Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEUANGAN MIKRO SYARIAH

“RUANG LINGKUP KOPERASI SYARIAH”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

ERLINA (202005056)
YEBI SAPUTRI (202005065)

DOSEN PENGAMPU : KIKI CANDRI S.E.Sy.M.AK

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARI’AH BENGKALIS
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjat kan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayangnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik
mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar Nabi Muhammad
SAW, keluarga beserta para sahabatnya. Kemudian pemakalah tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada Bapak “KIKI CANDRI S.E.Sy.M.AK” selaku dosen mata kuliah
“Keuangan Mikro Syariah” .
Dalam penulisan makalah ini, pemakalah menyadar imasih banyak terdapat kesalahan
dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan, namun demikian, inilah usaha maksimal yang dapat pemakalah lakukan.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
para pembaca dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana semestinya.

Bengkalis, 16 September 2021

Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB I..............................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan..................................................................................

BAB II.............................................................................................................
PEMBAHASAN.............................................................................................
A. Nilai-Nilai Koperasi Syariah........................................................................................
B. Tujuan Koperasi Syariah.............................................................................................
C. Peran Dan Fungsi Koperasi Syariah...........................................................................
D. Keuntungan Dan Manfaat Koperasi Syariah.............................................................

BAB III...........................................................................................................
PENUTUP......................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi syariah merupakan koperasi yang menjalankan usaha dibidang simpan


pinjam dan pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Dimasa lalu, koperasi
syariah dikenal dengan sebutan Baitul Maal Wat Tamwil(BMT).Baitul Maal wat Tamwil
(BMT) adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil untuk
menumbuhkembangkan derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir
miskin, ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat
dengan berlandaskan pada sistem ekonomi yang salaam.1Secara yuridis keberadaan BMT
didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian pasal 44 ayat 3 yang berbunyi ”Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam
oleh koperasi diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah”. Sedangkan peraturan
pemerintah yang berkaitan dengan tersebut adalah peraturan pemerintah No. 9 tahun 1995
tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi yakni berbunyi
“Pemberian imbalan dapat berupa bunga atau dalam bentuk lainnya berupa prinsip bagi
hasil”. Namun terbitnya Keputusan Meteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah RI Nomor 91/Kep/M.KUKM/91X/2004 tentang petunjuk pelaksanaan
Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) memaksa setiap BMT untuk
merubah dirinya menjadi KJKS. Namun sejak tanggal 25 September 2015, pemerintah
menerbitkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia
Nomor 16/Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan 2Pinjam
dan Pembiayaan Syariah oleh koperasi. Peraturan Menteri ini merubah status KJKS
menjadi KSPPS.Tidak seperti lembaga keuangan (bank) konvensional, yang pada
dasarnya berperan sebagai peminjam danadisatu pihak dan pinjaman dana dilain pihak,
lembaga keuangan syariah (KSPPS) pada dasarnya adalah mitra bagi para anggotanya.
Koperasi Syariah menghimpun dana dari anggota melalui kontrak mudharabah yang dapat
dibatasi oleh waktu, atau tujuan, atau keduanya, dan dengan demikian menjadi mitra
kelola selama berlakunya perjanjian. Begitu Koperasi Syariah menjalin kontrak
mudharabah dengan anggota, ia akan menggunakan dana-dana itu melalui berbagai
macam perjanjian yang dibolehkan syariah : mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah,
dan seterusnya. Mekanisme bagi hasil merupakan keuntungan yang ditawarkan oleh
KSPPS Binama Semarang kepada anggota yang menyimpanuangnyadalam kontrak/akad
mudharabah, maka KSPPS Binama Semarang perlu mengimplementasikan sistimbagi
hasil yang merea tawarkan kepada anggotanya.Berdasarkan latarbelakang masalah diatas
penulis hendak melakukan penelitian dengan judul “Implementasi sistem bagi hasil pada
produk simpanan berjangka (deposito)di KSPPS Binama Semarang”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja nilai koperasi syariah
2. Tujuan koperasi syariah
3. Apa peran dan fungsi dari koperasi syariah
4. Apa keuntungan dan manfaat dari koperasi syariah

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan


1. Untuk mengetahui nilai koperasi syariah
2. Mengetahui tujuan dari koperasi syariah
3. Mengetahui peran dan fungsi dari koperasi syariah
4. Untuk mengetahui keuntungan dan manfaat dari koperasi syariah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Nilai-Nilai Koperasi Syariah

Pemerintah dan swasta, meliputi individu maupun masyarakat, wajib


mentransformasikan nilai-nilai syari’ah dalam nilai-nilai koperasi, dengan mengadopsi 7
nilai syariah dalam bisnis yaitu :

1. Shiddiq yang mencerminkan kejujuran, akurasi dan akuntabilitas.


2. Istiqamah yang mencerminkan konsistensi, komitmen dan loyalitas.
3. Tabligh yang mencerminkan transparansi, kontrol, edukatif, dan komunikatif
4. Amanah yang mencerminkan kepercayaan, integritas, reputasi, dan kredibelitas.
5. Fathanah yang mencerminkan etos profesional, kompeten, kreatif, inovatif.
6. Ri’ayah yang mencerminkan semangat solidaritas, empati, kepedulian, awareness.
7. Mas’uliyah yang mencerminkan responsibilitas.

B. Tujuan Koperasi Syariah

Koperasi syariah memiliki tujuan pada umumnya, yaitu untuk memajukan


kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat luas serta membantu membentuk
perekonomian Indonesia berdasarkan penerapan dari nilai-nilai yang diajarkan Islam.

Berdasarkan UU yang mengatur koperasi pada pasal 3, koperasi memiliki tujuan


untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan pasal tersebut, bisa disimpulkan bahwa yang menjadi prioritas untuk
disejahterakan adalah anggota koperasi terlebih dahulu, kemudian koperasi diharapkan
bisa memberikan kontribusi jika memungkinkan untuk masyarakat sekitar. Karena pada
dasarnya, anggota koperasi adalah anggota masyarakat, maka dengan jalan ini diharapkan
koperasi dapat berperan aktif dalam menaikkan taraf hidup masyarakat.
C. Peran Dan Fungsi Koperasi Syariah
Fungsi Koperasi Syariah
Membantu mengembangkan dan mewujudkan sistem ekonomi nasional dengan
mengutamakan ekonomi kerakyatan dan azas kekeluargaan. Membantu membangun
keahlian para anggota maupun masyarakat luas agar lebih sejahtera keadaan sosial
ekonominya.

a. Membantu mengembangkan dan mewujudkan sistem ekonomi nasional dengan


mengutamakan ekonomi kerakyatan dan azas kekeluargaan.
b. Membantu membangun keahlian para anggota maupun masyarakat luas agar lebih
sejahtera keadaan sosial ekonominya.
c. Mengembangkan kualitas sumber para anggota yang terlibat agar bisa lebih
konsekuen, konsisten, amanah, profesional saat menerapkan nilai-nilai syariah Islam.
d. Membuka kesempatan lapangan pekerjaan.
e. Sebagai penghubung dua pihak yaitu penyedia dana dan yang memakai dana, agar
dana yang dipinjam bisa lebih optimal dimanfaatkan.
f. Memperkokoh anggota koperasi agar makin solid dalam bekerjasama dalam upaya
mengontrol operasional koperasi.

D. Keuntungan Dan Manfaat Koperasi Syariah

Keuntungan Koperasi Syariah :

1. Berperan serta aktif ikut memerangi riba


2. Memberikan solusi & membantu kaum muslimin yang membutuhkan untuk berlepas
diri dari jebakan riba.
3. Mendapatkan keuntungan dari bagi hasil SHU tiap tahun jika koperasi mendapatkan
untung. Demikian sebaliknya.
4. Bagi anggota koperasi insya Allah pembagian keuntungan SHU hingga 3 lapis, yakni :
 sebagai anggota (aktif atau kurang aktif)
 sebagai partisiasi anggota aktif
 sebagai marketing koperasi (penjamin perantara)
5. Persentase margin bagi hasil koperasi syaiah arrahmah dapat bersaing bahkan
persentase bagi hasil SHU yang kami bagikan periode tahun 2012 – 2015 melebihi
deposito tahunan di perbankan
6. Ikut membantu dakwah karena sebagian dari keuntungan koperasi akan digunakan
untuk kegiatan dakwah dan sosial melalui Yayasan Al-Umm.
Manfaat Koperasi Syariah

 Bersama-sama membangun kekuatan ekonomi umat berdasarkan prinsip syariah


 Mampu memobilisasi dana dalam skala yang besar dan nasional
 Mampu melakukan investasi di sektor – sektor yang strategis seperti:
 Jaringan minimarket dan waralaba,
 Pabrik makanan/minuman dan kebutuhan pokok dalam skala nasional
 Lembaga Keuangan Syariah
 TV dan media berskala nasional
 Usaha produktif ummat lainnya.
 Mendapatkan keuntungan berupa sisa hasil usaha (SHU)
 Dapat membangun jaringan usaha (business networking)

Anda mungkin juga menyukai