Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Eksitensi Lembaga Simpan Pinjam Syariah Dalam


Pembangunan Ekonomi“

Disusun untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Koperasi dan Lembaga
Simpan Pinjam Syariah

Dosen Pengampu : Siti Rohmat, S.E., M.H

Disusun oleh :

1. NURAENI : 20462025
2. RADEN M RAGA WIRAHUSNI : 20462036

PRODI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


SYARIAH INDONESIA PURWKARTA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami sehingga terwujud makalah yang berjudul “Koperasi dan Lembaga
Simpan Pinjam Syariah”.

Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda kita


yakni Nabi Muhammad SAW kepada para keluarganya, sahabatnya hingga
kita semua sampai akhir zaman.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Perdagangan Internasional. Penyusun berterima kasih kepada Ibu
Siti Rohmat, S.E., M.H selaku dosen mata kuliah Perdagangan Internasional
yang telah memberikan arahan serta bimbingan, dan juga kepada semua pihak
yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penulisan
makalah ini.

Kami meminta maaf apabila dalam penyusunan makalah ini ada


kesalahan. kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran para pembaca agar makalah ini menjadi baik dan bermanfaat bagi
setiap orang.

Penulis,

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

Kata pengentar......................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................ 1
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian, Tujuan, Dan Fungsi Koperasi Syariah........................... 2
2.2 Peran Koperasi dalm Pembangunan Ekonomi Kerakyatan............... 3
2.3 Asas-Asa Koperasi............................................................................ 5
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 6
3.2 Saran-Saran....................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 7

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) adalah
koperasi yang kegiatan usahanya meliputi simpanan, pinjaman dan pembiayaan
sesuai prinsip syariah, termasuk mengelola zakat, infaq/sedekah, dan wakaf.
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) adalah termasuk
Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) yang beroperasi dengan sistem syariah.1
Koperasi yang dapat dikategorikan sebagai lembaga pembiayaan adalah koperasi
simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam dikategorikan sebagai lembaga
pembiayaan dikarenakan usaha yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam
adalah usaha pembiayaan yang berarti penghimpun dana dari anggotanya yang
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya atau
masyarakat umum.Koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu
kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat.
Kegiatan usaha yang dimaksud yaitu berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau
perkreditan, kegiatan pemasaran atau kegiatan lain.
Koperasi Indonesia sendiri berlandaskan pancasila dan UUD 1945,
Sedangkan asasnya adalah kekeluargaan. Landasan operasionalnya adalah
undang- undang RI Nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian sebagai
pengganti Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 1967.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian, Tujuan, Dan Fungsi Koperasi Syariah?
2. Bagaimana Peran Koperasi dalm Pembangunan Ekonomi Kerakyatan
3. Apa saja Asas-Asa Koperasi

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Pengertian, Tujuan, Dan Fungsi
Koperasi Syariah
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana Peran Koperasi dalm
Pembangunan Ekonomi Kerakyatan
3. Mahasiswa dapat mengetahui Apa saja Asas-asa Koperasi

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, Tujuan, Dan Fungsi Koperasi Syariah
a. Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari cooperation, secara harfiah bermakna
kerjasama.Kerjasama dalam rangka mencapai tujuan bersama untuk kepentingan
dan kemanfataan bersama. Kemudian kata itulah yang dalam bahasa Indonesia
secara umum diistilahkan koperasi. Lazimnya, koperasi dikenal sebagai
perkumpulan orang orang yang secara sukarela mempersatukan diri guna
mencapai kepentingan-kepentingan ekonomi atau menyelenggarakan usaha
bersama dengan cara pembentukan suatu lembaga ekonomi yang diawasi
bersama.15 Di Indonesia, pengertian koperasi menurut ketentuan yang termaktub
dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang tentang Perkoperasian (UU No. 25 Tahun
1992 Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116) adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. bersatu menghimpun kekuatan
mecapai cita-cita kesejahteraan yang adil dan merata.Namun sebenarnya bukan
golongan rakyat miskin saja yang harus berkoperasi, orang-orang kaya pun
seharunya turut mengembangkan koperasi, Undang-undang koperasi tidak hanya
untuk kecil, tetapi kelompok orang kaya, kelompok intelektual, persatuan serjana
sebagai profesi seharusnya berkoperasi.
b. Koperasi Syariah
Koperasi syariah juga memiliki pengertian yang sama yang kegiatan
usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai dengan
pola bagi hasil (syari’ah) atau lebih dikenal dengan koperasi jasa keuangan
syariah. Oleh karena itu, secara garis besar koperasi syariah memiliki aturan yang
sama dengan koperasi umum, namun yang membedakannya adalah produk-
produk yang ada di koperasi umum diganti dan disesuaikan nama dan sistemnya
dengan tuntunan dan ajaran agama Islam. Sebagai contoh produk jual beli dalam
koperasi umum diganti namanya dengan istilah murabbahah, produk simpan
pinjam diganti dengan mudharabah, tidak hanya perubahan nama, sistem
operasional yang digunakan juga berubah, dari sistem konvensional ke sistem
syariah yang sesuai dengan aturan islam.
c. Tujuan dan Fungsi Koperasi Syari’ah
Tujuan Koperasi syari’ah ialah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya dan kesejahteraan masyarakat dan ikut serta dalam membina
perekonomian Indonesia menurut prinsip-prinsip islam. Tujuan koperasi dapat

2
ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992, yang berbunyi: “koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarkat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Berdarkan pasal tersebut, fungsi koperasi pada garis besarnya meliputi 8 hal yaitu:
1) Memajukan kesejahteraan anggota.
2) Memajukan kesejahteraan masyarakat.
3) Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasinonal.
4) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemapuan anggota pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya, guna meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonominya.
5) Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih
amanah, professional (fathonah), konsisten, dan konsekuen (istiqomah) di
dalam menerapkan prinsip- prinsip ekonomi Islam dan prinsip- prinsip
syariah Islam.
6) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
7) Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja.
8) Menumbuhkembangkan usaha- usaha produktif anggota.
Oleh karena itu, koperasi syariah memiliki keterkaitan dengan
masayarakat yang membutuhkan modal dalam mengembangkan jenis usaha yang
ia kelola. Selain itu, koperasi syariah memiliki banyak berbagai peran dalam
ekonomi, pendidikan dan lain-lain suatu negara. Berikut berbagai macam peran
yang dapat diperankan oleh koperasi syariah di Indonesia yaitu (Ratna, 2020):
2.2 Peran Koperasi dalam Pembangunan Ekonomi Kerakyatan
Menurut pasal 3 UU No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian, disebutkan bahwa koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi
rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi yang merupakan tatanan susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan azas kekeluargaan. Peranan koperasi dalam meningkatkan produksi
mewujudkan pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata, keberhasilan
koperasi dalam mencapai tujuannya tergantung dari aktivitas para anggotanya,
apakah mereka mampu melaksanakan kerja sama, memiliki kegairahan kerja dan
mentaati segala ketentuan dan garis kebijakan yang telah ditetapkan Rapat
anggota. Koperasi sebagai gerakan ekonomi partisipan menyatupadukan potensi-
potensi kecil yang terpisah-pisah menjadi kekuatan bersama yang lebih besar,
menciptkan sinergi.Pada tahap perkembangan tertentu, kemampuan koperasi
masih terlalu kecil untuk melaksanakan tugas pemerataan ekonomi yang teramat
besar yang ada di luar dirinya. Disebabkan sebagai lembaga yang terbangun atas
usaha partisipatif dan semangat kerjasama, maka peranan koperasi berkesesuaian

3
dengan tugas-tugas yang menyangkut stabilitas sosial di pihak lain, dalam
kenyataannya usaha-usaha swasta memang telah membuktikan peranannya
dalam mendorong dan menghasilkan ekonomi, mesti dalam periode resesi ia juga
paling besar peranannya dalam menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Bahkan, terkadang membawa stagnasi dan depresi. Swasta dapat pula mengemban
tugas pemerataan dengan memperluas lapangan kerja, melakukan pilihan
teknologi yang tepat guna dan dapat karya, memperluas keterkaitan kegiatan
usaha dan menumbuhkan sinergi, membayar pajak progresif dan dengan
kemampuan pertumbuhannya dapat lebih mampu membiayai proses
demokratisasi.
a. Koperasi syariah berperan dalam keadilan masyarakat. Koperasi syariah tetap
berupaya melakukan keadilan dalam setiap transaksi antar nasabah nya. Koperasi
syariah memiliki pedoman yang sesuai dengan hukum dan aturan Islam. Dalam
prinsip syariah dalam setiap mekanisme berupa margin, angsuran sekian persen
yang harus ditanggung jawabi oleh pihak koperasi. Dalam setiap rutinitas kegiatan
lembaga keuangan syariah yaitu koperasi harus mewujudkan prinsip yang adil.
b. Koperasi syariah memiliki peran dalam kegiatan pendidikan. Dengan hadir
serta munculnya koperasi syariah dapat memberikan sesuatu edukasi terhadap
calon nasabah atau masyarakat. Adapun yang termasuk pendidikan dalam
pengupayaan ilmu seperti berbahayanya jika seorang hamba Allah memakan hak
orang lain. Koperasi syariah mengajarkan kepada para masyarakat untuk tidak
melakukan praktik riba. Praktik yang bersifat rakus dalam setiap keuntungan yang
dikelola oleh koperasi lainnya tidak terdapat dalam ajaran Islam yang diajarkan.
Koperasi syariah dalam setiap mekanisme dan produknya yang berlandaskan pada
al-qur’an dan hadits dapat memberikan manfaat bagi setiap melaksanakannya.
Praktik yang syariah akan berkah dalam kehidupan akhirat. Koperasi syariah
memberikan maslahat kepada nasabah yang ingin melakukan pinjaman atau
transaksi lainnya. Koperasi syariah dapat memberikan pelayanan yang bersifat
sosial pada setiap masyarakat.
c. Koperasi syariah memiliki peran dalam kesejahteraan dan perekonomian suatu
negara. Koperasi syariah mampu memberikan pinjaman yang tidak berbasis bunga
yang tinggi. Koperasi syariah memiliki jenis akad yang dapat menjamin setiap
nasabah ketika ingin bertransaksi. Oleh sebab itu, nasabah akan merasa aman dan
nyaman jika mekanisme tersebut diterapkan selalu. Jika banyak pembiayaan
terhadap nasabah yang dilakukan dengan cara tepat maka koperasi syariah
menjadi lembaga keuangan syariah yang diminati oleh para UMKM. Terdapat
jenis lembaga keuangan syariah yang sudah beredar di penjuru Indonesia. Hanya
saja banyak masyarakat melakukan pinjaman kepada koperasi yang konvensional.
Sementara praktik yang dilakukan dalam lembaga tersebut tidak terdapat dalam
ajaran Islam. Oleh karena itu, koperasi syariah dapat dijadikan pedoman untuk
para pengusaha bisnis kecil atau menengah dalam megembangkan usahanya.

4
Banyak nya usaha atau bisnis masyarakat yang berkembang maka taraf
perekonomian masyarakat juga meningkat dan pemasaukan negara juga
meningkat. Dengan hadirnya koperasi syariah, memberikan masyarakat
khususnya bagi para pelaku bisnis dalam mewujudkan dan mengembangkan
bisnis yang di rintis. Koperasi syariah tidak mengadung atau berbasis praktik riba,
gharar serta maysir. Koperasi syariah dapat menjauhkan kita dari praktik-praktik
yang dilarang oleh Allah. Adapun praktik koperasi syariah yang tidak boleh
dilakukan yaitu mengajukan pinjaman modal terhadap renterinir. Pengajuan
pinjaman modal terhadap rentenir terdapat bunga yang tinggi sehingga terjadinya
praktik riba yang tidak boleh dalam ajaran Islam
2.3 Asas-Asas Koperasi
Baik itu koperasi konvensional, koperasi syariah yang akan dibentuk dan
dijalankan sebagai salah satu organisasi, maka lembaga-lembaga tersebut harus
memiliki status badan hukum yang disahkan oleh Menteri, hal ini dikarnakan asas
yang merupakan dasar bagi koperasi dalam menjalankan sistem serta pola kegitan
usahanya memiliki tanggung jawab atas keberadaannya yang diatur dalam
peraturan yang ada. dibentuk sebagai salah satu bentuk dari lembaga keuangan
mikro mendasari pola syariah diartikan sebagai lembaga keuangan mikro
mendasari masyarakat yang bergerak dan dijalankan berasarkan pola koperasi dan
lembaga swadaya masyarakat (LSM) (Fidiana, 2017). Koperasi Indonesia
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan. Sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia tata kehidupan berasaskan kekeluargaan dan bekerja sama saling
bantu membantu. Bergotong royong dengan koperasi untuk meningkatkan
kesejahteraan bersama koperasi Indonesia hendaknya menyadari bahwa dalam
dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi
keadaan dan tempat lingkungan berasaskan kekeluargaan dan gotong royong
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Bagi koperasi asas gotong royong berarti
terdapatnya keinsyafan dan kesadaran semangat dan tanggung jawab terhadap
akibat dari kerja 6 tanpa memikirkan untuk diri sendiri, akan tetapi selalu untu
kesejahteraan bersama. Masalah solidaritas merupakan unsur penting, karena
koperasi tidak dapat berkembang secara sendiri. Satu sama lain harus saling
membantu dan mengenal terhadap kemajuan yang diperoleh. Asas koperasi
meliputi:
1. Kekeluargaan, mencerminkan adanya kesadaran dari budi, hati nurani manusia
bekerja sama dalam koperasi oleh semua untuk semua.
2. Kegotong-royongan, bahwa pada koperasi terdapat keinsyafan dan semangat
bekerja sama rata bertanggung jawab bersama tanpa memikirkan diri sendiri
melainkan selalu untuk kesejahteraan bersama.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
koperasi syariah mempunyai peran yang dapat dijadikan suatu solusi dari
roda perekonomian masyarakat. Koperasi syariah tersebut memberikan dorongan
yang positif kepada pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sehingga koperasi syariah memiliki pengaruh positif terhadap perekonomian
Indonesia. Regulasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah semakin memperkuat
peran koperasi di tengah-tengah masyarkat, tidak terkecuali koperasi syariah.
Koperasi syariah bisa menjadi lembaga keuangan yang paling mudah dijangkau
oleh masyarakat dimana operasionalnya juga menyerupai dengan bank syariah.
Disamping itu, selain menjadi penyedia modal bagi pelaku masyarat, koperasi
syariah juga menjadi sarana edukasi untuk menyampaikan kepada masyarkarakat
tentang bahaya riba, gharar, dan unsur lainnya yang dilarang dalam Islam.

3.2 Saran-Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu
penulis berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca agar penulis dapat
menyusun makalah agar lebih baik dan sempurna lagi.

6
Daftar Pustaka

jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/medsyar/article/view/1718

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/al-mustashfa/article/view/3380

https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/view/2878

repository.radenintan.ac.id/id/eprint/21369

http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jie

Anda mungkin juga menyukai