Oleh
MUTIA SARI
7110511178
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Magang merupakan kegiatan akademik yang tercantum dalam kurikulum semua
program studi yang ada di lingkungan FKIP Universitas Islam Sumatera Utara merupakan salah
satu perguruan tinggi swasta di Sumatera Utara yang telah menyelenggarakan Pogram Magang
I. Ses
uai visinya “Menjadi perguruan tinggi yang Islami, Andal, Teruji, Bermartabat Mulia,
dicintai oleh masyarakat, dan diridhai Allah SWT. Berdasarkan Visi ini, UISU secara terus
menerus berbenah diri untuk meningkatkan kualitasnya demi tercapainya visi yang telah
diancang tersebut”. .
FKIP UISU memiliki peran yang sangat besar dalam menghasilkan pendidik yang unggul
dan berkualitas dan memiliki empat kompetensi pendidik seperti, kompetensi profesional,
kompetensi pedagogik, kompetensi keperibadian, dan kompetensi sosial. Beberapa upaya yang
telah dilakukan adalah melalui pelathan-pelatihan bagi mahasiswa, pengadaan sarana/fasilitas
laboratorium dan komputer pengembangan kurikulum, dan kegiataan PPL serta Magang. Sesuai
dengan pengembangan kurikulum berbasis KKNI dan perguruan tinggi, Program Magang
menjadi salah satu matakuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UISU memilki 7 program studi, yang terdiri dari
Pendidikan Sejarah, Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaPendidikan Ppkn, Pendidikan
Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia untuk mempersiapkan
calon guru yang memiliki tingkat bprofesionalisme yang tinggi.
Program Magang 1 dan 2 memiliki 1 sks dan magang 3 memiliki 4 sks dan dilakukan
dalam kurun waktu tertentu. Terkait dengan hal ini, FKIP UISU melaksanakan Program Magang.
Ini secara bertahap, yaitu Magang 1 dilakukan di semester III, Magang 2 dilakukan di semster
V, dan Magang 3 dilakukan di semester VII. Dengan terselenggaranya Program Magang ini,
peserta akan siap menjadi pendidik pemula yang
dapat mengimplementasikan kemampuannya sesuai dengan domain profesionalitas,
pedagogik, keperibadian, dan sosial sehingga pendidik-pendidik masa depan di Indonesia
menjadi pendidik yang unggul, berkemjuan, dan beriman.
A. Metode Penelitian
1. Waktu
Kegiatan magang di Sekolah Mitra dilaksanakan selama 7 hari, dari hari Rabu
sampai dengan hari Sabtu (5-7 jam/hari), yaitu dari tanggal 14 November 2018
sampai dengan 21 November 2018.
2. Tempat
Tempat magang dilaksanakan di SMA UISU di Jalan Sisingamangaraja Medan,
Sumatera Utara.
1. Sejarah
SMA UISU Medan merupakan sebuah Sekolah Menengah Atas swasta Islam
yang terdapat di Medan, Sumatera Utara. Sekolah SMA UISU Medan ini berazaskan
pendidikan Islam. Hingga saat ini SMA UISU Medan menempati lokasi di Jalan
Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara.
SMA UISU Medan didirikan tahun…. Dari tahun tersebut sampai sekarang, telah
mengalami pergantian beberapa kepala sekolah, yaitu :
a. Tahun 1964 s/d 1969 Kepala Sekolah : ………………………………….
b. Tahun 1969 s/d1970 Kepala Sekolah : ……………………, waktu belajar mulai
pukul 16.30 – 21.00 WIB.
c. Tahun 1970 s/d 1971 Kepala Sekolah Presidium :
i. …………………..
ii. …………………….
iii. H…………………., waktu belajar pukul 16.30 – 21.00 WIB
d. Tahun 1972 Kepala Sekolah ……………, waktu belajar pukul 16.30-21.00.
e. Tahun 1972 s/d 1982 Kepala Sekolah :…………………………….
Waktu belajar :
1) Tahun 1971 s/d 1982 mulai pukul 16.30 – 21.00 WIB.
2) Tahun 1974 s/d 1975
Kelas I pukul : 13.00 – 18.00 WIB
Kelas II pukul : 16.30 – 21.00 WIB
Kelas III pukul : 16.00 – 21.00 WIB
3) Tahun 1975 s/d 1976
Kelas I dan II pukul 13.00 – 18.00 WIB.
Kelas III pukul 16.30 – 21.00 WIB
4) Tahun 1985 s/d 1992 waktu belajar mulai 13.00 – 18.00 WIB.
a. Tahun 1985 s/d 1992 Kepala Sekolah : Ali Sahabu BA, waktu belajar mulai pukul
: 13.00 – 18.00 WIB.
b. Tahun 1992 Kepala Sekolah : Drs. Abdul Rachim, waktu belajar mulai pukul
10.00 – 18.00 WIB.
c. Tahun 1992 s/d 1995 Kepala Sekolah : Drs. M. Cholil AD, waktu belajar mulai
pukul 13.00 – 18.00 WIB.
d. Agustus 1995 – September 1996 Kepala Sekolah : Drs. Susilo Wardoyo waktu
belajar mulai pukul 06.45 – 12.30 WIB.
e. September 1995- Februari 1999 Kepala Sekolah : Drs. Sudirman HA, waktu
belajar mulai pukul 06.45 – 12.45 WIB.
f. Tahun 1999 s/d 2001 Kepala Sekolah Drs. H Mohammad Zaid MBA, waktu
belajar pukul 06.45 – 12.45 WIB. November 2001, waktu belajar 06.45 – 14.00
WIB.
g. Tahun 2001 s/d 2010 Kepala Sekolah Lutfi Zainudin S.Pd, waktu belajar mulai
pukul 06.45 – 14.00 WIB.
h. November 2010 – Juli 2013 Kepala Sekolah Drs. H. Susilo Wardoyo, M.Pd,
waktu belajar mulai 06.30 – 14.30 WIB.
i. 7 juli 2013 sampai dengan sekarang, Kepala sekolah Drs. Ahmad Arif, dengan
waktu belajar 06.30-14.30 Wib. Tahun ini mulai diterapkan kurikulum 2013
dikelas X.
2. Identitas Sekolah: SMA UISU Medan
Tabel 2.1IdentitasSekolah
- NSS : 302016405138
- NPSN : 20103179
Jenjang Akreditasi : A
Gedung
- IMB : 00197/PIMB-PB/T/2001/19-02-2001
Bantuan Sekolah
- Terima BOP : Ya
- Terima BOS : Ya
- NPWP Sekolah : Ya
a. VISI
b. MISI
1. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dan bernalar sehat pada peserta didik,
guru dan karyawan sehingga berkemauan kuat untuk terus maju.
2. Meningkatkan kualitas keislaman, keilmuan, dan dasar-dasar teknologi.
3. Meningkatkan keterampilan dan apresiasi peserta didik dibidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, budaya dan seni melalui contruktivisme learning dan interaksi global.
4. Meningkatkan sumber daya manusi dan sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai menuju pembelajaran TIK.
5. Meningkatkan kesehatan jasmani melalui kegiatan dan kompetisi olahraga yang
terbimbing.
6. Mengembangkan potensi peserta didik secara optiamal dan seimbang antara iman,
ilmu dan amal.
7. Membentuk peserta didik berprilaku islami sehingga terwujud insan yang beriman
dan takwa serta beraklakul mulia.
c. TUJUAN
1) Meningkatkan iman dan takwa sekaligus membentuk manusia yang beraklak
mulia melalui bimbingan dan kegiatan pembelajaran.
2) Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan terutama dalam
penguasaan teknologi.
3) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas,
berkualitas, berpretasi dalam bidang olahraga dan seni.
4) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berfikir logis, kreatif dan
mandiri.
5) Mempersiapkan siswa untuk mampu menghadapi ea globalisasi.
6) Membekali siswa penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni
untuk bekal menghadapi kehidupan masa depan.
7) Membekali peserta didik agar memilik keterampilan teknologi informasi dan
komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.
8) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu
bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
9) Mengembang layanan pendidikan berbasis teknologi informai dan teknologi/TIK
untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan yang efektif dan efisien.
d. Personil Sekolah
Tabel 2.2 Data-data Guru
No Nama JK Jabatan
e. Keadaan Sekolah
Tabel 2.4 SaranaSekolah
Tidak
Ada, Kondisi Keterangan
Ada
No Jenis Sarana
Kurang
Baik
Baik
1 Ruang Kepala Baik
sekolah
2 Ruang Baik
Wakil Kepala
Sekolah
5 Ruang BK Baik
19 Masjid Baik
13 Kantin Baik
14 Toilet Baik
a. Pelaksanaan Kurikulum
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Thun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP
19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan
SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang
menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan Umum yang
memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan
pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetesi dan Kompetensi Dasar yang terdapat
dalam satuan isi (SI) dan standar kelulusan (SKL). Termasuk dalam ketentuan umum adalah
penjabaran amanat dalam UU No. 20/2003 dan ketentuan PP 19/2005 serta prinsip dan langkah
yang harus diacu dalam pengembangan KTSP.Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh
hasil akhir pengembangan KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pada
Panduan Umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model KTSP, tentu tidak dapat
mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dan hendaknya digunakan sebagai referensi.
Kurikulum 2013 digulirkan sebagai langkah pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi yang telah dirilis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, dan mulai tahun pelajaran 2013-2014
diimplementasikan di kelas X jenjang SMA. Elemen perubahan kurikulum focus pada empat
standar yaitu, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
Dengan demikian perubahan akan terjadi pada penyesuaian beban belajar, penguatan proses,
pendalaman dan perluasan materi, penataan pola piker dan tata kelola.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang mencakup tiga
domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus terintegrasi, serta dapat
menggambarkan kesesuaian dan kekhasan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik
Dengan pemberlakuan kurikulum 2013 di kelas x jenjang SMA pada tahun pelajaran 2013-
2014 di 1.270 SMA, maka untuk tahun pelajaran 2013-2014 dan tahun pelajaran 2014-2015
SMA-SMA tersebut akan berlaku kurikulum sekolah yang harus mencakup dua macam
kurikulum, yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, termasuk juga di SMA UISU
MEDAN. Oleh sebab itu di perlukan suatu acuan atau panduandalm menyusun kurikulum yang
akan dilaksanakan agar terjadi proses pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk keperluan
tersebut, Direktorat Pembinaan SMA menyusun Model Pengembangan KTSP SMA ini sebagai
salah satu upaya untuk membantu sekolah mengembangkan KTSP agar dapat diimplementasikan
secara optimal.
b. Pembinaan Kesiswaan
Dari peta konsep di atas, maka pengembangan diri yang terprogram dan terencana
dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan, baik untuk peserta didik kelas X hingga
kelas XII. Layanan hendaknya disesuaikan dengan tujuan sasaran layanan BK serta karakteristik
peserta didik. Disamping itu, perlu memperhatikan kebutuhan dari masing-masing jenjang kelas.
Kemungkinan perbedaan isi layanan sangat memungkinkan, namun hal ini tidak harus digunakan
secara kaku, tetapi harus tetap fleksibel.
Program pembiasaan di SMA UISU Medan mencakup kegiatan yang bersifat pembianan
karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan dan keteladanan, seperti :
Tabel2.6 Program Pembiasaan
Berdoa dan baca Al- Mengucapkan dan Berbusana muslimah (menutup aurat/
Qur’an di awal pelajaran menjawab salam berjilbab) untu siswa putrid
Kerjasama yang dijalin antara sekolah dan orang tua siswa disetiap kesempatan. SMA
UISU Medan selalu melibatkan orang tua/wali siswa disetiap program sekolah, mulai dari
perumusan dan sosialisai KTSP dan Kurikulum 2013, sosialisasi visi dan misi serta tujuan
sekolah sampai dengan program kesiswaan dan kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini dianggap
penting agar silaturami dan komunikasi kepada orang tua/wali siswa tetap terjalin dan dapat
mendorong kemajuan peserta didik dalam bidang akademik maupun non akademik.
e. PengelolaanFasilitasPembelajaran
Fasilitas yang dimilik SMA UISU Medan khususnya penunjangan kegiatan belajar
mengajar sangatlah memadai. Penggunan anda pengelolaan fasilitas selalum menjadi perhatian
penting oleh sekolah. Berikut fasilitas-fasilitas pembelajaran yang dimiliki dan beberapa
kegiatan mencari informasi dari sumber belajar di sekolah dan di luar sekolah :
Tabel 2.7 Fasilitas-fasilitas pembelajaran
2 Bukuteks SeluruhSiswa
3 Perpustakaan SeluruhSiswa
4 Laboratorium SeluruhSiswa
5 Internet SeluruhSiswa
Kondisi
No Jenis Jumlah
Baik Rusak
1 Bukusiswa/pelajaran 5527
(semuamatapelajaran)
2 Bukupanduanpendidik 65
3 BukuPengayaan 1577
Total 7364
2 RuangLaboratorium
3 R. 1 210,25m² Baik
Kesenian/Keterampilan
9 BukuPerpustalaam
10 AlatPeraga/Alat Bantu
Pembelajaraan
a. Matematika
Cukup Baik
b. IPA
Cukup Baik
c. IPS Cukup Baik
11 AlatPraktik
12 Media Pendidikan
e. Komputer KBM/Laptop
Cukup Baik
13 Softwere
Pengamatan pertama, SMA UISU Medan untuk kegiatan belajar mengajar di mulai pukul
06.30 sampai dengan 14.30. siswa datang dan disambut langsung oleh beberapa guru kemudian
siswa bersalaman, dan saling sapa. SMA UISU Medan terdapat 20% siswa yang datang
terlambat. Siswa yang terlambat lebih dari 3 hari, maka orang tua siswa akan dipanggil oleh wali
kelas siswa tersebut.
Siswa masuk ke kelas dan sebelum memulai proses belajar, bel berbunyi kembali pukul
06:45 Wib. Siswa diarahkan ke Masjid untuk mengikuti tafsir Al-Quran. Kegiatan tafsir Al-
Quran siswa diminta membuat kelompok, membaca surah pendek dan diberi tugas hafalan Al-
Quran yang akan dibacakan di depan kelompok lain, hafalan akan ditagih seminggu kemudian.
Bagi siswa yang terlambat mengikuti tafsir Al-Qur’anakan dicatat namanya dan akan diberi
sanksi.
Untuk tata tertib berpakain, SMA UISU Medan memiliki pakaian seragam yang berbeda-
beda tiap harinya. Senin memakai baju putih dan rok putih, selasa memakai baju putih dan rok
abu-abu, rabu memakai baju pramukia, kamis memakai baju batik dan jumat memakai baju
muslim. Khusus wanita di wajibkan menggunakan jilbab, tidak menggunakan rok span dan baju
dikeluarkan karena untuk menutupi aurat. Khusus laki-laki tidak di bolehkan menggunakan
celana pensil. Untuk pemeriksaan rambut hanya berlaku kepada laki-laki saja dan dilakukan 2
minggu sekali bersamaan dengan pemeriksaan pakaian.
Interaksi dan kecerian antar warga sekolah dalam kehidupan sosial cukup baik, suasana
kegiatan olahraga futsal pada jam olahraga wajib memakai baju olahraga sekolah dan untuk
suasana perpustakaan di SMA UISU Medan cukup baik, buku yang ada di perpustakaanlengkap.
Suasana kelompok belajar yang sedang mengerjakan tugas cukup tertib dan tidak ribut. Hanya
kegaiataneskul tapak suci yang diadakan pada hari rabuselesai kegiatan belajar dan selebihnya
eskul yang lain diadakan pada hari sabtu. Untuk kegiatan beragama di lingkungan sekolah SMA
UISU Medan sangat baik.
Pengamatan kedua bagian Kompetensi Guru yaitu mengamati secara langsung proses
belajar di kelas XI IIS. Saat Ibu Neni ( guru Bahasa Indonesia ) masuk, siswa tertiblalu ibu
Neni langsung memanggil 8 siswa perempuan ke depan kelas untuk dijadikan perwakilan
kelompok tugas. Siwa yang maju kedepan tersebut memilih teman-temannya untuk ikut
bergabung dengan kelompok masing-masing setelah itu setiap kelompok diberi materi untukdi
diskusikan. Ibu Neni memberikan waktu berdiskusi 20 menit dan setelah mendapatkan hasil
diskusinya, perwakilan kelompok akan membacakan dan menjelaskan hasil diskusi di depan
kelompok yang lain.
Pertama guru memilih siswa secara acak setiap kelompok untuk menjelaskan hasil
diskusinya. Pada awalnya siswa masih takut-takut untuk menjelaskan hasil diskusinya. Setelah
dua anak sudah menjelaskan hasil diskusinya kepada teman-temannya, suasana kelas menjadi
cair dan setiap anak jadi ingin cepat-cepat memberikan hasil diskusinya. Setelah itu,ibu Neni
memberikan penjelasan akhir dari semua hasil diskusi perkelompok dan memberikan contoh soal
materi yang di diskusikan perkelompok, serta ibu Neni mengajarkan siswa sampai tuntas hingga
siswa mengerti materi tersebut. Dalam kesiapan bahan ajar ibu Neni sudah siap, menguasai,
memiliki kosep, serta mengerti cara untuk membangun suasana belajar yang tidak membosankan
. Penampilan Ibu menarik juga didukung sikap Ibu yang tegas dalam megajar di kelas, baik, adil
dan bertanggung jawab serta mampu memberi solusi dan jawaban jika siswa bertanya dan
memiliki sikap kepemimpinan saat dikelas. Guru harus menjadi panutan dan teladan bagi
siswanya.
Pengamatan ketiga, pemahaman peserta didik yaitu mengamati secara langsung saat proses
pembelajaran. Dilihat dari kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika yaitu siswa siap,
siswa memperhatikan dengan baiksaatmengikuti proses belajar. Aktivitas dan kreativitas dalam
proses pembelajaran siswacukup kreatif, respon dalam menerima tugas dan menaati perintah
guru . Siswa melibatkan dirinya dalam memberikan ide dan gagasan, pertanyaan serta jawaban.
Siswa dapat melakukan kerja tim dalam melakukan tugas akademiknya seperti belajar dikelas
dan nonakademiknya seperti lomba saman.
Pengamatan ke empat, mengamati proses belajar peserta didik yaitu siswasiap mengikuti
proses belajar dikelas, siswa memahami penjelasan materi dari gurunya karena di setiap akhir
materi siswa diberi latihan. Siswa siap mengajukan pertanyaan yang menantang. Siswa
memahami hubungan antara materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari karena guru
selalu menjelaskan materi dengan melibatkan benda-benda disekitar kita, agar memahami secara
langsung hubungannya materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat menggunakan
sumber belajar utama untuk memahami materi melalui buku, guru dan selain itu siswa dapat
mencari sumber belajar lain seperti internet, informasi dari teman, informasi dari kakak,
informasi dari adik.
Siswa melibatkan dirinya dalam proses belajar dan 80 % Sisiwa dapat mengikuti tes lisan
atau tertulisdenganbaik. Siswa dilibatkan dalam menyususn rangkuman hasil belajar dengan cara
berdiskusi, menyusun hasil diskusi dan menjelaskan hasil diskusinya. Siswa mendapatkan
motivasi untuk belajar lebih giat karena di setiap akhir proses pembelajaran guru memberikan
wejangan terhadap siswanya.
Pengamatan terakhir yaitu mengamati refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran. Guru
siap untuk melakukan proses belajar dengan siswa-siswinya, guru mengaitkan materi baru
dengan pengatahuaan siswa sebelumnya dan 80 % guru melaksanakan pembelajaran secara
runtut karena kadang-kadang waktu pelaksanaan pembelajaran terdapat gangguan yang
menjadikan tidak terlakasnanya pembelajaran dan 80 % guru memanfaatkan laptop sebagai
media dalam pembelajaran, sarana untuk membantu mengajar lebih efisien. Guru selalu
menggunakan bahasa indonesia yang jelas saat mengajar, memberikan tes lisan atau tulisan
diakhir pembelajaran agar materi yang diberikan guru dapat dipahami oleh siswanya dan 80%
guru menutup pembelajaran dengan refleksi dan memberi wejangan terahadap siswa untuk
belajar.
F. Laporan Hasil Pengamatan Kegiatan Nonakademik/Persekoalahan di Sekolah Mitra
A. Simpulan
Dari kegiatan Magang I yang di laksanakan di SMA UISU Medan selama 7 hari, dapat di
simpulkan bahwa proses belajar mengajar di SMA UISU Medan cukup baik. Kami dapat
merasakan dan memahami betapa sulitnya menjadi seorang Guru yang Profesional. Kami juga
dapat mengenal kondisi fisik, proses belajar mengajar, dan keadaan yang sebernarnya di SMA
UISU Medan. Kami dapat langsung merasakan bagaimana berhadapan dengan siswa dalam
kelas.
Setelah melaksanakan kegiatan magang ini, saya mendapatkan pengetahuan yang lebih
untuk situasi dan kondisi lingkungan Sekolah Menengah atas, cara menghadapi berbagai masalah
yang terjadi dalam kelas, dan lain sebagainya. Maka dari itu saya berharap semoga hasil dari
kegiatan Magang I ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman ketika berada di lingkunngan
masyarakat nantinya.
B. Saran
Dari hasil kegiatan magang yang telah dilaksanakan, beberapa saran yang dapat saya
berikan yaitu :
1. Sebagai calon guru yang profesional mahasiswa magang harus melakukan observasi
dengan serius dan bertanggungjawab agar memperoleh data atau informasi sesuai
dengan kenyataan di Sekolah yang dituju.
2. Mahasiswa Magang sebaiknya ikut terlibat dalam membangun sekolah, misalnya: ikut
berpartisipasi membantu guru atau karyawan dalam melakukan sebuah tugas atau
pekerjaan.
3. Perlunya ketersediaan waktu bagi Dosen untuk menghantar Mahasiswa sebelum
Magang atau penutupan Magang