Anda di halaman 1dari 3

2.

4 ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

Econoic Value Aded (EVA) adalah laba operasi setelah pajak dikurangi dengan total biaya modal (cost of
capital) tahunan. Jika EVA lebih besar dari nol berarti perusahaan telah menciptakan nilai atau kekayaan
untuk pemegang saham, sebaliknya jika EVA negative perusahaan merusak nilai perusahaan.

Formula EVA :

Laba Operasi x (1 – tariff pajak) – (Weighted Average Cost of Capital x (total asset – liabilitas lancar)

2.5 Cash Flow Return On Investment (CFROI)

CFROI memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang berkelanjutan
dibandingkan dengan kas yang diinvestasikan di perusahaan. Selisih antara CFROI dengan biaya modal
(cost of capital) merefleksikan potensi penciptaan nilai perusahaan (semakin tinggi selisihnya, semakin
tinggi potensinya). Perubahan dalam CFROI setiap tahunnya dapat digunakan sebagai indikator kinerja
perusahaan.

Formula CFROI :

Laba operasi x (1 – tarif pajak) + beban penyusutan + beban noncash


lainnya
Modal yang diinvestasikan

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

3.1 Total Shareholder Return (TSR)

TSR adalah tingkat pengembalian yang diperoleh pemegang saham yang terdiri dari perubahan harga
saham dan dividen yang diterima pemegang saham dan dividen yang diterima pemegang saham dari
perusahaan. TSR juga mengukur kontribusi unit-unit yang ada terhadap capital gain dan dividen yield
kepada investor. Capital gain/loss adalah selisih antara harga jual dengan harga beli.

Dividen

Total
Return

Capital
Gain/Loss

Tingkat pengembalian investas = Arus kas yang diterima + (Harga akhir – Harga awal)
Harga awal
Profitability
Perusahaan dapat meningkatkan TSR dengan berfokus kepada 3 financial driver yaitu profitabilitas,
investasi, dan free cash flow seperti diperlihatkan dalam gambar berikut ini.

Capital Gain
(Investment)
Growth

Total Shareholder
Return
Free Cash

Dividen
Flow

Kelemahan TSR adalah tidak memperhitu ngkan risiko dalam menentukan tingkat pengembalian kepada
pemegang saham. Dua perusahaan yang memiliki TSR yang sama bvelum tentu memiliki tingkat risiko
yang sama. Risiko adalah volatlitas dari TSR yang diperoleh perusahaan.

3.2 Wealth Added Index (WAI)

WAI mengukur total arus kekayaan selama satu periode tertentu (arus kas untuk pemegang saham yang
berasal dari kenaikan nilai pasar ekuitas, dividend an pembelian kembali saham, serta nilai bersih dari
penerbitan ekuitas baru) diatas tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Return) dari nilai pasar
ekuitas perusahaan saham.

Formula Wealth Added (WA) :

WA = ∆ Kapitalisasi pasar + dividen – perbitan saham baru – tingkat pengembalian yang diharapkan

Dimana :

 Kapitalisasi pasar adalah jumlah saham beredar dikalikan dengan harga pasar saham
 ∆ kapitalisasi pasar adalah kapitalisasi pasar akhir tahun dikurangi kapitalisasi pasar awal tahun
 Tingkat pengembalian yang diharapkan adalah kapitalisasi pasar awal tahun dikalikan dengan
biaya ekuitas

3.3 Market Value Added

Stern Steward & Co juga telah mengembangkan konsep yang disebut dengan Market Value Added
(MVA). MVA adalah selisih antara nilai pasar saham dan utang perusahaan dan jumlah modal yang
ditempatkan di perusahaan oleh kreditur dan pemegang saham.

MVA = Market value – invested capital


Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan MVA :

1. Memperkirakan jumlah kas yang diinvestasikan


2. Kapan nilai diciptakan
3. Apakah tingkat pengembalian cukup tinggi
4. Inflasi mendistrosi angka MVA
5. Percaya bahwa harga pasar saham adalah selalu benar selamanya
6. MVA bukan ukuran yang absolut

3.4 Excess Return

Excess Return menganalisis jumlah modal yang diinvestasikan tahun lalu dan kemudian membebankan
perusahaan atas pemakian modal tersebut selama satu tahun.

Formula :

Excess Return = Kekayaan Actual – Kekayaan yang diharapkan

3.5 Market to Book Ratio

Market to Book Ratio adalah nilai pasar ekuitas perusahaan dibagi dengan nilai buku dari ekuitasnya.
Nilai pasar ekuitas perusahaan diperoleh dengan cara mengkalikan harga pasar saham per lembar
dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. NIlai buku ekuitas diperoleh dari total ekuitas dikurangi
dengan saham preferen yang ada di Laporan Posisi Keuangan.

Formula :

Market to Book Ratio = Nilai pasar ekuitas per lembar


Nilai buku ekuitas per lembar

Semakin optimis investor akan pertumbuhan perusahaan di masa depan, semakin tinggi nilai market to
book rationya. Rasio ini digunakan sebagai ukuran dari nilai relatif. Saham perusahaan dengan nilai rasio
market to book yang rendah dianggap sebagai value stock, sedangkan saham perusahaan dengan rasio
yang tinggi dianggap sebagai growth stock.

Anda mungkin juga menyukai