Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH AKUNTANSI SYARIAH

“RASIO KEUANGAN BAZNAS TAHUN 2016”


Dosen pengampu : Indria Puspitasari Lenap, SE.,M.AK

Disusun Oleh Kelompok 1


Anggota :
1. Sheryl Yasina Hariadi (A1C020231)
2. Shiddiq Waskito (A1C020232)
3. Sukmawati (A1C020247)
4. Ulfa Tiana (A1C020254)
5. Vini Arsih (A1C020257)
6. Yunita Asmara Dewi (A1C020266)
7. Intan Maezura (A1C020270)

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARM
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT berkat hidayah, taufik-
nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari dosen mata
kuliah “Akuntansi Syariah” tentang Rasio Keuangan BAZNAS Tahun 2016.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Saran dan kritik
dari pembaca kami harapkan agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Rasio Keuangan BAZNAS
Tahun 2016 ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Mataram, 14 Desember 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN........................................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................................4

B. Tentang BAZNAS...........................................................................................................4

C. Visi dan Misi.................................................................................................................5

D. Tujuan BAZNAS.............................................................................................................5

E. Sasaran BAZNAS...........................................................................................................6

F. Indikator Sasaran BAZNAS............................................................................................7

G. Jaringan BAZNAS..........................................................................................................9

H. Penghargaan BAZNAS...................................................................................................9

BAB II......................................................................................................................................13

PEMBAHASAN........................................................................................................................13

A. Perhitungan Rasio Keuangan......................................................................................13

BAB III.....................................................................................................................................17

PENUTUP................................................................................................................................18

A. Kesimpulan.................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zakat merupakan sumber keuangan Islam karena merupakan sumber
pendapatan yang pokok dalam ajaran Islam. Zakat menjadi dana pembebas
kemiskinan dan bentuk ibadah sosial lain yang kontak langsung dengan
manusia. Zakat memberikan corak yang unik dalam struktur sosial ekonomi,
tetapi juga merupakan kewajiban keagamaan dan menjadi penyuci bagi harta
seorang hamba.   Kondisi kontemporer hari ini, pengelolaan zakat terbagi menjadi
tiga model. Model pertama, pengelolaan zakat diakui oleh negara yang
diakomodasi dalam peraturan perundang-undangan dan bersifat wajib kepada
penduduk muslim di negara ter-sebut. Kedua, pengelolaan zakat diakui oleh
negara yang diatur dalam undang-undang, namun tidak bersifat wajib kepada
penduduk muslim. Ketiga, pengelolaan zakat tidak diatur dalam tata perundang-
undangan dan diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Dalam rangka
meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga
sesuai dengan syari’at Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum,
terintegrasi, dan akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan suatu badan yang
bekerja sama dengan pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun
dan menyalurkan zakat, infaq dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional. Untuk
mengoptimalkan kinerjanya, BAZNAS membentuk lembaga ditingkat Kabupaten
atau yang sering disebut dengan BAZNAS Kabupaten dimana tugas dan
fungsinya sama dengan BAZNAS tingkat nasional.Badan Amil Zakat Nasional
terdiri atas beberapa bidang salah satunya adalah Unit Pengumpul Zakat. Unit
pengumpul zakat adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh Badan Amil Zakat
di semua tingkatan dengan tugas mengumpulkan zakat untuk melayani muzakki
(orang yang memberikan zakat) yang berada pada tiap instansi atau lembaga
pemerintah, BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta tingkat provinsi.
B. Tentang BAZNAS
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu-
satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8
Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan

1
zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional. Lahirnya Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran
BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara
nasional. Dalam UU tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah
nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden
melalui Menteri Agama.
Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung jawab
untuk mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam, amanah,
kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.
C. Visi dan Misi
1. Visi
“Menjadi lembaga utama menyejahterakan ummat.”
2. Misi
1) Membangun BAZNAS yang kuat, terpercaya, dan modern sebagai lembaga
pemerintah non-struktural yang berwenang dalam pengelolaan zakat;
2)  Memaksimalkan literasi zakat nasional dan peningkatan pengumpulan ZIS-
DSKL secara masif dan terukur;
3) Memaksimalkan pendistribusian dan pendayagunaan ZIS-DSKL untuk
mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan ummat, dan
mengurangi kesenjangan sosial;
4) Memperkuat kompetensi, profesionalisme, integritas, dan kesejahteraan amil
zakat nasional secara berkelanjutan;
5) Modernisasi dan digitalisasi pengelolaan zakat nasional dengan sistem
manajemen berbasis data yang kokoh dan terukur;
6) Memperkuat sistem perencanaan, pengendalian, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan koordinasi pengelolaan zakat secara nasional;
7) Membangun kemitraan antara muzakki dan mustahik dengan semangat
tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan;
8)  Meningkatkan sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan terkait
untuk pembangunan zakat nasional; dan
9) Berperan aktif dan menjadi referensi bagi gerakan zakat dunia.
D. Tujuan BAZNAS
1. Terwujudnya BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat yang kuat,
terpercaya, dan modern;
2. Terwujudnya pengumpulan zakat nasional yang optimal;

2
3. Terwujudnya penyaluran ZIS-DSKL yang efektif dalam pengentasan
kemiskinan, peningkatan kesejahteraan ummat, dan pengurangan kesenjangan
sosial;
4. Terwujudnya profesi amil zakat nasional yang kompeten, berintegritas, dan
sejahtera;
5. Terwujudnya sistem manajemen dan basis data pengelolaan zakat nasional
yang mengadopsi teknologi mutakhir;
6. Kebijakan Mutu BAZNAS
7. Terwujudnya perencanaan, pengendalian, pelaporan, dan pertanggungjawaban
pengelolaan zakat dengan kelola yang baik dan terstandar;
8. Terwujudnya hubungan saling tolong menolong dalam kebaikan dan
ketakwaan antara muzakki dan mustahik;
9. Terwujudnya sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan terkait
dalam pembangunan zakat nasional;
10. Terwujudnya Indonesia sebagai center of excellence pengelolaan zakat dunia.
E. Sasaran BAZNAS
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada muzakki, mustahik, dan stakeholder
lainnya;
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menunaikan zakat melalui OPZ
resmi;
3. Meningkatkan pertumbuhan pengumpulan zakat nasional;
4. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada mustahik dan penerima manfaat
ZIS-DSKL;
5. Meningkatkan manfaat ZIS-DSKL dalam upaya pengentasan kemiskinan,
peningkatan kesejahteraan ummat, dan pengurangan kesenjangan sosial;
6. Meningkatkan kualitas dan pelaksanaan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKK-NI) Sektor Zakat;
7. Mendorong pembentukan dan pengembangan asosiasi profesi amil zakat
Indonesia;
8. Membangun merit system dalam pengelolaan SDM amil zakat pada OPZ;
9. Mengembangkan sistem manajemen dan basis data pengelolaan zakat
nasional;
10. Memperkuat infrastruktur teknologi informasi dalam menunjang operasional
pelayanan BAZNAS dan LAZ;
11. Memperkuat basis data muzakki, mustahik, dan amil zakat nasional;
12. Memperkuat riset untuk pengembangan produk dan kebijakan pengelolaan
zakat secara nasional;
13. Mengembangkan sistem perencanaan zakat nasional dengan tata kelola yang
baik dan terstandar;
14. Mengembangkan sistem pengendalian zakat nasional dengan tata kelola yang
baik dan terstandar;

3
15. Mengembangkan sistem pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan
zakat nasional dengan tata kelola yang baik dan terstandar;
16. Mengembangkan program partisipasi muzakki dan mustahik dalam
pengelolaan zakat;
17. Mengembangkan sinergi dan kolaborasi OPZ dalam sosialisasi dan edukasi
zakat nasional;
18. Mengembangkan sinergi dan kolaborasi OPZ dalam pendistribusian dan
pendayagunaan zakat nasional;
19. Mengembangkan sinergi dan kolaborasi pengelolaan zakat nasional dengan
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah;
20. Mengembangkan sinergi dan kolaborasi pengelolaan zakat nasional dengan
pihak swasta dan lembaga non-pemerintah;
21. Meningkatkan pengakuan masyarakat dunia atas pengelolaan zakat Indonesia
F. Indikator Sasaran BAZNAS
 Opini Kantor Akuntan Publik atas Laporan Keuangan;
 Sertifikasi Sistem Manajemen ISO 9001 (Mutu), 27001 (Keamanan
Informasi), 37001 (Anti-Penyuapan), 45001 (Kesehatan & Keselamatan
Kerja), 31000 (Resiko), dan 19600 (Kepatuhan);
 Opini Auditor Kesesuaian Syariah;
 Nilai laporan akuntabilitas dan kinerja;
 Jumlah penghargaan pemerintah dan publik atas kinerja BAZNAS;
 Nilai dalam laporan implementasi keterbukaan informasi publik;
 Pertumbuhan jumlah muzakki secara nasional;
 Rasio komplain/keluhan muzakki/ donator yang tidak tertangani berbanding
transaksi donasi;
 Rasio angka pengelolaan zakat pada OPZ resmi dan praktik informal;
 Pengukuran literasi zakat pada audien nasional;
 Angka pertumbuhan pengumpulan ZIS-DSKL secara nasional;
 Jumlah rupiah pengumpulan ZIS-DSKL secara nasional;
 Rasio pengumpulan zakat atas potensi zakat nasional;
 Jumlah desa/kelurahan yang menjadi area tetap program pendistribusian dan
pendayagunaan ZIS-DSKL pada seluruh OPZ;
 Rasio komplain/keluhan mustahik/ penerima manfaat yang tidak tertangani
berbanding transaksi penyaluran ZIS-DSKL;
 Jumlah mustahik dan penerima manfaat langsung (jiwa dan keluarga);
 Jumlah mustahik dan penerima manfaat langsung (jiwa dan keluarga);
 Jumlah mustahik dan penerima manfaat yang menjadi donatur infak dan/atau
muzakki;
 Pengukuran dampak zakat terhadap kondisi dan angka kemiskinan dan
kesenjangan sosial;

4
 Pengukuran dampak zakat terhadap kualitas kesehatan mustahik dan penerima
manfaat;
 Pengukuran dampak zakat terhadap kualitas pendidikan mustahik dan
penerima manfaat;
 Pengukuran dampak zakat terhadap kualitas pendapatan hasil usaha mustahik
dan penerima manfaat;
 Rasio OPZ yang dapat menerbitkan laporan kaji dampak program penyaluran
zakat dalam upaya pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan
ummat, dan pengurangan kesenjangan sosial;
 Pengesahan SKK-NI Sektor Zakat;
 Jumlah amil zakat yang tersertifikasi;
 Jumlah lembaga sertifikasi profesi yang menyelenggarakan sertifikasi SKK-
NI Sektor Zakat;
 Rasio Pimpinan OPZ yang tersertifikasi;
 Asosiasi profesi amil zakat Indonesia;
 Jumlah SDM amil zakat yang terdaftar dalam asosiasi profesi amil zakat;
 Komite etik profesi amil zakat nasional;
 Jumlah kasus pelanggaran kode etik;
 Amil zakat terdaftar sebagai profesi pada Kementerian Ketenagakerjaan;
 Amil zakat terdaftar sebagai profesi pada Kementerian Ketenagakerjaan;
 Rasio OPZ yang memiliki struktur dan skala upah yang disahkan;
 Rasio turn over amil zakat;
 Jumlah OPZ yang memenuhi kelengkapan SOP minimum;
 Sistem manajemen dan basis data pengelolaan zakat secara nasional yang
terintegrasi;
 Database transaksi (pengumpulan dan penyaluran) zakat nasional;
 Rasio penggunaan Sistem oleh seluruh OPZ;
 Rasio penggunaan sistem customer relationship management (CRM) dalam
pelayanan muzakki dan mustahik;
 Rasio OPZ dengan laporan keuangan dan kinerja berbasis Sistem;
 Rasio fasilitas dan akses teknologi informasi pada seluruh OPZ;
 Rasio fasilitas dan akses teknologi informasi pada seluruh OPZ;
 Database (jumlah dan sebaran) muzakki dan donator ZIS-DSKL;
 Database (jumlah dan sebaran) mustahik dan penerima manfaat;
 Database amil zakat nasional;
 Jumlah publikasi pengelolaan zakat dalam jurnal yang terindeks;
 Indeks-indeks pengukuran pencapaian pengelolaan zakat nasional;
 Jumlah BAZNAS daerah dengan RKAT yang disahkan;
 Jumlah OPZ yang memiliki rencana strategis;
 Nilai evaluasi pencapaian rencana strategis pengelolaan zakat nasional;

5
 Jumlah program pengelolaan zakat pada OPZ yang masuk dalam rencana
pembangunan nasional dan/atau daerah;
 Jumlah OPZ yang tersertifikasi Sistem Manajemen ISO 9001 (Mutu);
 Jumlah OPZ yang tersertifikasi Sistem Manajemen ISO 27001 (Keamanan
Informasi);
 Jumlah OPZ yang tersertifikasi Sistem Manajemen ISO 37001 (Anti-
Penyuapan);
 Jumlah OPZ yang dapat menerbitkan laporan audit internal sistem manajemen
terstandar;
 Jumlah OPZ yang dapat menerbitkan laporan audit internal sistem manajemen
terstandar;
 Jumlah LAZ resmi;
 Jumlah pelanggaran administrasi dan/atau pidana pengelolaan zakat;
 Opini auditor kepatuhan syariah atas OPZ;
 Jumlah OPZ yang menyerahkan laporan kinerja;
 Jumlah OPZ yang dapat menerbitkan laporan keuangan terstandar dan/atau
teraudit;
 Rasio jumlah infak/sedekah atas agregat pengumpulan ZIS-DSKL;
 Jumlah program partisipatif dari muzakki dan mustahik dalam pengelolaan
zakat;
 Jumlah program sinergi dan kolaborasi dalam sosialisasi dan edukasi zakat di
antara OPZ;
 Jumlah program sinergi dan kolaborasi dalam pendistribusian dan
pendayagunaan zakat di antara OPZ;
 Jumlah program sinergi dan kolaborasi dalam pendistribusian dan
pendayagunaan zakat di antara OPZ;
 Jumlah OPZ yang mendapatkan dukungan APBN dan/atau APBD;
 Nilai rata-rata dukungan APBN dan/atau APBD pada OPZ;
 Pengukuran indikator pembangunan zakat di daerah;
 Jumlah kerjasama program OPZ dengan pihak swasta dan lembaga non-
pemerintah;
 Peran strategis Indonesia dalam World Zakat Forum;
 Jumlah penghargaan internasional atas pengelolaanzakat Indonesia;
 Jumlah kerjasama program OPZ dengan lembaga internasional;
G. Jaringan BAZNAS
 34 BAZNAS provinsi, 
 463 BAZNAS kabupaten/kota, 
 28 Lembaga amil zakat nasional 
 23 lembaga amil zakat internasional.

6
H. Penghargaan BAZNAS
1) Tahun 2002
o Laporan Keuangan BAZNAS telah diaudit oleh akuntan publikdengan opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sejak 2002
2) Tahun 2004
o BAZNAS memperoleh The Best Quality Management 2009, dari Karim
Business Consulting.
3) Tahun 2009
o BAZNAS memperoleh The Best Quality Management 2009, dari Karim
Business Consulting.
4)  Tahun 2011
o BAZNAS meraih The Best Innovation Programme dan The Best in
Transparency Management pada IMZ Award tahun 2011.
5)  Tahun 2012
o BAZNAS meraih Program Pendayagunaan Pendidikan Terbaik pada IMZ
Award tahun 2012
6) Tahun 2017
o BAZNAS meraih Juara Ketiga Lomba Penulisan InklusiKeuangan 2017,
untuk kategori umum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
7)  Tahun 2018
o BAZNAS meraih penghargaan Emas untuk Program Kampung Tanggap
Bencana BAZNAS dari Community Engagement Award 2018 (ICEA)
o BAZNAS meraih penghargaan Perunggu untuk Program Zakat Community
Development pada Project Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Jambi dari Community Engagement Award 2018 (ICEA)
o BAZNAS memperoleh Penghargaan internasional Global Islamic Financial
Award (GIFA) 2018 di Sarajevo, Bosnia Herzegovina.
o BAZNAS memperoleh Penghargaan Mitra Kegiatan Kemahasiswaan dari
Kementerian Riset dan Dikti tahun 2018
o BAZNAS memperoleh penghargaan Mitra Pemberi Beasiswa dari Universitas
Gadjah Mada tahun 2018
o BAZNAS memperoleh Penghargaan Mitra Beasiswa dari Institut Teknologi
Bandung tahun 2018
o BAZNAS meraih penghargaaan Angerah Syariah Republika Award 2018
untuk kategori "The Most Favourite Philantrophy Institution".

8)  Tahun 2019
o BAZNAS memperoleh Penghargaan dari Universitas Indonesia tahun 2019
atas dukungan
o BAZNAS pada peningkatan kualitas pendidikan di UI.

7
o BAZNAS memperoleh Penghargaan Mitra dan Kontributor Beasiswa dari
Universitas Hasanuddin Makassar tahun 2019
o BAZNAS memperoleh Penghargaan Global Good Governance 2019 dalam
kategori Sustainable Development Goals (SDGs) 2019
o BAZNAS memperoleh Penghargaan internasional Global Islamic Financial
Award (GIFA) 2019 kategori Best Zakat Distribution di Cape Town, Afrika
Selatan.
o BAZNAS memperoleh Penghargaan internasional Global Islamic Financial
Award (GIFA) 2019 kategori Humanitarian Awards di Cape Town, Afrika
Selatan.
o BAZNAS meraih penghargaan Padmamitra Award 2019 untuk kategori
Keberlanjutan Dalam Rantai Nilai Organisasi.
o BAZNAS meraih penghargaan Indonesia scholarship award 2019 sebagai
lembaga penyedia beasiswaterfavorit
o BAZNAS memperoleh Penghargaan Mitra dan Kontributor Beasiswa dari
Institut Pertanian Bogor tahun 2019
o BAZNAS meraih penghargaaan Angerah Syariah Republika Award 2019
untuk kategori "Organisasi Pengelola Zakat dengan Pelayanan Terbaik".
o BAZNAS memperoleh penghargaan Top Eksekutif Muslim 2019 dalam
kategori "Ekonomi Umat", (penghargaan untuk H. Muhammad Arifin
Purwakananta, Direktur Utama BAZNAS)
o BUMDesa Binaan BAZNAS Juara BUMDesaExpo 2019,sebagai
BUMDesa terfavorit se-provinsi Jambi
9)  Tahun 2020
o BAZNAS memperoleh penghargaan Top Digital Award 2020 dalam kategori
"TOP DIGITAL Implementation 2020 on Social Institution Sector #Level
Stars 4" - 22 Desember 2020
o BAZNAS memperoleh penghargaan Top Digital Award 2020 dalam kategori
"TOP Digital Transformation Readiness 2020" -22 Desember 2020
o BAZNAS memperoleh penghargaan Top Digital Award 2020 dalam kategori
"TOP Leader on Digital Implementation 2020 M. Arifin Purwakananta
Direktur Utama BAZNAS" -22 Desember 2020
o Penghargaan LembagaZakat Pelayanan TerbaikKelompok Lembaga
Filantropi dalam acara tahunan Anugerah Syariah Republika 2020 - 21
Desember 2020
o Mitra Kemaslahatan Terbaik Tahun 2020 dariBPKH -3 Februari 2020
o BAZNAS memperoleh penghargaan dari Badan NasionalPenanggulangan
Bencana Atas Kontribusi Dalam Penanggulangan Bencana 13 Oktober 2020
o BAZNAS memperoleh penghargaan internasional GlobalIslamic Financial
Award (GIFA) 2020 kategori Best Distribution Programme di
Islamabad, Pakistan.

8
o BAZNAS memperoleh penghargaan internasional Global Islamic
Financial Award (GIFA) 2020 kategori GIFA Spesial Awards (Leadership
Role) Prof. Dr. Bambang Sudibyo MBA, CA di Islamabad, Pakistan.
o BAZNAS meraih penghargaan Indonesia Fundraising Award (IFA) 2020
dalam kategori Fundraising DigitalTerbaik
o BAZNAS memperoleh penghargaan Global Good Governance 2020 dalam
Kategori Tahun 2021 keberhasilan mewujudkan tujuan pembangunan global
yang berkelanjutan 
o BAZNAS memperoleh predikat Laporan Keuangan Terbaik untuk Lembaga
Non Departemen versi Kementerian Keuangan RI.Sejak 2004 hingga saat ini.
BAZNAS tela memperoleh sertifikat ISO 9001:2015
10) Tahun 2021
o Penghargaan untuk kategori intensitas, konsistensi, dan inovasi dalam
penanggulangan Covid-19 dari BNPB - 10 Maret 2021
o Top CSR Award 2021#Mitra Pengelola CSR - Star 4 - 22 April 2021
o Top CSR Award 2021 Kategori Khusus Program Sosial dan Pemberdayaan
Masyarakat - 22 April 2021 
o Top CSR Award 2021 TOP Leader on CSR Commitment 2021 untuk
Direktur Utama BAZNAS RI, M. Arifin Purwakananta - 22 April 2021
o Penghargaan Internasional Global Good Governance (3G) Humanitarian
Award dan 3G SDGs Champion Award 2021 - 25 Mei 2021
o Penghargaan Internasional Global Good Governance (3G) 3G SDGs
Champion Award 2021 - 25 Mei 2021
o Best Business Transformation 2021 dari Majalah SWA - 15 Juni 2021
o BAZNAS memperoleh penghargaan dari Pemerintah Daerah Kab. Parigi
Moutong Sebagai Lembaga Peduli Stunting Dalam Penilaian Kinerja Aksi
Penurunan Stunting Di Parigi Moutong
o Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) ISO 27001:2013
- 12 April 2021
o Laporan Keuangan BAZNAS telah diaudit oleh akuntan public dengan opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sejak 2002 - 2021

9
10
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perhitungan Rasio Keuangan

RASIO AKTIVITAS

𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝐷𝑎𝑛𝑎 Kurang


82630224983
𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ Efektif
Gross
(𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 +
1 Allocation 49%
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ) + (𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜
Ratio 1,70356E+11
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡𝑡−1 + 𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝐷𝑎𝑛𝑎
𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘𝑡−1) 0,485045
(𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝐷𝑎𝑛𝑎
𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ) − (𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑖𝑙
64842742663
𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 Tidak
Gross 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑓𝑎𝑘) Efektif
Allocation (𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 +
2 38%
Ratio Non 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ) + (𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜
Amil 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢 + 𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜
1,70356E+11
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢) − (𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛
𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑖𝑙
𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑓𝑎𝑘) 38,06313
Net 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝐷𝑎𝑛𝑎 Cukup
82630224983
Allocation to 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ Efektif
3 74%
Collection 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝐷𝑎𝑛𝑎
1,11691E+11
Ratio 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ 73,98115
(𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝐷𝑎𝑛𝑎
𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ) − (𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑖𝑙
Net 64842742663
𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 Tidak
Allocation to
𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑓𝑎𝑘) Efektif
4 Collection 34%
𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝐷𝑎𝑛𝑎
Ratio non
𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ − (𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖
Amil 1,91541E+11
𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖
𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑓𝑎𝑘) 33,85318
Zakah Cukup
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎t 67727019807
5 Allocation 69% Efisien
Ratio 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎t 97637657910 69,36567
6 Zakah 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 − 55548711874 65% 65,00016 Cukup
Allocation 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎t Efesien

11
Ratio non 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 −
85459349977
Amil 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘at
Infaq and 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘
12525566648
Shodaqa 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ Efektif
7 89%
Allocation 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘
14053256518
Ratio 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ 89,12928
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘
Infaq and
𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ − 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐷𝑎𝑛𝑎 6916392261
Shodaqa
𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ Efektif
8 Allocation 82%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘
Ratio non
𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ − 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐷𝑎𝑛𝑎 8444082131
Amil
𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ 81,90816
dana zakat yang disalurkan tahun 2016 67727019807 Baik
Zakah Turn
9 (dana zakat diterima tahun 2016 + dana 68%
Over 99930841462
zakat diterima tahun 2015)/2 67,77389
Average of 531,17 Tidak
360 360
10 Days Zakah 8 Efisien
Outstanding zakat turn over 0,677738912   53117,8
dana infak sedekah yang disalurkan 0,3031 Sangat
Infak 12525566648
tahun 2016 7 Baik
11 Sedekah
(dana zakat diterima tahun 2016 + dana
Turn Over 41315112492  
zakat diterima tahun 2015)/2 30,31715
Average of 1187,4
360 360
Days Infak 5 Efisien
12
sedekah
infak sedekah turn over 0,303171549  
Outstanding 118744,7
4,0224 Sangat
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝐼𝑆 𝐷𝑖𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 80252586455
1 Baik
ZIS Turn
13 (𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝐼𝑆 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Over
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 + 𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝐼𝑆 19951381781  
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥)/ 2 402,2407
Average of 89,498 Tidak
360 360
14 Days ZIS 6 baik
Outstanding ZIS turn over 4,022407437   8949,864
Rasio Tidak
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 1,85898E+11 232%
15 Piutang baik
Penyaluran 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎n 80252586455   231,6414
16 Waktu yang 833,90 83390,91 Tidak
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 1,85898E+11
dibutuhkan 9 Baik
untuk 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎n 80252586455  
realisasi

12
piutang
Tidak
Rasio uang uang muka 10973926840 14%
17 Baik
muka
total penyaluran 80252586455   13,67423
Rasio Aset 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐾𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡
1405749637 2%
18 Kelolaan 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎n Baik
Zakat 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎t 67727019807   2,075611

RASIO EFISIENSI
Tidak
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 29035736360 1,87884
19 Efisien
Rasio Biaya 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛al 15454048333   187,8843
Penghimpuna
Tidak
n 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 29035736360 96%
20 Efisien
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎n 30122346564   96,39268
Cukup
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎l 15454048333 87%
21 Efisien
Rasio Biaya 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑎𝑘 𝐴𝑚𝑖l 17787482320   86,88159
Operasional Cukup
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎l 15454048333 0,51304
22 Efisien
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎n 30122346564   51,30426
Tidak
Rasio Biaya 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑆𝐷M 13581688027 45%
23 efisien
SDM
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎n 30122346564   45,08841

RASIO DANA AMIL

12.178
bagian amil dari zakat 12%
rasio hak amil .307.933,00 Baik
24
atas zakat (𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡 − 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑔𝑖 97.426
 
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡) .548.242,00
5.609 Tidak
bagian amil dari infak / sedekah 40%
rasio hak amil .174.387,00 Baik
25 atas (𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ −
14.022
infak/sedekah 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑔𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑠  
.935.969,00
𝑝𝑒𝑛𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ)
26 rasio hak amil bagian amil dari ZIS 17.787 18% Baik
.482.320,00

13
(𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡 − 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑔𝑖 97.396
 
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑍𝐼𝑆) .227.693,00
𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐶𝑆R    
rasio hak amil (𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐶𝑆𝑅 − 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛
27
atas CSR 𝑏𝑎𝑔𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛𝑎    
𝐶𝑆𝑅)

RASIO LIKUIDITAS
89.559. Tidak
total aset lancar 0,98858
602.014,00 baik
28 current rasio (𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝐷𝑎𝑛𝑎
90.594.
𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ + 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛  
488.665,00
𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒k)- dana aset kelolaan
kas dan setara kas + aset lancar yang 77.887. Tidak
0,85974
paling likuid 560.702,00 baik
29 quick rasio (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘 +
90.594.
𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝑠𝑎𝑙𝑑𝑜 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑓𝑎𝑘  
488.665,00
𝑠𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ) − 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎𝑎n
58.856. Tidak
kas dan setara kas 0,78267
cash to zakat 682.887,00 Baik
30
ratio 𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 − 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎𝑎𝑛 75.199.
 
𝑧𝑎𝑘𝑎t 989.458,00
58.856. Tidak
𝐾𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠 𝑍𝐼S 0,77
cash to ZIS 682.887,00 Baik
31
ratio (𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑍𝑎𝑘𝑎𝑡 + 𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝐷𝑎𝑛𝑎 76.045.
 
𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑑𝑒𝑘𝑎ℎ) − 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎𝑎n 744.997,00

RASIO PERTUMBUHAN

𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡𝑡 − Tidak


Growth of 15365014617 19%
32 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡𝑡−1 Baik
Zakah
𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡𝑡−1 82272648293   18,67573
33 Growth of 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 dan sedekah t 2257005992 19% 19,13325 Tidak
Infaq and − 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 dan Baik

14
sedekah 𝑡−1
shodaqa 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑓𝑎𝑘 dan sedekah
11796250256  
𝑡−1
𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑍𝐼𝑆𝑡 − Tidak
Growth of 17622020609 19%
34 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑍𝐼𝑆𝑡−1 Baik
ZIS
𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑍𝐼𝑆𝑡−1 94068898549   18,7331
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑡 − 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 Tidak
Growth of 5665202817 8%
35 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑡−1 Baik
Allocation
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑡−1 74587383638   7,59539
-
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
Growth of -3461260350 0,196
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡
36 Operational 4 Selaras
Expense 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑍𝐼𝑆
17622020609  
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡 -19,6417

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu-
satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun
2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan
sedekah (ZIS) pada tingkat nasional. Salah satu tujuannya yaitu, terwujudnya
BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat yang kuat, terpercaya, dan modern;
Salah satu sasarannya yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan kepada
muzakki, mustahik, dan stakeholder lainnya. Dengan indikator sasaran yaitu
opini Kantor Akuntan Publik atas Laporan Keuangan. Jaringan BAZNAS terdiri
atas 34 BAZNAS provinsi, 463 BAZNAS kabupaten/kota, 28 Lembaga amil
zakat nasional, dan 23 lembaga amil zakat internasional.
Pada perhitungan rasio keuangan dapat disimpulkan, bahwa pada rasio
aktivitas dapat dikatakan kurang efektif/efisien/baik. Pada rasio likuiditas dapat
dikatakan tidak baik. Dan pada rasio pertumbuhan lebih domain pada hasil yang
tidak baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://baznas.garutkab.go.id/latar-belakang/

https://baznas.go.id/profil

file:///C:/Users/HP/Downloads/BAZNAS%20dan%20LAZNAS%20Serta
%20Fungsinya%20Menurut%20UU%20No.23%20Tahun%202011%20Tentang
%20Pengelolaan%20Zakat.pdf

https://repo.undiksha.ac.id/3227/3/1617051168-BAB
%201%20PENDAHULUAN.pdf

http://eprints.polsri.ac.id/4204/4/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/19900/05.1%20bab%201.pdf?
sequence=5&isAllowed=y

http://scholar.unand.ac.id/48987/31/Bab%203.pdf

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/28733/5.%20BAB%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y

http://digilib.uinsgd.ac.id/22316/4/4_bab1.pdf

17
Lmpiran Laporan Keuangan BAZNAS Tahun 2016

18
19
20
21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai