Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mandiri sebagai Ujian
Akhir Semester pada mata kuliah Ekonomi Koperasi
Dosen Pembimbing:
Drs. M. Yunus, M.Si
Disusun oleh:
Reza Pahlevi (200102110094)
Kelas: D
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak
lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. M. Yunus, M.Si selaku
dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Koperasi yang senantiasa membimbing
penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah yang berjudul “Analisis
Kelayakan Pembiayaan Dalam Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah
(Kspps) Pada Bmt Fajar Cabang Metro” ini disusun untuk memenuhi tugas
individu pada mata kuliah Ekonomi Koperasi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ....................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah (KPPS)
BMT Fajar Cabang Metro menjalankan koperasi sesuai dengan prinsip
syariah?
2. Bagaimana pembiayaan dalam Koperasi Simpan Pinjam Dan
Pembiayaan Syariah (KPPS) BMT Fajar Cabang Metro?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah
(KPPS) BMT Fajar Cabang Metro.
2. Untuk mengetahui pembiayaan dalam Koperasi Simpan Pinjam Dan
Pembiayaan Syariah (KPPS) BMT Fajar Cabang Metro.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Koperasi
Secara umum koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang
bergerak dalam bidnag perekonomian, yang beranggotakan dengan kategori
ekonomi lemah yang berkembang bersama secara sukarela. Koperasi
bertujuan untuk mensejahterakan anggota yang dalam kesulitan ekonomi atas
dasar landasan hukum negara Indonesia.
Dalam perwujudan peningkatan perekonomian Indonesia berdasar atas
asas kekeluargaan, maka koperasi perlu menyelaraskan dengan keadaan
sekitar, tidak mementingkan untung dan rugi bagi dirinya sendiri, melainkan
bekerja demi kesejahteraan bersama dengan perlakuan yang sama.
Sebagian ulama menyebut koperasi dengan syirkah ta’awuniyah
(persekutuan tolong menolong) yaitu suatu perjanjian kerjasama dua orang
atau lebih, dengan satu pihak menyediakan modal usaha sedangkan pihak lain
melakukan usaha atas dasar perjanjian keuntungan. Menurut Mahmud
Syaltut, syirkah ta’awuniyah merupakan syirkah terdahulu yang diciptakan
oleh ahli ekonomi yaitu bahwa koperasi memberi manfaat atau keuntungan
bagi para anggotanya, memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat,
serta memberikan bantuan keuangan atau sebagainya.
3
B. Tujuan dan Fungsi Koperasi
Koperasi Indonesia memiliki maksud dan tujuan yaitu untuk
mencapai perbaikan hidup dengan usaha bersama berdasarkan
kekeluargaan dan kegotong-royongan. Tujuan utama koperasi yaitu agar
Indonesia jauh lebih makmur mewujudkan masyarakat sosial berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Pada pasal 4 UU RI No. 25/1992 diuraikan
fungsi dan peran koperasi, yaitu sebagai berikut:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
antar anggota untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
budaya.
2. Berperan aktif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar ketahanan
perekonomian nasional.
4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
karena merupakan usaha bersama atas dasar kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
4
demokratis, otonom partisipatif, dan berwatak sosial yang operasionalnya
menggunakan prinsip-prinsip yang mengusung etika moral dengan
memperhatikan halal atau haramnya sebuah usaha yang dijalankan
sebagaimana diajarkan dalam agama Islam.
Pada hakikatnya tujuan didirikannya koperasi syariah adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Untuk mencapai tujuan tersebut,
koperasi syariah dapat menjalankan berbagai usaha komersial, termasuk yang
berhubungan langsung dengan penyediaan barang-barang manufaktur/produk
konsumen, dan usaha lain yang menghimpun dan menyalurkan dana dalam
bentuk jasa keuangan. Penghimpunan dana dalam bentuk simpanan adalah
dana yang dipercayakan kepada koperasi oleh anggota, calon anggota,
koperasi lain dan/atau anggotanya dalam bentuk simpanan/tabungan dan
simpanan tetap. Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah hanya dapat
dilakukan oleh KSPPS dan Koperasi USPPS. KSPPS dapat bersifat primer
atau sekunder. KSPPS primer adalah koperasi perseorangan yang
beranggotakan orang perorang, sedangkan KSPPS sekunder adalah koperasi
yang beranggotakan dan beranggotakan KSPPS. Koperasi simpan pinjam dan
pembayaran syariah harus memiliki visi, misi dan tujuan untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan ekonomi anggota sehingga dapat menjadi kuat,
sehat, mandiri dan tangguh.
5
haruslah mengacu pada Pernyataan Kesesuaian Syariah dari DSN MUI atau
juga Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).
6
Adanya peningkatan pendapatan pada masyarakat sekaligus pajak
negara.
Sebagai alat pengendali moneter yang berimbas pada stabilnya nilai
uang.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.5 Peran KPPS BMT Fajar Cabang Metro dalam menjalankan sesuai
prinsip syariah
Analisis pembiayaan yang disesuaikan dengan prinsip syariah telah
ditetapkan dalam pedoman-pedoman yang harus diperhatikan pada lembaga
keuangan koperasi KPPS BMT Fajar cabang Metro yakni mengacu pada 5
prinsip syariah, diantaranya yaitu:
a. Karakter nasabah
Dalam hal ini dimaksudkan pada karakter nasabah untuk
mengetahui sejauh mana nasabah dalam mempertanggung
jawabkan usahanya sesuai dengan perjanjian anatar nasabah
dengan koperasi. Sebelum ditetapkan dalam pembiayaan, tentu
koperasi harus mempertimbangkan karakter calon nasabah dengan
memperoleh gambaran seperti sifat atau watak nasabah, riwayat
hidup, reputasi nasabah, informasi nasbah, asosiasi usaha nasabah,
hingga kebiasaan calon nasabah apakah masuk dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
b. Kemampuan nasabah
8
Kemampuan dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba
sehingga mengembalikan pembiayaan dari laba yang dihasilkan.
Penilaian ini bermaksud mengukur seberapa besar utang-utang
nasabah dan kemampuan membayar utang atau kewajiban tersebut
dengan tepat waktu.
c. Modal yang diperlukan
Besarnya modal yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha
nasabah. Semakin besar modal yang diperlukan, tentu semakin
tinggi tingkat kesungguhan calon nasabah menjalankan usahanya.
Karena modal dalam lembaga keuangan koperasi yang berprinsip
syariah sangat mempengaruhi adanya keterlbatan modal nasabah
yang akan serius dlam menjalankan usahanya.
d. Jaminan yang telah dimiliki
Penilaian dari jaminan ini meiputi jenis usaha, lokasi, bukti
kepemilikan, dan status dalam hukumnya serta juga bisa
menggunakan jaminan pribadi dari calon nasabah. Jaminan ini
ditujukan untuk pemenuhan kewajiban nasabah sebagai ntisipasi
apabila nasabah mengalami masalah yang tidak diduga.
e. Keadaan usaha yang mempengaruhi perekonomian
Kondisi ekonomi ini mempengaruhi keadaan atau aktivitas usaha
dengan lingkungan usahanya. Seperti halnya menilai nasabah
melalui keadaan lingkungan sekitar, situasi pemerintahan atau
politik sekitar, atau keadaan lain yang mempengaruhi pemasaran.
9
b. Jumlah pembiayaan sesuai kebutuhan,
c. Struktur pembiayaan dalam manajemen risiko,
d. Progress keuntungan usaha.
Analisis kelayakan dalam pembiayaan ini mengacu pada pengajuan
proposal pembiayaan yang diajukan nasabah. Dalam artian apakah usaha
nasabah tersebut layak dan diyakinii dapat menjadi sumber pengembalian dari
pembiayaan yang telah diberikan. Analisis kelayakan dalam pembiayaan pada
KPPS BMT Fajar cabang Metro ini berdasar atas prinsip syariah yang
bertujuan untuk 1) Menilai kelayakan usaha nasabah, 2) Menekan risiko
akibat tidak terbayarkan pembiayaan, 3) Menghitung kebutuhan pembiayaan
secara layak. Selain itu, melihat dari tujuan tersebut fokus fungsi dalam
koperasi ini yakni KPPS BMT Fajar cabang Metro ini meliputi 2 fungsi
yakni:
a. Profitability,
Pembiayaan yang diberikan diyakini mampu dan mampu mengembalikan
pembiayaan yang telah diterimanya dengan perolehan laba usaha yang
diharapkan yakni berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil
pengelolaan usaha bersama nasabah.
b. Safety,
Meliputi keamanan yang harus ditanggung atas barang-barang atau
kebutuhan usaha, sehingga dapat menjamin tujun dari profitability.
10
BAB IV
KESIMPULAN
Koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah (KPPS) BMT Fajar
cabang Metro berfokus pada dua misi yakni pembiayaan dan sosial. Dimana misi
tersebut bertujuan pada kesejahteraan masyarakat yang menjalankan usaha nya
dengan keterbatasan modal. Dalam hal ini pembiayaan yang diterapkan dalam
BMT Fajar yaitu dengan membantu masyarakat dengan meminjamkan
pendanaan/pembiayaan dengan analisis atau penyeleksian secara syariah kepada
calon nasabah. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat yang memiliki kekurangan
menjalankan usaha dapat meneruskan dan mengembangkan usaha nya dengan
harapan mendapatkan keuntungan.
Analisis kelayakan dalam pembiayaan pada KPPS BMT Fajar cabang
Metro ini berdasar atas prinsip syariah yang bertujuan untuk 1) Menilai kelayakan
usaha nasabah, 2) Menekan risiko akibat tidak terbayarkan pembiayaan, 3)
Menghitung kebutuhan pembiayaan secara layak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2009.
Ahmad Hasan Ridwan, manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, Bandung: CV
Pustaka Ilmu, 2019.
https://lifepal.co.id/media/pembiayaan-syariah/
https://ppklkemenkop.id/index.php?rute=post&term=detail&pos=100#:~:text=2.,i
nfaq%2Fsedekah%2C%20dan%20wakaf
https://rangkulteman.id/berita/koperasi-simpan-pinjam-syariah
https://www.abajatim.com/2019/02/01/koperasi-syariah-pengertian-fungsi-tujuan-
prinsip-dan-landasannya/
12