PEREKONOMIAN INDONESIA”
“Bisnis Internasional”
Dosen Pengampu :
Arip Nur Rohman M.Pd
Disusun Oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “DAMPAK
PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN
INDONESIA” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap semoga dapat bermanfaat, bisa
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
A. Kesimpulan .............................................................................................. 14
B. Saran .. ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam
perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional,
perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang
saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang
dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat suatu negara. Terjadinya perekonomian dalam negeri dan luar
negara akan menciptakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara
satu negara dengan negara lainnya, salah satunya adalah berupa pertukaran
barang dan jasa antarnegara.
Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara
subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain.
Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari
warga Negara biasa, perusahaan swasta dan perusahaan negara maupun
pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan. Perdagangan
internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena
dalam perdagangan internasional semua negara bersaing di pasar internasional.
Salah satu keuntungan perdagangan internasional adalah memungkinkan suatu
negara untuk berspesialisasi dalam menghasilkan barang dan jasa secara murah,
baik dari segi bahan maupun cara berproduksi. Akan tetapi manfaat nyata dari
perdagangan internasional dapat berupa kenaikan pendapatan, cadangan devisa,
transfer modal dan luasnya kesempatan kerja. Adanya pertumbuhan ekonomi
juga merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu negara,
pertumbuhan ekonomi yang stabil atau cenderung meningkat menandakan
keberhasilan pemerintah negara tersebut dalam meningkatkan perekonomian
negaranya.
1
Pertumbuhan ekonomi merupakan sumber utama dalam upaya
meningkatkan standar hidup masyarakat. Nanga (2005:273) mendefinisikan
pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kemampuan dari suatu
perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi
lebih menunjukkan pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitative
change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto
(GDP) atau pendapatan per kapita. Murni (2006:175) menjelaskan tujuan utama
dari perhitungan pertumbuhan ekonomi adalah untuk melihat apakah kondisi
perekonomian semakin membaik atau sebaliknya. Ukuran baik buruknya dapat
dilihat dari struktur produksi (sektoral) dan daerah asal produksi (regional).
Sektor ekonomi merupakan salah satu sektor yang paling penting untuk
mengukur kesejahteraan suatu negara. Suatu negara dapat dianggap sejahtera
salah satunya dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi negara
tersebut. Pada umumnya jika angka pertumbuhan ekonomi bergerak pada arah
yang positif, maka dapat dikatakan negara tersebut sejahtera, dan begitu juga
sebaliknya. Akan tetapi, pergerakan pertumbuhan ekonomi kearah positif tidak
selamanya menggambarkan bahwa Negara tersebut sejahtera, ada beberapa
faktor lain yang memiliki pengaruh dalam pengukuran tingkat kesejahteraan
suatu negara seperti misalnya angka inflasi, situasi politik, dan sebagainya.
Benjamin franklin mengatakan “Tidak ada negara yang dihancurkan
oleh perdagangan“. Sebagian besar negara di dunia ini menganut perekonomian
terbuka, mereka mengekspor barang dan jasa ke luar negeri, mereka mengimpor
barang dan jasa dari luar negeri, dan mereka meminjam dan memberi pinjaman
pada pasar keuangan dunia. Secara umum perdagangan internasional dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah penjualan
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara ke negara lain. Sedangkan
impor adalah arus kebalikan daripada ekspor yaitu barang dan jasa yang masuk
ke suatu negara. Pada hakikatnya perdagangan luar negeri timbul karena tidak
ada satu negara pun yang dapat menghasilkan semua barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan seluruh penduduk. Dalam perekonomian terbuka selain
sektor rumah tangga, sektor perusahaan dan pemerintah juga ada sektor luar
negeri karena penduduk di negara bersangkutan telah melakukan perdagangan
dengan negara lain. Pentingnya interaksi internasional ini menunjukkan ekspor
dan impor sebagai persentase dari GDP. Perdagangan bahkan merupakan sentral
2
untuk menganalisis pembangunan ekonomi dan merumuskan kebijakan-
kebijakan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak
perdagangan internasional yang dilihat dari aspek dan impor terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang
menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana
lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara
bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya.
Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu
negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan
ukuran-ukuran yang lain.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan
adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan
dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore,
2004 ). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor,maka
salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Tambunan (2005) menyatakan pada
awal 1950-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.
Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor
penggerak bagi pertumbuhan ekonomi.
Analisis tentang sektor perdagangan luar negeri Indonesia selama ini
terlalu didominasi oleh analisis tentang ekspor. Di satu sisi hal ini dapat
dipahami karena ekspor merupakan satu-satunya andalan penghasil devisa yang
berasal dari kekuatan sendiri, sehingga negara berkembang berkepentingan
untuk menguasai pengetahuan tentang penghasil devisanya ini. Peran devisa ini
sangat penting, terutama untuk negara berkembang seperti Indonesia. Devisa
dibutuhkan untuk (1) membayar impor sekarang, (2) jaminan pembayaran
impor tiga bulan mendatang, (3) membayar utang luar negeri dan bunganya, dan
(4) mendukung stabilitas nilai Rupiah. Namun demikian, di sisi lain, akibat dari
kurangnya perhatian terhadap analisis impor memunculkan dampak buruk,
antara lain: (1) masyarakat menganggap impor kalah penting dibanding ekspor,
sehingga menjadi semakin kurang diperhatikan. (2) efek demonstrasi yang
merupakan dampak buruk dari impor mendapat kesempatan untuk menyebar
3
tanpa hambatan, karena telah terjadi ketidakpedulian terhadap impor. (3) pola
konsumsi penduduk menjadi semakin terjerat oleh selera ke barang impor,
sebagai hasil dari upaya pen-skenario-an selera yang dilakukan para
produsen/eksportir di luar negeri melalui efek demonstrasi dari strategi
pemasarannya. Sementara impor adalah arus kebalikan dari ekspor, yaitu barang
dan jasa dari luar suatu negara yang mengalir masuk ke negara tersebut.
Kebijakan impor dilakukan karena Indonesia belum dapat memproduksi semua
kebutuhan sendiri. Dengan adanya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan ini
maka Indonesia harus melakukan hubungan dengan luar negeri melalui
perdagangan internasional. Walaupun ekspor dapat memberikan kontribusi
yang sangat besar bagi kemajuan perekonomian suatu negara namun impor juga
memegang peranan yang penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara.
Kebijakan impor sepenuhnya ditujukan untuk mengamankan posisi neraca
pembayaran, mendorong kelancaran arus perdagangan luar negeri, dan
meningkatkan lalu lintas modal luar negeri untuk kepentingan pembangunan,
dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
nasional.
Nilai impor Indonesia tidak terlepas dari pengaruh permintaan dalam
negeri atas barang-barang konsumsi dan impor atas bahan baku dan penolong,
serta barang modal yang pasokannya belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh
industri-industri dalam negeri. Impor ini nantinya akan digunakan untuk proses
industri dalam negeri dan industri yang berorientasi ekspor. Salah satu barang
yang diimpor oleh Indonesia adalah barang konsumsi, bahan baku dan barang
modal. Suatu negara melakukan impor karena mengalami defisiensi
(kekurangan/kegagalan) dalam menyelenggarakan produksi barang dan jasa
bagi kebutuhan konsumsi penduduknya. Ada dua macam defisiensi yang dapat
terjadi, yaitu defisiensi kuantitas dan defisiensi kualitas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perdagangan Internasional?
2. Apa manfaat perdagangan Internasional?
3. Apa saja faktor penyebab timbulnya perdagangan Internasional?
4. Apa saja dampak perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia?
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perdagangan internasional.
2. Untuk mengetahui manfaat perdagangan internasional.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab timbulnya perdagangan internasional.
4. Untuk mengetahui dampak perdagangan internasional bagi perekonomian
Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Terjadinya
perekonomian dalam negeri dan luar negari akan menciptakan suatu hubungan
yang saling mempengaruhi antara satu negara dengan negara lainnya, salah
satunya adalah berupa pertukaran barang dan jasa antarnegara. Perdagangan
Internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi
negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain, baik mengenai
barang ataupun jasajasa. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah
penduduk yang terdiri dari warga negara biasa, perusahaan ekspor, perusahaan
impor, perusahaan industri, perusahaan negara ataupun departemen pemerintah
yang dapat dilihat dari neraca perdagangan (Sobri, 2001; Bishop et al., 2014).
1
Jimmy Halosoan, “Peranan Perdagangan Internasional Dalam Produktifitas Dan Perekonomian”,
Edunomic Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi. Vol. 1 No. 2, September 2013, 109-110.
7
adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-
mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri.
4. Transfer teknologi modern.
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen
lebih modern.
2
Bambang dan Bamsiswayo, IPS Ekonomi Kelas 1 (Malang: IKIP Malang 1996), 98.
8
4. Asas keunggulan komparatif
Keunikan suatu Negara tercermin dari apa yang dimiliki oleh Negara
tersebut yang tidsk dimiliki oleh Negara lain. Hal ini akan membuat Negara
memiliki keunggulan yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan
bagi Negara
5. Kebutuhan devisa
Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan akan
devsa suat Negara. Dalam memenuhi segala kebutuhanya setiap Negara
harus memiliki cadanan devisa yang diunakan dalan melakukan
pembangunana, salah satu sumber devisa adalah pemasukan dari
perdagangan internasional.
Faktor pendorong perdagangan internasional
Menrut setiawan dan lestari (2011:12), adapun faktor pendorong
perdagangan internasional, anatara lain:
1. Perbedaan sumber daya alam
2. Teknologi
3. Perbedaan kapasitas produksi
4. Efisiensi biaya
5..Perbedaan selera
Sukirno dalam seregar (2009:442) menjelaskan ada 8 faktor mendorongnya
terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
3. Adanya perbedaan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengelola sumber daya ekonomi
4. Adanya kelebihan produk dalam negerisehingga perlu pasar baru
5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya dan jumlah pendduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil
produksi dan adanya keterbatasan produksi
6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
7. Keinginana membuka kerja sama, hubungan politik dan lingkungan dari
Negara lain
9
8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu Negara pun didunia dapat
hidup sendiri.3
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_Internasional diakses pada tanggal 14 Maret 2021.
4
Laili Monita Wulandari dan Saifudin Zuhri, Pengaruh Perdagangan Internasional Dan Investasi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2007-2017, Jurnal REP (Riset Ekonomi
Pembangunan), Vol.4 No.2, 2019 (Universitas Tidar, 2019), 120.
10
yang kemudian menjadi pendorong bagi sebuah negara untuk melakukan
impor. 5 Barang-barang impor itu akan dibayar dengan devisa. Devisa itu
merupakan alat pembayaran luar negeri. Tujuan kegunaan devisa antara lain
untuk membiayai kegiatan perdagangan luar negeri, membayar barang-barang
impor, membayar cicilan dan bunga pinjaman luar negeri, membiayai
perjalanan dinas pejabat ke luar negeri, membiayai pemuda atau pelajar dan
mahasiswa yang belajar diluar negeri atas nama negara, membayar jasa dari luar
negeri (tenaga ahli), dan menyumbang dalam rangka kemanusiaan.
5
Ibid., 122-123.
6
Faizatul Amala dan Unggul Heriqbaldi, Dampak Keterbukaan Perdagangan Internasional Sektor
Jasa Terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Pendekatan Panel Dinamis, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.1,
No.2, Agustus 2015 (Jakarta: Universitas Airlangga, 2015), 116-117.
7
Deliarnov, Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi Untuk SMP dan MTs Jilid 3 (Yogyakarta: Penerbit
Erlangga, 2007), 52.
11
2. Penduduk di negara yang bersangkutan dapat memperoleh barang dan jasa
dengan mudah dan murah sagai akibat dari adanya efisiensi dan spesialisasi.
12
negara maju dapat menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang
merugikan negara berkembang seperti Indonesia.8
8
Ibid., 52.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara, perdagangan
internasional adalah salah satu faktor dalam pertumbuhan ekonomi negara. Jadi,
perdagangan internasional sangat berguna untuk negara-negara di dunia. Bahkan,
sekalipun suatu negara yang sudah tergolong maju tetap saja memerlukan adanya
perdagangan internasional. Perdagangan internasional juga dapat mencukupi
kebutuhan negara yang belum tercukupi karena terbatasnya sumber daya di negara
tersebut atau negara tersebut tidak bisa menghasilkan semua barang yang
dibutuhkan untuk negaranya.
B. Saran
1. Pemerintah harus menekan pertumbuhan impor, Misalnya dengan cara
mengurangi impor produk-produk bermerek dan mengimpor bahan-bahan baku
yang nantinya akan dipergunakan untuk keperluan ekspor. Oleh karena itu
kebijakan yang perlu diambil untuk mencapai keseimbangan eksternal adalah
memperbaiki sektor perdagangan melalui peningkatan daya saing dengan
peningkatan kualitas produk dalam negeri dan kecintaan terhadap produk dalam
negeri.
2. Pemerintah dan juga pengusaha lokal seharusnya lebih pandai dalam
memanfaatkan segala sumberdaya yang berasal dari dalam negeri seperti bahan
baku atau barang modal untuk produksi.
3. Kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah seperti tarif impor sebaiknya
bersifat bisa lebih mendukung sektor usaha dalam negeri agar lebih berkembang,
maka akan mendorong investasi dalam negeri dan lebih memacu pertumbuhan
ekonomi.
4. Kebijakan pengeluaran pemerintah lebih terarah pada sektor yang berpotensi
untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bambang dan Bamsiswayo. IPS Ekonomi Kelas 1. Malang: IKIP Malang 1996.
Dealiarnov. Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi Untuk SMP dan MTs Jilid 3.
Yogyakarta: Penerbit Erlangga, 2007.
15