SURVEY PENDAHULUAN
BILQIS RATU ZHABRINA A31114326
INDAH CHAERUNNISA A31114520
1
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN
SURVEY PENDAHULUAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
3 KONTROL UNTUK MENCAPAI
TUJUAN
4
PENYUSUNAN ANGGARAN
SURVEI
2
1 Melaksanakan Studi Awal
2 Pendokumentasian
TAHAP-TAHAP
3 Bertemu Klien
SURVEY
PENDAHULUAN 5 Pengamatan
6 Penentuan Resiko
7 Pelaporan
3
MELAKSANAKAN STUDI AWAL
4
PENDOKUMENTASIAN
5
Mengatur Jadwal Pertemuan
Pertemuan awal cenderung akan menuntun arah audit. Auditor
internal haruslah terbuka dan terus terang mengenai tujuan audit
mereka. Mereka harus mengajukan pertanyaan sebagai seorang
yang ingin menggali informasi, bukan sebagai penyidik.
BERTEMU KLIEN
Wawancara
Teknik-teknik wawancara yang baik membuat orang merasa nyaman,
membuat mereka ingin memberi informasi, bekerja sama dalam audit,
dan mudah mudahan membuat penugasan audit berhasil. Auditor
internal harus memiliki keahlian dalam berhubungan dengan orang
dan berkomunikasi secara efektif.
6
MENGUMPULKAN BAHAN BUKTI
Survey pendahuluan akan berlangsung lancar dan sistematis jika auditor memiliki
pandangan yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai.
PERENCANAAN 01 02 PENGORGANISASIAN
PENGARAHAN 03 04 PENGENDALIAN
7
1 Menentukan tujuan, sasaran, dan
standar
3 Mengevaluasi resiko
4
Menentukan kontrol untuk meminimalkan
resiko
PENGAMATAN
5 Menilai gaya manajemen
7 Pengamatan Fisik
8
PENENTUAN RESIKO
Undang-undang Praktik Korupsi Asing Amerika Serikat (U.S Foreign
Corrupt Practices Act) mensyaratkan organisasi mematuhi hukum agar
tercapai sistem kontrol akuntansi internal yang memadai untuk
memberikan keyakinan yang wajar
Pengertian wajar membutuhkan kebijakan manajemen, namun kebijakan
tersebut harus didokumentasikan. Manajemen harus siap untuk
menunjukkan bahwa kontrol yang diabaikan memang sengaja
dihapuskan dengan alasan yang sah.
9
Dengan menyampaikan Flow chart
suatu proses dapat dipotret dan dapat
memberikan gambaran system dan
merupakan sarana untuk menganalisa
PEMBUATAN FLOWCHART
operasi yang kompleks - analisa yang
tidak selalu bisa dicapai dengan narasi
yang rinci.
10
PELAPORAN
Data yang dikumpulkan dapat mengidentifikasi hal-hal penting dan masalah yang ada
serta membantu auditor memutuskan apakah pemeriksaan lanjutan diperlukan. Hasil
survey ini perlu dibuatkan laporan dengan fokus pada kecukupan control bukan
efektivitas kontrol dan menunjukkan dasar keputusan untuk terus melakukan audit.
Jika hasil-hasil survei kemudian membutuhkan audit, ringkasan audit seharusnya
mencakup langkah-langkah audit yang disarankan dan rasional bagi mereka. Auditor
juga harus mengidentifikasi aktivitas yang tidak akan diaudit dan menjelaskan
alasannya. Estimasi awal untuk waktu dan kebutuhan sumber daya harus dilakukan,
bersama dengan target tanggal pekerjaan lapangan dan audit.
11
TUJUAN DAN SASARAN
SURVEY PENDAHULUAN
12
PENGENDALIAN UNTUK
MENCAPAI TUJUAN
Auditor internal dihadapkan pada sejumlah kontrol
potensial ketika mereka melakukan survey
pendahuluan kebijakan organisasi atau agensi,
prosedur manual, instruksi-instruksi khusus, daftar
laporan, registrasi formulir, pembagian tugas, sistem
persetujuan, pengawasan, dan lainnya.
13
MENYUSUN
ANGGARAN SURVEY
Anggaran dibuat dengan berpatokan pada perkiraan waktu yang dibutuhkan
auditor. Tidak ada standar untuk anggaran survey pendahuluan. Jika audit
yang dilakukan merupakan audit rutin maka perkiraan waktu dapat segera
ditentukan. Jika terjadi perubahan signifikan dalam tujuan, prosedur, system
operasi, otomatisasi, organisasi, manajemen, dan karyawan akan
mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk mengenal dan mengidentifikasi
masalah. Semua faktor harus dipertimbangkan dalam membuat anggaran
survey. Tetapi, bahkan jika auditor merasa cukup memahami aktivitas, mereka
harus selalu waspada akan dua faktor yang dapat berubah yaitu orang dan
perilaku mereka.
14
CHAPTER 5
PROGRAM
AUDIT
1 MANFAAT PROGRAM AUDIT
2 TANGGUNGJAWAB AUDITOR
INTERNAL
3
DEFINISI EKONOMIS, EFISIEN,
TUJUAN DAN EFEKTIVITAS
PEMBELAJARAN
16
TUJUAN
19
TANGGUNG JAWAB AUDIT
Dalam merencanakan penugasan, auditor internal harus mempertimbangkan:
Tujuan aktivitas yang sedang diperiksa dan sarana yang dimiliki aktivitas tersebut untuk mengontrol
kinerjanya.
Risiko-risiko signifikan terhadap aktivitas, tujuannya, sumber daya, dan operasi serta sarana untuk
mempertahankan dampak potensial risiko pada tingkat yang dapat diterima.
Kecukupan dan efektivitas manajemen risiko dan sistem kontrol yang dimiliki aktivitas dibandingkan
kerangka atau model kontrol yang relevan.
Peluang untuk melakukan perbaikan siginifikan terhadap manajemen risiko dan sistem kontrol aktivitas.
20
MENDEFINISIKAN EKONOMIS,
EFISIENSI, DAN EFEKTIFITAS
21
TUJUAN DAN PROSEDUR
22
Latar Belakang Informasi
Latar belakang informasi yang diperoleh selama survei
pendahuluan akan membantu mengarahkan cakupan
audit yang direncanakan.
Pembelian
Tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian yang
umum berlaku adalah mendapatkan barang atau jasa
MENYIAPKAN yang tepat:
PROGRAM AUDIT Dengan harga yang tepat,
23
Pemasaran
Beberapa tujuan penting organisasi pemasaran adalah:
Menentukan potensi pasar untuk barang dan jasa
organisasi (riset pasar);
Menyebarkan informasi, mengembangkan perilaku yang
ramah pelanggan, dan mendorong tindakan yang
bermanfaat bagi organisasi (periklanan);
Mendorong distributor memberikan perhatian lebih ke
MENYIAPKAN penjualan produk organisasi dan membujuk pelanggan
membeli produk-produk tersebut (promosi penjualan).
PROGRAM AUDIT
Audit yang Komprehensif
Program audit sesuai kondisi mungkin masih yang terbaik,
tetapi fokusnya adalah pada kontrol karena risiko tidak
menjadi dasar utama untuk menentukan luas dan
pendekatan audit.
24
Program Pro Forma
Program Pro Forma bermanfaat jika:
25
AMBIGUITAS
26
HUBUNGAN PROGRAM DENGAN
LAPORAN AUDIT AKHIR
2
Supervisor atau manajer audit harus
menyetujui semua program audit.
MEKANISME
PROGRAM
3
Program audit seharusnya diperbarui secara
periodik sesuai kemajuan audit.
4
Program audit harus mendokumentasikan
kemajuan pekerjaan audit.
28
PEDOMAN PENYIAPAN
PROGRAM AUDIT
29
KRITERIA-KRITERIA
PROGRAM AUDIT
Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan disetujui
klien.
Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang
mengharuskan sebaliknya.
Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan
operasi dan kontrol yang akan diuji.
Langkah-langkah kerja harus mencakup instruksi-instruksi positif, tidak
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
Jika dimungkinkan, program audit harus menunjukkan prioritas relatif dari
langkah-langkah kerja. Jadi, bagian yang lebih penting dalam program audit
akan diselesaikan dalam waktu dan batas lain yang ditentukan.
30
KRITERIA-KRITERIA
PROGRAM AUDIT
31