Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
NURHALIZA : NIM 1215192003126
Puji syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat, hidayat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelasaikan makalah
yang berjudul “pengelolaan zakat yang dilakukan masa modern” dengan tepat
waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
H. Pemberdayaan Mustahik...............................................................................8
BAB IV PENUTUP...............................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Zakat sebagai rukun Islam merupakan kewajiban setiap muslim yang
mampu untuk membayarnya dan diperuntukan bagi mereka yang berhak
menerimanya.Dengan pengelolaan yang baik, zakat merupakan sumber
dana potensial yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan kesejahteraan
umum bagi seluruh masyarakat. Agar menjadi sumber dana yang dapat
dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat terutama untuk
mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan menghilangkan
kesenjangan social, perlu adanya pengelolaan zakat secara professional
dan tanggung jawab yang dilakukan oleh masyarakat bersama
pemerintah. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban memberikan
perlindungan, pembinaan, dan pelayanan kepada muzaki, mustahiq dan
pengelola zakat tentang pengeloalaan zakat yang berasaskan iman dan
taqwa.
Di indonesia Badan Amil Zakat sudah dilembagakan yaitu
dinamakan BAZNAZ. Sementara itu, terjadi perkembangan yang
menarik di Indonesia bahwa pengelolaan zakat, kini memasuki era baru,
yakni dikeluarkannya Undang-undang yang berkaitan dengannya, yakni
Undang-undang No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Undang-
undang tersebut menyiratkan tentang perlunya BAZNAS dan LAZ
meningkatkan kinerja sehingga menjadi amil zakat yang profesional,
amanah, terpercaya dan memiliki program kerja yang jelas dan terencana,
sehingga mampu mengelola zakat, baik pengambilannya maupun
pendistribusiannya dengan terarah yang kesemuanya itu dapat
meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan para mustahik.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal mula terbentuknya Badan Amil Zakat?
2. Apa saja tugas Badan Amil Zakat (BAZNAS)?
3. Bagaimana pengelolaan zakat yang dilakukan Badan Amil Zakat
(BAZNAS)?
4. Bagaimana prinsip pengelolaan zakat
5. Bagaimana Pengelolaan zakat dan Pengalokasian zakat profesional
dan produktif?
6. Bagaimana pengelolaan muzzaki?
7. Bagaimana pengelolaan mustahik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui awal terbentuknya Badan Amil Zakat (BAZNAS).
2. Untuk mengetahui tugas Badan Amil Zakat (BAZNAS).
3. Untuk mengetahui pengelolaan zakat yang dilakukan Badan Amil
Zakat (BAZNAS).
4. Untuk mengetahui Pengelolaan zakat dan Pengalokasian zakat
profesional dan produktif.
5. Untuk mengetahui pengelolaan muzzaki
6. Untuk mengetahui pengelolaan mustahik
7. Untuk menganalisis pengelolaan zakat yang dilakukan BAZNAS.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Badan Amil
Zakat (BAZNAS).
2. Dapat mengetahui Pengelolaan zakat dan Pengalokasian zakat
profesional dan produktif.
3. Dapat mengetahui pengelolaan muzzaki.
4. Dapat mengetahui pengelolaan mustahik.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
H. Pemberdayaan Mustahik
Dalam melakukan pemberdayaan mustahik ada beberapa metode
yang dapat digunakan antara lain;
1. Pengembangan Ekonomi
Dalam melakukan pengembangan ekonomi, ada beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan oleh lembaga zakat:
a. Penyaluran modal
b. Pembentukan Lembaga Keuangan
c. Pembangunan Industri
d. Penciptaan lapangan kerja
e. Saham Fakir- Miskin
f. Pembentukan organisasi
2. Pembinaan SDM
a. Program Beasiswa
b. Diklat dan kursus keterampilan
c. Membuat lembaga pendidikan (sekolah)
3. Layanan Sosial
Yang dimaksud dengan layanan sosial adalah layanan yang
diberikan kepada kalangan mustahiq dalam memenuhi kebutuhan
mereka. Kebutuhan mustahiq sangat beragam, tergantung kondisi
yang tengah dihadapi. Dari kebutuhan yang paling mendasar, seperti
kebutuhan makan, pengobatan, bayar SPP dan tunggakannya,
musibah, pelayanan mobil jenazah, angkutan gratis anak sekolah,
biaya transport pulang kampung hingga bayar kontrakan dll.
BAB III
ANALISIS MAKALAH
9
10
zakat harus dilakukan dengan hati-hati. Untuk itu perlu diperhatikan faktor
perubahan paradigma bahwa amil zakat adalah sebuah profesi dengan
kualifikasi SDM yang khusus.
Ketiga, aspek sistem pengelolaan. LPZ harus memiliki sistem
pengelolaan yang baik, unsur-unsur yang harus diperhatikan adalah : LPZ
harus memiliki sistem, prosedur dan aturan yang jelas, memakai
IT, manajemen terbuka; mempunyai activity plan; mempunyai lending
commite; memiliki sistem akuntansi dan manajemen keuangan; diaudit;
publikasi; perbaikan terus menerus.
Setelah prinsip-prinsip operasional kita pahami, kita melangkah lebih
jauh untuk mengetahui bagaimana agar pengelolaan zakat dapat berjalan
optimal. Untuk itu, perlu dilakukan sinergi dengan
berbagai stakeholder. Pertama, para pembayar zakat (muzakki). Jika LPZ
ingin eksis, maka ia harus mampu membangun kepercayaan para muzakki.
Banyak cara yang bisa digunakan untuk mencapainya, antara lain:
memberikan progress report berkala, mengundangmuzakki ke
tempat mustahik, selalu menjalin komunikasi melalui media cetak,
silaturahmi, dan lain-lain. Kedua, para amil. Amil adalah faktor kunci
keberhasilan LPZ. Untuk itu, LPZ harus mampu merekrut para amil yang
amanah dan profesional.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan zakat oleh amil zakat telah dicontohkan sejak zaman
Rasulullah saw., pengelolaan dan pendistribusian zakat dilakukan secara
melembaga dan terstruktur dengan baik. Dalam konteks ke-Indonesiaan
hal itu tercermin dari Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2011 tentang Pengelolaan Zakat, di mana dalam Undang-undang tersebut
mengatur dengan cukup terperinci mengenaifungsi, peran dan tanggung
jawab Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Dalam rangka memaksimalkan peran dan fungsi lembaga pengelolaan
zakat, tentunya harus dikelola sebaik mungkin. Tidak cukup sampai di
situ, lembaga pengelolaan zakat juga harus akuntabel, yaitu amanah
terhdap kepercayaan yang diberikan oleh muzakki dan juga amanah dalam
mendistribusikannya kepadamustahiq,dalam arti tepat sasaran dan tepat
guna.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://bloghukums.blogspot.com/2014/04/makalah-lembaga-pengelolaan-zakat-
di_19.html
http://BAZNAS.go.id//
http://arungkiting.blogspot.co.id/2014/10/makalah-analis-swotstrengths.html,
http://pid.baznas.go.id/tag/pengelolaan-zakat/