1.Hariyanto Arbi
2.Nanda Fujia Dwi A. S
3.Niken Puspa Nofitra
4.Rizal Ardiatama
5.Umi Zahrotin Nafisa
Sifat Bukti
Keputusan penting yang dihadapi audit adalah menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat, yang
diperlukan untuk memenuhi keyakinan bahwa komponen laporan keuangan klien dan keseluruhan laporan telah
disajikan secara wajar, dan bahwa klien menyelenggarakan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan
keuangan.
Program
Prosedur Audit Ukuran Sampel Item yang dipilih Penetapan Waktu
Audit
• Rincian instruksi yang • Keputusan tentang • Auditor harus • Penetapan waktu audit • Program audit selalu
menjelaskan bukti audit berapa banyak item memutuskan item mana sebagian dipengauhi memuat daftar prosedur
yang harus diperoleh yang akan diuji harus dalam populasi yang oleh kapan klien audit dan biasanya
selama audit. dibuat auditor pada akan diuji. menginginkan audit itu mencakup ukuran
setiap prosedur audit. diselesaikan. Namun sampel, item yang
Ukuran sampel untuk demikian, penetapan dipilih, dan penetapan
setiap prosedur waktu juga dipengaruhi waktu pengujian.
tertentu mungkin akan kapan auditor merasa Sebagian besar auditor
berbeda antara satu yakin bukti audit akan menggunakan komputer
audit dengn audit paling efektif dan kapan untuk mempermudah
lainnya. staf audit tersedia. penyusunan program
audit.
Persuasivitas
Bukti Audit
s Bukti Audit Relevansi bukti bearti bukti audit harus berkaitan atau
relevan dengan tujuan audit yang akan di uji oleh
auditor sebelum bukti tersebut dianggap benar.
Relevansi bukti dapat diperimbangkan dala tujuan
audit khusus, Karena bukti audit mungkin relevan
untuk satu tujuan audit, tetapi tidak relevan unutk
tujuan audit lainnya.
Reliabilitas bukti ini mengacu pada tingkat dimana bukti
Bukti
yaitu :
1) Independensi penyedia bukti
(Reliability 2) Efektivitas pengendalian intern klien
of
3) Pengetahuan langsung auditor
4) Kualifikasi individu yang menyediakan informasi
Evidence) 5) Tingkat objektivitas
6) Ketepatan waktu
B. Kecukupan Bukti
Jumlah bukti yang diperoleh menentukan cukup
tidaknya (sufficiency) bukti tersebut. Jumlah ini
diukur melalui ukuran sampel yang diambil oleh
auditor. Ada beberapa faktor yang dapat
Penentu mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai
Persuasivita cukup tidaknya suatu bukti yang diperlukan,
antara lain:
s Bukti Audit • Tingkat Materialitas dan Resiko
• Faktor-faktor Ekonomi
• Ukuran Dan Kharakteristik Populasi
Dalam memutuskan prosedur audit mana yang akan
digunakan, auditor dapat memilihnya dari delapan kategori
bukt yang luas yang disebut sebagai jenis-jenis bukti. Setiap
prosedur audit mendapat satu atau lebih jenis-jenis bukti
tersebut.
1. Pemeriksaan fisik
2. Konfirmasi
3. Inspeksi
Jenis-Jenis 4. Prosedur analitis
5. Wawancara dengan lien
Bukti Audit 6. Rekalkulasi
7. Pelaksanaan ulang
8. Observasi
Konfirmasi
• Menggambarkan penerimaan respos tertulis langsung dari pihak ketiga yang independen yang memverifikasi
keakuratan informasi yang diminta oleh auditor.
Inspeksi
• Adalah pemeriksaan oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi yang tersaji,
atau seharusnya tersaji dalam laporan keuangan. Dokumen dibagi menjadi 2 yaitu dokumen internal dan
eksternal. Dokumen eksternal dianggap sebagai bukti yang lebih dapat diandalkan ketimbang dokumen
internal.
Prosedur Analitis
• Terdiri dari evaluasi informasi keuangan melalui analisis atas hubungan yang masuk akal antara data keuangan
dan nonkeuangan. Beberapa hal yang harus dilakukan saat prosedur analitis yaitu memahami industri dan
bisnis klien, menilai kemampuan entitasuntuk terus going concern, menunjukkan adanya kemungkinan salah
saji dalam aporan keuangan, dan mengurangi pengujian audit yang terinci.
Tanya Jawab atau Wawancara
• Adalah upaya untuk memperoleh infromasi secara lisan maupun tertulis dari klien sebagai respons atas
pertanyaan yang diajukan auditor. Ketika auditor memperoleh bukti melalui tanya jawab, maka auditor juga
perlu memperoleh bukti pendukung melalui prosedur lainnya karena informan yaitu klien buka merupakan
pihak yang independen.
Rekalkulasi
• Melibatkan pengecekan ulang atas sampel kalkulasi yang dilakukan oleh klien. Sebagian besar rekalkulasi
auditor dilakukan oleh perangkat lunak audit dengan bantuan komputer.
Pelaksanaan Ulang
• Adalah pengujian independen yang dilakukan auditor atas prosedur atau pengendalian akuntasi klien, yang
semula dilakukan sebagai bagian dari sistem akuntansi dan pengendalian intern klien.
Observasi
• Terdiri dari mengamati proses atau prosedur yang sedang dilaksanakan oleh pihak lain. Observasi
memberikan bukti tentang pelaksanaan proses atau prosedur tetapi terbatas pada poin-poin ketika observasi
dilakukan. Observasi kurang dapat diandalkan karena risiko personil klien akan mengubah perilakunya akibat
kehadiran auditor. Namun, observasi tetap berguna dalam pelaksaan sebagian besar audit.
Adalah catatan utama tentang prosedur auditing yang
diterapkan, bukti yang diperoleh, dan kesismpulan yang
dicapai auditor dalam melaksanakan penugasan.
Dokumentasi audit harus mencakup semua informasi
yang perlu dipertimbangkan oleh auditor untuk
melakukan audit secara memadai dan untuk mendukung
laporan audit.
Dokumentasi Tujuan dokumentasi audit secara kesluruhan membantu
auditor dalam memberikan kepastian yang layak (sesuai
Audit dengan satandar audit)
Standar auditing mewajibkan program auditing tertulis Mencakup item-item seperti memo perencanaan audit, salinan
untuk setiap audit.Selama audit berlangsung, setiap notulen rapat dewan direksi, salinan kontrak atau perjanjian yang
auditor menandatangani program unutk prosedur audit tidak dicantumkan dalam file permanen, catatan tentang diskusi klien,
yang dilakukan dan menunjukan tanggal penyelesaian. komentar review penyelia, dan kesimpulan umum.
Ayat Jurnal
Neraca Saldo
Penyesuaian dan
Berjalan Reklasifikasi
Karena acuan untuk menyiapkan laporan keuangan Apabila auditor menemukan salah saji yang material dalam catatan
adalah buku besar, jumlah yang dicantumkan dalam akuntansi, laporan keuangan harus dikoreksi.
catatan tersebut akan menjadi pusat perhatian audit.
Sedini mungkin setelah tanggal neraca, auditor harus
memperoleh atau menyiapkan daftar akun buku besar
umum dan saldo akhir tahunnya.
18
Bagian dari dokumentasi audit terinci, yang disiapkan oleh
klien atau auditor unutk mendukung jumlah yang spesifik
pada laporan keuangan. Auditor harus memilih skedul yang
tepat untuk mendokumentasikan kecukupan audit dan
memnuhi tujuan lain dari dokumentasi. Berikut bebrapa jenis
jenis skedul pendukung:
Analisis
SKEDUL Neraca Saldo atau daftar
Rekonsiliasi Jumlah
PENDUKUNG Pengujian kelayakan
Ikhtisar Prosedur
Pemeriksaan dokumen pendukung
Informasional
Dokumentasi dari luar
1. Setiap file audit harus diidentifikasi secara wajar dengan
informasi seperti nama klien, periode yang dicakup,
gambaran tentang isi, tanda tangan orang yang
menyiapkan, tanggal persiapan, dan kode indeks.
2. Dokumentasi audit harus memiliki indeks dan referensi
KARAKTERISTIK silang untuk membantu pengaturan atau
pengarsipannya.
PENYUSUNAN 3. Dokumentasi audit yang lengkap harus dengan jelas
DOKUMENTASI menunjukan pekerjaan audit yang dilakukan, seperti
pernyataan tertulis dalam bentuk memorandum, dengan
AUDIT menandatangani prosedur audit, dan dengan notasi
langsung pada skedul.
4. Dokumentasi audit harus meliputi informasi yang cukup
untuk memenuhi tujuan yang telah dirancang.
5. kesimpulan yang dicapai tentang segmen audit yang
dipertimbangkan harus dinyatakan jelas.