Anda di halaman 1dari 18

“DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP

PEREKONOMIAN INDONESIA”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Bisnis Internasional”

Dosen Pengampu :
Arip Nur Rohman M.Pd

Disusun Oleh:

1. Nurul Pebriani (931300218)


2. Ela Dwi Susanti (931300918)
3. Yunes Nurafifah (931302318)
4. Anida Cholisa (931303118)
5. Yuni Alfia Ningsih (931303318)

PROGAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “DAMPAK
PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN
INDONESIA” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata


kuliah Bisnis Internasional bapak Arip Nur Rohman M.Pd yang telah membimbing dan
memberi kepercayaan kepada penyusun untuk menyelesaikan makalah ini. Penyusun
juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna serta memerlukan pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyajian karya tulis
selanjutnya.

Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap semoga dapat bermanfaat, bisa
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kediri, 14 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................. 6

A. Pengertian Perdagangan Internasional ..................................................... 6


B. Manfaat Perdagangan Internasional ......................................................... 7
C. Sebab Timbulnya Perdagangan Internasional .......................................... 8
D. Dampak Perdagangan Internasional Bagi Perekonomian Indonesia ...... 10
BAB III : PENUTUP ......................................................................................... 14

A. Kesimpulan .............................................................................................. 14
B. Saran .. ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam
perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional,
perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang
saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang
dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat suatu negara. Terjadinya perekonomian dalam negeri dan luar
negara akan menciptakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara
satu negara dengan negara lainnya, salah satunya adalah berupa pertukaran
barang dan jasa antarnegara.
Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara
subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain.
Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari
warga Negara biasa, perusahaan swasta dan perusahaan negara maupun
pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan. Perdagangan
internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena
dalam perdagangan internasional semua negara bersaing di pasar internasional.
Salah satu keuntungan perdagangan internasional adalah memungkinkan suatu
negara untuk berspesialisasi dalam menghasilkan barang dan jasa secara murah,
baik dari segi bahan maupun cara berproduksi. Akan tetapi manfaat nyata dari
perdagangan internasional dapat berupa kenaikan pendapatan, cadangan devisa,
transfer modal dan luasnya kesempatan kerja. Adanya pertumbuhan ekonomi
juga merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu negara,
pertumbuhan ekonomi yang stabil atau cenderung meningkat menandakan
keberhasilan pemerintah negara tersebut dalam meningkatkan perekonomian
negaranya.

1
Pertumbuhan ekonomi merupakan sumber utama dalam upaya
meningkatkan standar hidup masyarakat. Nanga (2005:273) mendefinisikan
pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kemampuan dari suatu
perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi
lebih menunjukkan pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitative
change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto
(GDP) atau pendapatan per kapita. Murni (2006:175) menjelaskan tujuan utama
dari perhitungan pertumbuhan ekonomi adalah untuk melihat apakah kondisi
perekonomian semakin membaik atau sebaliknya. Ukuran baik buruknya dapat
dilihat dari struktur produksi (sektoral) dan daerah asal produksi (regional).
Sektor ekonomi merupakan salah satu sektor yang paling penting untuk
mengukur kesejahteraan suatu negara. Suatu negara dapat dianggap sejahtera
salah satunya dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi negara
tersebut. Pada umumnya jika angka pertumbuhan ekonomi bergerak pada arah
yang positif, maka dapat dikatakan negara tersebut sejahtera, dan begitu juga
sebaliknya. Akan tetapi, pergerakan pertumbuhan ekonomi kearah positif tidak
selamanya menggambarkan bahwa Negara tersebut sejahtera, ada beberapa
faktor lain yang memiliki pengaruh dalam pengukuran tingkat kesejahteraan
suatu negara seperti misalnya angka inflasi, situasi politik, dan sebagainya.
Benjamin franklin mengatakan “Tidak ada negara yang dihancurkan
oleh perdagangan“. Sebagian besar negara di dunia ini menganut perekonomian
terbuka, mereka mengekspor barang dan jasa ke luar negeri, mereka mengimpor
barang dan jasa dari luar negeri, dan mereka meminjam dan memberi pinjaman
pada pasar keuangan dunia. Secara umum perdagangan internasional dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah penjualan
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara ke negara lain. Sedangkan
impor adalah arus kebalikan daripada ekspor yaitu barang dan jasa yang masuk
ke suatu negara. Pada hakikatnya perdagangan luar negeri timbul karena tidak
ada satu negara pun yang dapat menghasilkan semua barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan seluruh penduduk. Dalam perekonomian terbuka selain
sektor rumah tangga, sektor perusahaan dan pemerintah juga ada sektor luar
negeri karena penduduk di negara bersangkutan telah melakukan perdagangan
dengan negara lain. Pentingnya interaksi internasional ini menunjukkan ekspor
dan impor sebagai persentase dari GDP. Perdagangan bahkan merupakan sentral
2
untuk menganalisis pembangunan ekonomi dan merumuskan kebijakan-
kebijakan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak
perdagangan internasional yang dilihat dari aspek dan impor terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang
menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana
lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara
bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya.
Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu
negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan
ukuran-ukuran yang lain.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan
adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan
dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore,
2004 ). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor,maka
salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Tambunan (2005) menyatakan pada
awal 1950-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.
Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor
penggerak bagi pertumbuhan ekonomi.
Analisis tentang sektor perdagangan luar negeri Indonesia selama ini
terlalu didominasi oleh analisis tentang ekspor. Di satu sisi hal ini dapat
dipahami karena ekspor merupakan satu-satunya andalan penghasil devisa yang
berasal dari kekuatan sendiri, sehingga negara berkembang berkepentingan
untuk menguasai pengetahuan tentang penghasil devisanya ini. Peran devisa ini
sangat penting, terutama untuk negara berkembang seperti Indonesia. Devisa
dibutuhkan untuk (1) membayar impor sekarang, (2) jaminan pembayaran
impor tiga bulan mendatang, (3) membayar utang luar negeri dan bunganya, dan
(4) mendukung stabilitas nilai Rupiah. Namun demikian, di sisi lain, akibat dari
kurangnya perhatian terhadap analisis impor memunculkan dampak buruk,
antara lain: (1) masyarakat menganggap impor kalah penting dibanding ekspor,
sehingga menjadi semakin kurang diperhatikan. (2) efek demonstrasi yang
merupakan dampak buruk dari impor mendapat kesempatan untuk menyebar
3
tanpa hambatan, karena telah terjadi ketidakpedulian terhadap impor. (3) pola
konsumsi penduduk menjadi semakin terjerat oleh selera ke barang impor,
sebagai hasil dari upaya pen-skenario-an selera yang dilakukan para
produsen/eksportir di luar negeri melalui efek demonstrasi dari strategi
pemasarannya. Sementara impor adalah arus kebalikan dari ekspor, yaitu barang
dan jasa dari luar suatu negara yang mengalir masuk ke negara tersebut.
Kebijakan impor dilakukan karena Indonesia belum dapat memproduksi semua
kebutuhan sendiri. Dengan adanya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan ini
maka Indonesia harus melakukan hubungan dengan luar negeri melalui
perdagangan internasional. Walaupun ekspor dapat memberikan kontribusi
yang sangat besar bagi kemajuan perekonomian suatu negara namun impor juga
memegang peranan yang penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara.
Kebijakan impor sepenuhnya ditujukan untuk mengamankan posisi neraca
pembayaran, mendorong kelancaran arus perdagangan luar negeri, dan
meningkatkan lalu lintas modal luar negeri untuk kepentingan pembangunan,
dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
nasional.
Nilai impor Indonesia tidak terlepas dari pengaruh permintaan dalam
negeri atas barang-barang konsumsi dan impor atas bahan baku dan penolong,
serta barang modal yang pasokannya belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh
industri-industri dalam negeri. Impor ini nantinya akan digunakan untuk proses
industri dalam negeri dan industri yang berorientasi ekspor. Salah satu barang
yang diimpor oleh Indonesia adalah barang konsumsi, bahan baku dan barang
modal. Suatu negara melakukan impor karena mengalami defisiensi
(kekurangan/kegagalan) dalam menyelenggarakan produksi barang dan jasa
bagi kebutuhan konsumsi penduduknya. Ada dua macam defisiensi yang dapat
terjadi, yaitu defisiensi kuantitas dan defisiensi kualitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perdagangan Internasional?
2. Apa manfaat perdagangan Internasional?
3. Apa saja faktor penyebab timbulnya perdagangan Internasional?
4. Apa saja dampak perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia?

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perdagangan internasional.
2. Untuk mengetahui manfaat perdagangan internasional.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab timbulnya perdagangan internasional.
4. Untuk mengetahui dampak perdagangan internasional bagi perekonomian
Indonesia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional adalah kegiatan ekspor dan impor
antarnegara. Ekspor adalah menjual atau mengirim barang keluar negeri,
sedangkan Impor adalah membeli atau mendatangkan barang dari luar negeri.
Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara
subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain,
baik mengenai barang atau pun jasa. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud
adalah penduduk yang terdiri dari warganegara biasa, perusahaan ekspor,
perusahaan impor, perusahaan industri, perusahaan negara ataupun departemen
pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan. Perdagangan atau
pertukaran dapat diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas
kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus
mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi dari pertukaran tersebut,
dari sudut kepentingan masing-masing dan kemudian menentukan apakah ia
mau melakukan pertukaran atau tidak. Pada dasarnya ada dua teori yang
menerangkan tentang timbulnya perdagangan internasional.

Perdagangan internasional merupakan faktor penting guna merangsang


pertumbuhan ekonomi. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang
dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling
menguntungkan. Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara
maju saja, namun juga negara berkembang. Perdagangan internasional ini
dilakukan melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah kegiatan menjual
barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Adapun impor adalah kegiatan
membeli barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan
perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju akan
memperoleh bahan-bahan baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus dapat
menjual produknya ke negara-negara berkembang. Sementara itu, negara
berkembang dapat mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga
memperoleh devisa.

6
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Terjadinya
perekonomian dalam negeri dan luar negari akan menciptakan suatu hubungan
yang saling mempengaruhi antara satu negara dengan negara lainnya, salah
satunya adalah berupa pertukaran barang dan jasa antarnegara. Perdagangan
Internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi
negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain, baik mengenai
barang ataupun jasajasa. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah
penduduk yang terdiri dari warga negara biasa, perusahaan ekspor, perusahaan
impor, perusahaan industri, perusahaan negara ataupun departemen pemerintah
yang dapat dilihat dari neraca perdagangan (Sobri, 2001; Bishop et al., 2014).

B. Manfaat Perdagangan Internasional


Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah
sebagai berikut:1
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara sendiri.
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya: kondisi geografi, iklim,
tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak di
produksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk
memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spealisasi. Walaupun suatu
negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat
produksinya) dengan maksimal karena akan khawatir akan terjadi kelebihan
produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan

1
Jimmy Halosoan, “Peranan Perdagangan Internasional Dalam Produktifitas Dan Perekonomian”,
Edunomic Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi. Vol. 1 No. 2, September 2013, 109-110.

7
adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-
mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri.
4. Transfer teknologi modern.
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen
lebih modern.

C. Sebab timbulnya perdagangan internasional

a. Perbedaan jumlah penduduk dalam perbandingan luas tanah


b. Perbedaan kekayaan alam yang dimiliki
c. Perbedaan tingkat kecerdasan dan peradapan bangsanya
d. Perbedaan iklim dan keadaan alam
e. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai
f. Perbedaan politik, sosial dan budaya.2
Faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional:
Menurut setiawan dan lestari (2011:11), faktor penyebab perdagangan
internasional, anatara lain :
1. Revolusi informasi dan transportasi
Ditandai dengan berkembangnya era informasi teknologi pemakaina sistem
yang berbasis computer serta kemajuan dalam bidang informasi,
penggunaan satelit serta digitalisasi pemrosesan data berkembangnya
peralatan komunikasi serta masih banyak lagi.
2. Interpendensi kebutuhan
Masing-masing Negara memiliki keunggulan serta kelebihan di masing-
masing aspek, bisa ditinjau dari sumber daya alam, manusia serta teknologi.
Semuanya akan berdampak pada ketergantungan antar Negara yang satu
dengan yang lain.
3. Liberalisasi ekonomi
Kebebasan dalam melakukan transaksi serta melakukan kerjasama memiliki
implikasi bahwa masing-masing Negara akan mencari peluang dengan
berinteraksi melalui perdagangan antar Negara

2
Bambang dan Bamsiswayo, IPS Ekonomi Kelas 1 (Malang: IKIP Malang 1996), 98.

8
4. Asas keunggulan komparatif
Keunikan suatu Negara tercermin dari apa yang dimiliki oleh Negara
tersebut yang tidsk dimiliki oleh Negara lain. Hal ini akan membuat Negara
memiliki keunggulan yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan
bagi Negara
5. Kebutuhan devisa
Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan akan
devsa suat Negara. Dalam memenuhi segala kebutuhanya setiap Negara
harus memiliki cadanan devisa yang diunakan dalan melakukan
pembangunana, salah satu sumber devisa adalah pemasukan dari
perdagangan internasional.
Faktor pendorong perdagangan internasional
Menrut setiawan dan lestari (2011:12), adapun faktor pendorong
perdagangan internasional, anatara lain:
1. Perbedaan sumber daya alam
2. Teknologi
3. Perbedaan kapasitas produksi
4. Efisiensi biaya
5..Perbedaan selera
Sukirno dalam seregar (2009:442) menjelaskan ada 8 faktor mendorongnya
terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
3. Adanya perbedaan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengelola sumber daya ekonomi
4. Adanya kelebihan produk dalam negerisehingga perlu pasar baru
5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya dan jumlah pendduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil
produksi dan adanya keterbatasan produksi
6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
7. Keinginana membuka kerja sama, hubungan politik dan lingkungan dari
Negara lain

9
8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu Negara pun didunia dapat
hidup sendiri.3

D. Dampak Perdagangan Internasional Bagi Perekonomian Indonesia

Perdagangan Internasional adalah kegiatan tukar menukar atau transaksi


jual beli barang atau jasa antara suatu negara dengan negara lain yang tujuannya
untuk memenuhi kebutuhan negaranya dan mencari keuntungan. Terjadinya
perdagangan internasional dikarenakan adanya perbedaan sumber daya yang
ada pada setiap daerah, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sosial
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, upah dan biaya produksi, dan harga
barang. Pada proses awalnya perdagangan internasional merupakan pertukaran
dalam arti perdagangan tenaga kerja dengan barang dan jasa lainnya, yang
selanjutnya diikuti dengan perdagangan barang dan jasa sekarang (saat
terjadinya transaksi) dengan kompensasi barang dan jasa di kemudian hari.
Akhirnya berkembang hingga pertukaran antarnegara atau internasional dengan
aset-aset yang mengandung resiko seperti saham, valuta asing dan obligasi yang
saling menguntungkan kedua belah pihak, bahkan semua negara yang terkait di
dalamnya sehingga memungkinkan setiap negara melakukan diversifikasi atau
penganekaragaman kegiatan perdagangan yang dapat meningkatkan
pendapatan mereka.4

Dalam perdagangan internasional tentunya tidak terlepas dengan


kegiatan ekspor dan impor. Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi
dalam negeri dijual ke luar negeri sedangkan impor adalah barang dan jasa yang
diproduksi diluar negeri untuk dijual di dalam negeri. Dalam teori ekonomi
makro, hubungan antara ekspor dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
merupakan suatu persamaan identitas karena ekspor dan impor merupakan
bagian dari tingkat pendapatan nasional. Ekspor dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi dalam beberapa cara yaitu adanya perbaikan teknologi
bagi masing-masing negara yang melakukan kegiatan perdagangan luar negeri,
ekspor juga dapat membantu mengatasi kendala nilai tukar mata uang. Hal ini

3
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_Internasional diakses pada tanggal 14 Maret 2021.
4
Laili Monita Wulandari dan Saifudin Zuhri, Pengaruh Perdagangan Internasional Dan Investasi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2007-2017, Jurnal REP (Riset Ekonomi
Pembangunan), Vol.4 No.2, 2019 (Universitas Tidar, 2019), 120.

10
yang kemudian menjadi pendorong bagi sebuah negara untuk melakukan
impor. 5 Barang-barang impor itu akan dibayar dengan devisa. Devisa itu
merupakan alat pembayaran luar negeri. Tujuan kegunaan devisa antara lain
untuk membiayai kegiatan perdagangan luar negeri, membayar barang-barang
impor, membayar cicilan dan bunga pinjaman luar negeri, membiayai
perjalanan dinas pejabat ke luar negeri, membiayai pemuda atau pelajar dan
mahasiswa yang belajar diluar negeri atas nama negara, membayar jasa dari luar
negeri (tenaga ahli), dan menyumbang dalam rangka kemanusiaan.

Balassa, Frankel dan Romer, Yanikkaya menyatakan bahwa


perdagangan internasional akan memberikan dampak positif dan signifikan
pada pertumbuhan ekonomi. Sachs, Warner dan Barro menyatakan bahwa salah
satu faktor fundamental dalam pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang
adalah terbukanya perdagangan internasional, di mana perdagangan
internasional dipandang memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Li dkk menyatakan bahwa perdagangan internasional merupakan
jalan masuknya teknologi ke suatu negara. Hasil estimasi yang di lakukan Li
dkk menyatakan bahwa impor jasa memiliki dampak positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di negara maju, namun memiliki dampak
negatif di negara berkembang. Li dkk juga menyatakan dalam penelitiannya
bahwa dampak impor jasa terhadap pertumbuhan ekonomi pada masing-masing
sektor jasa bussiness services, transportasi dan tourism pada negara maju,
sedangkan pada negara berkembang tidak dapat dilakukan karena adanya
keterbatasan data.6

Perdagangan internasional memiliki dampak positif bagi Indonesia


adalah sebagai berikut:7

1. Terpenuhi kebutuhan akan berbagai macam barang dan jasa.

5
Ibid., 122-123.
6
Faizatul Amala dan Unggul Heriqbaldi, Dampak Keterbukaan Perdagangan Internasional Sektor
Jasa Terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Pendekatan Panel Dinamis, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.1,
No.2, Agustus 2015 (Jakarta: Universitas Airlangga, 2015), 116-117.
7
Deliarnov, Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi Untuk SMP dan MTs Jilid 3 (Yogyakarta: Penerbit
Erlangga, 2007), 52.

11
2. Penduduk di negara yang bersangkutan dapat memperoleh barang dan jasa
dengan mudah dan murah sagai akibat dari adanya efisiensi dan spesialisasi.

3. Devisa negara meningkat dan menambahkan devisa negara melalui bea


masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.

4. Terciptanya persahabatan dan kerjasama antarnegara di berbagai bidang.

5. Terdorongnya kegiatan ekonomi dalam negeri.

6. Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan


kualitas.

7. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan


masyarakat, seperti PDB dan PNB dan stabilitas ekonomi nasional.

8. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri,


terutama dalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat
membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang
singkat.

9. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk bekerja.

10. Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.

Selain memiliki dampak positif, perdagangan internasional juga


memiliki dampak negatif. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan oleh
perdagangan internasional antara lain sebagai berikut:

1. Mundurnya industri dalam negeri jika masyarakat lebih menyukai produk-


produk yang diimpor dari luar negeri. Hal ini menyebabkan pemerintah di
berbagai negara melakukan kebijakan proteksi. Kebijakan proteksi yang
dikeluarkan pemerintah dapat berbentuk kuota, tarif dan subsidi.

2. Munculnya ketergantungan terhadap negara-negara maju sebagai pemilik


faktor-faktor produksi. Dengan adanya ketergantungan tersebut, negara-

12
negara maju dapat menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang
merugikan negara berkembang seperti Indonesia.8

3. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang


impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri
dalam negeri mengalami kerugian besar.

4. Munculnya ketergantungan dengan negara maju.

5. Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan


bebas.

6. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan


semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

8
Ibid., 52.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara, perdagangan
internasional adalah salah satu faktor dalam pertumbuhan ekonomi negara. Jadi,
perdagangan internasional sangat berguna untuk negara-negara di dunia. Bahkan,
sekalipun suatu negara yang sudah tergolong maju tetap saja memerlukan adanya
perdagangan internasional. Perdagangan internasional juga dapat mencukupi
kebutuhan negara yang belum tercukupi karena terbatasnya sumber daya di negara
tersebut atau negara tersebut tidak bisa menghasilkan semua barang yang
dibutuhkan untuk negaranya.

B. Saran
1. Pemerintah harus menekan pertumbuhan impor, Misalnya dengan cara
mengurangi impor produk-produk bermerek dan mengimpor bahan-bahan baku
yang nantinya akan dipergunakan untuk keperluan ekspor. Oleh karena itu
kebijakan yang perlu diambil untuk mencapai keseimbangan eksternal adalah
memperbaiki sektor perdagangan melalui peningkatan daya saing dengan
peningkatan kualitas produk dalam negeri dan kecintaan terhadap produk dalam
negeri.
2. Pemerintah dan juga pengusaha lokal seharusnya lebih pandai dalam
memanfaatkan segala sumberdaya yang berasal dari dalam negeri seperti bahan
baku atau barang modal untuk produksi.
3. Kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah seperti tarif impor sebaiknya
bersifat bisa lebih mendukung sektor usaha dalam negeri agar lebih berkembang,
maka akan mendorong investasi dalam negeri dan lebih memacu pertumbuhan
ekonomi.
4. Kebijakan pengeluaran pemerintah lebih terarah pada sektor yang berpotensi
untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bambang dan Bamsiswayo. IPS Ekonomi Kelas 1. Malang: IKIP Malang 1996.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_Internasional diakses pada tanggal 14 Maret


2021.

Dealiarnov. Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi Untuk SMP dan MTs Jilid 3.
Yogyakarta: Penerbit Erlangga, 2007.

Heriqbaldi, Faizatul Amala dan Unggul. Dampak Keterbukaan Perdagangan


Internasional Sektor Jasa Terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Pendekatan
Panel Dinamis, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.1, No.2, Agustus 2015.
Jakarta: Universitas Airlangga. 2015.

Halosoan, Jimmy. “Peranan Perdagangan Internasional Dalam Produktifitas Dan


Perekonomian”. Edunomic Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi. Vol. 1 No. 2,
September 2013.

Zuhri Saifudin dan Wulandari Laili Monita. Pengaruh Perdagangan Internasional


Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2007-
2017, Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan). Vol.4 No.2. 2019.
Universitas Tidar. 2019.

15

Anda mungkin juga menyukai