Di susun Oleh :
AHMAD ULUL MAHASIN
(210503110132)
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur diucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat serta hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapa tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak BMH (Baitul Maal Hidayatullah) selaku Lembaga Zakat
dan Shadaqah yang berkenan berkontribusi dan kepada bapak Saifuddin Syuhri, M.E.I
selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Zakat dan Wakaf yang telah
membantu proses perkuliahan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Zakat dan Wakaf. Selain itu, penyusun makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang Lembaga Zakat dan Infaq.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu oenulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidak sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharapka adanya kritik serta saran dari pembaca guna meningkatkan
kualitas tulisan kedepannya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zakat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh Allah SWT bagi setiap
muslim. Perintah zakat Al-Quran selalu dibarengi dengan perintah shalat. Membayar zakat
penting karena perintah ini termasuk amanat sosial dengan tujuan yang jelas untuk
kemaslahatan umat. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah kemiskinan, pemerataan
pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan negara. Hal ini menunjukkan
pentingnya membayar zakat sebagai salah satu rukun Islam. Menurut Zakat syaraʽ, ada
sejumlah harta yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan Allah SWT kepada setiap
muslim untuk diberikan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan syarat
tertentu. Yang dimaksud dengan harta dalam jumlah tertentu adalah harta yang wajib
dikeluarkan zakatnya menurut kaidah Al-Qur'an dan Hadits, yaitu harta pertanian,
perdagangan, ternak, emas, perak dan rikaz. Dan hanya harta jenis ini yang ada sejak zaman
Nabi Muhammad SAW dan menjadi sumber zakat. Namun seiring dengan perkembangan
ekonomi, sumber zakat juga mengalami perkembangan, seperti B. Zakat upah, penghasilan,
imbalan, atau penghasilan dari pekerjaan tertentu yang telah mencapai Niṣāb atau disebut
Zakat profesi (Mayssara A. Abo Hassanin Supervised 2014).
Menurut UU Administrasi Zakat No. 23 Tahun 2011, Pasal 1(8) menyebutkan bahwa
untuk memudahkan pengelolaan dana zakat, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk
membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) untuk membantu penghimpunan. , Pendistribusian
dan Penggunaan Zakat. 5 Oleh karena itu, ada tiga organisasi yang diakui pemerintah dan
dipercayakan dalam pengelolaan zakat, yang tentunya banyak memberikan kontribusi bagi
kelancaran pelaksanaan zakat, yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Amil
Zakat (LAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Zakat. unit administrasi (UPZ). LAZ adalah
badan pengelola zakat yang dibentuk semata-mata atas prakarsa masyarakat dan oleh
masyarakat yang berkepentingan dengan kepentingan dakwah, pendidikan, sosial dan
keislaman. Selain itu LAZ mengelola tidak hanya zakat tetapi juga dana infaq, shadaqah dan
dana sosial kemanusiaan lainnya. Contoh LAZ adalah BMT Amanah Ummah Kartasura yang
mengelola dana zakat, termasuk zakat profesi, yang diterima oleh pegawai dan sebagian
anggotanya (Maysara A. diawetkan oleh Abo Hassan 2014)
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian LAZISNU
2. Mengetahui Lembaga zakat dan infaq BMH
3. Mengetahui pendapatan dana di BMH
4. Mengetahui bagaimana pengelolaan zakat di BMH
5. Mengetahui program-program di BMH
6. Mengetahui kelebihan BMH
2
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Merupakan lembaga
amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana Zakat, infaq, sedekah, Wakaf dan Hibah
berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dan
melakukan distribusi melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi
secara nasional. BMH hadir Kantor layanan LAZNAS BMH hadir di 30 Provinsi dengan unit
penghimpunan (UPP) zakat,infak dan sedekah mencapai 97 se Indonesia. Kami wujudkan
semua sebagai komitmen untuk menjadi perantara kebaikan, memberi kemudahan bagi
masyarakat dalam menunaikan ZISWAF menuju Indonesia yang lebih bermartabat.
LAMPIRAN