Oleh :
1. Alda Widianti 1702030005
2. Ani Satul Wahdah 17020300
3. Dwi Yuliana Rahayu 1702030121
4. Afriana Dwi W 1702030146
5. Tuti Kurniati 1702030163
AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNYA kami
dapat menyelesaikan laporan tentang “lembaga keuangan syariah” ini. Sholawat serta
salam semoga senatiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangan bersyukur karena dapat menyelesaikan laporan yang menjadi
tugas mata kuliah “akuntansi syariah”. Disamping itu kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama penyusunan
laporan ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami sangat mengharapkan kritik serta saran dari pembaca,
karena kami menyadari dalam penyusunan laporan ini belum sempurna.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana sejarah berdirinya LAZISMU Banyumas?
b. Program apa saja yang ada di dalam LAZISMU Banyumas?
c. Standar akuntansi apa yang digunakan dalam LAZISMU Banyumas?
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui bagaimana sejarah berdirinya LAZISMU Banyumas.
b. Untuk mengetahui program apa saja yang ada di dalam LAZISMU
Banyumas.
c. Untuk mengetahui standar akuntansi yang ada di LAZISMU Banyumas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN LAZISMU
LAZISMU adalah lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam
pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat,
infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga,
perusahaan dan instansi lainnya.
Didirikan oleh PP. Muhammadiyah pada tahun 2002, selanjutnya dikukuhkan
oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional
melalui SK No. 457/21 November 2002. Dengan telah berlakunya Undang-undang
Zakat nomor 23 tahun 2011, Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 2014, dan
Keputusan Mentri Agama Republik Indonesia nomor 333 tahun 2015. LAZISMU
sebagai lembaga amil zakat nasional telah dikukuhkan kembali melalui SK Mentri
Agama Republik Indonesia nomor 730 tahun 2016.
Latar belakang berdirinya LAZISMU terdiri atas dua faktor. Pertama, fakta
Indonesia yang berselimut dengan kemiskinan yang masih meluas, kebodohan dan
indeks pembangunan manusia yang sangat rendah. Semuanya berakibat dan
sekaligus disebabkan tatanan keadilan sosial yang lemah.
Kedua, zakat diyakini mampu bersumbangsih dalam mendorong keadilan
sosial, pembangunan manusia dan mampu mengentaskan kemiskinan. Sebagai
negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi zakat,
infaq dan wakaf yang terbilang cukup tinggi. Namun, potensi yang ada belum
dapat dikelola dan didayagunakan secara maksimal sehingga tidak memberi
dampak yang signifikan bagi penyelesaian persoalan yang ada.
Berdirinya LAZISMU dimaksudkan sebagai institusi pengelola zakat dengan
manajemen modern yang dapat menghantarkan zakat menjadi bagian dari
penyelesai masalah (problem solver) sosial masyarakat yang terus berkembang.
Dengan budaya kerja amanah, professional dan transparan, LAZISMU
berusaha mengembangkan diri menjadi Lembaga Zakat terpercaya. Dan seiring
waktu, kepercayaan publik semakin menguat.
Dengan spirit kreatifitas dan inovasi, LAZISMU senantiasa menproduksi
program-program pendayagunaan yang mampu menjawab tantangan perubahan
dan problem sosial masyarakat yang berkembang. Saat ini, LAZISMU telah
tersebar hampir di seluruh Indonesia yang menjadikan program-program
pendayagunaan mampu menjangkau seluruh wilayah secara cepat, fokus dan tepat
sasaran.
Dengan VISI “Menjadi Lembaga Amil Zakat Terpercaya” dan MISI antara
lain:
1. Optimalisasi pengelolaan ZIS yang amanah, profesional dan transparan
2. Optimalisasi pendayagunaan ZIS yang kreatif, inovatif dan produktif;
3. Optimalisasi pelayanan donator.
B. Sinergi Pendayagunaan
Berpijak pada posisi LAZISMU sebagai lembaga intermediate, maka dalam
penyaluran dan pendayagunaan dana ziswaf bersinergi dengan berbagai lembaga
baik di internal Muhammadiyah maupun lembaga diluar Muhammadiyah. Seperti
program pendayagunaan bidang pertanian, lazismu bersinergi dengan MPM
( Majelis Pemberdayaan Masyarakat) PP Muhammadiyah, program kemanusiaan
bersinergi dengan LPB PP Muhammadiyah, masalah sosial bersinergi dengan MPS
Muhammadiyah, bidang ekonomi dengan MEK Muhammadiyah dan untuk
pemberdayaan kaum perempuan lazismu bersinergi dengan PP ‘Aisyiyah. Sedang
sinergi dengan lembaga di luar Muhammadiyah, LAZISMU telah menggandeng
berbagai lembaga dan komunitas dalam menyalurkan dan mendayagunakan dana
ziswaf seperti lembaga IWAPI, komunitas WIRAMUDA, berbagai komunitas
hobby dan profesi dan sebagainya. Tujuan dari sinergi adalah agar pendayagunaan
memberi manfaat yang maksimal kepada masyarakat karena dikelola oleh lembaga
pengelola yang expert serta menjangkau lokasi sasaran program yang lebih luas.
BAB III
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA LAZISMU BANYUMAS
LAZISMU Banyumas adalah lembaga nirlaba tingkat kabupaten
yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan
secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya
baik dari perseorangan, lembaga atau instansi lainnya. LAZISMU Banyumas
berdiri sejak 2 Oktober 2010 yang ditandai dengan Launching
pembentukan dan pengukuhan pengurus oleh Ketua Pimpian Daerah
Muhammadiyah Banyumas. Lembaga ini merupakan jejaring LAZISMU
Nasional yang didirikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejak tahun
2002. Latar belakang berdirinya LAZISMU Banyumas; Pertama, adalah
berangkat dari rasa keprihatinan Muhammadiyah atas persoalan kemiskinan
dan kebodohan yang terus menyelimuti sebagian besar masyarakat dan upaya
pembangunan manusia yang masih sangat rendah. Kedua, dengan zakat
diyakini mampu memberikan sumbangsih dalam mendorong keadilan
sosial, pembangunan manusia dan mengentaskan kemiskinan.LAZISMU
Banyumas berdiri sebagai institusi pengelola zakat di tingkat daerah dengan
manajemen moderen yang diharapkan dapat menghantarkan zakat menjadi
bagian dari penyelesai masalah (problem solver) atas kondisi
kemasyarakatan yang terus berkembang. Dengan budaya kerja amanah,
profesional dan transparan, LAZISMU Banyumas berusaha mengembangkan
diri menjadi Lembaga Zakat terpercaya. Dalam operasional programnya,
LAZISMU Banyumas didukung oleh Jaringan Multi Lini, sebuah jaringan
konsolidasi JPS LAZISMU (Jejaring Penghimpun dan Salur LAZISMU )
yang tersebar di hampir seluruh kecamatan dan desa di kabupaten Banyumas
yang menjadikan program-program pendayagunaan LAZISMU mampu
menjangkau wilayah pelosok di Kabupaten Banyumas secara terfokus dan tepat
sasaran.
Struktur Organisasi
Direktur : SABAR WALUYO, S.E.Sy
Bagian Keuangan : GALUH PANGESTUTI
Bagian IT : HABIB AMRULLAH
Badan Pengawas : 1. SURYO BUDI SANTOSO, S.E.,M.SA.,Phd
2. H. BAMBANG AGUS PRAMUKA
3. H. MUHAMMAD SUTOPO AJI
Dewan pengawas melakukan pemeriksaan ke kantor setiap satu minggu sekali
untuk mengecek kegiatan utama di kantor tersebut. Direktur LAZISMU Banyumas
pernah mengikuti pelatihan akuntansi syariah di Semarang. Dan karyawan yang
lainnya pernah mengikuti pelatihan sesuai bidangnya masing masing.
Pegawai dalam kantor tersebut yaitu:
1. Direktur
2. Bagian keuangan
3. Front Office
4. Bagian IT (2)
5. Teritori
6. Marketing (2)
Ada 56 kantor layanan di Banyumas dan 5 ‘Amil telah di SK kan