Anda di halaman 1dari 15

“Treasury dan Manajemen Modal Kerja”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen


Keuangan Lanjutan

DISUSUN OLEH :

Ni Putu Yunita Sari (1907612006)


I Gusti Agung Ngurah Ari Krisna (1907612007)
Ida Bagus Widhi Aksiana (1907612014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
Treasury adalah salah satu aktivitas finansial di perusahaan, perbankan dan non
perbankan, yang berkaitan dengan 3 (tiga) aktivitas utama yaitu manajemen kas, investasi kas,
dan transaksi pembayaran. Oleh karena itu, bagian treasury menempati peran sentral dalam
tatakelola keuangan perusahaan. Treasury bertanggung jawab untuk menjaga likuiditas
perusahaan, yaitu: memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan, sewaktu-waktu. Adapun peran bagian treasury suatu
perusahaan , yaitu:
1. Membuat Peramalan Kas (Cash Forecasting)
2. Melakukan Tatakelola Modal Kerja (Working Capital Management)
3. Melakukan Tatakelola Kas (Cash Management)
4. Tatakelola Investasi (Investment Management)
5. Melakukan Tatakelola Risiko (Risk Management)
6. Menjaga Hubungan Baik Dengan Bank (Bank Relation)
7. Penggalangan Dana (Fund Raising)

A. Menelusuri Kas dan Modal Kerja Bersih


Aktiva lancar adalah kas dan aset lain yang diharapkan dapat dikonversikan menjadi kas
dalam waktu satu tahun. Terdiri atas: Kas, Surat berharga , Piutang, dan Persediaan. Sedangkan
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang diperkirakan membutuhkan pembayaran kas dalam satu
tahun. Terdiri atas: Hutang dagang, Hutang gaji, dan Pajak.
Manajemen Modal Kerja Bersih menyangkut pengelolaan Current Assets (CA) dan
Current Liability (CL). Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menggunakan kas yang dimiliki untuk membayar tagihan yang dimilikinya. Berikut ini adalah
persamaan penggunaan kas dalam manajemen modal kerja:

Net Working Capital + Fixed assets = Long – Term debt + Equity

Net Working Capital = Cash + Other Current Assets (CA) - Current Liability (CL)

Cash = Long – term debt + equity + current liabilities – current assets other than cash

– fixed assets.

1
Aktivitas yang meningkatkan kas Aktivitas yang menurunkan kas (use
(source of cash) of cash)
Meningkatkan liabilitas jangka panjang Menurunkan liabilitas jangka panjang
Meningkatkan ekuitas Menurunkan ekuitas
Meningkatkan liabilitas jangka pendek Menurunkan liabilitas jangka pendek
Menurunkan aset lancar selain kas Meningkatkan aset lancar selain kas
Menurunkan aset tidak lancar Meningkatkan aset tidak lancar

Sumber dari kas:


a. Peningkatan long – term debt, equity or current liabilities
b. Penurunan aset lancar selain kas atau aset tetap

Kegunaan dari kas:


1) Penurunan long – term debt, equity or current liabilities
2) Peningkatan aset lancar selain kas atau aset tetap

B. Siklus Operasi dan Siklus Kas

Operating cycle adalah rentang waktu yang dibutuhkan untuk membeli persediaan,
menjualnya dan menerima pembayaran dari penjualan tersebut. Siklus ini terjadi menjadi 2
yakni:
1) Waktu yang dibutuhkan sejak membeli persediaan sampai dengan menjualnya disebut
inventory period / inventory days.
2) Waktu yang dibutuhkan untuk menjual persediaan hingga menerima pembayaran dari
penjualan disebut account receivable period / account receivable days.

Cash cycle adalah jumlah hari yang dibutuhkan mulai dari membayar persediaan hingga
menerima kas dari pelanggan.

2
Gambar Cash Flow Time Line

Gambar di atas menunjukkan aktivitas operasi dalam jangka pendek dan arus kas dari
perusahaan dagang / manufaktur. Kebutuhan pendanaan jangka pendek diperlihatkan dengan
selisih antara kas masuk dan kas keluar. Hal ini berhubungan dengan rentang waktu dari
operating cycle dan account payable period, yaitu:
1. Kekurangan kas dapat ditutupi dengan pinjaman jangka pendek atau memegang
cadangan likuiditas dalam bentuk kas atau sekuritas yang diperdagangkan.
2. Kelebihan kas dapat di investasikan ke dalam investasi jangka pendek.

C. Beberapa Aspek Kebijakan keuangan Jangka Pendek

Kebijakan perusahaan untuk pendanaan jangka pendek setidaknya terdiri dari


dua elemen berikut, yaitu :
1. Ukuran investasi perusahaan pada aset lancar (membandingkan total aset lancar
dengan pendapatan perusahaan).
2. Pendanaan aset lancar (mengukur proporsi liabilitas jangka panjang).
Perbedaan kebijakan keuangan jangka pendek yang fleksibel dan terbatas dapat disajikan
pada tabel dibawah ini.

3
Keterangan Kebijakan Fleksibel Kebijakan Terbatas
Saldo untuk kas dan sekuritas Tinggi Saldo kas yang rendah dan
yang diperdagangkan tidak memiliki sekuritas yang
diperdagangkan
Investasi pada persediaan Besar Kecil
Kebijakan penjualan secara Syarat pembayaran lunak Tidak ada penjualan kredit
kredit sehingga saldo piutang ting sehingga tidak ada piutang

Kebijakan pendanaan jangka pendek yang fleksibel akan menambah biaya perusahaan
karena membutuhkan arus kas keluar yang besar untuk meningkatkan kas, sekuritas jangka
pendek, persediaan dan piutang tetapi arus kas masuk akan meningkat di masa depan.
Pengelolaan aset lancar merupakan trade off antara biaya yang meningkat seiring
peningkatan pada investasi (carrying costs) dan biaya yang turun karena adanya investasi pada
aset lancar (shortage cost)
1. Carrying cost terbagi menjadi dua tipe yakni:
a. Opportunity cost karena tingkat pengembalian aset lancar rendah
dibandingkan aset lainnya.
b. Biaya untuk memelihara nilai ekonomis dari persediaan, misalnya biaya
gudang.
2. Shortage cost terjadi saat investasi di aset lancar rendah.
Jika perusahaan kekurangan kas maka perusahaan terpaksa menjual investasi jangka
pendeknya. Jika tidak cukup maka perusahaan akan meminjam ke bank.
3. Ada dua tipe shortage cost:
a. Trading or order cost adalah biaya untuk menempatkan pemesanan atas kas
(biaya broker) atau persediaan
b. Cost related to safety reserves biaya yang muncul karena adanya kehilangan
penjualan, kehilangan pelanggan, dan gangguan terhadap jadwal produksi.

Faktor – faktor yang menentukan kepemilikan aset likuid di perusahaan dapat disajikan
pada tabel dibawah ini.

4
Perusahaan yang memiliki aset likuid Perusahaan yang memiliki aset likuid
yang besar akan memiliki yang rendah akan memiliki
Kesempatan bertumbuh yang tinggi Kesempatan bertumbuh yang rendah
Resiko investasi yang tinggi Resiko investasi yang rendah
Perusahaan kecil Perusahaan besar
Kredit perusahaan rendah Kredit perusahaan tinggi
Carrying Cost dan Shortage Cost

Kebijakan Fleksibel

Kebijakan Terbatas

5
D. Rencana Keuangan Jangka Pendek
Terdapat 3 cara untuk pendanaan jangka pendek, yaitu:
1. Pinjaman tanpa jaminan, yaitu kredit lini dari bank.
2. Pinjaman dengan jaminan, yaitu piutang dapat dijadikan jaminan dan inventory loans
menggunakan persediaan sebagai jaminan.
3. Sumber lain, yaitu bank dan surat berharga.

E. Investasi Idle Cash


Sebuah perusahaan dengan kas berlebih dapat menempatkan pada pasar uang. Beberapa
perusahaan besar dan yang kecil menggunakan pasar uang reksadana. Perusahaan mempunyai
kas berlebih untuk tiga alasan:
1. Aktifitas yang musiman atau siklus.
2. Pengeluaran yang direncanakan.
3. Bermacam jenis sekuritas pasar uang.

F. Penentuan Target Saldo Kas


a. Model Persediaan (Model Baumol)
William Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwa kebutuhan akan kas dalam
perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki saldo kas yang

6
tinggi, perusahaan akan mengalami kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana
tersebut pada kesempatan investasi yang lain yang lebih menguntungkan (sebaliknya).
- Jika kita mulai dari $C, mengeluarkan pada tingkat yang konstan tiap periode dan
mengganti kas dengan $C ketika kekurangan kas, rata-rata saldo kas adalah: C
2
C C
- Opportunity cost dari memegang adalah ×K
2 2

- Dengan kita mentransfer sejumlah $C tiap periode, kita terkena trading cost sebesar
F tiap periode. Jika kita butuh T secara total dalam periode yang direncanakan, kita
akan membayar $F, T ÷ C kali.

T
- Trading cost adalah xF
C
Berdasarkan penjabaran tersebut, maka Saldo kas optimal diperoleh pada saat
opportunity costs sama dengan trading cost.

Opportunity Costs = Trading Costs


C T
×K= ×F
2 C

Kalikan kedua sisi dengan C


C2 C2 =2×
T ×F
×K =T ×F K
2
2TF
C¿ =
√ K

Ket:
F = fixed cost dari menjual sekuritas untuk memperoleh kas
T = Total jumlah kas baru yang dibutuhkan
K = opportunity cost memegang kas, adalah tingkat bunga.

7
b. Model Miller dan Orr
Miller and Orr mengasumsikan bahwa aliran kas masuk dan keluar tidak konstan
(berfluktuasi). Miller and Orr menentukan batas pengendalian atas dan batas pengendalian
bawah serta saldo kas yang ditargetkan.

$
H

Z
L
Ti
me
- Ketika saldo kas menyentuh batas kendali atas, H, kas diinvestasikan di tempat lain untuk
mencapai target saldo kas Z.
- Ketika kas menyentuh batas kendali bawah, L, investasi dijual untuk memperoleh kas
agar mencapai target saldo kas.
Dengan L, yang ditetapkan oleh perusahaan, the Miller-Orr model menyelesaikan untuk
Z dan H .

3 Fσ 2
Z=¿
4K √3
+L H ¿ =3 Z ¿ −2 L

Di mana σ 2
adalah varians dari arus kas harian bersih.

Rata-rata saldo kas pada Miller-Orr model adalah:


¿
4 Z −L
Average cash balance=
3
Untuk menggunakan model Miller-Orr , manajer harus melakukan empat hal:
a. Tentukan batas kendali bawah dari saldo kas

8
b. Estimasi standar deviasi dari arus kas harian
c. Tentukan tingkat bunga
d. Estimasi trading costs dari membeli dan menjual sekuritas.

G. Pengelolaan Trade Debt dan Trade Payable


1. Utang Dagang
Untuk bisnis yang sedang tumbuh, mempunyai tingkat hutang yang bisa dikelola dapat
menjadi cara efektif dalam menjalankan bisnis. Pertumbuhan seringkali menuntut adanya modal
besar, dan untuk mendapatkan uang tersebut mungkin mengharuskan entitas mencari pinjaman
bank, pinjaman pribadi, fasilitas kredit bergulir, kredit perdagangan, atau beberapa bentuk
pembiayaan hutang lainnya. Pada umumnya, hutang dapat menjadi ide bagus jika entitas perlu
meningkatkan atau melindungi arus kas atau perlu membiayai pertumbuhan atau perluasan.
Beberapa alasan umum untuk mencari pinjaman mencakup:
1. Modal kerja – bilamana Anda bermaksud meningkatkan jumlah tenaga kerja atau
menambah inventaris perusahaan Anda.
2. Perluasan pasar baru – bilamana perusahaan-perusahaan memasuki pasar yang
baru, mereka seringkali mengalami siklus penagihan lebih panjang atau harus
menawarkan persyaratan lebih bagus kepada nasabah baru; dana pinjaman dapat
membantu melewati masa-masa ini.
3. Melakukan pembelian barang modal – Anda mungkin perlu membiayai
perlengkapan baru agar dapat memindahkan bisnis Anda ke pasar yang baru atau
meluaskan lini produk Anda.
4. Memperbaiki arus kas – Jika hutang jangka panjang Anda tinggal kurang dari 10
tahun lagi maka pembiayaan ulang dapat memperbaiki arus kas.

2. Piutang Dagang
Secara umum, perusahaan akan lebih suka untuk menjual dengan tunai, karena akan
menerima kas lebih cepat dan memperpendek siklus kas. Tetapi tekanan persaingan membuat
perusahaan bersedia menjual secara kredit. Dengan demikian penggunaan piutang diharapkan
bisa meningkatkan penjualan dan keuntungan, tetapi di lain pihak, piutang juga menyebabkan
peningkatan biaya yang berkaitan dengan piutang.

9
Jika piutang dagang menunjukkan kecenderungan meningkat, periode pengumpulan
piutang meningkat, investasi dalam piutang semakin meningkat. Investasi yang semakin tinggi
mengakibatkan kenaikan biaya, yang akan menurunkan profitabilitas. Manajer keuangan perlu
melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan jika ada indikasi semacam itu, misal memperketat
kebijakan kredit. Disamping itu, kenaikan piutang yang tidak terkendali bisa mengindikasikan
kondisi bisnis yang semakin buruk. Monitoring piutang dagang bisa dilakukan dengan
mengawasi periode pengumpulan piutang.

H. Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan adalah keseimbangan antara nilai persediaan untuk memenuhi
penjualan atau permintaan produksi yang dapat meminimalkan biaya persediaan. Tipe-tipe
persediaan terdiri dari:
1. Persediaan bahan baku.
2. Work in process.
3. Persediaan barang jadi.

I. Etika dan Tata Kelola di Manajemen Treasury dan Manajemen Modal Kerja
Bagian treasury menempati peran sentral dalam tata kelola keuangan perusahaan
terutama untuk uang berskala besar. Treasury bertanggung jawab untuk menjaga likuiditas
perbankan, yaitu: memastikan bahwa bank  memiliki cukup kas untuk memenuhi kebutuhan
operasional bank  sewaktu-waktu. Oleh karena itu, treasury perlu melakukan peran berikut:
1. Membuat Peramalan Kas (Cash Forecasting)
Peramalan kas (cash forecasting) adalah awal dari semua peran lainnya yang dijalankan
oleh bagian treasury. Perkiraan dan semua komponen yang terdapat pada peramalan kas
diperlukan untuk:
a. Menentukan apakah bank membutuhkan lebih banyak uang tunai. Jika itu terjadi, maka
mereka bisa membuat rencana pendanaan (financing) baik melalui penggunaan hutang
atau ekuitas.
b. Membuat rencana investasi, jika hasil ramalan surplus dimana ada kelebihan kas (excess)
yang akan timbul.

10
c. Membuat rencana operasi yang dapat melindung nilai tukar mata uang bank dengan mata
uang asing.

2. Melakukan Tatakelola Modal Kerja (Working Capital Management)


Penggunaan utama dari kas bank adalah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Modal
kerja merupakan komponen kunci dari peramalan kas. Tata kelola di wilayah ini antara lain
melibatkan perubahan tingkat aktiva lancar dan kewajiban lancar sebagai respon atas capaian
penjualan perusahaan. Lain daripada itu Treasurer juga mesti mampu memberikan masukan bagi
manajemen tentang dampak perubahan kebijakan yang diusulkan pada tingkat modal kerja. Oleh
sebab itu, seorang Treasurer harus mengetahuai bagaimana modal kerja digunakan, apa pengaruh
dan kaitannya dengan elemen-elemen keuangan lainnya.

3. Melakukan Tatakelola Kas (Cash Management)


Dengan menggabungkan informasi dalam perkiraan kas dan kegiatan modal kerja
manajemen, staff treasury harus mampu menjamin ketersediaan dana yang cukup bagi kebutuhan
operasional perusahaan.

4. Tatakelola Investasi (Investment Management)


Ketika peramalan kas menunjukkan adanya kelebihan dana, maka staff treasury
bertanggung jawab untuk menginvestasikannya dengan tepat dan benar. Tiga tujuan utama dari
peran ini adalah: (a) tingkat pengembalian investasi yang maksimal (b) kecocokan antara tanggal
jatuh tempo investasi dengan proyeksi kebutuhan kas perusahaan, dan yang paling penting
adalah (c) tidak menginvetasikan dana pada risiko tinggi.

5. Melakukan Tatakelola Risiko (Risk Management)


Para staff treasury juga bertanggung jawab untuk menciptakan strategi manajemen risiko
dan menerapkan taktik hedging untuk melindung perusahaan dari segalam macam risiko
keuangan terutama dalam rangka mengatisipasi keadaan dimana: (a) suku-bunga pasar
membumbung tinggi melebihi suku bunga obligasi perusahaan terhadap institusi lain; (b) posisi
selisih kurs perusahaan juga bisa beresiko jika kurs tiba-tiba memburuk.

6. Menjaga Hubungan Baik dengan Bank (Bank Relation)


Hubungan jangka panjang perusahaan dengan pihak bank bisa menjadi sangat bermanfaat
pada saat suatu saat kelak perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu Treasurer

11
hendaknya sering bertemu dengan perwakilan dari setiap bank yang digunakan oleh perusahaan
untuk membahas kondisi keuangan perusahaan, struktur biaya bank, setiap hutang yang
diberikan oleh bank kepada perusahaan (jika ada), dan transaksi valuta asing, hedging, kawat
transfer, cash pooling, dan lain sebagainya.

7. Penggalangan Dana (Fund Raising)


Mempertahankan hubungan baik dengan komunitas investasi untuk tujuan penggalangan
dana (biasa disebut fund rising), sangatlah penting. Mulai dari para broker dan bankir investasi
yang menjual utang perusahaan dan mengelola penawaran ekuitas, sampai dengan para investor,
dana pensiun, dan sumber-sumber kas lainnya yang suatu saat tertentu mungkin dapat membeli
utang atau ekuitas perusahaan. Selain peran-peran utama di atas, pada dasarnya staff treasury
seharusnya juga memonitor kondisi pasar terus-menerus, karena hal itu diperlukaan pada saat tim
manajemen perusahaan meminta informasi tentang suku bunga, kemampuan perusahaan untuk
membayar utang baru, dan keberadaan utang pada saat tertentu. Jika perusahaan berencana untuk
melakukan merger atau akuisisi, maka staff treasury harus mampu mengintegrasikan sistem
treasury perusahaan yang akan diambil alih dengan perusahaan induk. Peran lainnnya termasuk
menjaga dan mengelola berbagai asuransi atas nama perusahaan

J. Risiko terkait Treasury dan Manajemen Modal Kerja


Adapun risiko yang akan dihadapi dalam aktivitas treasury adalah sebagai berikut :
1. Risiko suku bunga yaitu yang muncul dari adanya perubahan dalam tingkat bunga yang
berlaku dipasar. Risiko tingkat bungan ini merupakan risiko utama yang tidak dapat
dihindarkan, sebab tingkat bunga ini mempunyai pengaruh yang sama terhadap seluruh
surat berharga yang ada.
2. Risiko pasar yaitu risiko yang muncul yang diakibatkan adanya kondisi perekonomian
negera yang berubah-rubah dipengaruhi oleh resesi dan kondisi perekonomian lain.
3. Risiko inflasi yaitu risiko yang muncul akibat kenaikan harga-harga secara umum.
4. Risiko Operasional yaitu risiko  yang muncul yang diakibatkan Dapat terjadi karena
adanya kesalahan, penyelewengan atau ketidak patuhan terhadap ketentuan yang berlaku.

12
5. Risiko kredit yaitu risiko yang muncul yang diakibatkan Dapat terjadi karena pihak lawan
(Counterparty) gagal memenuhi kewajibannya kepada bank sehingga mempengaruhi
rentabilitas bank.
6. Risiko likuiditas yaitu risiko yang muncul yang dapat terjadi karena adanya mismatch
atau shortage funding sehingga bank tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran
likuiditas pada waktu yang ditetapkan.
7. Risiko nilai tukar mata uang yaitu risiko yang timbul karena adanya fluktuasi atau
perubahan nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lain.
8. Risiko negara (country risk) yaitu risiko yang timbul karena adanya kebijakan-kebijakan
yang timbul dari pemerintah baik dari segi politik maupun ekonomi serta adanya
perubahan-perubahan dalam deregulasi yang berlaku selama ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

S. A. Ross, R. W. Westerfield, J. Jaffe, B. D. Jordan (2009). Modern Financial Management 8th


edition. International edition. McGraw-Hill Irwin. (RWJ)
http://vivisasnitaa.blogspot.com/2017/01/manajemen-treasury-perbankan-syariah_20.html
(Diakses pada tanggal 14 April 2020)

http://ahlipresentasi.com/pengertian-treasury-management-dan-strategi-penempatan-dana/
(Diakses pada tanggal 14 April 2020)

http://smallbusiness.chron.com/shortterm-financial-planning-60081.html (Diakses pada tanggal


14 April 2020)

14

Anda mungkin juga menyukai