PENDAHULUAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 7 ini dibuat untuk memastikan bahwa
laporan keuangan entitas berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian
terhadap kemungkinan bahwa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi telah
dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan oleh
transaksi dan saldo, termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut.Pernyataan ini
mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan
keuangan tersendiri entitas induk.
Transaksi pihak – pihak dalam hubungan istimewa dewasa ini mendapat perhatian
yang sangat serius baik dari dalam kalangan dunia bisnis maupun dari pihak otoritas
perpajakan. Pada dasarnya transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
suatu kesepakatan atau pengaturan bisnis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang saling tidak
bebas satu dengan lainnya untuk tujuan tertentu.Unsur kesepakatan dalam menentukan harga
transaksi adalah hal yang paling menjadi perhatian, karena kesepakatan dalam penentuan
harga dapat membawa dampak keuntungan maupun kerugian bagi pihak-pihak terkait (stake
holder).Stake holder yang perlu mendapat informasi yang transparan dari transaksi di atas
antara lain, investor, kreditor, pemegang saham (share holder).
Yang wajib dilaporkan meliputi hakikat hubungan istimewa, jenis transaksi serta
nilainya.PSAK ini mengacu pada Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standard) No. 24.
Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa memiliki dua hipotesis
yang bertolak belakang yaitu sebagai transaksi opportunis atau sebagai transaksi yang efisien.
Sebagai transaksi yang opportunis dalam hal transaksi dengan yang memiliki hubungan
istimewa menyebabkan conflict of interest yang konsisten dengan agency theory, seperti yang
dikemukakan oleh Berle dan Means (1932) dan Jensen dan Meckling (1976). Transaksi
dengan yang memiliki hubungan istimewa dapat digunakan sebagai alat untuk expropriation
2
of the firm’s resources. Hipotesis yang lain bahwa transaksi dengan yang memiliki hubungan
istimewa merupakan transaksi yang dilakukan dalam pertimbangan efisiensi untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan.
3
BAB II
LANDASAN TEORITIS
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat terkait entitas pelopor jika orang tersebut:
(iii) personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor
(b) Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut;
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas
lain.
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha,
dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya.
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
4
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas
sponsor juga terkait dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam butir (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan
terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari
entitas).
Definisi istilah-istilah yang terkait dengan definisi hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
· Anggota keluarga dekat dari individu adalah anggota keluarga yang mungkin
mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh, orang dalam hubungan mereka dengan entitas. Mereka
dapat termasuk:
· Anggota manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung
atau tidak langsung, termasuk direktur dan komisaris (baik eksekutif maupun tidak) dari
entitas.
· Entitas pemerintah yang mempunyai hubungan istimewa adalah entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah.
· Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang dibayar, terutang atau diberikan oleh
entitas, atau untuk kepentingan entitas, atas imbalan jasa yang diberikan kepada entitas. Hal
ini juga mencakup imbalan yang dibayarkan untuk kepentingan entitas induk terkait dengan
entitas. Kompensasi meliputi:
5
(a) imbalan kerja jangka pendek, seperti upah, gaji dan kontribusi jaminan sosial, cuti
tahunan dan cuti sakit yang dibayar, bagi hasil dan bonus dan imbalan non keuangan
(seperti perawatan kesehatan, perumahan, mobil dan barang atau jasa gratis atau
disubsidi) bagi karyawan saat ini;
(b) imbalan pasca-kerja seperti pensiun, manfaat pensiun lain, asuransi jiwa pasca-
kerja dan perawatan medis pasca-kerja;
(c) imbalan kerja jangka panjang lainnya, termasuk cuti masa kerja panjang (long-
service leave or sabbatical leave), jubilee (perayaan masa kerja panjang) atau imbalan
masa kerja panjang lainnya, imbalan cacat jangka panjang dan, jika tidak dibayar
sepenuhnya dalam waktu dua belas bulan setelah akhir periode, bagi hasil, bonus dan
kompensasi yang ditangguhkan;
Pemerintah merujuk kepada pemerintahan, instansi pemerintah dan badan yang serupa
baik lokal, nasional maupun internasional.
Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi dari
suatu entitas sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut.
6
Dari berbagai pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan
istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau
mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan
operasional.
Perbedaan antara pihak – pihak berelasi dan pihak – pihak yang mempunyai
hubungan Istimewa :
Pihak – Pihak Berelasi adalah Orang atau entitas yang terkait dengan entitas dalam
menyiapkan laporan keuangannya.
a) dapat melakukan transaksi yang tidak akan dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang
tidak mempunyai hubungan istimewa. Misal tidak mengenakan biaya atas pemberian
jasa manajemen.
b) dapat melakukan transaksi dengan harga yang berbeda (transfer picing) dari harga
atas transaksi serupa yang dilakukan oleh pihak yang tidak mempunyai hubungan
istimewa.
Pihak yang dianggap tidak mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
7
a) Penyandang dana, serikat dagang, perusahaan pelayanan umum (public utilities),
departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan
bersama atau memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor
c) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau anggota manajemen
kunci yang sama, atau karena anggota dari manejemen kunci dari satu entitas
mempunyai pengaruh signifikan terhadap entitas lain.
· Transaksi antara entitas dengan entitas lain di mana kedua entitas tersebut di bawah
pengendalian bersama dari suatu entitas atau individu.
2.3 Pengungkapan
Menurut PSAK Nomor 7, hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus
diungkapkan terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka.
8
2.3.2 Pengungkapan Kompensasi Personel Manajemen Kunci
Personel manajemen kunci adalah orang yang memiliki otoritas dan tanggung jawab
untuk merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan aktivitas entitas secara langsung atau
tidak langsung, termasuk direksi. Entitas mengungkapkan kompensasi anggota manajemen
kunci secara total dan untuk masing-masing kategori berikut:
b) Informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk
memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan.
• nilai transaksi
•beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan
piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
9
a) pihak yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas
entitas.
Beberapa contoh transaksi yang diungkapkan oleh perusahaan jika terdapat transaksi
dengan pihak yang berelasi, antara lain:
• Sewa
• Komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak terjadi di masa
depan, termasuk kontrak eksekutori
10
b) entitas lain yang berelasi karena sama-sama dikendalikan oleh pemerintah, pengendalian
bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor dan entitas lain.
a) nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas pelapor
(misalnya; pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan)
b) informasi berikut dengan rincian yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan
istimewa dalam laporan keuangan:
(i) sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan
(ii) untuk transaksi lain yang secara kolektif (bukan individual) signifikan, yang
diindikasikan kualitatif atau kuantitatif.
(a). Induk memindahkan sebagian asset neto dari entitas anak yang dimilikinya menjadi
asset induk yang bersangkutan. Transaksi ini menyebabkan perubahan bentuk hukum
kepemilikan atas asset neto, tetapi tidak menyebabkan perubahan substansi ekonomi
kepemilikan asset neto tersebut.
(b). Induk mengalihkan sebagian hak kepemilikannya dalam suatu entitas anak ke entitas
anak lainnya yang dimiliki oleh induk. Transaksi ini juga merupakan perubahan
bentuk hukum kepemilikan entitas anak, tetapi bukan merupakan perubahan substansi
ekonomi kepemilikan entitas anak tersebut.
11
(c). Induk menukar kepemilikan atas sebagian asset neto dalam entitas anak yang
dimilikinya dengan saham tambahan yang diterbitkan oleh entitas anak lain ( yang
tidak dimiliki sepenuhnya ), sehingga kepemilikan induk dalam entitas anak lain
bertambah, sedangkan persentase kepemilikan pemegang saham nonpengendali dalam
entitas anak tersebut berkurang. Dalam hal ini, walaupun bentuk hukum kepemilikan
asset neto dalam entitas anak berubah ( dari milik langsung entitas induk menjadi
milik entitas anak lain ), tidak terjadi perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas
asset neto.
Jika terjadi transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, PSAK 38 revisi 2011
mensyaratkan pencatatan sesuai nilai tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (
pooling of interest ). Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan ( selisih pengalihan ) dan
nilai buku dari setiap transaksi kombinasi bisnis di antara entitas sepengendali, atau disebut
dengan istilah “ Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas sepengendali ( SNTRES )”,
diakui modal dan tidak akan pernah direklasifikasi ke laba rugi walaupun dalam kondisi
hilang sepengendalian dan / atau dilakukan pengalihan kepada pihak tidak sepengendali.
(a) Jenis, nilai buku, dan harga pengalihan asset, kewajiban, saham, atau instrument
kepemilikan lainnya yang dialihkan;
12
(c) Nama entitas terkait; dan
13
BAB III
STUDI KASUS
14
BAB IV
KESIMPULAN
15