Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
PAKET Y
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan.
Akhir kata kami sampaikan semoga makalah ini dapat menambah wawasan
pengetahuan bagi kami dam para pembaca pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Definisi Koperasi.......................................................................................3
2.2 Tujuan Koperasi........................................................................................5
2.3 Jenis-Jenis Koperasi..................................................................................5
2.4 Landasan Dan Asas Koperasi....................................................................6
2.5 Penggolongan Koperasi.............................................................................8
2.6 Fungsi dan Peran Koperasi........................................................................9
2.7 Prinsip-Prinsip Koperasi.........................................................................10
2.8 Koperasi Dalam Pandangan Islam...........................................................12
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru
perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang
dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Internasional Labour Organization (ILO) mendefinisikan koperasi adalah
suatu perkumpulan terdiri dari orang-orang, umumnya yang ekonominya lemah,
yang secara sukarela menggabungkan diri untuk mencapai suatu tujuan bersama
dalam bidang perkoperasian dengan jalan pembentukan perusahaan yang diawasi
secara demokratis, dalam hal ini masing-masing anggota secara ikhlas untuk
memberikan modal yang dibutuhkan dan masing masing bersedia memikul risiko
dan turut mengecap keuntungan-keuntungan yang timbul dari usaha itu menurut
timbangan yang ideal.
Arifinal Chaniago (1984) mendefinisikan koperasi sebagai suatu
perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang
memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja
sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya.
P. J. V. Dooren mengatakan bahwa tidak ada satu pun definisi koperasi yang
diterima secara umum (Nasution, Ma dan M. Taufiq, 1992). Kendati demikian,
Dooren masih tetapa memberikan definisi koperasi sebagai berikut “Tidak ada
definisi tunggal (untuk koperasi) yang diterima secara umum, namun prinsip
umumnya adalah bahwa serikat koperasi adalah perkumpulan anggota, baik
perorangan maupun perusahaan, yang secara sukarela berkumpul untuk mencapai
tujuan ekonomi bersama.”
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi panjang-menolong
yang menjalankan "urus niaga" secara kumpulan yang berasaskan konsep panjang-
menolong. Aktivitas dalam urus niaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan
sosial seperti yang dikandung gotong royong.
Definisi Koperasi Indonesia menurut UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian
adalah sebaqai berikut. "Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Dari berbagai pengertian koperasi Ibnu Soedjono (2000), salah seorang pakar
koperasi yang pemikiran-pemikirannya perlu dipahami mendevinisikan koperasi
sebagai Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi,
sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama dan
mereka kendalikan secara demokratis.
4
2.2 Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992, yang
berbunyi: “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945”.
Sitio dan Tamba (2001) berpendapat bahwa dalam tujuan tersebut dikatakan
bahwa, koperasi memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung arti bahwa, meningkatkan
kesejahteraan anggota adalah menjadi program utama koperasi melalui pelayanan
usaha. Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas utama dibandingkan dengan
masyarakat umum. Sedangkan (Kartasapoetra, Bambang, Setiady, 1998)
menyatakan bahwa tujuan koperasi itu bukan semata - mata untuk mengejar
keuntungan, tetapi yang utama ialah memberikan jasa - jasa agar para anggotanya
bersemangat dan bergairah kerja, sehingga tercapai peningkatan pendapatannya.
Berdasarkan Pasal 3 UU Nomor 25 Tahun 1992 ini, tujuan koperasi secara
garis besar meliputi:
1) Memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Merupakan wujud
kepedulian koperasi dalam membantu sesama yang menjadi kekuatan utama
koperasi. Kepedulian ditunjukkan dengan sikap tolong-menolong
antaranggota guna menciptakan kekuatan ekonomi.
2) Membangun tatanan ekonomi. Koperasi diharapkan mampu menjadi
penyeimbang berbagai badan usaha yang ada sekaligus menjembatani
berbagai kepentingan, baik sosial maupun ekonomi.
3) Terwujudnya masyarakat adil dan makmur merupakan perekat
kepentingankepentingan ekonomi masyarakat dengan menjadikan koperasi
sebagai wadah untuk mengakumulasikan individu sebagai sebuah kekuatan
guna menghadapi kekuatan kapital. Kekuatan orang-orang yang dimaksud
adalah kekuatan sosial untuk tolongmenolong sehingga tercipta negara dan
bangsa yang adil, damai, dan sejahtera.
5
tanya, atau memberikan jasa penyaluran peminjaman dana ke anggotanya
yang memerlukannya.
2) Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para
konsumen akhir atau pemakai barang dan jasa. Kegiatan utama dari koperasi
ini adalah mela kukan pembelian bersama. Jenis barang atau jasa yang
dilayani sangat tergantung dari kebutuhan anggota yang akan dipenuhi.
Contoh dari koperasi konsumen seperti, koperasi yang mengurus Toko
Supermarket, Toko Serba Ada.
3) Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya adalah terdiri dari
para produsen atau pemilik barang dan penyedia jasa. Koperasi ini dibentuk
terutama untuk membantu para anggotanya memasarkan produk yang
dihasilkan. Dapat dikatakan masing-masing anggota ko perasi
memproduksi barang secara individual. Selanjut nya untuk pemasaran
dilakukan oleh koperasi. Artinya keikut sertaan anggota koperasinya
sebatas memasarkan pruduk yang dihasilkannya. Tujuan dari koperasi pema
saran adalah memotong mata rantai dan mengurangi hingga sekecil
mungkin keterlibatan para pedagang pe rantara dalam memasarkan produk.
4) Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang mengolah bahan baku menjadi
barang jadi. Aktifitas utamanya ada lah pembelian bahan baku, pengolahan
bahan baku hing ga menjadi bahan jadi siap pakai. Setelah itu menjualnya
ke konsumen. Berbeda dengan koperasi konsumen mau pun koperasi
pemasaran, barang yang dibeli bentuknya sama dengan barang yang dijual,
sementara koperasi pro dusen barang yang dibeli berwujud masih dalam
bentuk bahan baku dan saat menjualnya produk sudah berbeda berbentuk
produk jadi.
6
3) rasa dan karsa untuk hidup tolong menolong atas sesama manusia berdasar
atas ketinggian budi dan harga diri sebagai manusia pribadi.
Dalam UU No. 25/1992 tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi
indonesia mempunyai landasan sebagai berikut.
1) Landasan idiil, sesuai dengan bab II UU No. 25/1992, landasan idiil
koperasi indonesia ialah Pancasila,
Idiil atau ideal yang berarti cita-cita. Untuk mencapai cita-cita koperasi
Indonesia, yakni dengan didasari Pancasila sebagai falsafah bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila harus dipahami, dihayati, dan
mengamalkan ke lima sila yang ada di dalam Pancasila oleh seluruh anggota
koperasi di dalam organisasi koperasi.
7
2.5 Penggolongan Koperasi
Berdasarkan Bidang Usaha:
1) Koperasi Konsumsi: Koperasi konsumsi adalah koperasi yang berusaha
dalam bidang penyediaan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan oleh
para anggotanya.
2) Koperasi Produksi: Koperasi produksi adalah Koperasi yang kegiatan
utamanya melakukan pemrosesan baku menjadi barang jadi atau barang
setengah jadi.
3) Koperasi Pemasaran: Koperasi pemasaran adalah Koperasi yang dibentuk
terutama untuk membantu para anggotanya dalam memasarkan barang-
barang yang mereka hasilkan.
4) Koperasi Kredit; Koperasi kredit atau Koperasi simpan-pinjam adalah
Koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dari para
anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggotanya
yang memerlukan bantuan modal.
Berdasarkan Jenis Komoditi:
1) Koperasi Pertambangan; Koperasi pertambangan adalah Koperasi yang
melakukan usaha dengan menggali atau sumber-sumber alam secara
langsung tanpa atau dengan sedikit mengubah bantuk dan sifat sumber-
sumber alam tersebutu.
2) Koperasi Pertanian dan Peternakan; Koperasi pertanian adalah Koperasi
yang melakukan usaha sehubungan dengan komoditi pertanian tertentu.
Kegiatan yang dilakukan oleh Koperasi pertanian biasanya meliputi hal-hal
sebagai berikut :
mengusahakan bibit, semprotan dan peralatan pertanian
mengolah hasil pertanian
memasarkan hasil atau hasil olahan komoditi pertanian
menyediakan modal bagi para petani
mengembangkan keterampilan tertentu
3) Koperasi Industri dan Kerajinan; Koperasi industri atau kerajinan adalah
jenis Koperasi yang melakukan usahanya dalam bidang usaha industri atau
kerajinan tertentu
4) Koperasi Jasa-jasa; Koperasi jasajasa hampir sama dengan Koperasi
industri. Bedanya adalah bahwa Koperasi jasa merupakan Koperasi yang
mengkhususkan usahanya dalam memproduksi dan memasarkan kegiatan
jasa tertentu
Berdasarkan Jenis Anggota:
1) Koperasi Karyawan (Kopkar)
2) Koperasi Pedagang Besar (Koppas)
8
3) Koperasi Angkatan Darat (Primkopad)
4) Koperasi Mahasiswa (Kopma)
5) Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren)
6) Koperasi Peranserta Wanita (Koperwan)
7) Koperasi Pramuka (Kopram)
Berdasarkan Daerah Kerja:
1) Koperasi Primer; Koperasi primer adalah Koperasi yang beranggotakan
orang-orang yang biasanya didirikan pada lingkup kesatuan wilayah terkecil
tertentu.
2) Koperasi Sekunder; Koperasi sekunder atau Pusat Koperasi adalah Koperasi
yang beranggotakan Koperasi-koperasi Primer, yang biasanya didirikan
sebagai pemusatan dari beberapa Koperasi Primer dalam suatu lingkup
wilayah tertentu
3) Koperasi Tertier; Koperasi tertier atau Induk Koperasi adalah Koperasi
yang beranggotakan Koperasi-koperasi sekunder, yang berkedudukan di
ibukota negara. Fungsi Koperasi tertier biasanya sebagai ujung tombak
Koperasikoperasi primer yang menjadi anggotanya, dalam berhubungan
dengan lembaga-lembaga nasional yang terkait dengan pembinaan Gerakan
Koperasi
9
d) Memperkokoh perekonomian rakyat Indonesia dengan jalan pembinaan
koperasi
Peran dan Tugas Koperasi:
a) Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat Indonesia
b) Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia
c) Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada
10
Prinsip koperasi menurut Rochdale adalah sebagai berikut:
a) Keanggotaan terbuka, netral terhadap agama dan politik.
b) Satu orang satu suara, artinya dasar suara bukan pada beberapa besarnya
uang yang dimiliki anggota koperasi melainkan keanggotaan yang melekat
pada orangnya bukan uangnya. Jadi, satu orang anggota koperasi memiliki
satu suara dan tidak boleh diwakilkan, lain halnya pada badan usaha yang
bukan koperasi tergantung sejumlah saham yang dimiliki.
c) Pembatasan bunga atas modal, artinya penanaman modal anggota pada
koperasi diberikan bunga yang terbatas.
d) Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagi berdasarkan jasa masing-masing anggota,
artinya bahwa pembagian hasil usaha didasarkan pada partisipasi anggota
yang dapat mengembangkan koperasi.
e) Transaksi harus dilakukan secara tunai atau kontan. Artinya, setiap
pembelian yang dilakukan anggota harus dilakukan secara tunai.
f) Pembuatan neraca secara periodik. Artinya, bahwa untuk mengetahui
keadaan dan jalannya usaha pembukuan dan administrasi harus dijalankan
dengan baik. Apabila terdapat persoalan-persoalan akan didiskusikan
bersama.
g) Perdagangan harus dilakukan secara jujur. Artinya, timbangan harus tepat,
mutu atau kualitas barang harus baik dan bukan barang tiruan.
Freidrich William Raiffeisen (1818 - 1888) adalah Walikota Flam mersfelt di
Jerman. Keadaan perekonomian yang buruk di Jerman pada saat itu, khususnya
dalam bidang pertanian, membuat F.W. Raiffeisen mengembangkan koperasi kredit
dan "bank rakyat". Prinsip Raiffeisen adalah sebagai berikut.
1) Swadaya
2) Daerah kerja terbatas
3) SHU untuk cadangan
4) Tanggung jawab anggota tidak terbatas
5) Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
6) Usaha hanya kepada anggota
7) Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang
Prinsip koperasi menurut Rochdale adalah sebagai berikut:
1) Swadaya
2) Daerah kerja tak terbatas
3) SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota
4) Tanggung jawab anggota terbatas
5) Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
6) Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota
11
Sidang ICA di Wina pada tahun 1966 merumuskan prinsip-prinsip koperasi
dirinci sebagai berikut.
1) Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang
dibuat-buat (open and voluntarily membership).
2) Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara (democratic
control - one member one vote).
3) Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada (limited interest of
capital).
4) SHU dibagi 3:
Sebagian untuk cadangan
Sebagian untuk Masyarakat
Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai dengan jasa
masing-masing.
7) Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus
(promotion of education).
8) Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik di tingkat
regional, nasional, maupun internasional (intercoo-jaringan peratif).
12
Dengan demikian jelas, bahwa koperasi tidak ada unsur kezaliman dan
pemerasan (eksploitasi oleh manusia yang kuat atau kaya atas manusia yang lemah
atau miskin). Pengelolaannya demokratis dan terbuka (open management) serta
membagi keuntungan dan kerugian kepada para anggota menurut ketentuan yang
berlaku. Sebagai bahan bahasan untuk membuka spektrum hukum berkorporasi,
maka selain melihat segi etis hukum berkoperasi dapat dipertimbangkan dari kaidah
penetapan hukum, ushul al-fiqh yang lain. Hukum Islam mengizinkan kepentingan
masyarakat atau kesejahteraan bersama melalui prinsip ishtishlah atau al-maslahah.
Ini artinya ekonomi Islam harus memberi prioritas pada kesejahteraan rakyat
bersama yang merupakan kepentingan masyarakat. Menyoroti fungsi koperasi di
antaranya adalah:
2.1 Sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
3.1 Sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional
Dengan demikian prinsip ishtishlah dipenuhi oleh koperasi, begitu juga
halnya dengan prinsip istihsan (metode preferensi). Koperasi menurut metode ini
palin tidak dapat dilihat pada tingkat makro maupun mikro. Tingkat makro
mempertimbangkan koperasi sebagai sistem ekonomi yang lebih dekat dengan
Islam dibandingkan dengan kapitalisme dan sosialisme. Pada tingkat mikro
terpenuhi prinsip hubungan sosial yang dicerminkan pada prinsip keanggotaan
bersifat terbuka dan sukarela, prinsip mementingkan pelayanan anggota dan prinsip
solidaritas. Dengan pendekatan kaidah ishtishlah dan istihsan diatas, ada
kecenderungan dibolehkannya kegiatan koperasi. Telah disebutkan banyak segisegi
falsafah, etis dan manajerial yang menunjukkan keselarasan, kesesuaian dan
kebaikan koperasi dalam pandangan Islam.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koperasi adalah suatu badan atau lembaga yang melakukan Usaha bersama
atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan mamfaat yang lebih
besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara
demokrasi oleh anggotanya yang bekerja berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Prinsip koperasi yaitu: sukarela dan terbuka, bersifat demokrasi, dalam
pembagian SHU sesuai dengan jasa masing-masing anggota, dalam pemberian
balas jasa terbatas pada modal tergantung pada modal anggota yang dikeluarkanm
adanya sifat kemandirian, diberikan pendidikan koperasi kepada setiap anggotanya
dan kerja sama antar koperasi untuk memperluas usaha.
14
DAFTAR PUSTAKA
15