Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 7 mengatur tentang pengungkapan pihak-


pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Dalam pernyataan ini dijelaskan tentang
hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak istimewa, saldo dan komitmen antara entitas
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Pernyataan ini dianggap perlu
karena laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, transaksi dan saldo dipengaruhi oleh
keberadaan pihak yang mempunyai hubungan istimewa termasuk komitmen dengan pihak
tersebut.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 7 ini dibuat untuk memastikan bahwa
laporan keuangan entitas berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian
terhadap kemungkinan bahwa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi telah
dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan oleh
transaksi dan saldo, termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut.Pernyataan ini
mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan
keuangan tersendiri entitas induk.

Hubungan dengan pihak-pihak yang istimewa merupakan suatu karakteristik normal


dari perdagangan dan bisnis.Suatu hubungan dengan pihak-pihak yang istimewa dapat
berpengaruh terhadap laba atau rugi dan posisi keuangan entitas.Begitu pula sebaliknya, laba
atau rugi dan posisi keuangan entitas dapat juga dipengaruhi oleh pihak-pihak yang istimewa.

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat menyepakati transaksi di


mana pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa tidak dapat melakukannya.
Misalnya, entitas yang menjual barang kepada entitas induknya pada harga perolehan,
mungkin tidak menjual dengan persyaratan tersebut kepada pelanggan lain. Selain itu,
transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa mungkin tidak dilakukan
dalam jumlah yang sama, seperti dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan
istimewa. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai transaksi entitas, saldo, termasuk
1
komitmen, dan hubungan antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat
mempengaruhi penilaian dari operasi entitas oleh pengguna laporan keuangan, termasuk
penilaian risiko dan kesempatan yang dihadapi entitas.

Transaksi pihak – pihak dalam hubungan istimewa dewasa ini mendapat perhatian
yang sangat serius baik dari dalam kalangan dunia bisnis maupun dari pihak otoritas
perpajakan. Pada dasarnya transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
suatu kesepakatan atau pengaturan bisnis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang saling tidak
bebas satu dengan lainnya untuk tujuan tertentu.Unsur kesepakatan dalam menentukan harga
transaksi adalah hal yang paling menjadi perhatian, karena kesepakatan dalam penentuan
harga dapat membawa dampak keuntungan maupun kerugian bagi pihak-pihak terkait (stake
holder).Stake holder yang perlu mendapat informasi yang transparan dari transaksi di atas
antara lain, investor, kreditor, pemegang saham (share holder).

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, laporan keuangan harus


mengungkapkan transaksi dengan pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Yang
termasuk dalam pihak – pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah transaksi yang
dilakukan dengan :

 Perusahaan yang memiliki hubungan kepemilikan

 Perorangan sebagai pemilik atau karyawan yang mempunyai pengaruh signifikan.

 Anggota keluarga terdekat dari perorangan tersebut, dan

 Perusahaan yang dimiliki secara substansial oleh perorangan tersebut.

Yang wajib dilaporkan meliputi hakikat hubungan istimewa, jenis transaksi serta
nilainya.PSAK ini mengacu pada Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standard) No. 24.

Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa memiliki dua hipotesis
yang bertolak belakang yaitu sebagai transaksi opportunis atau sebagai transaksi yang efisien.
Sebagai transaksi yang opportunis dalam hal transaksi dengan yang memiliki hubungan
istimewa menyebabkan conflict of interest yang konsisten dengan agency theory, seperti yang
dikemukakan oleh Berle dan Means (1932) dan Jensen dan Meckling (1976). Transaksi
dengan yang memiliki hubungan istimewa dapat digunakan sebagai alat untuk expropriation
2
of the firm’s resources. Hipotesis yang lain bahwa transaksi dengan yang memiliki hubungan
istimewa merupakan transaksi yang dilakukan dalam pertimbangan efisiensi untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan.

3
BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa


2.1.1 Pengertian Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Menurut PSAK Nomor 7, Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah


orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam menyiapkan laporan
keuangannya (dalam Pernyataan ini dirujuk sebagai “entitas pelapor”).

Transaksi antara Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah suatu


pengalihan sumber daya atau kewajiban antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, tanpa menghiraukan apakah suatu harga diperhitungkan.

(a) Orang atau anggota keluarga terdekat terkait entitas pelopor jika orang tersebut:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

(ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau

(iii) personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor

(b) Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut;

(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas
lain.

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha,
dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya.

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

4
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas
sponsor juga terkait dengan entitas pelapor.

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam butir (a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan
terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari
entitas).

Definisi istilah-istilah yang terkait dengan definisi hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:

· Anggota keluarga dekat dari individu adalah anggota keluarga yang mungkin
mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh, orang dalam hubungan mereka dengan entitas. Mereka
dapat termasuk:

(a) pasangan hidup dan anak dari individu;

(b) anak dari pasangan hidup individu; dan

(c) tanggungan dari individu atau pasangan hidup individu.

· Anggota manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung
atau tidak langsung, termasuk direktur dan komisaris (baik eksekutif maupun tidak) dari
entitas.

· Entitas pemerintah yang mempunyai hubungan istimewa adalah entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah.

· Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang dibayar, terutang atau diberikan oleh
entitas, atau untuk kepentingan entitas, atas imbalan jasa yang diberikan kepada entitas. Hal
ini juga mencakup imbalan yang dibayarkan untuk kepentingan entitas induk terkait dengan
entitas. Kompensasi meliputi:

5
(a) imbalan kerja jangka pendek, seperti upah, gaji dan kontribusi jaminan sosial, cuti
tahunan dan cuti sakit yang dibayar, bagi hasil dan bonus dan imbalan non keuangan
(seperti perawatan kesehatan, perumahan, mobil dan barang atau jasa gratis atau
disubsidi) bagi karyawan saat ini;

(b) imbalan pasca-kerja seperti pensiun, manfaat pensiun lain, asuransi jiwa pasca-
kerja dan perawatan medis pasca-kerja;

(c) imbalan kerja jangka panjang lainnya, termasuk cuti masa kerja panjang (long-
service leave or sabbatical leave), jubilee (perayaan masa kerja panjang) atau imbalan
masa kerja panjang lainnya, imbalan cacat jangka panjang dan, jika tidak dibayar
sepenuhnya dalam waktu dua belas bulan setelah akhir periode, bagi hasil, bonus dan
kompensasi yang ditangguhkan;

(d) pesangon pemutusan kontrak kerja; dan

(e) pembayaran berbasis saham.

Kompensasi termasuk seluruh imbalan kerja (sebagaimana didefinisikan dalam


PSAK 24 (revisi 2004): Imbalan Kerja) termasuk imbalan kerja yang berlaku pada PSAK 53:
Akuntansi Pembayaran Berbasis Saham.

Pemerintah merujuk kepada pemerintahan, instansi pemerintah dan badan yang serupa
baik lokal, nasional maupun internasional.

Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan


keuangan dan operasi dari suatu entitas, tetapi tidak mengendalikan kebijakan
tersebut.Pengaruh signifikan dapat diperoleh dengan kepemilikan saham, anggaran dasar atau
perjanjian.

Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi dari
suatu entitas sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut.

Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian


terhadap suatu aktivitas ekonomi.

6
Dari berbagai pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan
istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau
mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan
operasional.

Perbedaan antara pihak – pihak berelasi dan pihak – pihak yang mempunyai
hubungan Istimewa :

Pihak – Pihak Berelasi adalah Orang atau entitas yang terkait dengan entitas dalam
menyiapkan laporan keuangannya.

Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah Pihak- Pihak yang


dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu phak mempunyaii kemampuan untuk
mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam
mengambil keputusan keuangan dan operasional. Transaksi antara pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah suatu pengalihan sumber daya atau kewajiban antara
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tanpa menghiraukan apakah suatu harga
diperhitungkan.

2.1.2 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa adalah mereka yang:

a) dapat melakukan transaksi yang tidak akan dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang
tidak mempunyai hubungan istimewa. Misal tidak mengenakan biaya atas pemberian
jasa manajemen.

b) dapat melakukan transaksi dengan harga yang berbeda (transfer picing) dari harga
atas transaksi serupa yang dilakukan oleh pihak yang tidak mempunyai hubungan
istimewa.

c) dapat mengadakan atau membatalkan suatu transaksi atau perjanjian

2.1.3 Pihak yang Tidak Mempunyai Hubungan Istimewa

Pihak yang dianggap tidak mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

7
a) Penyandang dana, serikat dagang, perusahaan pelayanan umum (public utilities),
departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan
bersama atau memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor

b) Pelanggan, pemasok, pemegang hak franchise, distributor atau perwakilan/agen


umum semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan,
semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas pelapor.

c) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau anggota manajemen
kunci yang sama, atau karena anggota dari manejemen kunci dari satu entitas
mempunyai pengaruh signifikan terhadap entitas lain.

2.2 Transaksi Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Menurut PSAK Nomor 7, transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa


adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelapor dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terlepas apakah ada harga yang
dibebankan.

Transaksi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa antara lain sebagai


berikut:

· Transaksi antara entitas dengan pemilik utamanya.

· Transaksi antara entitas dengan entitas lain di mana kedua entitas tersebut di bawah
pengendalian bersama dari suatu entitas atau individu.

· Transaksi di mana entitas atau individu yang mengendalikan entitas pelapor


menimbulkan beban secara langsung yang bukan ditanggung oleh entitas pelapor.

2.3 Pengungkapan

2.3.1 Pengungkapan Hubungan

Menurut PSAK Nomor 7, hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus
diungkapkan terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka.

8
2.3.2 Pengungkapan Kompensasi Personel Manajemen Kunci

Personel manajemen kunci adalah orang yang memiliki otoritas dan tanggung jawab
untuk merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan aktivitas entitas secara langsung atau
tidak langsung, termasuk direksi. Entitas mengungkapkan kompensasi anggota manajemen
kunci secara total dan untuk masing-masing kategori berikut:

(a) imbalan kerja jangka pendek;

(b) imbalan pasca-kerja;

(c) imbalan kerja jangka panjang lainnya;

(d) imbalan pemutusan hubungan kerja; dan

(e) pembayaran berbasis saham.

2.3.3 Pengungkapan Transaksi Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan


istimewa dalam satu periode, maka entitas harus mengungkapkan:

a) Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

b) Informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk
memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan.

c) Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi:

• nilai transaksi

• jumlah saldo, termasuk komitmen

• penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut

•beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan
piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Pengungkapan yang disyaratkan dilakukan secara terpisah untuk masing-masing


kategori berikut:

9
a) pihak yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas
entitas.

b) Entitas anak, joint venture, entitas asosiasi dari entitas.

c) Personel manajemen kunci dari entitas dan entitas induknya.

d) Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya.

Beberapa contoh transaksi yang diungkapkan oleh perusahaan jika terdapat transaksi
dengan pihak yang berelasi, antara lain:

• Pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah jadi)

• Pembelian atau penjualan properti dan aset lain

• Penyediaan atau penerimaan jasa

• Sewa

• Pengalihan riset dan pengembangan

• Pengalihan dibawah perjanjian lisensi

• Pengalihan dibawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan kontribusi ekuitas


dalam bentuk tunai atau natura)

• Provisi atas jaminan atau agunan

• Komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak terjadi di masa
depan, termasuk kontrak eksekutori

• Penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak berelasi.

2.3.4 Pengungkapan Entitas yang Mempunyai Hubungan Istimewa dengan Pemerintah

Entitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan atas transaksi dengan


pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan saldo, termasuk komitmen dengan:

a) pemerintah yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan


atas entitas pelapor.

10
b) entitas lain yang berelasi karena sama-sama dikendalikan oleh pemerintah, pengendalian
bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor dan entitas lain.

Jika entitas pelapor menerapkan pengecualian dalam pengungkapan transaksi dengan


pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, maka entitas mengungkapkan mengenai
transaksi-transaksi dan saldo, yaitu:

a) nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas pelapor
(misalnya; pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan)

b) informasi berikut dengan rincian yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan
istimewa dalam laporan keuangan:

(i) sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan

(ii) untuk transaksi lain yang secara kolektif (bukan individual) signifikan, yang
diindikasikan kualitatif atau kuantitatif.

2.4 Akuntansi Restrukturisasi Ekuitas Sepengendali

PSAK 38 revisi 2011 mendefinisikan Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali


sebagai kombinasi bisnis dimana semua entitas atau bisnis yang bergabung pada akhirnya
dikendalikan oleh pihak yang sama ( baik sebelum maupun sesudah kombinasi bisnis ), dan
pengendaliannya tidak bersifat sementara. Entitas sepengendali adalah entitas yang secara
langsung atau tidak langsung ( melalui satu atau lebih perantara ) mengendalikan atau
dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama. PSAK 38 revisi 2011
memberi contoh – contoh transaksi di antara entitas sepengendali :

(a). Induk memindahkan sebagian asset neto dari entitas anak yang dimilikinya menjadi
asset induk yang bersangkutan. Transaksi ini menyebabkan perubahan bentuk hukum
kepemilikan atas asset neto, tetapi tidak menyebabkan perubahan substansi ekonomi
kepemilikan asset neto tersebut.

(b). Induk mengalihkan sebagian hak kepemilikannya dalam suatu entitas anak ke entitas
anak lainnya yang dimiliki oleh induk. Transaksi ini juga merupakan perubahan
bentuk hukum kepemilikan entitas anak, tetapi bukan merupakan perubahan substansi
ekonomi kepemilikan entitas anak tersebut.
11
(c). Induk menukar kepemilikan atas sebagian asset neto dalam entitas anak yang
dimilikinya dengan saham tambahan yang diterbitkan oleh entitas anak lain ( yang
tidak dimiliki sepenuhnya ), sehingga kepemilikan induk dalam entitas anak lain
bertambah, sedangkan persentase kepemilikan pemegang saham nonpengendali dalam
entitas anak tersebut berkurang. Dalam hal ini, walaupun bentuk hukum kepemilikan
asset neto dalam entitas anak berubah ( dari milik langsung entitas induk menjadi
milik entitas anak lain ), tidak terjadi perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas
asset neto.

Transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali berdasarkan PSAK 38 revisi 2011,


bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi melainkan bentuk
hukum semata.Berdasarkan prinsip substance over form, transaksi tersebut tidak dapat
menimbulkan untung atau rugi bagi entitas sepengendali. Akuisisi tambahan atau divestasi,
yang merupakan bagian dari transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, bukan
merupakan transaksi yang tunduk pada PSAK 22 revisi 2010, PSAK 4 revisi 2009, atau
ISAK 7 revisi 2009.

Jika terjadi transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, PSAK 38 revisi 2011
mensyaratkan pencatatan sesuai nilai tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (
pooling of interest ). Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan ( selisih pengalihan ) dan
nilai buku dari setiap transaksi kombinasi bisnis di antara entitas sepengendali, atau disebut
dengan istilah “ Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas sepengendali ( SNTRES )”,
diakui modal dan tidak akan pernah direklasifikasi ke laba rugi walaupun dalam kondisi
hilang sepengendalian dan / atau dilakukan pengalihan kepada pihak tidak sepengendali.

SAK 38 ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi transaksi restruksisasi


entitas sepengendali (Under Common Control), yang tidak di cakup oleh PSAK No. 22
Tentang Akuntansi Penggabungan Usaha.Untuk semua transaksi restruksisasi entitas
sepengendali, pengungkapan berikut harus dibuat dalam laporan keuangan pada periode
terjadinya restrukturisasi.

(a) Jenis, nilai buku, dan harga pengalihan asset, kewajiban, saham, atau instrument
kepemilikan lainnya yang dialihkan;

(b) Tanggal transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali;

12
(c) Nama entitas terkait; dan

(d) Metode akuntansi yang digunakan

13
BAB III

STUDI KASUS

14
BAB IV

KESIMPULAN

15

Anda mungkin juga menyukai