perbankan, yang berkaitan dengan 3 (tiga) aktivitas utama yaitu manajemen kas, investasi kas,
dan transaksi pembayaran. Oleh karena itu, bagian treasury menempati peran sentral dalam
tatakelola keuangan perusahaan. Treasury bertanggung jawab untuk menjaga likuiditas
perusahaan, yaitu: memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan, sewaktu-waktu. Adapun peran bagian treasury suatu
perusahaan , yaitu:
1. Membuat Peramalan Kas (Cash Forecasting)
2. Melakukan Tatakelola Modal Kerja (Working Capital Management)
3. Melakukan Tatakelola Kas (Cash Management)
4. Tatakelola Investasi (Investment Management)
5. Melakukan Tatakelola Risiko (Risk Management)
6. Menjaga Hubungan Baik Dengan Bank (Bank Relation)
7. Penggalangan Dana (Fund Raising)
Net Working Capital = Cash + Other Current Assets (CA) - Current Liability (CL)
Cash = Long – term debt + equity + current liabilities – current assets other than cash
– fixed assets.
Aktivitas yang meningkatkan kas Aktivitas yang menurunkan kas (use
(source of cash) of cash)
Meningkatkan liabilitas jangka panjang Menurunkan liabilitas jangka panjang
Meningkatkan ekuitas Menurunkan ekuitas
Meningkatkan liabilitas jangka pendek Menurunkan liabilitas jangka pendek
Menurunkan aset lancar selain kas Meningkatkan aset lancar selain kas
Menurunkan aset tidak lancar Meningkatkan aset tidak lancar
Cash cycle adalah jumlah hari yang dibutuhkan mulai dari membayar persediaan hingga
menerima kas dari pelanggan.
Kebijakan pendanaan jangka pendek yang fleksibel akan menambah biaya perusahaan
karena membutuhkan arus kas keluar yang besar untuk meningkatkan kas, sekuritas jangka
pendek, persediaan dan piutang tetapi arus kas masuk akan meningkat di masa depan.
Pengelolaan aset lancar merupakan trade off antara biaya yang meningkat seiring
peningkatan pada investasi (carrying costs) dan biaya yang turun karena adanya investasi pada
aset lancar (shortage cost)
1. Carrying cost terbagi menjadi dua tipe yakni:
a. Opportunity cost karena tingkat pengembalian aset lancar rendah
dibandingkan aset lainnya.
b. Biaya untuk memelihara nilai ekonomis dari persediaan, misalnya biaya
gudang.
2. Shortage cost terjadi saat investasi di aset lancar rendah.
Jika perusahaan kekurangan kas maka perusahaan terpaksa menjual investasi jangka
pendeknya. Jika tidak cukup maka perusahaan akan meminjam ke bank.
3. Ada dua tipe shortage cost:
a. Trading or order cost adalah biaya untuk menempatkan pemesanan atas kas
(biaya broker) atau persediaan
b. Cost related to safety reserves biaya yang muncul karena adanya kehilangan
penjualan, kehilangan pelanggan, dan gangguan terhadap jadwal produksi.
Faktor – faktor yang menentukan kepemilikan aset likuid di perusahaan dapat disajikan
pada tabel dibawah ini.
Perusahaan yang memiliki aset likuid Perusahaan yang memiliki aset likuid
yang besar akan memiliki yang rendah akan memiliki
Kesempatan bertumbuh yang tinggi Kesempatan bertumbuh yang rendah
Resiko investasi yang tinggi Resiko investasi yang rendah
Perusahaan kecil Perusahaan besar
Kredit perusahaan rendah Kredit perusahaan tinggi
Carrying Cost dan Shortage Cost
Kebijakan Fleksibel
Kebijakan Terbatas
IV. RencanK aeuangan jangka Pendek
Cara yang paling umum untuk mendanai kekurangan kas yang sementara adalah dengan
menyusuen pinjaman jangka pendek. Berupa:
1. Pinjaman tanpa jaminan, yaitu kredit lini dari bank.
2. Pinjaman dengan jaminan, yaitu piutang dapat dijadikan jaminan dan inventory loans
menggunakan persediaan sebagai jaminan.
3. Sumber lain, yaitu bank dan surat berharga.
C
2
Ti
m
2
C
e
1
- Jika kita mulai dari $C, mengeluarkan pada tingkat yang konstan tiap periode dan
mengganti kas dengan $C ketika kekurangan kas, rata-rata saldo kas adalah: C
2
C C
- Opportunity cost dari memegang adalah ×K
2 2
- Dengan kita mentransfer sejumlah $C tiap periode, kita terkena trading cost sebesar
F tiap periode. Jika kita butuh T secara total dalam periode yang direncanakan, kita
akan membayar $F, T ÷ C kali.
T
- Trading cost adalah xF
C
Berdasarkan penjabaran tersebut, maka Saldo kas optimal diperoleh pada saat
opportunity costs sama dengan trading cost.
Opportunity Costs = Trading Costs
C T
×K= ×F
2 C
Ket:
F = fixed cost dari menjual sekuritas untuk memperoleh kas
T = Total jumlah kas baru yang dibutuhkan
K = opportunity cost memegang kas, adalah tingkat bunga.
$
H
Z
L
Ti
me
- Ketika saldo kas menyentuh batas kendali atas, H, kas diinvestasikan di tempat lain untuk
mencapai target saldo kas Z.
- Ketika kas menyentuh batas kendali bawah, L, investasi dijual untuk memperoleh kas
agar mencapai target saldo kas.
Dengan L, yang ditetapkan oleh perusahaan, the Miller-Orr model menyelesaikan untuk
Z dan H .
3 Fσ 2
Z=
¿
√
3
4K
+L H ¿ =3 Z ¿ −2 L
Di mana σ 2
adalah varians dari arus kas harian bersih.
3. Faktor Lain
a. Pinjaman
- Melakukan pinjaman sepertinya lebih mahal dibandingkan menjual surat
berharga.
- Kebutuhan untuk meminjam akan tergantung pada keinginan manajemen untuk
memegang saldo kas.
b. Saldo Kompensasi
- Perusahaan mempunyai kas di bank sebagai kompensasi untuk pelayanan bank.
- Perusahaan besar memiliki ribuan accounts dengan beberapa lusin bank—kadang
hal ini membuat lebih masuk akan untuk membiarkan kas daripada mengelola tiap
account secara harian.
VII. Pengelolaan Utang Dagang dan Piutang Dagang
1. Utang Dagang
Untuk bisnis yang sedang tumbuh, mempunyai tingkat hutang yang bisa dikelola dapat
menjadi cara efektif dalam menjalankan bisnis. Pertumbuhan seringkali menuntut adanya modal
besar, dan untuk mendapatkan uang tersebut mungkin mengharuskan entitas mencari pinjaman
bank, pinjaman pribadi, fasilitas kredit bergulir, kredit perdagangan, atau beberapa bentuk
pembiayaan hutang lainnya. Pada umumnya, hutang dapat menjadi ide bagus jika entitas perlu
meningkatkan atau melindungi arus kas atau perlu membiayai pertumbuhan atau perluasan.
Beberapa alasan umum untuk mencari pinjaman mencakup:
a. Modal kerja – bilamana Anda bermaksud meningkatkan jumlah tenaga kerja atau
menambah inventaris perusahaan Anda.
d. Memperbaiki arus kas – Jika hutang jangka panjang Anda tinggal kurang dari 10 tahun
lagi maka pembiayaan ulang dapat memperbaiki arus kas.
2. Piutang Dagang
Secara umum, perusahaan akan lebih suka untuk menjual dengan tunai, karena akan
menerima kas lebih cepat dan memperpendek siklus kas. Tetapi tekanan persaingan membuat
perusahaan bersedia menjual secara kredit. Dengan demikian penggunaan piutang diharapkan
bisa meningkatkan penjualan dan keuntungan, tetapi di lain pihak, piutang juga menyebabkan
peningkatan biaya yang berkaitan dengan piutang.
Jika piutang dagang menunjukkan kecenderungan meningkat, periode pengumpulan
piutang meningkat, investasi dalam piutang semakin meningkat. Investasi yang semakin tinggi
mengakibatkan kenaikan biaya, yang akan menurunkan profitabilitas. Manajer keuangan perlu
melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan jika ada indikasi semacam itu, misal memperketat
kebijakan kredit. Disamping itu, kenaikan piutang yang tidak terkendali bisa mengindikasikan
kondisi bisnis yang semakin buruk. Monitoring piutang dagang bisa dilakukan dengan
mengawasi periode pengumpulan piutang.
Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang
setengah jadi, maupun berupa barang jadi tergantung jenis industrinya. Persediaan merupakan
elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus
mengalami perubahan. Macam-macam persediaan untuk:
Daftar Pustaka