Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN KOPERASI

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PRINSIP KOPERASI

Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
PAKET Y

1. 222020105 Heltri Syifa Qolbiah


2. 222020109 Ahmad Dava Thomas Husyahara
3. 222020110 Lina Halimatus Sadiyah
4. 222020112 Oktiviani Pratiwi

Dosen Pengampu : RZ. M. Rahman, S.E., M.M.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2023-2024
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan.
Akhir kata kami sampaikan semoga makalah ini dapat menambah wawasan
pengetahuan bagi kami dam para pembaca pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Definisi Koperasi.......................................................................................3
2.2 Tujuan Koperasi........................................................................................5
2.3 Jenis-Jenis Koperasi..................................................................................5
2.4 Landasan Dan Asas Koperasi....................................................................6
2.5 Penggolongan Koperasi.............................................................................8
2.6 Fungsi dan Peran Koperasi........................................................................9
2.7 Prinsip-Prinsip Koperasi.........................................................................10
2.8 Koperasi Dalam Pandangan Islam...........................................................12
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena
para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui
manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan
mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya dari pendirian koperasi
ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi. Ciri
utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non
koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus
pengguna jasa koperasi.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-semata
hanya pada orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat. Karena itu, dalam
banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai
tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Untuk
koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No.
25/1992 pasal 3).
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya
peran koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian Indonesia. Mungkin
masih banyak orang yang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa.
Namun kenyataannya koperasi merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal
dalam perekonomian Indonesia. Dalam kegiatannya, selain menekankan pada
kepentingan social dan ekonomi, kegiatan ekonomi juga menekankan pada
kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena
Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di
Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara
efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan
struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan
demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar
keberadaan

1
Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru
perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang
dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Koperasi?
2. Tujuan Koperasi?
3. Jenis-jenis Koperasi?
4. Landasan dan asas Koperasi?
5. Penggolongan Koperasi?
6. Fungsi dan peran Koperasi?
7. Prinsip-prinsip Koperasi?
8. Koperasi dalam pandangan islam?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan dari perumusan masalah, maka tujuan makalah adalah untuk
mengetahui:
1. Mengetahui pengertian Koperasi
2. Mengetahui tujuan Koperasi
3. Mengetahui jenis-jenis Koperasi
4. Mengetahui landasan dan asas Koperasi
5. Mengetahui penggolongan Koperasi
6. Mengetahui fungsi dan peran Koperasi
7. Mengetahui prinsip-prinsip Koperasi
8. Mengetahui Koperasi dalam pandangan islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koperasi


Koperasi dari kata asal koperasi, dalam bahasa Inggrisnya terdiri dari dua kata
co berarti bersama dan operation berarti bekerja sehingga koperasi diartikan
bekerja bersama ialah orang-orang yang ada di dalam organisasi koperasi untuk
mewujudkan tujuan.
Menurut Undang-undang No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian Pasal 3 menjelaskan bahwa Koperasi Indonesia adalah organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang orang, atau badan
hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Dari pengertian tersebut, secara umum dimaknai
bahwa koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal
yang sebagai manusia secara bersama-sama bergotong-royong berdasarkan
persamaan, bekerja untuk memajukan kepentingan kepentingan ekonomi mereka
dan kepentingan
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian pada pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dari penjelasan tersebut koperasi tidak
hanya sebagai organisasi ekonomi tapi jelas dinyatakan sebagai badan usaha,
sehingga diartikan bawa koperasi sama dengan badan usaha lain seperti CV, Firma,
dan Perseroan Terbatas (PT). Hanya yang membedakan pada tata cara kerjanya
mencapai tujuan masing-masing.
Menurut Moh. Hatta. "Bapak Koperasi Indonesia" ini mendefinisikan
koperasi lebih sederhana tetapi jelas, padat, dan ada suatu visi dan misi yang
dikandung koperasi. Dia mengatakan "Koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.
Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada
kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat seorang"
Koperasi menurut International Cooperative Alliance (ICA) mendefinisikan
sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum, yang bertujuan untuk perbaikan
sosial ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan
berusaha bersama saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya dengan
cara membatasi keuntungan dan usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip prinsip
koperasi.

3
Internasional Labour Organization (ILO) mendefinisikan koperasi adalah
suatu perkumpulan terdiri dari orang-orang, umumnya yang ekonominya lemah,
yang secara sukarela menggabungkan diri untuk mencapai suatu tujuan bersama
dalam bidang perkoperasian dengan jalan pembentukan perusahaan yang diawasi
secara demokratis, dalam hal ini masing-masing anggota secara ikhlas untuk
memberikan modal yang dibutuhkan dan masing masing bersedia memikul risiko
dan turut mengecap keuntungan-keuntungan yang timbul dari usaha itu menurut
timbangan yang ideal.
Arifinal Chaniago (1984) mendefinisikan koperasi sebagai suatu
perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang
memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja
sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya.
P. J. V. Dooren mengatakan bahwa tidak ada satu pun definisi koperasi yang
diterima secara umum (Nasution, Ma dan M. Taufiq, 1992). Kendati demikian,
Dooren masih tetapa memberikan definisi koperasi sebagai berikut “Tidak ada
definisi tunggal (untuk koperasi) yang diterima secara umum, namun prinsip
umumnya adalah bahwa serikat koperasi adalah perkumpulan anggota, baik
perorangan maupun perusahaan, yang secara sukarela berkumpul untuk mencapai
tujuan ekonomi bersama.”
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi panjang-menolong
yang menjalankan "urus niaga" secara kumpulan yang berasaskan konsep panjang-
menolong. Aktivitas dalam urus niaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan
sosial seperti yang dikandung gotong royong.
Definisi Koperasi Indonesia menurut UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian
adalah sebaqai berikut. "Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Dari berbagai pengertian koperasi Ibnu Soedjono (2000), salah seorang pakar
koperasi yang pemikiran-pemikirannya perlu dipahami mendevinisikan koperasi
sebagai Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi,
sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama dan
mereka kendalikan secara demokratis.

4
2.2 Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992, yang
berbunyi: “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945”.
Sitio dan Tamba (2001) berpendapat bahwa dalam tujuan tersebut dikatakan
bahwa, koperasi memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung arti bahwa, meningkatkan
kesejahteraan anggota adalah menjadi program utama koperasi melalui pelayanan
usaha. Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas utama dibandingkan dengan
masyarakat umum. Sedangkan (Kartasapoetra, Bambang, Setiady, 1998)
menyatakan bahwa tujuan koperasi itu bukan semata - mata untuk mengejar
keuntungan, tetapi yang utama ialah memberikan jasa - jasa agar para anggotanya
bersemangat dan bergairah kerja, sehingga tercapai peningkatan pendapatannya.
Berdasarkan Pasal 3 UU Nomor 25 Tahun 1992 ini, tujuan koperasi secara
garis besar meliputi:
1) Memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Merupakan wujud
kepedulian koperasi dalam membantu sesama yang menjadi kekuatan utama
koperasi. Kepedulian ditunjukkan dengan sikap tolong-menolong
antaranggota guna menciptakan kekuatan ekonomi.
2) Membangun tatanan ekonomi. Koperasi diharapkan mampu menjadi
penyeimbang berbagai badan usaha yang ada sekaligus menjembatani
berbagai kepentingan, baik sosial maupun ekonomi.
3) Terwujudnya masyarakat adil dan makmur merupakan perekat
kepentingankepentingan ekonomi masyarakat dengan menjadikan koperasi
sebagai wadah untuk mengakumulasikan individu sebagai sebuah kekuatan
guna menghadapi kekuatan kapital. Kekuatan orang-orang yang dimaksud
adalah kekuatan sosial untuk tolongmenolong sehingga tercipta negara dan
bangsa yang adil, damai, dan sejahtera.

2.3 Jenis-Jenis Koperasi


Koperasi dapat dibedakan berdasarkan bidang usaha dan jenis anggotanya.
Untuk itu koperasi dapat dibedakan menjadi:
1) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam disebut juga koperasi kredit adalah koperasi yang
aktifitasnya memupuk pendanaan, melakukan kegiatan jasa penyimpanan
dana dari para anggota dan selanjutnya dipinjamkan kembali ke anggo

5
tanya, atau memberikan jasa penyaluran peminjaman dana ke anggotanya
yang memerlukannya.

2) Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para
konsumen akhir atau pemakai barang dan jasa. Kegiatan utama dari koperasi
ini adalah mela kukan pembelian bersama. Jenis barang atau jasa yang
dilayani sangat tergantung dari kebutuhan anggota yang akan dipenuhi.
Contoh dari koperasi konsumen seperti, koperasi yang mengurus Toko
Supermarket, Toko Serba Ada.

3) Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya adalah terdiri dari
para produsen atau pemilik barang dan penyedia jasa. Koperasi ini dibentuk
terutama untuk membantu para anggotanya memasarkan produk yang
dihasilkan. Dapat dikatakan masing-masing anggota ko perasi
memproduksi barang secara individual. Selanjut nya untuk pemasaran
dilakukan oleh koperasi. Artinya keikut sertaan anggota koperasinya
sebatas memasarkan pruduk yang dihasilkannya. Tujuan dari koperasi pema
saran adalah memotong mata rantai dan mengurangi hingga sekecil
mungkin keterlibatan para pedagang pe rantara dalam memasarkan produk.

4) Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang mengolah bahan baku menjadi
barang jadi. Aktifitas utamanya ada lah pembelian bahan baku, pengolahan
bahan baku hing ga menjadi bahan jadi siap pakai. Setelah itu menjualnya
ke konsumen. Berbeda dengan koperasi konsumen mau pun koperasi
pemasaran, barang yang dibeli bentuknya sama dengan barang yang dijual,
sementara koperasi pro dusen barang yang dibeli berwujud masih dalam
bentuk bahan baku dan saat menjualnya produk sudah berbeda berbentuk
produk jadi.

2.4 Landasan dan Asas Koperasi


Landasan koperasi umumnya terdiri dari 3 (tiga) unsur yang merupakan
landasan universal dari tumbuhnya koperasi di mana-mana negara di dunia. Tanpa
ketiga unsur tersebut sebagai landasannya tidak mungkin koperasi dapat berdiri,
ketiga unsur tersebut ialah:
1) cita-cita atau idealisme sebagai falsafah hidup dan moral serta budi luhur
dari pada suatu bangsa;
2) ketentuan-ketentuan atau tata tertib dasar yang mengatur terselenggaranya
falsafah hidup dan moral suatu bangsa;

6
3) rasa dan karsa untuk hidup tolong menolong atas sesama manusia berdasar
atas ketinggian budi dan harga diri sebagai manusia pribadi.
Dalam UU No. 25/1992 tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi
indonesia mempunyai landasan sebagai berikut.
1) Landasan idiil, sesuai dengan bab II UU No. 25/1992, landasan idiil
koperasi indonesia ialah Pancasila,
Idiil atau ideal yang berarti cita-cita. Untuk mencapai cita-cita koperasi
Indonesia, yakni dengan didasari Pancasila sebagai falsafah bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila harus dipahami, dihayati, dan
mengamalkan ke lima sila yang ada di dalam Pancasila oleh seluruh anggota
koperasi di dalam organisasi koperasi.

2) Landasan struktural, ialah Undang-Undang Dasar 1945


Landasan strukturil koperasi Indonesia berarti tempat berpijaknya koperasi
Indonesia dalam susunan hidup bermasyarakat. Tata kehidupan
bermasyarakat di dalam suatu negara diatur oleh Undang-undang. Di
Indonesia kehidupan bermasyarakat diatur di dalam Undang-undang Dasar
1945. Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 memuat pokok dasar tata
kehidupan ekonomi bangsa Indonesia, yakni pada Pasal 33 khususnya Ayat
1 yang menyatakan bahwa "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan". Selanjutnya, pada penjelasan pasal ini
menyatakan bahwa "bangun badan usaha yang sesuai dengan itu ialah
koperasi". Dengan memahami landasan ini dapat dikatakan bahwa, landasan
strukturil koperasi Indonesia adalah Undang- undang Dasar 1945 sedangkan
landasan geraknya adalah Pasal 33 Ayat 1 beserta penjelasannya.

3) Landasan mental ialah setia kawan dan kesadaran pribadi


Mental dapat diartikan sebagai sikap atau tingkah laku seseorang. Seseorang
bertingkah laku baik yang keluar dari isi hati yang sebenarnya adalah
manusia yang bermental sehat demikian sebaliknya. Koperasi Indonesia
mengutamakan sifat jujur, rajin, teliti, sabar, ramah-tamah, dan sebagainya
terhadap sesama anggota koperasi sesuai dengan jiwa kekeluargaan. Diikat
dengan sifat tersebut akan menambah kesetiakawanan menjadi landasan
koperasi Indonesia untuk memperkokoh atau mempererat hubungan sesama
anggota dalam bentuk kekeluargaan.
Asas Koperasi. Berdasarkan pasal 2 UU No. 25/1992, ditetapkan sebagai asas
koperasi ialah kekeluargaan.

7
2.5 Penggolongan Koperasi
Berdasarkan Bidang Usaha:
1) Koperasi Konsumsi: Koperasi konsumsi adalah koperasi yang berusaha
dalam bidang penyediaan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan oleh
para anggotanya.
2) Koperasi Produksi: Koperasi produksi adalah Koperasi yang kegiatan
utamanya melakukan pemrosesan baku menjadi barang jadi atau barang
setengah jadi.
3) Koperasi Pemasaran: Koperasi pemasaran adalah Koperasi yang dibentuk
terutama untuk membantu para anggotanya dalam memasarkan barang-
barang yang mereka hasilkan.
4) Koperasi Kredit; Koperasi kredit atau Koperasi simpan-pinjam adalah
Koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dari para
anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggotanya
yang memerlukan bantuan modal.
Berdasarkan Jenis Komoditi:
1) Koperasi Pertambangan; Koperasi pertambangan adalah Koperasi yang
melakukan usaha dengan menggali atau sumber-sumber alam secara
langsung tanpa atau dengan sedikit mengubah bantuk dan sifat sumber-
sumber alam tersebutu.
2) Koperasi Pertanian dan Peternakan; Koperasi pertanian adalah Koperasi
yang melakukan usaha sehubungan dengan komoditi pertanian tertentu.
Kegiatan yang dilakukan oleh Koperasi pertanian biasanya meliputi hal-hal
sebagai berikut :
 mengusahakan bibit, semprotan dan peralatan pertanian
 mengolah hasil pertanian
 memasarkan hasil atau hasil olahan komoditi pertanian
 menyediakan modal bagi para petani
 mengembangkan keterampilan tertentu
3) Koperasi Industri dan Kerajinan; Koperasi industri atau kerajinan adalah
jenis Koperasi yang melakukan usahanya dalam bidang usaha industri atau
kerajinan tertentu
4) Koperasi Jasa-jasa; Koperasi jasajasa hampir sama dengan Koperasi
industri. Bedanya adalah bahwa Koperasi jasa merupakan Koperasi yang
mengkhususkan usahanya dalam memproduksi dan memasarkan kegiatan
jasa tertentu
Berdasarkan Jenis Anggota:
1) Koperasi Karyawan (Kopkar)
2) Koperasi Pedagang Besar (Koppas)

8
3) Koperasi Angkatan Darat (Primkopad)
4) Koperasi Mahasiswa (Kopma)
5) Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren)
6) Koperasi Peranserta Wanita (Koperwan)
7) Koperasi Pramuka (Kopram)
Berdasarkan Daerah Kerja:
1) Koperasi Primer; Koperasi primer adalah Koperasi yang beranggotakan
orang-orang yang biasanya didirikan pada lingkup kesatuan wilayah terkecil
tertentu.
2) Koperasi Sekunder; Koperasi sekunder atau Pusat Koperasi adalah Koperasi
yang beranggotakan Koperasi-koperasi Primer, yang biasanya didirikan
sebagai pemusatan dari beberapa Koperasi Primer dalam suatu lingkup
wilayah tertentu
3) Koperasi Tertier; Koperasi tertier atau Induk Koperasi adalah Koperasi
yang beranggotakan Koperasi-koperasi sekunder, yang berkedudukan di
ibukota negara. Fungsi Koperasi tertier biasanya sebagai ujung tombak
Koperasikoperasi primer yang menjadi anggotanya, dalam berhubungan
dengan lembaga-lembaga nasional yang terkait dengan pembinaan Gerakan
Koperasi

2.6 Fungsi dan Peran Koperasi


Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi
dan peran koperasi sebagai berikut:
a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan Masyarakat
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional ngan koperasi sebagai soko-gurunya
d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Fungsi Koperasi:
a) Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia
b) Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia
c) Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia

9
d) Memperkokoh perekonomian rakyat Indonesia dengan jalan pembinaan
koperasi
Peran dan Tugas Koperasi:
a) Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat Indonesia
b) Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia
c) Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada

2.7 Prinsip-Prinsip Koperasi


Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar Koperasi menurut UU No. 12 tahun
1967, adalah sebagai berikut.
1) Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara
Indonesia
2) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencer minan
demokrasi dalam koperasi
3) Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota Adanya
pembatasan bunga atas modal
4) Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya
5) Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
6) Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prin sip dasar
percaya pada diri sendiri
Dalam Bab III, bagian Kedua, Pasal (5) UU No 25 tahun 1992 diuraikan
bahwa:
1) Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut :
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
 Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
 Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota;
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
 Kemandirian;
2) Dalam mengembangkan koperasi, maka Koperasi melaksanakan pula
prinsip koperasi sebagai berikut:
 Pendidikan Perkoperasian
 Kerja sama antar koperasi

10
Prinsip koperasi menurut Rochdale adalah sebagai berikut:
a) Keanggotaan terbuka, netral terhadap agama dan politik.
b) Satu orang satu suara, artinya dasar suara bukan pada beberapa besarnya
uang yang dimiliki anggota koperasi melainkan keanggotaan yang melekat
pada orangnya bukan uangnya. Jadi, satu orang anggota koperasi memiliki
satu suara dan tidak boleh diwakilkan, lain halnya pada badan usaha yang
bukan koperasi tergantung sejumlah saham yang dimiliki.
c) Pembatasan bunga atas modal, artinya penanaman modal anggota pada
koperasi diberikan bunga yang terbatas.
d) Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagi berdasarkan jasa masing-masing anggota,
artinya bahwa pembagian hasil usaha didasarkan pada partisipasi anggota
yang dapat mengembangkan koperasi.
e) Transaksi harus dilakukan secara tunai atau kontan. Artinya, setiap
pembelian yang dilakukan anggota harus dilakukan secara tunai.
f) Pembuatan neraca secara periodik. Artinya, bahwa untuk mengetahui
keadaan dan jalannya usaha pembukuan dan administrasi harus dijalankan
dengan baik. Apabila terdapat persoalan-persoalan akan didiskusikan
bersama.
g) Perdagangan harus dilakukan secara jujur. Artinya, timbangan harus tepat,
mutu atau kualitas barang harus baik dan bukan barang tiruan.
Freidrich William Raiffeisen (1818 - 1888) adalah Walikota Flam mersfelt di
Jerman. Keadaan perekonomian yang buruk di Jerman pada saat itu, khususnya
dalam bidang pertanian, membuat F.W. Raiffeisen mengembangkan koperasi kredit
dan "bank rakyat". Prinsip Raiffeisen adalah sebagai berikut.
1) Swadaya
2) Daerah kerja terbatas
3) SHU untuk cadangan
4) Tanggung jawab anggota tidak terbatas
5) Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
6) Usaha hanya kepada anggota
7) Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang
Prinsip koperasi menurut Rochdale adalah sebagai berikut:
1) Swadaya
2) Daerah kerja tak terbatas
3) SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota
4) Tanggung jawab anggota terbatas
5) Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
6) Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota

11
Sidang ICA di Wina pada tahun 1966 merumuskan prinsip-prinsip koperasi
dirinci sebagai berikut.
1) Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang
dibuat-buat (open and voluntarily membership).
2) Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara (democratic
control - one member one vote).
3) Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada (limited interest of
capital).
4) SHU dibagi 3:
 Sebagian untuk cadangan
 Sebagian untuk Masyarakat
 Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai dengan jasa
masing-masing.
7) Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus
(promotion of education).
8) Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik di tingkat
regional, nasional, maupun internasional (intercoo-jaringan peratif).

2.8 Koperasi Dalam Pandangan Islam


Koperasi dalam pandangan Islam tergolong sebagai syirkah atau syarikah.
Badan usaha ini merupakan sebuah wadah kemitraan, kerjasama, kekeluargaan, dan
kebersamaan usaha yang sehat, baik, dan halal. Islam sangat memuji badan usaha
seperti itu, firman Allah, SWT mengatakan, “Dan bekerjasamalah dalam kebaikan,
dan ketakwaan, dan janganlah saling bekerjasama dalam dosa dan permusuhan.”
(Al-Maidah:2).
Nabi Muhammad SAW bukan hanya membolehkan, tetapi juga memberikan
motivasi, yang sabdanya berbunyi : “Aku (Allah) merupakan pihak ketiga yang
menyertai (untuk menolong dan memberkati) kemitraan antara dua pihak, selama
salah satu pihak tidak mengkhianati pihak lainnya. Jika salah satu pihak telah
melakukan pengkhianatan terhadap mitranya, maka Aku keluar dari kemitraan
tersebut.” (Abu Daud dan Hakim) dalam hadits Qudsi. Beliau juga bersabda, “Allah
akan mengabulkan doa bagi dua orang yang bermitra selama di antara mereka tidak
saling mengkhianati.” (Al-Bukhari).
Sebagian ulama menganggap koperasi (Syirkah Ta’awuniyah) sebagai akad
mudharabah, yaitu suatu perjanjian kerjasama antara dua orang atau lebih, di satu
pihak menyediakan modal usaha, sedangkan pihak lain melakukan usaha atas dasar
profit sharing (membagi keuntungan) menurut perjanjian, dan diantara syarat sah
mudharabah adalah menetapkan keuntungan setiap tahun dengan persentase tetap.

12
Dengan demikian jelas, bahwa koperasi tidak ada unsur kezaliman dan
pemerasan (eksploitasi oleh manusia yang kuat atau kaya atas manusia yang lemah
atau miskin). Pengelolaannya demokratis dan terbuka (open management) serta
membagi keuntungan dan kerugian kepada para anggota menurut ketentuan yang
berlaku. Sebagai bahan bahasan untuk membuka spektrum hukum berkorporasi,
maka selain melihat segi etis hukum berkoperasi dapat dipertimbangkan dari kaidah
penetapan hukum, ushul al-fiqh yang lain. Hukum Islam mengizinkan kepentingan
masyarakat atau kesejahteraan bersama melalui prinsip ishtishlah atau al-maslahah.
Ini artinya ekonomi Islam harus memberi prioritas pada kesejahteraan rakyat
bersama yang merupakan kepentingan masyarakat. Menyoroti fungsi koperasi di
antaranya adalah:
2.1 Sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
3.1 Sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional
Dengan demikian prinsip ishtishlah dipenuhi oleh koperasi, begitu juga
halnya dengan prinsip istihsan (metode preferensi). Koperasi menurut metode ini
palin tidak dapat dilihat pada tingkat makro maupun mikro. Tingkat makro
mempertimbangkan koperasi sebagai sistem ekonomi yang lebih dekat dengan
Islam dibandingkan dengan kapitalisme dan sosialisme. Pada tingkat mikro
terpenuhi prinsip hubungan sosial yang dicerminkan pada prinsip keanggotaan
bersifat terbuka dan sukarela, prinsip mementingkan pelayanan anggota dan prinsip
solidaritas. Dengan pendekatan kaidah ishtishlah dan istihsan diatas, ada
kecenderungan dibolehkannya kegiatan koperasi. Telah disebutkan banyak segisegi
falsafah, etis dan manajerial yang menunjukkan keselarasan, kesesuaian dan
kebaikan koperasi dalam pandangan Islam.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Koperasi adalah suatu badan atau lembaga yang melakukan Usaha bersama
atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan mamfaat yang lebih
besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara
demokrasi oleh anggotanya yang bekerja berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Prinsip koperasi yaitu: sukarela dan terbuka, bersifat demokrasi, dalam
pembagian SHU sesuai dengan jasa masing-masing anggota, dalam pemberian
balas jasa terbatas pada modal tergantung pada modal anggota yang dikeluarkanm
adanya sifat kemandirian, diberikan pendidikan koperasi kepada setiap anggotanya
dan kerja sama antar koperasi untuk memperluas usaha.

14
DAFTAR PUSTAKA

Junaidi Lalu Takdir. (2021). Akuntansi Koperasi. Malang: Peneleh.


Maulana, A & Siti Rosmayati. (2020). Manajemen Koperasi. Bogor: Guepedia.
Sattar. (2021). Buku Ajar Ekonomi Koperasi Latar Belakang Koperasi.
Yogyakarta: Deepublish.
Sitio, A & Halomoan Tamba. (2001). Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga.
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/ilmiahm-
progress/article/viewFile/640/611
https://media.neliti.com/media/publications/218156-peranan-koperasi-dalam-
perekonomian-indo.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai