Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN MIKRO SYARIAH (BMT&BPRS)

MANAJEMEN DANA

Dosen : Hairiennisa Rohaya, SEI, MSI


DISUSUN OLEH:
Mauizhotul Hasanah
Fuaddilah Indar Fahmianz
Fesa MardianSungkari
Rizal Haerul Umam
Hafid Riwandi

Program Studi Ekonomi Islam


Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
2016

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan kemampuan kepada penyusun
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah observasi Bank Mega. Tugas makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Mikro Syariah
(BMT & BPRS) yang diampu oleh Ibu Hairiennisa Rohaya, SEI, MSI Pada kesempatan ini
kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Manajer BMT Kotage Yogyakarta
2. Semua pihak yang telah bekerja sama dan membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyelesaian makalah observasi ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas
Islam Indonesia serta menambah pengetahuan dan pemahaman Mengenai manajemen dana
BMT.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah observasi ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami susun di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Yogyakarta, 18 Oktober 2016

Penyusun

BMT KOTAGEDE

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 5
A.
B.
C.
D.
E.

PROFIL BTM KOTAGEDE ......................................................................................................................... 5


TEKNIK PEMASARAN ................................................................................................................................ 7
MANAJEMEN DANA................................................................................................................................... 7
ANALISIS KEUANGAN ............................................................................................................................. 10
ANALISIS SWOT..................................................................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................... 14


DOKUMENTASI ......................................................................................................................................... 15

BMT KOTAGEDE

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era perkembangan zaman globalisasi yang saat ini sedang besar-besarnya
dan perkembangan dunia yang begitu pesat.maka, semakin kita merasakan persaingan
yang begitu kompetitif dan komplek yang membawa dampak sangat kuat bagi
perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa dan perbankan dikancah perdagangan
baik nasional maupun internasional. Perkembangan perbankan, lembaga keuangan
lainnnya maupun lembaga keuangan mikro seperti BMT sangat bergantung pada
bagaimana cara pengelolaan lembaga tersebut. kelancaran dan kestabilan jalannya
operasional merupakan salah satu faktor yang dpaat menunjang dalam pencapaian
tujuan.
Pada tahun-tahun akhir ini ekonomi syariah dengan lembaga keuagannya di
Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Dalam suasana begini maka
lembaga keuangan syariah terutama usaha mikro dan BMT dapat mempunyai potensi
dan peluang yang lebih besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi hasil
dan investasi yang baik bagi perekonomian negara. Khususnya untuk BMT sendiri yang
berperan langsung terhadap usaha mikro menengah kebawah sangat membantu meraka
dalam menjalankan usaha maupun dalam pengelolaan keuangannya.
Untuk mencapai pengelolaan BMT yang profesional maka manajemen
perbankan dituntut untuk melakukan kegiatan diantaranya adalah kegiatan
menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (lending). Kedua kegiatan tersebut
harus dilakukan secara bersamaan, karena masing masing kegiatan satu sama lainnya
saling berkaitan, sehingga apabila salah satu kegiatan tersebut tidak dikelola secara
profesional akan mengakibatkan kerugian bagi BMT itu sendiri. Kunci dari
keberhasilan manajemen dana BMT adalah bagaimana BMT tersebut bisa merebut hati
masyarakat sehingga peranannya sebagai financial intermediary dapat berjalan dengan
baik. Salah satu caranya yaitu dengan strategi pemasaran yang baik sebagai analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan tujuan organisasi.

BMT KOTAGEDE

BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil BTM Kotagede
1.1 Sejarah BTM Kotagede
Kepanjangan BTM adalah

Baitut Tamwil Muhammadiyah, yaitu Lembaga

Keuangan Mikro yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, keberadaan BTM


sendiri di Yogyakarta belum banyak hanya beberapa saja. Berdirinya KJKS BTM Kotagede
diprakarsai oleh jamaah Muhamadiyah dengan mengumpulkan dana per orang sebesar Rp
1.000.000, sehingga pada saat itu jumlah dana yang terkumpul sekitar Rp. 45.000.000,-.
Walaupun diprakarsai oleh jamaah muhamadiyah KJKS BTM Kotagede bukanlah milik
muhamadiyah namun milik anggota yang badan hukumnya tetap dibawah koperasi.
Adapun KJKS BTM Kotagede memberikan bagi hasil kepada jamaah muhamadiyah karena
beberapa jamaah muhamadiyah merupakan anggota dari KJKS BTM Kotagede sendiri.
BTM Kotagede secara informal berdiri pada tanggal 21 November 2009. Kemudian
pada tahun 2011 diresmikan dibawah badan hukum kementrian koperasi menjadi KSJK
BMT Kotagede, namun pada saat ini KJKS sudah berganti menjadi KSPPS (Koprasi
Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah). BTM Kotagede ini sudah lima kali RAT, BTM
Kotagede juga merupakan salah satu anggota Puskopsyah yang merupakan lembaga induk
dari Lembaga keuangan mikro syariah dan juga anggota aksindo,yang meupakan anggota
asosiasi.
1.2 Struktur Organisasi
1) Pengawas Syariah

: a) H. Muhammad Ridwan SE.M.Ag


b) Sutardi, S.H.I
c) Luqman Richo Kashogi, S.H.I, M.S.I

2) Pengawas Manajemen

: a) H. Zamawie, A.Md.RO
b) Putro Sapto Wahyono SIP.MT
c) Ruswanto, SH

3) Pengurus
Ketua

: H. Choirun Huda

Sekertaris

: Ir. Mudzakir

Bendahara

: Sodikun

Anggota

: Dr. Hj. Siti Hamidah, M.pd.


Abdul Salam
BMT KOTAGEDE

4) Pengelola
Manajer

: Sakijan

Pembukuan

: Akardia Sinthya Dewi, S.Hut

Administrasi

: Anisa Indriyani

Kabag Pemasaran

: Ratri Lila Prabawani, S.Si

Marketing

: Dra. Isdiarini
Muhammad Ariefin, S.Tp

5) Perkembangan Anggota
Jumlah anggota BTM Kotagede setiap tahunnya semakin bertambah dari tahun
ke tahun sebagai berikut:
2010

: 76 orang

2011

: 152 orang

2012

: 185 orang

2013

: 197 orang

2014

: 263 orang

2015

: 465 orang

2016

: 520 orang

1.3 Visi dan Misi BTM Kotagede


1) Visi BTM Kotagede
Menjadikan BTM kotagede sebagai lembaga keuangan yang mandiri, profesional
dan menguntungkan dengan mengikis riba menggapai barokah bersama
2) Misi BTM Kotagede
a) Meningkatkan kesejahteraan bagi anggota, pengawas, pengurus, pengelola dan

masyarakat pada umumnya.


b) Menerapkan prinsip - prinsip ekonomi secara islami.
c) Memberdayakan pengusaha kecil dan membina kepedulian aghniya kepada

dhuafa.
d) Menerapkan dan melaksanakan berbagai produk simpanan serta pembiayaan

untuk mendukung usaha kecil.


e) Memberikan pelayanan yang prima dan profesional.

BMT KOTAGEDE

3) Tujuan BTM Kotagede

a) Menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana melalui simpanan sukarela


dan simpanan berjangka sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan ketentuan
yang berlaku (Baituttamwil).
b) Mengikis riba, menghindari transaksi keuangan baik berupa simpanan,
deposito maupun pembiayaan menggunakan sistem bunga (ribawi) yang
dilarang oleh agama Islam.
c) Menuai berkah, Istikomah pada prinsip tolong menolong sesama muslim
dengan tetap berpedoman pada prinsip syariah atas dasar keikhlasan kedua
belah pihak.
d) Membagi laba, prinsip yang dikembangkan di BTM kotagede adalah saling
memberi keuntungan antara pihak BTM kotagede dengan penyimpanan,
deposan maupun kreditor.

B. Teknik Pemasaran
Pemasaran adalah cara yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk
memperkenalkan suatu produk yang dihasilkan perusahaan tersebut agar para konsumen
dapat mengetahui produk apa yang dihasilkan dan manfaat yang akan didapatkan
konsumen dengan menggunakan produk tersebut. Terdapat beberapa teknik pemasaran
yang dapat dilakukan oleh perusahaan, diantaranya adalah dengan cara membuat iklan di
media surat kabar baik online maupum cetak, dari mulut ke mulut, dan melalui media sosial
yang sekarang ini banyak dilakukan oleh kebanyakan perusahaan.
BTM kotagede juga melakukan hal serupa agar masyarakat khususnya
masyarakat kotagede dapat merasakan manfaat dengan adanya BTM kotagede, teknik yang
digunakan oleh BTM kota gede adalah dengan menggunakan media sosial yaitu facebook
dan membuat grup jamaah di aplikasi komunikasi whatsapp dan dengan cara mulut ke
mulut, hal itu di lakukan agar masyarakat mengetahui adanya BTM kotagede dan dapat
memanfaatkan produk produk yang disediakan oleh BTM kotagede.
C. Manajemen Dana
1.1 Pengertian Manajemen Dana
Manajemen dana adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga bank syariah
dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari akivitas funding untuk

BMT KOTAGEDE

disalurkan kepada aktifitas financing, dengan harapan bank yang bersangkutan tetap
mampu memenuhi kritria-kriteria likuiditas, rentabilitas dan solvabilitasnya
1.2 Sumber Dana
Dalam menjalankan sebuah usaha, modal merupakan hal yang paling penting dalam
sebuah pendiriannya, apalagi usaha tersebut dibidang lembaga keuangan. Adapun
beberapa yang menjadi sumber dana bagi BTM Kotagede yaitu:
1) Dana Pihak Pertama
Dana pihak pertama sangat diperlukan bagi lembaga keuangan BMT terutama pada
saat pendirian. Adapun dana pihak pertama di BTM Kotagede meliputi:
a) Simpanan khusus pendiri :

Rp. 43.000.000,-

b) Simpanan pokok anggota :

Rp. 45.783.000,-

c) Simpanan wajib anggota :

Rp. 38.488.134,-

d) Modal penyertaan

Rp. 138.900.000,-

Rp. 266.171.134,-

Total

Pembiayaan yang diterima

Rp. 650.000.000,-

2) Dana Pihak Kedua


Dana ini merupakan simpanan suka rela atau tabungan dari para anggota BMT.
Adapun untuk dana pihak kedua di BTM Kotagede sendiri dibagi menjadi dua
bagian yaitu:
a) Simpanan Sukarela, diakhir tahun 2015 sendiri BTM Kotagede mendapatkan
dana dari pihak kedua melalui simpanan sukarela yaitu sebesar Rp.
1.972.254.163,20
b) Simpanan Berjangka, diakhir tahun 2015 sendiri BTM Kotagede mendapatkan
dana dari pihak kedua melalui simpanan berjangaka yaitu sebesar Rp.
810.200.000,00.3) Dana Pihak Ketiga
Dana ini bersumber dari pinjaman pihak luar. Di BTM Kotagede sendiri tidak
meminjam dari lembaga perbankan karena BTM kotagede menganggap bahwa
jaringan kerja BMT telah dibentuk, maka pinjaman pihak luar dapat berasal dari
lembaga induknya yaitu
a) Puskopsyah (Pusat Koperasi Syariah) sebesar Rp. 761.111.400,00.BMT KOTAGEDE

b) APBD DIY atau DISPERINDAGKOP DIY (Dinas Perindustrian Perdagangan


dan Koperasi DIY) sebesar 16.666.400,00.c) Jadi total dana dari pihak ketiga yaitu sebesar Rp. 777.777.800,00.-

1.3 Produk Penghimpunan Dana


1) SIMARA (Simpanan Mandiri Sejahtera)
Simpana mandiri sejahtera ini layaknya tabungan umum syariah yang setoran dan
penarikannnya dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan kebutuhan anggota. Saat
ini saldo SIMARA diakhir tahun 2015 sebesar Rp. 1.789.260.504,55.2) SIDIKA (Simpanan Pendidikan Anak)
simpanan pendidikan anak (SIDIKA) merupakan bentuk simpanan yang alokasi
dananya diperutukan untuk dana pendidikan bagi putra maupun putri mitra BTM
Kotagede. Penarikan SINDIKA ini diakadkan untuk pendidikan. Saat ini saldo
SIDIKA diakhir tahun 2015 sebesar Rp. 70.753.498,03.3) SIQUR (Simpanan Qurban)
Simpanan qurban (SIQUR) merupakan bentuk simpanan yang alokasi dananya
diperuntukan untuk keperluan pembelian hewan qurban. Dalam sistem pembelian
hewan qurbannya di BTM Kotagede ini tergantung kesepakatan dari mitra BTM
Kotagede sendiri. Ada yang dibelikan oleh pihak BTM Kotagede adapula yang
membeli hewan qurbannya sendiri. Saat ini total saldo SIQUR diakhir tahun 2015
sebesar Rp. 65.877.296,4) SIDURI (Simpanan Idul Fitri)
Simpanan idul fitri (SIDURI) merupakan bentuk simpanan yang alokasi dananya
diperuntukan untuk keperluan idul fitri. Saat ini total saldo SIDURI diakhir tahun
2015 sebesar Rp. 40.427.706,5) SIJAKA (Simpanan Berjangka)
Simpanan ini layaknya deposito yang tidak dapat diambil sewaktu-waktu sesuai
dengan akad yang telah ditentukan diawal, yakni 3 bulan, 6 bulan dan 12
bulan. Adapun saldo SIDURI diakhir tahun 2015 adalah:
a) Simpanan berjangka 3 bulan : Rp. 125.000.000,b) Simpanan berjangka 6 bulan : Rp. 366.000.000,c) Simpanan berjangka 12 bulan : Rp. 319.000.000,Total

Rp. 810.200.000,BMT KOTAGEDE

1.4 Produk Penyaluran Dana


1) Murabahah yaitu akad jual beli antara pihak pertama (BTM Kotagede) dengan
pihak kedua (Nasabah). Pihak pertama menyediakan barang-barang kebutuhan
anggota atau nasabah berupa barang-barang usaha, elektronik, kendaraan maupun
barang lainya dengan pembayaran angsuran harian, mingguan atau bulanan. Dalam
produk penyaluran dana BTM Kotagede sendiri lebih mengunggulkan produk
murabahah karena risiko kerugian lebih kecil dibandingkan dengan produk lain.
Adapun saldo produk murabahah diakhir tahun 2015 ini sebesar Rp. 1.721.203.466
2) Mudharabah
Mudhorobah yaitu kerjasama antara pihak pertama (BTM Kotagede) dengan pihak
kedua (Nasabah). Pihak pertama memberikan modal kepada pihak kedua sebagai
pengelola usaha. Keseluruhan modalnya dari pihak pertama, jadi pihak kedua hanya
bermodal skill atau keahlian. Pembagian hasilnya ditentukan berdasarkan
kesepakatan bersama. Biasanya untuk nisbah atau bagi hasil proporsi untuk pihak
pertama lebih besar. Adapun saldo produk pembiayaan mudharabah diakhir tahun
2015 ini sebesar Rp. 22.282.483,3) Ijarah
Ijarah yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara pihak pertama (BTM
Kotagede) dengan pihak kedua (Nasabah). Pihak pertama menyewakan jasa atau
barang kepada pihak kedua dengan harga sewa yang telah disepakati. Adapun saldo
produk Ijarah diakhir tahun 2015 ini sebesar Rp. 267.887.131,4) Qordhun Hasan
Qordhun hasan yaitu akad pembayaran yang bersifat sosial, artinya jika realisasi
pembiayaan Rp 100.000,-, maka Pengembaliannya juga Rp 100.000,-dengan
jumlah angsuran sesuai kemampuan. Apabila yang bersangkutan tidak sanggup
untuk membayar angsuran karena tidak mampu maka dana tersebut menjadi hak
mereka. Pembiayaan ini diberikan kepada masyarakat yang masuk dalam kriteria
asnaf yaitu ; fakir, miskin, ghorim, dan fisabilillah. Adapun saldo dana Qordhun
Hasan diakhir tahun 2015 sebesar Rp. 89.151.000

D. Analisis Keuangan
Laporan keuangan merupakan gambaran dari kinerja suatu perusahaan. Agar dapat
membaca laporan keuangan tersebut maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu.
BMT KOTAGEDE

1
0

Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai dengan
standar yang berlaku. Adapun bentuk analisis menggunakan rasio yaitu:
1) Rasio Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan BTM dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
a) Cash Ratio di BTM Kotagede dengan jumlah kas & bank sebesar Rp. 1.436.753.955
dan jumlah kewajiban lancar sebesar Rp. 2.330.574.163 total rasionya adalah
sebesar 61,65% dengan skor 2,5 maka keterangan dari rasio lancar BTM Kotagede
ini tidak likuid.
b) Financing to Deposito Ratio (FDR) di BTM Kotagede dengan total pembiayaan
sebesar Rp. 2.115.151.597 dan jumlah dana yang diterima sebesar Rp.
1.587.977.800

total rasionya adalah sebesar 133,20% dengan skor 5 maka

dikatakan bahwa FDR BTM Kotagede ini likuid.


2) Rasio Rentabilitas merupakan alat yang menunjukan kemampuan BMT untuk
memperoleh Sisa Hasil Usaha dalam periode tertentu. Rasio ini diukur dari kesuksesan
BMT dan kemampuan menggunakan aktivitasnya secara produktif.
a) Return On Asset (ROA) di BTM Kotagede dengan total SHU sebelum zakat dan
pajak yaitu sebesar Rp. 4.887.857 dan total aset sebesar Rp. 3.920.652.857 total
rasionya adalah sebesar 1,91% dengan skor 0,75 maka dikatakan bahwa ROA BTM
Kotagede rendah.
b) Return On Equity (ROE) di BTM Kotagede dengan total SHU bagian anggota yaitu
sebesar Rp. 35.047.517 dan total modal sendiri sebesar Rp. 357.600.758 total
rasionya adalah sebesar 9,80% dengan skor 2,25 maka dikatakan bahwa ROE BTM
Kotagede ini adalah cukup.
3) Rasio Efisiensi, untuk mengukur efisiensi BMT menggunakan BOPO. BOPO
merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional.
Dengan biaya operasional pelayanan sebesar Rp. 329.406.607 dan total partisipasi
bruto sebesar Rp. 505.647.389. total rasionya adalah 65,15% dengan skor 4 maka dapat
dikatakan bahwa BTM Kotagede ini adalah efisien
4) Analisis Permodalan
a) Rasio Capital Aset Ratio (CAR) merupakan perbandingan antara total modal
dengan total asset. CAR di BTM Kotagede dengan total modal sendiri yaitu sebesar
Rp. 357.600.758 dan total aset sebesar Rp. 3.920.652.857 total rasionya adalah

BMT KOTAGEDE

1
1

sebesar 9,12% dengan skor 1,25 maka dikatakan bahwa CAR BTM Kotagede ini
adalah tidak sehat.
b) Sedangkan jika total modal tertimbang sebesar Rp. 207.706.830 dibagi dengan
aktiva tertimbang menurut resiko sebesar Rp. 2.578.608.119 dengan total rasionya
adalah sebesar 8,05% dengan skor 5 maka dikatakan BTM Kotagede ini sehat.
E. Analisis SWOT
1.1 Kekuatan BTM Kotagede
1) Gedung BTM yang nyaman. Dengan gedung yang nyaman transaksi dan pelayanan
kepada mitra menjadi maksimal.
2) Lokasinya dekat dengan para pelaku pengrajin lokal. Target BTM adalah para
pedagang pasar dan pedagang kaki lima disekitar pasar sehingga dengan lokasinya
yang dekat dengan pasar memudahkan interaksi dan jangkauan pembiayaan.
3) Pengurusnya amanah. Pengurus BTM adalah pengurus yang amanah, artinya
mereka tidak merasa berkuasa dan menjalankan tugasnya dengan baik walaupun
yang dilayani hayna pedagang kecil.
1.2 Kelemahan BTM Kotagede
1) Pemahaman mitra dibidang syariah kurang sehingga agak sulit menyatukan
pemahaman kerjasama syariah. Para mitra rata rata hanya mengetahui bahwa
lembaga keuangan syariah bersistem bagi hasil dan konvensinal bersistem bunga.
Jika diberi pemahaman mengenai bagaimana praktek bisnis yang benar benar
syariah mereka cenderung tidak tertarik dan lebih memilih cara yang konvensional
atau cara yang sudah umum.
2) Kurangnya training atau pelatihan. Training terhadap operasional ataupun SDM
BTM untuk menghadapi persaingan terutama dari bank bank yang mempunyai
mangsa pasar sama dan bank bank yang berada disekitar pasar juga dinilai masih
kurang.
3) Dana untuk training terbilang minim. Dana untuk training operasional dan SDM
pegawai masih minim sehingga menyebabkan jarangnya BTM mengikuti training.
1.3 Peluang BTM Kotagede
1) Karakteristik mitra yang rata rata pedagang kaki lima belum Bank Minded
sehingga mereka takut untuk meminjam dana di bank dan merasa lebih nyaman ke
BTM.

BMT KOTAGEDE

1
2

2) Lokasi yang dekat dengan mitra. Lokasi yang dekat dengan mitra memudahkan
pengawasan dan bimbingan dari BTM kepada mitra.
3) System penghimpunan dana dan pembiayaan yang antar jemput yang tidak dimiliki
bank atau BPRS (sistem jemput bola yang merupakan pelayanan ekstra pada mitra).
Dengan pelayanan ini mitra merasa dibimbing, system jemput dana tabungan atau
angsuran ini juga dapat mengurangi kelalaian mitra seperti telat bayar atau
menunggak karena pihak BTM dapat selalu melihat perkembangan mitra setiap
bulannya.
1.4 Tantangan BTM Kotagede
1) Banyak saingan dari bank bank dan BPRS yang memiliki mangsa pasar yang sama
2) Modal tidak lebih banyak dari bank bank dan BPRS
3) Biaya tekhnologi cukup mahal sehingga belum bisa berekspansi maksimal dan
mengembangkan system lain selain system informasi akuntansi yang sekarang telah
digunakan BTM.
1.5 Upaya Dalam Memaksimalkan Kekuatan BTM Kotagede
1) Terus meningkatkan layanan BTM
2) Menjalin hubungan baik dengan mitra.
3) Menjaga kerjasama yang baik terhadap bank bank syariah dan BPRS yang telah
bekerja sama.
4) Terus berusaha amanah dalam segala perbuatan.
5) Membuat suasana dalam gedung BTM nyaman.
1.6 Upaya Dalam Meminimalisir Kelemahan
1) SDM di BTM diusahakan untuk sering diikutsertakan pada pelatihan yang diadakan
oleh bank syariah ataupun universitas.
2) Bimbingan pada mitra, walaupun belum dilakukan secara kontinyu.
1.7 Kekuatan Untuk Menghadapai Tantangan
1) Kedekatan lokasi BTM dengan area pelaku usaha kecil dan menengah membuat
peluang bersaing merebut mitra lebih besar disbanding BTM yang lokasinya lebih
jauh dari lokasi tersebut.
2) Dengan kerjasama yang dilakukan BTM dengan BANK dan BPRS bisa
dikembangkan untuk pertambahan modal usaha.
3) Kepengurusan amanah harus terus dijaga agar dapat menjadi salah satu karakteristik
BTM untuk dapat bersaing dengan lembaga keuangan lain.
BMT KOTAGEDE

1
3

BAB III
PENUTUP

BTM Kotagede merupakan lembaga keuangan mikro yang eroprasi berdasarkan prinsip
syariah. Berdirinya BTM Kotagede diprakarsai oleh jamaah Muhamadiyah. Sumber dana
awalnya dari jamaah muhamadiyah sendiri. Walaupun diprakarsai oleh jamaah muhamadiyah
KJKS BTM Kotagede bukanlah milik muhamadiyah. BTM Kotagede berdiri pada tanggal 21
November 2009. Saat ini BTM Kotagede sudah berjalan sekitar 7 tahun dengan 5 RAT yang
telah mereka keluarkan.
Keberadaan BMT Kotagede sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitar dapat dilihat
dari pendapat para narasumber disekitar lingkungan BTM Kotagede yang menganggap bahwa
keberadaanya sangat membantu masyarakat sekitar dalam mengelola keuangannya.. Dalam
makalah ini mungkin sangat banyak sekali kesalahan-kesalahan dari segi penulisan ataupun hal
yang lainnya. Dengan demikian saya sebagai penulis mohon maaf dan juga saya mengharapkan
kritik dan saran atas tulisan saya agar bisa membangun dan memotivasi saya agar membuat
tulisan yang jauh lebih baik lagi.

BMT KOTAGEDE

1
4

DOKUMENTASI

BMT KOTAGEDE

1
5

BMT KOTAGEDE

1
6

Anda mungkin juga menyukai