumpulan not berperan sebagai kerangka dari suatu musik. Skala
juga berfungsi sebagai acuan untuk menentukan not yang akan dimainkan pada musik.

4. Dinamik
Dinamik adalah tingkatan keras dan lembutnya cara memainkan musik, keras dan lembut ini
diperlukan agar musik tidak terdengan monoton atau datar. Keadaan keras dan lembut tersebut
memiliki istilah sendiri di dalam permainan musik, seperti Piano (p = lembut), Pianissimo (pp =
sangat lembut), Mezzo piano (mp = setengah lembut), Mezzo forte (mf = setengah keras). Forte
(f = keras), Fortissimo (ff = sangat keras). Selain itu masih ada tanda dinamik lainnya yang
digunakan yaitu crescendo dan decrescendo. Crescendo menandakan agar musik dimainkan
dengan keras. Sebaliknya, decrescendo menandakan agar dimainkan dengan lembut.

5. Tangga nada
Tangga nada adalah urutan dari suatu nada yang disusun seperti tangga. Tangga nada dibagi
menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan pentatonik. Tangga nada diatonik yaitu tangga nada
yang terdiri dari 7 nada berdasarkan interval-interval yang telah ditentukan. Sedangkan tangga
nada pentatonis yaitu tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok. Suatu tangga nada, pasti
ada satu nada dasar yang diikuti oleh nada-nada lainnya yang bisa lebih rendah atau lebih tinggi
dengan pola interval tertentu, sehingga terbentuk bentuk khas tersendiri.
SENI TARI
Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di
tempat dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud danpikiran. Tarian
merupakan perpaduan dari beberapa unsur yaitu raga, irama, dan rasa.

Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorongnya untuk mencari
ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis. Menurut Corrie Hartong, ahli tari dari Belanda,
mengajukan batasan tari yang berbunyi tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis
dari badan didalam ruang.
Tari adalah gerakan tubuh sesuai dengan irama yang mengiringinya.
Tari juga berarti ungkapan jiwa manusia melalui gerak ritmis, sehingga dapat menimbulkan
daya pesona. Yang dimaksud ungkapan jiwa adalah meliputi cetusan rasa dan emosional yang
disertai kehendak. Menurut Dr Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-
gerak ritmis yang indah.
Gerakan pada seni tari diiringi dnegan musik untuk mengatur gerakan penari dan
menyampaikan pesan yang dimaksud. Seni tari memiliki geraka berbeda dari gerakan sehari-hari
seperti berjalan. Gerakan pada tari tidak realistis tetapi ekpresif fan estetis. Agar sebuah tarian
harmonis, tarian harus memiliki unsur tersebut. Gerakan seni tari melibatkan anggota badan.
Unsur- unsur anggota badan tersebut didalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri,
bergabung ataupun bersambungan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Setelah melakukan pengamatan langsung melalui kegiatan observasi magang 3 di SMP


ISLAMIYAH YAYASAN HAMDI HUSNI selama durasi waktu sepuluh kali kunjungan dapat
ditarik kesimpulan bahwa proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah tersebut cukup
baik, kepala sekolah dan guru berantusias dalam menjalankan tugas masing-masing.
Kelengkapan administrasi dan fasilitas sekolah diatur dengan baik, lingkungan sekolah yang
indah dan tertata dengan rapi membuat nyaman kegiatan belajar mengajar.Dengan bertatap muka
langsung kepada siswa, guru, maupun objek yang dituju akan lebih baik dan juga memberi
pengalaman kepada kami serta memberikan kami pengetahuan yang cukup untuk kedepannya.
Kami juga bisa mengetahui situasi dan kondisi yang berkaitan dengan sekolah yang
bersangkutan.

B. SARAN

Adapun beberapa saran yang dapat kami berikan antara lain:

1. Sebagai calon guru yang profesional mahasiswa magang harus magang harus melakukan
observasi dengan serius dan bertanggung jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai
dengan kenyataan di sekolah yang dituju.

2. Hendaknya mahasiswa selaku calon pendidik dan peserta magang agar memannfaatkan
momen magang ini untuk menggali ilmu mendidik dengan sebaik-baiknya.

3. Mengikuti alur dan kegiatan magang sesuai dari apa yang telah di programkan guna
menumbuhkan karakter pendidik sejak dini.

Anda mungkin juga menyukai