Anda di halaman 1dari 25

LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL INDONESIA

(Studi Kasus pada Baitulmaal Muamalat dan Sinergi Foundation)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Zakat, Wakaf dan Haji
Dosen Pengampu: Dr. Zaini Abdul Malik

Disusun oleh:

Aditya Tegar Pradana 1209220002

Fikri Ikhsan Syawali 1209220024

Indah Wulan Kencana Permata Hati 1209220040

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penulisan makalah.LEMBAGA
AMIL ZAKAT NASIONAL INDONESIA (Studi Kasus pada Baitulmaal
Muamalat dan Sinergi Foundation) ini dapat terselesaikan dengan waktu
yang telah ditentukan.
Makalah dengan judul “LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
INDONESIA (Studi Kasus pada Baitulmaal Muamalat dan Sinergi
Foundation)” ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
manajemen zakat, wakaf dan haji yang diberikan oleh Bapak Dr. Zaini
Abdul Malik. Untuk itu penulis menyusun makalah ini dengan harapan
dapat membantu pembaca untuk lebih memahami tentang LEMBAGA
AMIL ZAKAT NASIONAL INDONESIA (Studi Kasus pada Baitulmaal
Muamalat dan Sinergi Foundation).
Namun demikian tentu saja dalam penyusunan makalah penulis ini
masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan dan pemilihan kata
yang kurang tetap. Dengan ini, penulis memohon maaf jika dalam
pembuatan makalah ini banyak kekurangan. Harapan penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca yang
membaca makalah ini.
Wa’salammu’alaikum.Wr.Wb.

Bandung,8 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar belakang..................................................................................1

1.2 Rumusan masalah............................................................................3

1.3 Tujuan penulisan..............................................................................3

BAB II............................................................................................................4

PEMBAHASAN............................................................................................4

A. Lembaga Amil Zakat.......................................................................4

B. Baitul Maal Muamalat.....................................................................6

C. Sinergi Foundation........................................................................13

D. Perbandingan Baituilmaal dan Sinergi Foundation.......................18

BAB III.........................................................................................................20

PENUTUP....................................................................................................20

A. Kesimpulan....................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ekonomi merupakan aspek muamalah yang sangat mengedepankan nilai


dan Moralitas. Sehingga ketika mendekatkan Islam dan Ekonomi, akan ditemukan
sebuah Konsep nilai dan moralitas yang sangat tinggi dalam sistem ekonomi
tersebut. Ekonomi Islam tidak bisa dipandang sepihak dari melihat prilaku
ekonomi masyarakat muslim Saja, melainkan ekonomi Islam dibangun
berdasarkan nilai dan ajaran Islam yang ideal. Ekonomi Islam adalah sebuah
konsep ekonomi yang bersumber pada Al-Qur’an danSunnah.Syariah Islam
termasuk syariah perekonomian mempunyai komitmen untuk menjadi sebab
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia.Khususnya dalam bidang
perekonomian, tujuan syariah Islam adalah menciptakan keadilan dan dan
kesejahteraan dalam berbisnis dan berusaha. Hal itu sesuai dengan program yang
ada di Baitul Maal Muamalat (BMM) .
BMM adalah suatu Lembaga Amil Zakat Plus yang ruang lingkup
kegiatannya meliputi pemberdayaan terhadap masyarakat fakir dan miskin melalui
pendanagunaan zakat, infak, shadaqah dan wakaf. BMM sebelumnya merupakan
bagian dari Bank Muamalat Indonesia sebagai divisi/unit Lembaga Keuangan
Syariah ini dibentuk untuk menangani berbagai masalah sosial kemanusiaan,
khususnya di lingkungan Bank Muamalat Indonesia, dengan sumber dana
utamanya berasal dari dana zakat para karyawan dan zakat perussahaan Bank
Muamalat Indonesia. Salah satu program di BMM adalah DBS atau Dana Bergulir
Syariah, dana tersebut dapat di manfaatkan sebagai penguatan modal bagi para
pengusaha mikro agar mereka dapat memiliki daya saing. Program DBS
merupakan kerjasama Kementrian Koperasi dan UKM-RI dengan Bank
Muamalat. Pada program ini, pendampingan, pembinaan, monitoring dan evaluasi
produk dilakukan BMM. Program ini diperuntukkan bagi pengembangan

1
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM). Pendampingan program ini telah
dilakukan sejak tahun 2003. DBS juga dapat dimanfaatkan untuk memperkuat
peran dan posisi Koperasi Jasa Keuangan Syariah atau Unit Jasa Keuangan
Syariah (KJKS/UJKS) sebagai instrumen pemberdayaan usaha mikro.1Para
pengusaha ekonomi mikro yang ingin mengajukan pembiayaan DBS di BMM
perlu memberikan proposal pengajuan bantuan dana bergulir lebih dahulu agar
bisa diproses oleh pihak BMM yang memerlukan waktu beberapa minggu untuk
pencairan dana. Salah satu yang mendapatkan DBS ini adalah Kampung Areng di
Desa WangunSari Lembang Bandung Barat yang diberikan kepada sekitar 48
peternak kelinci sebesar Rp. 20.000.000 dengan akad qard atau pinjaman, dan
sudah berjalan 7 bulan, dengan kontrak pembayaran pinjaman setiap panen
kelinci. Setelah berjalannya usaha peternakan tersebut, terdapat kendala yang
dialami yaitu para peternak tidak bisa mengembalikan dana yang telah diberikan
oleh BMM.Agar program tersebut dapat berjalan lancar maka salah satu faktor
yang mempengaruhinya adalah adanya pengawasan terhadap program tersebut,
yang sesuai dengan landasan hukum pada Al Qur’an Al Hasyr ayat 18.
Sinergi Foundation (SF) adalah lembaga independen milik publik yang
Concern mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi Sosial-Pemberdayaan
berbasis Wakaf Produktif dan ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah).Dengan sinergi antar
segenap elemen peduli guna meningkatkan kapasitas serta Memperluas jangkauan
pengabdian, SF berkomitmen meretas jalan bersama Melalui pendayagunaan
sumberdaya lokal, menuju terwujudnya masyarakat Yang mandiri, produktif dan
berkarakter.
Sinergi, sebuah kata yang menghimpun makna. Ia kini sudah menjadi
bagian dari keseharian kita dalam berinteraksi dengan sesama.
Kebersamaan,kemitraan, kerjasama, penggabungan, kepedulian, dan masih
banyak lagi.Karenanya, gabungan dua huruf ‘S’, yang diambil dari huruf pertama
kata Sinergi, terasa pas untuk dijadikan sebagai identitas visual (logo), penanda
Sinergi Foundation ada. Huruf ‘S’ yang tak terpisahkan satu sama lain,
memendarkan makna komitmen bersama untuk membangun dan menggapai
tujuan dengan tegas dan selaras.

2
Identitas visual (logo) itu lantas dikuatkan dengan penegasan, bahwa
Sinergi Foundation adalah lembaga independen milik publik yang concern
mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi sosial pemberdayaan berbasis
wakaf produktif, zakat, infak dan sedekah. Dengan sinergi antar segenap elemen
peduli guna meningkatkan kapasitas serta memperluas jangkauan pengabdian,SF
berkomitmen meretas jalan bersama melalui pendayagunaan sumberdaya lokal,
menuju terwujudnya masyarakat yang mandiri, produktif dan berkarakter. Hal ini
kemudian disaripatikan dalam sebuah corporate slogan(tagline)
#BerbagiBersinergi (sharing benefits).
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah dan berdirinya Baitul Maal Muamalat dan Sinergi
Foundation?
2. Bagaimana visi misi dan tujuan Baitul Maal Muamalat dan Sinergi
Foundation?
3. Bagaimana pengelolaan dana zakat Baitul Maal Muamalat dan Sinergi
Foundation?
4. Bagaimana program dan kegiatan Baitul Maal Muamalat dan Sinergi
Foundation?
5. Bagaimana pengaruh dan peran Baitul Maal Muamalat dan Sinergi
Foundation dalam masyarakat?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah dan berdirinya Baitul Maal Muamalat dan Sinergi
Foundation.
2. Untuk mengetahui Visi misi dan tujuan Baitul Maal Muamalat dan Sinergi
Foundation.
3. Untuk mengetahui Pengelolaan dana zakat Baitul Maal Muamalat dan
Sinergi Foundation.
4. Untuk mengetahui program dan kegiatan Baitul Maal Muamalat dan Sinergi
Foundation.
5. Untuk mengetahui pengaruh dan peran Baitul Maal Muamalat dan Sinergi
Foundation.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Lembaga Amil Zakat


1. Pengertian Lembaga Amil Zakat
Lembaga Amil Zakat (LAZ) merupakan lembaga atau instansi yang
menjalankan tugasnya dengan mengelola dana ZIS. LAZ dibentuk oleh
masyarakat sebagai upaya mendukung Baznas dalam pemberdayaan zakat.
Pendirian LAZ harus disetujui oleh Baznas selaku induk mengenai zakat. LAZ
dan Baznas memang sedikit berbeda, tetapi pada umumnya dalam mencari
mustahik tidak boleh terjadi persaingan. Tujuan dari LAZ dan Baznas juga sama
yaitu untuk mendapatkan rahmat dan berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul
khairat).
Dalam Al-Quran, amil zakat sendiri disebut sebagai ‘amiliin ‘alaiha yang
berarti petugas zakat. Pengkategorian amil zakat dalam Al-Quran bukan semata-
mata hanya sebagai mustahik setelah fakir miskin, tetapi juga diketahui bahwa
zakat bukan hanya zakat yang dikeluarkan muzaki secara sadar, tetapi pemerintah
ataupun lembaga juga harus mengatur siapa yang masuk dalam syarat menjadi
amil zakat.
Dalam menjalankan tugasnya, suatu lembaga amil zakat memiliki tugas
utama, terdapat dua tugas utama dari lembaga amil zakat, antara lain
penghimpunan dana ZIS dan penyaluran dana ZIS. Kemudian tujuan spesifik dari
LAZ diantaranya meningkatkan pendayagunaan zakat dan dapat menghasilkan
daya guna zakat, meningkatkan peranan serta fungsi keagamaan sebagai upaya
perwujudan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan
kerja, pelayanan serta sinergi sesuai tuntutan jaman dalam menunaikan zakat.1
2. Tugas dan Fungsi Lembaga Amil Zakat
Tugas dan Fungsi Lembaga Amil Zakat Salah satu tugas penting dari
lembaga amil zakat adalah melakukan sosialisasi tentang zakat kepada
masyarakat secara terus menurus dan berkesinambungan, melalui berbagai forum
dan media. Dengan sosialisasi yang baik dan optimal, diharapkan masyarakat

1
Holil, Lembaga Zakat Dan Peranannya Dalam Ekuitas Ekonomi Sosial Dan Distribusi, AL-INFAQ: Jurnal
Ekonomi Islam, (p-ISSN: 2087-2178, e-ISSN: 2579-6453) Vol. 10 No. 1 (2019)

4
410
muzakki> akan semakin sadar untuk membayar zakat melalui lembaga zakat yang
kuat, amanah, dan terpercaya.2
Lembaga amil zakat memiliki fungsi yang optimal sebagai pengelola zakat
di Indonesia dalam menghimpun dan mendayagunakan dana zakat. Karena, yang
menjadi tujuan awal usaha lembaga amil zakat adalah pengelolaan dan
pendistribusian. Pengeolaan dalam arti mengusahakan agar dana zakat yang
berhasil dihimpun dapat disalurkan ke pos-pos (asnaf al zakah) yang sesuai
dengan yang dianjurkan dan ditetapkan oleh syariat Islam. Sedangkan
pendistribusian termasuk juga pendayagunaan. Lembaga amil zakat harus mampu
merancang program yang sifatnya pendayagunaan agar dana zakat yang akan
disalurkan kepada asnaf tidak habis sia-sia dan lebih produktif. Dalam hal ini
jelas terlihat bahwa lembaga amil zakat memiliki peran strategis untuk
meningkatkan ekonomi.
3. Pengukuran Efisiensi pada Lembaga Amil Zakat
Lembaga amil zakat merupakan salah satu jenis dari organisasi nirlaba yang
tidak berorientasi pada pencarian laba melainkan sebuah wadah yang bertujuan
untuk mensejahterakan kehidupan sosial. Bagi para stakeholder organisasi nirlaba
seperti lembaga amil zakat, pengukuran efisiensi erat sekali dengan kinerja
organisasi. Pengukuran kinerja dapat digunakan sebagai evaluasi atas
akuntabilitas internal dan eksternal organisasi tersebut. Kinerja pada dasarnya
adalah sebuah konsep multidimensi yang dapat berupa waktu, kualitas, inovasi,
efisiensi, efektivitas, atau dimensi lain.
Meskipun OPZ berdasarkan aktivitas sosial, lembaga zakat perlu
menjunjung tinggi profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas dalam
manajemennya. Termasuk dalam istilah ini, OPZ perlu beroperasi efektif dan
efisien. Dalam sebuah efisiensi, pengukuran kinerja akan memberikan pijakan
bagi manajemen untuk mengendalikan jalannya lembaga secara efektif. Bila
sebuah lembaga menjalankan aktivitas tanpa melakukan pengukuran terhadap
kinerja, maka lembaga tersebut tidak dapat melakukan perbaikan, meningkatkan
pelayanannya. Ukuran-ukuran efisiensi (kinerja) organisasi nirlaba seperti LAZ
dapat berupa:3

2
Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern (Jakarta: Gema Insani, 2002), 193.
3
Joelani, Pengukuran Kinerja Organisasi Lembaga (Depok: FEUI, 1994), 79

4
510
a. Benefit, menyatakan ukuran keuangan dari nilai sosial yang dilekatkan pada
jasa organisaisi. Penilaian keuangan dari benefit mencakup dua komponen,
yaitu pengeluaran sosial dan peningkatan pendapatan masyarakat (dalam
lembaga amil zakat yang dimaksud masyarakat adalah mustahiq).
b. Outcome, menyatakan ukuran non-keuangan dari manfaat sosial yang
diberikan organisasi. Contohnya, jumlah mustah}iq yang mengalami
peningkatan pendapatan.
c. Output, menyatakan berbagai ukuran dari volume kegiatan tanpa
memperhatikan apakah output tersebut mengarahkan organisasi pada
outcome yang diharapkan. Contohnya, jumlah mustah}iq yang
diberdayakan.
d. Input, menunjukkan ukuran non-keuangan dari jenis-jenis sumber daya
yang digunakan organisasi.
e. Cost, menunjukkan nilai keuangan dari semua sumber daya yang digunakan
oleh organisasi untuk meningkatkan pelayanan jasanya.

B. Baitul Maal Muamalat


1. Sejarah dan Berdirinya BaitulMaal Muamalat
Baitulmaal Muamalat adalah sebuah Lembaga Amil Zakat Plus yang ruang
lingkup kegiatannya meliputi pemberdayaan terhadap masyarakat fakir dan
miskin melalui pendayagunaan zakat, infak, dan shadaqah. Lembaga ini
berkedudukan di Gedung Dana Pensiun Telkom Jl. Letjen S. Parman Kavling 55
Slipi Jakarta Barat. Baitulmaal Muamalat mulai dirintis oleh Bank Muamalat
Indonesia sejak tahun 1994. Berawal dari keresahan beberapa orang yang peduli
dengan Kondisi umat yang semakin terpuruk secara ekonomi. Kemudian tanggal
16 Juni 2000 Baitulmaal Muamalat diresmikan oleh Menteri Agama RI. Bapak
Tolcha Hasan. Sesuai dengan Akta Yayasan Baitulmaal Muamalat No. 76 tanggal
22 Desember 2000 pasal 4 bahwa maksud dan tujuan yayasan adalah membantu
pemerintah dalam usaha mensejahterakan kehidupan bangsa dengan memajukan
bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. 4
Dukungan dari pemerintah semakin nyata setelah Baitulmaal Muamalat
dikukuhkan legalitasnya oleh Menteri Agama RI Kabinet Presiden Megawati
Soekarno Putri, KH. Dr. Said Agil Munawar, sebagai Lembaga Amil Zakat

4
Baitulmaal Muamalat. Standar Operasional Perusahaan, (Jakarta, Baitulmaal Muamalat)

4
610
Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 481/2001.
Hal ini semakin mendorong, memotivasi Baitulmaal Muamalat untuk terus
melakukan pemberdayaan secara lebih komprehensif dan berkelanjutan kepada
masyarakat, terutama pada saat ini masyarakat sangat membutuhkan peran serta
semua pihak untuk mengembalikan kondisi perekonomian kearah yang lebih
baik.5
Baitulmaal Muamalat sebelumnya merupakan bagian dari Bank Muamalat
Indonesia sebagai divisi / unit Lembaga Keuangan Syairiah (LKS) ini di bentuk
untuk menangani berbagai masalah sosial kemanusiaan, khususnya di lingkungan
Bank Muamalat Indonesia, dengan sumber dana utamanya berasal dari dana zakat
para karyawan dan zakat perusahaan Bank Muamalat Indonesia. Proses
berdirinya Baitulmaal Muamalat hampir mirip dengan Muamalat Institute (MI).
Keduanya merupakan lembaga yang dibentuk oleh Yayasan Penelitian,
pengembangan dan penerapan Keuangan Syariah (YP3KS) yang juga dibentuk
Bank Muamalat. Jika Muamalat Institute lebih berkonsentrasi pada bidang
pendidikan dan penelitian serta pengembangan lembaga syariah, Baitulmaal
Muamalat lebih kepada peran sosial.6
Berdirinya Baitulmaal Muamalat didorong oleh dua faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu adanya pertimbangan
pengurusan masalah so.sial dan juga perlunya pengelolaan zakat secara
indepeden. Sedangkan faktor eksternal adalah karena adanya UU No. 38 Tahun
1999. Maka beberapa pimpinan Bank Muamalat Indonesia dan Divisi LKS Bank
Muamalat Indonesia Yakni Bapak A. Riawan Amin, Ir. Suhaji Lestiadi, Wahyu
Dwi Agung yang kemudian mendirikan Lembaga Zakat yang dinamakan
Baitulmaal Muamalat. Baitulmaal Muamalat berhasil memperoleh pengakuan
sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Agama
No. 481 / 20 - 01. Setelah menjalani proses awal sebagai Lembaga Amil Zakat,
Tahun 2001 pun dicanangkan sebagai Tahun Baitumaal Muamalat. Hal ini
merupakan motivasi untuk menjadikan Tahun 2001 sebagai tonggak eksistensi
Baitulmaal Muamalat di masyarakat.7

5
Baitulmaal Muamalat, Empowering & Caring Sociey, (Jakarta, Baitulmaal Muamalat)
6
Baitulmaal Muamalat, Profil Baitulmaal Muamalat (Jakarta, DIKTAT t.p., t.th.), h. 1
7
Baitulmaal Muamalat, Profil Baitulmaal Muamalat, (Jakarta, Baitulmaal Muamalat).

4
710
Baitulmaal Muamalat memiliki landasan kerja yang menjadi pedomannya
dalam menjalankan aktivitas, yaitu :
a. Profesionalisme Zakat dikelola dengan manajemen yang profesional dan
transparan serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
b. Independen Independen dalam membuat kebijakan yang berpihak pada
rakyat serta mandiri dalam membangun dan mengembangkan organisasi
c. Amanah Dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai Lembaga Amil Zakat,
setiap insan Baitulmaal Muamalat akan menjunjung tinggi amanah yang
diemban dengan penuh dedikasi dalam kerja serta memiliki integritas.
d. Sesuai Kaidah Sesuai kaidah maksudnya adalah Baitulmaal Muamalat
dalam beroperasinya berusaha sesuai dengan syariat Islam.8
Pada awal berdirinya Baitulmal Muamalat (BMM) lembaga ini
melaksanakan program diantaranya dana Zakat, Infaq, Shodaqoh serta dana
Wakaf. Dalam hal ini Baitulmal Muamalat belum memfokuskan kepada program
wakaf uang, namun pelaksanaannya telah dilakukan sejak awal berdirinya
lembaga ini.
Sejak disahkannya Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tanggal 11 Mei Tahun
2002 telah menetapkan Fatwa tentang Wakaf Uang dan Undang-Undang Nomor
41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Baitulmal Muamalat sendiri telah menghimpun
dana wakaf sejak awal berdirinya lembaga ini. Akan tetapi perkembangannya
belum menunjukkan kemaksimalan seperti lembaga-lembaga lainnya yang
memfokuskan pada penghimpunan dana wakaf.
Adapun secara ringkas perkembangan Baitukmaal Muamalat:
a. Tahun 2001-2004, Baitulmaal Muamalat menjalankan perannya sebagai
LAZNAS plus.
b. Tahun 2004-2005, menambah kapasitasnya menjadi Lembaga
pemberdayaan dan amil sosial.
c. Tahun 2006-2009, mempertegas positioning sebagai Indonesia Mikro
Mediator.
d. Tahun 2010, memperkuat organisasi dan jejearing bagi kemaslahatan umat.
e. Tahun 2011, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan zakat
yang terintegrasi secara nasional berdasarkan UU No. 23 tahun 2011

8
Baitulmaal Muamalat, Profil Baitulmaal Muamalat ( Jakarta, DIKTAT), h.5-7

4
810
tentang pengelolaan zakat.
f. Tahun 2012, melakukan penguatan portofolio dalam rangka mendukung
dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari 20 tahun Gerakan ekonomi
syariah yang bertepatan dengan milad 20 tahun Bank Muamalat Indonesia.
g. Tahun 2013, bertindak sebagai mediator perkembangan Baitulmaal Wa
Tamwil (BMT) di Indonesia.
h. Tahun 2016, mendapatkan pengesahan SK Menteri Agama Np. 256 tahun
2016 sebaagai Lembaga amil zakat skala nasional.
i. Tahun 2018, mendapat perpanjangan STB BWI No. 3.3.00006 pada tanggal
29 Januari 2018 sebagai Nazhir wakaf. Baitulmaal Muamalat sebagai
lembaga yang berbadan hukum Yayasan mendapatkan akta perubahan No.4
tanggal 6 Agustus 2018 dan pengesahan kemenhumkam No. AHU-
AH.01.06.-000253 tanggal 07 Agustus 2018.9
2. Struktur dan Mekanisme Kerja Baitulmaal Muamalat
Struktur organisasi pada Baitulmaal Muamalat diciptakan menurut
perkembangan kebutuhan setiap tahunnya. Oleh karena itu struktur organisasinya
dapat berubah jika kebutuhan juga berubah. Berdasarkan hal tersebut diatas maka
dapat kita ketahui bahwa struktur organisasi Baitulmaal Muamalat adalah
leksibel, karena dapat berubah menurut perkembangan serta pengaruh dari pihak-
pihak tertentu yang membutuhkannya. Jadi kebutuhan dalam menentukan struktur
organisasi adalah mutlak dan fleksibel demi pelaksanaan kebutunan itu sendiri,
khususnya dalam bidang usaha yang memerlukan tanggung jawab besar.
Dengan adanya struktur organisasi yang baik maka akan dapat
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara efisien. Struktur organisasi
Baitulmaal Muamalat terdiri atas Dewan Pertimbangan, Dewan Pengawas,
Direktur, General manajer, penghimpunan dan pendayagunaan, Administrasi,
Jejaring dan pengembangan. Baitulmaal Muamalat tidak memiliki struktur
organisasi dibawah Bank Muamalat Indonesia karena Baitulmaal Muamalat telah
menjadi Yayasan/ Lembaga Amil Zakat Nasional yang telah dikukuhkan oleh
Menteri Agama RI, melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI.No. 481/2001.

9
Baitulmaal Muamalat, Sejarah, http://bmm.or.id/about/history (Diakses pada 2018)

4
910
STRUKTUR ORGANISASI BAITULMAAL MUAMALAT10

10
Baitulmaal Muamalat, Profil Baitulmaal Muamalat ( Jakarta, DIKTAT), h.137

4
1010
3. Program dan Kegiatan Baitulmaal Muamalat
Beberapa program dan kegiatan Baitulmaal Muamalat adalah:
a. Pemberdayaan Ekonomi
1) Bangun Desa Unggul
2) BMM Sahabat UMKM
b. Pendidikan
1) Beasiswa Sarjana Muamalat
2) Beasiswa Tahfizh Muamalat
3) Beasiswa Cikal Muamlat
4) Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS)
5) Ophan Kafala Proggram
c. Pendistribusian
1) Rumah Harapan
2) Pengadaan Fasilitas Umum
3) Komunitas Sehat Muamalat
d. BMM Rescue
e. Wakaf
1) Executif Tahfizh Center
2) Sentra Komersil Produm UMKM Agrowisata
f. Ramadhan
g. Kemitraan
h. Qurban Prioritas
Adapun program-program dan kegiatan lain yang diadakan oleh Baitumaal
Muamalat yaitu:
a. Program Pemberdayaan UMKM Perempuan: Baitulmaal Muamalat punya
program pemberdayaan usaha mikro perempuan
b. Rumah Berkah Muamalat (RBM): Program ini merupakan kerjasama antara
Bank Muamalat dan Baitulmaal Muamalat untuk memberikan bantuan
kepada mereka yang membutuhkan renovasi atau perbaikan rumah

4
1110
c. Program Jumat Berkah: Baitulmaal Muamalat Gandeng Laznas Baitulmaal
Muamalat Salurkan Paket Bansos kepada Masyarakat yang Membutuhkan
d. Pengelolaan Zakat: Baitulmaal Muamalat mengelola sumbangan zakat, infak,
dan sedekah
e. Memberikan layanan bagi muzaki untuk menunaikan zakat dengan mudah
dan benar sesuai syari'ah: Baitulmaal Muamalat memberikan layanan bagi
muzaki untuk membayar zakat dengan mudah dan benar sesuai syariah
f. Menjelaskan layanan dan program pemberdayaan untuk meningkatkan:
Baitulmaal Muamalat mengembangkan layanan dan program pemberdayaan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Baitulmaal Muamalat bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
muzaki untuk membayar zakat dengan mudah dan benar sesuai syariah,
mengembangkan layanan dan program pemberdayaan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dan mengelola zakat dan dana sosial lainnya.
4. Pengelolaan dana Zakat Baitulmaal Muamalat
Berikut adalah beberapa kemungkinan cara BMM dapat mengelola
dananya:
a. Pencatatan: Penting untuk menyimpan catatan yang akurat tentang semua
dana yang diterima dan didistribusikan. Hal ini dapat membantu memastikan
transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana
b. Penyaluran: BMM dapat menyalurkan dana kepada pihak yang
membutuhkan, misalnya melalui program Rumah Berkah Muamalat yang
memberikan bantuan perumahan kepada pihak yang membutuhkan. BMM
juga dapat menyalurkan dana ke organisasi amal lainnya yang berupaya
mengentaskan kemiskinan dan masalah sosial lainnya.
c. Investasi: BMM dapat menginvestasikan dana sesuai dengan prinsip Islam,
misalnya dengan menghindari investasi pada perusahaan yang bergerak di
bidang barang atau jasa terlarang (misalnya alkohol, perjudian) . Hal ini
dapat membantu menghasilkan pendapatan tambahan yang dapat digunakan
untuk mendukung program amal.
d. Wakaf: BMM juga dapat membentuk dana wakaf, yang merupakan wakaf
permanen yang menghasilkan pendapatan untuk mendukung tujuan amal.
Misalnya, BMM dapat membentuk dana wakaf untuk mendukung inisiatif
pendidikan atau layanan kesehatan.

4
1210
e. Secara keseluruhan, pengelolaan dana di BMM kemungkinan besar akan
melibatkan kombinasi strategi-strategi tersebut, serta strategi-strategi lain
yang khusus sesuai dengan tujuan dan prioritas organisasi.

C. Sinergi Foundation
1. Sejarah dan Berdirinya Sinergi Foundation
Sinergi Foundation (SF) adalah lembaga filantropi yang mengelola dana
Wakaf, Zakat, Infak-Sedekah, serta Dana Sosial lainnya melalui program inovasi
sosial pemberdayaan. Sinergi Foundation berkomitmen untuk mengoptimalkan
semangat kolaborasi dan potensi sumberdaya lokal menuju terwujudnya
masyarakat yang mandiri, produktif dan berkarakter. Tagline #BerbagiBersinergi
adalah sebuah ikhtiar mengajak semangat kolaborasi dalam kebaikan untuk sama-
sama menghadirkan kebermanfaatan.
Pada 14 Oktober 2002, embrio Yayasan Semai Sinergi Umat didirikan oleh
Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, yang sekaligus menjadi Ketua Dewan Pembina.
Turut serta menandatangani akta Yayasan sebagai anggota Dewan Pembina,
antara lain: H. Rachmat Badruddin (Pengusaha / Ketua Dewan Teh Indonesia), H.
Achmad Noe’man dan H. Erie Sudewo (Social Enterpreneur / Pendiri Dompet
Dhuafa Republika). Adapun pendirian Yayasan tersebut disaksikan langsung di
depan Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata, SH.
Dalam kiprahnya di tengah masyarakat, embrio Yayasan Semai Sinergi
Umat telah memunculkan beragam aktivitas program pemberdayaan yang
inspiratif di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan santuan (Charity). Hal
Ini tercermin antara lain dengan lahirnya: Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC),
Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM), SF Rescue, Sinergi dan Advokasi Bebas
Rentenir, Ternakita, Beasiswa Pemimpin Bangsa (BPB), MyTeacher, Sekolah
untuk Semua, juga Pesantren Teraphis. Dalam perkembangannya, lahir pula
Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro 99), Tabloid Alhikmah, Green Akikah,
Sinergi Training Center dan beberapa lainnya.
Seiring perkembangan lembaga, yang berbanding lurus dengan
kompleksitas problematika umat yang mengemuka, menuntut perubahan format
kelembagaan, sebagai bentuk penyelerasan. Karenanya, dalam Rapat Resmi
Dewan Pembina per tanggal 17 Februari 2011, Embrio Yayasan Semai Sinergi

4
1310
Umat berubah menjadi Yayasan Semai Sinergi Umat (Sinergi Foundation).
Perubahan tersebut secara formil disahkan dalam Akta Notaris Nomor 24, tanggal
17 Februari 2011, yang dibuat oleh Notaris Evi Hibridawaty, SH. Dan diputuskan
oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor: AHU – 5622.AH.01.05. Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Dasar
Yayasan Pasal 1 dan Pasal 5, yaitu Perubahan Nama menjadi Yayasan Semai
Sinergi Umat atau Sinergi Foundation. 11
Adapun penghargaan yang diraih oleh Sinergi Foundation sebagai berikut:
a. Penghargaan IFA Awards 2020 kategori Fundraising Wakaf Produktif
Terbaik
b. Penghargaan Fesyar BI Jawa Barat 2021 sebagai Lembaga Zakat, Infak-
Sedekah, dan Wakaf Terbaik
c. Penghargaan Fesyar BI Pulau Jawa 2021 sebagai Runner UP kategori
Lembaga Ziswaf Terbaik
d. Tahun 2022 Sebagai Nazhir Terbaik BWI AWARDS
e. Penghargaan IFA Awards 2022 kategori Fundraising Wakaf Produktif
Terbaik
f. Tahun 2022 Sebagai Program Ekonomi Skala Provinsi Terbaik dari Forum
12
Zakat Nasional.
2. Struktur Organisasi
Sinergi Foundation merupakan lembaga publik independen yang fokus
mendorong pembangunan masyarakat. Organisasi ini telah mengalami beberapa
kali perubahan struktur dan nama. Struktur Sinergi Foundation saat ini meliputi:
a. Dewan Pengawas: Ini adalah badan pengambil keputusan tertinggi dalam
organisasi.
b. Dewan Pembina: Anggota Dewan Pembina saat ini adalah Prof. KH Miftah
Faridl (Ketua), H. Rachmat Badruddin, dan Dr. KH. Saiful Islam Mubarak,
Lc
c. MDM Dewan Pengawas Syariah: Dewan ini bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa kegiatan organisasi mematuhi hukum Islam
d. Konsultan Hukum: Posisi ini memberikan nasihat hukum kepada organisasi
e. Auditor Independen: Posisi ini bertanggung jawab untuk mengaudit laporan

11
Sinergi Foundation, Sejarah, 2017.
12
Sinergi Fpundation, Profil Lembaga, https://www.sinergifoundation.org/profil-lembaga/ (Diakses pada 2019)

4
1410
keuangan organisasi
f. Manajemen: Ini adalah badan eksekutif organisasi yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan keputusan Dewan Pengawas13

3. Program dan Kegiatan Sinergi Foundation


Sinergi Foundation memiliki banyak program, antara lain:
a. Zakat
Zakat yang tersedia terdiri dari:
1) Zakat Maal
2) Zakat Penghasilan
3) Zakat Fitrah
Program zakat di Sinergi foundation ini disalurkan untuk layanan gratis
Ibu hamil dhuafa dalam program rumah bersalin cuma-cuma, pemberdayaan
nelayan dalam program Fishbank Indonesia, bantuan sembako, Kesehatan,
Pendidikan, dan kebutuhan dasar mustahik dalam program Sinergi Pelayanan
Masyarakat.14
b. Infak dan Sedekah
1) Infak dan sedekah umum
2) Infak bulanan dhuafa
3) Sedekah makan siang hari Jumat
4) Infak Pendidikan gratis Kuttab Alfatih
5) Infak operasional klinik wakaf Ibu dan Anak
6) Infak pengadaan ambulance untuk dhuafa15
c. Wakaf
Dalam pelaksanaanya, wakaf uang di Sinergi Foundation menggunakan
system online yang dikelola oleh lembaga tersebut. Lalu seorang calon
wakif memilih beberapa tahapan yang telah ditentukan oleh Sinergi
Foundation. Segala operasional dalam lembaga ini berbasis online, mulai dari
pembayaran wakaf hingga penetapan nadzir menggunakan sistem online.
Hanya saja terdapat beberapa yang menggunakan sistem offline,, sehingga
dapat berwakaf dengan menghadiri lembaga tersebut dan menemui nadzir

13
Sinergi Foundation, Dewan Pembina, https://www.sinergifoundation.org/dewan-pembina/
14
Sinergi Foundation, Zakat
15
Sinergi Foundation, Infak-Sedekah

4
1510
yang akan dijadikan sebagai lembaga yang mengelola wakaf tersebut.
Dalam pelaksanaanya, wakaf uang di Sinergi Foundation menggunakan
sistem
1) Wakaf pendidikan Kuttab Alfatih
2) Wakaf Masjid Daarul Aulia Lembang
3) Wakaf pesantren Al-Qur’an
4) Wakaf sumber air untuk desa
5) Donasi untuk wakaf produktif
6) Wakaf untuk klinik wakaf Ibu dan Anak RBC
7) Taman wakaf pemakaman muslim Firdaus Memorial Park16
d. Kemanusiaan
Pada program kemanusiaan Sinergi Foundation membuat kegiatan
sinergi tanggap bencana dengan melakukan open donasi untuk wilayah yang
terkena bencana. Masyarakat dapat melakukan donasi melalu situs web Sinergi
Foundation. 90% dana yang terhimpun melalui program ini akan disalurkan
untuk program kebencanaan, dan 10% untuk kegiatan syiar dakwah
kelembagaan, sebagaimana yang tercantum dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundangan.17
e. Green Kurban
Program green kurban ini, Sinergi Foundation menjual hewan kurban
dengan hasil jual tersebut dimanfaatkan untuk penghijauan bumi dengan
menghadirkan pohon-pohon. Target distribusi hewan kurban pada 2023 terdiri
dari 4 Negara, 14 Provinsi, 100 desa dan 110 kampung.
Dalam pelaksanaan green kurban harus sesuai dengan alurnya:
1) Pilih hewan green kurban sesuai dengan jenis dan kuantiti hewan terbaik
yang diinginkan.
2) Setelah itu pilih metode pembayaran yang tersedia pastikan transfer
sesuai nominal yang tertera sesuai kode unik. jangan lupa lakukan
konfirmasi.
3) Kemudian proses distribusi hewan kurban ke pelosok daerah yang sudah
ditentukan oleh tim Sinergi Foundation.

16
Sinergi Foundation, Wakaf, https://www.sinergifoundation.org/green-kurban/
17
Sinergi Foundation, Kemanusiaan: Sinergi Tanggap Bencana,
https://www.sinergifoundation.org/campaigns/sinergi-hadapi-bencana-sinergyforhumanity/

4
1610
4) Daalam proses laporan kurban Tunggu tim kami menghubungi kamu,
untuk mengirimkan laporan penyembelihan dan penyaluran.
5) Dan teraakhir dilakukaan penanaman pohon.18

f. SASAKA
SASAKA merupakan lembaga kemanusiaan yang memfokuskan diri
pada pembangunan jembatan. Berbasis kolaborasi, inovasi dan pemberdayaan
di seluruh pelosok negeri. Diharapkan berdampak positif pada sektor ekonomi,
pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya, serta keagamaan.19
4. Pengelolaan Dana Sinergi Foundation
Sinergi Foundaation mengelola dana ziswafnya melalui penghimpunan,
penyaluran, pemantauan, dan evaluasi dana. Organisasi ini berkomitmen terhadap
transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola dana dan secara rutin melaporkan
pengumpulan dan distribusi dana kepada pemangku kepentingannya.
a. Pengumpulan Dana
Sinergi Foundation menghimpun dana ziswaf dari berbagai sumber, baik
perorangan, perusahaan, maupun lembaga. Organisasi ini menyediakan
berbagai saluran untuk mengumpulkan dana, seperti donasi online, transfer
bank, dan donasi tunai.
b. Penyaluran Dana
Sinergi Foundation menyalurkan dana ziswaf ke berbagai program dan
kegiatan yang selaras dengan visi dan misi organisasi. Organisasi ini
mempunyai beberapa program di bidang pendidikan, kesehatan,
pemberdayaan ekonomi, dan kesejahteraan sosial.
c. Monitoring dan Evaluasi
Sinergi Foundation memiliki sistem monitoring dan evaluasi untuk
memastikan penyaluran dana ziswaf sesuai dengan kebijakan dan prosedur
organisasi. Organisasi secara berkala mengevaluasi dampak program dan
kegiatannya untuk memastikan bahwa program dan kegiatan tersebut
efektif dan efisien.
d. Transparansi dan Akuntabilitas
Sinergi Foundation berkomitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas

18
Sinergi Foundation, Green Kurban, https://www.sinergifoundation.org/green-kurban/
19
Sasaka, Sasaka Bridge Of The Nation by Sinergi foundation, https://sasaka.or.id/ (Diakses pada 2020)

4
1710
dalam pengelolaan dana ziswaf. Organisasi ini memberikan laporan rutin
mengenai pengumpulan dan distribusi dana kepada para pemangku
kepentingan, termasuk donor, penerima manfaat, dan masyarakat. Organisasi
ini juga memastikan bahwa seluruh dana yang terkumpul digunakan untuk
tujuan sosial dan bukan untuk pencucian uang, terorisme, atau kegiatan
kriminal lainnya. 20
Pengelolaan dana ziswaf di lembaga Sinergi Foundation beroperasi
mengikuti perkembangan di era digital seperti saat ini, yakni menggunakan
pengelolaan berbasis online dalam hal pengelolaan, penyaluran, dan
pendayagunaan. Lembaga tersebut juga mengumpulkan dana wakaf uang
dialokasikan untuk pembangunan yang bertujuan untuk mensejahterakan
masyarakat. Cakupan di Lembaga Sinergi Foundation terdiri dari masyarakat
dengan pendapatan menengah ke bawah sehingga dapat membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang tidak dapat di jangkau oleh
masyarakat tersebut. 21

D. Perbandingan Baituilmaal dan Sinergi Foundation


Yayasan Sinergi dan Baitulmaal Muamalat merupakan dua entitas berbeda
dengan tujuan dan operasional berbeda. Berikut beberapa perbedaan keduanya
berdasarkan hasil pencarian yang tersedia:
a. Sinergi Foundation
1) Yayasan yang mengelola dana abadi untuk menunjang kegiatan perguruan
tinggi
2) Didirikan pada tanggal 14 Oktober 2002 dengan nama Yayasan Semagi
Sinergi Umat yang kemudian diubah menjadi Yayasan Sinergi
3) Terlibat dalam pengelolaan wakaf (wakaf) dan zakat (amal Islam)
4) Memiliki fokus pada pendidikan dan kesejahteraan sosial
5) Memiliki struktur yang mencakup dewan pengawas dan manajer
6) Telah menerapkan program wakaf online
b. Baitulmaal Muamalat
1) Sebuah organisasi nirlaba yang mengelola dana zakat, infaq, dan shadaqah.
2) Didirikan pada tahun 2001 sebagai anak perusahaan Bank Muamalat

20
Muslihatin, Analisis hukum Islam terhadap wakaf online (studi kasus di Sinergi Foundation), hal. 45-75, 2016.
21
Tamimah, Model Pengelolaan Wakaf Uang Di Lembaga Sinergi Foundation Dalam Mencapai Sdgs
(Sustainable Development Goals), Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf, Vol.2, hal. 77-91, 2021.

4
1810
Indonesia
3) Terlibat dalam pengelolaan wakaf (wakaf) dan zakat (amal Islam)
4) Memiliki fokus pada program pengentasan kemiskinan
5) Memiliki struktur yang mencakup dewan direksi dan dewan komisaris
6) Telah menerapkan program wakaf online22
Dapat disimpulakan bahwa, Yayasan Sinergi merupakan yayasan yang
mengelola dana abadi untuk mendukung perguruan tinggi dan terlibat dalam
pengelolaan wakaf dan zakat, sedangkan Baitulmaal Muamalat adalah organisasi
nirlaba yang mengelola dana zakat, infaq, dan shadaqah serta terlibat dalam
pengelolaan wakaf dan zakat dengan fokus pada program pengentasan kemiskinan.
Kedua entitas telah melaksanakan program wakaf online.

22
Fitria Annisa A’liimah Rustandi, Skripsi: “Peran Wakaf Uang di Baitulmaal Muamalat (BMM) dalam
Mewujudkan Program Pengentasan Kemiskinan di DKI Jakarta” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2020)

4
1910
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagaimana telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa


Lembaga Amil Zakat (LAZ) merupakan lembaga atau instansi yang menjalankan tugasnya
dengan mengelola dana ZIS. LAZ dibentuk oleh masyarakat sebagai upaya mendukung
Baznas dalam pemberdayaan zakat. Pendirian LAZ harus disetujui oleh Baznas selaku
induk mengenai zakat. Tugas dan Fungsi Lembaga Amil Zakat Salah satu tugas penting
dari lembaga amil zakat adalah melakukan sosialisasi tentang zakat kepada masyarakat
secara terus menurus dan berkesinambungan, melalui berbagai forum dan media.
Baitulmaal Muamalat adalah sebuah Lembaga Amil Zakat Plus yang ruang lingkup
kegiatannya meliputi pemberdayaan terhadap masyarakat fakir dan miskin melalui
pendayagunaan zakat, infak, dan shadaqah. Lembaga ini berkedudukan di Gedung Dana
Pensiun Telkom Jl. Letjen S. Parman Kavling 55 Slipi Jakarta Barat. Baitulmaal Muamalat
mulai dirintis oleh Bank Muamalat Indonesia sejak tahun 1994. Berawal dari keresahan
beberapa orang yang peduli dengan Kondisi umat yang semakin terpuruk secara ekonomi.
Sinergi Foundation (SF) adalah lembaga filantropi yang mengelola dana Wakaf,
Zakat, Infak-Sedekah, serta Dana Sosial lainnya melalui program inovasi sosial
pemberdayaan. Pada 14 Oktober 2002, embrio Yayasan Semai Sinergi Umat didirikan
oleh Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, yang sekaligus menjadi Ketua Dewan Pembina. Yayasan
Sinergi dan Baitulmaal Muamalat merupakan dua entitas berbeda dengan tujuan dan
operasional berbeda. Yayasan Sinergi merupakan yayasan yang mengelola dana abadi
untuk mendukung perguruan tinggi dan terlibat dalam pengelolaan wakaf dan zakat,
sedangkan Baitulmaal Muamalat adalah organisasi nirlaba yang mengelola dana zakat,
infaq, dan shadaqah serta terlibat dalam pengelolaan wakaf dan zakat dengan fokus pada
program pengentasan kemiskinan. Kedua entitas telah melaksanakan
program wakaf online.

4
2010
DAFTAR PUSTAKA

Baitulmaal Muamalat. Standar Operasional Perusahaan, (Jakarta, Baitulmaal


Muamalat)
Baitulmaal Muamalat, Empowering & Caring Sociey, (Jakarta, Baitulmaal
Muamalat)
Baitulmaal Muamalat, Profil Baitulmaal Muamalat (Jakarta, DIKTAT t.p., t.th.),
h. 1
Baitulmaal Muamalat, Profil Baitulmaal Muamalat, (Jakarta, Baitulmaal
Muamalat).
Baitulmaal Muamalat, Profil Baitulmaal Muamalat ( Jakarta, DIKTAT), h.5-7
Baitulmaal Muamalat, Profil Baitulmaal Muamalat ( Jakarta, DIKTAT), h.137
Baitulmaal Muamalat, Sejarah, http://bmm.or.id/about/history (Diakses pada
2018)
Didin Hafidhuddin. 2002. Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema
Insani, hal. 93
Holil. 2019. Lembaga Zakat Dan Peranannya Dalam Ekuitas Ekonomi Sosial
Dan Distribusi, AL-INFAQ: Jurnal Ekonomi Islam, (p-ISSN: 2087-2178, e-
ISSN: 2579-6453) Vol. 10 No. 1 (2019)
Joelani. 1994. Pengukuran Kinerja Organisasi Lembaga, Depok: FEUI, hal. 79
Muslihatin. 2016. Analisis hukum Islam terhadap wakaf online (studi kasus di
Sinergi Foundation), hal. 45-75.
Rustandi, Fitria Annisa A’liimah Rustandi, Skripsi: “Peran Wakaf Uang di
Baitulmaal Muamalat (BMM) dalam Mewujudkan Program Pengentasan
Kemiskinan di DKI Jakarta” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2020)
Sasaka, Sasaka Bridge Of The Nation by Sinergi foundation, https://sasaka.or.id/
(Diakses pada 2020)
Sinergi Foundation, Infak-Sedekah
Sinergi Foundation, Dewan Pembina, https://www.sinergifoundation.org/dewan-
pembina/
Sinergi Foundation, Green Kurban, https://www.sinergifoundation.org/green-

21
kurban/
Sinergi Foundation, Kemanusiaan: Sinergi Tanggap Bencana,
https://www.sinergifoundation.org/campaigns/sinergi-hadapi-bencana-
sinergyforhumanity/
Sinergi Fpundation, Profil Lembaga, https://www.sinergifoundation.org/profil-
lembaga/ (Diakses pada 2019)
Sinergi Foundation, Sejarah, 2017. Sinergi Foundation, Wakaf,
https://www.sinergifoundation.org/green-kurban/Sinergi Foundation, Zakat
Tamimah. 2021. Model Pengelolaan Wakaf Uang Di Lembaga Sinergi
Foundation Dalam Mencapai Sdgs (Sustainable Development Goals),
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf, Vol.2, hal. 77-91.

22

Anda mungkin juga menyukai