LAPORAN KEUANGAN
3. EXSTERNAL CONFIRMATION
(KONFIRMASI EKSTERNAL)
4. RECALCULATION (PERHITUNGAN
KEMBALI)
5. REPERFORMANCE (LAKUKAN
KEMBALI)
6. ANALYTICAL PROCEDURES
(PROSEDUR ANALITIKAL)
7. INQUIRY (BERTANYA)
Prosedur Audit Untuk Memperoleh Bukti
Audit
1. Inspection (Inspeksi)
Inspeksi terhadap catatan dan dokumen memberikan bukti audit
dengan berbagai tingkat keandalan, tergantung pada sifat dan
sumber catatanatau dokumen. Dalam hal catatan atau dokumen
internal, tergantung efektifnya pengendalian atas pembuatan catatan
atau dokumen tersebut.
2. Observation (Pengamatan)
Pengamanan / melihat suatu proses atau prosedur yang dilakukan
orang lain. Misalnya, auditor mengamati penghitungan persediaan
yang dilakukan oleh karyawan pabrik. Atau, auditor mengamati
pelaksanaan kegiatan pengendalian tertentu.
3. External Confirmation (Konfirmasi Eksternal).
Konfirmasi eksternal adalah bukti audit berupa tanggapan tertulis
secara langsung (direct written response) yang diperoleh auditor, atas
permintaannya, dari pihak ketiga (pihak pemberi konfirmasi, atau
confirming party), dalam bentuk kertas, elektronik. atau media
lainnya.
4.Recalculation (Perhitungan Kembali)
Perhitungan kembali berarti mengecek akurasi atau ketelitian matematik
(tambah, kurang. kali, bagi. dan lain-lain) dalam catatan atau dokumen.
Perhitungan kembali dapat dilakukan secara manual (dengan tangan atau
'dalam kepala') atau secara elektronik.
5.Reperformance (Lakukan Kembali)
Auditor melakukan kembali secara independen prosedur atau pengendalian
yang telah (atau seharusnya sudah) dikerjakan sebagai bagian dari sistem
pengendalian internal di entitas yang bersangkutan.
6. Analytical Procedur (Prosedur Analitikal)
Prosedur analitikal meliputi evaluasi atas informasi keuangan dengan
menganalisis hubungan antara data keuangan dan non-keuangan.
7. Inquiry (Bertanya)
Adalah mencari infomasi dari orang yang mengetahui masalahnya, baik
masalah keuangan dan non keuangan, dari orang di dalam atau di luar
entitas, Inquiry digunakan secara ekstensif sepanjang audit. Inquiries bisa
berupa mengajukan pertanyaan secara formal dan tertulis atau informal dan
lisan. Menilai jawaban yang diberikan terhadap inquiries, adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari suatu inquiry process.
Memilih Item untuk Memperoleh Bukti
Audit
1. Pilih Semua Items
Pemeriksaan 100% bisa cocok, misalnya untuk:
• Populasinya terdiri dari beberapa item saja, namun
nilainya besar. Co.entotas punya 3 kantor yg mudah utk di
insfeksi
• Ada risiko yang signifikan dan cara lain tidak
menghasilkan bukti audit yang cukup dan tepat
• Pemrosesan data yang repetitif dilakukan secara otomatis
oleh sistem
2. Pilih Items Tertentu
Faktor-faktor yang relevan, di antaranya:
a. Pemahaman auditor mengenai entitas
b. Risiko salah saji material yang dinilainya
c. Ciri populasi yang diujinya
• Audit Sampling
Audit sampling dirancang untuk mengambil kesimpulan atas
seluruh populasi, terdapat pada ISA 530 alinea 16
Mendokumentasikan
Pekerjaan Audit
Bahasan ini memberikan petunjuk
mengenai bagaimana mendokumentasikan
dengan baik dan memadai tanggapan
auditor terhadap resiko, di dalam kertas
kerja audit.
• ISA 330.27
Jika auditor belum memperoleh bukti audi yang cukup dan tepat
mengenai asersi yang material dalam laporan keuangan,auditor
wajib berupaya memperoleh bukti audit tambahan
• ISA 500.8
Jika informasi yang akan digunakan sebagai bukti audit, dibuat
dengan menggunakan management’s expert auditor wajib
memperhatikan seberapa pentingnya pekerjaan ahhli itu untuk
tujuan auditor
• ISA 500.9
Ketika menggunakan informasi yang dihasilkan entitas, auditor wajib
mengevaluasi apakah informasi itu cukup andal untuk tujuan auditor
• Kepemilikan atas File
Kecuali ditetapkan lain oleh ketentuan
perundang-undang, dokumentasi audit
merupakan milik KAP
• Copy Catatan Entitas
Salinan, ringkasan atau copies catatn
entitas dapat dimasukkan sebagai bagian
dari dokumentasi audit jika dipandang
perlu.
Mengevaluasi
Bukti Audit
Engagement
Quality
Quality Control
Control Consultation
Review (Reviu
(Kendali (konsultasi)
Kendali Mutu
Mutu)
Penugasan)
Analytical
Materiality Misstatement Fraud Evidence Procedures
Risk (Resiko)
(Materialitas) (Salah saji) (Kecurangan) (Bukti) (Prosedur
Analitikal)
Menilai Kembali Materialitas
Auditor Mempertimbangkan Perlu/tidaknya Menilai kembali Materialitas (Reassess
Materiality), yang diatur dalam SA 450.10
Faktor – faktor yang mungkin menyebabkan perubahan angka materialitas
Angka Materialitas pada Angka Audit tidak lagi tepat karena hasil keuangan
entitas yang sesungguhnya (Acctual Financial results) berbeda dari estimasi
yang dipergunakan
TUJUAN MENGEVALUASI
SALAH SAJI IALAH
UNTUK MENENTUKAN
DAMPAKNYA TERHADAP
AUDIT ITU DAN APAKAH
AUDITOR PERLU
MELAKSANAKAN
PROSEDUR AUDIT
TAMBAHAN
EVALUASI DAMPAK
SALAH SAJI
ISA 330.27
ISA 330.26
Bukti audit yang cukup
Kewajiban Auditor dan tepat, belum
diperoleh
3. Pengalaman Yang
6. Persuasif
Lalu
7. Pemahaman
Mengenai Entitas
pada :
Tingkat
Tingkat
Laporan
Asersi
Keuangan
Bukti Sampai Akhir Tahap I
• Yang pertama:
• Sesudah melaksanakan prosedur penilaian resiko, bukti audit
yang diperoleh berkenaan dengan identifikasi dan penilaian
terhadap penilaian reisko bawaan, serta rancangan, dan
implementasi pengendalian internal yang memitigasi risiko
bawaan tersebut
• Yang kedua:
• Yang tersisa ialah resiko salah saji material. Ini adalah risiko
yang masih ada sesudah memperhitungkan dampak
pengendalian internal yang diciptakan untuk menangkal risiko
bawaan.
• Dokumentasikan alasan di balik
asersi
• Dokumen yang berdiri sendiri
Dipengaruhi oleh:
Sumber dan
Informasi yang catatan akuntansi
digunakan yang mendasari
auditor untuk laporan keuangan
mengambil dan informasi
kesimpulan. penguat dari
sumber lain
THE BASIS OF EVIDENCE
(DASAR BUKTI)
1. Legal 3. Financial
Evidenc Statement 4.
2. Assertion
e Documentar
Electroni
y Evidence c
Evidence
Prosedur Audit Substantif
• Prosedur substantif tes dilakukan untuk
mendapatkan bukti audit untuk mendeteksi
material salah saji dalam laporan keuangan.