Anda di halaman 1dari 39

SISTEM

PENGENDALIAN
INTERNAL
NABILA SHAFA AFLAHA

142190038

DEA FEBI ANJANI PUTRI

142190048

MOILAN PANJAITAN

142190055

FADHILLA NURUL KHASANAH


100%
142190058 2
SUB-MATERI :

▰ Pengendalian Internal

▰ COSO Framework - Integrated Approach (2013 Version)

▰ Keterbatasan Pengendalian Internal

▰ Penyebab Kegagalan Dalam Implementasi Pengendalian

▰ Pelaporan Efektivitas Pengendalian Internal

▰ Sistem Pengendalian Internal

▰ Auditor Internal (Satuan Pengawasan Internal)


3
1
PENGENDALIAN
INTERNAL
4
PENGENDALIAN INTERNAL

 Merupakan proses yg dilaksanakan oleh direksi dan komisaris, manajemen dan sumber
daya manusia lainnya dalam suatu entitas, dirancang untuk memberikan jaminan yang
wajar berkenaan dengan efektivitas dan efisiensi operasi, keadalan pelaporan keuangan,
serta kegiatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

 (1992) Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commision atau COSO


mempublikasikan kerangka pengendalian internal terintegrasi atau yang lebih dikenal
dengan kerangka COSO

5
2
COSO FRAMEWORK -
INTEGRATED APPROACH
(2013 VERSION)
6
COSO Framework - Integrated Approach
(2013 Version)

 (14/05/2013) COSO mempublikasikan Kerangka Pengendalian Internal Terintegrasi yg telah diperbarui –


Kerangka 2013 (Internal Control Integrated Framework: 2013)
 Tujuan diperbarui adalah supaya mampu merefleksikan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan
bisnis, lebih memformalkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam kerangka dasar secara eksplisit, yang
mewadahi perkembangan efektivitas pengendalian internal yang efektif, dan juga untuk memudahkan
penggunaan COSO dalam proses implementasinya.
 Model COSO adalah salah satu model pengendalian internal yang banyak digunakan oleh para auditor sebagai
dasar untuk mengevaluasi, dan mengembangkan pengendalian internal.

7
5 Komponen & 17 Prinsip COSO

8
Control Environment (Lingkungan Pengendalian)

Lingkungan pengendalian berfungsi sebagai payung bagi keempat komponen lainnya. Untuk
memahami dan menilai lingkungan pengendalian, auditor harus mempertimbangkan
subkomponen pengendalian yang paling penting, yaitu:

▰ Komitmen terhadap integritas & nilai etika

▰ Tanggung jawab overshight (komisaris, dewan direksi, dan komite audit)

▰ Struktur organisasi, penetapan wewenang, & tanggung jawab

▰ Komitmen terhadap kompentensi

▰ Akuntabilitas individu dalam pengedalian internal yang menjadi tanggung jawabnya


untuk mencapai tujuan
9
Risk Assessment (Penilaian Risiko)

Penilaian risiko (risk assessment) atas laporan keuangan adalah tindakan yang dilakukan
manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang relevan dengan
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP.

Faktor dalam penilaian risiko antara lain:

▰ Tujuan atau sasaran yang ditetapkan

▰ Identifikasi dan analisis risiko

▰ Penilaian terhadap risiko kecurangan (fraud risk)

▰ Identifikasi dan analisis terhadap perubahan yang signifikan

10
Control Activities (Aktivitas Pengendalian)

Aktivitas pengendalian (control activities) adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa
tindakan yang diperlukan telah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan entitas.
Faktor aktivitas pengendalian antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Pemilihan dan pengendalian aktivitas pengendalian
2. Pelaksanaanpengendalian umum atas teknologi (sistem informasi)
3. Penyusunan kebijakan dan prosedur

Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan hal tersebut adalah:


1. Memiliki posedur dan kebijakan yang tepat yang diperlukan untuk menjalankan seluruh aktivitas
perusahaan
2. Mengidentifiaksi penerapan aktivitas pengendalian secara tepat
3. Menjalankan pengendalian umum atas teknologi (sistem informasi) di perusahaan
11
Information & Communication
(Informasi & Komunikasi)

Tujuan sistem informasi dan komunikasi akuntansi dari entitas adalah untuk mencatat, memroses, dan
melaporkan transaksi yang dilakukan entitas itu serta mempertahankan akuntabilitas aktivitas terkait.
▰ Hal-hal penting terkait informasi yang perlu diperhatikan adalah:
1. Mencari informasi eksternal/ internal & menyediakan laporan kinerja entitas bagi manajemen
2. Menyediakan informasi kepada orang yang tepat untuk memberdayakan mereka melaksanakan tugas
secara efisien dan efektif
▰ Hal-hal penting terkait komunikasi yang perlu diperhatikan adalah:
1. Membuat saluran komunikasi untuk melaporkan ketidakwajaran yang diduga terjadi
2. Memiliki komunikasi lintas fungsi yang sesuai dalam organsasi
3. Memiliki keterbukaan/ transparansi dan keefektifan
4. Melakukan tindak lanjut/ follow up yang tepat waktu oleh manajemen sebagai hasil komunikasi dengan
pelanggan
12
Monitoring Activities
(Aktivitas Monitoring/ Pemantauan)

Aktivitas pemantauan berhubungan dengan penilaian mutu pengendalian internal secara berkelanjutan atau periodik
oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian itu telah beroperasi seperti yang diharapkan dan telah
dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi.
Sistem pengendalian internal perlu dipantau karena merupakan suatu proses penilaian kualitas kinerja sistem
sepanjang waktu.
▰ Pemantauan Berjalan & Terpisah
Pemantauan Berjalan diterapkan pada kegiatan operasi sehari-hari yang berjalan berulang termasuk kegiatan
pengawasan (supervisory activity) serta tindakan petugas lain yang dapat menguji kualitas kinerja sistem
pengawasan internal. Sementara Evaluasi Terpisah merupakan evaluasi yang dilakukan secara langsung terhadap
efektivitas pengendalian internal hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemantauan berjalan masih efektif.
▰ Evaluasi & Komunikasi Penyimpangan
Adanya penyimpangan perlu dilakukan evaluasi dikomunikasikan kepada yang berhak serta berwenang untuk
menindaklanjutinya.
13
3
KETERBATASAN
PENGENDALIAN INTERNAL
14
Keterbatasan Pengendalian Internal

Beberapa keterbatasan dari pengendalian internal yaitu sebagai berikut :


▰ Kesalahan dalam keputusan misalnya (judgment), karena kurang informasi kendala waktu tekanan dan
lain-lain
▰ Breakdown (Macet Karena Salah Memahami Instruksi Dan Prosedur Serta Lalai)
▰ Terdapat kolusi (collusion), misalnya kerja sama antar-karyawan atau antara karyawan dengan pihak
luar
▰ Manajemen melanggara pengendalian yang dibuatnya sendiri (management override)
▰ Pengendalian ditetapkan secara berlebihan sehingga biaya pembuatan pengendalian lebih besar dari
manfaatnya (cost versus benefits)

15
4
PENYEBAB KEGAGALAN
DALAM IMPLEMENTASI
PENGENDALIAN 16
Penyebab Kegagalan Dalam Implementasi
Pengendalian

Implementasi Pengendalian Internal seringkali mengalami kegagalan, antara lain diesbabkan oleh hal-hal
sebagai berikut:
▰ Adanya pengendalian internal tidak dihiraukan
▰ Terdapat kejenuhan atau kebosanan
▰ Pengendalian internal yang dijalankan terlalu kompleks atau rumit
▰ Terdapat komunikasi internal yang buruk
▰ Terlalu banyak/ sering diubah atau dimodifikasi
▰ Terdapat penolakan secara frontal

17
5
PELAPORAN EFEKTIVITAS
PENGENDALIAN
INTERNAL
18
Laporan keuangan yang andal dan meyakinkan dihasilkan dari sistem pelaporan
yang baik. Dan di dalam sistem pelaporan yang baik tentu terdapat sistem
pengendalian intern yang baik.

Untuk laporan keuangan lingkup pemerintah pusat, sistem pengendalian intern


dinamai “Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan” atau disingkat PIPK yaitu
pengendalian yang secara spesifik dirancang untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa laporan keuangan instansi pemerintah yang dihasilkan merupakan
laporan yang andal dan disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
19
Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, manajemen diharuskan
untuk menerbitkan sebuah laporan pengendalian internal yang
mencakup beberapa hal, yaitu :
▰ suatu pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan
menyelenggarakan struktur pengendalian internal yang memadai serta prosedur
laporan keuangan.
▰ suatu penilaian atas efektivitas struktur pengendalian internal dan prosedur
pelaporan keuangan per akhir tahun buku perusahaan. Penilaian manajemen
mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan terdiri dari dua komponen
utama, yaitu evaluasi rancangan pengendalian internal dan pengujian efektivitas
pelaksaan pengendalian.

20
6
SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL
21
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DI BUMN

Di Indonesia, bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) keharusan penyelenggaraan


internal control berbasis framework COSO (internal control COSO) tersebut tertuang dalam
Pasal 22 Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/MMBU/2002 tentang Penerapan Good
Governance pada Badan Usaha Milik Negara. Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa
manajemen BUMN harus memelihara internal control bagi perusahaan. \

Selanjutnya dalam penjelasan ketentuan Pasal 26 UU No.19 Tahun 2003 tentang , Badan
Usaha Milik Negara dinyatakan bahwa persero (dalam hal ini BUMN) wajib
menyelenggarakan pembukuan yang dipertanggungjawabkan dan diselenggarakan
berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian internal terutama pemisahan fungsi pengurusan,
22
pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.
Sistem Pengendalian Internal di BUMN

Unsur SPI pada BUMN adalah sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
BUMN No.117 Tahun 2002 tentang Good Corpoorate Governance, yaitu :
lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, infromasi dan
komunikasi, serta pemantauan. Komponen sistem pengendalian internal yang
terdapat dalam Keputusan Menteri BUMN tsb tidak jauh berbeda dengan
komponen sistem pengendalian internal dalam kerangka COSO.

23
Sistem Pengendalian Internal di BUMN

Laporan keuangan di BUMN merupakan pendukung Laporan Keuangan


Pemerintah Pusat (LKPP) karena nilai ekuitas BUMN merupakan bagian dari
aset Pemerintah dalam LKPP. SPI yang efektif tentunya akan meningkatkan
kualitas dan keandalan Laporan Keuangan BUMN maupun informasi keuangan
lainnya yang diterbitkan BUMN. Hal ini akan berdampak pada peningkatan
keandalan LKPP karena nilai ekuitas BUMN material terhadap nilai aset
Pemerintah.

24
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DI
PERUSAHAAN PUBLIK

Dalam perusahaan publik, sistem pengendalian internal


dilakukan oleh CEO (Chief Executive Officer) yang bertujuan
untuk meningkatkan efektivitas pengendalian internal dan
transparansi, serta akuntabilitas perusahaan kepada publik. SPI
menjadi penting bagi perusahaan untuk peningkatan kinerja
perushaaan.

25
7
AUDITOR INTERNAL
(SATUAN PENGAWASAN
INTERNAL)
26
Paradigma Baru Auditor Internal

Menurut The Institute of Internal Auditor (2001), didefinisikan sebagai suatu aktivitas independent dalam
menetapkan tujuan dan merancang aktivitas konsultasi (consulting activity) yang bernilai tambah (value
added) dan meningkatkan operasi perusahaan.
Peran auditor internal adalah sebagai berikut:
▰ Peran anjing penjaga (watchdog) bertujuan untuk memastikan ketaatan atau kepatuhan terhadap
ketentuan, peraturan, atau kebijakan yang telah ditetapkan.
▰ Peran auditor internal sebagai konsultan, diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasihat dalam
pengelolaan sumber daya (resources) organisasi guna membantu tugas para manajer operasional.
▰ Peran auditor internal sebagai katalisator, dimana auditor internal diharapkan dapat membimbing
manajemen dalam mengenali risiko yang mengancam pencapaian tujuan organisasi.

27
Internal Audit pada BUMN

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN, Bagian Kedelapan, Pengawasan Intern, Pasal 28
menyebuykan bahwa:
▰ Direksi wajib meyelenggarakan pengawasan intern
▰ Pengawasan intern dilakukan dengan membentuk satuan pengawasan intern dan membuat piagam
pengawasan intern
▰ Satuan pengawasan intern dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh direktur
utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan
▰ Fungsi pengawasan intern adalah evaluasi atas efektivitas pelaksanaan pengendalian intern,
manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas dibidang keuangan, operasional, SDM,
teknologi infotmasi.
▰ Direksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
▰ Direksi wajib menjaga dan megevaluasi kualitas
28
Internal Audit di Perusahaan Publik

Berdasarkan Keputusan Badan Pengawasan Pasar Modal-Lembaga Keuangan melalui Peraturan No. IX.1.7,
No. Kep-492/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Internal Audit, antara lain disebutkan bahwa:
▰ Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian
keyakinan dan konsultasi yang bersifat independent dan objektif. Unit Internal adalah untit kerja
dalam emiten atau perusahaan publik yang menjalankan fungsi audit internal.
▰ Emiten atau perusahaan public wajib memiliki unit audit internal
▰ Jumlah auditor internal disesuaikan dengan besaran dan tingkat kompleksitas kegiatan usaha emiten
atau perusahaan public dan paling kurang terdiri dari satu auditor internal.
▰ Emiten atau perusahaan publik wajib memiliki piagam audit internal

29
Internal Audit di Perusahaan Publik

▰ Piagam unit audit internal ditetapkan oleh direksi setelah mendapat persetujuan dewan komisaris
▰ Struktur dan kedudukan unit audit internal
▰ Persyaratan auditor internal yang duduk dalam unit audit internal sebagai
▰ Tugas dan tanggung jawab unit audit internal
▰ Wewenang unit audit internal
▰ Setiap pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian kepala unit audit internal segera diberitahukan
kepada Bapepam atau LK
▰ Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang pasar modal, Bapepam, dan LK berwenang
mngenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihak pihak yang
menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.

30
Pendekatan Audit Berbasis Risiko

Penentuan risiko memiliki 3 konsep penting, yaitu tujuan, risiko, dan pengendalian. Tujuan
merupakan hasil yang diharapkan dapat dihasilkan oleh suatu proses atau bisnis. Risiko adalah
kemungkinan suatu kejadian atau tindakan akan menggagalkan atau berpengaruh negative teradap
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan bisnis. Pengendalian merupakan elemen-elemen organisasi
yang mendukung manajemen dan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
Agar audit berbasis risiko ini dapat berhasil dengan baik, diperlukan kerjasama antar auditor intenal
dengan manajemen dalam melakukan penilaian mandiri atas pengendalian. Manfaat utama dari penilaian
mandiri atas pengendalian yang dilakukan oleh manajemen adalah munculnya kesadaran bahwa tanggung
jawab untuk menilai risiko dan efektivitas pengendalian aktivitas dari suaru organisasi berada dipundak
manajemen sendiri, sehingga dapat meningkatkan rasa kepemilikan atas pengendalian.

31
89,526,124
Whoa! That’s a big number, aren’t you proud?

32
89,526,124$
That’s a lot of money

185,244 users
And a lot of users

100%
Total success!
33
OUR PROCESS IS EASY

first second last

34
LET’S REVIEW SOME CONCEPTS

Yellow Blue Red


Is the color of gold, butter and Is the colour of the clear sky and Is the color of blood, and because
ripe lemons. In the spectrum of the deep sea. It is located of this it has historically been
visible light, yellow is found between violet and green on the associated with sacrifice, danger
between green and orange. optical spectrum. and courage.

Yellow Blue Red


Is the color of gold, butter and Is the colour of the clear sky and Is the color of blood, and because
ripe lemons. In the spectrum of the deep sea. It is located of this it has historically been
visible light, yellow is found between violet and green on the associated with sacrifice, danger
between green and orange. optical spectrum. and courage.

35
THANKS!

36
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change line color, width and style.

Isn’t that nice? :)

Examples:

37
Diagrams and infographics

38
� Now you can use any emoji as an icon!
And of course it resizes without losing quality and you can change the color.


How? Follow Google instructions
https://twitter.com/googledocs/status/730087240156643328

✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂😉😋😒😭😸💣
👶😸 🐟🍒🍔💣 📌📖🔨🎃🎈
and many more...

39

Anda mungkin juga menyukai