Anda di halaman 1dari 42

MANAJEMEN KOPERASI

MATERI

PELAKSANA USAHA KOPERASI

Oleh : KELOMPOK 4

Kelas : B

Naufal Herlambang 200210301046


Novita Punky 200210301059
Elvira Tri Ainurrahma 200210301060
Istifarin Rosana 200210301087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah MANAJEMEN KOPERASI dengan judul “Pelaksana
Usaha Koperasi”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta
rahmat bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Di samping itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
rekan yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini. Demikian yang
dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat. kami memohon
kritik dan saran demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Jember, 19 September 2021

( Kelompok 04 )
Penyusun

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1. Latar Belakang..............................................................................................4

2. Rumusan Masalah.........................................................................................5

3. Tujuan Penulisan...........................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7

1. Apa itu usaha koperasi?................................................................................7

2. Apa yang dimaksud pelaksana usaha koperasi?...........................................8

3. Siapa saja pelaksana usaha koperasi?...........................................................9

4. Pelaksana usaha koperasi juga terdiri dari bagian-bagian di bidang


koperasi..............................................................................................................10

5. Tugas, fungsi dan Kewajiban Pengurus Koperasi.....................................12

6. Fungsi dan Peran Pengurus.........................................................................17

7. Struktur Organisasi pada Usaha Koperasi..................................................19

BAB III PENUTUP...............................................................................................39

1. Kesimpulan.................................................................................................39

2. Saran............................................................................................................39

Daftar Pustaka....................................................................................................40

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Koperasi menempati kedudukan yang sangat penting dalam
sistem perekonomian Indonesia. Hal itu hanya tampak pada ketegasan
sikap pasal 33 UUD 1945 dan juga pada pasal 4 UU No. 25 /1992. Dalam
penjelasan pasal 33 UUD 1945, misalnya koperasi jelas-jelas dinyatakan
sebagai bentuk perusahaan yang sesuai dengan sistem perekonomian yang
hendak dibangun di Indonesia. Sedangkan dalam pasal 4 UU No. 25/
1992, antara lain dikatakan bahwa fungsi koperasi adalah untuk
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
Ketegasan pasal 33 UUD 1945 dan pasal 4 UU No. 25/ 1992 itu
tentu tidak tanpa alasan. Di satu pihak, kondisi perekonomian Indonesia
sudah lama ditandai oleh terjadinya kesenjangan ekonomi. Padahal, di
pihak lain masyarakat adil dan makmur yang hendak dibangun di
Indonesia adalah suatu masyarakat yang tidak mengenal struktur
kesenjangan sebagaimana dikemukakan oleh penjelasan pasal 33 UUD
1945, masyarakat adil dan makmur yang hendak dibangun di Indonesia
adalah suatu masyarakat yang berdasarkan atas demokrasi ekonomi.
Dalam masyarakat seperti itu kemakmuran masyarakatlah yang
diutamakan bukan kemakmuran orang seorang. Dengan demikian, sejalan
dengan pasal 4 UU No. 25/1992 tadi untuk mewujudkan masyarakat
ekonomi yang demokratis itulah keberadaan koperasi perlu dipertahankan.
Koperasi merupakan badan usaha dalam rangka membangun
ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan, yang berperan ganda yang
majemuk, seperti lembaga ekonomi, sebagai sarana pendidikan, sebagai
sarana pendemokrasian masyarakat (Sudarsono, 2000). Sedangkan inti ide

4
dari paham kelembagaan (institusionalism) adalah mengenai kelembagaan
(institusions), kebiasaan (habits), aturan (rules), dan perkembangannya
(evolution) (Yustika, 2006).
Koperasi tidak hanya merupakan satu-satunya bentuk perusahaan
yang secara eksplisit dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian
yang hendak dibangun di Indonesia. Ia juga merupakan perusahaan yang
harus menjiwai susunan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Sebagaimana dikemukakan secara tegas oleh penjelasan pasal 33 UUD
1945. Dalam pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi
dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawah pimpinan atau pemilikan
anggota-anggota masyarakat. Karena itu perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Susunan perusahaan
yang sesuai dengan itu ialah Koperasi.
Tapi bila diperhatikan perkembangan perekonomian Indonesia
selama 30 tahun belakangan ini, kinerja koperasi tampaknya makin jauh
tertinggal. Sumbangan koperasi terhadap PDB cenderung jalan di tempat.
Bahkan, keberadaannya sebagai gerakan ekonomi rakyat pun makin sering
dilupakan. Hal sebaliknya justru dialami oleh perusahaan-perusahaan
konglomerat. Menurut perkiraan, nilai usaha sepuluh konglomerat terbesar
pada tahun 1993 hampir mencapai Rp. 50 trilyun. Jumlah itu jelas sangat
besar bila dibandingkan dengan nilai usaha seluruh koperasi yang setiap
tahun hanya berjumlah Rp. 9,5 trilyun.
Keterbelakangan koperasi itu tentu bukan tanpa sebab. Bila
ditelusuri berdasarkan sumbernya, maka sumber keterbelakangan koperasi
itu dapat ditelusuri baik pada kondisi eksternal maupun pada kondisi
internal. Secara eksternal kondisi ekonomi dan politik yang ada tampaknya
memang masih kurang konduktif bagi perkembangan koperasi.

2. Rumusan Masalah
a. Apa itu Usaha Koperasi?
b. Apa yang dimaksud pelaksana usaha koperasi?

5
c. Siapa saja pelaksana usaha koperasi?
d. Apa saja tugas dan kewajiban pelaksana usaha koperasi?
e. Apa saja fungsi dan peran pelaksana usaha koperasi?
f. Siapa saja yang berhak menjadi pelaksana usaha koperasi?
g. Bagaimana kelembagaan/struktur organisasi seperti apa yang
terletak pada pelaksana usaha koperasi?
h. Apa saja tugas dari setiap seksi/lembaga yang terlibat sebagai
pelaksana usaha koperasi?

3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mendeskripsikan pengertian usaha koperasi
b. Untuk mendeskripsikan maksud pelaksana usaha koperasi
c. Untuk mengetahui siapa saja pelaksana usaha koperasi
d. Untuk mengetahui tugas dan kewajiban dari setiap pelaksana usaha
koperasi
e. Untuk mengetahui fungsi dan peran pelaksana usaha koperasi
f. Untuk mengetahui siapa saja yang seharusnya menjadi pelaksana
usaha koperasi
g. Untuk mengetahui susunan bagan struktur organisasi bagi
pelaksana usaha koperasi
h. Untuk mengetahui tugas dari setiap seksi yang terlibat

6
BAB II
PEMBAHASAN

1. Apa itu usaha koperasi?


Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh
orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
Konsep Koperasi Sebagai Organisasi Bisnis
Pengertian Koperasi sebagai Organisasi Usaha
 Pertama, UU No. 25 Tahun 1992 Koperasi badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan
berlandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
 Kedua, International Cooperation Alliance (ICA) Koperasi sebagai
kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk
memperbaiki sosial ekonomi anggotanya dan memenuhi kebutuhan
ekonomi anggota dengan saling membantu antar anggota,
membatasi keuntungan, serta usaha tersebut harus didasarkan pada
prinsip-prinsip koperasi.
 Ketiga, Koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang para
pemilik/anggotanya pelanggan utama perusahaan tersebut.

Sementara menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang


Perkoperasian, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan
para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.

7
2. Apa yang dimaksud pelaksana usaha koperasi?
Pelaksana usaha koperasi adalah seseorang yang diberi wewenang untuk
bertanggung jawab menjalankan koperasi atau bisa disebut sebagai
pengurus. Seorang pelaksana koperasi biasanya tidak hanya satu tetapi
memiliki anggota kepengurusan. Jadi pengurus ini merupakan pelaksana
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dalam rapat anggota koperasi
yang sudah dijalankan. Pengurus koperasi memiliki tugas sebagai berikut:
a) Mengelola koperasi dan usahanya
b) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanja koperasi
c) Menyelenggarakan Rapat Anggota
d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas
e) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
f) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus

Dan aja juga dari Bidang Koperasi yang merupakan unsur pelaksana pada
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan yang
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Koperasi. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Koperasi
melaksanakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program kerja Bidang Koperasi


b. Penyiapan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan di Bidang
Koperasi
c. Pelaksanaan pembinaan kelembagaan koperasi
d. Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan koperasi
e. Pemantauan dan pengawasan pelaksana tugas Bidang Koperasi
f. Pengevaluasian dan pelaksanaan tugas seksi-seksi pada Bidang
Koperasi secara periodik

8
g. Pelaporan perkembangan pelaksanaan tugas Bidang Koperasi secara
periodik dan
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Siapa saja pelaksana usaha koperasi?


Dalam melaksanakan usaha koperasi, koperasi memerlukan perangkat
koperasi untuk menjalankannya. Perangkat yang dimaksud di sini adalah:
a) Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi. Keputusan-keputusan penting dalam koperasi seperti
pemilihan pengurus, pembagian SHU, dan penetapan dana cadangan
diambil pada saat Rapat Anggota. Rapat anggota dihadiri oleh seluruh
anggota. Setiap anggota memiliki satu suara yang dapat digunakan saat
pengambilan keputusan.
Umumnya, Rapat Anggota diadakan setahun sekali dan sering disebut
sebagai RAT (Rapat Anggota Tahunan).
b) Pengurus
Untuk menjalankan koperasi, diperlukan beberapa orang yang
bertanggung jawab melakukannya. Orang-orang ini disebut sebagai
pengurus dan bertugas menjalankan koperasi secara umum.
Pengurus dipilih melalui Rapat Anggota dan memiliki masa jabatan
selama lima tahun.
c) Pengawas
Untuk mencegah adanya kecurangan dalam pengelolaan koperasi,
kinerja Pengurus akan diawasi oleh Pengawas. Setiap tahunnya,
Pengawas melakukan audit atas kondisi manajerial, kondisi finansial,
serta kondisi fisik/inventaris koperasi. Pengawas juga melaporkan hasil
kinerja Pengurus.
Pengawas dipilih melalui Rapat Anggota.
d) Pengelola

9
Pengurus bertugas menjalankan koperasi secara umum, sedangkan
pengelola bertugas menjalankan usaha koperasi sesuai arahan dari
Pengurus. Pengelola sering juga disebut sebagai manajer.
Pengelola ditunjuk oleh Pengurus.

4. Pelaksana usaha koperasi juga terdiri dari bagian-bagian di bidang


koperasi.
Bidang Koperasi terdiri dari :
A) Seksi Kelembagaan Koperasi
Seksi Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang Koperasi dalam pelaksanaan kebijakan teknis pembinaan
kelembagaan Koperasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud Seksi Kelembagaan Koperasi melaksanakan fungsi sebagai
berikut :
1) Penyusunan rencana kegiatan Seksi Kelembagaan Koperasi
2) Penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksanaan pembinaan kelembagaan koperasi
3) Fasilitasi pendirian dan pembubaran kelembagaan koperasi dan
pelayanan perizinan usaha simpan pinjam, pembukaan kantor
cabang, cabang pembantu dan kantor kas koperasi simpan pinjam
untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah
4) Pembinaan ketatalaksanaan koperasi
5) Pelaksanaan peningkatan kapasitas kelembagaan dan pendidikan
dan pelatihan perkoperasian bagi koperasi yang wilayah
keanggotaan dalam daerah kabupaten
6) Fasilitasi perluasan akses pembiayaan/permodalan bagi Koperasi
7) Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi
Kelembagaan Koperasi, dan
8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Koperasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
B) Seksi Pengawasan Koperasi

10
Seksi Pengawasan Koperasi mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang Koperasi dalam penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
pengawasan dan pemeriksaan koperasi. Untuk melaksanakan tugas
yang dimaksud Seksi Pengawasan Koperasi melaksanakan fungsi
sebagai berikut :
1) Rencana kegiatan Seksi Pengawasan Koperasi;
2) Pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan kelembagaan dan usaha
koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam daerah;
3) Pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan koperasi, koperasi
simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi yang wilayah
keanggotaan dalam daerah;
4) Pelaksanaan pelaporan koperasi;
5) Pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan atau
unit simpan pinjam koperasi yang wilayah keanggotaan dalam
daerah;
6) Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi
Pengawasan Koperasi; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Koperasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
C) Seksi Usaha Koperasi
Seksi Usaha mempunyai tugas menyiapkan bahan pemberdayaan dan
penguatan usaha koperasi. Seksi Usaha dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi :
1) Penyusunan rencana kerja Seksi Usaha;
2) Perumusan kebijakan teknis pemberdayaan dan penguatan usaha
koperasi;
3) Pelaksanaan pemberdayaan dan penguatan usaha koperasi; dan
4) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Usaha.

11
5. Tugas, fungsi dan Kewajiban Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi adalah orang-orang yang dipilih untuk masa
jabatan paling lama lima tahun sesuai dengan anggaran koperasi. Sepertiga
anggota pengurus koperasi dapat dipilih dari orang-orang yang bukan
anggota koperasi, sedangkan sisanya sebesar dua pertiga adalah harus
benar-benar berasal dari anggota koprasi. Pengurus koprasi bertanggung
jawab langsung kepada rapat anggota. Tugas dan kewajiban pengurus
koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi serta
mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan-
keputusan rapat anggota.
Pengurus memperoleh wewenang dan kekuasaan dari hasil
keputusan RAT Pengurus berkewajiban melaksanakan seluruh keputusan
RAT guna memberikan manfaat kepada anggota koperasi. Pengurus
merumuskan berbagai kebijaksanaan yang harus dilakukan pengelola (Tim
Manajemen) dan menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut :
a. Mengelola organisasi koperasi dan usahanya
b. Membuat dan mengajukan Rancangan Program Kerja Serta
Rancangan RAPBK (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Koperasi).
c. Menyelenggarakan Rapat Anggota
d. Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung jawaban
Pelaksanaan Tugas.
e. Menyelenggarakan pembukaan keuangan dan invetaris secara
tertib.
f. Memelihara daftar buku Anggota, buku Pengurus dan Pengawas.
g. Memberikan Pelayanan kepada Anggota Koperasi dan Masyarakat.
h. Mendelegasikan tugas kepada manajer .
i. Meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota.
j. Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada anggota .
k. Mencatat mulai sampai dengan berakhirnya masa kepengurusan
pengawas dan pengurus.

12
l. Mencatat masuk dan keluarnya anggota.

Pengurus Harian :
A) Ketua
Tugas dan Tanggung Jawab :
− Mengendalikan seluruh kegiatan koperasi
− Memimpin, mengkoordinir, dan mengontrol jalannya
aktifitas koperasi dan bagian-bagian yang ada di dalamnya
− Menerima laporan atas kegiatan yang dikerjaan masing-
masing
− Menandatangani surat penting
− Memipmin rapat anggota tahunan dan melaporkan laporan
pertanggung jawaban akhir tahun pada anggota
− Megambil keputusan atas hal-hal yang dianggap penting
bagi kelancaran kegiatan koperasi
B) Sekretaris
Tugas dan Tanggung Jawab :
− Membantu Ketua dalam melaksanakan kerja
− Menyelenggarakan kegiatan surat menyurat dan
ketatausahaan koperasi
− Mencatat tentang kemajuan dan kelemahan yang terjadi
pada koperasi
− Menyampaikan hal-hal yang penting pada ketua
− Membuat pendataan koperasi
C) Bendahara
Tugas dan Tanggung Jawab :
− Merencanakan anggaran belanja dan pendapatan koperasi
− Memelihara semua harta kekayaan koperasi
− Membukukan transaksi ke Supplier > Rp 1 Juta
− Pengisian saldo
− Melakukan Cash Opname yang ada di kasir

13
Pengurus Lengkap :

A) Humas
Tugas dan Tanggung Jawab :
− Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM dan
Koperasi
− Mengkoordinasi dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM
diseluruh koperasi untuk memastikan semuanya sesuai
dengan strategi kebijakan system dan rencana kerja yang
telah disusun
− Mengkoordinasi dan mengontrol pelaksanaan program
pelatihan dan pengembangan untuk memastikan
tercapaianya target tingkat kemampuan dan kopetensi
setiap karyawan
− Menyusun system manajemen kerja, serta mengkoordinasi
dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kerja
B) Administrasi
Tugas dan Tanggung Jawab :
− Mengatur surat menyurat yang ada di Koperasi
− Mengasirpkan dokumen-dokumen penting koperasi
− Memonitor kebutuhan rumah tangga dan ATK Koperasi
− Mempersiapkan rapat-rapar di Koperasi
− Menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
Koperasi
C) Akuntan
Tugas dan Tanggung Jawab :
− Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan dan
pengeluaran kas
− Bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan,
neraca, laporan rugi laba, arus kas, dan lain-lain
− Bertanggung jawab atas Rekonsiliasi Bank

14
D) Kasir
Tugas dan Tanggung Jawab :
− Membuat bukti keluar masuknya uang yang ada di koperasi
− Bertanggung jawab atas dana kas kecil
− Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang
− Bertanggung jawab membuat laporan harian
− Tugas dan Kewajiban Pengurus (Pasal 23, AD
27/PAD/XVI.37/2008)
− Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha Koperasi
− Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama Koperasi
− Mewakili Koperasi di dalam dan di luar Pengadilan
− Mengajukan Rencana Kerja, Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Koperasi
− Menyelenggarakan Rapat Anggota serta
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
kepengurusannya
− Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota
serta pemberhentian anggota
− Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan
memberikan keterangan dan memperlihatakan bukti-bukti
yang diperlukan
− Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota
mengenai jalannya organisasi dari usaha Koperasi
− Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah
segala hal yang menyebabkan perselisihan
− Menanggung kerugian Koperasi sebagai akibat karena
kelalaiannya, dengan ketentuan yang berlaku
− Meminta jasa audit kepada Koperasi Jasa Audit dan atau
Akuntan Publik yang biayanya ditanggung oleh Koperasi
dan biaya audit tersebut dimasukan dalam Anggaran Biaya
Koperasi

15
− Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan
tanggung jawab anggota Pengurus serta ketentuan
mengenai pelayanan terhadap anggota

Pengurus atau salah seorang yang ditunjuk berdasarkan ketentuan


yang berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang bersifat pengurusan
dan pemilikan dalam batas-batas tertentu berdasarkan persetujuan tertulis
dari Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas Koperasi.

E) Badan Pemeriksa Koperasi atau


Pengawas Pengawas bertugas dan
tanggung jawab :
− Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
dan pengelolaan koperasi.
− Kewajiban Pengawas (Pasal 28, AD
27/PAD/XVI.37/2008)
− Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Koperasi
− Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi
− Memberikan koreksi, sara teguran dan peringatan kepada
Pengurus
− Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas
pengawasan kepada Rapat Anggota
D) Manajer atau Pengelola
Pengelola ( Manajer ) koperasi adalah mereka yang diangkat
dan diperhentikan oleh pengurus untuk mengembangkan
koperasi secara efisien dan profesional.Kedudukan pengelola
adalah sebagai karyawan / pegawai yang diberi kuasa dan
weweang oleh pengurus.
Tugas dan tanggung jawan pengelola :
− Melaksanakan kebijakan operasional yang telah ditetapkan
Pengurus.

16
− Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan –
kegiatan di unit – unit usaha.
− Membimbing dan mengarahkan tugas – tugas karyawan
yang dibawahnya seefisien mungkin menuju karyawan
yang berkualitas.
− Mengusulkan kepada pengurus tentang pengangkatan dan
atau pemberhentian karyawan dalam lingkungan tugasnya.
− Menyusun Program Kerja dan RAPBK tahunan untuk
disampaikan kepada pengurus sebelum dimulainya rencana
dan anggaran yang baru, dan selanjutnya evaluasi sekaligus
perencanaan bagi pengurus untuk disampaikan dalam
Rapat Anggota.
− Membuat laporan pertanggungjawaban kerja secara tertulis
setiap akhir bulan and tahun.
− Melaksanakan dokumen-dokumen usaha atau organisasi
koperasi.

6. Fungsi dan Peran Pengurus


Pengurus koperasi mempunyai fungsi, di antaranya adalah :
A) Pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan yang tertinggi
Fungsi pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan tertinggi
diwujudkan dalam menentukan tujuan organisasi, merumuskan
kebijakan organisasi, menentukan rencana sasaran serta program
kerja organisasi koperasi, memilih dan mengawasi
tindakantindakan manajer-manajer dan karyawan dalam mengelola
usaha koperasi. Pengurus merupakan perangkat organisasi koperasi
yang diharapkan dapat membawa perubahan dan pertumbuhan
organisasi dan sekaligus menjadi sumber inisiatif dan inspirasi bagi
pengembangan usaha koperasi. Pada menilai semua hasil kerja
kegiatankegiatan pengelolaan koperasi secara operasional yang
menjadi tanggung jawab manajer.

17
B) Fungsi sebagai penasihat
Fungsi sebagai penasihat ini berlaku baik bagi para manajer
maupun bagi para anggota. Bagi para manajer maminta nasihat
kepada pengurus adalah penting sekali artinya, terutama dalam
rangka penjabaran dan penerapan kebijaksanaan operasional dari
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah dirumuskan oleh
pengurus.
C) Pengurus sebagai pengawas; bahwa pengurus merupakan orang
yang mendapat kepercayaan dari anggota untuk melindungi semua
kekayaan organisasi.
D) Pengurus sebagai penjaga kelangsungan hidup organisasi demi
keberlangsungan usaha dan keberlanjutan organisasi koperasi,
maka pengurus harus :
− Mampu menyediakan adanya manajer yang cakap dalam
organisasi;
− Menyeleksi dan memilih eksekutif atau manajer secara efektif;
− Memberikan pengarahan kepada para manajer agar koperasi
berjalan secara efektif , professional, dan
− Menetapkan orang-orang yang mampu mengarahkan kegiatan
dari organisasi;
− Mengikuti perkembangan pasar, dengan tepat mengarahkan
berbagai jenis layanan barang-barang atau jasa-jasa yang
dihasilkan oleh koperasi sesuai dengan dinamika pasar dan
tingkat kelayakan maupun profitabilitas usaha.
E) Pengurus sebagai symbol
Langkah-langkah yang diambil pengurus terhadap anggota maupun
karyawan bersifat persuasive yang menempatkan pengurus menjadi
pemimpin yang memiliki kekuatan dan motivator bagi pencapaian
tujuan; strategis perusahaan dan kebijaksanaan umum dari
organisasi koperasi dirumuskan secara sistematis oleh pengurus;

18
pengurus memperoleh dan menyajikan informasi koperasi secara
cermat dalam menunjang kinerja usaha.

7. Struktur Organisasi pada Usaha Koperasi

Secara umum, struktur dan tatanan manajemen koperasi Indonesia dapat


dirunut berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu :
− Rapat Anggota
− Pengurus
− Pengawas
− Pengelola

A. RAPAT ANGGOTA
Rapat anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi
yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan
kepentingan organisasi maupun usaha koperasi, dalam rangka mengambil
suatu keputusan dengan suara terbanyak dari para anggota yang hadir.
Pelaksanaan Rapat Anggota ini biasanya diatur dalam anggaran dasar
koperasi, baik mengenai waktu pelaksanaannya maupun menyangkut
jumlah anggota minimal yang hadir.
Menurut TNP3K, Rapat Anggota dalam koperasi merupakan suatu
lembaga/ institusi, bukan sekedar sebagai forum rapat. Rapat Anggota
adalah salah satu perangkat organisasi koperasi dan karenanya merupakan
suatu lembaga struktural organisasi koperasi.

19
Segala keputusan yang dikeluarkan Rapat Anggota sebagai
lembaga struktural organisasi koperasi mmpunyai kekuatan hukum, karena
merupakan hasil dari suara terbanyak pemilik koperasi. Di samping itu,
setiap anggota koperasi mempunyai hak suara yang sama sesuai dengan
prinsip koperasi yang menyatakan bahwa koperasi adalah merupakan
kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Karena itu, keanggotaan
suatu koperasi ditandai dengan dibayarnya simpanan pokok dan simpanan
tersebut sama jumlahnya bagi setiap anggota. Hal dimaksud juga
ditegaskan pada pasal 22 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
sebagai berikut :
− Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
Koperasi
− Rapat Anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur
dalam Anggaran Dasar
Rapat anggota juga diartikan sebagai institusi, karena telah
melembaga dalam organisasi koperasi dan pelaksanaannya diatur dalam
anggaran dasar koperasi. Sebagai salah satu lembaga, Rapat Anggota
memiliki fungsi, wewenang, aturan main, dan tata tertib, yang
ketentuannya bersifat mengikat semua pihak yang terkait.

Rapat Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam


koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan, berwibawa, dan
menjadi sumber dari segala keputusan atau tindakan yang dilaksanakan
oleh perangkat organisasi koperasi dan para pengelola usaha koperasi.
Segala sesuatu yang telah diputuskan oleh rapat anggota harus ditaati dan
sifatnya mengikat bagi semua anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola
koperasi. Oleh karena itu, kedudukan dan kekuatan hukum Rapat Anggota
menjamin segala perbuatan dan akibat hukum, yang dilakukan oleh para
pengelola sebagai pemegang mandat dari anggota dalam hubungannya
dengan anggota dan pihak lain maupun badan usaha lain. Fungsi dan
wewenang yang dimiliki Rapat Anggota sangat menentukan, sehingga

20
menempatkannya pada kedudukan semacam lembaga legislatif pada
koperasi. Hal ini ditegaskan dalam pasal 23 Undang-Undang Nomor 25
tahun 1992 yang menyebutkan bahwa, Rapat Anggota menetapkan :

 Anggaran Dasar
 Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan
usaha koperasi
 Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan
Pengawas
 Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi, serta pengesahan laporan keuangan
 Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya
 Pembagian Sisa Hasil Usaha
 Penggabungan, peleburan, pendirian, dan pembubaran
koperasi
Rapat Anggota harus difungsikan secara efektif untuk membahas
segala pertanggungjawaban pengurus dan rencana kerja yang diajukan.
Dengan demikian, anggapan bahwa Rapat Anggota lebih bersifat
seremonial dapat dihilangkan.

Penyusunan rencana kerja dituangkan dalam rencana anggaran


pendapatan dan belanja koperasi, yang akan dipakai sebagai dasar bagi
Pengurus dan Pengawas dalam melaksanakan tugas pada tahun buku
berikutnya. Sedangkan pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan
pengawas atas pelaksanaan tugas dalam tahun buku yang lalu, dilakukan
selambat-lambatnya enam bulan setelah tutup tahun buku dalam forum
Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Untuk mengefektifkan fungsi Rapat Anggota, maka segala


keputusan Rapat Anggota harus dilaksanakan oleh pengurus koperasi.
Oleh karena itu, Pengurus perlu diberi wewenang yang jelas dalam

21
operasionalisasi keputusan-keputusan yang dihasilkan oleh Rapat
Anggota. Keputusan yang telah jelas dan operasional-dalam arti telah
dijabarkan secara rinci-dapat langsung dilaksanakan, namun keputusan
yang belum rinci perlu terlebih dahulu dijabarkan, kemudian
pelaksanaannya harus melalui persetujuan Rapat Anggota. Dengan kata
lain, pemberian mandate oleh Rapat Anggota kepada pengurus harus tegas
dijelaskan, apakah bersifat penuh atau terbatas. Hal ini dimaksudkan agar
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan organisasi dan usaha,
kedudukan pengurus menjadi jelas.

B. PENGURUS

Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat


anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha. Idealnya,
pengurus koperasi sebagai perwakilan anggota diharapkan mempunyai
kemampuan manajerial, teknis, dan berjiwa wirakoperasi, sehingga
pengelolaan koperasi mencerminkan suatu ciri yang dilandasi dengan
prinsip-prinsip koperasi. Kedudukan pengurus-sebagai penerima mandat
dari pemilik koperasi dan mempunyai fungsi dan wewenang sebagai
pelaksana keputusan rapat anggota- sangat strategis dan menentukan maju
mundurnya koperasi. Posisi yang menentukan tersebut merupakan
pengejawantahan tugas dan wewenang pengurus, yang ditetapkan dalam

22
undang-undang, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan
lainnya yang berlaku dan diputuskan oleh Rapat Anggota. Pasal 29 ayat 2
UU Koperasi no. 25 tahun 1992 menyebutkan, bahwa “Pengurus
merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota”.

Pasal 30 merinci tugas dan wewenang pengurus koperasi.


 Pengurus bertugas
− Mengelola koperasi dan usahanya
− Mengajukan rancangan rencana kerja serta anggaran
pendapatan dan belanja koperasi
− Menyelenggarakan Rapat Anggota
− Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas
− Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris
secara tertib
− Memelihara buku daftar anggota dan pengurus
 Pengurus berwenang
− Mewakili koperasi di dalam dan luar pengadilan
− Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru
serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan
dalam Anggaran Dasar
− Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan
kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya
dan keputusan Rapat Anggota
Berdasarkan ketentuan tersebut pengurus mengemban amanat dan
keputusan Rapat Anggota untuk mengelola organisasi dan usaha koperasi.
Tugas dan wewenang yang dilakukan pengurus merupakan pelaksanaan
kegiatan sebagai lembaga eksekutif dan memiliki identitas tersendiri.
Teorinya, susunan perangkat organisasi pengurus pada umumnya
terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Namun dalam pelaksanaannya,
susunan perangkat organisasi pengurus tersebut dapat bervariasi antara

23
satu koperasi dengan koperasi yang lain, tergantung besar kecilnya
koperasi dan keinginan anggota. Kecenderungan yang biasa terjadi pada
banyak koperasi di Indonesia adalah, pengembangan struktur perangkat
secara horizontal. Misalnya pada jabatan ketua, bisa berkembang menjadi
ketua umum, ketua I, dan Ketua II; sekretaris dipecah menjadi sekretaris I
dan sekretaris II, demikian juga halnya bendahara.
Pemekaran tersebut lebih banyak ditujukan untuk menampung
yang lebih banyak orang dan bukan didasarkan atas efektifitas
pelaksanaan tugas. Ada juga koperasi yang menyusun perangkat
pengurus berdasarkan kepentingan usaha, yaitu besar kecil usaha koperasi
tersebut.
Sebagai mandataris Rapat Anggota, pengurus dapat juga
mendelegasikan wewenangnya dalam melaksanakan usaha kepada
pengelola sesuai dengan pasal 32 ayat 1 UU Koperasi No. 25 Tahun 1992
yang berbunyi “Pengurus koperasi dapat mengangkat Pengelola yang
diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha”. Pengelola tersebut
biasa disebut “manajer”. Rencana pengangkatan manajer harus diajukan
pada dan mendapat persetujuan dari Rapat Anggota, serta
pengangkatannya harus disertai dengan dasar hukum, yaitu berupa
perjanjian kontraktual yang ditandatangani oleh pengurus atas nama
koperasi. Dalam perjanjian tersebut juga disebutkan wewenang manajer
dalam pengambilan keputusan, dan penandatanganan dokumen atau surat-
surat yang terkait dengan kerjasama usaha dengan pihak lain. manajer
sebagai pengelola usaha mempertanggungjawabkan tugasnya kepada
pengurus dan kemudian penguruslah yang mempertanggungjawabkannya
kepada Rapat Anggota.

24
C. PENGAWAS
Perangkat koperasi yang ketiga, pengawas, adalah perangkat
organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi.
Pengawas organisasi koperasi merupakan suatu lembaga atau badan
struktural organisasi koperasi. Pengawas mengemban amanat anggota
untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaaan dan pengelolaan
koperasi, sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga koperasi, keputusan Pengurus, serta peraturan lainnya
yang berlaku di dalam koperasi.

Menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 39 ayat 1, pengawas


bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi. Sedangkan ayat 2 menyatakan pengawas berwenang
untuk meneliti segala catatan yang ada pada koperasi, dan mendapatkan
segala keterangan yang diperlukan.
Tugas dan wewenang pengawas antara lain :
1. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan Pengurus dan Pengelola Koperasi.
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya.
3. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.

25
4. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap
pihak ketiga.
6. Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan
dengan membuat berita acara pemeriksaannya.
7. Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada
pengurus atau Rapat Anggota mengenai hal yang
menyangkut kehidupan koperasi.
8. Memperolah biaya-biaya dalam rangka
menjalankan tugas sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
9. Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya
pada RAT.

Dalam prakteknya, umumnya fungsi pengawasan yang dilakukan


oleh pengawas koperasi dapat dikatakan kurang efektif, khususnya bagi
koperasi- koperasi pedesaan seperti KUD. Hal tersebut dapat terjadi
karena pengurus dipilih lebih dahulu daripada pengawas. Akibatnya,
sumber daya manusia yang lebih baik akan terpilih sebagai pengurus, dan
baru kemudian sisanya untuk jabatan pengawas. Di samping hal tersebut,
biasanya yang terpilih menjadi pengurus koperasi adalah tokoh-tokoh
masyarakat desa, yang mempunyai pengaruh yang relatif lebih luas,
sehingga pada pemilihan yang dilakukan secara demokratispun, peluang
mereka untuk terpilih menjadi lebih besar. Kondisi ini diperburuk dengan
kenyataan bahwa, status sosial pengurus tadi relatif lebih baik, dan
kualifikasi pengawas yang kurang memadai membawa dampak negatif
terhadap efektifitas pelaksanaan pengawasan.

26
D. PENGELOLA
Pengelola koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan
oleh pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan
profesional. Karena itu kedudukan pengelola adalah sebagai pegawai atau
karyawan yang diberi kuasa dan wewenang oleh pengurus. Dengan
demikian, di sini berlaku hubungan perikatan dalam bentuk perjanjian
ataupun kontrak kerja. Jumlah pengelola dan ukuran struktur oganisasinya
sangat tergantung pada besarnya usaha yang dikelola.

Manager dipilih dan diangkat oleh pengurus untuk melakukan fungsi


pengelolaan operasional
usah koperasi.
Kewajiban manager antara lain :
a. Melaksanakan kebijakan operasional yang telah ditetapkan

27
Pengurus.
b. Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan –
kegiatan di unit – unit usaha.
c. Membimbing dan mengarahkan tugas – tugas karyawan
yang dibawahnya seefisien mungkin menuju karyawan
yang berkualitas.
d. Mengusulkan kepada pengurus tentang pengangkatan dan
atau pemberhentian karyawan dalam lingkungan tugasnya.
e. Menyusun Program Kerja dan RAPBK tahunan untuk
disampaikan kepada pengurus sebelum dimulainya rencana
dan anggaran yang baru, dan selanjutnya evaluasi sekaligus
perencanaan bagi pengurus untuk disampaikan dalam Rapat
Anggota.
f. Membuat laporan pertanggungjawaban kerja secara tertulis
setiap akhir bulan dan tahun.
g. Melaksanakan dokumen-dokumen usaha atau organisasi
koperasi.
Fungsi utama Manager :
1) Melaksanakan tugas segari – hari di bidang usaha.
2) Bertanggungjawab atas administrasi kegiatan usaha dan
organisasi koperasi.
3) Mengembangkan dan mengelola usaha untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
Perlunya Manager dalam Koperasi
Keberadaan manajer dalam koperasi diharapkan usaha koperasi akan dapat
berkembang lebih
maju. Manajer diperlukan bagi koperasi :
1. Untuk mengelola usaha koperasi memerlukan keahlian sesuai
dengan bidang usaha koperasi, selain untuk menunjang fungsi
pengurus yang umumnya dipilih oleh anggota berdasarkan atas
kepercayaan.

28
2. Pengelolaan usaha koperasi memerlukan tindakan yang
berkeseimbangan sepanjang tindakan yangberkesinambungan
sepanjang waktun sejalan dengan keberadaan koperasi itu,
sementara pengurus di[ilih untuk jangka waktu tertentu (ada
batasan waktu kepengurusan).
3. Pengurus umumnya tidak dapat mencurahkan tenaga atau
pikirannya secara penuh dalam koperasi, karena biasanya
pengurus memiliki tugas pokoknya, sehingga manajer
diperlukan untuk mengoperasionalisasikan usaha koperasi lebih
efektif dan mencapai tujuannya.
Hubungan kerja antara Pengurus dan Manajer.
Antara pengurus dengan manajer harus memiliki kesatuan pendangan dan
kesatuan gerak
untuk mengenai usaha koperasi dan tercapainya tujuan koperasi.
Untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan usaha koperasi dilakukan
tugas dan tanggung
jawab sejelas-jelasnya, antara lain :
1. Pertanggung jawaban teknis operasional oleh pengurus diserahkan
kepada manajer, sekalipun pertanggungjawaban terakhir kepada
anggota dilakukan pengurus.
2. Pengurus hanya memutuskan hal-hal yang sifatnya kebijaksanaan,
sedangkan manajer dalam bidang operasionalnya.
3. Pengurus mempunyai wewenang penuh untuk melakukan
pengawsan, pemantauan, penerbitan, penelitian, dan pemeriksaan
tentang apa yang dilakukan manajer.
4. Pengurus tidak perlu mengerjakan hal-hal yang sifatnya
operasional sehari – hari.

E. MANAJEMEN KOPERASI

Terdapat pembagian tugas (job description) pada masing-masing


unsur. Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup

29
keputusan (decisiopn area) yang berbeda, kendatipun masih ada lingkup
keputusan yang dilakukan secara bersama (shared decision areas).

Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen


koperasi adalah sebagai berikut :
 Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam
menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen,
dan usaha koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis
dirumuskan dan ditetapkan pada forum rapat anggota. Umumnya,
rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun.
 Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. Dengan
demikian, pengurus dapat dikatakan sebagai pemengang kuasa
Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan
strategis yang ditetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang
mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi
maupun usaha.
 Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh pengurus.
Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. Oleh
sebab itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi pengawas dan
pengurus adalah sama.
 Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan
oleh pengurus, untuk melaksanakan teknis operasional di bidang
usaha. Hubungan pengelola usaha (managing director) dengan
pengurus

 koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk


perjanjian atau kontrak kerja.
A.H. Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada
dasarnya dapat ditelaah dari tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses,
dan gaya.
Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada

30
prinsipnya terbentuk dari tiga unsur: angota, pengurus, dan karyawan.
Harap dibedakan struktur atau alat perlengkapan organisasi yang sepintas
adalah sama : Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu,
hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen.
Unsur pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi
koperasi, pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dari
anggota, untuk mrndampingi Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol
sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi.
Selanjutnya A.H. Gophar menyimpulkan bahwa, pada akhirnya
keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi
tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapat
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota.
Dari sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih
mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu
orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging dalam
organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang
kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal.
Terakhir, ditinjau dari sudut pandang gaya manjemen
(management style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif
(participatory management), dimana posisi anggota ditempatkan sebagai
subjek dari manajemen yang aktif dalam mengendalikan manajemen
perusahaan.
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Tugasnya : menetapkan AD Koperasi, menetapkan kebijaksanaan
umum dan pelaksanaan keputusan- keputusan dari koperasi yang ada
di atasnya, memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus,
Badan Pemeriksa dan Badan Penasehat, menetapkan rencana kerja
anggaran belanja, pengesahan neraca dan kebijaksanaan pengurus
dalam bidang organisasi dan perusahaan.
2. Pengurus

31
Tugas dari pengurus koperasi adalah mengurus organisasi dan usaha
koperasi sesuai dengan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga
koperasi, pengurus harus mengetahui seluk-beluk usaha serta
memahami organisasi koperasi tersebut. Tugas, fungsi, dan tanggung
jawab pengurus terbagi menjadi dua yaitu secara kolektif dan
perorangan.
A) Secara kolektif
a. Memimpin organisasi dan kegiatan usaha
b. Membina dan membimbing anggota
c. Memelihara kekayaan koperasi
d. Menyelenggarakan rapat anggota
e. Mengajukan rencana RK dan RAPB
f. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban
kegiatan
g. Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib
h. Memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus dan buku
daftar pengawas.
B) Secara Perorangan
 Ketua
Tugas ketua adalah mengkoordinasikan kegiatan
seluruh anggota pengurus dan menangani tugas
pengurus yang berhalangan, memimpin rapat dan
mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan. Dan
juga berfungsi sebagai pengurus, selaku pimpinan,
berwenang melakukan segala kegiatan sesuai dengan
keputusan rapat anggota, rapat gabungan dan rapat
pengurus dalam mengambil keputusan tentang hal-hal
yang prinsip, serta menandatangani surat-surat bersama
sekretaris, serta surat-surat berharga bersama
Bendahara, bertanggungjawab pada rapat anggota.
 Sekretaris

32
Bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan
dibidang kesekretariatan, keanggotaan dan pendidikan.
Berfungsi sebagai Pengurus selaku Sekretaris.
Berwenang menentukan kebijaksanaan dan melakukan
segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya
sesuai keputusan rapat pengurus, serta menandatangani
surat bersama unsur ketua.
 Bendahara
Bendahara memiliki tugas mengelola keuangan
(menerima, menyimpan dan melakukan pembayaran),
membina administrasi keuangan dan pembukuan.
Berfungsi sebagai Pengurus, selaku bendahara.
Berwenang menentukan kebijakan dan melakukan
segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya,
serta menandatangani surat-surat berharga bersama
unsur ketua. Bertanggungjawab kepada rapat pengurus
lengkap melalui ketua.
 Pengawas
Pengawas koperasi dibentuk dengan maksud dan tujuan
sebagai berikut.
Memberikan bimbingan kepada para pengurus dan
pengelola koperasi serta mencegah terjadinya
penyelewengan. Menilai hasil kerja pengurus dengan
rencana yang sudah ditetapkan.
3. Manajer
Tugasnya :

a. Pada bidang kekaryawanan, manajer hendaknya mengajukan usul-


usul pengangkatan karyawan tertentu dan juga mengangkat
karyawan beserta stafnya atas dasar batas-batas yang ditetapkan
oleh pengurus.
b. Manajer hendaknya aktif melakukan bimbingan dan pembinaan

33
terhadap para karyawannya, melakukan pengawasan langsung
terhadap para karyawan dan stafnya.
c. Manajer mengkoordinir penyusunan rencana kerja beserta
dukungan anggarannya yang pasti dapat menarik perhatian
pengurus dan dapat dijalankan.
d. Pada bidang pelaksanaan usaha koperasi, manajer mengkoordinir
dan meemimpin para karyawannya dengan penuh tanggung jawab
di dalam melaksanakan tugas di bidang usaha masing-masing.
e. Manajer bertanggung jawqab dalam menyelengggarakan
administrasi uang dan barang dengan cermat, tertib, serasi, tulus
dan jujur.
f. Manajer bertanggung bjawab untuk membuat laporan kepada
pengurus dan menjamin laporan tersebut berdata dan berfakta
benar, agar pengurus dapat mengetahui jalannya usaha yang
sebenarnya
Fungsinya :
a. Perencanaan (Planing )
Merencanakan adalah memikirkan, menimbang, memutuskan
dan menentukan apa yang akan dikerjakann. supaya dapat
mencapai tujuan tertentu.
b. Penyelarasan (Coordinating)
Koordinasi meliputi kesatuan bersama dari orang-orang, bahan-
bahan, alat-alat produksi dan pemasaran, uang, dll. untuk
bekerja secara keseluruhan. pentingnya koordinasi suatu bagian
tidak dapat dipisah dengan bagian yang lain.
c. Pengorganisasian (Organizing)
Meliputi pembangian tugas, tanggung jawab dan kekuasaan
untuk melaksanakan rencana yang sudah dibuat. pekerjaan
diatur mulai dari pimpinan sampai pada pelaksanaan bawahan
menurut bagian dan lapangan masing-masing. untuk
melaksanakan tugas-tugas kegiatan pengurus atau manajer,

34
dapat menyerakan sebagian kekuasan pada manajer bagian
usaha dan lain-lain.
d. Pengarahan (Directing)
Pengurus atau manajer harus menjelaskan usaha perseorangaan
sesuai dengan kempampuan untuk mencapai tujuan. selalu
menuntun, mengawasi serta memberi tahu hubungan dengan
kebijakan program organisasi kerasi
e. Pengawasan (controling)
Kegiatan ini untuk mengamatiserta mengawasi jalannya sesuai
dengan rencana. pengamatan adalah pengukuran dan
pemeriksaan semua tindakan-tindakan bawahan untuk
menjamin tercapainya tujuan koperasi. Setiap kegiatan yang
dilakukan harus sesuai dengan rencana.
Hubungan Kerja antara Manajer dengan Pengurus dan Pihak Lain :
Dewasa ini semakin banyak koperasi yang mengangkat manajer
untuk menangani usaha koperasi dengan berbagai macam alasan.
Alasan yang biasa dikemukakan adalah yang menyangkut kemampuan
pengurus. Pengurus diangkat dari anggota koperasi yang mempunyai
kemampuan terbatas di bidang manajemen perusahaan. Selain itu
pengurus mempunyai tugas yang lebih luas, yaitu memimpin koperasi
secara keseluruhan, sehingga hal-hal yang bersifat operasional dapat
diserahkan kepada manajer. Dari segi waktu, pengurus dipilih hanya
untuk jangka waktu tertentu untuk mengurus usaha koperasi, sebab
biasanya pengurus mempunyai pekerjaan sendiri selain menjadi
pengurus koperasi. Sedangkan menjalankan usaha koperasi tidak dapat
dilakukan sambil lalu, tetapi harus dikerjakan penuh ketekunan.
Seorang manajer koperasi diangkat pengurus untuk membantu
menjalankan usaha koperasi, oleh karena itu manajer harus
mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada pengurus, bukan
kepada orang lain. Manajer hanya boleh mengerjakan sesuatu kalau
diberi kewenangan atau kekuasaan oleh pengurus, misalnya dalam

35
berhubungan dengan bank, manajer hanya boleh mengadakan kontak
dengan bank untuk hal-hal yang diizinkan oleh pengurus. Di luar hal-
hal yang diizinkan tersebut, manajer tidak boleh mengadakan
hubungan dengan bank, melainkan pengurus sendiri yang akan
melakukannya.
Dewasa ini masih banyak koperasi yang membutuhkan bimbingan
dari pihak lain, misalnya koperasi ditingkat atasnya, Departemen
Koperasi maupun pemerintah daerah di mana koperasi tersebut
beroperasi. Manajer koperasi yang masih mendapat binaan dari pihak
lain, harus mampu membawa diri dalam berhubungan dengan
pengurus maupun pembinanya. Selain itu juga harus bersiap-siap
seandainya suatu saat bimbingan tersebut dikurangi atau dihilangkan
sama sekali. Oleh karena itu pengurus maupun manajer harus
mempersiapkan diri dalam masa transisi tersebut, sehingga pada suatu
saat koperasi dapat mandiri, tidak memerlukan bimbingan lagi.
4. Badan pemeriksa
Tugas pengawas koperasi
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
dan pengelolaan koperasi;
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
c. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota
pengawas ditetapkan dalam anggaran dasar.
Wewenang pengawas koperasi:

a. Meneliti catatan yang ada pada Koperasi


b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
c. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap
pihak ketiga
5. Dewan penasehat
Tugas dan fungsi badan penasehat adalah:
a. Bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta

36
maupun tidak diminta untuk kepentingan dan kemajuan
koperasi.
b. Berfungsi sebagai penasehat.
c. Dapat menghadiri rapat anggota, rapat gabungan dan rapat
pengurus.
6. Peranan pemerintah
Sebagian pihak berpendapat bahwa salah satu penyebab lambannya
perkembangan koperasi selama ini adalah karena adanya campur
tangan Departemen koperasi yang cenderung berlebihan. Akibatnya
koperasi tidak hanya menjadi sangat tergantung kepada pemerintah, ia
kemudian lebih terkesan sebagai lembaga pemerintah daripada sebagai
sebuah perusahaan yang otonom. (Baswir, 2000)
7. Konsep Demokrasi
Definisi demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan (kratein)
dari/oleh/untuk rakyat (demos). Menurut konsep demokrasi, kekuasaan
menyiratkan arti politik dan pemerintahan, sedangkan rakyat beserta
warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara. Kenyataannya,
baik dari segi konsep maupun praktek, demos menyiratkan makna
diskriminatif. Demos bukanlah rakyat keseluruhan, tetapi hanya
populus tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau
kesepakatan formal mengontrol akses ke sumber-sumber kekuasaan
dan bisa mengklaim kepemilikan atas hak-hak prerogratif dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau
pemerintahan.
Dalam perkembangan zaman modern, ketika kehidupan memasuki
skala luas, tidak lagi berformat lokal, dan demokrasi tidak mungkin
lagi direalisasikan dalam wujud partisipasi langsung, masalah
diskriminsi dalam kegiatan politik tetap berlangsung meskipun
prakteknya berbeda dari pengalaman yang terjadi di masa Yunani
kuno. Tidak semua warga negara dapat langsung terlibat dalam
perwakilan. Hanya mereka yang karena sebab tertentu seperti

37
kemampuan membangun pengaruh dan menguasai suara politik yang
terpilih sebagai wakil. Sementara sebagian besar rakyat hanya dapat
puas jika kepentingannya terwakili. Mereka tak memiliki kemampuan
dan kesempatan yang sama untuk mengefektifkan hak-hak mereka
sebagai warga negara. (Lumintang, 2001)
8. Partisipasi dapat diartikan
Sebagai suatu proses dimana sekelompok orang (anggota) menemukan
dan mengimplementasikan ide-ide / gagasan koperasi. Melalui
partisipasi, anggota sendiri yang mengisyaratkan dan menyatakan
kepentingannya, sumber-sumber daya dapat digerakkan, keputusan-
keputusan dapat dilaksanakan dan dievaluasi. (Ropke, 2003)

38
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Pelaksana usaha koperasi adalah seseorang yang telah diberikan


wewenang untuk bertanggung jawab menjalankan usaha koperasi . pelaksana
usaha koperasi juga di sebut sebagai pengurus koperasi. pelaksana usaha
koperasi dapat mengelola, melaksanakan kegiatan- kegiatan koperasi,
melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pengurus koperasi,
mengevaluasi tugas tugas yang telah diberikan agar segala sesuatu yang di
kerjakan dapat berjalan dengan lancar. Tanggung jawab dari pelaksana atau
pengurus usaha koperasi bertujuan agar usaha koperasi dapat berjalan dengan
baik dan lebih maju.

2. Saran

Terkait dengan penjelasan materi tentang pengelola atau pengurus usaha


koperasi diharapkan dapat membantu pengelola atau pengurus usaha
koperasi memahami tentang apa saja yang menjadi tugas tugas sekaligus
tanggung jawab seorang pengelola. Dengan adanya pengelola atau pengurus
usaha koperasi di harapkan koperasi berjalan dengan baik.

39
Daftar Pustaka

Sumantri, Bambang Agus dan Erwin Putera Permana. (2017). MANAJEMEN


KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENEGAH (UMKM)
: Perkembangan, Teori dan Praktek. Fakultas Ekonomi Universitas
Nusantara PGRI Kediri.

https://www.krishandsoftware.com/blog/661/badan-usaha-koperasi/

https://www.diskup.kapuashulukab.go.id/tugas-pokok-dan-fungsi/bidang-
koperasi/

https://dinkopukm.slemankab.go.id/profil/tugas-pokok-dan-fungsi/bidang-
koperasi/

https://www.studiobelajar.com/koperasi/

https://www.diskup.kapuashulukab.go.id/tugas-pokok-fungsi/

Departemen Koperasi Pembinaan Pengusaha Kecil, R.I. 1993, Pelatihan


Perkoperasian
Bagi Pengurus Koperasi / KUD, Jakarta.
Folke Dubell, 1985. Pembangunan Koperasi Suatu Metode Perintisan dan
Pengorganisasian Koperasi Pertanian di Negara Berkembang, terjemahan Slamet
Riyadi Bisri,
Jatinangor : Ikopin.
Hanel, Afred. 1994 Dual or Double Nature of Cooprative. Dalam
International Handbook
of Cooprative Organizations. Vandenhoeck & Ruprecht. Gottingen.
Herman Soewardi. 1995. Filsafat Koperasi atau Cooprativism. UPT
Penerbitan Ikopin.
Ima Soewandi, tanpa tahun Latar Belakang Sejarah dan Sendi Dasar
Koperasi (sebuah
out-line), Jakarta : Departemen Perdagangan dan Koperasi.

40
Munkner, 1989. Pengantar Hukum Koperasi, Bandung :Unpad.
Ropke, Joche, 1995. The Economic Theory of Cooprative Enterprises
in Developing
Countries. With Special Reference tp Indonesia. Marburg.
Sagimun, M.D. 1990. Koperasi Indonesia. CV Masagung. Jakarta.
Suarny Amran, 1992. Analisis Beberapa Permasalahan Anggaran
Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, dalam Pokok-Pokok Pikiran Tentang Pembangunan Koperasi,
Editor Rusidi
dan Maman Suratman, Jatinangor, Bandung : Ikopin.
Tim Ikopin. 2000. Penjiwaan Koperasi. Bandung : Ikopin. Jatinangor,
Bandung : Ikopin
T. Gilarso. 1998. Pengelolaan Koperasi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992,
Tentang
Perkoperasian.
Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Lumintang. J, Yusgiantoro P., Brodjonegoro.S, Prakoso.B, Santoso B., Sudjana


B., 2001 Pendidikan Kewarganegaraan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Mubyarto. 1992. Strategi Pengembangan Kelembagaan Koperasi. Makalah


Seminar, FE UGM-DEPKOP Yogyakarta.

Ranupandojo, Heidjirachman. 1992. Aspek Kelembagaan Koperasi. Makalah


Seminar FE UGM – DEPKOP. Yogyakarta.

Ropke, Jochen. 1992. The Economic Theory of Cooperative Enterprise in


Developping Countries. Marburg. Ropke, Jochen. 2003. Ekonomi Koperasi
Salemba Empat. Jakarta.

Subyantoro, Arief. 2008. Strategi Pengembangan Koperasi dalam Upaya


Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Bangsa. UPN “Veteran” Yogyakarta.
Yogyakarta.

41
Sudarsono, Edilius. 2000. Manajemen Koperasi Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.
UURI No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Yustika, A.E. 2006 Ekonomi kelembagaan. Bayumedia Publishing. Malang.

42

Anda mungkin juga menyukai