Anda di halaman 1dari 8

Modul Etika Profesi Akuntansi Akuntansi-SI

PERTEMUAN 13:
ISU ETIKA SIGNIFIKAN DALAM DUNIA BISNIS
DAN PROFESI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
13.1 Mampu mengidentifikasi isu-isu etika penting dalam dunia bisnis dan
profesi
B. URAIAN MATERI
1. Benturan kepentingan
Benturan kepentingan terjadi ketika penilaian independen seseorang
terombang-ambing, dari keputusan demi kepentingan terbaik dan orang yang
terpengaruh atas keputusan tersebut. seorang eksekutif atau karyawan
diharapkan untuk mengambil keputusan demi kepentingan terbaik perusahaan.
Seorang direktur secara hukum diharapkan mengambil keputusan demi
kepentingan terbaik perusahaan dan pemegang saham, dan melakukannya
secara strategis sehingga tidak membahayakan dan menguntungkan bagi
kepentingan stakeholder. Seorang akuntan profesional diharapkan untuk
mengambil keputusan untuk kepentingan umum.

Gambar 13.1 Benturan Kepentingan untuk seorang Pengambil/Pembuat Keputusan

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 198


Modul Etika Profesi Akuntansi Akuntansi-SI

Benturan kepentingan (conflict of interest) merupakan ancaman dalam


penegakan etika.
Adapun penyebab benturan kepentingan adalah sebagai berikut:
Bagaimana penilaian terombang-ambing ...
o Setiap kepentingan, pengaruh, kesetiaan, perhatian, emosi, atau fitur lain
yang cenderung untuk mengambil keputusan kurang dapat diandalkan
daripada keadaan normal.
Kepentingan pribadi ...
o Suap, dukungan pembayaran atau properti untuk penentu, keluarga, yang
ditunjuk.
o Hadiah, perjalanan gratis, bantuan
o Keuntungan khusus-diskon barang nonpasar
o Pengobatan khusus-pujian keterlibatan sosial
o Hubungan dengan keluarga, kerabat, atau relasi.
Kecurangan ...
o Penyalahgunaan dana atau properti
o Kecurangan pada rekening pengeluaran
o Memalsukan dokumen
o Mencuri uang tunai, aset, atau sumber daya
o Memalsukan hasil untuk mendapatkan bonus, upah, prestasi, atau promosi
Kesalahpahaman ...
o Sinyal atau insentif yang membingungkan
o Atasan/semua orang melakukannya
o Perbedaan budaya
Slippery Slope ...
o Apabila suatu bantuan kecil menyebabkan tuntutan yang semakin besar.

2. Etika dalam tempat kerja


Semakin tingginya tingkat kesadaran sosial dan tekanan dari kelompok-
kelompok aktivis yang telah didokumentasikan di tempat lain memiliki dampak
signifikan pada kedua operasi internal dan eksternal organisasi. Akibatnya,

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 199


Modul Etika Profesi Akuntansi Akuntansi-SI

sangat cocok untuk pebisnis untuk memiliki apresiasi terhadap tema dan isu-isu
etis yang penting atau dalam hal perilaku karyawan di tempat kerja.
Hak karyawan:
o Hak atas pekerjaan
o Hak atas upah yang adil
o Hak untuk berserikat dan berkumpul
o Hak atas perlindungan keamanan dan kesehatan
o Hak untuk diproses hukum secara sah
o Hak untuk diperlakukan sama
o Hak atas rahasia pribadi
o Hak atas kebebasan suara hati

3. Aktivitas bisnis internasional – masalah budaya


Ketika perusahaan beroperasi di luar pasar dalam negeri, bimbingan normal
ditawarkan kepada karyawan harus mempertimbangkan beberapa hal berikut:
a. Bagaimana praktik operasi mereka yang biasa akan berdampak terhadap
ekonomi lokal dan budaya;
b. Apakah praktik asing lokal yang berbeda-beda, seperti pemberian hadiah
besar atau penyuapan, harus didukung atau dilarang.
c. Reaksi terhadap perubahan-perubahan oleh para pemangku kepentingan
dalam negeri terutama oleh para pemangku kepentingan utama, termasuk
pelanggan besar dan pasar modal.

Dampak terhadap Ekonomi Lokal dan Budaya Mereka


Perusahaan multinasional mungkin terkena dampak yang cukup signifikan
dengan adanya budaya lokal daripada yang dihadapinya di negeri sendiri.
Mereka harus berhati-hati agar tidak terkena dampak yang tidak
menguntungkan dari aspek lokal yang ada, misalnya:
 Pasar tenagakerjaan :tingkat upah dan ketersediaan pasokan;
 Bahan baku dan pasar input lainnya
 Politik dan proses hukum
 Adat dan sosial keagamaan.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 200


Modul Etika Profesi Akuntansi Akuntansi-SI

Jika, misalnya, sebuah perusahaan multinasional memutuskan untuk


mengabaikan agama dan/atau kebiasaan sosial setempat, dan pekerja mungkin
dituduh melakukan imperialisme budaya, maka perusahaan itu mungkin akan
mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan kerja sama untuk kegiatan
mendatang.

Konflik antara Budaya Domestik dan Budaya Asing


Mungkin masalah yang paling sulit adalah ketika nilai-nilai pemangku
kepentingan utama perusahaan berbeda dengan yang ada di daerah lokal negara
asing. Perbedaan dicatat oleh media dalam beberapa tahun terakhir ini termasuk
diantaranya adalah:
 Persetujuan penyuapan (Asia Tenggara);
 Penggunaan pekerja anak (Republik Dominika, Asia Tenggara);
 Penggunaan tenaga kerja budak
 Kondisi tenaga kerja yang tidak sehat
 Perlakuan terhadap wanita
 Dukungan dari rezim represif melalui operasi (apartheid, Cile, Sudan)
 Kurangnya kebebasan berserikat
 Menghormati lingkungan
 Berurusan dengan anggota keluarga adalah sesuatu yang diharapkan, tidak
dihindari (berpotensi konflik kepentingan)
Seringkali, perusahaan menempatkan operasi di suatu negara hanya karena
mereka ingin mempunyai akses ke tenaga kerja murah, biaya perlindungan
lingkuungan lebih rendah, atau kurangnya birokrasi pemerintah, dan mereka
diundang untuk datang oleh politisi lokal yang melakukan apa yang mereka
bisa dengan bujukan. Lalu, mengapa para pebisnis harus khawatir tentang
mengambil keuntungan dari peluang ini ketika mereka menemukannya?
Alasannya terletak pada akuntabilitas global baru yang lebih luas yang para
pemangku kepentingan harapkan dan merupakan permintaan dari korporasi.
Kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang berpengaruh telah membuat
sangat sulit bagi perusahaan bila mereka tertangkap menyinggung nilai-nilai
kelompok di manapun di dunia.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 201


Modul Etika Profesi Akuntansi Akuntansi-SI

Meskipun tampaknya beberapa pelanggan ingin mendapatkan produk dengan


harga murah dan beberapa investor bersuka ita dnegan profit yang tinggi, ada
kelompok yang peduli tentang bagaimana barang-barang diproduksi, dan/atau
yang siap untuk menggugat jika datang peluangnya.
Lebih penting dari biaya persidangan yaitu berupa waktu yang tersita, dan
kerusakan pada reputasi perusahaan biasanya merupakan dampak paling
signifikan yang mereka rasakan. Dampak reputasi yang hilang tidak dapat dilihat
untuk sementara waktu, tetapi tidak ada keraguan bahwa hal itu dapat
diterjemahkan menjadi kehilangan pendapatan masa depan dengan skala yang
lebih besar.

4. Akuntabilitas Sosial
Tujuan Akuntabilitas Sosial, antara lain :
a. Untuk mengukur dan mengungkapkan dengan tepat seluruh biaya dan
manfaat bagi masyarakat yang ditimbulkan oleh aktifitas-aktifitas yang
berkaitan dengan produksi suatu perusahaan.
b. Untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap
lingkungannya, mencakup : financial dan managerial social accounting,
social auditing.
c. Untuk menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar dapat
menentukan suatu hasil yang lebih relevan dan sempurna yang merupakan
keuntungan sosial suatu perusahaan. Salah satu alasan utama kemajuan
akuntabilitas sosial menjadi lambat yaitu kesulitan dalam pengukuran
kontribusi dan kerugian.
d. Menentukan biaya dan manfaat sosial
Sistem nilai masyarakat merupakan faktor penting dari manfaat dan biaya
sosial. Masalah nilai diasumsikan dapat diatasi dengan menggunakan
beberapa jenis standar masyarakat dan mengidentifikasikan kontribusi dan
kerugian secara spesifik:
1) Kuantifikasi terhadap biaya dan manfaat saat aktivitas yang
menimbulkan biaya dan manfaat sosial ditentukan dan kerugian serta
kontribusi;

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 202


Modul Etika Profesi Akuntansi Akuntansi-SI

2) Menempatkan nilai moneter pada jumlah akhir.

Tanggung jawab sosial bisnis dunia bisnis hidup ditengah-tengah


masyarakat, kehidupannya tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Oleh
karena itu ada suatu tanggungjawab sosial yang dipikul oleh bisnis. Banyak
kritik dilancarkan oleh masyarakat terhadap bisnis yang kurang
memperhatikan lingkungan.

5. Manajemen Krisis
Suatu krisis memiliki potensi untuk memiliki dampak signifikan pada reputasi
perusahaan dan pejabatnya, dan pada kemampuan perusahaan untuk mencapai
tujuanya, dan kemampuannya untuk bertahan. Akibatnya, eksekutif telah
belajar bahwa krisis harus dihindari, dan jika penghindaran tidak mungkin,
krisis itu harus dikelola untuk meminimalkan kerugian. Sayangnya, sifat alami
dari krisis menyebabkan orang berfokus pada kelangsungan hidup, dan etika
menjadi lebih mudah dilupakan. Menurut Lerbinger, krisis adalah “suatu
peristiwa yang membawa, atau memiliki potensi untuk membawa keburukan
dan membahayakan profitabilitas masa depan, pertumbuhan, dan, mungkin
keberlanjutan sebuah organisasi.” Manajemen yang efektif adalah
meminimalkan semua dampak berbahaya.
Pada kondisi normal, perilaku etis dianggap sangat penting, dan pada saat
terjadi krisis pertimbangan etis justru lebih penting lagi. Sesuatu yang
mendasar bagi pengelolaan krisis adalah pemahaman dari empat fase krisis:
pra-krisis, tidak terkontrol, terkontrol, dan pemulihan reputasi.
Salah satu aspek yang paling penting untuk diingat selama penilaian krisis, dan
menghindari dan meminimalkan dampak mereka, adalah dampak langsung dan
berkelanjutan pada reputasi organisasi. Dengan merenungkan bagaimana
respon organisasi terhadap krisi akan memengaruhi persepsi para pemangku
kepentingan (stakeholder) terkait apakah organisasi layak dipercaya,
bertanggung jawab, memiliki kredibilitas, pembuat keputusan bisa membuat
pilihan yang menguntungkan semua pihak dan meningkatkan reputasi
perusahaan atau memperpendek periode penurunan.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 203


Modul Etika Profesi Akuntansi Akuntansi-SI

Cara Memasukkan Etika dalam Manajemen Krisis


Pencegahan dan peringatan
o Kode etik: mengidentifikasi nilai-nilai- mengadopsi, menekankan dan
mengefektifkan.
o Mengidentifikasi potensi masalah etika dan indikator peringatan, dan
tanggapan pra-rencana, sebagai bagian dari program risiko manajemen dan
perencanaan kontigensi perusahaan yang sedang berlangsung.
o “red flag” atau indikator peringatan etis:
 Pelatihan untuk menekankan bagaimana mengidentifikasi dan apa yang
harus dilakukan tentang mereka.
 Pemeriksaan sebagai bagian dari sistem pengelolaan risiko perusahaan
yang berkelanjutan.
o Mendorong dengan melakukan publikasi contoh yang baik, dan pemberian
penghargaan.
Pendekatan analitis
o Menerapkan analisis kerangka pemangku kepentingan seperti dibahas dalam
pertemuan 4: Konsultan etika eksternal
o Daftar periksa atau waktu khusus untuk mempertimbangkan: isu-isu etika,
alternatif dan peluang
Keputusan itu sendiri
o Nilai etika/perusahaan: diintegrasikan ke dalam pengambilan keputusan:
 Pertimbangan bagaimana krisis atau dampaknya dapat dipengaruhi secara
etis-waktu, biaya, mitigasi
 Pertimbangan secara khusus tentang bagaimana meningkatkan pengarah
reputasi organisasi termasuk tingkat dapat dipercaya, tanggung jawab,
reliabilitas, dan kredibilitas.
 Tujuan spesifik komunikasi etika
 Menetapkan tanggung jawab pengawas etika
 Gunakan daftar periksa atau template dengan tujuan etika tertentu
 Terapkan imajinasi moral
Komunikasi niat etis kepada:

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 204


Modul Etika Profesi Akuntansi Akuntansi-SI

o Media, karyawan, pelanggan, pemerintah, publik dan pemangku


kepentingan lainnya.

C. SOAL DISKUSI
Dalam beberapa kasus, banyak perusahaan yang menarik produknya yang
membahayakan jiwa pelanggan, namun ada juga perusahaan yang tidak
bersedia untuk segera menarik produknya.
a. Dari segi Management Crisis dan „etika bisnis‟, jelaskan yang seharusnya
dilakukan manajemen puncak jika ada produknya yang membahayakan jiwa
konsumen! Berikan contoh perusahaan sesungguhnya!
b. Jelaskan apakah penanganan Management Crisis ada kaitannya dengan sifat
„selfish’

D. DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana, Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan
Membangun Manusia Seutuhnya Edisi Revisi, Salemba Empat, Edisi
terbaru.
Brooks, Leonard J., Business & Professional Ethics for Accountants, South
Western College Publishing, edisi terbaru.
Keraf, A.Sonny,. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius, Edis
terbaru

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 205

Anda mungkin juga menyukai