Anda di halaman 1dari 19

EKONOMI ORANGE, KOPERASI DAN UMKM

MODAL DASAR DAN ACTOR PENGGERAK PERKEMBANGAN KOPERASI


BERBASIS ORANGE EKONOMI

OLEH:

1. Putu Nandini Mahati Pande (1907511036)

2. Ni Luh Putu Setia Rahini (1907511039)

3. I Made Bagus Krisna (1907511254)

PROGRAM STUDI SARJANA EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul “Modal
Dasar dan Actor Penggerak Perkembangan Koperasi Berbasis Orange Ekonomi” tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memenuhi tugas bapak
dosen Drs. I Nengah Kartika, M.Si pada mata kuliah Ekonomi Orange, Koperasi dan
UMKM. Selain itu, paper ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Modal
Dasar dan Actor Penggerak Perkembangan Koperasi Berbasis Orange Ekonomi bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dosen yang telah memberikan
tugas ini sehingga kami dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini.
Kami menyadari, paper ini kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan dari paper
ini.

Denpasar, 1 Oktober 2020

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... 1

KATA PENGANTAR..................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 5

1.3 Tujuan................................................................................................ 5

1.4 Manfaat.............................................................................................. 5

BAB II ISI

2.1 Jenis-Jenis Koperasi .......................................................................... 6

2.2 Cara Pendirian Koperasi.................................................................... 9

2.3 Struktur Intern dan Esktern Organisasi Koperasi.............................. 11

2.4 Triple Co dan Hambatan Pengembangan Koperasi........................... 13

2.5 Pengawasan Koperasi........................................................................ 16

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan............................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi merupakan suatu badan usaha berbentuk badan hukum yang


anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum koperasi dimana
kegiatannya didasarkan atas prinsip ekonomi kerakyatan berdasarkan atas asas
kekeluargaan untuk mencapai tujuan kemakmuran anggota.

Koperasi merupakan bentuk usaha dengan visi, misi dan tujuan-tujuan yang
ideal, sehingga sangat mulia jika koperasi ini dapat berkembang pesat sebagaimana
juga dengan usaha- usaha swasta atau Badan Usaha Milik Negara.

Koperasi adalah organisasi yang merupakan suatu wadah yang dapat membantu
masyarakat terutamamasyarakat kecil dan menengah.Koperasi memegang peranan
penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat seperti harga bahan pokok yang
tergolong murah dan juga ada koperasi yang menawarkan peminjaman dan
penyimpanan uang untukanggota maupun masyarakat.

Koperasi berasal dari bahasa inggris Co-Operation yang berarti usaha bersama.
Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama
sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi. Namun begitu yang dimaksud koperasi
disini adalah suatu bentuk peraturan dan tujuan tertentu pula, perusahaan yang
didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Sebagai organisasi ekonomi yang bertujuan memperjuangkan kepentingan


ekonomi anggotanya dan masyarakat pada umumnya, kehadiran koperasi sangat
dibutuhkan oleh masyarakat ekonomi lemah. Tapi dalam kenyataannyadi lapangan,
justru masyarakat golongan ekonomi lemah masih banyak yang belum memahami
arti pentingnya koperasi bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka. Mereka
masih memandang koperasi sebagai suatu organisasi ekonomi yang manfaatnya
hanya menguntungkan bagi golongan masyarakat tertentu saja, bahkan tidak jarang
dari mereka yang menolak kehadiran koperasi sebagai lembaga ekonomi alternatif
yang dapat meningkatkan harkat dan martabat kehidupan mereka.

4
Tentunya di dalam koperasi terdapat banyak jenis koperasi dan bagaimana cara
mendirikannya. Maka hal tersebut akan dibahas lebih mendalam pada paper ini.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat diambil berdasarkan latar belakang tesebut
antara lain:
1.2.1 Apa saja jenis-jenis dari koperasi ?
1.2.2 Bagaimana cara pendirian koperasi ?
1.2.3 Bagaimana bentuk struktur intern dan esktern organisasi koperasi ?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan triple co dan hambatan pengembangan koperasi ?
1.2.5 Bagaimana bentuk pengawasan koperasi ?
1.3 Tujuan Mempelajari
Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu antara lain:
1.3.1 Mengetahui apa saja jenis-jenis dari koperasi
1.3.2 Mengetahui bagaimana cara pendirian koperasi
1.3.3 Mengetahui bagaimana bentuk struktur intern dan esktern organisasi koperasi
1.3.4 Mengetahui apa yang dimaksud dengan triple co dan hambatan
pengembangan koperasi
1.3.5 Mengetahui bagaimana bentuk pengawasan koperasi

1.4 Manfaat Mempelajari

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah dapat memberikan informasi mengenai apa
saja jenis dari koprasi, bagaimana sistem pendiriannya, struktur organisasi koprasi,
hambatan pengembangan koprasi, serta mengetahui bagaimana bentuk pengawasan
dalam koprasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-Jenis Koperasi
1. Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya-anggotanya adalah
para produsen. Anggota koperasi ini adalah pemilik (owner) dan pengguna
pelayanan (user), dimana dalam kedudukannya sebagai produsen, anggota
koperasi produsen mengolah bahan baku/input menjadi barang jadi/output,
sehingga menghasilkan barang yang dapat diperjualbelikan, memperoleh
sejumlah keuntungan dengan transaksi dan memanfaatkan kesempatan pasar
yang dapat diperjualbelikan, memperoleh sejumlah keuntungan dengan transaksi
dan memanfaatkan kesempatan pasar yang ada. Koperasi produsen berperan
dalam pengadaan bahan baku, input, atau sarana produksi yang menunjang
ekonomi anggota sehingga anggota merasakan manfaat keberadaan koperasi
karena mampu meningkatkan produktivitas usaha anggota dan pendapatannya.
Koperasi ini menjalankan beberapa fungsi, di antarannya :
a. Pembelian ataupun pengadaan input yang diperlukan anggota
b. Pemasaran hasil produksi (output) yang dihasilkan dari usaha anggota
c. Proses produksi bersama atau pemanfaatan sarana produksi secara bersama
d. Menanggung resiko bersama atau menyediakan kantor pemasaran bersama

2. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan bagi
anggota dalam rangka penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota.
Koperasi konsumen berperan dalam mempertinggi daya beli sehingga
pendapatan riil anggota meningkat. Pada koperasi ini, angggota memiliki
identitas sebagai pemilik (owner) dan sebagai pelanggan (customer). Dalam
kedudukan anggota sebagai konsumen, kegiatan mengkonsumsi (termasuk
konsumsi oleh produsen) adalah penggunaan mengkonsumsi barang/jasa yang
disediakan oleh pasar. Adapun fungsi pokok koperasi konsumen adalah
menyelenggarakan:
a. Pembelian atau pengadaan barang/jasa kebutuhan anggota yang dilakukan
secara efisien, seperti membeli dalam jumlah yang lebih besar.

6
b. Inovasi pengadaan, seperti sumber dana kredit dengan bunga yang lebih
rendah, diantaranya pemanfaatan dana bergulir, pembelian dengan diskon,
pembelian dengan kredit.

3. Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi ini sering kali juga disejajarkan dengan nama koperasi kredit,
koperasi ini menyelenggarakan layanan tabungan dan sekaligus memberikan
kredit bagi anggotanya. Layanan-layanan ini menempatkan koperasi sebagai
pelayan anggota memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan bagi anggota
menjadi lebih baik dan lebih maju. Dalam koperasi ini anggotanya memiliki
kedudukan identitas ganda sebagai pemilik (owner) dan nasabah (customers).
Dalam kedudukan sebagai nasabah anggota melaksanakan kegiatan menabung
dan meminjam dalam bentuk kredit kepada koperasi. Pelayanan koperasi kepada
anggota yang menabung dalam bentuk simpanan wajib, simpanan sukarela dan
deposito, merupakan sumber modal bagi koperasi. Penghimpunan dana dari
anggota itu menjadi modal yang selanjutnya oleh koperasi disalurkan dalam
bentuk pinjaman atau kredit kepada anggota dan calon anggota. Dengan cara
pinjam (KSP) dan atau Unit Usaha Simpan Pinjam (USP) Koperasi. Dengan
cara itulah koperasi melaksanakan fungsi intermediasi dana milik anggota untuk
disalurkan dalam bentuk kredit kepada anggota yang membutuhkan.
Penyelenggaraan kegiatan simpan pinjam oleh koperasi dilaksanakan dalam
bentuk/wadah koperasi simpan pinjam.

4. Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran seringkali disebut koperasi penjualan. Identitas
anggota sebagai pemilik (owner) dan penjual (seller) atau pemasar. Koperasi
pemasaran mempunyai fungsi menampung produk barang maupun jasa yang
dihasilkan anggota untuk selanjutnya memasarkannya kepada konsumen.
Anggota berkedudukan sebagai pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
Dengan demikian bagi anggota, koperasi merupakan bagian terdepan dalam
pemasaran barang ataupun jasa anggota produsen. Sukses fungsi pemasaran ini
mendukung tingkat kepasatian usaha bagi anggota untuk tetap dapat
berproduksi.

7
5. Koperasi Jasa
Adalah koperasi dimana identitas anggota sebagai pemilik dan nasabah
konsumen jasa dan atau produsen jasa. Dalam status anggota sebagai konsumen
jasa, maka koperasi yang didirikan adalah koperasi pengadaan jasa. Sedangkan
dalam status anggota sebagai produsen jasa, maka koperasi yang didirikan
adalah koperasi produsen jasa atau koperasi pemasaran jasa. Sebagai koperasi
pemasaran, bilamana koperasi melaksanakan fungsi memasarkan jasa hasil
produksi angota. Dalam praktek dikenal pula penjenisan koperasi atas dasar
cakupan pengelolaan bisnis (usaha), yaitu jenis koperasi Single Purpose (satu
usaha) dan Multi Purpose (banyak usaha). Koperasi dengan satu kegiatan usaha,
misalnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Produsen Susu, Koperasi
tahu tempe (Primkopti), Koperasi Bank Perkreditan Rakyat dan sebagainya.
Koperasi dengan lebih dari satu kegiatan usaha, sering disebut sebagai koperasi
serba usaha. Jenis koperasi ini misalnya Koperasi Pemasaran, dimana koperasi
melaksanakan pemasaran produk barang dan jasa.
Di dalam praktek koperasi dikenal sebutan penjenisan koperasi, seperti
Koperasi Pegawai Negeri (KPN), Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi
Karyawan (Kopkar), Koperasi Mahasiswa (Kopma), Koperasi Pedagang Pasar,
Primer Koperasi Kepolisian (Primkopol), Primer Koperasi Angkatan Darat
(Primkopad), Primer Koperasi Angkatan Udara (Primkopau), Primer Koperasi
Angkatan Laut (Primkopal), dan seterusnya. Pada sisi lain koperasi itu masih
diberi nama seperti KUD Makmur, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera,
Primkopol Melati, Kopma Unpad dan sebagainya. Terdapat pula sebutan
penjenisan Koperasi Jasa Keuangan, Koperasi Jasa Transportasi, Koperasi
Taksi, Koperasi Angkutan, dan berbagai Koperasi lainnya. Demikian pula dalam
koperasi sekundernya dikenal sebutan GKPN, PKPN, PKPRI, Gabungan
Koperasi Batik Indonesia (GKBI), Induk Koperasi Unit Desa, Pusat Koperasi
Unit Desa, Puskopad, Puskopau, Puskud, dan lain-lainnya.

8
2.2 Cara Mendirikan Koperasi
Tata cara pendirian koperasi diatur dalam Pasal 12 Permen Koperasi dan UKM
No. 9/2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian.
1) Pendirian koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian yang dihadiri
para pendiri dan dihadiri oleh pejabat (Kementerian Koperasi dan UKM
dan/atau Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota sesuai wilayah keanggotaannya)
untuk melakukan penyuluhan terkait koperasi.
Untuk koperasi primer dihadiri oleh 20 orang bagi pendirian koperasi
primer dan untuk koperasi sekunder dihadiri paling sedikit tiga koperasi yang
diwakili oleh pengurus atau anggotanya.
Rapat pendirian tersebut, membahas materi rancangan anggaran dasar. Adapun
isi dari anggaran dasar dalam akta pendirian koperasi, yaitu:
1. Daftar nama pendiri;
2. Nama dan tempat kedudukan;
3. Maksud dan tujuan serta bidang usaha;
4. Ketentuan mengenai keanggotaan;
5. Ketentuan mengenai Rapat Anggota;
6. Ketentuan mengenai pengelolaan;
7. Ketentuan mengenai permodalan;
8. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
9. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
10. Ketentuan mengenai sanksi.
Setiap koperasi, wajib mencantumkan jenis koperasi pada anggaran dasar.
2) Setelah rapat pendirian selesai maka Notaris Pembuat Akta Koperasi (NPAK)
dapat membuat akta pendirian koperasi.
3) Setelah dibuat akta pendirian koperasi maka para pendiri atau kuasa pendiri
dapat mengajukan akta pendirian koperasi kepada Menteri dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari setelah koperasi mendapat persetujuan nama koperasi dari
sistem administrasi layanan badan hukum koperasi (Sisminbhkop).

Apabila dalam jangka waktu tersebut koperasi tidak mengajukan akta pendirian
koperasi, maka persetujuan nama koperasi melalui Sisminbhkop kadaluarsa.

9
Dalam mengajukan akta pendirian koperasi tersebut, para pendiri harus
menentukan apakah bentuk koperasi berupa koperasi primer atau koperasi
sekunder, karena cara pendirian koperasi primer berbeda dengan koperasi
sekunder.
Syarat koperasi primer, para pendiri koperasi mengajukan permintaan
pengesahan akta pendirian koperasi secara tertulis dan/atau secara elektronik
kepada Menteri dengan melampirkan:
 Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu di antaranya bermaterai
cukup;
 Berita acara rapat pendirian koperasi, termasuk pemberian kuasa untuk
mengajukan permohonan pengesahan apabila ada;
 Surat bukti penyetoran modal, paling sedikit sebesar simpanan pokok;
dan
 Rencana awal kegiatan usaha koperasi.
Syarat koperasi sekunder, hal yang harus dilakukan untuk mendirikan
koperasi sama seperti koperasi primer namun terdapat tambahan dokumen
berupa:
 Hasil berita acara rapat pendirian dan surat kuasa koperasi primer
dan/atau koperasi sekunder untuk pendirian koperasi sekunder;
 Keputusan pengesahan badan hukum koperasi primer dan/atau sekunder
calon anggota koperasi sekunder; dan
 Koperasi primer dan/atau sekunder calon anggota melampirkan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) aktif.
Khusus untuk Koperasi Simpan Pinjaman juga terdapat dokumen tambahan yang
dapat dilihat pada Pasal 10 ayat (5) Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 9
tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian.

Setelah pendiri atau kuasa pendiri mengajukan akta pendirian koperasi kepada
Menteri maka Menteri dapat melakukan penilaian terkait anggaran dasar serta
persyaratan administrasi lainnya. Apabila diterima Menteri akan menerbitkan Surat
Keputusan (SK) namun apabila ditolak menteri akan menerbitkan keputusan
penolakan.

10
Dalam hal ini, yang berhak menerbitkan SK dan keputusan terkait penolakan adalah
Menteri Koperasi dan UKM.

2.3 Struktur Internal dan Eksternal Organisasi Koperasi

Pengorganisasian menghasilkan suatu pola tugas dan tanggung jawab yang terdiri
atas unit-unit yang terintegrasi melalui hubungan antar bagian koperasi. Hasil
pengorganisasian adalah terjadinya kerja sama antarindividu, antarkelompok, atau
antarbagian. Struktur organisasi koperasi dapat dibentuk dari segi internal dan
eksternal organisasi.

2.3.1 Struktur Internal Organisasi Koperasi

Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di dalam


organisasi itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota,
pengurus, pengawas, dan pengelola. Di anatara rapat anggota, penggurus, dan
pengelola terjalin hubungan perintah dan tanggung jawab. Sedangkan pengawas
hanya memiliki hubungan satu arah, yaitu bertanggung jawab terhadap rapat
anggota, tanpa memberikan perintah pada pengakat organisasi lainnya

untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini :

Rapat Anggota, merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi. Di sini


para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui

11
suatu usul atau menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang
berkenaan dengan koperasi
 Pengurus, Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin
organisasi dan usaha koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar
pengadilan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat anggota. Tugas dan
Tanggung Jawab : Mengendalikan seluruh kegiatan koperasi.
 Dewan Penasehat, Bertugas memberikan masukan dan saran dalam
pelaksanaan kegiatan oprasional koprasi serta pada RAT koprasi.
 Pengawas, Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus. Membuat laporan tertulis
tentang hasil pengawasannya, kemudian menyampaikan kepada rapat anggota.
 Manajer, adalah mereka yang diangkat dan diperhentikan oleh pengurus untuk
mengembangkan koperasi secara efisien dan profesional.Kedudukan pengelola
adalah sebagai karyawan / pegawai yang diberi kuasa dan weweang oleh
pengurus.
 Kepala Unit, Kepala Unit bertugas merencanakan, mengorganisir,
mengarahkan
 Staf, Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala unit sesuai dengan bagian
masing-masing.

2.3.2 Struktur Eksternal Organisasi Koperasi

Struktur eksternal organisasi koperasi berhubungan dengan adanya


penggabungan koperasi sejenis pada suatu wilayah tertentu. Penggabungan
itu dibutuhkan untuk pembinaan, pelatihan, kemudian mendapat modal, dan
kebutuhan kemudahan lainnya. Berkaitan dengan itu, adanya koperasi
induk, koperasi gabungan, koperasi pusat, dan koperasi primer. Bagan
struktur eksternal organisasi koperasi dapat dilihat pada berikut.

12
 Koprasi Induk, Induk Koperasi, yaitu koperasi yang anggotanya
terdiri dari sekurang-kurangnya 2 gabungan koperasi, yang telah
berbadan hukum. Induk Koperasi Simpan Pinjam (IKSP) adalah
koperasi sekunder tingkat nasional yang beranggotakan koperasi
simpan pinjam / koperasi yang memiliki unit usaha simpan pinjam
 Koprasi Gabungan, adalah koperasi yang sekurang-kurangnya
didirikan dan beranggotakan tiga koperasi pusat yang telah
berbentuk badan hukum
 Koprasi Pusat, adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5
koperasi primer
 Koprasi Primer, adalah koperasi yang didirikan oleh orang
perorangan. Anggotanya paling sedikit 20 orang

2.4 Triple Co dan Hambatan Dalam Pengembangan Koperasi

Perkataan ”perekonomian”, sebagaimana bunyi Ayat (1) Pasal 33 UUD 1945, tentu
meliputi keseluruhan usaha ekonomi: formal, informal, ekonomi rakyat, swasta,
BUMN, dan koperasi. Keseluruhan itu harus disusun sebagai ”usaha bersama”
(mutualism) berdasar atas ”asas kekeluargaan” (brotherhood).

Perkataan ”disusun” artinya tidak dibiarkan tersusun sendiri mengikuti kehendak


dan selera pasar. ”Disusun” artinya didesain, ditata, tidak sekadar diintervensi.
Dengan demikian, dalam perekonomian Indonesia, badan usaha swasta dan badan
usaha BUMN paham usaha bersama dan asas kekeluargaan harus senantiasa
dihidupkan. Kita menjunjung paham bergotong royong dan bekerja sama, tidak
berkompetisi saling mematikan.

Prinsip Koperasi

13
Dari sinilah kekoperasian memunculkan prinsip Triple-Co, yaitu co-ownership
(ikut memiliki), co-determination (ikut menentukan) dan co-responsibility (ikut
bertanggung jawab), sebagai wujud kebersamaan dalam asas kekeluargaan.
Mestinya Indosat sebagai badan usaha nonkoperasi tak dijual ke Singapura
(kemudian ke Qatar), tetapi kepada para pelanggan pemegang ponsel, dibayar
dengan menaikkan tarif pulsa sebagai cicilan pembelian saham Indosat. Dengan
demikian, pelanggan sekaligus adalah pemiliknya, ini ciri khas koperasi.

BUMN-BUMN seharusnya tak dijuali ke asing, tetapi ditawarkan ke karyawan,


pelanggan, dan kalangan luas (clienteles) dalam jaringan produksi, konsumsi, dan
distribusi terkait, lalu dibangun sistem equity loan. Pasal 33 adalah sistem
demokrasi ekonomi, artinya kepentingan masyarakat lebih utama daripada
kepentingan orang-seorang, sebagai sistem ekonomi humanistik. Gerakan koperasi
di Indonesia terlalu permisif untuk menolak berbagai UU neoliberal, tak mampu
melawan neoliberalisme yang dipelihara di Indonesia.

Faktor Penghambat Pengembangan Koperasi

A. Masalah Internal:
1. Keanggotaan dalam Koperasi
Keadaan keanggotaan ditinjau dari segi kuantitas tercermin dari jumlah
anggota yang semakin lama semakin berkurang. Masalahnya kenggotaan
koperasi yang ada sekarang belum menjangkau bagian terbesar dari masyarakat.
Ditinjau dari segi kualitas masalah keaggotaan koperasi tercermin dalam :

a) Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah


b) Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota
terbatas
c)  Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus
ditingkatkan. Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota
Tahunan (RAT) banyak anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya
keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan
sebagai keputusan yang mengikat.

14
d) Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga
memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan
modal yang ada dikoperasi semakin berkurang.

2. Pengurus Koperasi
Dalam hal kepengurusan juga dihadapi kelemahan-kelemahan yang
sama. masalah yang menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari sisi
pengurus adalah :
a) Pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya
masih belum memadai.
b) Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan
semestinya.
c) Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup
koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus,
pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus
diperbaiki lagi.
d) Pengurus kadang-kadang tidak jujur
e) Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para
tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain,
sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.

3. Pengawas Koperasi
Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi. Hal ini
di disebabkan oleh:
a) Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih
jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi
b) Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan
tidak siap untuk diperiksa.
c) Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan
kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan
kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan
koperasi. Pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah
pada kepentingan permohonan kredit.

15
B. Masalah Eksternal
1) Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan
kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas
dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan
penyuluhan.
2) Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama
dengan koperasi.
3) Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan
masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

2.5 Pengawasan Koperasi

Pengawasan koperasi merupakan bagian dari perangkat atau struktur koperasi


disamping rapat anggota dan pengurus koperasi di indonesia. Hal tersebut tercantum
dalam pasal 21 UU Nomer 25 tahun 19912 tentang perekonomian indonesia.

Pembahsan dalam info singkat kopersai artikel ini ditunjukan pada tugas pada
wewenang pengawasan koperasi sebagaimana tertuang dalam pasal 38-39 UU
nomor 25 1992 tentang perkoperasian indonesia. Pasal 38 ayat (1) menyatakan
bahwa pengawasan dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
Selanjutnya pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota ayat (2). Jelaslah
bagi kita bahwa pengawasan koperasi sebagaimana diatur dalam pasal 39, secara
umum, pengawasan koperasi bertugas mengawasi manajement koperasi dan
membuat laporan tahunan. Secara rinci tugas wewenang pengawas koperasi adalah :

Tugas Pengawasan Koperasi

1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolan


koperasi
2) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya
3) Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat anggota pengawasan ditetapkan
dalam anggaran dasar.

Wewenang Pengawas Koperasi

16
1) Meneliti catatan yang ada pada koperasi
2) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

BAB III

17
SIMPULAN

3.1 Simpulan

Koperasi bentuk organisasi yang tujuan utamanya bukan mencari


keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggota, awalnya koperasi didirikan
karena penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh
sistem kapitalisme yang semakin memuncak. Dalam suatu susunan
pembentukan atau pendirian koperasi, terlebih dahulu harus memenuhi prosedur
pendirian koperasi seperti syarat syarat dan juga anggaran dasar yang diperlukan
dalam suatu pembentukan koperasi. Disamping itu tidak mengesampingkan pula
dasar dalam pembentukan koperasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku
di Indonesia.

Koperasi merupakan asosiasi orang-orang yang bergabung dan


melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga
mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan
yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

DAFTAR PUSTAKA

18
https://tirto.id/tahapan-pendirian-koperasi-dan-syarat-pengesahan-badan-hukumnya-
ekom (Diakses pada tanggal 03 Oktober 2020 Pukul 15.27 WITA)

http://keuanganlsm.com/koperasi-dan-ekonomi-humanistik/

( Diakses Pada Tanggal 1 Oktober 2020 Pukul 10.30 WITA )

https://koperasi.kulonprogokab.go.id/detil/579/tugas-dan-wewenang-pengawas-koperasi

( Diakses pada tanggal 1 oktober 2020 Pukul 17.30 WITA)

https://dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Jenis-Koperasi.pdf
(Diakses pada tanggal 1 Oktober 2020 Pukul 21.43 WITA)

https://indonesia.go.id/layanan/kependudukan/ekonomi/cara-mendirikan-koperasi
(Diakses pada tanggal 2 Oktober 2020 Pukul 19.03 WITA)

https://bobby2pm.wordpress.com/2012/11/22/struktur-organisasi-koperasi/ (Diakses
pada tanggal 2 Oktober 2020 pukul 21.44 WITA)

19

Anda mungkin juga menyukai