OLEH :
KELOMPOK 4
• ANDI ST. HARTINA MAHARANI M. B1B121005
• ANNISA ANJANI B1B121007
• ICI ZULKAIDAH B1B121030
• KADEK JANESCA DINIANTI B1B121033
• LA ODE ABDUL KADIR B1B121036
• NASYATUL AISYAH B1B121049
• FERLY IRAWAN B1B121124
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang
KOPERASI SIMPAN PINJAM.Selain sebagai tugas, makalah yang kami buat ini
bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang lembaga keuangan
lainnya lebih khususnya koperasi simpan pinjam.
Dengan demikian tidak akan tertinggal informasi mengenai lembaga
keuangan lainnya ini. Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan agar kedepannya kami mampu menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca pada
umumnya.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai
etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri
sendiri (self help), percaya pada diri sendiri (self reliance), dan kebersamaan
(cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu
kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan
sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai
secara luas. Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat
hingga kegiatan pemasaran ke Bulog dan pasaran umum. Selain itu, koperasi
juga telah mulai aktif dalam bidang usaha peternakan, perikanan, jasa
1
ekonomi rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur.
Berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini, sudah banyak jumlah koperasi
jumlah koperasi mencapai 141.326 unit meningkat sebesar 4,71% dari tahun
2
● Apa saja jenis-jenis simpan pinjam pada koperasi simpan pinjam?
● Apa saja contoh-contoh koperasi simpan pinjam?
1.3 Tujuan permasalan
Setelah melihat rumusan masalah dari makalah ini, diharapkan pembaca mampu
untuk ;
● Menjelaskan pengertian koperasi
● Menjelaskan jenis-jenis koperasi dan prinsip- prinsip koperasi
● Menjelaskan koperasi simpan pinjam
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama
dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia
adalah Bun Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak
koperasi Indonesia. Definisi koperasi menurut “Bapak Koperasi Indonesia”
Moh. Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong-menolong.
4
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 dan yang berlaku
saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut :
5
ekonomi bersama tidak akan tercapai. Modal dalam koperasi pada
dasarnya digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat sekitarnya,
dengan mengutamakan pelayanan bagi anggota. Dari pelayanan itu,
diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai lebih dari selisih antara
biaya pelayanan dan pendapatan.
5. Kemandirian. Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi
harus mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan usaha dan
organisasi. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan
yang bertanggungjawab, otonomi, swadaya, dan keberanian
mempertanggungjawabkan segala tindakan/perbuatan sendiri dalam
pengelolaan usaha dan organisasi. Agar koperasi dapat mandiri, peran
serta anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa sangat menentukan. Bila
setiap anggota konsekuen dengan keanggotaannya dalam arti melakukan
segala aktivitas ekonominya melalui koperasi dan koperasi mampu
menyediakannya, maka prinsip kemandirian ini akan tercapai.
6. Pendidikan perkoperasian. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
Koperasi (SDMK) adalah sangat vital dalam memajukan koperasinya.
Hanya dengan kualitas SDMK yang baiklah, maka cita-cita atau tujuan
koperasi dapat diwujudkan. Nampaknya UU No. 25/1992 mengantisipasi
dampak dari globalisasi ekonomi di mana SDMK menjadi penentu utama
berhasil tidaknya koperasi melaksanakan fungsi dan tugasnya.
7. Kerja sama antar koperasi. Kerja sama antarkoperasi dapat dilakukan di
tingkat lokal, nasional, dan internasional. Prinsip ini sebenarnya lebih
bersifat "strategi" dalam bisnis. Dalam teori bisnis ada dikenal "Synergy
Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah kerja sama antar dua
organisasi atau perusahaan.
6
2.3 Pendirian Koperasi
a. Persyaratan Pendirian Koperasi
1. Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20 (dua puluh) orang, yang
mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama; dan
2. Koperasi Sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 ( tiga ) badan hukum
koperasi.
1. Hasil berita acara rapat pendirian dan surat kuasa koperasi primer dan
surat kuasa koperasi primer dan/atau koperasi sekunder untuk pendirian
koperasi sekunder
2. Keputusan pengesahan badan hukum koperasi primer dan/atau sekunder
calon anggota koperasi sekunder
3. Koperasi primer dan / atau sekunder calon anggota melampirkan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) aktif.
7
Untuk Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi yang memiliki Unit Usaha Simpan
Pinjam diajukan dengan tambahan persyaratan khusus yang meliputi :
a) Rapat dipimpin oleh seorang atau beberapa dari pendiri atau kuasa
pendiri yang dijalankan oleh pejabat yang membidangi Koperasi
sesuai tingkatnya.
b) Materi pokok bahasan antara lain : Nama Koperasi, Keanggotaan,
Usaha yang Dijalankan, Permodalan, Pengurus / Pengawas yang
8
Pertama Pengelolaan Usaha, Penyusunan Anggaran Dasar / Anggaran
Rumah Tangga.
3. Menghadap Notaris Pembuat Akta Koperasi
Membuat alat bukti tertulis dan otentik sebagai bukti telah dilakukan suatu
perbuatan hukum tertentu dalam proses pendirian dan akta-akta lain yang
terkait dengan Koperasi.
9
7. Penyerahan AKta Pendirian Koperasi (Badah Hukum Koperasi) oleh
Pejabat Koperasi sudah resmi berdiri dan siap beroperasi membangun
negeri.
10
7. Permohonan pengesahan Akta Pendirian Koperasi harus diajukan dalam
jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal
akta pendirian telah ditandatangani dengan cara mengisi format
pengesahan akta pendirian koperasi.
8. Apabila permohonan pengesahan Akta Pendirian Koperasi melebihi
jangka waktu 60 (enam puluh) hari maka permohonan tidak dapat diajukan
kepada Menteri dan Notaris mengajukan kembali permohonan pengesahan
Akta Pendirian Koperasi.
2. Pinjam
11
Koperasi Simpan Pinjam adalah didirikan bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah
dan dengan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam juga berusaha untuk
mencegah para anggotanya agar tidak terlibat dalam jeratan kaum lintah darat
pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang, dengan jalan menggiatkan
tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang dengan bunga yang
serendah-rendahnya, Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para
anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para
anggotanya.
12
1. Swadaya
Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa tabungan
hanya diperoleh dari anggotanya.
2. Setia Kawan
Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip bahwa pinjaman
hanya diberikan kepada anggota.
3. Pendidikan dan Penyadaran
Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah memiliki prinsip
membangun watak adalah yang utama, jadi hanya yang berwatak baik
yang dapa diberi pinjaman.
Dana adalah uang tunai dan/atau aktiva lainnya yang segera dapat
diuangkan dan yang tersedia atau disisihkan untuk maksud tertentu. Semakin
besar dapat menghimpun dana dana dari masyarakat, akan semakin besar
kemungkinan dapat memberikan kredit dan berarti semakin besar lembaga
memperoleh pendapatan, sebaliknya semakin kecil dana yang dihimpun
semakin kecil pula kredit yang diberikan, maka semakin kecil pula
pendapatan.
13
produktif dalam bentuk pembiayaan. Tujuan masyarakat menyimpan uangnya
biasanya adalah untuk keamanan uangnya. Kemudian untuk melakukan
investasi dengan harapan memperoleh keuntungan dari hasil simpanannya,
selain itu juga untuk mempermudah transaksi pembayaran.
● Modal Sendiri
Modal sendiri dapat berasal dari:
1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah jumlah uang yang di wajibkan kepada anggota
untuk diserahkan pada koperasi pada waktu seseorang masuk menjadi
anggota koperasi tersebut dan besarnya sama untuk semua anggota.
Simpanan pokok ini tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota. Simpanan pokok ini ikut
menanggung kerugian.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada
anggota untuk membayarnya kepada koperasi pada waktu-waktu
tertentu, misalnya ditarik pada waktu penjualan barang-barang atau
ditarik pada waktu anggota menerima kredit dari koperasi dan
sebagainya. Simpanan wajib ini ikut menanggung kerugian.
3. Dana Cadangan
Dana cadangan diperoleh dan dikumpulkan dari penyisihan sebagian
sisa hasil usaha (SHU) tiap tahun, dengan maksud jika sewaktu-waktu
diperlukan untuk menutup kerugian dan keperluan memupuk
permodalan. Pemupukan dana cadangan koperasi dilakukan secara
terus-menerus berdasar prosentase tertentu dari SHU, sehingga
bertambah setiap tahun tanpa batas. Jika koperasi menerima fasilitas
pemerintah, ditentukan bahwa prosentasi penyisihan dana cadangan
14
semakin besar. Dana cadangan sering lebih besar jumlahnya dibanding
simpanan anggota.
4. Hibah
Hibah adalah pemberian yang diterima koperasi dari pihak lain, berupa
uang atau barang. Hibah muncul sebagai komponen modal sendiri
disebabkan karena pengalaman banyak koperasi menerima hibah,
terutama dari pemerintah. Maksud ketentuan hibah dalam UU adalah
agar koperasi dapat memeliharanya dengan baik dan dicatat dalam
neraca pos modal sendiri. Koperasi yang menerima hibah harta tetap
seperti peralatan atau mesin diwajibkan melakukan penyusutan,
sehingga pada saatnya koperasi dapat membeli yang baru.
● Modal Pinjaman
Modal pinjaman dapat berasal dari:
1. Anggota;
2. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;
3. Bank dan lembaga;
4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
5. Sumber lain yang sah.
15
1. Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui
kegiatan usaha simpan pinjamdari dan untuk :
2. Anggota Koperasi yang bersangkutan;
3. Koperasi lain atau anggotanya.
4. Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu
atau satu-satunya kegiatan usaha Koperasi.
5. Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh Koperasi diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Dilihat dari segi permodalan, UU No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian,memberikan peluang yang cukup luas bagi koperasi untuk
mengembangkan usahanya. UU No. 25 tahun 1992 ini selain secara
ekspresif membagi permodalan koperasi dalam modal sendiri dan modal
pinjaman, juga memberikan kesempatan pada koperasi untuk menerbitksn
obligasi. Tentang kemungkinan penghimpunan modal koperasi melalui
penerbitan obligasi, tampaknya masih sulit untuk bisa dilaksanakan oleh
koperasi melihat kondisi koperasi dewasa saat ini. Banyak persyaratan-
persyaratan yang pada dewasa ini masih sulit untuk bisa dipenuhi oleh
koperasi. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya adalah :
1. Bagi Emitan, harus mempunyai modal telah disetor penuh, sekurang-
kurangnya Rp 200 juta.
2. Dalam 2 tahun buku terakhir secara berturut-turut memperoleh laba.
3. Laporan keuangan telah diperiksa oleh akuntan publik/Negara untuk 2
tahun terakhir secara berturut-turut dengan pernyataan pendapat wajar
tanpa syarat untuk tahun terakhir.
4. Memiliki rekomendasi dari Bank Indonesia mengenai jumlah obligasi
yang dapat diterbitkan, jika perusahaan tersebut berupa Bank.
5. Permodal, yaitu perorangan dan/atau lembaga yang akan menanamkan
modalnya.
6. Perlu diterbitkan suatu prospektus yang memuat keterangan lengkap
dan jujur mengenai keadaan perusahaan dan bagaimana prospeknya.
16
7. Underwriter, atau pinjamin Emisi efek, lembaga perantara emisi yang
menjamin penjualan efek (obligasi)
8. Wali amanat, lembaga yang ditunjuk Emitmen yang diberikan
kepercayaan untuk mewakili kepentingan para pemegang obligasi.
9. Penanggung, lembaga yang menanggunng perlunasan kembali
pinjaman pokok obligasi dan pembayaran bunganya apabila Emitmen
cendera janji.
● Masalah Permodalan Koperasi di Indonesia
Kekurangan dana/modal dalam koperasi merupakan masalah yang sangat
umum di perkoperasian di Indonesia. Hal itu disebabkan oleh beberapa
hal, diantaranya :
1. Kelemahan dalam pembentukkan modal sendiri
2. Kelemahan dalam menarik sumber modal dari luar organisasi
3. Karena kurangnya inisiatif dan upaya sendiri dalam meningkatkan
permodalan
2.5.4 Jenis-Jenis Simpan Pinjam
1. Jenis-Jenis Simpanan
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya
dan sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak
dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
b. Simapanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak
harus sama, wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam
waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil
selama yang bersangkutan menjadi anggota.
c. Tabungan Koperasi
Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang
penyetornya dilakukan brangsur-angsur atau kuasanya dengan
17
menggunakan buku tabungan koperasi, setiap saat pada hari kerja
koperasi.
2. Jenis-Jenis Pinjaman
a. Berdasarkan Jangka Waktunya
▪ Pinjaman jangka pedek, yaitu pinjaman yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari 1 tahun. Misalnya pinjaman untuk
membiayai kelancaran koperasi usaha termasuk pinjaman modal
kerja.
▪ Pinjaman jangka menengah, yaitu pinjaman yang jangka waktu
pengembaliannya 1 sampai 3 tahun. Biasanya pinjaman ini untuk
menambah modal kerja misalnya untuk membiayai pengadaan bahan
baku. Pinjaman jangka menengah dapat pula dalam bentuk pinjaman
investasi.
▪ Pinjaman jangka panjang, yaitu pnjaman yang jangka waktu
pengembaliannya atau jatuh temponya melebihi 3 tahun. Misalnya
pinjaman investasi yaitu pinjaman untuk pengadaan sarana/alat
produksi.
b. Berdasarkan Sektor Usaha yang Dibiayai
▪ Perdagangan
▪ Industry
▪ Pertanian
▪ Peternakan
▪ Jasa
c. Berdasarkan Tujuan
▪ Pinjaman konsumtif, yaitu pinjaman untuk memenuhi kebutuhan
yang bersifat konsumtif, misalnya membeli peralatan rumah tangga
dan berbagai macam barang konsumsi lainnya.
▪ Pinjaman produktif, yaitu pinjaman untuk membiayai kebutuhan
modal kerja sehingga dapat memperlancar kegiatan produksi,
misalnya pembelian bahan baku, pembayaran upah, biaya
pengepakan, biaya pemasaran dan distribusi.
18
d. Berdasarkan Penggunaannya
▪ Pinjaman modal kerja, yaitu pinjaman untuk menambah modal kerja
anggota, misalnya untuk pengadaan bahan baku atau barang yang
akan diperdagangkan.
▪ Pinjaman investasi, yaitu pinjaman untuk pengadaan sarana/alat
produksi.
▪ Pinjaman perdagangan, yaitu pinjaman untuk keperluan perdagangan
pada umumnya yang berarti peningkatan utility of place dari suatu
barang. Barang-barang yang diperdagangkan ada juga yang
dipergunakan bagi indstri, misalnya untuk pabrik minyak kelapa,
kemudian terjadi proses pengolahan (produksi) kelapa menjadi
kopra. Kopra ini kemudian diperdagangkan untuk keperluan pabrik-
pabrik minyak dan setelah proses produksi dalam industry minyak
tersebut, diperdagangkan kembali oleh para distributor dan pedagang
konsumen.
Kredit perdagangan dibagi dua, yaitu:
● Kredit perdagangan dalam negri, dan
Bekspor impor
2.5.5 Contoh-Contoh Koperasi Simpan Pinjam
1) Koperasi Simpan Pinjam Unit Desa (KUD)
Koperasi unit desa merupakan koperasi di wilayah pedesaan yang bergerak
dalam penyedian kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan pertanian.
Koperasi unit desa dapat juga dikatakan sebagai wadah organisasi ekonomi yang
berwatak sosial dan merupakan wadah bagi pengembangan berbagai
kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan
untuk masyarakat itu sendiri.
Koperasi unit desa dapat juga disebut sebagai koperasi serba usaha karena
berusaha memenuhi berbagai bidang seperti simpan pinjam, konsumsi, produksi,
pemasaran dan jasa. Koperasi unit desa diharapkan dapat menjadi tiang
perekonomian serta mampu berperan aktif untuk memperluas perekonomian skala
kecil dan usaha keluarga di desa, dengan cara membantu menyalurkan
19
sarana produksi dan memasarkan hasil pertanian. Selain itu, koperasi unit desa juga
diharapkan dapat memberikan bimbingan teknis kepada petani yang masih
menggunakan teknologi tradisional yaitu dengan mengadakan penyuluhan dan kursus
bagi petani.
Bimbingan dan penyuluhan bagi para petani sangat dibutuhkan karena untuk
meningkatkan produksi hasil pertanian. Dengan adanya hal tersebut diharapkan
tujuan akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan bagi petani yang ada di wilayah
pedesaan.
2) Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha atau KSU adalah sebuah entitas bisnis yang
dimiliki dan dioperasikan oleh anggota-anggotanya sendiri. Setiap anggota
punya suara yang setara dalam pengambilan keputusan dan berbagi
tanggung jawab serta manfaat yang sama.
20
adanya partisipasi aktif dari anggota dalam pengelolaan dan
pengembangan usaha koperasi. Keputusan diambil secara musyawarah
untuk mufakat, sehingga semua anggota memiliki kesempatan untuk
menyampaikan pendapat dan mempengaruhi keputusan yang diambil.
3) Koperasi Pasar
Secara umum, "koperasi pasar" merujuk pada koperasi yang
beroperasi di sektor pasar atau perdagangan. Ini mungkin mencakup
kelompok pedagang atau pelaku usaha yang bergabung bersama untuk
meningkatkan kekuatan tawar mereka dalam kegiatan perdagangan,
pembelian bersama barang dagangan, penyimpanan dan distribusi
bersama, serta pemasaran kolektif. Koperasi pasar bertujuan untuk
memberikan manfaat ekonomi kepada anggotanya, seperti harga yang
lebih baik melalui skala ekonomi yang diperoleh dari penggabungan
sumber daya.
21
Koperasi pasar seringkali memiliki keterlibatan aktif dalam komunitas
lokalnya dan mungkin berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan
sosial di wilayah tersebut.
4) Koperasi Kredit
Sebagai penyedia pinjaman bagi anggotanya, koperasi kredit adalah
lembaga yang menerapkan sistem pengumpulan uang secara rutin. Melalui
metode tersebut, modal sumber dana kredit didapatkan dan akan diberikan
untuk meningkatkan usaha debiturnya. Koperasi kredit disebut juga sebagai
koperasi simpan pinjam. Secara teknis, peminjam dan pengumpul dana
kredit adalah anggotanya sendiri. Dengan kata lain, sumber dana atau
modal dari koperasi kredit adalah simpanan dari para anggotanya sendiri.
22
bersifat memaksa juga membuat proses simpan pinjam lebih mudah
dilakukan.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koperasi merupakan salah satu bidang usaha yang cocok dengan
kepribadian bangsa Indonesia yaitu gotong royong. Ada beragam jenis dan
tingkatan koperasi di Indonesia, salah satunya adalah koperasi simpan pinjam.
Koperasi simpan pinjam memberikan berjuta manfaat bagi anggotanya,
khususnya terkait dengan permodalan, baik untuk kebutuhan rumah tangga
maupun untuk berwirausaha. Di Indonesia pembentukan usaha koperasi telah
diatur dalam undang undang dan peraturan pemerintah lainnya. Untuk
mendirikan usaha koperasi simpan pinjam ada beberapa hal yang harus di
pahami.
3.2 Saran
Koperasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak pelatihan
yang diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat membuat
kinerja dan pelayanan yang diberikan lebih baik dengan demikian akan
semakin banyak msyarakat yang tertarik untuk berkopersai, tentunya hal ini
diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah khusunya instansi yang
terkait. Kepada anggota koperasi untuk lebih aktif berpartisipasi dalam
24
koperasi sebagai usaha yang dikerjakan secara barsama-sama dan untuk
kepentingan bersama pula.
25
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.scribd.com/document/328251088/Kelompok-6 Koperasi-
Simpan-Pinjam
2. https://repository.unika.ac.id/17653/5/08.90.0011%20Ardiana%20
Susanti%20BAB%204.pdf
3. https://www.scribd.com/doc/292405690/Makalah-Koperasi-
Simpan-Pinjam
4. https://www.academia.edu/9003506/Makalah_Koperasi_Simpan_
Pinjam
5. https://repository.uir.ac.id/3549/2/BAB%20I.pdf
6. https://www.ocbc.id/id/article/2022/11/15/koperasi-kredit-adalah
26