PERTEMUAN 13:
ISU ETIKA SIGNIFIKAN DALAM DUNIA BISNIS
DAN PROFESI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
13.1 Mampu mengidentifikasi isu-isu etika penting dalam dunia bisnis dan
profesi
B. URAIAN MATERI
1. Benturan kepentingan
Benturan kepentingan terjadi ketika penilaian independen seseorang
terombang-ambing, dari keputusan demi kepentingan terbaik dan orang yang
terpengaruh atas keputusan tersebut. seorang eksekutif atau karyawan
diharapkan untuk mengambil keputusan demi kepentingan terbaik perusahaan.
Seorang direktur secara hukum diharapkan mengambil keputusan demi
kepentingan terbaik perusahaan dan pemegang saham, dan melakukannya
secara strategis sehingga tidak membahayakan dan menguntungkan bagi
kepentingan stakeholder. Seorang akuntan profesional diharapkan untuk
mengambil keputusan untuk kepentingan umum.
sangat cocok untuk pebisnis untuk memiliki apresiasi terhadap tema dan isu-isu
etis yang penting atau dalam hal perilaku karyawan di tempat kerja.
Hak karyawan:
o Hak atas pekerjaan
o Hak atas upah yang adil
o Hak untuk berserikat dan berkumpul
o Hak atas perlindungan keamanan dan kesehatan
o Hak untuk diproses hukum secara sah
o Hak untuk diperlakukan sama
o Hak atas rahasia pribadi
o Hak atas kebebasan suara hati
4. Akuntabilitas Sosial
Tujuan Akuntabilitas Sosial, antara lain :
a. Untuk mengukur dan mengungkapkan dengan tepat seluruh biaya dan
manfaat bagi masyarakat yang ditimbulkan oleh aktifitas-aktifitas yang
berkaitan dengan produksi suatu perusahaan.
b. Untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap
lingkungannya, mencakup : financial dan managerial social accounting,
social auditing.
c. Untuk menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar dapat
menentukan suatu hasil yang lebih relevan dan sempurna yang merupakan
keuntungan sosial suatu perusahaan. Salah satu alasan utama kemajuan
akuntabilitas sosial menjadi lambat yaitu kesulitan dalam pengukuran
kontribusi dan kerugian.
d. Menentukan biaya dan manfaat sosial
Sistem nilai masyarakat merupakan faktor penting dari manfaat dan biaya
sosial. Masalah nilai diasumsikan dapat diatasi dengan menggunakan
beberapa jenis standar masyarakat dan mengidentifikasikan kontribusi dan
kerugian secara spesifik:
1) Kuantifikasi terhadap biaya dan manfaat saat aktivitas yang
menimbulkan biaya dan manfaat sosial ditentukan dan kerugian serta
kontribusi;
5. Manajemen Krisis
Suatu krisis memiliki potensi untuk memiliki dampak signifikan pada reputasi
perusahaan dan pejabatnya, dan pada kemampuan perusahaan untuk mencapai
tujuanya, dan kemampuannya untuk bertahan. Akibatnya, eksekutif telah
belajar bahwa krisis harus dihindari, dan jika penghindaran tidak mungkin,
krisis itu harus dikelola untuk meminimalkan kerugian. Sayangnya, sifat alami
dari krisis menyebabkan orang berfokus pada kelangsungan hidup, dan etika
menjadi lebih mudah dilupakan. Menurut Lerbinger, krisis adalah “suatu
peristiwa yang membawa, atau memiliki potensi untuk membawa keburukan
dan membahayakan profitabilitas masa depan, pertumbuhan, dan, mungkin
keberlanjutan sebuah organisasi.” Manajemen yang efektif adalah
meminimalkan semua dampak berbahaya.
Pada kondisi normal, perilaku etis dianggap sangat penting, dan pada saat
terjadi krisis pertimbangan etis justru lebih penting lagi. Sesuatu yang
mendasar bagi pengelolaan krisis adalah pemahaman dari empat fase krisis:
pra-krisis, tidak terkontrol, terkontrol, dan pemulihan reputasi.
Salah satu aspek yang paling penting untuk diingat selama penilaian krisis, dan
menghindari dan meminimalkan dampak mereka, adalah dampak langsung dan
berkelanjutan pada reputasi organisasi. Dengan merenungkan bagaimana
respon organisasi terhadap krisi akan memengaruhi persepsi para pemangku
kepentingan (stakeholder) terkait apakah organisasi layak dipercaya,
bertanggung jawab, memiliki kredibilitas, pembuat keputusan bisa membuat
pilihan yang menguntungkan semua pihak dan meningkatkan reputasi
perusahaan atau memperpendek periode penurunan.
C. SOAL DISKUSI
Dalam beberapa kasus, banyak perusahaan yang menarik produknya yang
membahayakan jiwa pelanggan, namun ada juga perusahaan yang tidak
bersedia untuk segera menarik produknya.
a. Dari segi Management Crisis dan „etika bisnis‟, jelaskan yang seharusnya
dilakukan manajemen puncak jika ada produknya yang membahayakan jiwa
konsumen! Berikan contoh perusahaan sesungguhnya!
b. Jelaskan apakah penanganan Management Crisis ada kaitannya dengan sifat
„selfish’
D. DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana, Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan
Membangun Manusia Seutuhnya Edisi Revisi, Salemba Empat, Edisi
terbaru.
Brooks, Leonard J., Business & Professional Ethics for Accountants, South
Western College Publishing, edisi terbaru.
Keraf, A.Sonny,. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius, Edis
terbaru