Anda di halaman 1dari 58

• Helga Septinurika

• Jumavis Irvia Saputra


• Tirtha Syahputra
• Karina Aulia Putri
• Yola Arida Aqsa
PEMBAHASAN


Organization for Economic Co Komite Nasional Kebijakan
Operation and Development Governance
( OECD ) (KNKG 2006)

Pelaksanaan prinsip perlindungan


terhadap Hak- Hak Pemegang
UU PT 40 Tahun 2007 saham di Indonesia Menurut Hasil
Penilaian World Bank

Pelaksanaan prinsip perlindungan Case Study – penilaian pada


terhadap Hak- Hak Pemegang praktek prinsip OECD 2
saham di Indonesia Menurut IICD-
ASEAN CG scorecard PT ANEKA TAMBANG, tbk
Organization for Economic Co
Operation and Development
( OECD )

Tata Kelola Perusahaan adalah sistem di mana korporasi
bisnis diarahkan dan dikendalikan.
 Struktur Tata Kelola Perusahaan menentukan distribusi
hak dan tanggung jawab di antara peserta yang berbeda
dalam perusahaan, seperti dewan, manajer, pemegang
saham, dan pemangku kepentingan lainnya, dan merinci
aturan dan prosedur untuk membuat keputusan tentang
urusan perusahaan.
1 kerangka kerja corporate governance

2 perlindungan atas hak-hak pemegang saham

3

perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham

4 peranan stakeholders dalam corporate governance

5 keterbukaan dan tranparansi

6 Tanggung jawab dewan


The Rights And Equitable Treatment
Of Shareholders And Key Ownership Functions


Kerangka kerja tata kelola perusahaan harus
memastikan perlakuan yang adil bagi semua pemegang
saham, termasuk pemegang saham minoritas dan
asing.

Semua pemegang saham harus memiliki kesempatan


untuk mendapatkan ganti rugi yang efektif untuk
pelanggaran hak-hak mereka.
The Rights And Equitable Treatment
Of Shareholders And Key Ownership Functions


Prinsip OECD ini pada dasarnya menjelaskan bahwa
kerangka corporate governance harus melindungi dan
menunjang pelaksanaan hak-hak pemegang saham.
Prinsip ini dibagi atas 8 sub prinsip:
1 ) Hak-hak dasar pemegang saham harus
mencakup :

• menjamin keamanan metode pendaftaran kepemilikan,


• mengalihkan atau memindahkan saham yang dimilikinya,
• memperoleh informasi yang relevan tentang perusahaan
secara berkala dan teratur,
• ikut berperan dan memberikan suara dalam rapat umum
pemegang saham
• memilih anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
• serta memperoleh pembagian keuntungan perusahaan.
2 ) Pemegang saham harus memiliki hak untuk
berpartisipasi, dan cukup mendapat informasi,
keputusan mengenai perubahan mendasar perusahaan
seperti:

• amandemen undang-undang, atau pasal- pasal penggabungan


atau dokumen pemerintahan yang serupa dari perusahaan

• otorisasi saham tambahan

• transaksi luar biasa, termasuk pengalihan semua atau sebagian

besar aset, yang mengakibatkan penjualan perusahaan.


3 ) Pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi secara efektif dan memberikan suara
dalam rapat umum pemegang saham dan harus

diberitahu mengenai peraturan, termasuk prosedur
pemungutan suara
Pemegang saham harus dilengkapi dengan informasi yang
cukup dan tepat waktu


Proses dan prosedur untuk rapat pemegang saham umum
harus memungkinkan perlakuan yang adil bagi semua
pemegang saham.

Pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk


mengajukan pertanyaan kepada dewan pengurus

Partisipasi pemegang saham yang efektif dalam keputusan


tata kelola perusahaan yang penting, seperti pencalonan dan
pemilihan anggota dewan, harus difasilitasi.

Pemegang saham harus dapat memberikan hak suara secara


langsung atau in absentia (tidak hadir secara langsung )
4 ) Pemegang saham, termasuk pemegang saham

institusional, harus diperbolehkan untuk saling


berkonsultasi tentang masalah-masalah berkenaan

dengan hak-hak dasar pemegang saham.


5) Semua pemegang saham dari kelas yang sama harus
diperlakukan sama. Struktur modal dan pengaturan
yang memungkinkan pemegang saham tertentu untuk

mendapatkan tingkat pengaruh atau pengendalian
yang tidak proporsional terhadap kepemilikan ekuitas
mereka harus diungkapkan.
6) Transaksi pihak terkait harus disetujui dan

dilakukan dengan cara yang memastikan pengelolaan


konflik kepentingan yang tepat dan melindungi

kepentingan perusahaan dan pemegang sahamnya


7 ) Pemegang saham minoritas harus dilindungi dari
tindakan penyimpangan, atau untuk kepentingan diri
sendiri, pemegang saham pengendali yang bertindak

baik secara langsung atau tidak langsung, dan harus
memiliki sarana pemulihan yang efektif.
8 ) Pasar untuk pengendalian perusahaan harus

diizinkan berfungsi secara efisien dan transparan.


Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG 2006) ; Pedoman Umum GCG


Penerapan tata kelola perusahaan (corporate governance)
dalam sebuah perusahaan sangat penting sebagai salah satu
proses untuk menjaga kesinambungan usaha perusahaan
dalam jangka panjang yang mengutamakan kepentingan
para pemegang saham (shareholders).
Prinsip Dasar

Pemegang saham sebagai pemilik modal, memiliki hak


dan tanggung jawab atas perusahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar


perusahaan.

Dalam melaksanakan hak dan tanggung jawabnya,


perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pemegang saham harus menyadari bahwa dalam
melaksanakan hak dan tanggung jawabnya harus
memperhatikan juga kelangsungan hidup
perusahaan


Perusahaan harus menjamin dapat
terpenuhinya hak dan tanggung jawab
pemegang saham atas dasar asas kewajaran
dan kesetaraan (fairness) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Pedoman pokok pelaksana

Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham

Hak pemegang saham harus dilindungi dan dapat



dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
Hak pemegang saham tersebut pada dasarnya
meliputi:
Hak untuk menghadiri, Hak untuk memperoleh
menyampaikan pendapat, informasi mengenai
dan memberikan suara perusahaan secara tepat
dalam RUPS waktu, benar dan teratur

Hak untuk menerima


bagian dari keuntungan
 Hak untuk memperoleh
penjelasan lengkap dan
perusahaan yang
informasi yang akurat
diperuntukkan bagi
mengenai prosedur yang
pemegang saham dalam
harus dipenuhi berkenaan
bentuk dividen dan
dengan penyelenggaraan
pembagian keuntungan
RUPS
lainnya
Tanggung jawab perusahaan terhadap hak pemegang
saham

Perusahaan harus melindungi hak pemegang saham sesuai dengan peraturan


perundang-undangan
Perusahaan harus menyelenggarakan daftar pemegang saham secara tertib
sesuai dengan peraturan perundang-undangan


Perusahaan harus menyediakan informasi mengenai perusahaan secara tepat
waktu, benar dan teratur

Perusahaan tidak boleh memihak pada pemegang saham tertentu dengan

memberikan informasi yang tidak diungkapkan kepada pemegang saham


lainnya.

Perusahaan harus dapat memberikan penjelasan lengkap dan informasi yang

akurat mengenai penyelenggaraan RUPS.



UU Perseroan Terbatas
No. 40 Tahun 2007
Hak untuk metode yang aman untuk registrasi
kepemilikan.

Dalam UU ini disebutkan bahwa direksi perusahaan


wajib mengadakan dan menyimpan daftar pemegang
saham.
Pasal 51 UU PT menyebutkan pemegang saham berhak
di beri bukti kepemilikan saham untuk saham yang


dimilikinya
Hak untuk berpartisipasi dan memberikan suara di
RUPS.

Pasal 52 UU PT menyebutkan pemegang saham berhak


menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS
Pasal 61

Setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan


terhadap Perseroan ke pengadilan


negeri apabila dirugikan karena tindakan Perseroan
yang dianggap tidak adil dan tanpa

alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi,


dan/atau Dewan Komisaris.
Hak untuk memilih dan menggganti dewan

Pasal 94 dan 111 UU PT menyyebutkan bahwa


pemegang saham mempunyai hak untuk melakukan
pengangkatan, penggantian dan pemberhentian

anggota dewan direksi dan komisaris

Pelaksanaan prinsip perlindungan
terhadap Hak- Hak Pemegang
saham di Indonesia Menurut Hasil
Penilaian World Bank dan IICD-
ASEAN CG scorecard

Hasil penelitian oleh World Bank

Berdasarkan hasil penelitian bank dunia, sudah terdapat


berbagai peraturan yang mengatur mengenai hak-hak
dasar pemegang saham di Indonesia.


Namun masih terdapat beberapa hambatan.
Seperti,pemegang saham minoritas kurang mempunyai
pengaruh dalam pemilihan anggota dewan.

Pemegang saham juga mempunyai hak yang lemah


untuk mengajukan agenda RUPS atau mengajukan
pertanyaan dalam RUPS.
Hasil penelitian oleh World Bank

Pemegang saham juga mempunyai hak yang terbesar


untuk mengakses informasi dari perusahaan dan
banyak perusahaan yang tidak atau hanya
mencantumkan sedikit informasi di dalam website
perusahaan


Pemegang saham mempunyai hak untuk memilih anggota
dewan, tetapi Pada umumnya tidak ada kandidat dewan
alternatif yang diajukan.

Pemegang saham minoritas dapat menominasikan


kandidat, tetapi tidak ada mekanisme yang
memungkinkan pemegang sahham non pengendali
untukmenunjuk anggota dewan
Berdasarkan penelitian Bank Dunia, skor tata kelola
Indonesia mengalami peningkatan dibandungkan
penilaian pertama tahun 2004, dan peningkatan terbear
skor tersebut berasal dari prinsip hak- hak pemegang

saham. Skor prinsip hak- hak pemegang saham pada
tahun 2004 adalah 56. sementara tahun 2010
meningkat menjadi 72.
Beberapa reformasi yang perlu dilakukan terkait
dengan prinsip- prinsip pemegang saham adalah

1
2
Aturan lebih baik
terkait
pengungkapan
kepemilikan dan
Mengharuskan
hak-hak utama

3

Memberikan
4
pengungkapan pemegang saham
dimasukkan ke pemegang Mengamandemen
non keuangan saham minoritas
lainnya dalam akte UU PT agar lebih
pendirian hak yang lebih melindungi
perusahaan besar dalam kepentingan
pemilihan pemegang saham.
dewan Beberapa hal yang
perlu
diamandemen
1. Memberikan pemegang saham hak eksplisit untuk
mengakses informasi tertentu
2. Mengharuskan perubahan atas hak suara dari tipe
saham tertentu harus disetujui super majority dari
saham yang terpeengaruh jika terdapat lebih dari
satu tipe saham

3. Mengatur peranan dewan dalam
merekomendasikan dividen pada saat RUPS dan
mengatur batasan waktu kapan dividen harus
ddibayar
4. Memberikan dewan komisaris secara eksplisit
kekuasaan untuk menyetuji transaksi material dan
mengelola konflik kepentingan

Sumber : Annual report IICD 2016


Hasil penelitian oleh IICD- Asean CG Scorecard

Nilai rata- rata untuk kategori ini paling rendah


dibanding nilai rata- rata kateogri lain, walaupun
mengalami peningkatan ; padatahun 2012 adalah 33,1
dan tahun 2013 41,5.


Skor ini rendah karena disebebakan beberapa
hal, seperti panggilan RUPS tidak dilakukan
paling lambat 21 hari sebelum tanggal RUPS.

Dan sebagian perusahaan publik


mengumumkan hasil RUPS lebih dari satu hari
setelah tanggal perusahaan.
Hasil penelitian oleh IICD- Asean CG Scorecard

Item-item agenda yang memerlukan persetujuan RUPS


umumnya tidak disertai penjelasan dan rationale dari
direksi perusahaan


tidak mengungkapkan keberadaan kebijakan
yg memungkinkan pemegang saham untuk
memilih direksi dan komisaris secara individu.

Sebagian besar perusahaan publik juga


membayar dividen lebih dari 30 hari setelah
diumumkan
Salah satu keunggulan di Indonesia dalam kategori ini
adalah UU PT mengharuskan anggoa dewan disahkan
oleh pemgang sahham dalam RUPS. Perubahan
fundamental dalam perusaaan juga harus mendapat
persetujuan dari pemegang saham. Berdasarkan survey

yang dilakukan IICD, perusahaan memenuhi aturan
hukum terkait pelaksanaan RUPS. Sebagian besar RUP
diselenggarakan ditempat dimana sebagian besar
pemegang saham berasa, misalnya di Jakarta
Penerapan praktik terbaik Corporate Governance
secara konsisten dan berkesinambungan merupakan
komitmen penuh dari ANTAM dalam pengelolaan
ANTAM dengan menjaga keseimbangan antara
kepentingan pemegang saham maupun kepentingan
stakeholders lainnya


Sebagai wujud penerapan GCG yang komprehensif, ANTAM
berupaya untuk dapat mengadopsi standar terbaik yang berlaku
secara internasional seperti Australian Securities Exchange (ASX)
Corporate Governance Principles and Recommendations 3rd
Edition yang diterbitkan oleh ASX Corporate Governance
Council,ASEAN Corporate Governance Scorecard yang
diterbitkan oleh ASEAN Capital Market Forum, standar yang
berlaku di Indonesia seperti Pedoman GCG yang diterbitkan oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) tahun 2006.
Berikut Ini adalah penerapan beberapa hak pemegang

saham yang telah di lakukan oleh PT. ANTAM, Tbk



yaitu: Berdasarkan Prinsip ke-II OECD 2004 tentang “

The Rights of Shareholders and Key Ownership

Function”
Menjamin Keamanan Metode Pendaftaran Kepemilikan



Mengalihkan Atau Memindahkan Saham Yang Dimilikinya

Pada tahun 2008


memicu kondisi perekonomian yang tidak mendukung pergerakan harga pasar efek
yang wajar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

penurunan secara signifikan sejak bulan Mei 2008 sampai


dengan minggu pertama bulan Oktober 2008
Peraturan BAPEPAM dan LK No.XI.B.3 tentang
Pembelian Kembali Saham Emiten atau
Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang
Berpotensi Krisis lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM dan LK No. Kep-401/BL/2008

ANTAM melakukan pembelian kembali saham yang


dikeluarkan dan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia
sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan
disetor penuh
Memperoleh Informasi Yang Relevan Tentang Perusahaan Secara Berkala
Dan Teratur
Nomor
telepon (62-
21) 789 1234
dan faximile


(62-21) 789
1224

website dan
Facebook PT
email resmi
ANTAM
Perusahaan
(Persero)
(corsec@ant
Tbk.
am.com)
Sumber
informasi

external meetings,
news alert, program
advertising,
Twitter
conference call, non
@officialAN
deal roadshow and
TAM
conferences, site visit,
Public Expose, dan
Investor Summits
Ikut Berperan Dan Memberikan Suara Dalam Rapat Umum
Pemegang Saham


Memilih Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi




Memperoleh Pembagian Keuntungan Perusahaan


Sesuai dengan prospektus saham Perseroan, ANTAM
memiliki kebijakan untuk membagikan dividen tunai
kepada pemegang saham setidaknya satu kali setahun
dengan rasio pembayaran dividen terhadap laba bersih
minimum sebesar 30% kecuali Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) menentukan lain. RUPS Perseroan
tanggal 31 Maret 2016, pada ringkasan risalah Rapat
Umum Pemegang Saham pada mata acara keempat
menyetujui penetapan untuk tidak melakukan
pembagian laba dan dividen untuk Tahun Buku 2015.
Kaitan lain OECD Principle II
dengan Corporate Governance PT
Aneka Tambang tbk (ANTAM)


Diantara nya yaitu dalam OECD 2004 Prinsip II Tentang The

Rights of Shareholders and Key Ownership Functions poin C



Pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi secara efektif dan memberikan suara dalam
rapat umum pemegang saham dan harus diberitahu
mengenai peraturan, termasuk prosedur pemungutan
suara

(Point 1) “Pemegang saham harus dilengkapi dengan
informasi yang cukup dan tepat waktu mengenai tanggal,
lokasi dan agenda rapat umum, serta informasi yang lengkap
dan tepat waktu mengenai hal-hal yang akan diputuskan pada
pertemuan tersebut”.

(Point 2)“Pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan kepada dewan pengurus, termasuk
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan audit eksternal
tahunan, untuk menempatkan item dalam agenda rapat umum,
dan mengusulkan resolusi, sesuai dengan batasan yang wajar”.
Berdasarkan ASX CG Principle & Recommendation, penilaian tingkat adopsi ANTAM
terhadap ASX Principles dan rekomendasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2015, ANTAM mendapat skore 4,56 dan naik menjadi skore 4,76 untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2016 dengan skala nilai maksimum 5 (lima). Artinya GCG
ANTAM sudah memenuhi standar prakek terbaik


Berdasarkan metoda Kementerian BUMN hasil penilaian tahun 2015 adalah
96,97% mengalami kenaikan 0,89% dibandingkan dengan penilaian tahun
2016 yang besarnya 97,86% dalam tingkat pemenuhan.

Berdasarkan ASEAN Corporate Governance Scorecard sepanjang aturannya sejalan


dengan aturan yang berlaku di Indonesia, ANTAM telah melaksanakannya dengan full
adoption. Berbeda dengan tahun 2016, Perseroan tidak menilai implementasi GCG
berdasarkan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), dikarenakan parameter
GCG-nya sudah terwakili oleh parameter keempat parameter metode lainnya.
Sehubungan OJK mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.
21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka maka
sebagai pengganti metoda KNKG digunakan metoda POJK. Penilaiannya dilakukan
secara kualitatif, bahwa ANTAM telah memenuhi 5 (lima) aspek, diantaranya yaitu:
Aspek-1. Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin
Hak-Hak Pemegang Saham

Bang beni : hak dasar pemegang saham, jaminan
pendaftaraan kepemilikan ?. Bagaimana mekanisme
pengambilan keputusan dalam rups? Pemegang saham
mayoritas membuat keputusan sebagai pemilik dan
monopoli.

Anda mungkin juga menyukai