Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

KEBIJAKAN EKSPOR DAN KEBIJAKAN IMPOR

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah

“EKONOMI INTERNASIONAL”

Dosen Pengampu:

Drs. Pudjo Suharso, M.Si

Dr. Hety Mustika Ani, S.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Naufal Herlambang 200210301046


2. Satrio Hamdi Rahmadi 200210301052
3. Valuena Maya Rizka 200210301063
4. Indriani Novi Mustikawati 200210301075
5. Nurulla A’idah Yuanasari 200210301091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Ekonomi Internasional
yang membahasa tentang “Kebijakan Perdagangan Internasional: Kebijakan Ekspor dan
Kebijakan Impor”.

Adapun makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat kekuranngan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang. Sekiranya makalah yang telah kami
susun dapat berguna bagi kami dan pembaca.

Jember, 28 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian, Tujuan dan Manfaat dari kegiatan Ekspor ......................................................... 3
A. Pengertian Ekspor ........................................................................................................................ 3
B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Ekspor ....................................................................................... 4
2.2 Kebijakan Ekspor ....................................................................................................................... 5
2.3 Pengertian, Tujuan dan Manfaat dari Kegiatan Impor .......................................................... 6
C. Pengertian Impor .......................................................................................................................... 6
2.4 Kebijakan Impor......................................................................................................................... 8
2.5 Penghambat Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor ................................................. 9
2.6 Dampak Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor ........................................................ 9
BAB III................................................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap
negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan
tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain
serta lalu lintas barang dan jasa membentuk perdagangan antar bangsa. Terjadinya
perdagangan internasional tidak bisa dihindari oleh negara manapun, karena setiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan pada salah satu sumber daya alamnya. Kelebihan sumber
daya alam dapat disiasati dengan mengimpornya ke luar negeri. Demikian pula sebaliknya,
kekurangan sumber daya alam dapat diatasi dengan perdagangan internasional ekspor dan
impor. Yang mana harapan dari dilakukannya perdagangan internasional ini adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara.

Dalam perdagangan internasional yang ruang lingkupnya sangat luas, tentu dibutuhkan
suatu kebijakan untuk mengatur kegiatan perekonomian tersebut. Setiap negara tentu juga
mempunyai kebijakan-kebijakan tersendiri untuk melindungi perekonomian dalam negeri
mereka dari dampak negative persaingan yang ditimbulkan dalam perdagangan internasional.
Perdagangan internasional memungkinkan masuknya barang-barang dan jasa dari luar negeri
ke dalam negeri. Jika barang dan jasa dari luar negeri lebih banyak dan lebih diminati oleh
masyarakat, maka hal itu akan berdampak buruk bagi perekonomian dalam negeri. Oleh karena
itu pemerintah perlu membuat suatu kebijakan perdagangan internasional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian, tujuan dan mafaat dari kegiatan ekspor?
2. Apa saja kebijakan dari kegiatan ekspor?
3. Apa pengertian, tujuan dan manfaat dari kegiatan impor?
4. Apa saja kebijakan dari kegiatan impor?
5. Apa saja penghambat dari aktivitas perdagangan internasional Ekspor dan Impor?
6. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari perdagangan internasional?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengatahui pengertian, tujuan dan manfaat dari kegiatan ekspor.
2. Untuk mengetahui kebijakan apa saja yang berlaku pada kegiatan ekspor.
3. Untuk mengetahui pengertian, tujuan dan manfaat dari kegiatan impor.
4. Untuk mengetahui kebijakan apa saja yang berlaku pada kegiatan ekspor.
5. Untuk mengetahui apa saja penghambat dari aktivitas perdagangan internasional
Ekspor dan Impor.
6. Untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan dari perdagangan internasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, Tujuan dan Manfaat dari kegiatan Ekspor

A. Pengertian Ekspor
Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dan dijual kepada
pembeli di negara lain. Ekspor membentuk perdagangan internasional. Ekspor sangat
penting bagi ekonomi modern karena menawarkan lebih banyak pasar kepada orang dan
perusahaan untuk barang-barang mereka. Salah satu fungsi inti diplomasi dan politik luar
negeri antara pemerintah adalah untuk mendorong perdagangan ekonomi, mendorong
ekspor dan impor untuk kepentingan semua pihak perdagangan. Barang ekspor merupakan
keuntungan bagi ekonomi suatu negara. Keuntungan tersebut akan menjadi pemicu
pertumbuhan ekonomi di negara pengekspor (Todaro dan Stephen, 2006).
1. Rahmaddi (2011), menjelaskan bahwa pentingnya peranan ekspor terhadap
pertumbuhan perekonomian Indonesia, hal ini karena ekspor mampu menghasilkan
devisa bagi Indonesia. Peran pemerintah untuk meningkatkan peran ekspor dalam
mendatangkan devisa yaitu pemerintah harus bekerjasama dengan para eksportir.
Pemerintah berperan mendorong pendapatan dengan cara menciptakan sektor ekspor
yang dapat bersaing dengan produk ekspor dari negara lain, sedangkan para eksportir
memiliki peran di dalam mencari dan meningkatkan pasar untuk produk ekspor
2. Bambang Triyoso dan Susilo Utomo (2004), berpendapat bahwa ekspor merupakan
sistem perdagangan yang dilakukan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam
negeri ke luar negeri berdasarkan ketentuan yang berlaku. Aktivitas ekspor juga
mencakup seluruh barang maupun jasa yang dijual negara tertentu ke negara lain.
3. Menurut J. Einardi, ekspor adalah seluruh produk baik barang ataupun jasa yang
dijual ke penduduk suatu negara lain. Selain itu juga ditambah dengan adanya jasa-jasa
yang dilakukan kepada penduduk negara tujuan berupa angkutan permodalan dan hal
lain yang berkaitan dengan aktivitas ekspor.
4. Marolop Tanjung (2011), berpendapat bahwa ekspor merupakan pengeluaran barang
dari suatu daerah pabeanan Indonesia untuk dikirim ke luar negeri berdasarkan
ketentuan yang berlaku, khususnya mengenai peraturan kepabeanan.

3
5. Amir M.S (2004) mengatakan bahwa ekspor yaitu upaya menjual komoditas dari
Indonesia ke negara lain. Tujuannya adalah mengharap pembayaran dalam bentuk
valuta asing dan melakukan komoditi menggunakan bahasa asing.
6. Menurut Roselyn Hutabarat (1996), arti ekspor yaitu aktivitas perdagangan yang
dilakukan dengan cara mengeluarkan barang dalam negeri ke luar wilayah pabean
Indonesia berdasarkan ketentuan yang berlaku.

B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Ekspor


▪ Mengendalikan Harga Produk
Sebuah negara yang melakukan kegiatan ekspor mampu memanfaatkan over kapasitas
pada suatu produk. Dengan begitu, negara tersebut dinilai mampu mengendalikan harga
produk ekspor yang terjadi di negaranya.
Mengapa? Karena produk dalam negeri tersebut akan memiliki harga yang lebih murah
saat mampu diproduksi dengan mudah dan melimpah. Agar negara tersebut mampu
mengendalikan harga di pasar, ia melakukan kegiatan ekspor ke negara lain yang lebih
membutuhkan produk tersebut.
▪ Menumbuhkan Industri Dalam Negeri
Suatu aktivitas atau kegiatan perdagangan dalam ruang lingkup internasional yang
dilakukan untuk memberikan rangsangan atas permintaan dari dalam negeri disebut
ekspor. Aktivitas ekspor juga dapat diartikan sebagai kegiatan perdagangan yang
melibatkan pasar internasional.
Kegiatan ekspor suatu negara akan melahirkan industri-industri lain yang jauh lebih
besar. Permintaan ekspor yang meningkat pada suatu produk akan berdampak langsung
pada perkembangan industri dalam suatu negara.
Dengan begitu, kegiatan ekspor akan menghasilkan iklim usaha yang lebih kondusif.
Kemudian negara tersebut akan membiasakan dirinya untuk bersaing dengan
persaingan yang ketat dalam perdagangan internasional.
▪ Menambah Devisa Negara
Nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk mata uang asing disebut
devisa. Untuk perkembangan ekonomi suatu negara, aktivitas atau kegiatan ekspor akan
memberikan dampak yang positif.

4
Adanya kegiatan ekspor bermanfaat untuk membuka peluang pasar baru di luar negeri.
Peluang tersebut akan menumbuhkan perluasan pasar domestik, investasi, dan devisa
pada suatu negara.
▪ Memperbanyak Lapangan Kerja
Kegiatan ekspor secara tidak langsung akan menghadirkan lapangan pekerjaan baru.
Dengan begitu, kegiatan ekspor juga turut menekan angka pengangguran. Selain itu,
pertumbuhan ekspor di Indonesia akan memunculkan lapangan pekerjaan yang
menyebabkan penurunan angka kemiskinan.

2.2 Kebijakan Ekspor


Ekspor suatu negara harus lebih besar daripada impor agar tidak terjadi defisit dalam neraca
pembayaran. Oleh sebab itu pemerintah selalu berusaha mendorong ekspor melalui
kebijakan ekspor dengan cara berikut :

▪ Diversifikasi Ekspor/Menambah Keragaman Barang Ekspor


Diversifikasi ekspor merupakan penganekaragaman barang ekspor dengan
memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor. Misalnya Indonesia awalnya
hanya mengekspor tektil dan karet, kemudian menambah komoditas ekspor seperti
kayu lapis, gas LNG, rumput laut dan sebagainya. Diversifikasi ekspor dengan
menambah macam barang yang diekspor ini dinamakan diversifikasi horizontal.
Sedangkan divesisifikasi ekspor dengan menambah variasi barang yang diekspor
seperti karet diolah dahulu menjadi berbagai macam ban mobil dan motor atau kapas
diolah dulu menjadi kain lalu diproses menjadi pakaian. Diversifikasi yang demikian
ini disebut diversifikasi vertikal.
▪ Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor diberikan dengan cara memberikan subsidi/bantuan kepada eksportir
dalam bentuk keringanan pajak, tarif angkutan yang murah, kemudahan dalam
mengurus ekspor, dan kemudahan dalam memperoleh kredit dengan bunga yang
rendah.
▪ Premi Ekspor
Untuk lebih menggiatkan dan mendorong para produsen dan eksportir, pemerintah
dapat memberikan premi atau insentif, misalnya penghargaan atas kualitas barang yang
diekspor. Pemberian bantuan keuangan dari pemerintah kepada pengusaha kecil dan
menengah yang orientasi usahanya ekspor.
▪ Devaluasi

5
Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam
negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Dengan kebijakan devaluasi akan
mengakibatkan harga barang ekspor di luar negeri lebih murah bila diukur dengan mata
uang asing (dollar), sehingga dapat meningkatkan ekspor dan bisa bersaing di pasar
internasional.
▪ Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri
Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan produk yang
akan dijual. Untuk meningkatkan ekposr ke luar negeri maka pemerintah dapat
berusaha dengan melakukan promosi dagang ke luar negeri, misalnya dengan dengan
mengadakan pameran dagang di luar negeri agar produk dalam negeri lebih dapat
dikenal.
▪ Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing
Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat dibutuhkan oleh para
importir dan pengusaha yang menggunakan peroduk luar negeri untuk kelangsungan
usaha dan kepastian usahanya. Bila nilai kurs mata uang asing terlalu tinggi membuat
para pengusaha yang bahan baku produksinya dari luar negeri akan mengalami
kesulitan karena harus menyediakan dana yang lebih besar untuk membiayai
pembelian barang dari luar negeri. Akibatnya harga barang yang diproduksi oleh
pengusaha tersebut menjadi mahal. Hal ini dapat menurunkan omzet penjualan dan
menurunkan laba usaha, yang akhirnya akan mengganggu kelangsungan hidup
usahanya.
▪ Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional
Melakukan perjanjian kerja sama ekonomi baik bilateral, regional maupun multilateral
akan dapat membuka dan memperluas pasar bagi produk dalam negeri di luar negeri.
serta dapat menghasilkan kontrak pembelian produk dalam negeri oleh negara lain.
Misalnya perjanjian kontrak pembelin LNG (Liquid Natural Gas) Indonesia yang
dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan

2.3 Pengertian, Tujuan dan Manfaat dari Kegiatan Impor

C. Pengertian Impor
Impor adalah barang atau jasa yang dibeli di satu negara yang diproduksi di negara lain.
Impor merupakan salah satu komponen perdagangan internasional. Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia, impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.
Secara harfiah, impor dapat diartikan sebagai kegiatan memasukkan barang dari luar negeri ke

6
dalam wilayah pabean negara kita (Susilo, 2008). Jika nilai impor suatu negara melebihi nilai
ekspornya, maka negara tersebut memiliki neraca perdagangan negatif (BOT) atau disebut juga
defisit perdagangan.

Negara-negara kemungkinan besar mengimpor barang atau jasa yang tidak dapat
diproduksi oleh industri dalam negeri mereka seefisien atau semurah negara pengekspor.
Negara juga dapat mengimpor bahan baku atau komoditas yang tidak tersedia dalam perbatasan
mereka. Misalnya, banyak negara mengimpor minyak karena tidak dapat memproduksinya di
dalam negeri atau tidak dapat memproduksi cukup untuk memenuhi permintaan. Perjanjian
perdagangan bebas dan jadwal tarif sering kali menentukan barang dan bahan mana yang lebih
murah untuk diimpor. Nilai impor tergantung dari nilai tingkat pendapatan nasional negara
tersebut, semakin tinggi pendapatan nasional, semakin rendah produksi barang dalam negeri,
semakin tinggi impor sebagai akibat dari banyaknya kebocoran pendapatan nasional.

1. Astuti Purnamawati (2013) berpendapat bahwa Impor Adalah aktivitas membeli


barang-barang dari luar negeri berdasarkan dengan aturan pemerintah, dimana
pembayarannya menggunakan valuta asing.

2. Marolop Tandjung (2011), mengatakan bahwa impor merupakan suatu aktivitas


perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri atau
daerah pabean Indonesia berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang ada.

3. Susilo Utomo (2008), berpendapat bahwa impor yaitu suatu aktivitas memasukkan
barang dari luar negeri ke dalam wilayah pabean dalam negeri yang dijalankan oleh
perwakilan dari kedua belah pihak negara yang bersangkutan, baik dari perusahaan
maupun perseorangan.

Jadi, mengenai apa itu impor bisa diartikan sebagai suatu kegiatan perdagangan
internasional yang dilakukan dengan cara memasukkan barang ataupun jasa ke dalam negeri
sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Misalnya Indonesia mengimpor produk atau
barang elektronik dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

A. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Impor

Kegiatan impor memiliki beberapa tujuan, berikut tujuan dari kegiatan impor:

▪ Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.

7
▪ Memperkuat posisi neraca pembayaran.
▪ Memenuhi kebutuhan dalam negeri.
▪ Mendapatkan Bahan Baku
▪ Mendapatkan Teknologi Terbaru

Kegiatan impor memiliki beberapa manfaat bagi negara yang melakukan kegiatan ini,
manfaat tersebut adalah:

▪ Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan oleh negara karena faktor
geografis maupun keterbatasan lainnya.
▪ Memperoleh bahan baku.
▪ Memperoleh teknologi modern.

2.4 Kebijakan Impor


Kegiatan impor di satu pihak sangat dibutuhkan oleh suatu negara untuk memenuhi
kebutuhannya, tetapi di lain pihak dapat merugikan perkembangan industri dalam negeri. Agar
tidak merugikan produk dalam negeri diperlukan adanya kebijakan impor untuk melindungi
produk dalam negeri (proteksi) dengan cara berikut :

▪ Pengenaan Bea Masuk


Barang impor yang masuk ke dalam negeri dikenakan bea masuk yang tinggi sehingga
harga jual barang impor menjadi mahal. Hal ini dapat mengurangi hasrat masyarakat
membeli barang impor dan produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk impor.
▪ Kuota Impor
Kuota impor merupakan suatu kebijakan untuk membatasi jumlah barang impor yang
masuk ke dalam negeri. Dengan dibatasinya jumlah produk impor mengakibatkan
harga barang impor tetap mahal dan produk dalam negeri dapat bersaing dan laku di
pasaran.
▪ Pengendalian Devisa
Dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan untuk membayar barang
impor dijatah dan dibatasi sehingga importir mau tidak mau juga membatasi jumlah
barang impor yang akan dibeli.
▪ Substitusi Impor
Kebijakan mengadakan substitusi impor ditujukan untuk mengurangi ketergantungan
terhadap luar negeri dengan mendorong produsen dalam negeri agar dapat membuat
sendiri barang-barang yang diimpor dari luar negeri.

8
▪ Devaluasi
Kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai
mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Misalnya: 1US$ = Rp8.000,00
menjadi 1USS$ = Rp 10.000,00. Dengan devaluasi dapat menyebabkan harga barang
impor menjadi lebih mahal, dihitung dengan mata uang dalam negeri, sehingga akan
mengurangi pembelian barang impor.

2.5 Penghambat Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor


Beberapa hal dapat menjadi penghambat aktivitas perdagangan internasional ekspor dan
impor, di antaranya adalah:
a. Situasi Keamanan Suatu Negara Prinsipnya, semakin kondusif suhu politik dan situasi
keamanan suatu negara, maka semakin banyak negara yang berminat menjalin perdagangan
internasional. Demikian sebaliknya, aktivitas perdagangan internasional akan
terhambat bahkan terhenti, jika kondisi keamanan suatu negara kurang aman atau
kurang kondusif.
b. Regulasi Pemerintah Regulasi pemerintah kerap menjadi penghambat kelancaran
perdagangan internasional ekspor dan impor, seperti misalnya pembatasan jumlah
impor, biaya ekspor atau impor yang tinggi, serta perizinan yang berbelit-belit.
c. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing Tidak stabilnya kurs mata uang asing,
mengakibatkan sulitnya eksportir maupun impotir menentukan harga penawaran
maupun permintaan dalam perdagangan internasional. Kendala tersebut membuat para
pedagang internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor.

2.6 Dampak Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor


Ekspor dan Impor Perdagangan internasional ekspor dan impor memberi dampak
positif maupun negatif bagi negara-negara yang terlibat. Dampak positif adanya perdagangan
internasional dirasakan oleh negara pengekspor maupun pengimpor. Bagi negara pengekspor,
mendapat kemudahan memeroleh pasar, sedangkan bagi negara pengimpor, memeroleh
kemudahan mendapatkan barang. Selain itu, beberapa dampak positif lainnya adalah
mempererat hubungan persahabatan antar negara, meningkatkan kesejahteraan suatu negara,
membuka dan memperluas lapangan pekerjaan, sebagai sumber pemasukan negara,
mendorong majunya ilmu pengetahuan dan teknologi.serta diversifikasi konsumsi yang lebih
luas bagi penduduk suatu negara.

9
Di lain pihak, perdagangan internasional ekspor dan impor juga berdampak negatif
terhadap negara yang terlibat. Di antaranya adalah timbulnya kebergantungan terhadap suatu negara,
persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional, industri kecil yang tidak mampu
bersaingakan gulung tikar, serta munculnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu kebijakan sangat berperan dalam sebuah kegiatan ekonomi, baik secara nasional
maupun Internasional. Kebijakan berarti mengatur. Dalam skala global, perdagangan
Internasional tidak lepas dari kebijakan yang meliputi ekspansi pasar, baik secara ekspor
maupun bagaimana kebijakan ekonomi ketika memutuskan untuk impor. Dalam makalah ini
telah dijelaskan pengertian instrumen kebijakan dan tujuan kebijakan ekonomi Internasional.

Diantara tujuan kebijakan ekonomi Internasional itu adalah autarki, proteksi,


kesejahteraan dan keseimbangan neraca pembayaran. Dalam makalah ini juga telah dijelaskan
bagaimana kebijakan ekspor-impor dan mengapa kebijakan tersebut perlu diterapkan.
Menjelaskan kebijakan tariff dan non-tariff dan kebijakan ekonomi lainnya.

3.2 Saran
Organisasi perdagangan internasional dan organisasi dunia lainnya diharapkan mampu
menjadi pemersatu negara-negara di dunia dalam menjalankan visi dan misi negara dalam
meningkatkan kerjasama khususnya dalam perdagangan internasional. Sekaligus menjadi
tempat untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi dalam perdagangan internasional yang
mana untuk menghindari adanya konflik berkelanjutan yang akan menimbulkan perang.

10
Daftar Pustaka
Fadila, F. (n.d.). Mengenal Ekspor Impor: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Komoditasnya.
Retrieved from Gramedia Blog: https://www.gramedia.com/literasi/ekspor-impor/

Hodijah, S., & Angelina, G. P. (2021). ANALISIS PENGARUH EKSPOR DAN IMPOR
TERHADAP PEETUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA. Jurnal Manajemen
Terapan dan Keuangan, 10, 53-62.

Pengertian Ekspor adalah : Kebijakan, Jenis, Contoh, Dll. (2021, Maret 8). Retrieved from
Jurnalmanajemen.com: https://jurnalmanajemen.com/ekspor-adalah/

Hasoloan, J. (2013). Peranan perdagangan internasional dalam produktifitas dan


perekonomian. Edunomic Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1(2).

11

Anda mungkin juga menyukai