Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HASIL WAWANCARA

LEMBAGA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Zakat & Wakaf


Dosen pengampu : SAIFUDDIN SYUHRI, M.E.I

Di susun Oleh :
AHMAD ULUL MAHASIN
(210503110132)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur diucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat serta hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapa tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak BMH (Baitul Maal Hidayatullah) selaku Lembaga Zakat
dan Shadaqah yang berkenan berkontribusi dan kepada bapak Saifuddin Syuhri, M.E.I
selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Zakat dan Wakaf yang telah
membantu proses perkuliahan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Zakat dan Wakaf. Selain itu, penyusun makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang Lembaga Zakat dan Infaq.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu oenulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidak sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharapka adanya kritik serta saran dari pembaca guna meningkatkan
kualitas tulisan kedepannya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii


DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB 1 .............................................................. Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ............................................ Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ......................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah .................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan ...................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II .............................................................. Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN ............................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Pengertian LAZISNU .............................. Error! Bookmark not defined.
2.2 Profil BMH .............................................. Error! Bookmark not defined.
2.3 Pendapatan Dana BMH ............................ Error! Bookmark not defined.
2.4 Pengelolahan Dana Zakat BMH ............... Error! Bookmark not defined.
2.5 Progam-Progam BMH ............................. Error! Bookmark not defined.
2.6 Kelebihan Lembaga BMH...............................................................................................6

BAB III ............................................................. Error! Bookmark not defined.


PENUTUP ........................................................ Error! Bookmark not defined.
3.1 Kesimpulan .............................................. Error! Bookmark not defined.

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zakat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh Allah SWT bagi setiap
muslim. Perintah zakat Al-Quran selalu dibarengi dengan perintah shalat. Membayar zakat
penting karena perintah ini termasuk amanat sosial dengan tujuan yang jelas untuk
kemaslahatan umat. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah kemiskinan, pemerataan
pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan negara. Hal ini menunjukkan
pentingnya membayar zakat sebagai salah satu rukun Islam. Menurut Zakat syaraʽ, ada
sejumlah harta yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan Allah SWT kepada setiap
muslim untuk diberikan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan syarat
tertentu. Yang dimaksud dengan harta dalam jumlah tertentu adalah harta yang wajib
dikeluarkan zakatnya menurut kaidah Al-Qur'an dan Hadits, yaitu harta pertanian,
perdagangan, ternak, emas, perak dan rikaz. Dan hanya harta jenis ini yang ada sejak zaman
Nabi Muhammad SAW dan menjadi sumber zakat. Namun seiring dengan perkembangan
ekonomi, sumber zakat juga mengalami perkembangan, seperti B. Zakat upah, penghasilan,
imbalan, atau penghasilan dari pekerjaan tertentu yang telah mencapai Niṣāb atau disebut
Zakat profesi (Mayssara A. Abo Hassanin Supervised 2014).

Menurut UU Administrasi Zakat No. 23 Tahun 2011, Pasal 1(8) menyebutkan bahwa
untuk memudahkan pengelolaan dana zakat, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk
membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) untuk membantu penghimpunan. , Pendistribusian
dan Penggunaan Zakat. 5 Oleh karena itu, ada tiga organisasi yang diakui pemerintah dan
dipercayakan dalam pengelolaan zakat, yang tentunya banyak memberikan kontribusi bagi
kelancaran pelaksanaan zakat, yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Amil
Zakat (LAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Zakat. unit administrasi (UPZ). LAZ adalah
badan pengelola zakat yang dibentuk semata-mata atas prakarsa masyarakat dan oleh
masyarakat yang berkepentingan dengan kepentingan dakwah, pendidikan, sosial dan
keislaman. Selain itu LAZ mengelola tidak hanya zakat tetapi juga dana infaq, shadaqah dan
dana sosial kemanusiaan lainnya. Contoh LAZ adalah BMT Amanah Ummah Kartasura yang
mengelola dana zakat, termasuk zakat profesi, yang diterima oleh pegawai dan sebagian
anggotanya (Maysara A. diawetkan oleh Abo Hassan 2014)
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian LAZISNU?


2. Bagaimana profil BMH?
3. Bagaimana pendapatan dana di BMH?
4. Bagaimana pengelolaan dana zakat di BMH?
5. Apa program-program di BMH?
6. Apa saja kelebihan BMH?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian LAZISNU
2. Mengetahui Lembaga zakat dan infaq BMH
3. Mengetahui pendapatan dana di BMH
4. Mengetahui bagaimana pengelolaan zakat di BMH
5. Mengetahui program-program di BMH
6. Mengetahui kelebihan BMH

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian LAZIZNU


Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) berdiri
pada tahun 2004 atas amanat Muktamar NU ke-31 yang diselenggarakan di Asrama Haji
Donohuda di Boyolal, Jawa Tengah. LAZISNU NU CARE sejak berdirinya sebagai
organisasi nirlaba di bawah Persatuan Nahdlatul Ulama (NU) selalu berkomitmen untuk
membantu kesejahteraan umat dan mengangkat martabat sosial melalui Zakat, Infaq,
Almurahasto (ZIS) dan Corporate Social. Tanggung jawab (CSR) dana. NU CARE-
LAZISNU adalah rebranding dan entry point bagi masyarakat global untuk belajar
tentang Nahdlatul Ulama Amil Zakat, Infak dan Sedekah Institute (LAZISNU). NU
CARE-LAZISNU didirikan pada tahun 2004 untuk membantu masyarakat sesuai amanat
Muktamar NU ke-31 di Asrama Haji Donohuda di Boyolal, Jawa Tengah. NU CARE
secara sah dan resmi disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Agama no. 65/2005
untuk melaksanakan pemungutan Zakat, Infak dan Sedekah untuk masyarakat luas
(ISLAM, n.d.). NU CARE-LAZISNU adalah organisasi nirlaba yang tergabung dalam
perkumpulan Nahdlatul Ulama (NU), yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan
umat meningkatkan nilai sosial melalui pemanfaatan dana Zakat, Infak, Sedekah dan
Wakaf (ZISWAF) (DAAIM, 2020) (Sitompul, Butar-Butar dan Lbs 2021).
2.2 Profil BMH
Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan
lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah,
Wakaf dan Hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility
(CSR) perusahaan, dan melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial
kemanusiaan dan ekonomi secara nasional. Kantor layanan LAZNAS BMH hadir di 30
Provinsi dengan unit penghimpunan (UPP) zakat,infak dan sedekah mencapai 97 se
Indonesia.
➢ Visi dan Misi BMH
a. Visi
Menjadi Lembaga Amil Zakat Terdepan dan Terpercaya.
b. Misi
1. Menjadi Lembaga Amil Zakat yang terdepan dalam penghimpunan dan
fokus dalam pendayagunaan.
2. Melaksanakan pengelolaan dan Zakat, Infaq dan Shadaqah sesuai dengan
manajemen modern yang transparan dan profesional
3. Melakukan pemberdayaan ummat dengan meningkatkan kuantitas, kualitas
pendidikan dan dakwah.

2.3 Pendapatan Dana Zakat di BHM


Untuk pendapatan dana zakat di BMH rata-rata dari donatur, donatur nya itu
baik dari donatur temporer, donatur perusahaan , baik itu dari instansi dll.

2.4 Pengelolaan Dana Zakat di BMH


Di BMH pengelolahan dana zakat dibagi menjadi 2 yaitu pengelolahan dana
gaji kariyawan dan dana zakat wakaf, kedua pengelolahan ini sangat berbeda karena
sistem dari pengelolahan infaq dan sedekah. Dari pengelolahan infaq dan sedekah ini
dikekola, seperti infaq itu penyalurannya secara umum contohnya seperti infaq beras,
tatapi untuk yang sedekah lebih spesifik contohnya sedekah qur’an.

2.5 Progam-Progam BMH


1. Progam Fokus Tuntas
Apa yang di titipkan atau di amanahkan donatur kepada pihak BMH langsung
direalisasikan atau langsung fokus dan tuntas.
2. Progam Jaringan Cabang dan Mitra Salur Luas
- 30 Provinsi
- 97 se Indonesia
3. Progam Kiprah BMH
Dari hasil zakat telah melintas berbagai daerah di Indonesia, setidaknya 287
Pesantren telah eksis dan berkiprah.
2.5 Kelebihan Lembaga BMH
1. BMH adalah LAZNAZ (Lembaga Amil Zakat Nasional) yang disahkan langsung
oleh menteri agama sejak 2001
2. Progam fokus tuntas dan mitra salur terluas
3. BMH tidak berafiliasi terhadap partai politik manapun
4. Jaringan cabang dan mitra salur terluas
5. Dikelola oleh amil-amil profesional, berdedikasi tinggi, jujur dan amanah
6. BMH salah satu laznas dalam naungan ormas bukan milik perorangan atau
golongan.
7. Teraudit secara berkala dan telah mendapatkan sertifikat standar mutu manajemen
8. Tidak ada unsur bisnis dalam pendayahgunaan progam
9. Kebijakan pendayahgunaan BMH mendukung kebijakan pemerintah dalam prinsip
otonomi daerah “dana yang dihimpun dalam satu daerah akan disalurkan kembali di
daerah setempat
10. BMH meletakkan dasar pemberdayaan dengan pembangunan sumberdaya
manusia
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga
amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah
berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan
melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi
secara nasional. BMH hadir Kantor layanan LAZNAS BMH hadir di 30 Provinsi dengan unit
penghimpunan (UPP) zakat,infak dan sedekah mencapai 97 se Indonesia. Kami wujudkan
semua sebagai komitmen untuk menjadi perantara kebaikan, memberi kemudahan bagi
masyarakat dalam menunaikan ZISWAF menuju Indonesia yang lebih bermartabat.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai